Ruangguru Rilis Skill Academy, Layanan Belajar untuk Tingkatkan Keterampilan Profesional

Startup edtech Ruangguru merilis Skill Academy, yakni sebuah platform belajar online yang berisi materi-materi seputar peningkatan kemampuan profesional. Misalnya membahas strategi penjualan, kiat melakukan presentasi, hingga memahami investasi.

Disajikan berbayar, setiap konten dibuat oleh para pakar. “Kami mengajak pekerja profesional di industri untuk mengikuti proses penyaringan yang berlapis agar dapat memastikan kredibilitas pengajar. Materi pembelajaran dikembangkan bersama dengan tim content research & development yang kami miliki,” ujar Manager Skill Academy Pretty Kusumaningrum.

Sejak diluncurkan awal September 2019, sudah ada 40 mentor yang tergabung ke Skill Academy. Jumlah tersebut masih akan terus ditambah, seiring dengan antusias pengguna terhadap platform. Untuk memudahkan akses, dalam waktu dekat aplikasi juga diluncurkan – saat ini baru ada versi web.

Ingin jadi “top of mind” solusi belajar

Pretty menceritakan mengenai latar belakang pengembangan produk baru ini. Ruangguru telah sukses menjadi edtech nomor satu di Indonesia, menyediakan aplikasi belajar untuk K-12 (tingkat sekolah dasar hingga atas). Namun dirasa penting bagi lulusan SMA/SMK untuk tetap melanjutkan belajar meningkatkan keahlian, agar memiliki daya saing tinggi saat mencari atau berada di lingkungan pekerjaan – Skill Academy ingin berperan di sini.

“Di sisi lain, ada pasar yang cakupannya 3x lebih luas dari yang sudah dilayani oleh produk Ruangguru, yakni pendidikan tinggi dan pekerja profesional. Hal ini menjadi sesuatu yang menguntungkan juga bagi usaha kami, ditambah dengan aspirasi kami untuk memberikan solusi terkait permasalahan pelatihan. Pada akhirnya, tujuan utama kami adalah menjadi platform top of mind yang bisa menyediakan solusi untuk segala kebutuhan pendidikan,” lanjut Pretty.

Ia turut menyampaikan pertimbangan yang membuat produk baru ini terpisah dari ekosistem aplikasi yang sudah ada. Target pasar Skill Academy dan Ruangguru memiliki kebiasaan yang berbeda dan bentuk materi pembelajaran yang tidak bisa digabung. Sehingga UI dan UX produk perlu disesuaikan (berdasarkan hasil user testing) agar lebih menarik dan nyaman untuk belajar.

Fokus pada pengalaman belajar

Sertifikat Skill Academy
Contoh sertifikat belajar yang didapatkan setelah menyelesaikan kelas

Skill Academy dirilis untuk menghadirkan fleksibilitas belajar bagi kalangan dewasa yang cenderung sibuk. Mereka bisa belajar kapan pun, di mana pun. Kualitas materi menjadi salah satu yang dijanjikan.

Menanggapi pertanyaan dengan diferensiasi dengan platform lain, Pretty menyampaikan “Pengalaman pembelajaran yang luar biasa. Kami memformulasikan cara belajar digital yang efektif, dengan kombinasi video interaktif, infografis, dan metode assessment yang dapat mengukur kemajuan pengguna. Kami sudah melakukan testing sejumlah pengguna dan mendapatkan feedback yang memuaskan.”

Selain itu ia juga mengatakan tentang “best value of money”, setelah mendaftar dan berlangganan di suatu kelas, pengguna akan mendapatkan akses seumur hidup dan sertifikasi bagi yang berhasil menyelesaikan.

Selain Skill Academy, sebelumnya sudah ada startup yang menawarkan platform belajar untuk kalangan profesional. Termasuk RevoU yang fokus pada pendidikan teknologi, Bahaso yang mulai merambah materi di luar pembelajaran bahasa, hingga Udemy yang telah resmikan kehadiran di Indonesia.

Hacktiv8 Kembangkan Kode.id, Platform Kursus Online dengan Beragam Materi Keterampilan

Hacktiv8 yang selama ini dikenal sebagai program pelatihan intensif menjadi developer mulai berinovasi menghadirkan platform pembelajaran online Kode.id (Kode). Ronald Ishak dan Riza Fahmi (co-founders) turut terlibat mengisi materi-materi video kursus.

Ketika dihubungi DailySocial Ronald menjelaskan, “visi Hacktiv8 menjadi jembatan antara supply dan demand atas developer di Indonesia. Selama menjalankan Coding Bootcamp, kami sadar bahwa tidak semua orang dapat menyiapkan 40 jam per minggu untuk mengikuti kelas secara penuh. Maka dibangunlah Kode.”

Kode awalnya lahir dengan tujuan untuk membantu masyarakat luas dalam belajar pemrograman. Namun seiring berjalannya waktu, kelas-kelas Kode juga diperkaya dengan konten-konten dari bidang ilmu lainnya seperti kepemimpinan, bisnis, pemasaran, hingga desain. Perjalanan Kode baru dimulai awal Juli 2019 ini, kendati demikian saat ini mereka tengah menghimpun pendanaan demi menjadikan Kode sebagai “online upskiling platform” terbesar di Indonesia.

“Melalui Kode kami berharap dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi setiap orang dalam mempelajari ilmu baru yang berguna bagi karier mereka ke depannya. Kami percaya, pendidikan yang berkualitas adalah hak semua orang dan kami yakin Kode dapat mewujudkan hal tersebut dan memaksimalkan perwujudan industri 4.0,” terang Ronald.

Mengenal lebih jauh tentang Kode

Jika Anda sudah familiar dengan platform pembelajaran online berbasis video on demand semacam Udemy, mungkin Anda tidak akan kesulitan mengikuti alur dan menu-menu yang disajikan oleh Kode. Kursus akan ditampilkan berdasarkan kategori dan di dalamnya video sudah disusun ke dalam sebuah playlist.

Ronald memperkenalkan Kode sebagai “subscription based online upskilling video platform“. Mereka menawarkan pendaftaran gratis lengkap dengan sejumlah course gratis yang tersedia. Selain itu juga tersedia akun premium dengan sistem berlangganan dengan biaya berlangganan Rp269.000 per bulan.

Meski video pembelajaran versi gratis cukup banyak, dengan berlangganan akun premium akan mendapatkan sejumlah fitur-fitur pelengkap pembelajaran, seperti akses ke kelas premium, akses video online, dan “learning path” yang memudahkan pengguna menentukan urutan-urutan pembelajaran.

Di Kode, juga disediakan fitur “Skill Assessment” di setiap tahapan pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana pemahaman terhadap sebuah materi. Selain itu Kode juga memiliki fitur analitik yang hanya diperuntukkan untuk B2B, yang memungkinkan perusahaan memantau perkembangan proses belajar karyawan mereka.

“Skill Assessment atau bisa dibilang tes kompetensi, akan membantu pembelajar untuk mengetahui tingkat pemahaman atas keahlian tertentu. Learner (sebutan untuk pengguna Kode) akan diberikan sebuah kuis yang akan tersedia di awal penggunaan platform. Berdasarkan jawaban yang diberikan, kami akan menyarankan kelas yang cocok untuk Learner berdasarkan hasil dari kuis tersebut,” jelas Ronald.

Memperkaya perpustakaan kelas

Selain memungkinkan masyarakat mengakses video pembelajaran online, Kode juga membuka kesempatan bagi siapa pun yang memiliki keterampilan untuk menjadi pengajar melalui fitur “Subject Matter Expert (SME)”. Di tahun pertamanya ini pihak Kode ingin memperkaya perpustakaan kelas sehingga untuk memberikan pilihan pelajaran yang beragam.

“Fokus kami adalah terus memperbesar perpustakaan kelas kami. Kami berkomitmen untuk dapat memberikan beragam kelas yang menarik, interaktif, dan relevan terhadap perkembangan industri sekarang. Melalui beragam kelas tersebut, kami berharap dapat meningkatkan taraf hidup para profesional di Indonesia,” terang Ronald.

Selain Kode.id, di Indonesia sudah ada beberapa layanan kursus online serupa misalnya DicodingIndonesiaX, Studilmu, dan lainnya.

Online Learning Platform Potential in Producing Qualified Talents

The high demand of new talent wasn’t followed by qualified skill and and knowledge of the related industry. HarukaEDU is an example of startup offering online learning platform that is expected to fulfill the demand.

In order to look further of the current education tech startup trends and potential in Indonesia, #SelasaStartup invited HarukaEDU’s CEO, Novistiar Rustandi.

Solving the cost and time issues

Before established HarukaEDU, Novistiar is said to question the target market and related industry. He said many of school graduates have issues to make it into the next level due to time and cost.

On the other hand, academic institutions aren’t capable to create online learning program due to the lack of resources. These issues are to be solved by online learning platform.

“We also specifically offer a training for companies to improve their employee’s skills through online learning. To date, we’ve been receiving positive response, not only in Jakarta but also outside the city,” he explained.

Supporting industry 4.0

With automation replacing the conventional skills nowadays, doesn’t mean less job opportunity. Technology has created new opportunity from the demand.

“One example is digital marketing and social media which is getting more popular among companies. I predict in the future that the skill will matter more than diplomas of talents which are to be hired by conventional companies in Indonesia,” he added.

The online learning platform also intends to cut the academic cost in university and high-level education which is considered expensive. They’re trying to replace the perception of online learning as “unrated” with high-quality classes.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Tren Pemanfaatan AI Makin Marak, Microsoft Luncurkan AI Business School

Tahun demi tahun, peran artificial intelligence (AI) dalam dunia profesional terus bertambah besar. Bantuan kecerdasan buatan ini juga tidak harus ditempatkan di ranah teknis saja, bahkan divisi keuangan pun juga bisa terbantu secara signifikan berdasarkan pengakuan Amy Hood yang menjabat sebagai Chief Financial Officer (CFO) Microsoft.

Melihat maraknya tren pemanfaatan AI di dunia bisnis, Microsoft pun meluncurkan AI Business School, yang sejatinya merupakan kumpulan studi kasus beserta video-video panduan untuk membantu para eksekutif perusahaan merancang dan mengimplementasikan strategi berbasis AI pada tempatnya bekerja.

Konten-konten pembelajaran yang tersedia bakal berfokus pada empat area utama: strategi, kultur, dasar teknologi, dan AI yang bertanggung jawab. Microsoft juga bakal menyediakan tool untuk keperluan spesifik, seperti misalnya untuk mengevaluasi tingkat kematangan AI, sehingga pada akhirnya perusahaan bisa lebih memahami apa saja yang kurang demi mewujudkan implementasi AI yang maksimal.

Kepada VentureBeat, perwakilan Microsoft menjelaskan bahwa material pembelajarannya banyak diambil dari pengalaman Microsoft sendiri dalam menerapkan AI secara internal, serta hasil diskusi selama tiga tahun bersama konsumen Microsoft yang juga mengimplementasikan AI pada perusahaannya masing-masing.

Ini bukan pertama kalinya Microsoft menghadirkan yang pada dasarnya merupakan kursus online untuk hal-hal berbau AI. Tahun lalu, mereka sudah lebih dulu meluncurkan AI School, serta yang dikhususkan untuk kalangan developer. AI Business School ini pada dasarnya menerapkan formula yang sama, tapi dengan target yang lebih spesifik.

Ke depannya, selain memperbarui material pembelajaran, Microsoft juga akan menghadirkan konten-konten yang spesifik terhadap vertikal-vertikal industri tertentu.

Sumber: VentureBeat.

Squline Secures Series A Funding, Focused on Technology Development and New Talent Acquisition

An online-course platform Squline officially announces it has received Series A funding from Investidea Ventures, participated by some other investors, with no further detail. In its official release, the fundraising has reached “seven-digit US Dollar”.

Squiline will use the fresh funding to support technology development, new talent acquisitions, and product expansion in 2019. The latest round allows Squline to tighten its position as a digital platform for language live course in Indonesia.

Founded in 2014, Squline has offered new innovations in the traditional language learning industry. Starting with Mandarin course in 2014, English in 2015, and Japanese in 2016 for Indonesian users. In addition, they also launch the Indonesian language course this year, targeting expatriates in Indonesia and the international market.

Squline considered live video call and text conversation education concept to make the learning process more effective and to connect students and teachers from all around the Asia Pacific.

“We’ll develop more affordable solutions while promoting effective ways to learn the language online. It’ll also encourage market expansion to market level B and C of Indonesian users and improve the competitive skill. It is our main mission to create a learning environment without limits,” Tomy Yunus, Squline’s Co-Founder and CEO, said.

Squline has collaborated with local and international education institutions, including Beijing Language Culture College, Atmajaya University and Universitas Indonesia. To date, Squline has more than 5000 users all over Indonesia.

An alum of Telkomsel TheNextDev 2017 program, it has also launched business in Australia. It’s said to be big market to learn the Indonesian language.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Kantongi Pendanaan Seri A, Squline Fokus Kembangkan Teknologi dan Akuisisi Talenta Baru

Platform kursus online Squline secara resmi mengumumkan perolehan pendanaan Seri A dari Investidea Ventures dengan partisipasi beberapa investor yang tidak disebutkan detailnya. Dalam keterangan resminya, nilai pendanaan mencapai “tujuh digit dolar AS”.

Dana segar tersebut akan digunakan Squline untuk mendukung pengembangan teknologi, akuisisi talenta baru, dan ekspansi produk di tahun 2019. Putaran investasi baru ini memungkinkan Squline memantapkan posisinya sebagai platform digital untuk bimbingan bahasa secara live di Indonesia.

Sejak didirikan tahun 2014, Squline telah menghadirkan inovasi baru di industri pembelajaran bahasa tradisional. Dimulai dengan peluncuran kursus bahasa Mandarin pada tahun 2014, kursus Bahasa Inggris tahun 2015, dan kursus bahasa Jepang pada tahun 2016 untuk pengguna di Indonesia. Selain itu, tahun ini mereka juga meluncurkan Kursus Bahasa Indonesia, menargetkan ekspatriat di Indonesia dan pasar luar negeri.

Konsep edukasi live video call dan text conversation dinilai Squline menjadikan proses belajar menjadi lebih efektif dan dapat menghubungkan pelajar dan pengajar dari berbagai wilayah di Asia Pasifik.

“Kami akan mengembangkan solusi yang lebih terjangkau namun tetap mengedepankan cara efektif untuk belajar bahasa secara online. Ini juga akan mendorong ekspansi pasar ke level B dan C pengguna di Indonesia dan meningkatkan tingkat daya saing mereka. Karena misi utama kami adalah menciptakan lingkungan belajar tanpa batas,” kata co-founder & CEO Squline Tomy Yunus.

Squline juga telah menjalin kolaborasi dengan institusi pendidikan lokal dan asing, di antaranya Beijing Language Culture College, Universitas Atmajaya, dan Universitas Indonesia. Saat ini disebutkan Squline telah memiliki lebih dari 5000 pengguna di Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah.

Startup yang merupakan alumni dari Telkomsel TheNextDev 2017 ini sebelumnya juga telah meresmikan kehadirannya di Australia. Minat besar pasar di negara tersebut untuk mempelajari Bahasa Indonesia dimanfaatkan oleh Squline untuk menghadirkan kelas secara online.

Application Information Will Show Up Here

Google Luncurkan Kursus Online Gratis Bagi yang Tertarik Mengembangkan Konten AR

Awalnya lebih terkesan gimmicky ketimbang fungsional, augmented reality (AR) sekarang telah menjadi bagian penting dalam ekosistem digital. Ikea menggunakannya untuk menyimulasikan pengalaman berbelanja furniture dari kediaman masing-masing, Lego memanfaatkannya guna melengkapi lini mainannya, sedangkan Facebook memakainya untuk keperluan pemasaran.

Maka dari itu, tidak heran apabila ada banyak orang yang tertarik mendalami soal AR, mungkin mereka sebatas tertarik dengan cara kerjanya, atau malah ingin bergabung dalam komunitas kreator. Agar semua bisa berpartisipasi, Google merasa perlu mengambil tindakan.

Bekerja sama dengan Coursera, Google menghadirkan kursus online bernama “Introduction to Augmented Reality and ARCore”. ARCore, bagi yang tidak tahu, adalah platform AR yang digunakan di ekosistem Android. Dengan mengikuti dan menyelesaikan kursus ini, Anda pada dasarnya siap untuk menciptakan konten AR buat jutaan pengguna Android.

Secara total kursusnya dapat diselesaikan dalam waktu 15 jam saja, dan semuanya bisa diikuti tanpa harus mengeluarkan biaya satu sen pun. Target pelajar yang dituju adalah mereka yang belum pernah punya pengalaman mengembangkan konten AR. Sebatas tahu mengenai perkembangan AR – seperti saya contohnya – tentu saja bakal menjadi nilai plus.

Selain dasar-dasar teknologi AR, kursus ini juga bakal membahas teknik-teknik pembuatan konten AR, termasuk halnya tips memanfaatkan development kit ARCore dan alat bantu seperti Poly. Kalau tertarik, Anda bisa langsung mengujungi situs Coursera. Pastikan Anda sudah lebih dulu mendaftarkan akun sebelum mengikuti kursusnya.

Sumber: Google.

Squline Enters Australian Market

Squline is officially available as education startup in Australia. As a developed country in Asia Pacific region, Australia’s population have learned Bahasa Indonesia in general since high school. This interest has created an opportunity to introduce Bahasa Indonesia class through an online medium.

In Australia, Bahasa Indonesia has been one of the preferred languages. It’s one of the most popular foreign languages in school, besides Japan and Mandarin.

Squline focuses on preparing Bahasa Indonesia online course for those who want to learn Bahasa Indonesia in fastest way with flexible scheduling, not restricted by time or space, by the experts. It fits the target market characteristics, the busy population.

In this platform, foreign language enthusiasts will be able to follow the placement test to know the ability of language interest.

In providing foreign language curriculum and graduation certificate for students who have completing the lessons, Squline has partnered up with language institutions.

Currently, Squline has more than 3,500 students all over Indonesia.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Squline Masuki Pasar Australia

Startup yang bergerak di bidang edukasi, Squline, meresmikan kehadirannya di Australia. Dalam rilis disebutkan, Australia merupakan salah satu negara maju di Asia-Pasifik yang masyarakatnya secara umum dimulai dari bangku SMA mempelajari bahasa Indonesia. Minat besar negara tersebut untuk mempelajari lebih jauh bahasa Indonesia, kemudian dimanfaatkan oleh Squline, untuk menghadirkan kelas bahasa Indonesia secara online.

Di Australia sendiri pelajaran bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa yang diminati di Australia. Bahkan bahasa Indonesia pun masuk ke dalam tiga bahasa populer yang dipelajari di sekolah selain bahasa Jepang dan Mandarin.

Squline mencoba mempersiapkan kursus online bahasa Indonesia bagi mereka yang ingin mempelajari bahasa Indonesia dengan mudah dan jadwal yang fleksibel tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu bersama dengan pengajar profesional, sesuai dengan karakteristik pangsa pasar yang ditargetkan, yakni kalangan yang cukup sibuk.

Dengan memanfaatkan teknologi, Squline mulai melakukan penetrasi pasar global. Di platform ini, peminat bahasa asing akan mengikuti tes penempatan untuk mengetahui kemampuan berbahasa yang diminati.

Untuk menyediakan kurikulum bahasa asing dan menyediakan sertifikat kelulusan bagi para pelajar yang telah menyelesaikan level pembelajaran, Squline telah bekerja sama dengan institusi bahasa.

Saat ini disebutkan Squline telah memiliki lebih dari 3500 siswa di Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah.

Application Information Will Show Up Here

Squline Opens Online Course for Bahasa Indonesia

A developer of online course Squline announces new online class for Bahasa Indonesia (Indonesian). The product released due to a trend in 2018 that global markets are heading to Indonesia. Bahasa Indonesia has potential to be understood and learned by foreigners, particularly investors or businessman planning for expansion.

Tomi Yunus, Squline‘s CEO, said that it’s necessary for the creative industry and technology players planning for expansion to Indonesia, to learn the culture and the language. Therefore, it’ll be easier to decide the business steps.

The foreigners who want to join the course in Squline can access the class anywhere, anytime, using one-on-one Live Video Call method with the experts. By downloading the app and register, you can sign up for the online class with a flexible roster. The targets are those who are too busy to come to an actual class and not having much spare time.

Squline admits that the initiative is inspired by the training in Startup Grind Global Conference and Telkomsel NextDev event last March. In the biggest annual creative festival, South by Southwest (SXSW) in Austin, Texas, Squline is selected to be Indonesia’s representative and promote Bahasa Indonesia in its app.

As a local startup in education, Squline provides a portal for language learning. There are many similar services in Google Play includes Bahaso. The interesting part is its target market. While other players are targeting Indonesians to learn the foreign languages, Squline focused on covering global markets who have interest in Bahasa Indonesia.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here