Sony Umumkan Generasi Baru PS VR untuk PS5

Eksistensi PlayStation 5 mungkin membuat kita lupa akan keberadaan PlayStation VR. Namun ternyata Sony sama sekali belum lupa dengan sistem virtual reality besutannya tersebut. Malahan, Sony sedang sibuk mengembangkan sistem VR baru untuk menemani PS5 nantinya.

Sony memang belum punya banyak detail mengenainya, dan seperti apa wujudnya juga belum ada yang tahu. Terlepas dari itu, Sony mengklaim bahwa PS VR generasi baru ini bakal menghadirkan lompatan yang signifikan dari segi performa maupun elemen-elemen interaktifnya.

Lewat sebuah blog post, Sony juga sempat menyinggung soal peningkatan resolusi maupun field of view. Kinerja tracking dan kontrol yang lebih baik juga menjadi prioritas. Singkat cerita, yang bakal dirombak bukan hanya unit headset-nya saja, tapi juga unit controller-nya, yang disebut bakal meminjam sejumlah fitur unggulan milik controller DualSense. Semoga saja yang dimaksud adalah adaptive trigger dan haptic feedback.

Aspek kenyamanan dan kemudahan penggunaan pun turut mendapat perhatian khusus. Menurut Sony, headset PS VR baru ini hanya membutuhkan satu kabel saja untuk menyambung ke PS5, dan mereka memastikan bahwa ini tidak akan berdampak buruk pada kualitas visual yang disajikan.

Untuk jadwal rilisnya, Sony memastikan bahwa PS VR generasi baru ini tidak akan hadir di tahun 2021. Kendati demikian, CEO Sony Interactive Entertainment, Jim Ryan, sempat bilang bahwa mereka akan segera merilis development kit dalam waktu dekat. Harapannya mungkin supaya ketika perangkatnya telah siap untuk diungkap ke publik, Sony sudah punya beberapa game VR untuk didemonstrasikan bersamanya.

Bakal ada lebih banyak lagi game PS yang dirilis di PC

Days Gone / Sony Interactive Entertainment
Days Gone / Sony Interactive Entertainment

Dalam wawancaranya bersama GQ, Jim Ryan juga sempat membeberkan sejumlah detail lain yang tidak kalah menarik. Utamanya adalah rencana Sony untuk merilis lebih banyak lagi judul game eksklusif mereka di PC. Seperti yang kita tahu, tahun lalu Sony sudah membuat kejutan dengan merilis Horizon Zero Dawn di PC.

Judul eksklusif berikutnya yang akan menyusul jejak Horizon Zero Dawn adalah Days Gone, dengan estimasi jadwal rilis di musim semi. Ketika ditanya apa alasan Sony menerapkan strategi baru ini, Jim bilang bahwa mereka ingin meraup untung lebih banyak dari penjualan game, terlebih karena ongkos pembuatan game itu sendiri terus naik dari waktu ke waktu.

Days Gone baru satu dari beberapa game yang sudah direncanakan, dan mudah sekali bagi para gamer PC seperti saya untuk membayangkan judul-judul macam Marvel’s Spider-Man, God of War, The Last of Us, maupun seri Uncharted sebagai kandidat-kandidat selanjutnya yang bakal hadir di PC. Kalaupun masih harus menunggu lebih lama lagi, saya bersedia.

Sumber: PlayStation Blog. Gambar header: Depositphotos.com.

Sony Rugi Saat Jual PS5, Codemasters Setuju untuk Diakuisisi EA

Minggu lalu, beberapa perusahaan mengeluarkan laporan keuangannya. Salah satunya adalah Sony. Dalam laporan keuangan tersebut, mereka menyebutkan bahwa mereka justru mengalami kerugian saat menjual PlayStation 5. Selain itu, para pemegang saham Codemasters juga telah bertemu untuk menentukan apakah mereka setuju dengan akuisisi oleh EA.

Harga PS5 Lebih Murah dari Biaya Produksi

Sony Interactive Entertainment baru saja mengeluarkan laporan keuangan mereka. Dalam laporan keuangan tersebut, mereka menyebutkan bahwa harga PlayStation 5 lebih murah dari biaya pembuatannya. Hal itu berarti, Sony justru merugi ketika menjual PS5. VentureBeat memperkirakan, biaya produksi PS5 mencapai sekitar US$460-490. Sementara Sony menjual PS5 seharga US$500 dan PS5 Digital Edition senilai US$400. Sony bukan satu-satunya perusahaan yang merugi saat menjual konsol mereka. Microsoft juga mengalami hal yang sama dengan Xbox Series X/S.

Sony Kini Punya Saham di Kadokawa Corporation

Pada minggu lalu, Sony Corporation juga memulai aliansi baru dengan Kadokawa Corporation dan CyberAgent. Kadokawa Corporation merupakan perusahaan yang memiliki bisnis sebagai penerbit dan konten media. Mereka juga merupakan pemilik dari From Software, developer dari Dark Souls dan Bloodborne. Sementara CyberAgent merupakan pemilik dari developer CyGames, yang membuat Granblue Fantasy dan Dragalia Lost.

Dengan aliansi ini, baik Sony maupun CyberAgent akan memiliki saham sebesar 1,95% di Kadokawa. Melalui kerja sama tersebut, ketiga perusahaan akan bekerja sama untuk membuat intellectual property (IP) baru dan memaksimalkan potensi IP yang sudah dimiliki oleh Kadokawa, lapor GamesIndustry.

Pemegang Saham Codemasters dengan Akuisisi EA

Pada Desember 2020, EA dikabarkan akan mengakuisisi Codemasters. Minggu lalu, para pemegang saham Codemasters memberikan persetujuan pada EA untuk melanjutkan proses akuisisi tersebut. Dari 76 pemegang saham, sebanyak 63 orang — yang menguasai 98% dari perusahaan — setuju dengan akuisisi EA. Sebelum ini, regulator di Jerman dan Austria juga telah merestui akuisisi Codemasters oleh EA, menurut laporan Motor1.

Activision Dituduh Mencuri Desain Karakter untuk Call fo Duty

Clayton Haugen, kreator dari karakter bernama “Cade Janus”, menuntut Activision, Infinity Ward, dan Major League Gaming atas tuduhan mencuri konsep karakternya saat membuat Mara, karakter dalam Call of Duty: Modern Warfare. Dalam tuntutannya, Haugen menyebutkan, untuk mengambil foto Mara, Activision menggunakan model yang sama. Selain itu, mereka juga meminta sang model untuk menggunakan pakaian dan perlengkapan yang sama ketika dia menjadi Cade Janus.

Foto buatan Haugen (kiri) dan foto Mara (kanan). | Sumber:
Foto buatan Haugen (kiri) dan foto Mara (kanan). | Sumber: Kotaku

Activision juga dituduh telah menggunakan makeup artist yang sama dan meminta sang makeup artist untuk mendandani sang model seperti ketika dia menjadi model dari Cade Janus. Haugen mengklaim, dia telah membuat karakter ini bertahun-tahun lalu. Dan dia telah mendaftarkan hak cipta atas konsep karakternya pada 2012-2013, lapor Kotaku. Sementara hak cipta untuk foto Cade Janus dia dapatkan pada 2020.

Valve Rilis Versi Beta dari Staem China

Valve akhirnya merilis versi beta dari Steam China. Analis Niko Partners, Daniel Ahmad mengumumkan hal ini melalui Twitter, lapor GamesIndustry. Dia mengonfirmasi, versi beta dari Steam China akan bisa digunakan oleh masyarakat luas pada 9 Februari 2021. Dua game pertama yang tersedia di platform tersebut adalah Dota 2 dan Counter-Strike: Global Offensive. Ahmad menyebutkan, untuk bisa memainkan kedua game itu, para gamer Tiongkok akan diminta untuk masuk ke Steam China. Kabar baiknya, semua data dari game mereka akan langsung dipindahkan ke akun Steam mereka.

Riot Tarik Mantan Eksekutif Netflix

Riot Games menunjuk Ryan Crosby sebagai Head of Marketing and Consumer Products. Sebelum bergabung dengan Riot, Crosby bekerja di divisi marketing dan public relations di berbagai perusahaan besar, termasuk Netflix, Hulu, Activision, dan divisi Xbox milik Microsoft, seperti yang disebutkan oleh The Esports Observer.

Belum lama ini, Riot juga telah menarik mantan eksekutif Netflix lainnya, yaitu Shauna Spenley. Dia ditarik oleh Riot pada Desember 2020 untuk menjadi kepala dari divisi entertainment. Crosby juga akan bekerja dalam divisi tersebut. Tugasnya adalah untuk membuat animasi, musik, dan film dari IP Riot, termasuk League of Legends, Valorant, dan Wild Rift.

Sumber header: Yahoo

Info Turnamen dan Event Minggu Ini

OMEN Boot Camp Valorant Quest telah membuka pendaftaran untuk Anda yang ingin mengikuti rangkaian acara terkait game Valorant. Ada coaching clinic, battlequest atau individual challange. Acara ini juga berhadiah total cukup menarik yaitu 50 juta rupiah.

Info lengkap untuk acara ini bisa dilihat di tautan ini: https://www.menanggaming.com/event

Turnamen PES. Tertarik mengasah keahlian bermain PES atau Pro Evolution Soccer? Anda bisa mencari turnamen terdekat sesuai domisili lewat situs Turnamenpes.com.

HybridIDN Subscription. Berlangganan Hybrid hanya dengan 25k rupiah dan dapatkan artikel ekslusif dan berbobot khas Hybrid.co.id. Cek link ini. https://hybrid.co.id/subscription

Sony Buka Kantor Baru di Singapura, CD Projekt Dituntut Karena Cyberpunk 2077

Dalam satu minggu terakhir, muncul beberapa berita menarik di dunia gaming. Kabar baik datang dari Sony Interactive Entertainment, yang dikabarkan berhasil menjual 3,4 juta unit PlayStation 5 pada 2020. Sementara itu, berita buruk menimpa CD Projekt, yang dituntut karena dianggap telah berbohong pada para investor terkait kualitas game Cyberpunk 2077 untuk PlayStation 4 dan Xbox One.

Q3 2020, Dota 2 dan CS:GO Jadi Game Esports dengan Audience Engagement Tertinggi

Esports Charts baru saja merilis laporan tentang viewership dari game esports dan game non-kompetitif di Twitch untuk Q3 2020. Dota 2 menjadi game esports dengan audience engagement paling tinggi, diikuti oleh Counter-Strike: Global Offensive, menurut laporan VP Esports.

Namun, dari segi unique viewers atau total hours watched, Dota 2 masih kalah dari game esports lain. Jumlah unique viewers dari Dota 2 hanya mencapai 1,7 juta orang. Sebagai perbandingan, jumlah unique viewers dari CS:GO mencapai 6,8 juta orang dan League of Legends 7 juta orang. Dari segi hours watched, total jam konten Dota 2 ditonton hanya mencapai 38,7 juta jam, sementara total hours watched CS:GO mencapai 62,7 juta jam, dan League of Legends 201,6 juta jam.

Data viewership Dota 2 pada Q3 2020. | Sumber: Esports Charts
Data viewership Dota 2 pada Q3 2020. | Sumber: Esports Charts

Menariknya, secara keseluruhan, Just Chatting menjadi kategori paling populer di Twitch. Sepanjang Q3 2020, total hours watched dari Just Chatting mencapai 500 juta jam, 130% lebih tinggi dari League of Legends, yang menjadi game esports terpopuler. Total hours watched dari game MOBA itu mencapai 394 juta jam.

Sony Buat Kantor Baru di Singapura

Sony Interactive Entertainment belum lama ini membuka kantor cabang baru di Singapura. Kantor tersebut akan bertanggung jawab atas fans PlayStation di Asia Tenggara, khususnya dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Filipina. Sebelum ini, kawasan Asia Tenggara menjadi tanggung jawab dari kantor cabang Sony di Hong Kong, lapor Geek Culture.

Kantor cabang di Singapura dibentuk tak lama setelah Sony melakukan perombakan organisasi pada Juli 2020. Kantor tersebut dipimpin oleh Katsuhiko Murase sebagai Head of Asia Business Operation. Tujuan Sony membuka kantor di Singapura adalah untuk mendekatkan diri dengan para fans PlayStation di Asia Tenggara. Selain itu, mereka berharap, mereka akan bisa memenuhi permintaan konsumen di Asia Tenggara dengan lebih cepat.

Eiyuden Chronicle Jadi Game Kickstarter Paling Sukses Pada 2020

Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes menjadi game paling sukses di Kickstarter pada 2020, menurut Polygon. Game yang dianggap sebagai penerus seri Suikoden itu berhasil mengumpulkan 481 juta yen (sekitar Rp65,7 miliar) dari lebih dari 46 ribu pendukung. Dengan ini, Eiyuden Chronicle mencetak rekor sebagai kampanye yang dapat mengumpulkan dana terbanyak di Jepang. Sementara itu, jika dibandingkan dengan proyek-proyek pengembangan game lain di Kickstarter, Eiyuden Chronicle menjadi game yang dapat mengumpulkan dana terbanyak ketiga, lapor GamesIndustry.

Eiyuden Chronicle jadi game paling sukses di Kickstarter pada 2020. | Sumber: Kickstarter
Eiyuden Chronicle jadi game paling sukses di Kickstarter pada 2020. | Sumber: Kickstarter

Sony Jual 3,4 Juta Unit PlayStation 5 Pada 2020

Sony berhasil menjual 3,4 juta unit PlayStation 5 dalam waktu 4 minggu setelah peluncuran, menurut laporan Digitimes. Memang, sejak PS5 diluncurkan pada November 2020, banyak orang yang tertarik untuk membeli konsol terbaru dari Sony itu. Dan seperti yang disebutkan oleh Gizmochina, di beberapa negara, seperti Tiongkok dan Hong Kong, harga PS5 bahkan sempat melonjak naik karena stok yang terbatas sementara permintaan konsumen sangat tinggi.

Kabar baiknya, Sony dikabarkan berencana untuk meningkatkan jumlah produksi PS5 pada 2021 demi memenuhi permintaan konsumen akan konsol baru mereka. Diperkirakan, perusahaan Jepang itu berencana untuk meluncurkan sekitar 16,8 -18 juta unit PS5 pada tahun ini.

CD Projekt Dituntut karena Cyberpunk 2077

CD Projekt dituntut oleh Rosen Law Firm di Amerika Serikat terkait game terbaru mereka, Cyberpunk 2077. Developer Polandia itu dituduh telah berbohong pada para investor dengan tidak memberitahu mereka bahwa versi PlayStation 4 dan Xbox One dari Cyberpunk 2077 dipenuhi begitu banyak bug sehingga game itu tidak bisa dimainkan, lapor GamesIndustry.

Memang, Cyberpunk 2077 versi PS4 dan Xbox One memiliki begitu banyak masalah, memaksa Sony untuk menarik game tersebut dari PlayStation Store dan Microsoft untuk menawarkan refund bagi gamer yang sudah membeli game tersebut. Namun, saat ini, belum ada investor CD Projekt yang terlibat dalam tuntutan oleh Rosen Law Firm, walau mereka telah menyediakan formulir online bagi investor yang ingin menggugat CD Projekt.

Lima Prediksi Tren Gaming 2021

Berkat pandemi, pemasukan industri game naik pada 2020. Tren ini diperkirakan akan terus bertahan pada tahun depan. Sayangnya, pandemi juga menyebabkan masalah untuk sebagian pelaku industri game, seperti Sony dan Microsoft, yang baru saja meluncurkan konsol baru mereka. Pandemi membuat kedua perusahaan kesulitan untuk memenuhi permintaan konsumen akan PlayStation 5 dan Xbox Series X. Pada 2021, masalah ini tampaknya masih akan bertahan.

Berikut tren di dunia gaming pada 2021.

1. Pemasukan Industri Game Masih akan Terus Naik

Tak bisa dipungkiri, pandemi virus corona menguntungkan para kreator game. Lockdown membuat banyak orang bermain game lebih lama, yang berarti, mereka bersedia untuk menghabiskan uang lebih banyak demi game. Newzoo memperkirakan, tren ini masih akan bertahan bahkan setelah pandemi usai. Hanya saja, tingkat pertumbuhan industri game pada 2021 diduga tidak akan sepesat pertumbuhan pada 2020.

Mobile menjadi platform game yang mendapatkan untung paling besar. Jika dibandingkan dengan PC dan konsol, mobile memang merupakan platform dengan barrier-to-entry yang paling rendah. Jadi, tidak heran jika jumlah pemain mobile game jauh lebih banyak daripada pemain PC atau konsol. Hanya saja, para mobile gamer adalah tipe yang mudah datang, mudah pergi. Pada 2021, salah satu tantangan yang akan dihadapi oleh developer mobile game adalah mempertahankan para pemain baru yang mereka dapatkan pada tahun ini.

2. Keterbatasan Suplai PlayStation 5 dan Xbox Series X

Pandemi mungkin menguntungkan para developer dan publisher game, tapi, pandemi juga menyebabkan masalah bagi perusahaan pembuat konsol, seperti Sony dan Microsoft. Kedua perusahaan itu bersikukuh untuk meluncurkan konsol baru pada 2020. Meskipun peluncuran itu sukses, baik Sony maupun Microsoft kesulitan untuk memenuhi permintaan konsumen. Dan tren ini akan terbawa hingga awal 2021. Sony dan Microsoft akan memerlukan waktu untuk menggenjot produksi konsol baru mereka agar mereka bisa memenuhi tingginya permintaan konsumen.

Tahun depan, masalah lain yang akan muncul di industri game adalah tertundanya sejumlah peluncuran game AAA. Pasalnya, para developer kesulitan untuk menyesuaikan ritme kerja mereka dengan perubahan yang muncul selama pandemi.

Horizon Forbidden West jadi salah satu game yang paling ditunggu tahun depan.
Horizon Forbidden West jadi salah satu game yang paling ditunggu tahun depan.

Kabar baiknya, sejumlah game yang ditunggu-tunggu, seperti Horizon Forbidden West, akan dapat dimainkan di konsol baru dan konsol lama, yaitu PlayStation 4 dan Xbox One. Jika digabung, jumlah pengguna PS4 dan Xbox One mencapai lebih dari 200 juta orang. Dan para pemilik PS5 serta Xbox One ini masih aktif untuk bermain dan berbelanja. Semua ini akan mendorong pemasukan industri game konsol pada tahun depan. Hal lain yang akan menaikkan pemasukan industri game konsol adalah keberadaan game free-to-play, yang memiliki sumber pemasukan tetap dari pembelian in-game.

3. Cloud Gaming akan Semakin Populer

Tahun 2020 merupakan tahun penting bagi industri cloud gaming. Di tahun ini, beberapa penyedia layanan cloud gaming — seperti Amazon, Google, Microsoft, dan Tencent — meluncurkan layanan mereka. Tak hanya itu, ada platform gaming yang sudah bisa diakses melalui iOS, seperti Stadia yang memiliki aplikasi berbasis Safari. Sementara itu, Microsoft akan meluncurkan aplikasi xCloud di PC dan iOS pada musim semi tahun depan. Bos Xbox, Phil Spencer juga mengungkap, aplikasi itu akan bisa digunakan di smart TV.

Pada 2020, jumlah pengguna cloud gaming juga terus naik berkat lockdown. Selain itu, sepanjang 2020, semakin banyak developer yang menggunakan cloud gaming untuk mendemonstrasikan game buatannya. Contohnya, Ubisoft yang memamerkan Immortals Fenyx Rising melalui Stadia. Ke depan, tampaknya tren ini masih akan berlanjut.

Berkat semakin populernya cloud gaming, pemasukan industri cloud gaming diperkirakan akan mencapai US$1 miliar untuk pertama kalinya pada tahun 2021. Selain itu, jumlah konsumen yang bisa ditarget oleh para penyedia cloud gaming juga diperkirakan akan naik.

4. Berkembangnya Tren Game Sebagai Tempat Hangout

Game kini juga menjadi tempat virtual bagi para pemain untuk berkumpul. Tren ini sudah muncul sejak lebih dari 10 tahun lalu. Namun, lockdown membuat tren tersebut menjadi semakin populer. Dalam beberapa tahun ke depan, tren ini akan memberikan dampak besar pada industri game.

Seiring dengan perkembangan teknologi, grafik game juga menjadi semakin realistis. Tak hanya itu, dunia game kini juga bisa dijadikan sebagai tempat virtual untuk menggelar berbagai kegiatan, mulai dari konser musik hingga fashion show. Salah satu musisi yang pernah melakukan konser virtual adalah Travis Scott. Konser yang diadakan di Fortnite itu dihadiri oleh 12 juta orang. Sementara videonya di YouTube telah ditonton lebih dari 140 juta kali. Untuk tampil di Fortnite, Scott mendapatkan bayaran sekitar US$20 juta.

Konser virtual Travis Scott di Fortnite.
Konser virtual Travis Scott di Fortnite.

Game tak hanya dimanfaatkan oleh musisi atau selebitas. Faktanya, banyak orang yang menggelar pernikahan, pesta kelulusan, atau bahkan pemakaman virtual di Animal Crossing pada tahun ini. Tren ini akan mendorong non-gamer untuk ikut bermain game, yang akan memudahkan publisher untuk mengakuisisi pemain baru.

5. Industri Game akan Semakin Inklusif

Budaya toxic merupakan salah satu masalah di industri game. Namun, ke depan, para pelaku industri game tampaknya akan semakin serius dalam menangani masalah itu. Belum lama ini, Sony, Nintendo, dan Microsoft mengumumkan kerja sama mereka dalam menghadapi masalah budaya toxic di dunia game. Selain itu, Riot juga menyiapkan langkah untuk meminimalisir pemain toxic di Valorant ketika mereka baru meluncurkan game itu.

Selain itu, pada 2021, para developer juga akan semakin peduli pada penyandang disabilitas. Tahun ini, ada sejumlah game yang dibuat agar ramah pada orang-orang yang memiliki disabilitas, seperti The Last of Us Part 2, Apex Legends, dan Tell Me Why. Pada tahun depan, tren ini akan terus berlanjut.

Sumber: Newzoo

[Video Teardown iFixit], Seperti Ini Dalaman PlayStation 5

iFixit telah merilis video teardown console game terbaru Sony, PlayStation 5 dan controller DualSense-nya. Sebelumnya Sony juga telah mempublikasikan video teardown PlayStation 5 berdurasi tujuh menit, tetapi pembongkaran yang dilakukan oleh iFixit lebih rinci lagi.

Bila dibanding pendahulunya, desain PlayStation 5 tampil lebih futuristik dan dimensi bodinya lebih besar dan tinggi dari PS4. Untuk membuka casing luar PlayStation 5 yang berwarna putih tidak terlalu sulit, bisa dilepas dengan gerakan angkat dan geser perlahan.

iFixit menemukan bahwa console ini memiliki banyak sekrup yang menyatukannya. Mengenai masalah perbaikan, meski penyimpanan utama dipasangkan dengan motherboard, ekspansi bisa dimungkinkan dengan SSD M.2 yang telah diaktifkan oleh Sony.

Selain itu, meski optical drive juga dapat diganti tetapi tidak dapat dengan mudah ditukar karena software-nya dikunci. Artinya jika optical drive PlayStation 5 Anda gagal, maka kemungkinan harus dibawa ke service center Sony.

Untuk PlayStation 5 versi digital, penambahan penyimpanan SSD ekstra bisa dengan mudah dilakukan ketika console tersebut akhirnya mendukungnya. Cukup dengan membuka satu cover di samping dan mengeluarkan satu sekrup. Lebih lengkap untuk video teardown PlayStation 5 dan controller DualSense-nya bisa ditonton di bawah ini.

Secara keselurahan, menurut iFixit PlayStation 5 adalah lompatan besar dalam teknologi console gaming. Desain yang relatif modular-nya mudah diperbaiki, meski beberapa dikunci oleh software. Langkah pembokaran pertama tanpa perlu alat, akses kipas yang mudah, dan penyimpanannya bisa diekspansi.

Bila Anda tertarik dengan PlayStation 5, rencananya console ini bakal tersedia secara resmi di Indonesia pada tanggal 22 Januari 2021. Anda bisa melakukan pre-order sejak 18 Desember 2020.

Untuk membawa pulang console terbaru Sony ini membutuhkan dana Rp8.799.000 untuk PlayStation 5 versi standar yang dilengkapi Ultra HD Blu-ray disc drive atau Rp7.299.000 untuk PlayStation 5 Digital Edition yang tidak punya optical drive sama sekali.

Sumber: TheVerge

Nintendo Produksi Switch di Malaysia, PS5 Jadi Konsol Paling Laku Saat Peluncuran

Dalam satu minggu terakhir, ada beberapa berita menarik seputar industri game. Salah satunya, PlayStation mengumumkan, penjualan PS5 pada dua minggu sejak peluncuran telah melampaui angka penjualan PS4 pada periode yang sama. Selain itu, Nintendo juga akan mulai memproduksi Switch di Malaysia.

PS5 Jadi Konsol Paling Laku Pada Awal Peluncuran

Dalam waktu dua minggu sejak peluncuran, total penjualan PlayStation 5 telah melampaui total penjualan PlayStation 4 saat ia pertama kali diluncurkan. Dengan begitu, konsol terbaru dari Sony itu menjadi konsol paling laku pada paluncuran.

“Kami berterima kasih pada semua gamer di dunia karena menjadikan peluncuran PS5 sebagai peluncuran konsol terbesar sepanjang sejarah,” kata PlayStation seperti dikutip dari GamesIndustry. “Permintaan akan PS5 sangat tinggi, jadi, kami hendak mengonfirmasi bahwa PS5 sudah akan tersedia di penjual retail sebelum akhir tahun 2020.”

Pada 2013, ketika PS4 diluncurkan, Andrew House — yang ketika itu menjabat sebagai CEO PlayStation — mengungkap bahwa dalam dua minggu, PS4 telah terjual sebanyak 2,1 juta. Dia menyebutkan, hal itu merupakan rekor tersendiri, baik untuk PlayStation maupun industri gaming konsol.

Nintendo Juga Produksi Switch di Malaysia

Selama ini, Nintendo memproduksi Switch di Tiongkok. Sekarang, mereka juga akan mulai memproduksi konsol itu di Malaysia. Untuk membuat Switch di Malaysia, Nintendo menggandeng Sharp Corp. Tujuan Nintendo adalah untuk memastikan permintaan Switch akan terpenuhi di tengah perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, lapor Egg Network.

Nintendo Switch kini juga akan diproduksi di Malaysia.
Nintendo Switch kini juga akan diproduksi di Malaysia. | Sumber: Wikipedia

Alasan mengapa Nintendo menunjuk Sharp untuk produksi Switch di Malaysia adalah karena Foxconn Technology, yang merupakan rekan utama Nintendo dalam produksi Switch, memiliki saham di Sharp. Tak hanya itu, Foxconn juga membantu untuk menghubungkan Nintendo dengan Sharp.

Pandemi virus corona sempat mengganggu proses produksi Switch. Namun, Presiden Nintendo, Shuntaro Furukawa mengatakan, sekarang, proses produksi Switch telah kembali normal. Keputusan Nintendo untuk memproduksi Switch di Malaysia tidak aneh. Bahkan sebelum pandemi sekalipun, Nintendo memang berencana untuk tidak memusatkan produksi konsol mereka.

Pangeran Arab Saudi Beli Saham SNK

Mohammad bin Salman Charity Foundation baru saja membeli 33,3% saham dari perusahaan game Jepang, SNK, seharga 813 juta riyals (sekitar Rp3 triliun). Investasi tersebut dilakukan melalui cabang perusahaan Electronic Games Development Company. Memang, sebelum ini, perusahaan tersebut telah bekerja sama dengan SNK dalam pengembangan game dan program pelatihan.

Ke depan, badan amal milik Pangeran Arab Saudi Mohammad bin Salman itu akan membeli 17,7% saham SNK. Dengan begitu, mereka akan menguasai 51% saham dari perusahaan game tersebut.

Pada awalnya, kabar pembelian saham ini membuat nilai saham SNK naik. Namun, seperti yang disebutkan oleh GamesIndustry, di masa depan, keputusan SNK untuk menjual sahamnya ke pangeran Arab Saudi bisa menjadi senjata makan tuan dan menyebabkan kontroversi. Pasalnya, Arab Saudi dan para pemimpinnya terlibat dalam berbagai skandal terkait hak asasi manusia.

Roblox Lakukan IPO

Roblox, platform game yang kontennya dibuat oleh para penggunanya, baru saja melakukan penawaran saham perdana (IPO) di pasar saham Amerika Serikat. Sayangnya, mereka tidak menyebutkan berapa target modal yang mereka ingin dapatkan. Pada Februari 2020, Roblox mendapatkan investasi sebesar US$150 juta dari Andreessen Horowitz. Ketika itu, valuasi Roblox mencapai US$4 miliar.

Sekarang, platform Roblox memiliki lebih dari 31,1 juta pengguna aktif harian. Sebagai perbandingan, pada 2019, jumlah pengguna aktif harian mereka hanya 17,6 juta dan pada 2018, 12 juta orang. Per September 2020, ada 7 juta developer yang telah membuat lebih dari 18 juta game di Roblox. Hingga 30 September 2020, total jam game dimainkan di Roblox mencapai 22,2 miliar jam, naik dari 10 miliar jam pada periode yang sama pada 2019, lapor VentureBeat.

Game dalam Roblox dibuat oleh para penggunanya. | Sumber: VentureBeat
Game dalam Roblox dibuat oleh para penggunanya. | Sumber: VentureBeat

Menurut Sensor Tower, sejak 2014, Roblox telah diunduh sebanyak 447,8 juta kali dan mendapatkan US$2 miliar dari para pemainnya. Sementara itu, sejak awal 2020 sampai 30 September 2020, pemasukan Roblox mencapai US$588,7 juta, naik dari US$349,9 juta pada tahun 2019. Meskipun begitu, mereka masih mengalami kerugian sebesar US$203,2 juta. Roblox menyebutkan, salah satu alasan mengapa mereka bisa tumbuh pesat adalah pandemi yang membuat banyak orang harus tetap diam di rumah.

Memang, game merupakan salah satu industri yang diuntungkan oleh pandemi. Pada September 2020, perusahaan pembuat game engine, Unity melakukan IPO. Nilai perusahaan itu mencapai US$13,6 miliar, walau mereka masih mengalami kerugian.

Supercell Investasi di Developer Selandia Baru, 2UP Games

Developer Clash of Clans, Supercell, menanamkan investasi sebesar US$2,8 juta di studio game baru, 2UP Games. Developer tersebut punya markas di Selandia Baru. Namun, mereka kini menetapkan sistem remote-first, sehingga mereka punya staf dari berbagai negara. Investasi ini menjadi investasi pertama Supercell di kawasan Selandia Baru.

2UP Games akan fokus untuk mengembangkan co-op game di platform mobile. Harapannya, game buatan mereka akan bisa meraih kesuksesan layaknya Clash of Clans. 2UP Games didirikan oleh Joe Raeburn dan Tim Knauf. Raeburn adalah game lead dalam pengembangan game Samurai Siege dan Rival Kingdoms. Sementara Knauf pernah bekerja di Weta Workshop dan Magic Leap sebelum mendirikan 2UP.

“Kami bangga karena dapat mendukung 2UP Games merealisasikan misi mereka, yaitu menyatukan gamer di seluruh dunia melalui co-op game,” kata Developer Relations Lead, Supercell, Jaakko Harlas, menurut laporan GamesIndustry. “Berdasarkan apa yang kami lakukan selama ini, kami sadar bahwa membuat fitur co-op dalam game mendorong interaksi para gamer. Co-op juga menjadi salah satu fitur paling penting untuk membuat gamer terus memainkan sebuah game.”

Sumber header: Pocket-Lint

FIFA 21 Versi Console Next-Gen Hadirkan Sederet Upgrade yang Sangat Menarik

Industri game saat ini sedang berada dalam masa transisi. Kehadiran PlayStation 5 dan Xbox Series X menuntut sejumlah developer untuk memikirkan bagaimana cara untuk memaksimalkan kapabilitas masing-masing console next-gen, sehingga pada akhirnya mereka dapat menyajikan pengalaman bermain yang lebih baik lagi.

Berkat dukungan backwards compatibility yang ditawarkan masing-masing console, developer sebenarnya tidak perlu melakukan apa-apa agar permainannya dapat dinikmati di PS5 maupun Xbox Series X. Di saat yang sama, mereka juga punya opsi untuk memperbarui game-nya agar bisa lebih impresif lagi ketika dimainkan di console next-gen.

FIFA 21 adalah salah satu contoh dari opsi yang kedua ini. Game tersebut memang sudah tersedia di PS4, Xbox One maupun PC, dan secara keseluruhan sudah terkesan fresh dari segi desain maupun gameplay. Pun begitu, versi next-gen FIFA 21 yang dijadwalkan hadir pada tanggal 4 Desember mendatang menjanjikan penyempurnaan yang lebih banyak lagi.

FIFA 21 next-gen

Kita mulai dari yang paling simpel, yakni perkara waktu loading. Di PS5 dan Xbox Series X, waktu loading FIFA 21 jelas akan berlangsung jauh lebih singkat berkat penggunaan SSD NVMe pada masing-masing console. Kalau menurut EA sendiri, dari menu utama ke pertandingan hanya butuh beberapa detik saja.

Selanjutnya adalah perihal visual atau grafis. Selain bisa berjalan pada resolusi 4K 60 fps, FIFA 21 versi next-gen juga mampu menyajikan tekstur yang lebih realistis – termasuk halnya pada pemain – berkat penerapan teknik deferred rendering dan runtime lighting. Berdasarkan laporan Eurogamer yang melihat langsung demonstrasinya, kita bahkan bisa melihat secara jelas setiap helai rambut pada sejumlah pemain top.

Sebagian dari upgrade visual ini memang tidak akan terlalu kelihatan selama pertandingan berlangsung, tapi sangat kentara ketika replay diputar. Contoh spesifik lainnya adalah bagaimana otot kaki Paul Pogba tampak jauh lebih realistis pada FIFA 21 versi next-gen ketimbang current-gen.

Animasi juga mendapat perhatian ekstra pada FIFA 21 versi next-gen. EA bilang bahwa mereka telah menambahkan sejumlah animasi pada pemain saat sedang tidak membawa bola. Beberapa contohnya mencakup animasi membenarkan posisi ban kapten, mengepaskan pelindung lutut, maupun animasi menunjuk ke suatu titik seakan memberi sinyal ke kawannya untuk mengoper bola.

Menariknya, penyempurnaan animasi ini terkadang juga bisa berdampak pada kemulusan gameplay. Satu contoh adalah animasi saat pemain menerima umpan lambung menggunakan dadanya, yang terasa lebih responsif di FIFA 21 versi next-gen karena bolanya bersentuhan dengan sang pemain lebih banyak dari biasanya.

Aspek-aspek sinematik pada FIFA 21 versi next-gen juga dibuat lebih dramatis, baik dari segi visual maupun audio. Contoh yang paling mudah adalah ketika gol terjadi di menit-menit terakhir, di mana ekspresi tim pemenang terlihat lebih gereget dan terkadang manajernya bisa lompat masuk ke lapangan, tidak ketinggalan juga komentator yang terdengar lebih bersemangat.

PC tidak kebagian upgrade next-gen

FIFA 21 next-gen

Kalau kita akumulasikan penyempurnaan-penyempurnaan tadi, FIFA 21 semestinya bakal terkesan jauh lebih fresh lagi di console next-gen. Saya juga belum menyinggung soal fitur yang spesifik untuk tiap console, seperti misalnya di PS5, di mana tombol trigger pada controller DualSense bakal terasa semakin berat seiring menurunnya stamina pemain.

Satu hal yang mungkin bakal sangat disayangkan oleh penggemar FIFA 21 adalah absennya fitur cross-gen play, yang berarti pemain FIFA 21 di PS5 hanya dapat berjumpa dengan pemain lain yang juga menggunakan PS5, dan pemain PS4 juga hanya bisa bertanding bersama atau melawan pemain PS4 lainnya.

Juga mungkin bakal terdengar mengecewakan adalah keputusan EA untuk tidak menghadirkan sederet upgrade next-gen ini ke FIFA 21 versi PC, dengan alasan supaya tuntutan spesifikasi minimumnya tidak jadi ketinggian. Dengan kata lain, cara terbaik untuk menikmati FIFA 21 nantinya hanyalah dengan membeli PS5 atau Xbox Series X.

Kabar baiknya, EA tidak menarik biaya tambahan apabila Anda sudah terlanjur membeli FIFA 21 di platform current-gen. Jadi kalau Anda sudah punya FIFA 21 di PS4, versi next-gen-nya nanti dapat langsung Anda mainkan begitu kiriman PS5 Anda datang pada tanggal 22 Januari 2021. Hal ini juga berarti Anda tidak perlu menunda membeli FIFA 21 di platform current-gen selagi masih menunggu kedatangan console next-gen.

Juga melegakan adalah fakta bahwa progres yang sudah kita catatkan pada mode VOLTA maupun FUT bisa ditransfer ke FIFA 21 versi next-gen, sehingga Anda tidak perlu lagi menguji keberuntungan Anda kembali di PS5 nanti.

Sumber: Eurogamer.

Mending Rakit PC Daripada Beli PS5, Benarkah Begitu?

Harga resmi PlayStation 5 di Indonesia sudah dikonfirmasi oleh Sony, dan spontan langsung ramai percakapan di media sosial yang mengeluhkan bahwa harganya di sini terlalu mahal jika dibandingkan dengan harga jualnya di beberapa negara lain.

Kita ambil contoh yang paling dekat, yaitu Malaysia. Di sana, PS5 dibanderol 2.299 ringgit. Anggap saja 1 ringgit setara 3.500 rupiah (lebih tinggi daripada kurs sebenarnya saat artikel ini ditulis), berarti kita mendapat harga jual PS5 di Malaysia setara Rp8.046.500.

Seperti yang kita tahu, PS5 di Indonesia bakal dipasarkan seharga Rp8.799.000. Selisih sekitar 750 ribu rupiah itu tentu tergolong lumayan, dan cukup untuk dibelikan satu keping game PS5, macam Marvel’s Spider-Man: Miles Morales misalnya.

Melihat perbedaan harga yang cukup signifikan seperti itu, tidak sedikit pula yang menyerukan sentimen macam “mending rakit PC” di media sosial. Saya sendiri termasuk seorang gamer PC akut sejak usia empat tahun, tapi saya kurang setuju dengan argumen tersebut.

Alasannya, merakit PC dengan spesifikasi yang setara PS5 di rentang harga yang sama terbilang sulit. Supaya lebih jelas, mari kita jabarkan spesifikasi PS5 satu per satu, lalu kita cari ekuivalennya untuk PC.

CPU

AMD Ryzen 7 3700X

Sesuai informasi dari Sony sendiri, PS5 mengemas custom CPU buatan AMD yang menggunakan arsitektur Zen 2. Prosesor itu mempunyai 8-core dan 16-thread, dengan clock speed maksimum setinggi 3,5 GHz.

Prosesor untuk PC yang paling dekat dengan spesifikasi tersebut adalah AMD Ryzen 7 3700X yang sama-sama menggunakan arsitektur Zen 2 dan terdiri dari 8-core dan 16-thread, meski clock speed maksimumnya lebih tinggi di angka 4,4 GHz. Di Indonesia, prosesor itu dijual rata-rata seharga 5 jutaan rupiah.

Oke, 5 juta untuk sebuah prosesor mungkin terlalu mahal dalam konteks ini. Alternatifnya mungkin kita bisa menggantinya dengan Ryzen 5 3600 saja. Prosesor ini memang hanya dibekali 6-core dan 12-thread, akan tetapi boost clock-nya bisa menembus 4,2 GHz, jauh lebih tinggi daripada milik PS5. Harganya sendiri terpantau ada di rentang 3,3 jutaan rupiah.

GPU

AMD Radeon RX 5700 XT

Perihal kinerja grafis, Sony turut memercayakan PS5 sepenuhnya kepada AMD. Yang tertanam di dalam console next-gen tersebut adalah custom GPU dari arsitektur terbaru RDNA 2, dengan total 36 compute unit (CU) dan daya komputasi sebesar 10,3 teraflop.

Mencari ekuivalen GPU ini menurut saya adalah bagian yang tersulit, sebab GPU RDNA 2 untuk PC baru saja AMD umumkan sekitar dua pekan lalu, yakni Radeon RX 6000 Series, dan ketiganya mempunyai spesifikasi jauh di atas yang milik PS5 tawarkan.

Maka dari itu, dengan terpaksa kita harus menggunakan GPU dari generasi sebelumnya, yakni Radeon RX 5700 XT yang memiliki total 40 CU dan daya 9,75 teraflop. Di Indonesia, saat ini RX 5700 XT masih dijual di kisaran 7 jutaan rupiah – bisa lebih, bisa juga kurang, tergantung merek.

Namun yang menjadi masalah adalah, RX 5700 XT tidak mendukung fitur ray tracing sama sekali, sedangkan ray tracing merupakan salah satu cara PS5 menyuguhkan visual yang lebih next-gen daripada PS4. Kalau memang dukungan ray tracing merupakan suatu keharusan, dengan terpaksa kita harus berpaling ke kubu sebelah, yakni Nvidia, spesifiknya RTX 2060 yang merupakan GPU paling murah saat ini yang bisa menyajikan efek ray tracing.

Kalau memilih RTX 2060, itu berarti kita harus mengorbankan performa demi ray tracing, sebab kinerjanya secara keseluruhan memang lebih lemah daripada RX 5700 XT tadi. Positifnya, RTX 2060 saat ini bisa didapat dengan harga paling murah 5 juta rupiah.

SSD

SSD PCIe 4.0

Kapasitas 825 GB (667 GB usable) di PS5 sepintas terdengar sedikit, tapi yang diutamakan di sini adalah kecepatan. Di atas kertas, SSD milik PS5 memiliki kecepatan membaca sampai 5,5 GB per detik, dan itu berarti kita harus mencari ekuivalen SSD yang menggunakan teknologi PCIe 4.0, sebab SSD PCIe 3.0 terbaik pun hanya mampu menawarkan kecepatan membaca hingga 3,5 GB per detik.

SSD PCIe 4.0 untuk PC saat ini sudah tersedia dari beberapa merek, dan salah satu yang akan segera hadir di Indonesia datang dari WD, yakni WD Black SN850. Perangkat itu menawarkan kecepatan baca yang lebih superior daripada SSD milik PS5; hingga 7.000 MB/s read dan 5.300 MB/s write pada varian yang berkapasitas 1 TB.

Berhubung total kapasitas penyimpanan yang bisa digunakan di PS5 cuma 667 GB, mungkin kita juga bisa sedikit berhemat dengan memilih SSD berkapasitas 500 GB saja untuk PC, dan di sini kita harus menyiapkan dana Rp2.488.000 untuk meminang WD Black SN850 tadi.

Sejauh ini total biaya yang dibutuhkan untuk merakit PC yang selevel dengan PS5 ini sudah melampaui harga jual PS5 itu sendiri – 3,3 juta + 5 juta + 2,5 juta = 10,8 juta – tapi rupanya kita masih jauh dari kata selesai.

Motherboard

B550 motherboard

Saya tahu, memang tidak akan ada orang yang membahas mengenai motherboard PS5 secara merinci. Namun untuk bisa menampung SSD PCIe 4.0 tadi, Anda tidak boleh sembarangan dalam memilih motherboard untuk PC Anda. Salah membeli motherboard berarti sia-sia Anda membayar mahal untuk mendapatkan SSD PCIe 4.0 tadi.

Cukup disayangkan pilihan motherboard-nya sejauh ini agak terbatas, yakni antara seri B550 atau X570. Berdasarkan pantauan saya, motherboard yang mendukung teknologi PCIe 4.0 dengan harga paling murah saat ini adalah ASRock B550M-HDV, yang dibanderol di kisaran Rp1,4 jutaan di Indonesia.

PSU

600W PSU

Selain motherboard, PSU alias power supply unit mungkin juga bukan komponen yang bakal dibahas secara mendetail saat membicarakan tentang PS5. Namun kalau berdasarkan video teardown PS5 dari Austin Evans, PS5 tercatat memiliki PSU berdaya 370 W.

Tentu saja angka itu tidak bisa dijadikan acuan, sebab AMD sendiri menyarankan PSU berdaya minimal 600 W untuk GPU Radeon RX 5700 XT tadi, yang berarti Anda harus menyiapkan dana setidaknya 1 jutaan rupiah untuk mendapatkan PSU 600 W yang bisa diandalkan, alias bukan abal-abal.

Kalau GPU yang digunakan ternyata adalah RTX 2060, maka rekomendasi PSU-nya bisa yang berkapasitas 500 W, dan Anda mungkin bisa menghemat sekitar 200-400 ribuan rupiah – sekali lagi dengan asumsi memilih PSU yang setidaknya punya sertifikasi 80 Plus.

RAM

DDR4 RAM

Rincian spesifikasi PS5 menunjukkan bahwa perangkat itu dibekali memory GDDR6 berkapasitas 16 GB, dan saya menduga ini merupakan model unified antara RAM dan VRAM. Mencari ekuivalen yang sama persis di PC jelas sulit, sebab PC memang memerlukan modul RAM yang terpisah.

Untuk amannya, mungkin lebih bijak memilih setidaknya RAM berkapasitas 16 GB buat PC Anda, sebab kalau berdasarkan pengalaman pribadi, gamegame berat macam Borderlands 3 terkadang bisa melahap sampai 13 GB RAM sekaligus.

RAM untuk PC pun sangat bervariasi tergantung kecepatan sekaligus latency-nya, jadi bukan sebatas kapasitas saja. Namun kalau secara umum, RAM DDR4 2 x 8 GB dijual di kisaran harga 1 jutaan rupiah.

Kesimpulan

Harga PlayStation 5 di Indonesia

Rp8.799.000 adalah harga untuk PS5 versi standar yang dilengkapi Ultra HD Blu-ray disc drive. Berhubung optical drive sudah tidak begitu relevan dalam konteks PC, mungkin bagian ini bisa kita abaikan. Namun itu berarti yang dijadikan patokan sekarang adalah PS5 Digital Edition, yang harganya lebih terjangkau di angka Rp7.299.000.

Harga PS5 di Indonesia memang lebih mahal daripada harganya di negara lain, tapi kita juga harus ingat bahwa harga komponen-komponen PC di sini sering kali juga lebih mahal ketimbang jika dikonversikan langsung dari SRP (suggested retail price) masing-masing pabrikan yang menjualnya. Ditambah lagi, jujur masih ada banyak komponen lain yang belum masuk hitungan di sini, mulai dari casing sampai periferal seperti keyboard, mouse, headset atau speaker, dan monitor.

Kita juga tidak boleh lupa bahwa sejumlah game mewajibkan PC untuk menjalankan Windows 10, dan sistem operasi tersebut tentu juga punya harganya tersendiri. PS5 di sisi lain memakai sistem operasi khusus berbasis Linux FreeBSD, yang sendirinya punya banyak kemiripan dengan Linux.

Tanpa harus saya jumlah semuanya, saya kira Anda sudah bisa mendapat gambaran seberapa mahal biaya yang dibutuhkan untuk merakit gaming PC dengan spesifikasi setara PS5. Kendati demikian, membayar lebih mahal untuk merakit sebuah PC tentu ada manfaatnya tersendiri, dan salah satu yang paling jelas adalah bagaimana PC juga bisa kita gunakan untuk bekerja, seperti saya sendiri yang sedang mengetik artikel ini menggunakan PC yang juga saya pakai untuk bermain game.

Gambar header: Zotac.

*Koreksi: Ada pembetulan pada informasi mengenai sistem operasi yang digunakan PS5, yang semestinya bukanlah berbasis Linux, melainkan berbasis FreeBSD.

PlayStation 5 Tiba di Indonesia 22 Januari 2021

Wahai para gamer yang sudah tidak sabar menanti kehadiran PlayStation 5 di Indonesia, saya punya kabar buruk sekaligus kabar baik. Kita mulai dari kabar buruknya lebih dulu: libur akhir tahun 2020 ini terpaksa harus Anda lalui tanpa dampingan console next-gen tersebut. Ya, meskipun Sony bakal segera menjual PS5 di beberapa negara, Indonesia baru akan kebagian jatah mulai tahun depan.

Kabar baiknya, yang dimaksud tahun depan adalah Januari 2021. Berdasarkan siaran pers yang saya terima dari Sony, PlayStation 5 bakal tersedia secara resmi di tanah air pada tanggal 22 Januari 2021, dan konsumen sudah bisa melakukan pre-order sejak 18 Desember 2020.

Lalu berapa banyak tabungan yang harus Anda sisihkan agar bisa meminang console terbaru Sony ini? Rp8.799.000 untuk PS5 versi standar yang dilengkapi Ultra HD Blu-ray disc drive, atau Rp7.299.000 untuk PS5 Digital Edition yang tidak punya optical drive sama sekali.

Harga PlayStation 5 di Indonesia

1,5 juta rupiah adalah selisih harga yang cukup lumayan di antara kedua model PS5 tersebut. Sebagai gambaran, satu unit controller DualSense dihargai Rp1.269.000 kalau konsumen ingin membeli unit ekstra. Seandainya tidak ada perubahan pada versi yang dipasarkan di Indonesia, paket penjualan PS5 sendiri sudah mencakup satu unit controller DualSense.

Untuk aksesori PS5 lainnya, rincian harga resminya adalah sebagai berikut:

  • Pulse 3D Wireless Headset – Rp1.699.000
  • HD Camera – Rp999.000
  • Media Remote – Rp499.000
  • DualSense Charging Station – Rp499.000

Untuk game-nya sendiri, Sony telah menyiapkan setidaknya lima judul next-gen karya studio internalnya sendiri:

  • Astro’s Playroom (Japan Studio) – pre-installed di PS5
  • Demon’s Souls (Bluepoint Games / Japan Studio) – Rp1.029.000
  • Marvel’s Spider-Man: Miles Morales (Insomniac Games) – Rp729.000
  • Marvel’s Spider-Man: Miles Morales Ultimate Edition (Insomniac Games) – Rp1.029.000
  • Sackboy A Big Adventure (Sumo Digital / XDEV) – Rp879.000

Tak Perlu Dijual, PS4 Bisa Dipakai untuk Streaming Game PS5 dari Ruangan Lain

Kedatangan PlayStation 5 sudah di depan mata, dan yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, mau diapakan PS4 lama maupun PS4 Pro yang Anda punyai? Menjualnya tentu bisa menjadi salah satu opsi. Namun opsi lain yang mungkin lebih menarik adalah memakainya untuk streaming game PS5.

Ya, Anda tidak salah baca. PS4 lama yang Anda miliki nantinya bisa dipakai untuk memainkan game PS5 via aplikasi PS5 Remote Play, yang akan tersedia secara otomatis di dashboard PS4. Syaratnya tentu saja Anda harus punya console PS5-nya terlebih dulu, lalu kedua perangkat juga harus terhubung ke jaringan Wi-Fi yang sama.

Tentu saja ini merupakan kabar baik bagi konsumen yang, misalnya, mempunyai TV di ruang keluarga sekaligus di kamar tidur. Saya membayangkan mereka bisa menempatkan PS5 di ruang keluarga, lalu PS4 lamanya di kamar. Jadi saat malam sudah tiba, mereka bisa melanjutkan sesi bermainnya di kamar selagi bersantai dengan memanfaatkan aplikasi Remote Play itu tadi.

Sony sendiri telah mengonfirmasi hal ini melalui laman FAQ yang sangat lengkap. Dijelaskan bahwa mereka sudah memperbarui aplikasi Remote Play agar pengguna tak hanya bisa mengakses PS5-nya dari PC atau perangkat mobile (Android atau iOS) saja, melainkan juga lewat PS4 maupun unit PS5 lain.

Aplikasi PS5 Remote Play di dashboard PS4 / VGC
Aplikasi PS5 Remote Play di dashboard PS4 / VGC

Secara teknis ini termasuk streaming, dan itu berarti resolusi maksimumnya terbatas di 1080p, bukan 4K. Khusus buat yang mengakses Remote Play via PC, mereka juga bisa menikmati game PS5 dalam format HDR, tapi tentu saja dengan catatan monitor yang dipakai memang mendukung HDR.

Laman FAQ yang sama itu juga mengonfirmasi bahwa controller DualSense tidak dapat digunakan di PS4. Lucunya, ini berarti kita bisa streaming game PS5 menggunakan PS4 dan controller DualShock 4. Padahal, Sony sendiri menegaskan bahwa controller DualShock 4 di PS5 hanya bisa digunakan untuk bermain game PS4.

Apakah ini berarti Sony secara tidak langsung memaksa konsumen PS5 untuk membeli controller DualSense ekstra mengingat paket penjualannya hanya mencakup satu controller saja? Anda boleh menganggapnya demikian, tapi toh ini bukan berita baru, sebab PS4 sendiri juga tidak bisa dioperasikan dengan controller DualShock 3 milik PS3. Dan lagi, banyak reviewer yang memuji controller DualSense sebagai salah satu keunggulan utama PS5, terlebih jika dibandingkan dengan Xbox Series X.

Terlepas dari itu, setidaknya Anda sekarang bisa mendapat gambaran lebih jelas terkait masa depan PS4. Kalau memang tidak memungkinkan untuk dijual, paling tidak console itu dapat Anda pakai untuk streaming game PS5 dari ruangan lain di rumah.

Sumber: VGC dan The Verge.