GDP Venture and Go-Ventures Invest in Narasi TV

GDP Venture and Go-Ventures, the latter one is Go-Jek investment arm, confirmed their investment in an online media platform, Narasi TV. It was founded by Najwa Shihab, a professional journalist who now involved in media startup founders. The investment value is still undisclosed, to be announced at the official launching of Narasi TV in two weeks.

“GDP Venture and Go-Jek [Go-Ventures] are now our strategic partners. The discussion was a long time ago, but further information is yet to be announced, it’ll be at the official launching of Narasi TV in the next two weeks,” Najwa Shihab, Narasi TV’s Founder said at The ICON 2018, Tue (11/13).

She mentioned the first investment will be used mostly to recruit more talents, develop technology, create events, and the rest is for operational. She said Narasi TV is currently growing fast in terms of talent acquisitions. The company now has 110 people to manage online content and develop communities within10 months operation.

There are 12 exclusive programs by Narasi TV. Some are being sponsored for monetizing, such as Mata Mata, Narasi People, Buka Mata, and others.

Narasi TV
Narasi TV Team / Narasi TV

There is one exclusive program airing on TV, Mata Najwa, a partnership with a private TV station, Trans7. The last product mentioned has been airing for 9 years and has built a strong market in Indonesia.

“Next year, we’ll add three new content. The plan is to make dozens of programs to produce on Narasi TV.”

Shihab added, the team has been strengthening the offline communities called Mata Kita. It is now present in all over Indonesia, inviting people to make their own content which reflects each origin.

“Narasi TV is ready to fight for collaboration opportunity with some parties to make a stronger presence in Indonesia,” she said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

GDP Venture dan Go-Ventures Beri Investasi ke Narasi TV

GDP Venture dan Go-Ventures, yang terakhir adalah perusahaan investasi Go-Jek, mengonfirmasi investasi terbaru ke platform media online Narasi TV. Narasi TV didirikan oleh Najwa Shihab, jurnalis profesional yang kini terjun sebagai pendiri startup media. Nilai investasi yang dikucurkan belum bisa diumumkan, menunggu peluncuran resmi Narasi TV dua pekan mendatang.

“GDP Venture dan Go-Jek [Go-Ventures] kini sudah jadi strategic partner kami. Prosesnya diskusinya sudah lama, tapi detil informasi belum bisa diberikan, rencananya dua minggu lagi nanti saat launch resmi Narasi TV,” terang Founder Narasi TV Najwa Shihab di sela-sela acara The ICON 2018, Selasa (13/11).

Menurut Najwa, investasi perdana ini kebanyakan bakal digunakan untuk merekrut lebih banyak talenta, membangun teknologi, membuat acara, dan sisanya untuk operasional perusahaan. Dia menyebut saat ini Narasi TV tumbuh cukup pesat dari segi penambahan karyawan. Kini perusahaan sudah memiliki 110 orang yang mengelola berbagai konten online dan membina komunitas sendiri meski baru 10 bulan beroperasi.

Narasi TV memproduksi konten dan menyebarnya ke berbagai platform digital dan televisi. Tema konten yang dibuat berdasarkan visi misi Narasi TV yakni anti korupsi, toleransi, dan partisipasi yang dikemas sesuai target penonton berasal dari generasi milenial.

Terdapat 12 program eksklusif yang dibuat Narasi TV. Beberapa di antaranya sudah memiliki sponsor untuk monetisasinya, seperti Mata Mata, Narasi People, Buka Mata, dan lainnya.

Tim Narasi TV / Narasi TV
Tim Narasi TV / Narasi TV

Ada pula satu program yang khusus tayang di TV, yakni Mata Najwa, hasil kerja sama dengan stasiun TV swasta Trans7. Khusus program terakhir, sudah mengudara sejak sembilan tahun sehingga memiliki pangsa pasar yang cukup kuat di Indonesia.

“Tahun depan mau tambah tiga konten lagi. Rencananya bakal ada puluhan program yang mau kita produksi di Narasi TV.”

Najwa menambahkan, pihaknya juga memperkuat komunitas offline yang disebut Mata Kita. Komunitas ini sudah hadir di seluruh Indonesia, mengajak masyarakat untuk membuat konten mereka sendiri yang mencerminkan daerah masing-masing.

“Narasi TV siap perkuat peluang kolaborasi dengan berbagai pihak agar presence kami bisa lebih kuat di Indonesia,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here

Line Indonesia Introduces UGC Platform “Line Today Buzz”

Line Indonesia announces a new feature for Line Today called Line Today Buzz. This feature allows users to upload attractive and entertaining content. On the other hand, Line Today Buzz users can have the latest information in public. Using user generated content (UGC) concept, Line Today Buzz is expected to increase user’s interaction and trigger public’s creativity.

“As a popular service among the public, Line Today make a commitment to provide fascinating content through its service, including Line Today Buzz. We want it to be not only as user generated content platform to improve public’s interaction, but also as a place for Line user’s creative activities in Indonesia,” Dale Kim, Line Indonesia‘s Managing Director, said.

As a social platform, Line aware of UGC’s rising popularity and serve a place for users to upload content, it’s the best effort to acquire users. Line Today Buzz is expected to develop further and support users’ creativity, along with providing attractive and entertaining content for all Line users.

Aside from allowing users to upload content in Line Today Buzz, they can also provide comments or interact between users by tapping the Upvote or Downvote icon located on the bottom left. Users will also be facilitated to access various kinds of information related to the event.

In recent years, Line as an instant messaging platform has made some innovations to maintain its existence. This year, Line Indonesia is said to focus on monetizing strategy.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Line Indonesia Kenalkan Platform UGC “Line Today Buzz”

Line Indonesia mengumumkan fitur baru Line Today, Line Today Buzz. Fitur ini memungkinkan pengguna mengunggah berbagai macam konten yang menarik dan menghibur. Di sisi lain pengguna Line Today Buzz dimungkinkan mendapatkan informasi menarik yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat. Dengan konsep user generated content (UGC) Line Today Buzz diharapkan bisa meningkatkan keterlibatan pengguna dan memacu kreativitas masyarakat.

“Sebagai layanan yang tengah digemari oleh masyarakat Line Today berkomitmen untuk selalu memberikan konten yang menarik melalui layanannya, salah satunya melalui Line Today Buzz. Kami ingin Line Today Buzz tidak hanya hadir sebagai platform user generated content yang dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat tetapi juga sebagai wadah untuk menampung aktivitas kreatif para pengguna setia Line di Indonesia,” terang Managing Director Line Indonesia Dale Kim.

Sebagai salah satu platform sosial, Line sadar bahwa popularitas UGC semakin berkembang dan menyediakan tempat untuk pengguna mengunggah konten adalah upaya terbaik untuk mengikat pengguna. Dihadirkannya Line Today Buzz diharapkan bisa semakin mengembangkan dan mendukung kreativitas para pengguna dan secara bersamaan memberikan konten yang menarik dan menghibur untuk seluruh pengguna Line.

Selain memungkinkan pengguna mengunggah konten ke dalam Line Today Buzz, mereka juga bisa memberikan komentar atau berinteraksi antar pengguna dengan mengetuk ikon Upvote atau Downvote yang terletak di sebalah kiri bawah konten. Pengguna juga akan dimudahkan untuk mengakses berbagai macam informasi mengenai event.

Line sebagai platform pesan instan dalam beberapa tahun terakhir melakukan sejumlah inovasi-inovasi untuk terus menunjukkan eksistensinya. Tahun ini Line Indonesia menyebutkan akan fokus pada strategi monetisasi.

Application Information Will Show Up Here

KapanLagi Youniverse Kini Kelola Penuh Brilio, Joe Wadakethalakal Tinggalkan Perusahaan

Brilio, platform media yang fokus menjangkau generasi milenial, kini dimiliki penuh KapanLagi Youniverse (KLY), perusahaan hasil merger KapanLagi Networks (KLN) dan KMK Online. Co-Founder Joe Wadakethalakal mengumumkan bahwa dirinya telah mengundurkan diri sebagai CEO perusahaan dan Danny Purnomo, sebelumnya Co-Founder dan CMO Brilio, menjadi CEO yang baru.

Danny mengonfirmasi bahwa Brilio akan tetap beroperasi seperti biasa sebagai entitas independen dan menyebutkan Levina Amelia sebagai CMO perusahaan yang baru. Tidak ada perubahan lain di jajaran manajemen.

Kepada DailySocial, Danny mengatakan, “Aliansi bisnis dengan KLY akan lebih terbuka, terutama untuk Brilio berkolaborasi dengan grup secara keseluruhan.”

KLY, sebelumnya KLN, memang sejak awal pendirian berperan sebagai pemilik mayoritas Brilio yang didirikan di tahun 2015. Joe, dalam pernyataannya menyebutkan, salah satu opsi yang ada ialah mengonsolidasikan Brilio dengan KLY begitu Brilio mencapai skala tertentu. Poin itu disebut sudah dicapai saat ini.

“Ketika sebuah startup telah mencapai titik tertentu konsolidasi bisa membawa bisnis ke level berikutnya dengan memfokuskan sumberdaya, aset, dan pengetahuan kedua organisasi untuk mendukung sebuah formula yang sudah terbukti bekerja. Ini adalah posisi Brilio saat ini,” ujar Joe.

Di tahun 2017, Brilio mengklaim memiliki 21 juta pembaca (unique visitor), 96 juta halaman dibaca (pageviews), dan konten video yang dilihat lebih dari 12 juta kali setiap bulannya.

Application Information Will Show Up Here

Kaskus Luncurkan Kaskus Podcast, Beri Ruang Bagi Kaskuser untuk Berkreasi

Di usianya yang menginjak 19 tahun, secara berkala Kaskus terus meluncurkan inovasi-inovasi. Setelah di pertengahan Agustus kemarin mereka meluncurkan desain baru, kemudian di akhir September memperkenalkan Kaskus TV, kini mereka meluncurkan Kaskus Podcast. Sebuah layanan baru yang disiapkan untuk menghadirkan konten dalam format audio yang berisikan minat, hobi hingga isu terkini, baik di Top Forum Kaskus maupun di kehidupan sosial.

Selain menghadirkan konten asli karya Kaskuser di forum, Kaskus Podcast juga akan bekerja sama dengan beberapa kreator.

“Kaskus Forum kaya dengan beragam thread dan artikel berkualitas buatan Kaskuser. Beberapa di antara thread tersebut bahkan ada yang sudah dipublikasikan menjadi buku dan film layar lebar. Menyadari itu, Kaskus ingin memperluas amplifikasi konten-konten berkualitas karya Kaskuser tersebut dari basis teks dan image ke format audio visual, lewat Kaskus TV dan Kaskus Podcast. Kami yakin keunikan topik dan story yang diangkat di Kaskus Podcast dapat dinikmati pengguna dan komunitas serta masyarakat umum,” jelas CEO Kaskus Edi Taslim.

Saat ini ada beberapa program original Kaskus yang sudah hadir di Kaskus Podcast, antara lain Jas Merah, Kamis Misteri, Leh Uga dan SKJ (Seputar Kesehatan dan Jasmani). Sementara program yang bekerja sama dengan kreator podcast Indonesia antara lain CenayangFilm, Buku Kutu, KomrikMania, Box2BoxID, ArvipraTech, Umpan Tarik dan Retropus. Ada juga program hasil kerja sama dengan Gen FM. podcast mengenai “Keluarga Tak Kasat Mata”, salah satu cerita horor karya original Kaskuser yang juga sudah diangkat ke layar lebar.

“Kehadiran Kaskus Podcast juga merupakan salah satu bentuk apresiasi kami kepada para Kaskuser yang produktif menghasilkan konten-konten unik dan menarik. Harapannya Kaskus Podcast dapat lebih mempopulerkan karya Kaskuser dalam format audio dan sekaligus memberikan ruang berkreasi dan membuka peluang usaha,” imbuh Edi.

Selain memberikan platform online Kaskus Podcast, Kaskus juga memberikan dukungan berupa fasilitas Podcast Studio secara gratis kepada Kaskuser dan komunitas yang ingin memproduksi podcast mereka.

Application Information Will Show Up Here

Go-Ventures Reportedly Invests in Online Media Company Kumparan

Nadiem Makarim, in the late August, has confirmed the establishment of Go-Ventures, Go-Jek’s investment arm targeting SEA startups. The next day, we reported Kumparan is collaborating as an in-app news experiment in Go-Jek app. Today, Budiono Darsono, Kumparan’s President Commissioner, announces Andre Soelistyo (Go-Jek’s President) to join Kumparan’s board of commissioners per September through his Facebook status.

kumparan1

Per our source, Go-Jek enters Kumparan through Go-Ventures. There hasn’t any further detail on the investment value and why Go-Ventures invests in Kumparan. We haven’t received an official release regarding this issue.

Providing news content in app is a common way to be a super app. It’s considered to be able to increase the time spent by consumers. The same step is taken by its competitor, Grab, with Grab Daily.

Kumparan, led by CEO Hugo Diba, was founded in early 2017 by Detikcom’s co-founders and former employees. It has received funding from GDP Ventures’ investment unit last year. Moreover, in late 2017, Net Mediatama Television’s Founder and CEO Wishnutama also joined Kumparan’s board of Commissioners.


Disclosure: Kumparan, DailySocial, and GDP Ventures are under the same investor.
Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Go-Ventures Dikabarkan Berinvestasi di Media Online Kumparan

Akhir Agustus lalu CEO Go-Jek Nadiem Makarim mengonfirmasi kehadiran Go-Ventures, perusahaan investasi Go-Jek yang menyasar startup-startup Asia Tenggara. Keesokan harinya, kami memberitakan tentang kehadiran Kumparan sebagai eksperimen in-app news di aplikasi Go-Jek. Hari ini Preskom Kumparan Budiono Darsono mengumumkan masuknya President Go-Jek Andre Soelistyo di jajaran Komisaris Kumparan per bulan September ini melalui status Facebook-nya.

Menurut kabar yang kami peroleh, Go-Jek masuk ke Kumparan melalui Go-Ventures. Belum ada informasi lebih lanjut tentang berapa jumlah investasi yang diberikan dan mengapa Go-Ventures berinvestasi ke Kumparan. Kami belum memperoleh pernyataan resmi terkait hal ini.

Hadirnya konten berita ke dalam aplikasi Go-Jek merupakan salah satu cara umum untuk menjadi super app. Kehadiran konten berita dianggap bisa meningkatkan waktu yang dihabiskan konsumen di dalam aplikasi. Langkah yang sama juga diambil pesaingnya, Grab, melalui Grab Daily.

Kumparan, yang didirikan di awal tahun 2017 oleh para mantan punggawa Detikcom yang dipimpin CEO Hugo Diba, telah mendapatkan pendanaan dari unit investasi GDP Venture tahun lalu. Selain itu, di akhir tahun 2017, Founder dan CEO NET Mediatama Televisi Wishnutama juga masuk menjadi Komisaris Kumparan.


Disclosure: Kumparan, DailySocial, dan GDP Venture berada di bawah naungan investor yang sama

Application Information Will Show Up Here

IDN Media Unggulkan Popmama, Sasar Ibu Muda Generasi Millennial

IDN Media hari ini meluncurkan layanan media baru, Popmama, yang fokus menghadirkan informasi seputar parenting. Situs ini menargetkan orang tua usia muda dan diklaim memiliki perbedaan dengan layanan serupa, seperti Mommies Daily.

“Kami sangat optimis dan bersemangat dengan peluncuran Popmama.com. Kami berharap Popmama dapat menjadi sebuah platform di mana keluarga muda, khususnya mama muda, dapat belajar, berbagi, dan bertukar pikiran mengenai pengalamannya menjadi seorang mama,” kata CEO IDN Media Winston Utomo.

Sebelumnya IDN Media telah meluncurkan IDN Times, Popbela, dan Yummy yang khusus menyasar pasar anak muda.

Kepada DailySocial, Editor-in-Chief Popmama Sandra Ratnasari mengungkapkan, Popmama fokus kepada kalangan ibu dari generasi millennial dan Gen Z.

“Popmama berusaha memahami kebutuhan mama millennial ini akan pengetahuan dan informasi mengenai parenting. Sesuai tagline kami, Popmama “a parenting guide for millennial mama.”

Sebelum bergabung dengan IDN Media, Sandra sempat memegang dua media yang fokus ke topik parenting di MRA Media.

Secara khusus Popmama memiliki beberapa kategori, yaitu informasi seputar kehamilan, bayi, anak, dan gaya hidup. Strategi yang dilancarkan Popmama untuk menambah jumlah pembaca di antaranya strategi 360° untuk pembaca dan mengembangkan sejumlah tools yang relevan.

“Kami juga akan fokus kepada aktivitas komunitas untuk membantu para mama bertemu pakar dan sesama mama lain, dan aktivitas media sosial yang akan membantu para mama menemukan informasi yang sesuai dan interaksi dengan para mama tanpa dibatasi ruang dan waktu,” kata Sandra.

Emtek Group Confirms Acquisition Over KapanLagi Network

Emtek Group, through its subsidiary PT Kreatif Media Karya (KMK), confirmed to have acquired majority of KapanLagi Network (KLN) shares, as well to announce business unit synergy for both companies.

KMK will enter KLN with 50% (plus 1) shares to be fully absorbed by KMK. There will be a business unit synergy between two companies in this transaction. KLN will own 99.9% shares of Liputan6.com, a digital media under KMK.

This is KLN’s second time of ownership changing in the last three years. Earlier in April 2015, the company sold a major share (52%) to MediaCorp Singapore. Reportedly, MediaCorp still holds minority shares in KLN after KMK acquisition.

Quoted from Katadata and CNN Indonesia, the impact of this synergy has changed the organizational structure. KLN’s Founder Steve Christian will serve as Chief Operating Officer. Meanwhile, the President Director of KMK Digital Media Group Karaniya Dharmasaputra will be the Deputy COO.

“The transfer is being processed legally with the current law and regulation, and soon to be effective upon approval of Liputan6.com and KLN Shareholders’ General Meeting,” KMK’s CEO Adi Sariaatmadja said.

He said that the company will keep the commitment to develop media business line by adding some digital media under KLN. Those are Kapanlagi.com, Merdeka.com, Bola.net, Vemale.com, Fimela.com, Brilio.net, Famous.id, and Dream.co.id.

As for now, Emtek Group has owned some media such as Liputan6.com, Bola.com, Bintang.com, also television media as SCTV, Indosiar, and O Channel.

The company sees a strong synergy between TV and digital media in the future. Therefore, this partnership is expected to help KMK to be a digital media group with the complete vertical media in various segments. Along with the anticipated increase of internet users by millennials.

KLN’s CEO Steve Christian said further that this acquisition is a form of both companies’ anticipation to compete with media that has been presenting false and imbalance news.

“We unite to be the first in reaching more than 100 internet users in Indonesia. Supported by a combined team of more than 1,000 people,” he said.

He also confirmed that the success will depend on the due diligence process which on progress by both parties. The process deals with terms negotiation and transaction needs of the acquisition.

Before the announcement, Emtek Group acquisition over KLN has been rumored since October 2017. DailySocial reported the leading media from both companies such as KapanLagi and Merdeka will become independent properties. While others that intersect with Emtek Group will be merged.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian