Produksi PlayStation Vita Dihentikan, Kini Nintendo Jadi Satu-Satunya Penyedia Console Handheld Current-Gen

Di momen perayaan ulang tahun keduanya, Nintendo Switch memberikan harapan bagi para penikmat permainan di console portable. Namun dengan bertambah seriusnya game-game mobile serta kemunculan sejumlah smartphone gaming, konsumen di segmen itu terus tergerus. Dan mulai bulan Maret ini, berkuranglah satu kompetitor Nintendo di kancah persaingan perangkat gaming handheld.

Terhitung tinggal 1 Maret 2019 kemarin, Sony secara resmi mengumumkan penghentian produksi PlayStation Vita, setelah produk ini berkiprah selama hampir delapan tahun. Rencana tersebut sebetulnya telah diungkap oleh senior vice president Hiroyuki Oda bulan September tahun lalu. Di kesempatan itu, Oda mengungkapkan bahwa timnya akan ‘menyetop proses manufaktur serta distribusi Vita di tahun depan’.

PlayStation Vita melakukan debutnya di penghujung 2011, disiapkan untuk meneruskan perjuangan PS Portable. Vita awalnya dirancang untuk menyajikan pengalaman bermain game-game kelas AAA di mana pun Anda berada. Konsep ini diambil sang produsen sebagai respons populernya tren ‘bermain game di mana saja’ saat itu. Edisi pertama Vita menyajikan layar sentuh kapasitif OLED berukuran 5-inci, sepasang joystick analog, tombol di bagian muka dan bahu, serta konektivitas Bluetooth, Wi-Fi dan 3G opsional.

PlayStation Vita 1

Vita meluncur dengan cukup sukses. Di momen pelepasannya, produk terjual lebih dari 200 ribu unit di kawasan Amerika dan 300 ribu unit di Jepang. Saya ingat bagaimana sejumlah media memuji aspek desain serta sistem operasi yang berjalan mulus. Namun tampaknya ada sedikit kesalahan perhitungan di pihak Sony. Dalam periode setahun setelah tersedia, penjualan Vita ternyata stagnan, serta hanya ada sedikit permainan blockbuster yang dirilis di sana.

Sebagai respons terhadap keadaan ini, Sony mengerahkan segala upaya untuk merangkul developer-developer independen asal negara Barat serta publisher game level menengah di Jepang. Langkah tersebut cukup efektif dalam menggenjot penjualan Vita di negara asalnya serta membangun userbase setia di kawasan lain – meski populasinya tidak terlalu banyak.

PlayStation Vita 2

PlayStation Vita sempat memperoleh satu kali revisi dengan panggilan Vita Slim. Sesuai namanya, edisi ini 20 persen lebih ramping dan 15 persen lebih ringan dari varian standar. Sony meng-upgrade daya tahan baterainya serta melengkapinya bersama memori internal sebesar 1GB. Tapi sebagai kompensasinya, layar OLED digantikan oleh LCD yang lebih murah.

Hal paling menyedihkan dari penghentian produksi PlayStation Vita adalah, Sony tak punya rencana untuk menggarap pewarisnya. Dengan begini, Nintendo menjadi satu-satunya penyedia perangkat gaming portable di era console generasi kedelapan – tanpa menghitung produk berkonsep retro dan metode emulasi tentunya.

Via Polygon.

Sony Umumkan Game Gratis Bulan Januari 2018 Untuk Pelanggan PlayStation Plus

Dengan berlangganan PlayStation Plus, Anda dapat mencicipi versi early access game-game baru, memperoleh diskon secara reguler, memanfaatkan fitur update otomatis, serta mendapatkan ruang penyimpanan cloud seluas 10GB yang bisa menampung 1.000 file save permainan. Tentu saja, ‘fitur’ PS Plus yang jadi favorit para user adalah penyajian game gratis.

Lewat blog resminya, Sony mengumumkan permainan-permainan yang bisa dinikmati secara cuma-cuma oleh pelanggan PS Plus di bulan Januari 2018 – tersedia baik untuk pemilik sistem current-gen, last-gen, console handheld, serta pengguna PlayStation VR. Sony tampaknya punya agenda untuk menghebohkan momen pergantian tahun ini, terutama melalui dua judul game yang cukup baru.

Beberapa hari lagi, pelanggan PS Plus dapat segera memainkan Deus Ex: Mankind Divided dan Batman: The Telltale Series – dua permainan yang dirilis kurang dari 18 bulan silam. Pemilik head-mounted display PSVR juga boleh berbahagia karena Sony mempersilakan Anda menikmati Starblood Arena, permainan flight combat bertema sci-fi yang mengadu gamer dalam arena tempur 360 derajat berbekal pesawat ruang angkasa.

Deus Ex: Mankind Divided sendiri merupakan pelanjut petualangan Adam Jensen yang dimulai di Human Revolution. Game kembali mengangkat tema cyberpunk, di-setting di masa depan ketika praktek modifikasi organ tubuh memicu perpecahan dan konflik di masyarakat. Mankind Divided mengombinasikan beberapa elemen gameplay berbeda: shooter, stealth, serta sistem dialog dan upgrade ala RPG.

Selanjutnya, Batman: The Telltale Series adalah permainan petualangan sang Cape Crusader yang dipadu gameplay khas Telltale Games: memanfaatkan formula point-and-click dan dilepas secara episodik. Permainan menyuguhkan cerita baru dan mengusung latar belakang era modern – sering kali Anda akan melihat karakter-karakter di sana menggunakan drone atau smartphone.

Selain tiga permainan ini, ada empat judul lagi yang akan hadir untuk PlayStation Plus pada tanggal 2 Januari 2018 besok, di antaranya:

  • Sacred 3 (PS3)
  • The Book of Unwritten Tales 2 (PS3)
  • Psycho-Pass: Mandatory Happiness (PS VIta)
  • Uncanny Valley (PS4, PS Vita 3)

Dan ini adalah daftar game yang bisa Anda unduh di bulan Desember 2017 sebelum Sony me-refresh-nya:

  • Darksiders II: Deathinitive Edition (PS4)
  • Kung Fu Panda: Showdown of the Legendary Legends (PS4)
  • Until Dawn: Rush of Blood (bonus PS Plus, memerlukan PSVR)
  • That’s You! (bonus PS Plus)
  • Xblaze Lost: Memories (PS3)
  • Syberia Collection (PS3)
  • Forma 8 (PS4, PS Vita)
  • Wanted Corp (PS Vita)

Atlus Akan Meluncurkan Kembali Game Catherine di PlayStation 4 dan PS Vita

Catherine ialah buah dari upaya eksperimental Atlus untuk menggarap game bertema dewasa. Permainan ini dikerjakan oleh para talenta di belakang seri Persona, mengusung genre petua-langan dan puzzle. Tak disangka, respons gamer sangat positif. Meski hanya tersedia buat Xbox 360 dan PS3, Catherine kabarnya terjual sebanyak setengah juta kopi secara global di akhir tahun 2011.

Ternyata, sang publisher punya agenda untuk menghadirkan lagi Catherine buat platform game current-gen punya Sony. Berdasarkan laporan Famitsu, permainan dengan judul baru Catherine: Full Body itu sedang berada di tahap pengembangan. Game tetap memanfaatkan formula dan narasi yang sama, tetapi Atlus tak lupa memperbarui aspek visualnya serta membubuhkan beragam konten anyar.

Di Catherine: Full Body, Anda kembali bermain sebagai Vincent Brooks, pemuda berusia 32 tahun tanpa ambisi yang selalu takut pada komitmen. Ia akhirnya terpaksa memilih antara dua orang gadis – Katherine atau Catherine – setelah sebuah insiden aneh menimpanya. Skenario permainan terbagi dua. Di siang hari, Vincent dapat berinteraksi dengan kedua wanita itu, serta karakter-karakter yang ada di Stray Sheep Bar. Lalu di malam hari, Vincent harus bertahan hidup dalam mimpi buruknya.

Bagian ini merupakan gameplay utama Catherine. Di sana, Vincent ditantang untuk mendaki tangga raksasa dan tiba di puncak. Dan kadang, ia harus berhadapan dengan makhluk-makhluk mengerikan. Jika gagal dan terjatuh, maka Vincent juga akan tewas di dunia nyata. Kian cepat Anda menyelesaikan tugas itu, skor yang diperoleh semakin banyak, dan Anda akan mendapatkan penghargaan berdasarkan jumlahnya.

Pilihan-pilihan Anda di beberapa bagian dalam permainan akan memengaruhi perkembangan karakter Vincent dan rute narasi, direpresentasikan oleh ‘meteran moral’ – bergantung dari pesan singkat yang Anda kirim ke gadis-gadis tersebut, dan bagaimana Vincent berinteraksi dengan karakter lain. Catherine memiliki banyak ending, tergantung dari kecenderungan siapa yang lebih Anda sukai.

Di versi Full Body-nya, Atlus berencana untuk menambahkan tingkat kesulitan baru (gamer umumnya mengeluhkan level kesulitan Catherine yang tinggi), serta memodikasi mekanisme permainan buat memperumit teka-teki baloknya. Selain itu, developer juga akan memperkenalkan karakter baru (namanya Rin) serta menambahkan mode multiplayer online – dahulu tidak tersedia di versi Xbox 360 dan PlayStation 3-nya.

Atlus belum menginformasikan tanggal peluncuran Catherine: Full Body. Publisher akan untuk mengungkapnya di acara live stream pada tanggal 22 Desember nanti.

Via Polygon.

Sony Punya Rencana Untuk Ciptakan Penerus PlayStation Vita yang Mirip Switch?

Merupakan console handheld tercanggih di awal pengenalannya, penjualan PlayStation Vita terpengaruh oleh meroketnya kepopularitasan smartphone sebagai platform permainan portable. Tapi meskipun jumlah penggunanya tidak begitu banyak, Vita secara mengejutkan terus memperoleh dukungan konten berkat kemunculan judul-judul independen.

Belum ada penjelasan detail dari Sony mengenai apa yang sedang disiapkan demi menjamin masa depan Vita, namun sang console maker asal Jepang itu tampaknya punya rencana untuk meramu penerus platform handheld mereka. Dilaporkan oleh pengguna forum NeoGAF ber-username Ponpo, Sony diketahui sempat mengajukan paten sebuah perangkat game portable baru.

Satu hal perlu digarisbawahi: meskipun info tersebut baru dipublikasi ke publik, pengajuannya sendiri telah dilakukan di tahun 2015. Hal paling menarik darinya adalah perangkat menyimpan sejumlah elemen Nintendo Switch – terutama pada bagian handle. Rancangannya juga mengingatkan saya pada tablet Razer Edge Pro Gaming. Tapi dengan arahan desain seperti ini, device jadi tidak se-elegan PS Vita standar.

PS Vita New 1

PS Vita New 2

Berdasarkan ilustrasi, perangkat mempunyai bagian layar yang diapit oleh dua handle gamepad. File paten tersebut memang tidak menyebutkan lebar panel-nya secara rinci, namun dengan mengomparasi besar tangan di gambar, ukurannya boleh jadi lebih lebar dari PS Vita (5-inci). Di area display, device mempunyai beberapa tombol pelengkap serta volume, port charging USB, speaker, mini HDMI, dan kemungkinan ada port audio.

PS Vita New 3

PS Vita New 6

Tentu saja yang membuat perangkat ini terlihat unik ialah komponen controller-nya. Bagian handle sangat menyerupai lekukan unit DualShock, dipadu tombol dan thumb stick familier. Ada directional pad di area tangan kiri dan action button di kanan, stik analog di samping layar, serta dua pasang trigger button di depan handle. Desain yang kurang ringkas di sana terbayarkan oleh tingginya aspek ergonomis.

PS Vita New 4

PS Vita New 5

Sayang selain dari ilustrasi, tidak ada info lagi yang bisa digali. Belum ada rincian mengenai spesifikasi, luas layar, konektivitas, kompatibilitas game serta apakah handle bisa dilepas atau tidak. Gambar tersebut juga tidak diiringi oleh penjelasan masing-masing kode.

Walaupun Sony masih belum menyerah, di tahun 2015 Shuhei Yoshida pernah bilang bahwa iklim handheld gaming masih belum sehat karena dominasi perangkat mobile.

Pengajuan paten sendiri tidak menjamin sang produsen akan membawa konsep ini ke tahap produksi. Dan jika Sony betul-betul memperkenalkannya secara resmi, sudah pasti khalayak akan mengomparasinya dengan Nintendo Swift. Semoga saja Sony tidak menamainya ‘PlayStation Shift’…

Sumber: Blog Esuteru.

Layanan Sony PlayStation Mobile Akan Segera Ditutup

Melalui PlayStation Mobile, Sony mencoba menghimpun judul-judul klasik console lawas dengan permainan mobile dan indie demi bersaing di tengah naiknya kepopularitasan perangkat bergerak. Sayang semenjak tersedia, ia belum pernah menjadi platform yang Sony inginkan. Dan bab terakhir kisah perjalanan PlayStation Mobile kini terlihat di depan mata. Continue reading Layanan Sony PlayStation Mobile Akan Segera Ditutup

Tersingkap Sudah Spesifikasi dan Waktu Rilis Device VR Project Morpheus

Ketertarikan Sony terhadap teknologi head-mounted display telah terdengar sejak tahun 90-an. Tapi baru di GDC 2014, mereka ungkap resmi headset VR spesialis gaming ber-codename Project Morpheus, konon sudah dikembangkan sembunyi-sembunyi selama tiga tahun. Di ajang sama tahun ini, akhirnya Sony mengungkap info lebih detail serta menetapkan waktu rilis. Continue reading Tersingkap Sudah Spesifikasi dan Waktu Rilis Device VR Project Morpheus

Nasib PlayStation Vita di Masa Depan Kurang Meyakinkan

Dengan platform PlayStation Vita, Sony mencoba untuk menandingi Nintendo yang masih menjadi raja di lini handheld console berkat 3DS mereka. Tapi mereka juga sadar bahwa kompetisi semakin ketat dengan menjamurnya berbagai judul game mobile berkualitas yang hadir di smartphone dan tablet. Continue reading Nasib PlayStation Vita di Masa Depan Kurang Meyakinkan

Penjualan PS3, PS4 dan Vita Melewati 100 Juta Unit, Sony Akan Terapkan Program Early Access

Bahkan jika dijumlahkan, penjualan PlayStation 3 ditambah Vita masih jauh dari rekor yang pernah dicetak oleh PlayStation 2. Tapi berkat larisnya PlayStation 4, Sony optimis dengan masa depan home console next-gen itu. Mereka merilis sebuah video promosi yang menginformasikan bahwa PS3, PS4 dan Vita hingga kini telah terjual lebih dari 100 juta unit. Continue reading Penjualan PS3, PS4 dan Vita Melewati 100 Juta Unit, Sony Akan Terapkan Program Early Access

Electronic Arts Lebih Memilih Tablet dan Smartphone Ketimbang Console Handheld

Dengan penjualan PlayStation 4 dan Xbox One yang sangat tinggi, tak heran jika publisher dan developer berlomba-lomba untuk merilis permainan mereka di dua platform tersebut. Tapi bagaimana dengan handheld sendiri? Menurut EA, masa kejayaan perangkat seperti 3DS dan Vita sudah usai. Dan mereka memutuskan untuk mengalihkan perhatiannya ke platform mobile. Continue reading Electronic Arts Lebih Memilih Tablet dan Smartphone Ketimbang Console Handheld

Sony PlayStation Vita TV Diskon Besar-besaran di Indonesia

PlayStation Vita TV merupakan solusi portable bagi Anda yang ingin selalu bisa menikmati video game di layar lebar. Produk ini diluncurkan secara global hampir berbarengan dengan PlayStation 4, dan mendarat di Indonesia bersama dengan console laris Sony itu. Jika Anda bersabar untuk berbelanja hingga bulan depan, Anda akan mendapatkan potongan harga besar-besaran. Continue reading Sony PlayStation Vita TV Diskon Besar-besaran di Indonesia