Imoo Pembuat Watch Phone untuk Anak Resmi Bergabung dengan Olike Indonesia

Smartwatch merupakan perangkat wearable yang menjadi pendamping sempurna untuk smartphone. Umumnya jam tangan pintar ini didesain untuk mendukung gaya hidup sehat, tetapi ada juga perangkat khusus yang ditujukan untuk anak-anak.

Salah satunya dari imoo dengan produk watch phone yang mementingkan dua hal, yaitu komunikasi dan keamanan. imoo sendiri menjual produk jam tangan yang bisa bertelepon khusus untuk anak berumur 3-12 tahun sejak tahun 2019.

Kini imoo resmi bergabung dengan Olike Indonesia, PT. OASE Teknologi Asia yang menaungi Olike Indonesia resmi bekerja sama dan menjadi distributor utama dari produk imoo. “Kami berbahagia dengan bergabungnya imoo ke dalam keluarga besar kami. Produk yang sangat digemari dengan fitur canggihnya yang membuat anak dan orang tua merasa aman dan nyaman,” Ungkap Anthoni Roderick P. selaku Public Relations Olike Indonesia.

Sejauh ini imoo telah merilis empat watch phone dengan mengedepankan dua hal penting tersebut. Berawal dari imoo Y1 yang merupakan watch phone pertama yang bisa melakukan panggilan telepon dan pesan suara bagi anak. Kemudian ada Z2 bisa melakukan panggilan video, Z5 dilengkapi konektivitas 4G dengan chipset Qualcomm Snapdragon Wear 2100, hingga yang terbaru Z6 dengan dual flip camera.

Berbagai fitur canggih juga dimiliki semua tipe watch phone imoo. Sebut saja, swimming waterproof IPX8 yang membuatnya bisa dipakai berenang hingga kedalaman 20 meter, long standby battery berkapasitas 680 mAh yang mampu bertahan hampir 7 hari dalam sekali charge, dan GPS yang membuat lokasi semakin akurat.

imoo juga menyediakan fitur untuk mendukung tumbuh kembang anak seperti pada Z6 yaitu adanya fitur AI Scanner untuk memberitahu apa saja yang ada di sekitar anak. Fitur ini di gunakan dengan cara memotret hewan maupun tumbuhan, lalu sistem akan membaca gambar dan memberikan informasi terkait gambarnya. Selain itu ada pula fitur hitung langkah, class mode, hingga beragam aplikasi edukatif yang di kemas dengan menyenangkan untuk belajar berhitung dan berbahasa inggris.

Jam tangan pintar imoo sendiri tahun ini mengalami peningkatan penjualan sebesar 28% dibandingkan tahun 2020 di Indonesia. Di penghujung tahun ini, imoo juga menghadirkan beragam promo spesial di e-commerce official imoo dan imoo official shop.

Balmuda Phone Adalah Smartphone Android Berlayar 4,9 Inci, Lebih Kecil dari iPhone 13 mini

Masih ingat dengan smartphone Android pertama? Ia adalah HTC Dream yang dirilis tahun 2009 dengan layar 3,2 inci beresolusi sebatas 480×320 piksel dalam aspek rasio 3:2.

Tahun berikutnya sistem operasi Android mulai diadopsi secara lebih luas, para pemain awalnya adalah HTC, Samsung, Sony, LG, dan Motorola. Mereka bertempur cukup keras dan mengeluarkan berbagai smartphone Android dengan desain khas masing-masing yang beberapa diantaranya bahkan kelewat unik.

Sangat kontras dengan smartphone zaman sekarang, yang rata-rata menawarkan layar besar, aspek rasio memanjang, dan desain hampir kotak. Smartphone pertama dari brand bernama Balmuda ini mungkin bisa sedikit mengajak kita bernostalgia.

Balmuda sendiri adalah perusahaan asal Jepang yang dikenal dengan produk home appliances kelas atas. CEO Balmuda Gen Terao mengatakan ide di balik Balmuda Phone berasal dari kebutuhan smartphone Android yang ringkas karena sebagian besar perangkat baru di pasaran terlalu besar dan sulit untuk digunakan dengan satu tangan.

Balmuda Phone pun hadir dengan ukuran layar hanya 4,9 inci saja. Itu lebih jauh lebih kecil dari ASUS Zenfone 8 dengan layar 5,9 inci dan Apple iPhone 13 mini dengan 5,4 inci, tetapi sedikit lebih besar dari iPhone SE 2020 dengan 4,7 inci. Ia memiliki tinggi 123 mm, lebar 69 mm, titik paling tebalnya 13,7 mm, dan beratnya 138 gram.

Walau cukup mungil, layarnya tetap ditopang dengan resolusi yang cukup yakni FHD+ dan menggunakan aspek rasio 16:9, sehingga tetap cukup lebar dan tidak terlalu tinggi. Bezel atas dan bawahnya memang sedikit terlihat, tetapi tidak terlalu tebal, dan kamera depannya sudah dikemas dalam bentuk punch hole di pojok kanan atas.

Selain layar kecil, yang membuatnya begitu unik ialah lekukan di bagian belakangnya yang begitu ergonomis. Desain seperti sering kita jumpai pada nenek moyang smartphone, kesan jadul yang melekat justru menjadi daya tariknya dan balutan warna hitam atau putih justu malah terlihat menggemaskan.

Soal performa, Balmuda Phone cukup tangguh berkat chipset Snapdragon 765 yang dipadukan dengan RAM 6GB dan penyimpanan 128GB. Fitur lain termasuk satu kamera belakang 48MP, pemindai sidik jari, baterainya berkapasitas 2.500 mAh yang dapat diisi dayanya lewat port USB-C atau secara nirkabel dengan charger bersertifikasi Qi.

Dari sisi perangkat lunak, Balmuda Phone sudah menjalankan Android 11 dengan swipe interface dan kontrol berbasis gesture yang dirancang khusus. Balmuda juga membuat aplikasi kamera, kalender, catatan, dan kalkulatornya sendiri.

Untuk harga, Balmuda Phone dijual JPY 104.800 atau sekitar Rp13 jutaan. Pre-order di Jepang dimulai tanggal 17 November dan penjualan resmi dijadwalkan pada 26 November. Sayangnya, nyaris tidak mungkin untuk Balmuda Phone berlabuh di Indonesia.

Sumber: GSMArena

[Review] ASUS ROG Phone II; Spek Lebih Dewa, Harga Merakyat

Bagi Anda yang mencari perangkat khusus untuk bermain game dan mendahulukan aspek kinerja daripada yang lain. Saat ini sudah ada beberapa judul smartphone gaming yang tersedia di Indonesia, salah satunya adalah ASUS ROG Phone II.

Dukungan ekosistem yang kuat dengan sederet aksesori gaming eksklusif merupakan satu dari banyak keunggulan yang dimilikinya. Namun satu hal yang mengguncang hati saya dan mungkin para gamer lainnya ialah harganya.

Untuk ROG Phone II Elite Gamer Package dijual seharga Rp8.499.000. Sebagai perbandingan, tahun lalu ROG Phone pertama dijual seharga Rp13 juta (namun tak jadi dipasarkan). Sementara, kompetitor terdekatnya; Black Shark 2 Pro dibanderol Rp9 juta.

Saya telah mengajaknya begadang beberapa malam, berikut review ASUS ROG Phone II selengkapnya.

Layar AMOLED dengan Refresh Rate 120Hz

PSX_20191218_134640

Aspek utama yang membedakan smartphone gaming dengan smartphone mainstream ialah teknologi layarnya. ROG Phone II sudah mengusung panel AMOLED dengan refresh rate 120Hz. Pengaturannya bisa ditemukan di Settings > Display > Refresh Rate, terdapat pilihan 60Hz, 90Hz, dan 120Hz.

Singkatnya semakin tinggi refresh rate maka jumlah frame yang dapat ditampilkan semakin banyak. Semakin banyak frame yang ditampilkan maka tampilan visual dan pergerakan animasi akan terlihat lebih smooth, memanjakan mata dan tidak bikin pusing.

Bukan hanya itu, layar 6,59 inci beresolusi 1080×2340 piksel dalam rasio 19.5:9 ini memiliki response time 1ms. Dengan response time yang rendah, tentunya akan mengurangi fenomena input lag. Di mana tembakan atau skill terlambat keluar, padahal perasaan yakin sudah menekan tombol cepat-cepat. Bagi yang bermain game-game kompetitif, response time tentunya berperan meningkatkan peluang untuk menang.

Layarnya juga memiliki tingkat reproduksi warna di color space DCIP-3 hingga 111,8 persen dengan Delta E<1 dan mendukung tampilan 10-bit HDR. Lewat fitur Splendid yang berada di Settings > Display, kita bisa meyesuaikan color temperature dan color mode seperti natural, optimal, cinematic, standard, dan customized.

Judul game yang sudah mendukung refresh rate sampai 120Hz sendiri memang jumlahnya masih sedikit, tapi pasti akan terus bertambah. ASUS juga sudah membuat daftar game yang mendukung 120Hz dan yang telah optimal dengan aksesori TwinView, GamePad, dan fitur AirTriggers di aplikasi Armoury Crate.

Sistem Kontrol Permainan

PSX_20191218_134725

Bahkan tanpa perlu kita menyematkan aksesori ROG Kunai Gamepad, sistem kontrol permainan pada ROG Phone II lebih unggul dibanding smartphone standar. Kuncinya pada fitur AirTrigger II, di mana ASUS melengkapinya dengan tiga sensor ultrasonic di samping body. Dua di samping kanan bagian atas dan bawah, satu lagi di samping kiri bagian bawah untuk fitur squeeze gesture.

Ya, memang tidak semua game memerlukan kontrol tambahan ini. Tapi khusus game bergenre shooter, kita ambil contoh PUBG Mobile atau CoD Mobile. Dengan menggunakan AirTrigger II, artinya kita memiliki kontrol yang lebih presisi seperti “nge-cheat” atau sama halnya seperti main lewat emulator di laptop. Tidak menjamin menjadi last man standing, tapi meningkatkan peluang  winner2x chicken dinner.

Perlu diketahui juga, beberapa turnamen esports untuk game mobile juga sudah menerapkan standar seperti maksimal ukuran layar smartphone. Mungkin ada ketentuan khusus saat menggunakan smartphone gaming untuk kompetisi.

Untuk pengaturan AirTrigger II bisa ditemukan di Settings > Advanced dan juga di aplikasi Armoury Crate. Level sensitivity-nya bisa disesuaikan dari 1 hingga 11, dengan input latency 20ms, punya dual vibration, dan kontrol sliding gesture baru.

Armoury Crate

PSX_20191218_134751

Untuk mengelola fitur dan pengaturan terkait gaming, ASUS mengumpulkannya di satu tempat yakni Armoury Crate. Ada dua menu utama, pertama Game Library – di sini daftar game yang diinstall akan muncul dan profil tiap-tiap game bisa disesuaikan lebih jauh.

PSX_20191218_134758

Lalu, menu kedua Console – pusat kendali yang menampilkan informasi sistem seperti CPU, GPU, memory used, storage used, dan remaining time. Lalu, ada opsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan X mode, pengaturan terkait fitur Game Genie, AirTriggers, fan speed bila menggunakan aksesori kipas AeroActive Cooler II, dan system lighting.

Game Genie dapat diakses saat kita menjalankan game, caranya dengan swipe dari kiri ke kanan pada bagian kiri layar smartphone untuk menampilkan game toolbar. Ada banyak tool yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kenyamanan bermain game, seperti mapping AirTriggers, memblokir notifikasi, panggilan telepon, mengunci tingkat kecerahan layar, menggunakan data-only, dan speed up untuk mengoptimalkan performa smartphone. Selain itu, informasi seperti CPU, GPU, level baterai, temperature, dan FPS juga bisa ditampilkan secara real-time.

Bila Anda ingin membuat konten, ASUS telah melengkapi ROG Phone II dengan fitur screen recorder bawaan. Anda bisa merekam keseruan gameplay dari game yang dimainkan hingga resolusi 1080p, bahkan bisa live streaming ke channel YouTube atau Twitch hingga resolusi 1080p juga.

Desain

Tampang ROG Phone II segarang pendahulunya, sangat kental dengan nuansa gaming dan juga tampil futuristik. Di bagian belakang, terpampang logo ROG dengan lampu RGB yang efeknya bisa mengintimidasi teman atau lawan saat ‘mabar’.

Desain smartphone ini dirancang agar nyaman digunakan di posisi landscape. Menurut ASUS, layar 6.59 inci dengan rasio 19.5:9 dengan lebar 7,8 cm dan tinggi 17,1 cm adalah ukuran maksimum untuk membuat grip ROG Phone II tetap nyaman di tangan.

Layarnya diproteksi oleh Gorilla Glass 6 dan punya speaker stereo di depan dengan aksen warna orange-nya yang khas. Kontruksi body-nya sendiri terbuat dari paduan kaca dan logam, dengan ketebalan 9,5 mm dan bobot 240 gram.

Atribut lainnya, di sisi kiri terdapat port untuk khusus untuk aksesori dan port USB Type-C ekstra yang memungkinkan Anda bisa melanjutkan permainan sambil mengisi daya. Lalu, tombol power dan volume di sisi kanan. Sementara, port USB Type-C satu lagi dan jack audio 3.5mm di sisi bawah.

Hardware dan Performa

PSX_20191218_134935

Smartphone Android 9 Pie dengan opsi antarmuka ROG UI atau Zen UI ini diotaki oleh Mobile Platform Qualcomm Snapdragon 855 Plus dengan CPU clock speed hingga 2,96GHz yang memang dirancang untuk menangani tuntutan gaming.

Menggunakan jenis RAM dan storage versi terbaru. RAM LPDDR4X dengan kapasitas 8GB atau 12GB, serta penyimpanan UFS 3.0 dengan kapasitas 128GB atau 512GB. Kinerjanya tak perlu diragukan lagi, sudah pasti bisa menangani hampir semua game yang ada di Google Play Store dengan setting rata kanan.

Apa gunanya RAM besar jika sistem operasinya sangat agresif? Pada ROG Phone II, aplikasi atau game yang kita buka akan standby di background – sehingga proses multitasking berjalan sangat mulus.

Saat bermain game dengan X mode aktif, body smartphone ini memang terasa agak panas. ASUS memberikan solusi dengan sistem pendingin berlapis yakni GameCool II dengan 3D vapor-chamber hingga active cooling berupa aksesori kipas AeroActive Cooler II. Jadi, potensi Snapdragon 855+ tidak terhambat dan menjaga kinerja keseluruhan tetap optimal.

Baterai berkapasitas 6.000 mAh memastikan Anda dapat bermain game dalam sesi waktu yang lama. Untuk penggunaan standar dengan X mode dan lampu RGB dinonaktifkan, seenggaknya smartphone bisa bertahan dua hari. Proses pengisian dayanya juga cepat berkat teknologi ROG HyperCharge 30W dan Quick Charge 4.0.

Kamera

PSX_20191218_135008

Seorang gamer pun bukan berarti tidak membutuhkan kamera, meski ditujukan untuk bermain game – kemampuan kamera ROG Phone II selevel dengan flagship mainstream ASUS Zenfone 6. Meskipun masih mengandalkan konfigurasi dual-camera, kebanyakan smartphone baru saat ini sudah mengemas triple bahkan quad-camera.

Kamera utamanya menggunakan sensor Sony IMX586 beresolusi 48MP (f/1.8) dengan ukuran per piksel 0.8 µm dan memiliki filter warna Quad Bayer 2×2 piksel. Singkatnya, ouput 12MP didukung dengan ukuran piksel 1,6 μm yang ideal untuk berbagai skenario foto.

Kamera sekundernya juga menggunakan sensor Sony, 13MP (f/2.4) dengan lensa ultrawide 11mm yang menyuguhkan bidang pandang 125 derajat. Menariknya, fitur wide-angle ini bisa digunakan di mode photo, night, pro, dan video. Berikut hasil foto dari kamera ASUS ROG Phone II:

Lalu, untuk kamera depannya 24MP (f/2.2) dan bisa merekam video 1080p hingga 60 fps. Sementara, kamera belakangnya mampu merekam video 4K hingga 60 fps dan slow-mo 1080p 120 fps atau 240 fps.

Review-ASUS-ROG-Phone-2-22

Verdict

PSX_20191218_135044

Harga dasar untuk ROG Phone II Elite Gamer Package dengan konfigurasi memori 8GB + 128GB dibanderol seharga Rp8.499.000, menurut saya ini benar-benar harga yang pantas untuk sebuah smartphone gaming premium yang selevel dengan smartphone flagship Android ataupun iOS yang ada saat ini.

Desain khas ROG-nya mungkin tidak untuk semua orang. Namun deretan fitur gaming seperti layar dengan refresh rate 120Hz serta response time 1ms, sensor ultrasonic AirTrigger II, dan dukungan aksesoris eksklusif – semua yang dibutuhkan untuk pengalaman bermain game mobile terbaik disajikan di sini.

Sparks

  • Panel AMOLED dengan refresh rate 120Hz
  • Punya dua port USB Type-C
  • Baterai 6.000 mAh dengan Quick Charge 4.0
  • Dukungan ekosistem aksesori gaming yang cukup lengkap

Slacks

  • Tidak mendukung wireless charging
  • Body smartphone tidak tahan air

Rp8.499.000, ASUS ROG Phone II Resmi Hadir di Indonesia

Tahun lalu, ASUS sempat merilis ROG Phone generasi pertama di Indonesia. Namun tidak jadi dipasarkan karena bila dilanjutkan development-nya sampai smartphone gaming tersebut beredar di Indonesia, waktunya terlalu dekat dengan ROG Phone II.

Kini ASUS akhirnya resmi memperkenalkan ROG Phone II di Tanah Air dan harganya terbilang mencengangkan. Sebagai perbandingan, tahun lalu ROG Phone pertama dijual mulai dengan harga Rp13 juta. Sedangkan, ROG Phone II dibanderol mulai Rp8,5 juta.

PSX_20191206_004527

Kalau dibandingkan spesifikasi dan fitur-fiturnya, ROG Phone II mendapat banyak peningkatan yang signifikan. Salah satunya teknologi layarnya, di mana ASUS menggunakan panel AMOLED dengan refresh rate 120Hz dan menjadi pertama yang ada pada smartphone.

Selain itu, layar seluas 6,59 inci beresolusi 1080×2340 piksel dalam rasio 19.5:9 ini memiliki response time 1ms. Tingkat reproduksi warna di color space DCIP-3 hingga 111,8 persen dengan Delta E<1 dan mendukung tampilan 10-bit HDR.

PSX_20191206_004500

“ROG Phone II merupakan smartphone gaming pertama yang menggunakan layar AMOLED 120Hz 1ms. Fitur tersebut memang tidak pernah diusung oleh produsen smartphone lainnya karena konsentrasi utama mereka bukanlah gaming. Untuk gamers, layar dengan refresh rate tinggi dan memiliki respons cepat sangat penting keberadaannya,” ujar Jimmy Lin, Regional Director ASUS Southeast Asia.

SoC yang digunakan ialah Mobile Platform Qualcomm Snapdragon 855 Plus dengan CPU clock speed hingga 2,96GHz yang memang dirancang untuk kebutuhan gaming. Untuk menjaga performanya agar tetap optimal, ASUS menyeimbangkannya dengan sistem pendingin berlapis yakni GameCool II dengan 3D vapor-chamber hingga active cooling berupa aksesori kipas AeroActive Cooler II.

ROG Phone II menggunakan jenis RAM dan storage versi terbaru. RAM LPDDR4X dengan kapasitas 8GB atau 12GB, serta penyimpanan UFS 3.0 dengan kapasitas 128GB atau 512GB. Smartphone gaming ini juga dilengkapi dengan fitur gaming seperti sensor ultrasonic AirTrigger II dan sederet aksesoris eksklusif. Serta, dapat menemani sesi bermain game penggunanya dalam jangka waktu lebih lama – berkat baterai besar 6.000 mAh dengan teknologi Quick Charge 4.0.

Berikut harga aksesori gaming untuk ROG Phone II:

  • Adaptor ROG Charger 30W Rp399.000
  • AeroActive Cooler II Rp799.000
  • Professional Dock Rp899.000
  • Lighting Armor Case Rp599.000
  • TwinView Dock II Rp2.999.000
  • ROG Kunai Gamepad Rp899.000
  • Mobile Desktop Dock Rp2.299.000
  • ROG Phone Bag Rp599.000

ASUS juga menyediakan paket aksesori seperti ROG Kunai Gamepad, AeroActive Cooler II, 30W ROG Charger, dan ROG Phone Bag dengan harga Rp2.499.000. Lalu, TwinView Dock II, 30W ROG Charger, dan ROG Phone Bag seharga Rp3.599.000.

Harga ROG Phone II untuk Ultimate Heavy Gamer Package dijual seharga Rp12.499.000. Meliputi ROG Phone II varian memori 12GB + 512GB, serta aksesori Aero Case, AeroActive Cooler II, dan 30W ROG Charger.

Sementara, ROG Phone II untuk Hardcore ROG Fans Package dibanderol Rp22.891.000. Anda mendapatkan ROG Phone II varian memori 12GB + 512GB, semua aksesori gaming, dan ROG Suitcase.

Terakhir ROG Phone II untuk Elite Gamer Package, verian basic dengan ROG Phone II 8GB + 128GB. Isinya standar dengan 18W QC4.0 Charger dan Aero Case dibanderol hanya seharga Rp8.499.000. Harga tersebut terbilang berani dan sangat kompetitif menempelkan ketat smartphone mainstream pada rentang harga yang sama. Berikut video unboxing-nya:

[Review] Vivo V17 Pro: Smartphone Cantik Enam Kamera tanpa Notch

Kamera selalu menjadi pilihan teratas yang menentukan seseorang untuk membeli sebuah smartphone. Dan saat ini, era empat kamera sepertinya sudah dimulai. Tentu saja, karena kebutuhan fotografi mengharuskan fotografer untuk mengubah lensa agar hasilnya lebih prima. Akan tetapi, pada perangkat terbaru Vivo, kamera yang terpasang ada enam buah, empat pada bagian belakang dan dua untuk swafoto.

Vivo V17 Pro

Perangkat baru tersebut adalah Vivo V17 Pro. Vivo V17 Pro memiliki desain layar penuh tanpa poni yang kadang membuat orang cukup terganggu. Sebagai gantinya, Vivo menyematkan kamera mekanik untuk mengambil swafoto. Akan tetapi, kameranya tidak hanya satu. Vivo menyematkan dua kamera untuk mengambil gambar selfie dengan lensa yang berbeda.

SoC yang digunakan pada Vivo V17 Pro sayangnya lebih rendah dari Vivo Z1 Pro. Padahal, Vivo V17 Pro merupakan flagship yang beredar di Indonesia.

Spesifikasi dari Vivo V17 Pro adalah sebagai berikut

SoC Snapdragon 675
CPU 2×2.0 GHz Kryo 460 Gold & 6×1.7 GHz Kryo 460 Silver
GPU Adreno 612
RAM 8 GB
Internal 128 GB
Layar 6,44 inci 2400×1080 Super AMOLED
Dimensi 159 x 74.7 x 9.8 mm
Bobot 201,8 gram
Baterai 4100 mAh
OS Android Pie 9.0 – Funtouch OS 9.1

Spesifikasi yang terbaca pada CPU-Z dan Sensor Box adalah sebagai berikut

Vivo V17 Pro juga datang dengan sebuah tombol pada bagian kiri badannya. Tombol tersebut berfungsi untuk memanggil Google Assistant. Jadi, selain memanggil dengan “OK, Google”, pengguna juga dapat menekan tombol ini untuk mencari sesuatu di internet.

Unboxing

Seperti inilah yang didapatkan saat membuka paket penjualan dari Vivo V17 Pro

Vivo V17 Pro - Unboxing

Desain

Jika melihat desain keseluruhan dari V17 Pro sepertinya memang cukup mirip dengan Z1 Pro. Untuk body bagian belakangnya terbuat dari plastik polikarbonat. Dengan finishing kaca, membuat bagian belakangnya mudah terkena sidik jari. Warna dari perangkat yang kami dapatkan adalah hitam.

Vivo V17 Pro - Sisi Atas

Smartphone Android Vivo V17 Pro memiliki resolusi yang sepertinya paling besar di kelasnya, dengan 2400×1080 dengan rasio layar 20:9. Layarnya sendiri sudah terlindungi dengan Gorilla Glass 6, yang saat ini digadang paling keras di antara semua kaca buatan Corning. Dan seperti biasa, Vivo juga telah memberikan lapisan anti gores sehingga pengguna tidak perlu lagi membelinya. Namun, sangat disarankan untuk membeli tempered glass agar dapat terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

Vivo V17 Pro pun tidak menggunakan poni atau notch pada bagian depannya. Hal ini membuat pengguna dapat dengan lega melihat keseluruhan layarnya yang memiliki bingkai tipis di setiap bagiannya. Semua sensor pun diletakkan bersamaan dengan speaker untuk teleponnya.

Vivo V17 Pro - Sisi Kiri

Dengan menggunakan layar berjenis Super AMOLED, membuat perangkat ini bisa ditanamkan sensor sidik jari di bawah layar. Nantinya jika pengguna gagal membuka kunci layar dengan sidik jari, Vivo V17 Pro bakal menggunakan kamera depan untuk membuka melalui pengenalan wajah. Jadi, fungsi pengenalan wajah hanya bisa digunakan saat terjadi kegagalan deteksi sidik jari selama tiga kali.

Pada bagian kanan V17 Pro dapat ditemukan tombol power dan volume naik serta turun. Pada bagian kiri terdapat tombol Google Assistant. Pada bagian bawahnya terdapat slot SIM, USB-C, speaker, dan microphone. Lalu di bagian atasnya akan ditemukan Dual Pop-Up Selfie module dan port audio 3.5 mm.

Vivo V17 Pro - Sisi Kanan

Vivo V17 Pro menggunakan sistem operasi Android 9 Pie. Antar muka yang digunakan bernama FunTouch dengan versi 9. Funtouch memisahkan antara jendela notifikasi yang bisa dibuka dengan melakukan slide dari ujung layar atas ke bawah dan quick menu yang bernama shortcut center dengan melakukan slide dari ujung bawah layar ke atas.

Vivo V17 Pro - Sisi Bawah

Jaringan

Vivo Z1 Pro sudah mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia. Dukungan 4G LTE yang diberikan pada smartphone ini meliputi band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900), dan 40(2300) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia.

Kamera

Seri V merupakan perangkat flagship dari Vivo di Indonesia. Oleh karena itu, Vivo pun memasangkan sensor yang bisa menghasilkan gambar yang bagus pula. Pada Vivo V17 Pro, kameranya menggunakan sensor dari merek-merek ternama seperti Sony, Samsung, dan juga Omnivision.

Untuk kamera utamanya, Vivo menggunakan sensor Sony IMX 582 dengan pengambilan gambar hingga resolusi 48 megapiksel. Kamera lainnya adalah 8 MP untuk ultra wide angle 120 derajat, 2 MP makro, dan 2 MP depth.

Hasil dari kamera utamanya memang tergolong bagus. Pada saat kondisi cahaya cukup, Anda akan mendapatkan gambar yang tajam serta minim noise. Pada kondisi rendah cahaya, gunakan saja mode malam yang ada pada smartphone ini agar gambarnya menjadi lebih baik.

Kamera wideangle yang dimiliki oleh Vivo V17 Pro juga cukup apik. Walaupun tidak sebagus kamera utamanya, tetapi setidaknya hasilnya dapat diandalkan.

Kamera depannya juga bisa menghasilkan gambar yang baik. Tentu saja peningkatan kualitas gambar dari waktu ke waktu membuat Vivo V17 Pro memiliki kamera yang paling baik saat ini di antara seri V yang pernah mereka keluarkan.

Untuk kamera makro, sepertinya Anda akan mendapatkan hasil yang jauh lebih baik dengan menggunakan zoom 2x pada kamera utama. Hasilnya kurang tajam dan beresolusi rendah.

Pengujian

Smartphone Vivo V17 Pro menggunakan chipset mainstream yang saat ini belum digunakan oleh produsen smartphone lainnya, yaitu Snapdragon 675. Snapdragon 675 sendiri menggunakan dua inti Snapdragon Kryo 460 yang berbasis Cortex A76.

Dengan menggunakan SoC tersebut, kinerja bermain game sudah pasti tidak perlu diragukan lagi. Game yang kami coba pada perangkat ini adalah PUBG Mobile, LifeAfter, dan CoD Mobile. Walaupun begitu, Anda yang bertangan besar sepertinya harus menyesuaikan tombol di layar karena layout-nya sedikit bergeser.

Untuk pengujian kali ini, saya menghadirkan kembali SoC Snapdragon 710 dan 660. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh perbedaan kinerja ketiga SoC yang saat ini sepertinya bakal banyak digunakan. Berikut adalah hasilnya

Uji Baterai dengan MP4

Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Kami tidak menggunakan BatteryXPRT karena algoritma penghemat baterai yang sangat ketat pada FunTouch 9.1.

Pengujian berlangsung selama 13 jam 35 menit pada unit yang kami dapatkan. Setelah baterai habis dan perangkat mati, kami langsung menguji Dual Engine dengan charger bawaan Vivo V17 Pro. Hasilnya, kami dapat mengisi sampai penuh dalam waktu 1 jam 35 menit dengan kondisi perangkat dinyalakan.

Verdict

Menggunakan smartphone premium saat ini memang sejalan dengan lifestyle dari seseorang. Oleh karena itu, para vendor smartphone berlomba-lomba untuk mendesain perangkat mereka dengan model yang bagus. Vivo adalah salah satunya yang mampu mendesain perangkat dengan bagus yang mereka wujudkan dalam perangkat V17 Pro.

Kinerja yang dimiliki oleh perangkat premium ini memang sangat baik. Kinerjanya bahkan hanya sedikit terpaut di bawah Snapdragon 712, sehingga dapat digunakan untuk menjalankan aplikasi sehari-hari dengan baik. Selain itu, kinerjanya juga dipastikan dapat menjalankan game-game yang ada di Play Store dengan setting tinggi.

Kinerja itu dibarengi dengan baterai yang berkapasitas besar. Dengan begitu, pengguna yang juga suka bermain game berat seperti COD Mobile tidak akan cepat kehabisan baterai. Perangkat ini bahkan bisa digunakan sampai dengan dua hari dalam pemakaian normal.

Kamera utama dari Vivo V17 Pro memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Hasil gambarnya sangat baik dalam segala kondisi. Kamera depannya juga mampu mengambil momen dengan baik. Hal ini membuat kamera depan dan belakangnya bisa diandalkan dalam mengambil momen di segala kegiatan.

Harga yang dimiliki oleh Vivo V17 Pro adalah Rp. 5.699.000. Harga ini memang tergolong sedikit lebih tinggi. Walaupun begitu, Vivo ingin memasarkan perangkat yang satu ini untuk kelas yang lebih tinggi dari mainstream. Untuk yang membutuhkan kinerja tinggi dengan harga lebih murah, rasanya Z1 Pro lebih cocok untuk dimiliki.

Sparks

  • Kinerja tinggi
  • Hasil kamera utama dan selfie bagus
  • Desain cantik
  • Layar penuh tanpa notch
  • USB-C (Akhirnya)
  • Pemindai sidik jari responsif

Slacks

  • Harga cukup tinggi
  • Kamera makro lebih buruk hasilnya dari zoom digital 2x
  • Tidak ada NFC
  • Face Unlock hanya digunakan saat sidik jari tidak terdeteksi 3x

Smartphone Gaming Asus ROG Phone Juga Tersedia Dalam Varian RAM 4GB dan 6GB

Saat diungkap di perhelatan Computex 2018, smartphone gaming Asus ROG Phone memang banyak menyita perhatian ya. Momentumnya juga pas, di mana industri esports sedang tumbuh kembang – termasuk di Indonesia.

Dengan desain original yang khas banget dengan produk gaming Republic Of Gamers dan kelengkapan akesorinya yang lengkap – tentunya menjadi daya tarik tersendiri. Mulai dari aksesori Aeroactive cooler, TwinView dock, Mobile desktop dock, serta Gamevice & WiGig dock.

Jeroannya juga sangat super – Asus membenamkan chipset Snapdragon 845 yang telah dimodifikasi dengan clock CPU hingga 2,95GHz, besaran RAM mencapai 8GB, dan memori internal 512GB. Layarnya juga mampu menyuguhkan kecepatan refresh rate hingga 90Hz dan 1ms pixel response time.

Namun kombinasi spesifikasi tinggi dan kelengkapan aksesorinya, tentu akan membuat harga ROG Phone sangat tinggi ya. Apakah nanti akan ada varian yang lebih terjangkau?

18022864-z

18022864-b

18022864-c

Mungkin ada, ROG Phone dengan model Z01QD telah mendapatkan sertifikasi oleh lembaga perangkat seluler di Tiongkok, TEENA. Dokumen mengungkap, perangkat ini memiliki tiga pilihan RAM yakni 4GB, 6GB, dan 8GB dengan opsi penyimpanan 128GB dan 512GB.

Untuk spesifikasi kameranya sendiri, perangkat model Z01QD tercatat hanya punya satu buah kamera beresolusi 12-megapixel. Meski begitu, dari gambarnya terlihat ada dua kamera di bagian belakang ya – ROG Phone saat ini punya dual camera 12-megapixel dan 8-megapixel.

Selain itu, kapasitas baterainya juga sedikit berbeda – bukan 4.000 mAh melainkan 3.850 mAh. Memiliki layar 6,18 inci dengan resolusi 1080×2246 piksel dalam rasio 18.7:9 dan ditenagai chipset Snapdragon 845 yang tidak di-overclock.

Mudah-mudahan, Asus ROG Phone varian RAM 4GB, 6GB, dan 8GB tersebut tidak eksklusif untuk pasar Tiongkok saja ya, tapi juga tersedia di Indonesia nantinya.

Sumber: GSMArena

Inilah Fitur Baru Windows 10 Untuk Ponsel Versi Technical Preview

Microsoft akhirnya meluncurkan iterasi berikutnya Windows 10 Untuk Ponsel versi technical preview ke lebih banyak pengguna Windows Phone.

Continue reading Inilah Fitur Baru Windows 10 Untuk Ponsel Versi Technical Preview

Prediksi Aplikasi yang Akan Bisa dikembangkan untuk Windows 10

Beberapa hari yang lalu developer Senior JustinAngel – yang pernah bekerja untuk Microsoft, Nokia dan Apple – mengumumkan beberapa perubahan yang ditemukan dalam sistem operasi Windows 10 teranyar milik Microsoft.

Continue reading Prediksi Aplikasi yang Akan Bisa dikembangkan untuk Windows 10

Facebook. Connecting People

Facebook has finally announced the Facebook “phone“. It’s not a phone per se but a launcher, a layer between the operating system of a mobile device and the applications that run on top of it. Home, as Facebook calls it, brings a whole new experience in using a mobile device and Facebook wants to have it installed on as many phones as possible. Home launches on 12 April as an app from Google Play downloadable to a number of Android phones, as well as built in to HTC First, the first phone to run Home natively.

Continue reading Facebook. Connecting People

Facebook Just Rolled Out Voice Calls Internationally

Earlier this week Facebook rolled out the ability to make voice calls on its Messenger app for iOS for members in the UK following an initial launch in the US and Canada in January. From today, without having to update the Messenger app, Facebook has enabled voice calls for its International members. The service essentially turns Facebook Messenger into a phone app, along the lines of Asian messenger apps Line, KakaoTalk, and WeChat.

Continue reading Facebook Just Rolled Out Voice Calls Internationally