Berdiri Sejak 2013, Layanan Pesan Bunga Meme Florist Sudah Jangkau 50 Kota di Indonesia

Kita tentu menyadari bahwa ada pergeseran kebiasaan masyarakat berkat masuknya teknologi digital di sela-sela kehidupan masyarakat sekarang. Penggunaan media online dan aplikasi digital menjadi yang paling kentara. Kebanyakan dari masyarakat sekarang hobi melakukan apa pun melalu genggaman mereka, entah itu jual beli, pesan tiket atau pembayaran.

Peluang ini juga yang coba diambil oleh Meme Florist. Sebuah martketplace toko bunga yang menyediakan jasa pesan antar bunga. Kabarnya Meme Florist sudah melayani pemesanan di lebih dari 50 kota di seluruh Indonesia dengan total mitra pengrajin bunga mencapai 200 lebih pengrajin.

Seperti yang diceritakan salah satu pendiri Meme Florist Hero Wijayadi mereka sebagai marketplace, on-demand pemesanan bunga, atau sederhananya toko bunga online mencoba memberikan yang terbaik bagi pelanggan mereka. Mulai dari kontrol kualitas bunga hingga layanan pengirimannya.

Tagline kami adalah ‘Pesan Bunga Mudah & Cepat’. Sehingga 2 faktor itu menjadi kunci utama kami dalam melayani customer,” terang Hero.

Lebih jauh Hero juga menjelaskan bahwa selain kemudahan dan kecepatan pengiriman pemesanan Meme Florist juga memiliki visi untuk menjadi “Messenger of Love”, layanan penyampai pesan dari pengirim ke penerimanya dengan bunga atau bingkisan sebagai medianya. Sehingga untuk memastikan pesan cinta yang dibawa berkesan Meme Florist memiliki komitmen untuk menjaga keseluruhan prosesnya, mulai dari pengalaman pengguna saat pemesanan, pemilihan produk, hingga pengiriman.

“Model bisnis kami adalah bekerja sama dengan para pengrajin bunga di tiap-tiap kota. Sebagian proses pengiriman dilakukan pihak ketiga dengan menggunakan standar layanan dan kontrol pengiriman dari kami. Sedangkan untuk beberapa kota strategis kami melakukan pengiriman sendiri secara langsung,” imbuh Hero.

Ketidakpastian pemesanan menjadi ide awal didirikannya Meme Florist

Seperti layaknya bisnis digital atau startup lain, Meme Florist pun berawal dari pengalaman pendirinya. Hero bercerita mengenai sulitnya mendapatkan vendor yang reliable. Selain itu karena bunga langsung dikirimkan ke penerima dia sebagai pemesan tidak bisa melakukan kontrol terhadap kualitas pesanannya. Untuk itu Meme Florist dirintis untuk mengisi kekurangan-kekurangan tersebut.

“Pengalaman secara pribadi, saya merasakan sulitnya mendapatkan vendor yang reliable untuk memesan bunga. Karena pesanan langsung dikirimkan ke penerima, sebagai pemesan saya tidak punya kontrol akan kualitas dan kepastian pengiriman tepat waktu. Sehingga pesanan sering kali terlambat, salah tulis, atau bahkan tidak terkirim sama sekali,” cerita Hero.

Hero lanjut menceritakan bahwa Meme Florist sudah berdiri sejak tahun 2013 silam. Untuk tetap bisa memahami pengguna sampai saat ini Meme Florist masih membuka beberapa channel pemesanan, seperti pemesanan online, melalui chat, atau melalui panggilan telepon. Alasannya Meme Florist ingin menjaga budaya masyarakat yang masih ingin bertanya dan dilayani secara pribadi, termasuk jika ada pesanan yang dikustomisasi sesuai keinginan pelanggan.

“Selain proses pemesanan yang mudah & cepat, kami mengutamakan kepercayaan pembeli. Oleh karena itu kami sejak awal membangun brand kami dan menjamin kualitas & layanan pada pelanggan. Hal itu sulit didapat jika kami hanya mengandalkan marketplace,” lanjut Hero.

Saat ini Meme Florist sudah melayani pemesanan dan pengantaran untuk beberapa wilayah di Indonesia, di antaranya adalah Bali, Jakarta, Bandung, Bekasi, Bogor, Semarang, Kudus, Solo, Malang, Surabaya, Gorontalo, Medan, Padang dan beberapa kota lainnya. Untuk saat ini selain mencoba mengembangkan aplikasi Android untuk semakin memudahkan penggunanya Meme Florist juga merasa tertantang untuk bisa melayani lebih banyak kota di Indonesia, juga untuk melebarkan sayap ke Asia Tenggara.

Pembaruan Fitnesia Hadirkan Fitur One-Click Pay

Startup pengusung bisnis O2O (Online to Offline) untuk segmentasi gaya hidup Fitnesia kian mematangkan debutnya. Baru-baru ini fitur one-click pay dihadirkan untuk memudahkan pengguna dalam melakukan pembayaran booking tempat fitnes, salon, spa atau make-up, termasuk opsi pembayaran yang lebih bervariasi.

Sekarang pengguna aplikasi Fintesia sudah bisa menggunakan kartu kredit untuk media pembayaran, dan menyimpan data kartu tersebut secara aman di aplikasi, sehingga ketika melakukan pemesanan di lain waktu menjadi lebih ringkas.

Sedari awal layanan Fitensia berdiri, konsep O2O menjadi yang diunggulkan dalam proses bisnis, sehingga pihaknya tidak begitu merasa khawatir dengan kehadiran dan gerusan layanan on-demand yang makin diminati masyarakat.

“Konsep utama Fitnesia adalah O2O, sehingga kami tidak bersaing langsung dengan pemain on-demand lainnya. Meskipun demikian, kami tetap tidak henti-hentinya melakukan inovasi-inovasi terbaru. Saat ini, sudah ada lebih dari 400 merchant yang sudah bekerja sama dengan Fitnesia,” ujar CEO dan Founder Fitnesia Bobby Simon.

Dalam wawancara sebelumnya, Bobby pernah menyampaikan bahwa visi besar Fitnesia akan menciptakan layanan O2O secara lebih luas. Kala itu dicontohkan, untuk segemntasi kuliner akan ada Foodnesia, segementasi karya seni dan hiburan ada Arnesia dan segmentasi komunitas dan hiburan ada Clubnesia. Namun tampaknya tahun 2017 ini realisasinya belum akan digalakkan.

“Untuk saat ini, Fitnesia masih fokus untuk fitness, beauty dan spa. Kami memiliki banyak rencana dan ide untuk ke depannya, yang rasanya mampu untuk menciptakan tren baru, namun masih perlu dikembangkan dan diolah lebih mendalam,” ujar Bobby.

Fokus Fitnesia di tahun ini ialah terus mengembangkan jaringan merchant hingga mencakup daerah yang semakin luas. Selain itu, tim engineer juga masih terus dioptimalkan untuk berusaha menyempurnakan kapabilitas aplikasi sesuai dengan feedback masuk dari konsumen yang sudah terhimpun saat ini.

“Baru-baru ini kami juga berhasil menjadi salah satu startup terpilih untuk mengikuti GnB Accelerator Batch 2. Kami senantiasa berusaha menjadi yang lebih baik lagi dan tidak pernah berhenti belajar hal-hal baru,” pungkas Bobby.

Application Information Will Show Up Here

Layanan Grocery Online KeSupermarket Hadirkan Konsep O2O

KeSupermarket, layanan penjualan online dari Ranch Market dan Farmers Market (Supra Boga Lestari) mengenalkan konsep O2O (Online-to-Offline) melalui fitur “Collect in Store”. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengambil item yang dibeli melalui layanan e-commerce namun barangnya diambil sendiri di toko offline milik Ranch Market dan Farmers Market.

Konsep O2O dinilai cocok diterapkan untuk produk bahan makanan seperti yang dijual KeSupermarket. Bagi konsumen, hal ini untuk memastikan bahan makanan yang dibeli tersedia dan masih fresh ketika diambil di tokonya.

KeSupermarket sajikan konsep O2O untuk layanannya
KeSupermarket sajikan konsep O2O untuk layanannya

Layanan e-commerce KeSupermarket sendiri diluncurkan bekerja sama dengan Kresna Graha Investama. Ranch Market dan Farmers Market sendiri juga merupakan rekanan HappyFresh.

O2O menjadi sebuah fitur penting bisnis e-commerce di Indonesia

Konsep semacam ini bukan hal baru untuk layanan e-commerce, beberapa pemain lain di berbagai bidang seperti MatahariMall, Alfacart hingga Berrybenka sudah menguatkan konsep tersebut dalam operasional bisnisnya, dengan beragam bentuk, mulai dari sistem locker (seperti layanan PopBox) hingga menggandeng toko fisik rekanan. Tujuannya sederhana, untuk memberikan pilihan lebih banyak dalam penyampaian produk.

Penerapan skema O2O bukanlah sebuah keharusan, namun menjadi opsi yang sangat ideal diterapkan di tengah persaingan bisnis e-commerce yang ada saat ini. Logistik masih berkembang, sementara pasar menuntut kecepatan penyampaian barang dengan kualitas dan biaya efisien.

Rayakan Ulang Tahun Pertama, MatahariMall Perkuat Skema O2O

Menginjak usia satu tahun sebagai e-commerce lokal, MatahariMall memaparkan prestasi serta pencapaian yang telah diraih. Dalam acara temu media yang digelar bertepatan dengan perayaan ulang tahun MatahariMall hari ini, CEO MatahariMall Hadi Wenas mengungkapkan bahwa hingga kini MatahariMall telah menjangkau 483 dari 515 kota di Indonesia, 93% dari total keseluruhan kabupaten yang ada di Indonesia.

“Untuk bisa melayani semua pelanggan di Indonesia, ke depannya MatahariMall akan memanfaatkan teknologi serta layanan koneksi yang saat ini ada di operator komunikasi Indonesia. Dengan menjadi enabler diharapkan MatahariMall bisa memperluas layanan di seluruh pelosok Indonesia,” kata Wenas.

Dalam kesempatan tersebut diungkapkan juga beberapa rencana yang akan dilancarkan dan menjadi program prioritas dari MatahariMall. Di antaranya kegiatan promosi Super September hingga inovasi terkini mengedepankan skema online-to-offline (O2O).

“Kami bangga dengan skema O2O yang telah dilancarkan dan terbukti memberikan kontribusi lebih kepada MatahariMall, menginjak tahun kedua akan lebih banyak lagi inovasi layanan O2O yang rencananya akan kami luncurkan,” ungkap Wenas.

Skema O2O MatahariMall selama ini mampu mendongkrak jumlah penjualan yang memungkinkan pelanggan membeli barang secara online di MatahariMall dan mengambilnya di titik-titik O2O (PickUp&payCOD) di seluruh Indonesia.

“Saat ini kami memiliki 649 titik O2O di Indonesia yang tersebar di tempat-tempat strategis seperti kantor pos, stasiun kereta api, gedung perkantoran, sekolah, apartemen, perumahan hingga ke pusat perbelanjaan. Bahkan kami juga menyediakan eKiosk yang juga menjadi sarana edukasi bagi pengunjung yang tidak pernah mencoba berbelanja di MatahariMall,” ujar Wenas.

Magelang dan Batu kota penyumbang transaksi terbesar


Hal menarik yang juga dicatat oleh MatahariMall adalah saat ini Jabodetabek sudah tidak lagi menjadi kawasan penyumbang transaksi terbesar. Kota-kota seperti Magelang (Jawa Tengah) dan Batu (Malang) justru mengalami peningkatan jumlah pengguna hingga transaksi yang signifikan. Seperti yang terjadi pada lebaran lalu, kota Magelang memiliki pertumbuhan pemesanan sebanyak 1241%. Sebelumnya 28% transaksi berasal dari Jabodetabek.

“Saat ini kami telah membuka Hub di Jayapura setelah melihat besarnya demand serta pengguna MatahariMall di lokasi tersebut. Kami memiliki kantor, gudang serta tenaga kerja khusus yang kami tempatkan di Jayapura,” kata Wenas.

Sementara itu untuk pengembalian dan penukaran barang dari pelanggan, MatahariMall mengklaim mengalami penurunan yang cukup signifikan sejak awal berdiri. Sebagian besar pengembalian diarahkan langsung ke bagian pengembalian MatahariMall untuk menghindari penipuan baik dari pengguna maupun penjual.

“Hingga kini kami mengalami jumlah penurunan pengembalian dan penukaran barang sebesar 2%, diharapkan ke depannya akan semakin kecil jumlah pengembalian dan penukaran barang tersebut oleh pelanggan MatahariMall,” ujar Wenas.

Di usia satu tahun e-commerce masih terbilang baru, namun dengan inovasi, tim yang solid serta dukungan dari mitra saat ini diharapkan bisa memberikan kontribusi lebih untuk Indonesia.

“Memasuki tahun kedua kami akan tetap fokus pada komitmen untuk mengkaryakan talenta lokal, mengembangkan bisnis seller dan memberikan produk serta layanan terbaik untuk customer,” ujar Wenas.

Menyambut baik penunjukan Jack Ma

Ketika disinggung terkait dengan ditunjuknya Jack Ma sebagai penasihat ekonomi untuk Pemerintah Indonesia oleh Presiden Joko Widodo, Hadi Wenas menyambut baik keputusan tersebut.

“Dengan penunjukan Jack ma oleh pemerintah justru menujukkan bahwa industri e-commerce telah divalidasi serta di konfirmasi langsung oleh pemerintah, kami pun melihat akan menjadi peluang yang lebih baik untuk pelaku e-commerce mengembangkan bisnisnya,” kata Wenas.

Wenas juga menambahkan sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, Lippo Group telah memiliki banyak pengalaman serta sumber daya untuk menjadi bekal yang bisa dimanfaatkan terkait dengan kompetisi dengan e-commerce asing yang diprediksi bakal banyak hadir di Indonesia.

Salim Group Kian Mantapkan Langkah di Segmen E-Commerce O2O

Februari lalu Salim Group dikabarkan telah menandatangani kesepakatan dengan  salah satu raksasa ritel Korea Selatan Lotte Group untuk bersama-sama menggarap pasar e-commerce. Kesepakatan tersebut menghasilkan sebuah perusahaan Join Venture (JV) yang diperkirakan akan segera beroperasi di awal tahun 2017. Dan baru-baru ini dikabarkan perusahaan milik konglomerat Anthoni Salim tersebut telah berhasil mengamankan 50 persen kepemilikan atas perusahaan JV tersebut.

Seperti diberitakan DealStreetAsia, perusahaan JV yang baru akan melibatkan PT Indomarco Prismatama. Dengan keterangan ini tampak jelas bahwa kemungkinan perusahaan e-commerce baru akan mengandalkan jaringan retail  yang tersebar di seluruh Indonesia, dan prediksi perusahaan JV ini mengandalkan konsep online-to-offline (O2O) mendekati kebenarannya. Sementara kabar mengenai detil kolaborasi dan nilai investasi keduanya belum dipublikasikan.

“Kami masih berbicara dengan Lotte. Nilai kesepakatan belum diputuskan, tapi saya percaya itu cukup besar, ” ujar Salim.

Kerja sama dengan ini merupakan salah satu dari sejumlah rencana ekspansi yang telah disiapkan pihak Lotte Group. Dengan menyasar salah satu sektor pasar potensial di ranah e-commerce. Perkembangan infrastruktur internet, tingginya tingkat adopsi perangkat mobile seperti smartphone, dan perkembangan pasar e-commerce menjadi beberapa alasan mengapa Salim Group berusaha menghadirkan platform e-commerce.

Dengan kurang lebih gerai 11.000 Indomaret yang ada tersebar di seluruh Indonesia dan jaringan Lotte yang memiliki department sore, 41 toko ritel, 31 franchise cepat saji dan sejumlah bisnis lainnya perusahaan e-commerce hasil JV ini setidaknya akan mengganggu dominasi pemain yang lebih dulu beroperasi.

Jika melihat pergerakan yang dilakukan MatahariMall, JD dan Blibli akhir-akhir ini gelaran diskon atau perang harga masih menjadi salah satu strategi untuk meraup banyak kunjungan dan pembeli. Tetapi selain itu gerakan MatahariMall dengan memberikan opsi kredit tanpa kartu kredit dan asuransi untuk transaksi juga bisa menjadi cara lain menarik perhatian pengguna.

Kami sempat memprediksikan bahwa melihat bagaimana Elevenia membangun bisnisnya, setidaknya perusahaan JV ini membutuhkan kucuran dana sebesar Rp 1,5 triliun untuk bisa mengejar ketertinggalan start dari perusahaan-perusahaan yang lebih dulu beroperasi.

Alfaonline Tunjuk Catherine Hindra Sutjahyo sebagai CEO

Sukses menjadi salah satu toko waralaba terkemuka di Indonesia, Alfamart mulai fokus untuk melebarkan bisnisnya dengan memanfaatkan jalur online. Melalui Alfa Online yang awalnya hanya berfungsi sebagai additional channel, saat ini semakin serius untuk mengembangkan channel tersebut, sebagai e-commerce terdepan di Indonesia.

Strategi yang dilancarkan oleh Alfamart tentunya menjadi sangat relevan saat ini, ketika industri e-commerce makin menjamur dan masyarakat Indonesia pun semakin terbiasa dengan pola, transaksi hingga sistem pembayaran yang ditawarkan.

Alfaonline situs belanja online yang terintegrasi dengan jaringan minimarket Alfamart, mencoba untuk menawarkan kemudahan, kecepatan dan kelengkapan produk dengan memanfaatkan jaringan yang ada.

Rencana dari Alfaonline untuk mulai merambah dunia online ditandai dengan bergabungnya Catherine Hindra Sutjahyo sebagai Chief Executive Officer (CEO). Sosok Catherine selama ini tentunya sudah tidak asing lagi di dunia startup Indonesia. Wanita kelahiran Surabaya 14 Januari 1983, sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Pengelola Zalora Indonesia.

Saat ini Catherine dipercaya sebagai CEO Alfaonline dan seterusnya bertanggung jawab untuk memperluas usaha dan mengembangkan bisnis yang ada.

“Saya merasa sangat terhormat dan senang atas kesempatan untuk menjadi bagian dari Alfaonline, ke depan Alfaonline akan menjadi e-commerce yang memungkinkan semua kalangan merasakan mudahnya berbelanja online” ujar Catherine.

Menjual produk bervariasi untuk semua kalangan

Saat ini jaringan Alfamart hanya menjual kebutuhan sehari-hari yang kerap dibutuhkan oleh masyarakat umum, nantinya dengan kehadiran Alfaonline akan dijual pula produk yang lebih beragam seperti produk fashion, gadget, elektronik dan kebutuhan gaya hidup lainnya. Semua produk ini dengan mudah bisa dibeli oleh seluruh masyarakat Indonesia, memanfaatkan jaringan Alfamart yang sudah tersebar di pelosok Indonesia.

Dengan menerapkan strategi online-to-offline (O2O) bisa dipastikan Alfaonline akan menjadi pilihan baru, mudah dan cepat untuk masyarakat Indonesia. Alfaonline akan memberikan kebebasan dan kemudahan kepada pembeli untuk memilih produk yang di inginkan kemudian bisa langsung diambil di seluruh jaringan Alfamart di Indonesia, atau diantar langsung ke rumah.

“Alfaonline juga nantinya diharapkan menjadi perusahaan e-commerce O2O (Online-to-Offline) terbesar di Indonesia, yang memungkinkan para pelanggan untuk membayar, mengambil, produk di toko- toko Alfamart yang tersebar di seluruh Indonesia,” kata Chatherine.

Saat ini Alfaonline telah  bekerja sama dengan ATRI Distribusindo untuk proses pengiriman barang. Namun demikian fokus utama dari Alfaonline adalah dengan memaksimalkan jaringan distribusi Alfamart yang luas terdiri dari, 31 pusat distribusi, dengan 11 ribu lebih toko Alfamart yang tersebar di lebih dari 500 kota madya dan kabupaten se-Indonesia.

Melalui toko Alfamart, konsumen Alfaonline bisa melakukan pembayaran, pengambilan barang dari toko (Alfaonline Pick Up Point). Layanan ini telah tersedia di 6.200 toko Alfamart se-Indonesia, untuk produk kebutuhan harian yang dijual di Alfamart.

Selain itu, produk dengan keterangan “dijual oleh Alfaonline” sudah dapat diambil di lebih dari 300 toko Alfamart di daerah Jakarta dan Tangerang. Nantinya, pick up point bagi produk tersebut juga akan tersedia di toko Alfamart seluruh Indonesia, serta beberapa ruang publik yang tentunya mudah untuk diakses.

“Saat ini sebagian besar transaksi belanja online terpusatkan di kota-kota besar. Dengan adanya Alfaonline, kami ingin membuka kesempatan untuk semua kalangan di mana pun lokasinya melalui jaringan Alfamart yang tersebar luas,” kata Catherine.

Kehadiran Catherine Hindra Sutjahyo Sebagai CEO perempuan nampaknya memang menjadi wajah baru yang “fresh” dan sangat menjanjikan dilihat dari prestasi yang telah diukir. Apakah nantinya Catherine bisa membawa Alfaonline menjadi salah satu e-commerce terdepan dan Indonesia menghadapi semua kendala “unik” yang ada.

Salah satu kendala yang kerap dihadapi oleh pelaku e-commerce saat ini adalah masih minimnya kemampuan untuk melayani seluruh masyarakat di Indonesia. Hal tersebut nampaknya yang ingin dimanfaatkan oleh Alfaonline, dengan menjangkau lebih banyak konsumen di seluruh pelosok Indonesia. Apakah nantinya produk dan layanan yang ditawarkan bisa direspon dengan baik oleh pelanggan? Tentunya hal tersebut yang akan menjadi tantangan dari Catherine selaku CEO baru Alfaonline.

Pos Indonesia Bangun Online Marketplace Khusus UMKM

Semarak dan semangat e-commerce Indonesia belum habis. Perusahaan pelat merah PT Pos Indonesia dikabarkan akan segera membangun online marketplace khusus menjajakan bisnis kecil dan menengah (UMKM). Percobaan ini akan dilakukan di Jawa Timur.

Keputusan ini nampaknya memang telah melalui serangkaian pengalaman yang dalam waktu beberapa tahun belakangan, bahwa Pos Indonesia telah akrab dengan industri e-commerce. GaleriPOS atau sebelumnya PlazaPOS telah mengudara sejak tahun 2012, namun sayangnya tidak begitu kompetitif di persaingan dewasa kini. Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memiliki rencana lain dengan memposisikan Pos Indonesia sebagai pemain logistik yang berkapabilitas tinggi, tertulis dalam roadmap e-commerce Kemenkominfo.

Pos Indonesia memang telah diandalkan menjadi mitra bisnis logistik bagi banyak pemain e-commerce. Zalora, MatahariMall, Go-Box dari Go-Jek, merupakan beberapa nama yang telah menjalin kemitraan oleh Pos Indonesia. Pihaknya menyediakan solusi antar dan online-to-offline commerce.

Diberitakan oleh Tempo, Pos Indonesia kembali merancang situs online marketplace khusus pelaku UMKM. Inisiatif ini merupakan langkah dukungan Pos Indonesia untuk mengembangkan UMKM dan jangkauan pasarnya, terutama di wilayah Jawa Timur, salah satu basis pelaku UMKM terbesar di Indonesia.

“Nanti kami bikin online marketplace juga, tapi khusus UMKM. Kami enggak akan melayani penjualan barang-barang elektronik atau handphone,” ujar Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono.

Pos Indonesia telah memilih 30 pelaku UMKM dari dua kabupaten, Sidoarjo dan Gresik, yang berhasil memenuhi standar kualifikasi tertentu. 6,8 juta pelaku UMKM di Jawa Timur nantinya akan memanfaatkan 600 display corner yang tersebar di 4.500 titik kantor Pos Indonesia dalam provinsi tersebut.

“Dengan display corner itu, kami memberikan ruang bagi UMKM. Untuk biaya kirimnya akan ada harga spesial yang tentunya bersaing. […] Semuanya boleh dipakai, tapi masih kami bicarakan,” kata Gilarsi.

Gilarsi mengakui situs tersebut akan tersedia kurang lebih satu bulan lagi. Berikutnya mereka menargetkan pasar UMKM di provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Resmikan Kantor Baru MatahariMall, Perkuat Tim Untuk Jadi Layanan E-Commerce Terdepan

faMMilia, begitulah sebutan karyawan dari e-commerce besutan Lippo Group MatahariMall, secara resmi hari ini MatahariMall meresmikan kantor baru mereka di gedung Lippo Kuningan Jakarta Selatan. Dibangun dengan desain modern dan warna-warni unik khas MatahariMall, acara peresmian ini turut dihadiri oleh Direktur Lippo Group John Riady, Chairman MatahariMall Emirsyah Satar, dan tentunya CEO MatahariMall Hadi Wenas.

Dalam kesempatan tersebut media diberikan kesempatan untuk melakukan tur keliling kantor yang dipandu langsung oleh Hadi Wenas.

“MatahariMall memiliki visi untuk menjadi perusahaan e-commerce nomor satu di Indonesia, visi tersebut bisa diwujudkan dengan mendorong talenta-talenta terbaik Indonesia untuk bergabung dan bekerja dengan nyaman dan kerasan seperti di rumah, karena itulah kantor kami sebut hoMMe,” kata Hadi.

Saat ini karyawan MatahariMall berjumlah sekitar 300 orang, dengan fungsi dan tugas masing-masing setiap ruangan dibagi berdasarkan tim dan diwakilkan dengan warna-warna pendukung sesuai dengan ciri khas dari matahariMall yaitu merah, hijau, biru dan kuning dan kultur dari MatahariMall yaitu bold, fast, fun.

“Bukan hanya bermain dengan warna-warna cerah, lantai kantor juga kami desain seperti race track untuk memacu semangat kerja pegawai lebih cepat lagi dan tak kalah bersaing dengan kompetitor lainnya,” kata Hadi.

Dengan memanfaatkan seluruh ruangan yang ada di lantai 20 Lippo Kuningan, lahan seluas 1635 meter persegi didesain dengan konsep unik sarat dengan ruangan meeting, playground, dan masih banyak lagi.

hoMMe adalah istilah yang digunakan untuk kantor pusat MatahariMall yang juga memiliki 2 buah sauna room, yaitu ruangan meeting informal dengan format tempat duduk berundak dan rumput sebagai alasnya. Ruangan ini biasa dimanfaatkan untuk melakukan ‘brainstorming’ untuk menemukan inspirasi, inovasi dari tim MatahariMall.

Untuk menambah motivasi kerja dari tim di tempat karja, disetiap sudut ruangan juga ditempatkan berbagai macam kutipan yang mewakili masing-masing tim.

“Lippo Group telah memantau secara khusus dan menyaksikan betapa pesatnya pertumbuhan MatahariMall selama beberapa bulan terakhir, dengan alasan itulah kami berusaha menghadirkan ruangan kantor modern yang dapat menyamai intesitas, semangat dan budaya yang telah ditunjukan oleh tim MatahariMall,” kata Chairman MatahariMall Emirsyah Satar.

Melancarkan strategi O2O dan mendukung UKM Nusantara

Di awal tahun 2016 ini, MatahariMall mengklaim telah melakukan pendekatan kepada UKM di 5 kota besar di Indonesia. Hadi menegaskan berdasarkan pilot project yang ada besar kemungkinannya MatahariMall untuk memperluas proses perekrutan UKM untuk mempromosikan produknya di MatahariMall.

“Sebagai salah satu e-commerce B2C terbesar di Indonesia, MatahariMall berusaha untuk menjadi yang terdepan dengan menghadirkan produk berkualitas dan unik, dengan memanfaatkan strategi O2O (Online-to-offline) kami berharap bisa menjangkau lebih banyak pembeli di kota-kota kecil,” kata Hadi.

Selain menempatkan eLocker, fasilitas online-to-offline lain yang dihadirkan MatahariMall adalah memanfaatkan jaringan Matahari Department Store di seluruh Indonesia dengan sistem pembayaran langsung untuk pelanggan MatahariMall yang membeli barang secara online dan membayar langsung di Matahari Departemen Store.

“Kami melihat saat ini masih banyak masyarakat kalangan non-metro yang tidak percaya dengan sistem pembayaran belanja online, karena itulah pembayaran melalui Matahari Departemen Store banyak dipilih oleh kalangan tersebut untuk menjaga keamanan dan kepercayaan yang ada,” kata Hadi.

Hadi juga menambahkan kecenderungan kalangan non-metro tersebut di antaranya adalah yang lebih menyukai interaksi dengan petugas atau layanan langsung dari orang dan tentunya eksistensi belanja produk secara langsung.

“Bagi mereka akan jauh lebih bergengsi jika pulang berbelanja di toko sambil membawa tas atau plastik dengan nama departement store yang ada, karena itulah sebagian besar pembeli di daerah memilih pembayaran melalui Matahari Departement Store,” kata Hadi.

Sejak diluncurkan pada bulan September 2015, MatahariMall berhasil memanfaatkan jaringan O2O terbesar, infrastruktur pengiriman yang lancar dan mengahdirkan harga yang kompetitif. MatahariMall juga secara aktif telah membentuk kemitraan dengan berbagai penyedia keuangan, jasa logistik, maupun komunitas.

Application Information Will Show Up Here

Berrybenka Hadirkan Pop Up Store di Kota Medan

Salah satu komitmen dari Berrybenka tahun 2016 ini adalah menghadirkan pengalaman online-to-offline (O2O) yang bertujuan untuk menjangkau penetrasi yang lebih luas, mendukung dan menjadikan Berrybenka sebagai fashion brand lokal terbesar dan menjadi fashion e-commerce yang customer focus. Rencana tersebut sebelumnya disampaikan secara langsung oleh CEO Berrybenka Jason Lamuda.

“Pelanggan adalah inspirasi terbesar dan alasan di balik semua hal yang kami lakukan. Tiga komitmen kami untuk tahun 2016 di antaranya adalah menghadirkan pengalaman online-to-offline (O2O) yang terintegrasi,” kata Jason.

Dalam kesempatan tersebut Jason juga memaparkan rencananya untuk menggelar pop up store di kota-kota besar Indonesia.

Setelah sebelumnya menggelar pop up store di Bandung, akhir bulan Januari ini, Berrybenka membuka pop up store di kota Medan, tepatnya mulai tanggal 29 Januari hingga 28 Februari 2016 di Mal Centre Point lantai dasar. Dalam kegiatan kali ini, Berrybenka bermitra dengan Bank Mandiri dan Indosat Ooredoo.

“Sebagai salah satu pelopor fashion e-commerce yang membawa pengalaman belanja online di Indonesia, Berrybenka terus bertumbuh dan menjadi destinasi belanja favorit bagi semakin banyak pelanggan kami. Tahun ini salah satu komitmen kami adalah menghadirkan pengalaman online-to-offline (O2O) yang terintegrasi demi menjangkau lebih banyak pelanggan di seluruh nusantara, salah satunya lewat pop up store di kota Medan ini,” kata  Managing Director PT Berrybenka Danu Wicaksana dalam rilisnya hari ini.

Berrybenka Pop Up Store menghadirkan kemudahan pengambilan produk di Pop Up Store via “COD (Cash On Delivery) Station” khusus untuk pelanggan di Medan dan sekitarnya, serta free wrapping box dengan kotak kemasan spesial Berrybenka edisi Valentine untuk pembelanjaan tertentu.

MatahariMall Gandeng Pos Indonesia Perkuat Fitur Online-to-Offline

Memahami sendi bisnis ini, tiap pemain e-commerce berlomba-lomba memberikan solusi logistik yang terbaik untuk seluruh konsumennya di Tanah Air. Kini giliran MatahariMall yang memperkuat layanannya dengan bekerja sama dengan Pos Indonesia.

Kerja sama ini memungkinkan konsumen untuk mengambil, mengembalikan, dan membayar barang yang telah dipesan secara online. Fitur Pickup&PayCOD yang dibantu oleh kemitraan strategis ini kabarnya akan tersedia di 199 kota atau kabupaten, dan penempatan eLocker dimulai dari 10 lokasi strategis di Jabodetabek dan Bandung.

Dengan begitu MatahariMall memiliki dua solusi online-to-offline yakni eLocker yang didukung oleh PopBox untuk kota-kota besar dan Pickup&PayCOD untuk kota atau kabupaten lainnya.

“Penandatanganan nota kesepakatan ini merupakan wujud keseriusan MatahariMall dalam menyajikan pengalaman berbelanja yang unik, berbeda dengan negara-negara lain, bagi para pelanggan di berbagai daerah di Indonesia. Sesaat lagi, para MMall-goers (sebutan konsumennya) bisa melakukan pembayaran di 4.500 titik kantor Pos Indonesia, pengambilan dan pembayaran di 199 kota atau kabupaten, serta pengambilan otomatis eLocker di 10 kantor pos di Jabodetabek dan Bandung,” jelas CEO MatahariMall Hadi Wenas kemarin (7/12).

Menurut Wenas, skema ini mampu memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat di seluruh kota kecil, kabupaten, kecamatan, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Hal ini juga dilaksanakan demi mengakomodir semakin banyaknya masyarakat yang berbelanja online dan terus mendorong kebiasaan tersebut.

“E-commerce memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, kami akan berupaya untuk melakukan percepatan pembangunan infrastruktur teknologi yang dapat memaksimalkan pertumbuhan ekosisten e-commerce di Indonesia,” papar Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara yang turut hadir dalam kesempatan yang sama.

Chairman MatahariMall Emirsyah Satar turut mengemukakan pendapatnya bahwa rangkaian inovasi MatahariMall seperti solusi O2O ini merupakan bentuk komitmen pihaknya demi memberikan pelayanan dan pengalaman terbaik masyarakat.

“Dalam menyajikan pengalaman berbelanja tak terlupakan bagi pelanggan, MatahariMall tidak akan berhenti untuk menghadirkan serangkaian terobosan. […] Layanan baru ini secara bertahap akan dioperasikan mulai esok hari [hari ini], 8 Desember 2015,” tutupnya.