Northstar, East Ventures Suntik Startup Edtech Vietnam “PREP”

Startup edtech asal Vietnam, PREP, memperoleh pendanaan dari Northstar Group, melalui Northstar Ventures. Putaran ini diikuti oleh investor sebelumnya, East Ventures, mengutip dari regulatory fillings melalui Alternative.PE.

“Kami dengan bangga mengumumkan investasi terbaru kami oleh Northstar Ventures I pada startup edtech Vietnam, PREP!,” tulis perwakilan Northstar melalui akun LinkedIn.

Disampaikan lebih lanjut, pihak Northstar tertarik untuk mendanai PREP karena terdapat potensi yang menjanjikan di bidang edtech. Sepanjang 2022 kemarin, terdapat lebih dari 350 ribu pelajar dari Asia Tenggara belajar di luar negeri. Sekitar 132 ribu pelajar di antaranya merupakan pelajar dari Vietnam.

Northstar melihat tren yang berkembang ini menyadarkan akan pentingnya sertifikasi bahasa bagi pelajar Vietnam yang menempuh pendidikan internasional. “Kami yakin PREP berada dalam posisi yang tepat untuk memanfaatkan permintaan ini!”, tutup tulisan tersebut.

Berdasarkan Alternative.PE, putaran ini tak hanya dipimpin oleh Northstar Ventures, juga terdapat investor sebelumnya, Cercano Management. East Ventures dikabarkan menyuntik tambahan dana sebesar $500 ribu untuk Prep.

Baik Cercano dan East Ventures merupakan investor sebelumnya di PREP pada April 2023. Pada saat itu, nominal investasi yang dikucurkan sebesar $1 miliar.

PREP didirikan pada 2020 oleh Thu Pham (CEO) dan Tran Hoai Nam (CTO). Startup ini menawarkan berbagai solusi kursus online dan latihan ujian simulasi yang berfokus pada bahasa terstandardisasi, seperti IELTS, TOEIC, dan ujian kelulusan tingkat SMA. PREP menghadirkan konten interaktif yang mendorong keterlibatan dan partisipasi aktif antar siswa.

Dari sisi teknologi, PREP menstimulasikan situasi ujian nyata yang imersif dan interaktif, serta dapat dipersonalisasi dan disesuaikan dengan gaya belajar, kecepatan, dan preferensi siswa.

Berdasarkan data dari PREP, layanan persiapan ujian terstandardisasi dengan kualitas tinggi selalu menjadi permintaan di Vietnam. Pasar pembelajaran bahasa di Vietnam disebut memiliki potensi yang luar biasa, dengan perkiraan ukuran pasar sebesar $2,1 miliar, di mana $1,6 miliar untuk pasar bahasa Inggris dan sisanya untuk bahasa lainnya.

Sebagai catatan, PREP bukan satu-satunya portofolio East Ventures di Vietnam. Sebelumnya sudah ada beberapa nama, di antaranya Medigo, Vietcetera, CirCO, Sendo, dan Kim An Group.

Ekosistem di Vietnam kian menarik

Lebih tertariknya Apple untuk berinvestasi lebih banyak di Vietnam ketimbang Indonesia kian menarik untuk dibahas. Mengutip dari Kompas.id, Vietnam memiliki 10 alasan sebagai tujuan investasi asing, yakni lokasinya yang strategis, pertumbuhan ekonomi tinggi, pemerintahan stabil, keberadaan para pekerja muda, kemudahan berbisnis, keberadaan zona industri khusus, iklim investasi yang menarik, pertumbuhan konsumen, jaringan ekonomi dunia lewat penekenan free trade area (FTA) dengan banyak negara dan kawasan, serta integrasi aturan lokal dengan peraturan dunia.

Sebelumnya, pemerintah Vietnam melakukan program reformasi ekonomi, dinamai “doi moi”, artinya keterbukaan dan reformasi. Doi moi membuka peran swasta besar-besaran, termasuk insentif bisnis. Kemudian, mendalami aspek pendidikan untuk membuka agar negara tidak hanya menyediakan pekerja muda berupah murah, tetapi juga produktif.

Strategi ini membuahkan hasil yang positif karena Vietnam mampu menjadi negara perakit barang elektronik dan teknologi informasi dengan upah yang relatif murah.

Kelebihan lainnya, sambung laporan tersebut, Vietnam punya peraturan yang sinkron dari pusat hingga daerah dan secara geografis dekat dengan Tiongkok. Walau demikian, negara ini berada di garda terdepan tentang efek dari sikap geopolitik dunia, yang sewaktu-waktu bisa berubah dan semena-mena, tapi juga bisa berubah ramah. Mereka netral terhadap Amerika Serikat dan Tiongkok.

Startup Biotech Asa Ren Umumkan Pendanaan Awal 123 Miliar Rupiah

Platform biotech yang menghadirkan tes DNA dengan harga terjangkau “Asa Ren” telah merampungkan pendanaan awal sebesar $8,15 juta atau sekitar 123,5 miliar Rupiah. Putaran ini dipimpin oleh Top Harvest dan Marcy Venture Partners, serta Kejora Capital (Kejora-SBI Orbit Fund dan Orbit Capital Malaysia).

Investor lainnya yang turut terlibat dalam pendanaan kali ini di antaranya Northstar Ventures, Naya Capital, Marcy Venture Partners, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk, dan beberapa angel investor yang tidak disebutkan identitasnya.

Perusahaan akan menggunakan dana segar ini untuk melakukan inovasi dalam industri kesehatan Indonesia melalui data genomik guna mempercepat perkembangan teknologi penemuan obat dan perawatan kesehatan yang disesuaikan dengan profil genetik setiap individu.

Saat ini, Asa Ren telah menyediakan aksesibilitas tes DNA langsung pada konsumen dengan menawarkan lebih dari 360 laporan — termasuk risiko kesehatan (predisposed risk), informasi keturunan (ancestry), dan laporan lainnya untuk orang dewasa hingga anak-anak. Asa Ren mengklaim sebagai salah satu perusahaan data DNA pertama di Indonesia.

“Mendapatkan kepercayaan mitra terkemuka dan investor global adalah suatu kehormatan bagi Asa Ren. Hal ini juga merupakan batu loncatan yang besar dalam capaian perkembangan industri genomik dan kesehatan di Indonesia. Perusahaan kami akan terus berfokus membangun industri ini bersama dengan mitra,” kata Founder & CEO Asa Ren Aloysius Liang.

Asa Ren juga akan menggunakan dana segar untuk memperluas upayanya dalam memperdalam kemampuan digital, mengembangkan bioinformatika klinis, paspor kesehatan elektronik, dan database clinico-genomic yang berfokus pada penyakit tidak menular.

Perusahaan juga memiliki rencana untuk menambahkan layanan diagnosa medis dan melengkapi profil data kesehatan para pelanggan. Hingga saat ini Asa Ren telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan lebih dari 47 mitra rumah sakit dan klinik, serta menargetkan pengembangan ke lebih dari 60 mitra pada tahun 2023 ini.

“Kerja sama yang mereka lakukan, kapabilitas laboratorium yang mereka miliki, dan target yang mereka tuju menjadi poin unggul yang kami lihat dari perusahaan ini,” kata Founder Top Harvest Capital Adam Ghobarah.

Saat ini ada beberapa startup lain di bidang biotech yang juga telah mendapatkan dukungan dari pemodal ventura. Salah satu yang cukup serupa adalah Nalagenetics, mereka baru bukukan pendanaan seri A pada pertengahan tahun 2022 lalu. Layanan utama mereka adalah mengembangkan perangkat produk dan layanan pengujian genetik.

Nalagenetics telah mengembangkan modul klinis untuk farmakogenomik, nutrigenomik, dan prediksi risiko kanker payudara. Kemudian berencana untuk mengembangkan modul baru seputar skor risiko poligenik untuk mengatasi kondisi kompleks dan pembunuh terbesar di Asia Tenggara, yang mencakup penyakit kardiometabolik, kanker, dan kondisi neurodegeneratif.

Perluas layanan tes DNA di Indonesia

Data yang dirilis Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengungkap, lebih dari 70% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan deteksi dini melalui profil DNA masing-masing individu. Penyakit itu termasuk diabetes, jantung, stroke, dan kanker. Namun, hanya 17% dari total pengeluaran anggaran kesehatan yang dialokasikan untuk melakukan pencegahan penyakit.

Secara khusus saat ini tes DNA masih tergolong layanan bertarif mahal. Melalui tes ini, bisa diketahui informasi lebih detail terkait gen, garis keturunan, kepribadian, bakat hingga risiko penyakit orang.

Asa Ren mengembangkan peralatan, tenaga ahli, serta laboratorium yang semuanya berada di Jakarta sehingga sampel untuk tes DNA tidak harus dikirim ke luar negeri. Harapannya bisa memudahkan pengguna dan tentunya menjadikan harga tes DNA menjadi lebih terjangkau.

“Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di Asia Tenggara dengan lebih dari 1.300 kelompok etnis. Hal ini membuka peluang untuk inovasi dalam bidang kesehatan melalui penelitian genetik. Kami percaya kehadiran Asa Ren akan mempercepat inovasi ini,” kata Founder dan Managing Partner Kejora Capital Andy Zain.

Application Information Will Show Up Here