Nintendo Akhirnya Umbar Spesifikasi Switch, Prosesornya Masih Misterius

Demam Nintendo Switch semakin menjadi selepas presentasi Nintendo beberapa minggu lalu. Antusiasme gamer begitu tinggi, batch pertama Switch yang disediakan GameStop habis di-pre-order, begitu pula 80 persen stok console hybrid itu di Jepang. Analis sendiri memperkirakan ada 2 juta unit Switch yang akan berpindah tangan di hari pelepasannya tanggal 3 Maret 2017 nanti.

Setelah menyingkap kapabilitas, fitur, konektivitas dan mengumumkan permainan pendukung Switch di event live stream, perusahaan hiburan dari Jepang itu akhirnya mengumbar info lebih detail mengenai spesifikasi platform game anyar yang mereka tawarkan seharga US$ 300 tersebut. Sayangnya, satu hal masih sama: Nintendo masih tampak malu-malu mendeskripsikan tipe system-on-chip-nya.

Sudah cukup lama diketahui bahwa Nintendo Switch ditenagai oleh chip Tegra kustom, diungkap oleh Nvidia di blog mereka, dan kembali tertulis di daftar spesifikasinya. Raksasa di ranah teknologi grafis itu hanya bilang bahwa GPU Switch menyimpan arsitektur serupa kartu grafis GeForce di PC.

Jika tersambung ke Joy-Con, Switch mempunyai dimensi 102x239x13,9-milimeter, dengan bagian paling tebal 28,4mm (dihitung dari ujung stik analog ke tonjolan tombol ZL/ZR). Berat 297-gram bertambah jadi 398-gram saat gamepad tersebut dicantumkan – kita bisa berasumsi unit controller berbobot sekitar 100-gram. Console menghidangkan layar sentuh capacitive 1280×720 seluas 6,2-inci, dan sudah dilengkapi sepasang speaker stereo di sisi bawahnya.

Saat terpasang ke dock, Switch bisa menyajikan game di resolusi maksimal 1080p dengan 60 frame rate per detik, meskipun ukurannya bervariasi (The Legend of Zelda: Breath of the Wild berjalan di 900p dan 30fps). Unit docking sendiri berukuran 17,3×10,4×5,4cm.

Menemani chip Nvidia Tegra di dalam, ada flash memory sebesar 32GB, sebagian digunakan sebagai RAM. Nintendo membubuhkan sensor accelerometer, gyroscope dan brightness; lalu mentenagainya dengan baterai lithium ion non-removable 4.310mAh. Baterai ini kabarnya mampu menjaga Switch tetap aktif hingga lebih dari enam jam, tergantung dari kondisi ruang serta software yang dijalankan. Misalnya The Legend of Zelda: Breath of the Wild, bisa dimainkan selama tiga jam dalam sekali charge (waktu isi ulangnya kurang lebih tiga jam).

Di sisi konektivitas, Nintendo membekali Switch dengan port USB type-C (untuk charging dan buat tersambung ke unit docking), jack audio standar, output audio PCM 5.1ch dan HDMI. Lalu sambungan nirkabelnya meliputi Wi-Fi IEEE 802.11 a/b/g/n/a dan Bluetooth 4.1. Console memiliki slot game card dan juga microSD.

Jika belum, simak juga daftar game yang sudah dikonfirmasi akan tersedia di Switch.

Jangan Sampai Anda Lewatkan Live Stream Presentasi Nintendo Switch

13 Januari 2017 adalah momen spesial buat para fans Nintendo. Di hari ini, sang raksasa hiburan Jepang itu memiliki agenda buat mengungkap segala informasi mengenai platform game baru mereka dalam konferensi pers di Tokyo, setelah resmi diumumkan pada bulan Oktober lalu lewat video first look. Kabar baik jika kebetulan Anda tak bisa hadir langsung di sana, acara bisa disimak secara live stream.

Konferensi tersebut rencananya akan dilangsungkan pada tanggal 12 Januari pukul 20:00 waktu Pasifik, atau jam 11:00 pagi tanggal 13 Januari waktu Indonesia Barat. Ada beberapa cara untuk menonton event ini: pertama, Anda bisa langsung mengunjungi laman Nintendo Switchacara juga dapat disimak dari Twitch, lalu alternatif ketiganya adalah via YouTube yang saya tambatkan di bawah (saat artikel ini ditulis, count down masih berlangsung).

Meski sejauh ini Nintendo belum menyingkap rincian hardware dan fitur secara lengkap, trailer Switch mengilustrasikan sebuah penyajian yang berbeda. Perangkat ini bisa dinikmati layaknya home console tradisional saat dipasangkan ke docking (dipadu controller Joy-Con), serta dimainkan seperti handheld device ketika Anda tidak berada di rumah. Walaupun mengusung konsep hybrid, juru bicara Nintendo sempat menegaskan bahwa Switch dari awal dirancang sebagai home gaming system.

Tak lama setelah pengumuman Switch, Nvidia segera mengabarkan bahwa merekalah yang diberi tanggung jawab untuk mentenagai console. Sebagai otaknya, Switch memanfaatkan prosesor Nvidia Tegra yang biasanya didesain buat perangkat bergerak. Nvidia bilang, system-on-chip tersebut menggunakan ‘arsitektur serupa seperti kartu grafis gaming GeForce’ serta API kustom bernama NVN.

Kontennya didistribusikan lewat cartridge, mirip desain Game Cards buat Nintendo 3DS, dan menariknya Switch tidak lagi mendukung optical disc. Dan tidak seperti Wii U, Switch tak ditunjang kemampuan backward compatibility, namun kompensasinya adalah kompatibilitas native dengan produk-produk Amiibo. Switch sendiri terdiri atas tiga bagian utama, yaitu unit console pusat (di sana ada layar LCD, serta komponen SoC dan baterai), docking, dan Joy-Con (bisa dipisah jadi dua bagian).

Jika agenda Nintendo berjalan semestinya, Switch akan dirilis secara global pada bulan Maret 2017, dan kabarnya dapat dijajal oleh pengunjung acara RTX di kota Sydney di bulan Februari besok. Untuk lengkapnya, jangan lewatkan presentasi Nintendo Switch yang akan dimulai sebentar lagi.

Nintendo NX Sanggup Menjalankan Permainan-Permainan Wii dan GameCube?

Walaupun Nintendo memilih untuk tidak berkomentar, bocoran info yang beredar belum lama memberikan kita gambaran ke arah mana sang perusahaan gaming Jepang itu mengembangkan NX. Salah satu di antara rumor itu menyatakan bahwa NX akan ditenagai chip Nvidia Tegra X1, membuat kapabilitas backward compatibility platform tersebut jadi dipertanyakan.

Backward compatibility telah menjadi aspek andalan sistem game Nintendo sejak era Game Boy Color sampai Wii U. Problemnya, arsitektur Nvidia Tegra berbeda dari tiga console terdahulu yang mengusung IBM PowerPC, dan tampaknya NX difokuskan pada faktor portabilitas. Apakah Nintendo berkenan merelakan fitur kebanggaan itu demi sebuah console berkonsep baru? Menurut analisis Digital Foundry, backward compatibility tetap bisa disajikan.

Lewat tes yang dilangsungkan Digital Foundry, ada peluang SoC perangkat bergerak Nvidia tersebut tidak kesulitan menjalankan game-game di platform lawas melalui teknologi Virtual Console. Menurut mereka, sistem emulasi merupakan satu-satunya cara bagi NX buat menghidangkan backward compatibility, dan Tegra X1 (atau kemungkinan X2 berbasis Pascal) mampu menanganinya.

Digital Foundry mendemonstrasikan kesanggupan Tegra dengan berbekal emulator (tidak resmi) Dolphin yang dijalankan di Nvidia Shield TV. Mereka menguji sejumlah permainan-permainan terbaik di Nintendo Wii dan GameCube, dan terkesan pada performa Tegra – apalagi umumnya game tidak optimal saat dijalankan di emulator. Memang tidak ada jaminan Nintendo mengusung teknik ini, tapi melihat kemampuannya, mengapa tidak?

Di eksperimen tersebut, Digital Foundry melakukan tes pada Super Mario Sunshine. Di resolusi native serta upscale ke 1080p, permainan berjalan cukup stabil di 30 frame rate per detik, sesekali mengalami penurunan ke satu atau 10fps. Mario Kart: Double Dash sendiri kurang mulus, frame rate anjok dari 60 ke 30 saat di-upscale ke full-HD, belum lagi adanya slowdown. Digital Foundry berpendapat, masalah ini disebabkan oleh bottleneck di sisi GPU.

Jika Nintendo memilih metode emulasi, maka sudah pasti fitur Virtual Console untuk NX akan difokuskan buat mengoptimalkan performa Tegra dan didesain agar NX lebih mengerti cara kerja console tempat permainan tersebut berasal.

Saya sendiri ragu Nintendo berkenan mengorbankan backward compatibility, namun saya juga penasaran sejauh apa produsen mau berinovasi demi memegang janji menggarap console dengan ‘brand new concept‘, apalagi NX tidak diciptakan untuk menggantikan 3DS maupun Wii U.

Berdasarkan informasi sebelumnya, Nintendo berencana meluncurkan NX di bulan Maret 2017.

Sumber: Eurogamer.

Nvidia Drive PX Adalah Visi Nvidia Terhadap Teknologi Kemudi Otomatis

Sebagai salah satu produsen unit pengolah grafis (GPU) terbesar di dunia, apa yang bisa ditawarkan Nvidia bagi industri otomotif? Yang pertama, chip Nvidia Tegra sebagai otak dari sistem hiburan dalam kabin, seperti yang telah dilakukan oleh Tesla dan Renovo. Continue reading Nvidia Drive PX Adalah Visi Nvidia Terhadap Teknologi Kemudi Otomatis