Gandeng PT KAI, Traveloka Hadirkan Pembelian Tiket Kereta Api

Setelah berhasil menjadi market leader untuk penjualan tiket pesawat hingga hotel, startup lokal Traveloka awal tahun ini kembali meluncurkan layanan terbaru untuk pembelian tiket kereta api. Dengan menggandeng PT Kereta Api Indonesia (KAI), saat ini pengguna Traveloka sudah bisa memesan, membeli dan mendapatkan boarding pass secara langsung hanya melalui Traveloka.

“Mulai akhir tahun 2016 lalu Traveloka mulai mengembangkan layanan tiket kereta api, setelah menerima banyak permintaan dari pengguna kami. Setelah kami luncurkan ternyata disambut baik oleh pengguna dari Traveloka,” kata Senior VP Business Development Traveloka Caesar Indra.

Tiket kereta api yang bisa di pesan melalui Traveloka bisa dilakukan dalam waktu 90 hari hingga 6 jam sebelum waktu keberangkatan. Tujuan yang bisa dipilih mulai dari pulau Jawa hingga Sumatera. Menyambut mudik 2017 mendatang, mulai pertengahan bulan Maret pembelian untuk tiket kereta api sudah bisa dimanfaatkan oleh pengguna.

“Fokus kami adalah menjaga stabilitas dan user experience dari pengguna, agar bisa lebih mudah dan lebih cepat mendapatkan tiket kereta api sesuai tujuan,” kata Caesar.

Saat ini layanan pembelian tiket kereta api melalui Traveloka sudah bisa dilakukan di aplikasi mobile platform Android dan iOS dan mobile site. Sementara untuk desktop akan segera diluncurkan dalam waktu dekat.

Peningkatan jumlah pembeli secara online di PT KAI

Selama ini PT Kai tidak pernah memberikan kuota tiket kereta api secara khusus kepada Traveloka atau agen atau perusahaan lainnya yang bermitra dengan PT KAI dalam hal penyediaan tiket. Hal tersebut dilakukan agar proses bisa berjalan secara adil, sesuai dengan kemampuan dan teknologi yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan tersebut.

“Meskipun masih sekitar 1 bulan lebih Traveloka menjadi salah satu mitra kami yang turut menjual tiket kereta api secara online, namun kami mencatat Traveloka telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan untuk PT KAI,” kata EVP Passenger and Ticketing Sales PT Kereta Api Indonesia (KAI).

PT KAI juga mencatat sepanjang tahun 2016 pembelian tiket kereta api secara external sebanyak 60%, sementara pembelian tiket langsung di loket hanya berkisar 40% saja dari total keseluruhan. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat saat ini sudah mulai terbiasa melakukan pembelian tiket kereta api secara online.

“Bukan hanya di pulau Jawa, namun kita juga berharap masyarakat Indonesia lainnya bisa menerapkan kebiasaan cashless untuk pembelian tiket kereta api, sehingga memudahkan kami untuk mengumpulkan data yang akurat dan tentunya memberikan kemudahan untuk pengguna,” kata Mukti

Terkait dengan perubahan jadwal dan pembatalan tiket kereta api oleh pengguna yang membeli tiket melalui Traveloka, Mukti menegaskan semua perubahan tersebut sepenuhnya tanggung jawab dari PT KAI. Dalam arti pengguna tidak bisa melakukan perubahan atau pengembalian uang (refund) melalui Traveloka.

“Semua permintaan refund, pembatalan hingga perubahan jadwal masih berada dibawah naungan PT KAI, untuk itu pengguna Traveloka bisa langsung datang ke loket resmi PT KAI untuk memproses semua permintaan yang ada bukan ke Traveloka,” kata Mukti.

Application Information Will Show Up Here

NIDA Rooms Bukukan Pendanaan Seri A $5,6 Juta dari Shanda Group

Layanan penyedia kamar hotel ekonomis NIDA Rooms baru saja mendapatkan pendanaan seri A senilai $5,6 juta dari Shanda Group dan beberapa investor Asia Tenggara lainnya. Dengan pendanaan ini, artinya NIDA Rooms telah membukukan total pendanaan senilai $11 juta. Investasi ini akan difokuskan untuk memperluas kerja sama dan jaringan hotel serta meningkatkan kapabilitas teknologi NIDA Rooms.

NIDA Rooms sendiri beroperasi di wilayah Asia Tenggara. Didirikan sejak tahun 2015, saat ini NIDA Rooms telah memiliki lebih dari 4000 rekanan hotel di wilayah Indonesia, Thailand, Malaysia dan Filipina. Singapura masih menjadi target sasaran ekspansi dalam beberapa waktu dekat. Di Indonesia sendiri, NIDA Rooms bersaing langsung dengan beberapa penyedia layanan serupa, di antaranya AiryRooms (bekerja sama dengan Traveloka), Zenrooms dan RedDoorz.

“Kami sendang mendapatkan dukungan investasi dari Shanda, mengingat reputasi dan pengalamannya untuk membuat perusahaan digital dengan bisnis yang kuat. Keahliannya akan membantu misi kami menjadi yang terbaik di industri akomodasi ekonomis,” ujar Co-Founder & CEO NIDA Rooms Kaneswaran Avili.

Saat ini layanan NIDA Rooms sudah mulai viral, terutama di daerah wisata seperti Bali, Yogyakarta dan beberapa destinasi lainnya. Kendati demikian, hasil survei W&S Market Research yang diadakan pada pertengahan tahun 2016 lalu menunjukkan bahwa layanan situs hotel ekonomis (atau sering disebut dengan budget hotel) belum banyak dikenal masyarakat. Bahkan riset tersebut mengemukakan bahwa NIDA Rooms justru berada urutan paling bawah, persentasenya Zenrooms (17,9%), RedDoorz (12,9%), Airy Rooms (9,3%), dan NUDA Rooms (7,1%).

Namun dengan strategi yang kuat, NIDA Rooms meyakini bahwa budget hotel akan semakin diminati, mengingat tren travelling juga makin meningkat di kalangan pemuda. Pun demikian yang diyakini oleh investor yang menyuntikkan dananya kali ini.

“NIDA Rooms mendapatkan perhatian kami karena berhasil mengembangkan model bisnis yang mampu tumbuh secara cepat dengan brand yang kuat dan juga menjawab kebutuhan pelancong. Selain itu juga mampu memfasilitasi hotel-hotel kecil yang masih memiliki keterbatasan dalam teknologi,” ujar President Shanda Group Robert Chiu.

Bagi Robert, masih terbuka lebar kesempatan NIDA Rooms untuk menjadi merek yang akan berkembang pesat di kalangan platform pemesanan budget hotel.

Sebelumnya untuk memperkuat brand di Indonesia, NIDA Rooms sempat jalin kerja sama dengan Mister Aladin. Langkah tersebut diambil lantaran kedua perusahaan merasa saat ini persaingan di sektor travel dan pariwisata sudah sangat kompetitif, sehingga memaksa para pemainnya untuk menggalakkan strategi terbaiknya.

Dalam kunjungannya ke kantor DailySocial, Country Head of Indonesia NIDA Rooms Suman Mathevan juga pernah menegaskan, bahwa di tahun 2016 pihaknya akan memustakan perhatian pada akselerasi bisnis. Kala itu menargetkan sampai akhir tahun hotel yang diakuisisi bisa mencapai 2500 unit dengan pemesanan hotel mencapai 500 booking per harinya.

Application Information Will Show Up Here

Tiket Jalin Kemitraan dengan Anak Usaha Visa CyberSource

CyberSource, perusahaan manajemen pembayaran anak usaha dari Visa Inc., menjalin kerja sama dengan salah satu agen perjalanan online Indonesia (OTA) Tiket. Langkah strategis ini sebelumnya telah dilakukan oleh OTA lainnya yakni Traveloka pada akhir tahun lalu.

Perlu diketahui, CyberSource adalah perusahaan manajemen pembayaran yang menyediakan jasa lengkap untuk menyederhanakan dan mengotomatisasi operasi sistem pembayaran. Di sisi lain, Tiket termasuk salah satu OTA terbesar di Indonesia. Perusahaan ini menyediakan dan memfasilitasi pemesanan tiket online dengan berbagai sistem pembayaran.

Dengan adanya kemitraan ini, seluruh transaksi online yang dilakukan dalam situs maupun aplikasi Tiket diharapkan lebih terjamin keamanannya dari serangan dunia maya. Industri perjalanan online menjadi salah satu industri yang cukup rentan terkena serangan tersebut.

Sejauh ini, dengan berbagai jenis pembayaran yang disediakan, Tiket mengklaim angka penjualan yang bisa diperoleh perusahan meningkat dua kali lipat dibanding tahun lalu.

Chew Ann Wee, Senior Regional Manager CyberSource, mengatakan pada 2019 diperkirakan pasar e-commerce di Indonesia mencapai $16,4 miliar yang dipicu oleh kehadiran OTA. Selain itu, pemesanan kamar hotel lewat jalur OTA diperkirakan meningkat antara 200%-300% menjadi $149 juta di tahun yang sama.

Kemitraan ini diharapkan bisa membantu Tiket untuk memanfaatkan semua peluang yang muncul sekaligus memperluas cakupan wilayah operasionalnya. “Perusahaan juga harus mendapatkan benefit dari kepuasan pelanggan dengan membuktikan proses transaksi yang lancar,” ujar Wee, Selasa (23/8).

Application Information Will Show Up Here