Hive View Adalah Kamera Pengawas Modern Berdesain Anggun Sekaligus Portable

Kalau melihat deretan perangkat smart home yang ada di pasaran, desainnya memang terkesan begitu-begitu saja. Namun pada kenyataannya, bukan cuma Anda sebagai konsumen yang beranggapan demikian, para produsen pun sebenarnya juga sama.

Lihat saja Centrica, perusahaan asal Inggris yang bertanggung jawab atas brand perangkat smart home Hive. Demi menciptakan sebuah kamera pengawas yang bisa tampil stand out di antara pesaing-pesaingnya, Centrica memutuskan untuk menggandeng Yves Behar, maestro desain yang karya-karyanya sudah tidak asing lagi di dunia teknologi.

Hive View

Kolaborasinya melahirkan Hive View, yang bisa dibilang merupakan kamera pengawas teranggun saat ini. Tak hanya apik secara estetika, desain Hive View juga amat fungsional: modul kameranya bisa Anda lepas dari dudukannya yang berbasis magnet, lalu Anda tempatkan di mana saja di dalam rumah.

Modul kamera Hive View ini tampak seperti versi elegan dari Polaroid Cube atau GoPro Hero5 Session, dengan wujud kubus dan panjang sisi 56 mm. Di dalamnya tersimpan unit baterai yang bisa membantunya beroperasi selama sekitar 1 jam saat dilepas dari dudukannya.

Hive View

Berbekal motion detector, Hive View akan langsung merekam sesaat setelah mendeteksi gerakan atau suara, lalu mengirim notifikasi ke ponsel pemiliknya. Kalau perlu, live stream dalam resolusi 1080p dan sudut pandang seluas 130 derajat pun juga dimungkinkan, dan pengguna bebas melihat riwayat rekaman selama 24 jam ke belakang – bisa diperpanjang dengan membayar biaya berlangganan.

Dari kacamata sederhana, Hive View tidak lebih dari sekadar kamera pengawas modern berdesain premium. Konsumen yang tertarik bisa meminangnya dalam bentuk bundel bersama sejumlah perangkat smart home lain besutan Hive seharga $350.

Sumber: Digital Trends.

Xiaomi Umumkan Smart Speaker Mungil Berbekal Integrasi Alexa

Beberapa hari yang lalu saya sempat membaca sebuah artikel mengenai nama anak yang sebaiknya dihindari di tahun 2018 ini. Salah satu yang termasuk dalam daftar adalah “Alexa”, dengan alasan bahwa nama itu bakal banyak dikaitkan dengan asisten virtual besutan Amazon, yang semakin hari semakin eksis di banyak perangkat.

Bahkan pabrikan seperti Xiaomi pun baru-baru ini memutuskan untuk mengadopsi Alexa pada perangkatnya. Perangkat yang dimaksud adalah Yeelight Voice Assistant, yang secara fisik tampak sangat mirip seperti Amazon Echo Dot.

Ini bukanlah smart speaker pertama Xiaomi, namun yang pertama membawa integrasi Alexa, di samping asisten virtual besutan Xiaomi sendiri untuk model yang bakal dipasarkan secara khusus di Tiongkok. Xiaomi melihat efektivitas perannya sebagai pusat kendali perangkat smart home – untuk sekarang baru lini lampu pintar Yeelight, namun ke depannya Xiaomi menjanjikan kompatibilitas yang lebih luas.

Xiaomi Yeelight Voice Assistant

Dalam sasis mungilnya, terdapat speaker tunggal berdaya 2 watt dan enam buah mikrofon, yang dapat merespon perintah suara pengguna selama masih berada dalam radius lima meter. Perangkat diotaki prosesor quad-core dan RAM 256 MB, plus penyimpanan internal juga sebesar 256 MB. Konektivitas Wi-Fi dan Bluetooth LE tentu saja tidak terlewatkan.

Xiaomi berencana memasarkan smart speaker mungil ini mulai akhir Januari di Tiongkok, dengan banderol 199 yuan (± 410 ribu), atau setara Amazon Echo Dot. Sayang jadwal pemasaran versi globalnya masih belum diungkap.

Sumber: XDA dan MIUI.

Cuma $129, Bel Pintu Ini Mengemas Kamera Pengawas, Motion Detector dan Komunikasi Dua Arah

September lalu, Nest memperkenalkan tiga perangkat smart home baru dengan fokus pada aspek keamanan. Salah satu yang paling menarik adalah Nest Hello, yang meleburkan bel pintu dan kamera pengawas ke dalam satu paket berwujud ringkas. Masalahnya cuma satu: harganya $229, dan deretan produk serupa dari pabrikan lain pun juga tidak jauh berbeda harganya – malah ada yang lebih mahal.

Beruntung ada satu pengecualian, yakni perangkat bernama Blink Video Doorbell berikut ini. Meski rencananya baru akan dipasarkan mulai 2018 – Nest Hello juga mulai kuartal pertama 2018 – banderol harganya cukup menggiurkan: $129, atau $99 untuk pelanggan Blink yang sudah mempunyai modul syncing-nya.

Blink Video Doorbell

Terlepas dari harganya yang jauh di bawah kompetitor, Blink Video Doorbell tergolong kaya fitur; mulai dari video beresolusi HD sekaligus live view, night vision berbasis inframerah, kemampuan mendeteksi gerakan, komunikasi audio dua arah, serta baterai yang diklaim tahan sampai dua tahun.

Fisik perangkat juga diyakini tahan terhadap cuaca yang ekstrem. Sebagai pemanis, rekaman kameranya juga akan disimpan di cloud tanpa dipungut biaya tambahan, meski tentu saja ada batasnya (biasanya hanya untuk beberapa hari atau minggu saja).

Blink Video Doorbell

Di atas kertas, apa yang bisa dilakukan oleh Nest Hello sejatinya juga bisa disajikan oleh Blink Video Doorbell dalam hampir separuh harganya, terkecuali mungkin dukungan HDR dan sudut pandang kamera seluas 160 derajat. Sayang jadwal perilisan pastinya belum diketahui sampai sekarang, namun tidak menutup kemungkinan Blink bakal mengungkapnya di ajang CES 2018 bulan depan.

Sumber: The Verge.

Gandeng Sonos, Ikea Ingin Ciptakan Produk Rumahan Baru dengan Fokus pada Suara dan Musik

Sebagai salah satu produsen sekaligus pemilik jaringan retail mebel terbesar di dunia, tidak mengejutkan apabila Ikea punya visi besar atas ranah smart home. Sejumlah konsep rumah pintar telah mereka pamerkan, mulai dari dapur futuristis sampai meja yang bisa menyerap energi panas untuk mengisi baterai smartphone.

Selain konsep-konsep tersebut, Ikea pada kenyataannya juga sudah menjalankan inisiatifnya sendiri yang bertajuk Ikea Home Smart sejak tahun 2015 lalu. Langkah yang pertama adalah mengintegrasikan Qi wireless charger ke sejumlah furniture buatannya. Kemudian langkah yang kedua dilancarkan dalam bentuk lini lampu pintar Trådfri.

Untuk langkah yang ketiga, Ikea tampaknya ingin menghasilkan dampak yang cukup besar. Perusahaan asal Swedia itu pun memutuskan untuk menggandeng Sonos, ahli audio asal Amerika Serikat sekaligus yang memelopori tren teknologi multi-room.

Mengapa Sonos dan mengapa fokusnya adalah audio? Karena Ikea percaya bahwa musik adalah salah satu faktor untuk menciptakan suasana yang nyaman di rumah. Kolaborasi ini bertujuan untuk memudahkan konsumen memutar musik di mana saja di kediamannya, tanpa mengganggu jalannya aktivitas sehari-hari.

Pertemuan perdana tim Ikea dan Sonos / Ikea
Pertemuan perdana tim Ikea dan Sonos / Ikea

Detail mengenai kemitraan ini masih sangat minim. Sejauh ini apa yang keduanya bakal lakukan baru sebatas spekulasi. Ikea hanya bilang bahwa mereka dan Sonos ingin menciptakan produk yang benar-benar didesain berdasarkan bagaimana kebiasaan konsumen mendengarkan musik bersama-sama di rumah.

Imajinasi liar saya membayangkan bagaimana keahlian desain mebel Ikea bisa dikawinkan dengan teknologi audio dari Sonos. Mungkin sebuah rak TV yang juga berfungsi sebagai soundbar? Sonos sendiri sudah punya speaker yang berfungsi sebagai dudukan TV, jadi saya kira hal seperti ini bukanlah tidak mungkin.

Dalam video promosinya, frasa-frasa seperti “sound for children“, “sound for living” dan “sound for home” bisa menjadi indikasi bahwa suara secara umum juga bakal menjadi fokus di samping musik. Realisasinya seperti apa masih belum ada yang tahu, tapi Ikea bilang bahwa hasil kolaborasinya dengan Sonos ini bakal meluncur ke publik mulai tahun 2019.

Sumber: Ikea.

Samsung Ciptakan Robot Pembersih Debu Bertema Star Wars

Saya yakin Anda tidak pernah membayangkan produk semacam ini bisa eksis: robot penghisap debu alias vacuum cleaner berwajah Darth Vader. Namun semua itu sejatinya mungkin terjadi saat kita mulai mendekati perilisan film Star Wars baru di penghujung tahun nanti.

Adalah Samsung yang berjasa merealisasikan fantasi para penggemar Star Wars yang mengimpikan sang Dark Jedi untuk membersihkan lantai kediamannya ini. Tidak cuma Darth Vader, Samsung juga menghadirkan varian lain dengan penampilan putih-hitam ala Stormtrooper.

Samsung PowerBot VR7000 Star Wars

Pada dasarnya vacuum cleaner robotik edisi khusus Star Wars ini memiliki fitur yang sama persis seperti Samsung PowerBot VR7000. Perangkat dilengkapi sensor untuk mendeteksi berbagai rintangan selama ia menjalankan tugasnya, dan ketika berada di ujung ruangan, fitur Edge Clean Master akan otomatis aktif untuk membersihkan area tersebut.

Terkait fungsi paling utamanya, yakni menghisap debu di atas permukaan datar, VR7000 juga dapat mendeteksi jenis permukaan (karpet atau kayu misalnya) secara otomatis, lalu menyesuaikan daya hisap yang optimal dengan sendirinya. Kombinasi sensor dan kamera memungkinkan perangkat untuk membuat pemetaan digital atas rumah pengguna dan menentukan rute pembersihan yang paling efisien.

Samsung PowerBot VR7000 Star Wars

Khusus varian Darth Vader, tersedia konektivitas Wi-Fi dan remote control khusus. Juga eksklusif untuk varian Darth Vader adalah suara bernafas yang sangat ikonik dari sang tokoh antagonis yang akan terdengar ketika perangkat dinyalakan. Sejumlah efek suara unik lain juga tersedia, termasuk pada varian Stormtrooper.

Samsung bilang kalau mereka bekerja sama langsung dengan para fans dalam mengembangkan PowerBot VR7000 Star Wars, mulai dari tahap perencanaan, desain, produksi, pemasaran sampai distribusi. Varian Stormtrooper dibanderol $699, sedangkan varian Darth Vader $799 karena mengemas Wi-Fi. Pemasarannya akan dimulai pada 5 November, sayang baru di AS saja.

Sumber: Samsung dan The Verge.

Nest Luncurkan Trio Produk Pintar dengan Fokus pada Keamanan Rumah

Berawal dari sebuah termostat pintar di tahun 2011, Nest kini telah berevolusi menjadi produsen perangkat smart home. Perusahaan yang diakuisisi oleh Alphabet (Google) pada tahun 2014 itu baru saja memperkenalkan tiga produk baru dengan fokus pada keamanan rumah.

Produk pertama dan yang menurut saya paling menarik adalah Nest Hello. Hello pada dasarnya merupakan perpaduan bel pintu dan kamera pengawas dalam wujud yang sangat ringkas. Tugas utamanya adalah untuk mengirim video HD secara live ke ponsel sehingga pengguna bisa langsung tahu siapa yang sedang berada di depan kediamannya.

Kameranya sendiri dilengkapi oleh lensa bersudut pandang seluas 160 derajat, sehingga tamu bertubuh jangkung maupun kiriman barang yang diletakkan di bawah dapat tetap kelihatan. Dukungan HDR memastikan tampilan video tetap optimal di berbagai kondisi pencahayaan.

Hal lain yang menarik dari Hello adalah kemampuannya untuk mendeteksi seseorang sebelum tombol bel ditekan – asalkan pengguna sudah menjadi pelanggan layanan Nest Aware. Tak hanya video, audio pun juga didukung oleh Hello, sehingga pengguna dapat menginstruksikan kurir jasa pengiriman untuk meletakkan paketnya ketika Anda sedang tidak ada di rumah misalnya.

Nest Cam IQ Outdoor / Nest
Nest Cam IQ Outdoor / Nest

Produk yang kedua adalah kelanjutan dari kamera pengawas Nest Cam IQ Indoor yang dirilis pada bulan Juni kemarin. Sesuai namanya, Nest Cam IQ Outdoor, model baru ini dimaksudkan untuk digantung di luar rumah, dengan sertifikasi ketahanan air IP66 untuk memastikan ia bisa bertahan dari berbagai macam kondisi cuaca.

Teknologi pengenal wajah masih tersedia di sini, namun kali ini mengandalkan racikan Google sendiri yang lebih fleksibel soal kustomisasi. Output video yang dihasilkan memiliki resolusi 1080p, lengkap dengan dukungan HDR dan sudut pandang seluas 130 derajat.

Nest Secure / Nest
Nest Secure / Nest

Produk yang terakhir merupakan satu keluarga mini tersendiri bernama Nest Secure yang bersifat modular. Komponen utamanya adalah Nest Guard, yang pada dasarnya merupakan alarm canggih yang terhubung dengan komponen-komponen lain dalam sistem ini.

Salah satunya adalah Nest Detect, yang merupakan sensor pendeteksi gerakan yang bisa dipasangkan di pintu atau jendela, menjadi mata untuk Nest Guard. Untuk mematikan alarm, pengguna dapat mendekatkan komponen pelengkap bernama Nest Tag, atau menginput nomor sandi pada Nest Guard langsung.

Soal harga dan ketersediaan, Nest berencana memasarkan Hello mulai kuartal pertama tahun depan, namun harganya belum ditentukan. Nest Cam IQ Outdoor sendiri sudah tersedia seharga $349, sedangkan paket lengkap Nest Secure (mencakup Nest Guard, dua Nest Detect dan dua Nest Tag) dibanderol $499.

Sumber: 1, 2, 3.

Kompor Induksi Ini Diciptakan Khusus untuk Penggemar Video Memasak dari Tasty

Kalau Anda sering menonton video panduan memasak di media sosial, besar kemungkinan Anda mengenal yang namanya Tasty. Dua tahun sejak media digital BuzzFeed memperkenalkannya, Tasty sudah menjadi salah satu brand yang sangat populer, dimana rata-rata koleksi videonya ditonton sebanyak 2,3 miliar kali setiap bulannya.

Kini, BuzzFeed punya cara yang lebih unik lagi guna semakin mendongkrak popularitas Tasty. Lewat divisi Product Labs-nya dan dibantu oleh GE First Build, mereka memperkenalkan Tasty One Top, sebuah kompor induksi berkonektivitas Bluetooth yang dapat disinkronisasikan dengan aplikasi Tasty – yang juga baru saja dirilis untuk iOS, dan segera menyusul untuk Android.

Tasty One Top

Jujur saya sempat mengernyitkan dahi saat pertama mendengar soal Tasty One Top, tapi setelah memahami cara kerjanya, produk ini rupanya menarik juga. Jadi ketika pengguna memilih satu dari 1.700 resep yang terdapat di aplikasi Tasty, mereka dapat meneruskan informasi tersebut ke One Top untuk mulai memasak.

Dari situ One Top akan menyesuaikan suhu maupun daya panasnya sesuai dengan instruksi demi instruksi yang tercantum pada aplikasi Tasty. Saat sudah waktunya untuk membalik, daging misalnya, One Top juga akan memberi tahu Anda.

Tasty One Top

Berbekal sederet sensor, One Top dapat memonitor suhu permukaan panci atau wajan secara presisi, dan konsumen juga akan mendapat termometer terpisah untuk makanannya. Selain dengan panci dan wajan, One Top rupanya juga bisa digunakan dengan teknik memasak sous vide.

BuzzFeed rencananya akan memasarkan Tasty One Top di Amerika Serikat mulai November mendatang. Banderol harganya dipatok $175, namun yang tertarik melakukan pre-order bisa mendapatkannya seharga $149.

Sumber: TechCrunch.

GLAS Adalah Termostat Pintar dengan Integrasi Cortana

Debut Cortana di ranah smart home dibuka oleh Harman Kardon Invoke, sebuah smart speaker yang siap bersaing dengan Amazon Echo maupun Google Home pada musim semi nanti. Namun tentu saja Microsoft menginginkan lebih dari itu, dan dengan bantuan Johnson Controls, Cortana rupanya juga siap mengusik pasar smart thermostat.

Perkenalkan GLAS, sebuah termostat pintar pertama yang mengusung integrasi Cortana. Kehadiran asisten virtual besutan Microsoft ini berarti pengguna dapat mengendalikannya menggunakan perintah suara, sangat praktis ketika pengguna sedang berada di dalam ruangan tetapi kedua tangannya sedang disibukkan oleh sesuatu.

GLAS mengemas layar sentuh semi-transparan yang berfungsi menampilkan sejumlah informasi macam kalender, kualitas udara dan konsumsi energi – selain tentu saja suhu di dalam dan luar ruangan. Terkait kualitas udara, GLAS dilengkapi sederet sensor untuk memonitornya secara konstan, tapi ia bukanlah sebuah air purifier.

GLAS

Selebihnya, detail mengenai GLAS masih minim. Perangkat disebut menjalankan sistem operasi Windows 10 IoT Core serta didukung oleh layanan cloud Microsoft Azure. Selain itu, GLAS juga diyakini mampu mendeteksi keberadaan pengguna di dalam ruangan.

Untuk sekarang masih belum ada info mengenai harga dan ketersediaannya, tapi kita setidaknya bisa melihat aksinya dalam video di bawah. Smart speaker dan thermostat sudah, kini kita tinggal menunggu kedatangan Cortana di kategori produk lain seperti kulkas maupun dashboard mobil.

Sumber: Wareable.

Kamera Pengawas Logitech Circle 2 Siap Ditugaskan di Mana Saja Anda Menginginkannya

Dua tahun silam, Logitech memulai debutnya di ranah kamera pengawas dengan Circle. Tahun ini perusahaan asal Swiss tersebut sudah siap dengan suksesornya, Circle 2, yang mengusung desain baru yang jauh lebih fleksibel.

Di dalam maupun luar ruangan, Circle 2 siap melaksanakan tugasnya kapan saja. Ia bisa diletakkan di atas meja, dipasangkan di tembok di atas pintu garasi, ditempelkan di jendela atau dicolokkan langsung ke stop-kontak dengan bantuan aksesori yang dijual terpisah.

Logitech Circle 2

Tidak seperti pendahulunya, Circle 2 hadir dalam dua varian: Wired atau Wire-Free, menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Anda butuh kamera pengawas di pintu depan yang bisa beroperasi secara konstan, bahkan ketika cuaca sedang tidak bersahabat? Pilih saja varian Wired, ditambah aksesori Weatherproof Extension.

Logitech Circle 2

Circle 2 merekam segala peristiwa dalam resolusi 1080p, dan dalam sudut pandang seluas 180 derajat. Hasil tangkapannya bisa dipantau secara real-time melalui aplikasi smartphone maupun browser, dan semuanya akan disimpan di cloud – total hingga 24 jam secara cuma-cuma, atau dalam durasi yang lebih lama dengan berlangganan.

Logitech Circle 2

Fitur unik seperti Motion Zones dan Person Detection memungkinkan Circle 2 untuk mengirim notifikasi ketika ia mendeteksi ada pergerakan atau seseorang yang datang, dan ia pun turut dibekali night vision. Integrasi dengan platform Apple HomeKit akan segera tersedia, dan perangkat dapat dikendalikan lewat speaker Amazon Echo atau Logitech Pop Smart Button.

Logitech Circle 2 akan tersedia di pasaran mulai bulan Juli ini. Varian Wired dibanderol $180, sedangkan varian Wire-Free seharga $200. Sederet aksesori pendukungnya dijajakan dengan kisaran harga $30 sampai $50.

Sumber: Business Wire.

Samsung Perluas Integrasi Asisten Virtual Bixby ke Lini Kulkas Pintarnya

Meski secara default ponsel Android 7.0 telah mengusung integrasi Google Assistant, Samsung bersikeras menyematkan asisten virtual-nya sendiri pada Galaxy S8. Samsung sejatinya punya visi besar untuk asisten virtual bernama Bixby tersebut, dimana mereka berniat untuk mengintegrasikannya ke semua produk, bukan cuma smartphone saja.

Dalam melaksanakan upaya tersebut, Samsung mengawalinya dari ranah home appliances, spesifiknya lini kulkas pintar Family Hub 2.0 yang diperkenalkan pada ajang CES bulan Januari lalu. Singkat cerita, Bixby kini tak cuma bisa diakses lewat Galaxy S8 saja, tapi juga melalui lemari es.

Kehadiran Bixby pada lini kulkas Family Hub 2.0 ini akan menjadi pelengkap yang sangat berarti. Ketimbang harus mengandalkan layar sentuh 21,5 incinya untuk mengakses beragam informasi, konsumen sekarang tinggal berinteraksi dengan Bixby menggunakan perintah suara.

Teknologi deep learning yang diadopsi Bixby juga memungkinkan lemari es untuk mengontrol suhu di dalam bilik penyimpanannya secara otomatis. Tak hanya itu, Bixby juga bisa menampilkan rekomendasi resep berdasarkan pola dan kebiasaan makan pengguna, plus koleksi musik untuk menemani kegiatan memasak ataupun makan malam.

Seperti yang saya katakan sebelumnya, integrasi Bixby pada kulkas Family Hub 2.0 ini baru awal dari visi besar Samsung. Pun demikian, yang paling penting adalah konsumen tidak perlu membeli kulkas baru, Bixby akan datang bersama software update yang sudah Samsung siapkan untuk lini kulkas Family Hub 2.0 besutannya.

Sumber: The Verge dan Pulse.