[Review] Poco F2 Pro: Smartphone Android Snapdragon 865 Termurah dengan Fitur Cukup Lengkap

Setelah vakum selama hampir dua tahun, akhirnya smartphone android Pocophone F1 memiliki penerus. Dengan nama Poco F2 Pro, Xiaomi merilis perangkat tersebut sebagai sebuah flagship killer. Xiaomi memasukkan cip terkencang untuk Android saat ini serta fitur-fitur lengkap lainnya. Dan mereka pun juga menjualnya dengan harga yang lebih terjangkau.

Saat ini, Poco tidak lagi menggunakan kata phone di bagian belakangnya. Walaupun memiliki merek yang berbeda dengan Xiaomi, namun Poco masih ada di bawah manajemen Xiaomi. Brand Poco selalu membawa SoC dengan spesifikasi tinggi. Namun, perangkat yang satu ini tidak membawa semua teknologi mutakhir yang ada pada saat peluncurannya.

Poco F2 Pro tidak memiliki layar 90Hz, kamera dengan resolusi 108 MP, dan kamera zoom yang tinggi. Xiaomi pun mengklaim bahwa mereka telah memperbaiki kekurangan yang ada pada Pocophone F1. Hal tersebut seharusnya membuat perangkat yang satu ini lebih baik dari sang pendahulunya.

Xiaomi Poco F2 Pro

Perangkat yang saya gunakan merupakan versi global non Indonesia. Walaupun Xiaomi menukar perangkatnya dengan versi Indonesia, namun saya sudah tanggung melakukan pengujian benchmark terhadap Poco F2 Pro. Toh, hasilnya akan sama dengan versi Indonesianya. Namun, ternyata hasil pengujian tersebut harus diulang kembali.

Pada minggu ke 3 bulan Juli 2020, perangkat Poco F2 Pro saya mendapatkan update MIUI 12. Padahal, Xiaomi menjanjikan update tersebut akan hadir pada bulan Agustus. Oleh karena itu, saya pun menguji ulang perangkat yang satu ini dengan menggunakan MIUI 12.

Perangkat yang satu ini juga memiliki nama lain. Di negara lain, Poco F2 Pro juga dikenal dengan nama Xiaomi Redmi K30. Bos Xiaomi Indonesia juga pernah mengatakan pada sosial media bahwa semua seri Redmi K akan masuk ke Indonesia dengan merek Poco.

Xiaomi Poco F2 Pro - Belakang

Poco F2 Pro keluar dengan dua varian, yaitu 6 GB dengan LPDDR4 dan 8 GB dengan LPDDR5. Untuk perangkat Poco F2 Pro yang saya dapatkan dapat dilihat sebagai berikut

 

Pocophone F1 Poco F2 Pro
SoC Snapdragon 845 Snapdragon 865
CPU 4×2.8 GHz Kryo 385 Gold + 4×1.8 GHz Kryo 385 Silver 1×2.84 GHz Kryo 585 Prime + 3×2.42 GHz Kryo 585 Gold + 4×1.80 GHz Kryo 585 Silver
GPU Adreno 630 Adreno 650
RAM 8 GB 8 GB LPDDR5
Internal 128 GB 256 GB
Layar 6,18” 2246×1440 IPS Gorilla Glass 6,67 inci SuperAMOLED 2400 x 1080 Gorilla Glass 5
Dimensi 155.5 x 75.3 x 8.8 mm 163.3 x 75.4 x 8.9 mm
Bobot 182 gram 219 gram
Baterai 4000 mAh 4700 mAh
Kamera 12 MP, 5 MP Wide, 16 MP selfie 64 MP/16 MP, 13 MP Wide, 5 MP Telemacro, 2MP depth, 20 MP selfie pop up
OS (per pengujian) Android 8 MIUI 10 Android 10 MIUI 12

Hasil dari CPU-Z, AIDA64, dan SensorBox adalah sebagai berikut

Unboxing

Perlengkapan seperti inilah yang didapatkan saat membuka paket penjualannya

Xiaomi Poco F2 Pro - Unboxing

Desain

Jika kita melihat Pocophone F1 yang menggunakan bahan plastik polikarbonat, Poco F2 Pro terlihat lebih premium. Hal tersebut dikarenakan smartphone yang satu ini menggunakan chasis berbahan metal. Untuk bagian belakangnya juga terbalut oleh Gorilla Glass 5 yang membuatnya lebih terlihat menawan. Saya mendapatkan Poco F2 Pro dengan warna ungu yang bernama Electric Purple.

Tidak seperti smartphone Xiaomi lainnya, Poco F2 Pro mengusung layar penuh tanpa adanya poni atau lubang. Poco F2 Pro menggunakan layar dengan jenis SuperAMOLED. Resolusi yang dimiliki adalah 2400×1080 dengan refresh rate 60 Hz. Layarnya sendiri tidak menggunakan 2,5D sehingga cocok untuk ditempelkan tempered glass untuk tambahan perlindungan layar.

Xiaomi Poco F2 Pro - Bawah

Masih mengenai layarnya yang tanpa poni dan lubang, kamera selfie dari perangkat ini menggunakan sistem motorik yang bisa naik dan turun saat digunakan (pop up). Pihak Xiaomi sudah mengklaim bahwa kamera pop up tersebut sudah dicoba hingga 300.000 kali. Jadi seharusnya pada pemakaian normal, kamera tersebut bisa bertahan lebih dari 5 tahun jika digunakan 100 kali per hari.

Ada yang menarik dari penggunaan kamera pop up-nya. Dengan menggunakan face unlock, kameranya dengan cepat bisa mengenali muka pengguna sehingga akan naik dan turun dengan cepat. Selain itu, profile face unlock yang ada ternyata tidak hanya satu saja, tetapi dua buah, sehingga Anda dan pasangan Anda bisa membukanya.

Xiaomi Poco F2 Pro - Atas

Pada bagian atas terdapat kamera pop up, sensor infra merah, port audio, serta microphone kedua. Pada bagian kanannya terdapat tombol volume serta tombol power. Pada sisi bawahnya terdapat speaker, port USB-C, serta slot SIM tanpa microSD. Pada sisi belakangnya terdapat empat buah kamera beserta satu LED flash.

Xiaomi Poco F2 Pro - Kanan

Sistem operasi yang digunakan pada Poco F2 Pro adalah Android Q dengan antar muka MIUI 12. MIUI 12 yang digunakan pada Poco secara default sudah memiliki app drawer tersendiri. Selain itu, Xiaomi juga sudah mengubah desainnya dengan cukup cantik, seperti adanya inclinometer pada menu About.

Penggunaan MIUI 12 sendiri menurut saya tidak terlalu jauh dengan MIUI 11 yang saat ini masih digunakan. Perbedaan paling terlihat adalah hadirnya Super Wallpaper yang seakan melakukan zoom planet Bumi dan Mars dari luar angkasa hingga dataran tinggi. Animasinya memang sangat menawan dan keren.

Jaringan

Menggunakan cip Snapdragon 865 berarti sudah jaminan bahwa perangkat ini memiliki cakupan LTE yang luas. Poco F2 Pro sendiri mendukung band 1(2100), 2(1900), 3(1800), 4(1700/2100), 5(850), 7(2600), 8(900), 20(800), 28(700),  38(2600),, 40(2300) dan 41(2500)  yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia.

Poco F2 Pro juga membuka dukungan terhadap kanal-kanal 5G, walaupun belum ada di Indonesia. Xiaomi melakukan hal tersebut salah satunya adalah kebutuhan pengguna saat bepergian ke luar negeri serta membantu mendorong infrastruktur 5G di Indonesia. Poco F2 Pro hanya dibuka pada band 5G Sub6 77 (3700) dan 78 (3500).

Kamera

Poco F2 Pro kembali ke pasar dengan membawa sensor buatan produsen yang sama dengan pendahulunya. Kali ini, sensor kamera utama pada Poco F2 Pro adalah Sony IMX 686 terbaru yang memiliki resolusi hingga 64 MP dan 16 MP juga menggunakan teknologi Quad Bayer.

Poco F2 Pro merupakan perangkat dengan Sony iMX 686 pertama yang saya uji. Ternyata, hasil kamera utama dari Poco F2 Pro sangat apik. Anda akan mendapatkan gambar yang tajam, warna yang akurat, serta tingkat noise yang rendah pada saat menekan tombol shutter-nya. Saya pun sangat puas dengan hasil kameranya.

Berikut adalah contoh gambar dari kamera utamanya:

Poco F2 Pro pun memperkenalkan kamera telemakro. Hal ini berarti bahwa kamera makronya dapat melakukan zoom hingga dua kali. Tujuannya tentu saja untuk memperbesar obyek yang difokus agar gambarnya terlihat lebih jelas. Hasilnya juga tidak mengecewakan.

Lalu bagaimana dengan kamera selfie-nya? Tajam! Hal tersebut adalah yang pertama kali saya rasakan pada saat mengambil gambar sendiri dengan kamera depannya. Helai brewok saya pun bisa diambil dengan sangat apik dengan kamera tersebut dan terkesan natural.

Pengujian

Dengan menggunakan Snapdragon 865, sudah menjamin bahwa Poco F2 Pro memiliki kinerja yang tinggi. Hal ini sudah cukup memastikan bahwa semua aplikasi yang ada bisa berjalan tanpa cela. Tentu saja, menjalankan game bukanlah sebuah masalah. Saya pun tidak menemukan bug fatal seperti yang terdapat di Pocophone F1, yaitu phone freeze.

Snapdragon 865 sendiri menggunakan tiga cluster CPU pada SoC-nya. Cluster Prime memiliki prosesor dengan kecepatan paling tinggi, diikuti cluster performa dan terakhir cluster hemat daya. Semuanya akan berjalan sesuai scheduler yang digunakan.

Untuk menguji perangkat yang satu ini, saya kembali menghadirkan Pocophone F1 Pro yang menggunakan Snapdragon 845. Saya juga akan menghadirkan Snapdragon 855, sehingga dapat dilihat seberapa besar peningkatan kinerja dari dua generasi yang lalu. Berikut adalah hasilnya

Melakukan editing foto dan video memang terasa lebih cepat dengan Poco F2 Pro. Dengan kecepatan prosesor yang ada, membuat saya bisa melakukan editing dengan cepat. Apalagi digunakan untuk aplikasi yang mendukung pekerjaan sehari-hari seperti Office, Trello, dan Slack, Saya tidak menemukan adanya masalah seperti lama membuka aplikasi atau masalah lainnya.

Pengujian Daya Tahan Baterai

Poco F2 Pro hadir dengan baterai berkapasitas 4700 mAh. Baterai besar seperti ini kerap bisa digunakan untuk pemakaian lebih dari sehari. Hal itu tentu saja menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi mereka yang ingin membeli perangkat ini.

Saya menguji baterai dari Poco F2 Pro dengan menggunakan video MP4 resolusi 1080p. Video di-loop sampai baterai dari smartphone ini habis. Hasilnya ternyata cukup mengejutkan, perangkat ini mampu bertahan hingga 20 jam 4 menit. Hasil seperti ini biasanya didapat oleh perangkat dengan baterai 5000 dan bisa didapatkan dengan Poco F2 Pro yang hanya 4700 mAh saja.

Saat mengisi ulang dari kosong sama sekali ternyata charger 33 watt bawaannya memiliki kinerja yang cukup cepat. Untuk mengisi dari 0 sampai 100%, perangkat ini hanya membutuhkan waktu sekitar 65 menit saja.

Verdict

Untuk merasakan perangkat smartphone dengan cip terbaru memang membutuhkan uang yang tidak sedikit. Kebanyakan produsen akan menjualnya dengan harga yang sangat tinggi. Xiaomi yang berjanji hanya mengambil untung sebesar 5% tersebut pun menawarkan perangkat kencang dengan Snapdragon 865 lewat Poco F2 Pro-nya dan memiliki harga yang lebih terjangkau.

Kinerja yang diberikan memang bisa dibilang sangat kencang untuk sebuah smartphone 7 jutaan. Segala aplikasi dan game yang ada untuk Android saat ini dijamin bisa berjalan dengan baik. Mereka yang menggunakan smartphone untuk pekerjaan sehari-hari juga akan merasakan tingkat responsivitas yang baik.

Kamera dengan sensor Sony IMX 686 yang ada pada perangkat ini juga dapat menangkap gambar dengan sangat baik. Setiap kamera yang ada juga di-tweak dengan sangat baik oleh Xiaomi. Oleh karena itu, perangkat ini cocok untuk mengambil gambar momen sehari-hari.

Harga lebih terjangkau belum tentu murah. Perangkat ini dijual dengan harga Rp. 7.999.000 untuk varian yang saya uji, yaitu 8/256 GB. Namun, jika dilihat harga Mi 10 yang ada di Indonesia, ada pada kisaran 9 jutaan. Hal ini tentu saja membuat Poco F2 Pro terlihat murah melihat spesifikasi dan fitur yang ditawarkan.

Sparks

  • Kinerja tinggi dengan Snapdragon 865
  • Layar penuh tanpa terganggu poni
  • Tidak panas saat bermain game
  • Hasil kamera yang memuaskan
  • Daya tahan baterai yang sangat baik
  • Pengisian baterai yang cepat
  • Harga perangkat dengan 865 termurah

Slacks

  • Layar masih 60 Hz
  • RAM 6 GB dan 8 GB berbeda jenis, LPDDR4 vs LPDDR5
  • Belum ada wireless charging

Ngopi dengan Bos Xiaomi Indonesia: Redmi sampai Mi Mix Alpha

Tepatnya hari Kamis tanggal 21 November yang lalu, bertempat di restoran Williams SCBD, Xiaomi mengundang beberapa media untuk mengobrol dengan bos baru Xiaomi Indonesia, Alvin Tse. Pada acara yang cukup santai ini, Alvin pun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh para jurnalis terkait isu-isu yang terkait Xiaomi, mulai dari ghoib-nya Redmi Note 8 sampai dengan flagship terbaru mereka.

Redmi Note 8 dijanjikan memiliki jumlah yang cukup untuk dijual di Indonesia. Ternyata, beredar kabar mengenai langkanya stok dari smartphone yang satu itu. Alvin pun mengamini bahwa terjadi sebuah kesalahan pada saat produksi Redmi Note 8 di Batam.

Xiaomi Alvin - Talk

Hal pertama yang terjadi karena adanya peningkatan produksi di pabrik Satnusa. Untuk benar-benar memastikan bahwa tidak ada defect, mereka pun harus melakukan pengawasan kualitas yang ada dan hal tersebut memakan waktu. Tentunya, ada beberapa produksi yang ternyata cacat, sehingga hal tersebut harus ditanggulangi terlebih dahulu.

Hal kedua adalah fokus penjualan Xiaomi yang sejatinya adalah online. Namun, karena kompleksnya pelanggan di Indonesia, yang ternyata tidak hanya konsumen akhir saja yang memburu Redmi Note 8 melainkan para toko dan distributor juga melakukannya. Hal ini yang membuat Xiaomi seperti tidak memiliki barang. Seharusnya ini menjadi masalah untuk ecommerce online.

Hal ketiga, Alvin mengatakan memang permintaan kedua Redmi Note terbaru tersebut sangat tinggi. Hal ini juga membuat persediaan mereka yang mencapai 125 ribu unit ludes.

Saya sempat menanyakan mengenai flagship terbaru mereka, Mi Note 10 atau Mi CC9. Perangkat ini kabarnya sudah lolos proses TKDN di Indonesia. Alvin sayangnya tidak menjawab dengan pasti. Bahkan, beliau mengatakan bahwa baru saja memangku jabatan sebagai Country Director Indonesia sejak Oktober lalu.

Yang pasti, Alvin tidak akan memasukkan Mi 9 karena umurnya sudah mencapai 7 bulan, sehingga dianggap tidak masuk akal. Akan tetapi, Alvin memastikan bahwa Xiaomi akan memasukkan perangkat flagship di Indonesia. Akan tetapi, perangkat flagship tersebut akan dibagi ke beberapa varian.

Misalkan saja, Mi Note 10 nanti akan disebut sebagai Camera Flagshipyang peluncurannya masih dirahasiakan oleh Alvin. Alvin hanya berkelakar kalau mereka meluncurkan pada saat libur Natal, takutnya tidak ada jurnalis yang akan datang pada acara peluncuran.

Saat ini, Alvin memegang dua jabatan sekaligus, yaitu juga sebagai Head of Pocophone. Beberapa wartawan juga menanyakan bagaimana nasib dari Pocophone setelah F1. Dan secara mengejutkan, Alvin mengatakan bahwa Pocophone belum mati hingga saat ini. Walaupun Jai Mani, sang co-founder Pocophone sudah meninggalkan perusahaan itu, namun Alvin memastikan bahwa mereka masih beroperasi.

Pocophone merupakan sebuah perangkat yang hanya berfokus pada performa saja. Oleh karena itu, mereka memasukkan Snapdragon 845 namun memiliki badan yang terbuat dari plastik polikarbonat. Namun, untuk sang penerus, Alvin masih berpikir keras untuk menghadirkan keunikan lainnya. Beliau pun mengatakan bagi yang sangat ingin mengetahui Poco F2 seperti apa, harus menunggu berita dari Twitter-nya.

Xiaomi Alvin - Mi Mix Alpha

Terakhir, Alvin membicarakan mengenai peringkat Xiaomi yang cukup merosot pada beberapa lembaga riset. Misalnya, IDC pada kuartal ketiga menempatkan Xiaomi pada urutan kelima. Apa tanggapan Alvin?

Beliau mengatakan bahwa setiap lembaga riset memiliki perolehan angka sendiri-sendiri. Beliau pun menghargai cara yang digunakan oleh setiap lembaga tersebut. Namun, Alvin melihat dari kekurangan yang mereka miliki sehingga bisa dilakukan perbaikan.

Selama ini, fokus dari Xiaomi adalah penjualan melalui jalur online. Pasar offline merupakan salah satu kelemahan yang mereka miliki. Oleh karena itu, Alvin pun ingin dibawah kepemimpinannya untuk membuka 51 Mi Store di Indonesia. Sebagian dari Mi Store tersebut merupakan Authorized Mi Store yang dijalankan oleh partner mereka.

Partner yang akan menjalankan toko mereka pun juga harus memenuhi standar yang mereka miliki. Hal ini akan membuat para pelanggan untuk dapat merasakan pengalaman yang sama pada semua Mi Store yang dibuka di Indonesia.

Acara pertemuan pun ditutup dengan memamerkan sebuah smartphone purwarupa. Apalagi kalau bukan Mi Mix Alpha yang memiliki layar disekujur badannya. Sayangnya, tidak satu orang pun yang boleh menyentuhnya kecuali sang pemimpin Xiaomi Indonesia tersebut.

Smartphone yang satu ini memang sangat cantik untuk dilihat. Namun pertanyaannya, bagaimana ya kalau perangkat yang satu ini jatuh dari tangan?

Poco Mulai Gulirkan Update Baru MIUI 10.2.3.0 untuk Pocophone F1

Smartphone gahar berbanderol murah, Pocophone F1 sukses membuat gempar industri mobile dan terus menjadi perbincangan sejak pertama kali tiba di pasar. Memang tidak 100% lancar jaya, namun faktanya Poco juga berhasil meredam berbagai isu miring terkait performa dan bugs yang dijumpai di perangkat perdananya itu.

Poco terbilang mendapatkan lapor bagus karena dianggap cekatan dalam merespon keluhan, kemudian melakukan perbaikan dari sisi piranti lunak. Area yang memang menjadi domain utama pabrikan ketika perangkat sudah berada di tangan konsumen.

Sejak dilahirkan, Pocophone F1 membawa sistem operasi Android 8.1 Oreo yang mempunyai nama lain MIUI for Poco, versi custom dari MIUI, custom UI buatan Xiaomi yang tak lain adalah perusahaan induk Poco. Di bulan November, Poco merilis MIUI 10 Global Stable yang menawarkan beberapa peningkatan dan perbaikan. Sebulan kemudian, MIUI 10 dengan basis Android 9.0 Pie juga dirilis.

Belum berhenti, Poco dilaporkan kembali merilis versi pembaruan untuk F1. Dikutip dari forum resmi Poco, MIUI 10.2.3.0 sudah tersedia untuk diunduh oleh pengguna perangkat F1 dengan ukuran berkas sebesar 560MB. Dalam update ini, turut serta patch keamanan di bulan Februari.

Sayangnya, dukungan Widevine L1 dan dukungan 4K 60fps yang sejatinya ditawarkan secara default di perangkat Poco F1. Kabar baiknya, kedua dukungan ini dijanjikan bakal digulirkan di pembaruan berikutnya. Versi betanya sedang digodok, sebagaimana dikonfirmasi oleh POCOPHONE Global Head, Alvin Tse dalam cuitannya.

Balik ke update MIUI 10.2.3.0 ini, bagi pemilik Poco F1 yang tak ingin menunggu bisa melakukan update secara manual dengan mengunduh berkas ini dan melakukan flash.

Sumber berita FoneArena dan Poco.

Netflix HD Bakal Hadir di Xiaomi Pocophone F1?

Semua orang bakal setuju saat dikatakan bahwa Pocophone F1 merupakan smartphone termurah yang menggunakan Snapdragon 845 yang ada di Indonesia, dan mungkin di dunia. Dengan chipset terkencang dari Qualcomm tersebut, membuat semua aplikasi dan game bakal dapat berjalan dengan lancar. Semua? Ternyata tidak!

Xiaomi Pocophone F1 - Auf

Pocophone yang sebelumnya telah kami review ternyata memiliki sebuah kekurangan. Sertifikasi DRM Widevine L1 tidak ditemukan pada perangkat yang satu ini. Hal tersebut membuat para pengguna Pocophone F1 tidak dapat menjalankan streaming Full HD.

Ternyata, Xiaomi mencoba membenahi masalah tersebut, yang sampai saat ini dipercaya tidak bisa karena sertifikasi Widevine L1 terpaku pada hardware. Xiaomi saat ini tengah bekerja sama dengan Google dan Qualcomm untuk dapat membuat Pocophone bisa menjalankan streaming dengan resolusi 1080p.

Xiaomi Pocophone F1 - DRM

Dari informasi yang beredar dikabarkan bahwa Xiaomi akan mengeluarkan sebuah ROM Beta untuk membenahi hal tersebut, Akan tetapi, belum dipastikan bagaimana pengguna bisa menikmati ROM ini, apakah lewat OTA atau dengan cara lain. Nantinya, perangkat Pocophone F1 dengan ROM tersebut dapat menonton streaming dengan resolusi 1080p pada Netflix, Hulu, Amazon, dll.

Xiaomi tidak memberitahukan kapan pembaruan tersebut akan muncul. Jadi, mau tidak mau, kita harus menunggu sampai kabar baik ini dikeluarkan oleh Xiaomi.

Sumber: GizChina.

[Review] Xiaomi Pocophone F1: Smartphone Android Snapdragon 845 Terjangkau

Jika kita mendengar smartphone dengan merek Xiaomi, tentu saja pikiran kita akan tertuju dengan harga yang murah dan spesifikasi yang tinggi. Xiaomi memang sempat ‘berjanji’ hanya akan mengambil untung 5% dari apa yang mereka jual. Namun mereka pun kini telah menjadi perusahaan publik dengan menggelar IPO. Beban berat tentu saja kini bertambah di pundak perusahaan karena publik akan lebih memperhatikan gerak-geriknya.

Xiaomi Pocophone F1

Meski demikian, ‘kebiasaan’ merilis perangkat spesifikasi mumpuni dengan harga ‘murah’ sepertinya belum bisa ditinggalkan oleh Xiaomi. Kali ini ada lagi smartphone yang, jika dilihat dari spesifikasinya yang tinggi, membuat harga perangkatnya menjadi lebih murah. Bahkan jauh lebih murah dari Xiaomi sendiri. Walaupun begitu, perangkat tersebut juga datang dari perusahaan asal Tiongkok tersebut.

Pocophone hadir dalam bentuk sub-brand dari Xiaomi. Alvin Tse selaku Head of Pocophone mengatakan bahwa saat ini Pocophone F1 baru hadir di dunia. Dia pun mengatakan bahwa dalam fase pertumbuhannya, mereka tidak perlu mengambil keuntungan untuk perangkat pertamanya.

Alvin juga mengatakan bahwa Pocophone F1 hadir dengan menghilangkan feature-feature yang mereka anggap tidak perlu seperti NFC, augmented reality, dan lain sebagainya. Hasilnya, mereka mampu menghadirkan smartphone mainstream dengan rasa premium.

Xiaomi Pocophone F1 - Belakang

Rasa premium tersebut hadir dengan spesifikasi seperti berikut ini:

SoC Snapdragon SDM845
CPU 4×2.8 GHz Kryo 385 Gold + 4×1.7 GHz Kryo 385 Silver
GPU Adreno 630
RAM / Internal Storage 6 GB / 64 GB atau 128 GB
Layar 6,18” 2246×1440 IPS
Baterai 4000 mAh
Sistem Operasi Android Oreo 8.1 MIUI Poco Edition
Kamera Depan: 20 MP, Belakang: 12 MP + 5 MP

Dari spesifikasi di atas bisa dilihat bahwa Pocophone F1 menggunakan prosesor terkencang untuk perangkat Android saat ini.

Beberapa hari setelah peluncurannya, muncul sebuah protes dari beberapa pemilik Pocophone di seluruh dunia: tidak mampu menghadirkan streaming HD pada beberapa layanan seperti Netflix, Hooq, dan lain sebagainya. Hal ini nanti akan kita bahas pada bagian desain.

Spesifikasi lengkap menurut CPU-Z dan Sensor Box adalah sebagai berikut:

Unboxing

Di dalam paket penjualan dari Pocophone F1 terdapat perlengkapan seperti berikut ini:

Xiaomi Pocophone F1 - Paket Penjualan

Desain

Jika merasakan dan menggenggam Pocophone F1, build-nya seperti ringkih. Hal ini karena Pocophone menggunakan bahan plastik polikarbonat untuk badannya. Akan tetapi, ternyata smartphone yang satu ini cukup kuat saat ditaruh di kantung belakang celana. Hal ini tidak akan membuatnya melengkung.

Kaca bagian depan dari smartphone ini menggunakan Gorilla Glass 3, membuatnya lebih tahan terhadap goresan dan benturan. Walaupun begitu, penggunaan tempered glass mau pun lapisan tahan gores masih kami sarankan.

Xiaomi Pocophone F1 - Kamera Inframerah

Pada notch dari Pocophone F1, ada satu sensor yang menurut kami cukup menarik untuk diketahui. Pocophone F1 menggunakan sensor infra merah untuk melakukan deteksi wajah. Hal ini tentu akan mempersingkat waktu pengenalan wajah dibandingkan dengan kamera biasa. Sinar infra merah pun akan terlihat pada saat melakukan deteksi wajah.

Untuk penempatan tombol, pada bagian kanan ditemukan tombol volume suara serta tombol power untuk menyalakan layarnya. Pada sisi sebelah kiri dapat ditemukan SIM tray hybrid, sehingga Anda harus memilih apakah menggunakan dua SIM atau satu SIM dengan sebuah kartu microSD.

Pada bagian atas ditemukan sebuah microphone kedua serta port audio 3,5 mm. Dan pada bagian bawahnya dapat ditemukan sebuah speaker, microphone utama, serta port USB-C.

Widevine L1: Bye Bye HD

Sayangnya, Pocophone F1 memiliki masalah pada saat menggunakan layanan streaming seperti Hooq atau Netflix. Perangkat ini tidak akan bisa memainkan video streaming dengan resolusi 1080p. Hal tersebut dikarenakan Pocophone F1 tidak memiliki sertifikasi Widevine L1.

Pocophone F1 memiliki sertifikasi Widevine L3 yang membolehkan pemutaran video dengan resolusi 540p secara streaming. Lalu apakah hal ini bisa dibenahi dengan update OTA? Sayangnya tidak.

Xiaomi Pocophone F1 - DRM

Sertifikasi Widevine L1 membutuhkan sebuah kunci digital pada platform TrustZone dari ARM. Oleh karena itu, masalah tersebut merupakan masalah pemilihan hardware dari Pocophone. Sampai saat ini, masalah yang sama terjadi pada smartphone lain seperti OnePlus 5, 5T, dan ZTE Axon M. Ketiganya pun tidak dapat menyelesaikan masalahnya melalui update software.

Hal ini tentu bukan sebuah masalah jika Anda bukan penikmat video streaming dengan resolusi tinggi. Akan tetapi, mereka yang suka nonton video streaming dengan resolusi tinggi, bahkan 4K, tentu saja harus menimbang apakah masalah ini bisa diterima atau tidak.

MIUI untuk Pocophone F1

Smartphone Pocophone F1 menggunakan antar muka buatan Xiaomi, yaitu MIUI versi 9. Akan tetapi, MIUI yang digunakan sudah dimodifikasi kembali oleh Pocophone sehingga terlihat berbeda dengan MIUI aslinya. Yang paling terlihat adalah MIUI yang digunakan oleh Pocophone memiliki app drawer.

Xiaomi Pocophone F1 - About

MIUI untuk Pocophone juga memiliki tingkat respon yang lebih baik dibandingkan aslinya. Pengguna smartphone non Pocophone pun dapat mencoba menggunakan MIUI modifikasi ini. Untuk sistem operasinya, MIUI 9.6 buatan Poco ini menggunakan Android Oreo 8.0.

Jaringan LTE

Jaringan 4G LTE yang ada di Indonesia memang cukup berbeda dengan yang ada di luar negeri. Akan tetapi, dengan mendukung kanal 1(2100 MHz), 3(1800 MHz), 5(850 MHz), 7(2600 MHz), 8(900 MHz), 20(800 MHz), 38(2600 MHz), 40(2300 MHz), dan 41(2500 MHz).

Pocophone F1 juga telah mendukung LTE-Advanced dengan modem tercanggih dari Qualcomm. Dengan CAT 16, Pocophone dapat melakukan transfer data sampai dengan 1 Gbps. Selain itu, modemnya mendukung 4 Carrier Aggregation.

Kamera

Kamera merupakan salah satu feature yang menurut Pocophone dianggap penting. Oleh karena itu, mereka pun melakukan tweaking pada kamera yang ada. Tidak tanggung-tanggung, Pocophone menggunakan sensor Sony IMX 363 pada kamera utama di bagian belakangnya.

Xiaomi Pocophone F1 - Kamera interface

Sensor Sony IMX 363 memang dapat menangkap gambar dengan baik. Hal ini terbukti pada saat mengambil gambar pada cahaya yang cukup, hasilnya pun sangat baik. Akan tetapi, pada saat cahaya rendah, gambar yang dihasilkan akan terdapat cukup banyak noise. Selain itu, hasilnya pun juga tidak terlalu tajam.

Untuk melakukan selfie, Pocophone F1 memiliki kamera dengan resolusi 20MP. Dalam cahaya yang terang dan tangan yang tidak goyang, kameranya dapat mengambil gambar dengan tajam dan minim noise. Hal yang sama bakal terjadi saat kondisi cahaya menjadi kurang, di mana noise dan efek lukisan cat air muncul.

Pengujian

Pocophone F1 menggunakan SoC terkencang dari Qualcomm, yaitu Snapdragon 845. Kinerja dari Snapdragon 845 sendiri masih yang terkencang di antara semua SoC yang ada untuk perangkat Android hingga saat ini.

Snapdragon menggunakan empat inti Kryo 385 Gold yang merupakan modifikasi dari Cortex A75 dengan kecepatan 2,8 GHz dan empat inti Kryo 385 Silver yang merupakan modifikasi Cortex A55 dengan kecepatan 1,8 GHz. GPU yang tertanam juga masih yang terkencang untuk perangkat Android, yaitu Adreno 630.

LiquidCool

Saat bermain game dengan Pocophone F1, kami tidak merasakan panas yang berlebih. Hal tersebut dikarenakan Pocophone F1 menggunakan teknologi heatpipe yang mereka beri nama LiquidCool.

Prinsipnya adalah Pocophone memasang sebuah pipa di dalam badan smartphone F1. Di dalam pipa tembaga tersebut, terdapat cairan yang saat panas akan berubah menjadi gas dan bergerak ke tempat yang lebih dingin. Saat panas tersalurkan ke bagian yang lebih dingin, gas tersebut akan kembali menjadi cairan dan kembali ke tempat asalnya.

Proses ini akan terus menerus berlanjut setiap kali bagian utamanya menjadi panas. Teknologi yang sama pun juga sudah lama digunakan untuk menjadi pendingin komputer seperti desktop atau pun laptop.

Game

Beberapa game kami coba pada saat menguji smartphone yang satu ini. Namun, PUBG Mobile masih menjadi yang utama kami uji. Dengan menggunakan Snapdragon 845, tentu saja kami tidak menemukan lag. Dan dengan menggunakan teknologi LiquidCool, bermain game menjadi lebih nyaman karena tidak menimbulkan panas yang berarti.

Sintetis

Pengujian kami lakukan dengan menggunakan beberapa benchmark sintetis. Untuk membandingkan, kami hadirkan sebuah smartphone yang memiliki SoC Snapdragon 821 dan 835. Hal tersebut hanya untuk membandingkan seberapa besar kenaikan kinerja antar ketiga SoC.

Pada saat ini, kami tidak bisa mendapatkan skor Antutu 7 yang dijanjikan oleh Pocophone F1. Hal tersebut dikarenakan nilai yang didapatkan oleh Xiaomi merupakan ROM mereka yang bakal diluncurkan dengan menggunakan antar muka MIUI 10.

Uji dengan BatteryXPRT

Kali ini DailySocial melakukan pengujian dengan menggunakan aplikasi BatteryXPRT. Mengapa BatteryXPRT? Karena aplikasi yang satu ini dapat menguji baterai smartphone mirip dengan penggunaan sehari-hari. Kami tidak melakukan pengujian saat smartphone berada dalam kondisi menyala tanpa henti atau yang sering disebut dengan Screen On Time.

Xiaomi Pocophone F1 - BatteryXPRT

BatteryXPRT sendiri mengatakan bahwa smartphone dengan baterai 4000 mAh ini dapat bertahan sampai dengan 31.9 jam. Hal ini tentu membuat Pocophone F1 juga cocok untuk mereka yang ingin memiliki smartphone yang dapat bertahan hingga dua hari. Tentunya saat digunakan untuk memainkan game, smartphone ini akan bertahan sekitar sembilan jam.

Verdict

Xiaomi memang sampai saat ini dikenal sebagai penyedia produk smartphone dengan harga yang murah. Akan tetapi walaupun murah, mereka selalu menjaga kualitasnya. Hal itu pula lah yang mereka lakukan dengan Pocophone F1 yang menggunakan SoC tertinggi saat ini.

Kinerja yang ditawarkan oleh Pocophone F1 memang sangat baik untuk kelasnya. Walaupun banyak yang menghadirkan smartphone dengan SoC Snapdragon 845, namun semuanya dapat terbilang memiliki harga tinggi. Perangkat ini pun cocok untuk digunakan untuk berbagai kegiatan seperti gamingediting, dan lain sebagainya.

Kamera juga merupakan satu poin yang ditonjolkan oleh Pocophone. Bagi Anda yang tidak membutuhkan feature AR, perangkat ini cocok untuk dimiliki. Sayang memang hasilnya akan menurun pada saat cahaya yang kurang terang, namun masih bisa digunakan untuk pencetakan foto.

Dengan harga resmi Rp. 4.499.000 untuk RAM 6 dan penyimpan internal 4 GB (seperti yang kami uji) tentu saja harga tersebut sangat menarik. Bahkan lebih menarik dibandingkan perangkat Xiaomi lainnya seperti kelas Redmi mau pun MiA2 sekali pun.

Akan tetapi, mari kita lihat apakah Pocophone mampu menghadirkan smartphone dengan kinerja tinggi lainnya setelah F1. Hal tersebut mengingat kata-kata dari Alvin Tse, sang Kepala Pocophone Global yang mengatakan bahwa mereka “belum” harus mendapatkan untung pada saat fase pertumbuhannya ini.

Sparks:

  • Snapdragon 845
  • Kencang
  • Harga tergolong murah
  • Sangat responsif
  • Baterai besar
  • Face Unlock dengan infra red
  • Hasil kamera bagus saat cahaya terang

Slacks

  • Bezel masih cukup tebal
  • Sertifikasi Widevine L1
  • Tidak ada NFC

Pocophone F1 Hadir di Indonesia Secara Resmi, Snapdragon 845 dan Harga Terjangkau

Setelah dinanti-nanti, Pocophone akhirnya diluncurkan di Indonesia. Smartphone Android yang digadang memiliki kinerja tinggi ini diboyong oleh Xiaomi ke Jakarta. Acara peluncurannya sendiri dilaksanakan pada Ballroom hotel Pullman Central Park Jakarta pada tanggal 27 Agustus 2018 lalu.

Pocophone F1 - Launch

Pocophone merupakan sebuah sub-brand dari Xiaomi. Dan sejalan dengan kebiasaan dari Xiaomi, Pocophone juga bakal menawarkan smartphone dengan harga yang murah. Akan tetapi, keunikan pada smartphone pertama dari Pocophone sendiri bahkan lebih kencang dari perangkat Xiaomi pada harga yang sama.

Pocophone F1 hadir di Jakarta dengan mengusung system on chip Snapdragon 845. Pocophone F1 juga menggunakan teknologi bernama LiquidCool, yang menggunakan heatpipe sebagai pendinginnya. Hal ini membuat prosesor Kryo dan GPU Adreno tidak akan overheating.

Pocophone F1

Pocophone F1 memiliki spesifikasi sebagai berikut:

SoC Snapdragon SDM845
CPU 4×2.8 GHz Kryo 385 Gold + 4×1.7 GHz Kryo 385 Silver
GPU Adreno 630
RAM / Internal Storage 6 GB / 64 GB atau 128 GB
Layar 6,18” 2246×1440 IPS
Baterai 4000 mAh
Sistem Operasi Android Oreo 8.1 MIUI Poco Edition
Kamera Depan: 20 MP, Belakang: 12 MP + 5 MP

Pocophone F1 - Belakang

Dengan spesifikasi tersebut, Pocophone menghilangkan beberapa feature yang dianggap tidak penting, seperti NFC, Augmented Reality, dan lain sebagainya. Hal tersebut, menurut Alvin Tse selaku Kepala Pocophone Global, dianggap bakal meningkatkan harga dari sebuah perangkat Android.

Selain kecepatan, Pocophone juga berfokus pada kamera. Dengan menggunakan sensor Sony IMX 363 pada bagian belakangnya, Pocophone diklaim bakal memiliki gambar yang baik, seperti Xiaomi Mi8.

Pocophone F1 Harga

Pocophone F1 tersedia dengan polycarbonate case Graphite Black, Steel Blue. Pocophone F1 akan dijual dengan harga Rp4,499,000 dan Rp4,999,000 untuk masing-masing versi 6GB + 64GB dan 6GB + 128GB. Keduanya bakal dijual di Lazada dengan sistem flash sale. Sementara versi Kevlar dibandrol dengan harga Rp5,199,000 dan akan tersedia pada waktu dekat.

Kenapa bisa murah?

Sampai detik ini, smartphone dengan harga Rp. 4.500.000 yang menggunakan Snapdragon 845 hanya dimiliki oleh Pocophone. Sebelumnya, ASUS Zenfone 5Z digadang sebagai smartphone dengan SDM845 termurah. Lalu mengapa bisa murah?

Alvin Tse mengatakan bahwa dengan harga tersebut, mereka tidak menurunkan kualitas dari produk mereka. Bahkan mereka cenderung memiliki semua komponen dengan yang paling baik.

Pocophone F1 - Alvin Tse

Penggunaan rangka dan badan berbahan polikarbonat merupakan satu hal yang membuat smartphone ini bisa berkurang harganya. Alvin juga mengatakan bahwa Pocophone F1 merupakan smartphone pertama yang mereka luncurkan. Hal ini juga menandakan bahwa mereka belum harus menghasilkan keuntungan dalam fase pertumbuhannya.

Pocophone yang juga menjadi sub brand dari Xiaomi juga selama ini bakal terus berada di bawah naungan Xiaomi. Belum ada rencana untuk melepas Pocophone dari Xiaomi seperti yang dilakukan oleh merek-merek lainnya.

Hasil kamera sama dengan Mi8?

Kamera juga menjadi satu hal yang kami ingin coba. Hal tersebut dikarenakan janji Alvin Tse yang mengatakan bahwa sensor yang sama digunakan pada Xiaomi Mi8 menghasilkan gambar yang sangat baik.

Pocophone F1 - MIUI

Sayangnya, janji dari hasil yang sama dengan Xiaomi Mi8 tersebut terbilang kandas saat mencoba di area demo. Kami mendapati bahwa hasil dari Xiaomi Redmi Note 5 bahkan lebih baik dari Pocophone dalam kondisi cahaya yang sama.

Mi8 sendiri memiliki hasil gambar yang lebih baik dari Redmi Note 5. Oleh karena itu, sepertinya janji yang dikatakan oleh Alvin akan terjadi pada saat mengambil gambar pada kondisi cahaya terang di outdoor.

Tentunya, ini pengalaman awal atas perangkat Pocophone, kami tentunya akan menguji lebih detail saat melakukan review atas produk. Beberapa keunggulan yang ditawarkan juga akan kami uji. Jadi, nantikan review-nya di DailySocial.

Xiaomi Umumkan Pocophone F1, Smartphone Snapdragon 845 Paling Terjangkau

Huawei punya sub-brand Honor, Oppo juga baru-baru ini memiliki seri Realme phone, dan sekarang giliran Xiaomi – mereka telah resmi memperkenalkan sub-brand Pocophone.

Smartphone pertama Pocophone ini telah diperkenalkan di India yang disebut Poco F1 dan dipastikan akan hadir di Indonesia pada tanggal 27 Agustus 2018 mendatang. Jadi, apa yang ditawarkan oleh Pocophone F1?

Smartphone Snapdragon 845 Paling Terjangkau

Saat Asus merilis Zenfone 5z, ditenagai chipset Snapdragon 845 dengan harga Rp6,5 juta – smartphone flagship Asus ini bikin heboh.

Tapi, Xiaomi lebih tidak masuk akal lagi – Poco F1 mungkin menjadi smartphone dengan mobile platform Snapdragon 800 series terbaru dari Qualcomm yakni Snapdragon 845 dengan harga paling terjangkau.

Poco F1 dengan konfigurasi dasar yakni RAM 6GB dan storage 64GB dibanderol hanya INR20.999 atau setara dengan Rp4,3 jutaan saja. Biasanya di rentang harga ini, kita hanya dapat chipset Snapdragon 600 series saja.

Sementara, untuk varian RAM 6GB dan storage 128GB dijual INR23,999 atau Rp5 juta. Lalu, varian RAM 8GB dan storage 256GB dibanderol INR28,999 atau Rp6 juta.

xiaomi-umumkan-pocophone-f1

Kalau ingin desain premium, Xiaomi juga menyediakan Poco F1 “Armoured Edition”. Ber-material Kevlar Aramid Fiber dengan RAM 8GB dan storage 256GB seharga INR29,999 atau Rp6,2 jutaan. Tak hanya sangat kuat, Xiaomi mengklaim material ini lima kali lebih mahal dibanding kaca.

Desain dan Layar 

xiaomi-umumkan-pocophone-f1

Poco F1 sendiri mengusung layar yang membentang 6,18 inci (edge-to-edge display), dengan resolusi Full HD+ (2246×1080 piksel), dalam rasio 18.7:9.

Tampangnya sudah cakep dengan notch ala iPhone X di dahinya dan sedikit dagu. Xiaomi telah menyematkan infrared sensor untuk fitur face unlock.

Sayangnya, begitu di balik ke belakang – punggung Poco F1 terbuat dari polikarbonat (baca plastik). Jadi, mungkin akan terasa ‘murah’ saat dipegang.

Kamera Poco F1

Poco-F1-gallery-9

Bagaimana dengan kemampuan kameranya? Pada bagian belakang, Xiaomi mengandalkan sensor kamera utama Sony IMX363 dengan sensor berukuran 1/2.55 inci dengan resolusi 12-megapixel, pixel sebesar 1,4μm, aperture f/1.9, dan dilengkapi dual pixel PDAF.

Bersanding dengan kamera sekunder sebagai depth sensor, resolusi 5-megapixel, ukuran pixel 1.12µm, dan aperture f/2.0. Proses fotografinya dibantu dual-LED flash.

Beralih ke bagian depan, untuk selfie, video call, dan face unlock – Poco F1 dibekali satu buah kamera beresolusi 20-megapixel, dengan ukuran pixel 0.9µm, dan aperture f/2.0.

Fitur Poco F1 Lainnya

Poco-F1-gallery-5

Xiaomi Pocophone F1 digerakkan MIUI 9.6 berbasis Android 8.1 Oreo, namun telah dimodifikasi lagi yang disebut POCO customization. Serta, dijanjikan akan mendapatkan update ke MIUI 10 berbasis Android Pie dalam tiga bulan ke depan.

Baterainya sendiri berkapasitas 4.000 mAh dengan Quick Charge 3.0 18W. Seperti Xiaomi Black Shark, Poco F1 juga memiliki speaker stereo – satu di bawah dan satu lagi menggunakan earpice.

Bagi Anda para mobile gamer, Poco F1 juga dibekali LiquidCool Technology – jadi bisa diajak kompromi buat bermain game dalam waktu yang lama.

Pocophone F1 hadir dalam tiga pilihan warna yaitu graphite black, steel blue, dan rosso red. Serta, varian premium “Armoured Edition”.

Sumber: GSMArena

Brand Poco Jadi Pintu Masuk Xiaomi untuk Berhadapan dengan Apple di AS?

Setelah sekian lama diberitakan, Xiaomi akhirnya secara resmi mengonfirmasi perihal hadirnya brand barunya. Selain itu, mereka juga memberikan bocoran bahwa smartphone perdana di bawah bendera Poco akan lahir di India. Mau ke mana lagi kalau bukan India. Sebagai brand yang disebut-sebut mengusung harga yang lebih terjangkau, India adalah pasar yang ideal untuk mengawali kiprah ponsel pintar Pocophone F1, nama yang santer dirumorkan bakal jadi perangkat pertama dari Poco.

Konfirmasi ini datang dari Jani Mani, Manajer Produk Lead Xiaomi India melalui akun Twitter resminya. Tweet itu berbunyi, “Hari ini adalah hari yang spesial. Saya senang untuk mulai berbagi lebih banyak tentang proyek baru yang sedang kami kerjakan. Doakan semoga beruntung! @IndiaPOCO @GlobalPocophone.”

Setelah kicauan itu, Mani akhirnya juga memposting sebuah surat yang yang diberi header Poco di sudut kanan atas. Dalam surat tersebut, Mani mengakhiri semua spekulasi setelah beberapa cuitannya merebak di Twitter. Poco secara resmi diperkenalkan dan masih akan mengandalkan rantai pasokan, operasional dan layanan dari Xiaomi, perusahaan induknya.

Mani juga menyoroti perihal tren smartphone flagship di pasaran yang ditawarkan dengan banderol lebih dari $1000. Sementara teknologi dan inovasi yang dihadirkan menursun. Poco ingin melawan tren ini, mencoba menghadirkan pilihan produk yang akan fokus pada kecepatan. Bukan hanya performa tapi kecepatan yang nyata.

Sayangnya Mani tak membeberkan lebih jauh perihal perangkat yang akan diboyong pertama kali oleh Poco.

Tapi bicara strategi. Apa yang dilakukan oleh Xiaomi ini bukan cara baru untuk memuluskan ekspansi sebuah perusahaan ke negara tertentu. Huawei misalnya, sudah sejak beberapa waktu lalu mengirimkan sub-brand Honor untuk berjibaku di Negeri Paman Sam. Walaupun belum bisa dibilang sukses, namun Honor kini menjadi salah satu alternatif yang paling masuk akal dikarenakan keberaniannya bermain harga.

Xiaomi punya kultur yang hampir sama dengan Honor, berani bermain di harga. Pabrikan yang juga berasal dari Tiongkok ini sudah mengawali kiprahnya di AS dengan menjual beberapa aksesoris. Tapi, menjual smartphone adalah hal yang berbeda. Itu sebabnya mengapa Xiaomi tak kunjung menginjakkan kaki di sana – tentu di luar faktor aturan. Nah, sepertinya Poco akan menjadi pintu masuk bagi Xiaomi untuk segera berhadapan face-to-face dengan Apple. Rencana yang sudah sejak lama ada di dalam agenda Xiaomi.

Pocophone F1 sendiri dikatakan bakal menjadi produk pertama keluaran Poco. Ia dilaporkan mengemas layar 6,18 inci 1080p dengan rasio aspek yang tidak biasa 18,7: 9, mengisyaratkan bahwa Pocophone F1 bakal berada di tier teratas. Jeroannya diyakini mengadopsi prosesor Qualcomm Snapdragon 845 dengan RAM setidaknya sebesar 6GB dan penyimpanan 64GB, meskipun kabar soal varian RAM 8GB dan memori 128GB juga muncul ke permukaan.

Tapi kembali lagi, ini barulah sebatas rumor. Akan seperti apa spesifikasi akhirnya? Kita nantikan saja kabar selanjutnya dari Poco.

Sumber berita Twitter.com/jaimani.