Triplogic Kini Terhubung dengan Ekosistem Pembayaran Digital BNI

Platform jasa penitipan barang Triplogic mengumumkan kerja sama dengan BNI untuk penambahan opsi pembayaran digital Yap! dari BNI. Para agen Triplogic akan direkrut sebagai Agen46 BNI untuk mendapatkan penghasilan tambahan lewat perluasan layanan perbankan, serta dukungan pembiayaan KUR buat mendongkrak usaha mereka.

Kerja sama yang menyeluruh ini merupakan upaya kedua perusahaan untuk mempercepat program literasi dan inklusi keuangan di semua lini masyarakat, termasuk di sektor logistik. Serta, kemudahan transaksi dengan pembayaran secara digital.

Triplogic merupakan perusahaan yang menyediakan layanan penitipan barang atas kuota bagasi yang tak terpakai traveller. Barang yang akan dititipkan ke traveller, akan dijemput oleh feeder yang menjadi mitra pengemudi dari Triplogic.

Feeder akan mengantar barang tersebut ke bandara dan di bandara akan diterima oleh petugas Triplogic. Sesampai di bandara tujuan, traveller tidak perlu mengambil barang titipan dari bagasi karena akan diproses sendiri oleh Triplogic.

Begitupun untuk proses pengirimannya ke lokasi tujuan, selanjutnya dilakukan oleh feeder yang bertugas. Sebagai balas jasa, pemilik bagasi akan mendapat keuntungan dari pemanfaatan bagasi tersebut, per kilogramnya dihargai Rp12.500.

“Triplogic melihat BNI memiliki sistem pembayaran yang paling relevan dengan generasi milenial yakni Yap!. Ke depannya akan ada inisiasi baru yang siap kami kembangkan bersama BNI, misalnya bisa bayar secara cicil dengan dukungan kartu kredit, semacam itu. Semua ekosistem yang kita bangun pada akhirnya akan positif untuk semua pihak,” terang CEO Triplogic Oki Earlivan, Senin (10/9).

Bagi BNI, tambah Direktur Ritel BNI Tambok P Setyawati, perseroan bisa mendapatkan benefit dengan memperluas pangsa pasar di ekonomi digital. BNI akan semakin memahami perilaku industri logistik, yang sangat penting bagi pengembangan fungsi intermediasi BNI, sehingga pada akhirnya ke depannya perseroan bisa beri layanan yang tepat untuk mereka.

Agen Triplogic yang merupakan para feeder mitra pengemudi akan direkrut sebagai agen 46 untuk melayani fasilitas perbankan BNI. Layanan tersebut seperti buka rekening baru, setor, tarik tunai, atau pembayaran berbagai macam tagihan.

Pengguna Triplogic juga berkesempatan untuk mengajukan pinjaman KUR (Kredit Usaha Rakyat) ke BNI. Nanti pengguna yang dianggap layak oleh BNI bisa mendapatkan pembiayaan, sehingga usaha mereka dapat berkembang lebih pesat.

“BNI bisa memperoleh fee based income dan penghimpunan dana baru yang bersumber dari agen dan pengguna Triplogic,” ujar Tambok.

Saat ini diklaim agen Triplogic mencapai 28 ribu orang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun jumlah Agen46 sendiri telah mencapai 103 ribu orang.

Rencana bisnis dan penggalangan dana

Oki menerangkan kerja sama dengan BNI adalah salah satu jalan untuk merealisasikan target perusahaan yang membidik 100 ribu orang, akumulasi dari jumlah pengguna dan agen Triplogic sampai akhir tahun ini. Adapun saat ini jumlah traveller di Triplogic diklaim sebanyak 13 ribu orang.

Untuk akselerasi bisnis, perusahaan berencana untuk melakukan penggalangan dana segar tahapan seri A. Oki menyebutkan saat ini proses masih berlangsung, diharapkan pada akhir tahun sudah bisa diumumkan. Kendati demikian, dia enggan menyebutkan secara detil tentang rencana tersebut.

“Proses masih berlangsung, ada VC lokal dan asing yang tertarik untuk bergabung dalam penggalangan seri A ini. Dana tersebut bakal kita pakai untuk pengembangan teknologi dan pemasaran.”

Perusahaan memperoleh investasi tahap awal pada Oktober 2017 senilai US$300 ribu (hampir 4,5 miliar Rupiah) dari investor yang tidak disebutkan.

Application Information Will Show Up Here

Platform Jasa Penitipan Triplogic Ingin Berekspansi Secara Regional

Triplogic, startup yang mempermudah proses jasa penitipan barang (mulai lazim dikenal dengan istilah “jastip”), didirikan karena pengalaman pribadi pendirinya tentang penitipan yang biasa dilakukan keluarga atau teman. Kepada DailySocial, CEO Triplogic Oki Earlivan Sampurna mengungkapkan, besarnya potensi bisnis tersebut menjadi dasar pemikiran pengembangan startup ini.

“Saat saya yang sering berpergian keluar kota dan mancanegara untuk traveling, saya sering mendapatkan titipan untuk sanak famili yang berada di kota atau negara yang sama dengan tujuan berpergian saya. Saat itu saya mulai berpikir bahwa bisnis ini bukan hanya sekedar ‘jastip’, tapi bisa juga menjadi ekspedisi super cepat karena akan sampai di hari yang sama dengan traveler tiba.”

Secara umum Triplogic memberikan kesempatan kepada pengguna untuk membeli barang dari luar negeri dengan memanfaatkan ruang bagasi traveler. Barang kemudian dikirimkan melalui feeder yang merupakan mitra pengemudi Triplogic.

“Cara kerjanya terbilang cukup mudah dan praktis. Pengguna bisa memilih apakah akan menjadi pemesan barang atau traveler. Jika menjadi pemesan barang, akan muncul pilihan jasa kecepatan pengiriman dengan harga termurah dan juga sangat cepat,” kata Oki.

Nantinya pemesan akan mendapat notifikasi bahwa barang akan siap diberangkatkan dan Triplogic menjamin 100% ketersediaan traveler. Di sisi lain, jika ingin menjadi traveler, mereka bisa memilih jenis transportasi apa yang akan dipilih dan berapa kilogram bagasi yang akan dijual.

“Nantinya traveler akan mendapat notifikasi berapa kilogram yang akan bisa digunakan dan juga jenis barang yang akan Triplogic kirim melalui bagasi traveler tersebut,” ujarnya.

Strategi monetisasi dan fokus akuisisi pengguna Triplogic

Saat ini Triplogic sudah bisa diakses di platform iOS dan Android. Berdiri sejak tahun 2017, jumlah pengguna Triplogic sudah mencapai 7 ribu orang. Untuk strategi monetisasi yang dilancarkan, Triplogic mendapatkan profit langsung dari pengirim barang dan merchant yang menjalin kerja sama.

“Kami mendapatkan keuntungan sebesar 20-25% dari total profit. Sisanya akan kami bagi kepada traveler dan pengantar barang (feeder). Kami juga mendapat 10% keuntungan dari merchant yang bekerja sama dengan kami,” kata Oki.

Telah mendapatkan pendanaan sebesar $250 ribu (sekitar Rp3,4 miliar) pada tahun 2017 dari angel investor yang tidak disebutkan namanya, fokus Triplogic saat ini adalah menambah jumlah pengguna menjadi 100 ribu hingga akhir tahun 2018.

“Target lain yang ingin kami capai adalah membuka [layanan] e-commerce untuk layanan jasa titip (jastip) akan berekspansi di Asia Tenggara,” kata Oki.

Saat ini Triplogic termasuk startup yang mengikuti program inkubasi Bank Bukopin dan Kibar, BNVLabs, bersama Eragano dan Karapan.

Application Information Will Show Up Here