Arahan Baru Resident Evil 7: Biohazard Membuat Game Horor Ini Terasa Menyegarkan

Ternyata Yakuza 0 bukanlah satu-satunya game yang memperoleh sambutan hangat dari para reviewer di bulan Januari ini. Berdasarkan sejumlah ulasan media-media game terkemuka, upaya Capcom kembali ke tema survival horror sejati merupakan langkah tepat bagi permainan Resident Evil 7. Formulanya sangat kontras dari Resident Evil 6 yang lebih menitikberatkan action.

Resident Evil 7: Biohazard ialah permainan pertama di seri ini yang dikemas dalam sudut pandang orang pertama. Berdasarkan playable teaser Beginning Hour dan demo Lantern di Gamescom 2016, banyak orang melihat kemiripan game dengan P.T. Silent Hills, Sweet Home (permainan horor buatan Capcom, dirilis di tahun 1989), serta Alien: Isolation. Lalu seperti apa versi retail-nya? Ayo simak rangkuman review di bawah ini.

Lewat ulasan tanpa skor, Eurogamer memuji segi penyampaian cerita dan upaya Capcom mentransformasi lokasi permainan. Namun alasan mengapa reviewer tidak memberikan badge esensial adalah narasi anti-klimaks di bagian akhir game dan kurangnya orisinalitas gameplay. Saat sudah mengetahui taktik permainan dalam menyampaikan kejutan, Anda tidak akan lagi takut pada pintu-pintu dan lorong gelap yang awalnya tampak mengerikan.

Bagi PC Gamer, Resident Evil 7 adalah salah satu game yang mereka beri skor tertinggi di tahun ini, 9 dari 10. Meski bukan terobosan besar, Andy Kelly memuji Capcom karena RE7 kembali menyuguhkan formula-formula yang membuat game pertamanya begitu menegangkan tanpa ragu mengambil inspirasi dari permainan-permainan modern lain. Dan dengan memperkenalkan tokoh-tokoh baru, Resident Evil 7 bisa dinikmati baik oleh para veteran serta bersahabat bagi pendatang baru di seri ini.

Polygon punya penilaian serupa PC Gamer. Menurut Philip Kollar, transisi ke tampilan first-person mungkin membuat beberapa orang enggan memainkannya, namun perubahan ini sempurna dalam penyajian dunia game dan material-material permainan kreasi Capcom. Mungkin sulit menerka apakah Resident Evil 7 bisa jadi selegendaris game pertamanya ataupun Resident Evil 4, namun menilai dari kualitasnya, Capcom telah mengambil arahan yang tepat.

Memberikan nilai 7.7, IGN mengapresiasi usaha Capcom mencampur elemen-elemen yang membuat permainan pertama Resident Evil begitu mengagumkan bersama formula baru. Resident Evil 7 lebih menyerupai game petualangan dibanding shooter, dan reviewer menemukan banyak kesamaan antara Resident Evil 7 dengan pendahulunya itu – terutama pada puzzle. Sayangnya, beberapa hal terasa terlalu disederhanakan atau tidak pada tempatnya.

Destructoid menghadiahkan skor sempurna untuk Resident Evil 7, 10 dari 10. Menakarnya dari aspek produksi, ia merupakan game terbaik Capcom, baik dari sisi acting hingga audio. Dengan atau tanpa PlayStation VR, developer berhasil menciptakan atmosfer horor yang begitu menegangkan. Kekurangan pada minimnya variasi musuh terbayarkan oleh pertempuran seru melawan boss serta gameplay spektakuler. Bagi Destructoid, RE7 benar-benar di luar dugaan.

Di situs agregat review  OpenCritic, Resident Evil 7: Biohazard mendapatkan skor sementara 87.

Sun dan Moon Ialah Game yang Tidak Boleh Dilewatkan Fans Pokémon Sejati

Demam Pokémon Go yang sempat melanda dunia mungkin sudah usai, namun bagi fans sejati, November ialah bulan spesial. Di periode ini, Game Freak resmi merilis permainan role-playing baru mereka, Pokémon Sun dan Moon di console handheld 3DS. Saat artikel ini ditulis, game memang belum tersedia, tapi media-media terkemuka sudah menayangkan artikel ulasan mereka.

Konklusi mereka mengindikasikan bahwa Pokémon Sun dan Moon merupakan permainan esensial di Nintendo 3DS yang tidak boleh dilewatkan para penggemarnya. Ayo simak apa kata para reviewer.

Eurogamer berpendapat, Pokémon Sun dan Moon memberikan satu pengalaman utuh. Karakter-karakternya menarik, bukan hanya sekedar nama tokoh dan lawan-lawan yang Anda hadapi. Orang-orang yang Anda temui, wilayah tempat Anda tinggal, musik permainan, dan tiap-tiap spesies Pokémon merupakan jiwa dari petualangan tersebut. Dengan Pokémon Sun dan Moon, franchise ini bukan hanya sekedar hadir, tapi kembali terasa menyegarkan.

Bagi Nintendo Life, Sun dan Moon ialah permainan Pokémon terbaik yang pernah Game Freak ciptakan. Reviewer memuji desain Poké Pelago, jalan cerita, pengalaman berpetualang, side quest, presentasi game, melimpahnya konten dan bagaimana permainan terasa begitu menyenangkan dari awal sampai akhir. Developer berhasil menyeimbangkan mekanisme baru tanpa mengusik kenyamanan kalangan gamer hardcore. Sun dan Moon mendapatkan skor 10/10 dari sang pengulas.

Mengoleksi monster masih jadi tema utama permainan ini, tapi Game Informer menjelaskan juga bagaimana Pokémon Sun dan Moon berbeda dari game sebelumnya. Saat X dan Y menandai lompatan di sisi grafis, Sun dan Moon menunjukkan keberanian Game Freak merombak mekanisme permainan demi menciptakan kreasi yang lebih baik. Namun dengan segala perubahannya, Sun dan Moon masih merupakan game Pokémon sejati, dan hal tersebut adalah sebuah langkah positif.

Destructoid memublikasikan dua review, masing-masing didedikasikan pada versi Sun serta Moon, dan menyodorkan nilai 9 di kedua artikelnya. Di salah satu tulisan, menurut mereka permainan Pokémon baru ini telah melangkah ke arah yang tepat. Ekspektasi para fans tinggi dan perubahan gameplay memang mengejutkan, tapi Game Freak tidak mengecewakan, permaina terasa lebih hidup serta mampu memenuhi imajinasi para pecinta Pokémon.

Polygon menyampaikan, ulang tahun Pokémon ke-20 diperingati oleh sang pemilik IP dengan mengedepankan aspek-aspek yang membuat permainan ini begitu istimewa. Sun and Moon sendiri menandai kesiapan Pokémon untuk berubah, walaupun evolusinya tidak mengorbankan semangat asli permainan ini. Sun dan Moon mungkin belum se-legendaris Red, Silver dan X, namun ia adalah sebuah pernyataan bahwa Pokémon masih bisa jadi game menakjubkan.

Sejauh ini apresiasi dari para reviewer terlihat sangat tinggi. Di situs agregat ulasan OpenCritic, Pokémon Sun dan Moon sukses memperoleh nilai rata-rata sementara 88.

Para Reviewer Ungkapkan Apresiasi Tinggi Terhadap Titanfall 2

Titanfall 2 ialah game shooter blockbuster kedua yang EA lepas di bulan Oktober, memberikan alternatif bagi gamer yang lebih menyukai tema futuristis. Antisipasi gamer cukup besar karena developer Respawn Entertainment telah berjanji mereka akan menyempurnakan sejumlah aspek di permainan: kini betul-betul memisahkan elemen campaign singleplayer dan multiplayer.

Sedang menimbang-nimbang apakah Titanfall 2 layak dibeli? Ada datang ke tempat yang tepat. Beberapa hari sebelum peluncurannya di PC, Xbox One dan PlayStation 4, reviewer-reviewer ternama telah memublikasikan ulasan mereka, dan di artikel ini Anda bisa menyimak rangkumannya.

Agar seru, saya memulainya dari media yang memberikan skor paling rendah sejauh ini: Polygon. Arthur Gies mengeluhkan ketidakkonsistensian Titanfall 2, padahal seluruh mode permainan telah didukung mekanisme permainan fantastis. Game terasa lebih lengkap dari sebelumnya, sayang penyajiannya kurang pas. Atas dasar ‘hilangnya fokus’, Polygon cuma menyodorkan nilai 7 dari 10.

Kontras dari Polygon, Game Informer menghadiahkan Titanfall 2 nilai sangat tinggi, 9.5/10. Javy Gwaltney memuji tingginya kualitas singleplayer dan melimpahnya konten multiplayer, memungkinkan pemain menikmati game dengan gaya mereka sendiri. Di era ketika developer harus mengorbankan satu mode buat fokus ke mode lain, Titanfall 2 merupakan sebuah paket lengkap. Bagi Game Informer, Titanfall 2 adalah game wajib pecinta first-person shooter.

Gamespot punya pendapat senada. Sedikit konfigurasi pada multiplayer membuat Titanfall 2 lebih dinamis dan lebih pintar. Lalu singleplayer-nya secara cerdas mampu membangun momentum di tiap misi, dengan klimaks bombastis, menuntut Anda mengeluarkan seluruh kemampuan pilot dan Titan. Game ini mengerti bahwa, kadang kala, laju harus diturunkan agar pemain bisa menikmati seluruh kontennya. Bagi Gamespot, Titanfall 2 ialah sekuel fantastis, shooter energik, dan game spektakuler.

Bagi TrustedReviews, Titanfall 2 merupakan kejutan terbaik di musim gugur 2016. Game ini pintar, momentumnya digarap sempurna, dan dipenuhi adegan-adegan menegangkan; tidak sulit baginya buat menyingkirkan Halo 5 dan Killzone: Shadow Fall, serta menjadi penghalang terbesar bagi Call of Duty: Infinite Warfare untuk merebut gelar sci-fi shooter terbaik di 2016. Tanpa ragu, sang reviewer bilang bahwa Titanfall 2 adalah kreasi Respawn paling baik dan paling esensial.

Digital Spy sendiri mengaku, Titanfall 2 bukan hanya sekuel istimewa, tapi juga menyempurnakan game pertamanya dengan campaign singleplayer yang luar biasa. Di sana, permainan sukses mengombinasikan aksi bertempo cepat dan akrobat bersama narasi jempolan. Dan saat bagian ini rampung, robot-robot rakasa telah menanti Anda di dalam multiplayer. Digital Spy menyuguhkan skor 4.5 dari 5 bintang pada ‘mahakarya digital’ ini.

Di situs agregat OpenCritic, Titanfall 2 memperoleh skor rata-rata sementara 86 dari 100. Akan ada lebih banyak review diterbitkan menjelang perilisannya, yakni tanggal 28 Oktober 2016.

Titanfall 2 2

Sajikan Medan Tempur Perang Dunia Pertama Merupakan Arahan Tepat Bagi Battlefield 1

Meski didukung nilai produksi tinggi, kelemahan utama Star Wars: Battlefront ialah kontennya yang ringan dan casual. Itu mengapa penantian Battlefield 1 terasa menggelisahkan bagi fans. Mereka cemas ‘penyakit’ Battlefront akan menular ke game baru DICE itu, apalagi gamer masih bisa mengingat kurang mulusnya pelepasan Battlefield 4. Lalu bagaimana nasib Battlefield 1?

Battlefield 1 dijadwalkan untuk meluncur tanggal 21 Oktober besok, dan game sudah lebih dulu dijajal oleh para media ternama. Kabar gembiranya, ulasan-ulasan mereka mengindikasikan bahwa DICE berhasil meramu permainan secara optimal. Developer lagi-lagi membuktikan, mengombinasikan elemen sejarah dengan formula action merupakan kemahiran utama mereka.

Battlefield 1 1

Dahulu sempat memberikan skor sangat rendah untuk Battlefield 4, Polygon kini menyatakan bahwa Battlefield 1 jauh di luar ekspektasi mereka. Game memang tidak lepas dari sedikit kendala, tapi DICE tampak tidak takut mengambil resiko. Mode multiplayer  Battlefield 1 terasa berbeda, lalu singleplayer-nya digarap dengan penuh keterampilan. Selain diakui sebagai salah satu permainan terbaik di seri ini, Battlefield 1 juga menyuguhkan konten terlengkap.

Battlefield 1 4

The Daily Dot mengapresiasi cara DICE dalam membuat game jadi tidak membosankan: menghidangkan persenjataan asli ‘yang menyenangkan untuk dipakai’ meski saat itu jumlahnya tidak banyak, lalu membuat zeppelin terbang rendah sehingga bisa bertempur langsung melawan pasukan darat. Memang tidak akurat, tapi jadi sangat menyenangkan. Bagi Daily Dot, Battlefield 1 tersaji cantik dan mampu memberi rasa segar di genre action yang disesaki tema-tema futuristis.

Battlefield 1 2

Destructoid sendiri masih mengulik permainan, namun dalam review-in-progress, mereka menyampaikan kekaguman pada bagaimana Battlefield 1 menyampaikan cerita ala film dokumenter, serta berharap DICE dapat menjaga kualitas dan menyiapkan konten tambahan di singleplayer dalam season pass. Untuk multiplayer-nya sendiri, DICE memang sengaja mengorbankan aspek realisme demi keseimbangan gameplay, dan hal ini patut dipuji.

Gamespot memberikan Battlefield 1 nilai tinggi setara Overwatch, yakni 9 dari 10. Menurut reviewer Miguel Concepcion, EA berhasil membuktikan bahwa Perang Dunia pertama layak dijadikan setting permainan shooter. Developer juga mengedepankan negara-negara yang berperan besar dalam membentuk hidup kehidupan kita sekarang – beberapa dari mereka mungkin sudah tak ada lagi. Selain medium hiburan, Battlefield 1 dapat jadi alat edukasi sejarah mengasikkan.

Battlefield 1 3

Sejauh ini, penilaian terendah diberikan oleh Attack of the Fanboy. Menurut sang pengulas, bergesernya haluan Battlefield ke cerita-cerita yang lebih intim dipadu kualigas audio dan visual jempolan membuat mode singleplayer-nya sangat menarik. Sayang multiplayer-nya terasa kurang ambisius dibanding judul-judul Battlefield terdahulu, walaupun masih sanggup memuaskan fans yang menginginkan kacaunya pertempuran dan keharusan bekerja sama.

Di situs agregat review  OpenCritic, Battlefield 1 mencetak skor rata-rata 85. Sama sekali tidak mengecewakan.

Seperti Apa Komentar Para Game Reviewer Mengenai No Man’s Sky?

Penantian panjang akhirnya usai beberapa jam lalu saat No Man’s Sky resmi dirilis di PS4, meski gamer PC harus sabar menunggu hingga tanggal 12 Agustus. Di momen peluncuran permainan, Anda mungkin sudah mendengar banyak kabar mengenainya, dari mulai klarifikasi developer bahwa ia bukan permainan multiplayer hingga update besar untuk memoles konten.

Sebagai salah satu game dengan hype tertinggi, pertanyaan terbesarnya adalah, apakah Hello Games menggarap No Man’s Sky sesuai janji mereka? Saat artikel ini ditulis, belum ada satu pun media memublikasikan ulasan lengkap (mengingat besarnya permainan), namun Anda bisa menyimak rangkuman dari kesan-kesan awal para reviewer. Silakan dinikmati:

No Man's Sky 3

Dalam sesi tes selama 10 jam, Polygon menyampaikan, No Man’s Sky memberikan sensasi yang sulit ditandingi: ketika Anda lepas landas dari permukaan planet, terbang melesat menuju planet lain, melewati atmosfer hingga mendarat; semuanya disajikan tanpa loading. Sejauh ini, pengalamannya menyenangkan karena lokasinya sangat bervariasi, namun keharusan mengumpulkan sumber daya buat bertahan hidup sedikit menghambat eksplorasi.

No Man's Sky 4

Destructoid menilai, No Man’s Sky mampu memuaskan dahaga pecinta sci-fi, tapi mereka juga bilang bahwa game kemungkinan bukan seperti harapan banyak orang. Ia dideskripsikan sebagai campuran antara Minecraft dan space  simulator, disajikan dalam perspektif orang pertama. Ketiadaan mode multiplayer ditambah dunia virtual yang begitu luas membuat pemain terasa terisolasi.

No Man's Sky 5

Menurut IGN, butuh banyak waktu untuk menakar seluruh aspek No Man’ Sky, dan besarnya permainan membuat mereka kewalahan. Game mendorong Anda untuk terus bereksplorasi dan membuka teknologi-teknologi baru. Senada dengan Polygon, sensasi menjelajahi bintang memang mengagumkan, dan Anda dapat melakukannya saat sudah menemukan cara membuat bahan bakar. Sistem pertempuran No Man’s Sky cukup ringan, dan kematian karakter protagonis tak memberi penalti besar bagi pemain.

No Man's Sky 1

Komentar kurang hangat diungkap oleh US Gamer. Repetisi di sejumlah aspek No Man’s Sky tampaknya jadi masalah. Lalu minimnya aksi tempur membuat reviewer bertanya-tanya, apa lagi yang bisa disuguhkan permainan selain meminta Anda mengumpulkan sumber daya. Untung saja, rasa penasaran dan kejutan di tiap tempat mendorong gamer buat terus bertualang, baik di permukaan planet hingga menuju planet terdekat.

No Man's Sky 2

Metro GameCentral mengeluhkan minimnya variasi gameplay, apalagi seharusnya No Man’s Sky mensimulasikan jagat raya. Dari enam planet yang dijelajahi, reviewer merasa semuanya cukup mirip: tumbuh-tumbuhan dan fauna liar tampak sama dengan sedikit perbedaan pada fisik serta warna. Namun bertolak belakang dari US Gamer, MGC memuji aspek pertempuran, karena ternyata lebih baik dari harapan sebelumnya.

Masih belum dapat menentukan apakah No Man’s Sky layak dimainkan atau tidak? Jangan lupa simak video review dari Jim Sterling di bawah:

EDIT: Ada sedikit perbaikan pada judul.

Akhirnya Dirilis, Ayo Simak Rangkuman Review Mighty No. 9

Setelah masa pengembangan yang lama dan sejumlah penundaan, akhirnya penerus spiritual Mega Man karya Keiji Inafune, Mighty No. 9 dirilis di pertengahan minggu ini. Proyek Comcept itu tak akan sukses tanpa dukungan dari 71.493 backer, dan sebagai ucapan terimakasih, Anda harus menghabiskan waktu 3 jam 48 menit untuk menyimak seluruh isi credit-nya.

Namun apakah hype yang developer Comcept bangun sesuai dengan harapan gamer? Simak rangkuman review dari beberapa media game ternama ini.

Mighty No. 9 Review Round-up 4

Sejauh ini, skor paling tinggi diberikan oleh GameWatcher, yaitu 80. Reviewer Anthony Shelton mengakui, meski Mighty No. 9 menyimpan banyak kekurangan – dari mulai sisi teknis sampai masa sulit ketika proses pengembangan berlangsung, aspek negatif tersebut tidak merusak permainan. Mighty No. 9 bukanlah Mega Man, namun ia sukses mengusung semangat game side-scrolling 2D klasik itu, terbantu berkat aspek kontrol yang memuaskan.

Mighty No. 9 Review Round-up 3

Polygon memiliki opini berbeda. Menurut Michael McWhertor, Mighty No. 9 tidak terlihat atraktif dan terasa hambar. Reviewer menyayangkan segi teknis permainan seperti masalah pada cutscene dan kendali; kemudian pemain selalu dihadapkan pada tipe musuh yang hampir sama, dan kita disajikan narasi serta karakter non-orisinil. Polygon hanya memberi Mighty No. 9 nilai 5 dari 10.

Mighty No. 9 Review Round-up 2

Vince Ingenito dari IGN memberikan respons senada dengan Polygon, hanya menyodorkan skor 5,6 dari 10. Mighty No. 9 memang menghidupkan kenangan manis tentang Mega Man, tetapi mengkritisi segi visual dan animasi yang mengecewakan. Menurut mereka, Mighty No. 9 tidak mempunyai keistimewaan dan kepribadian. Permainan lebih terasa seperti tiruan Mega Man ketimbang penerus spiritual.

Mighty No. 9 Review Round-up 6

Satu-satunya ulasan tanpa skor dipersembahkan oleh Eurogamer, tetapi kekecewaan terhadap Mighty No. 9 masih dapat dirasakan di sana. Walaupun game bisa disebut sebagai pengharaan sekaligus evolusi dari Mega Man, momen-momen cemerlang dalam Mighty No. 9 dirusak oleh sistem challenge. Di sisi positifnya, para veteran akan langsung familier dengan ritme dan struktur permainan, di mana 11 level di sana – lokasi kilang minyak, menara radio, sampai pengolahan air – mempunyai desain serupa.

Mighty No. 9 Review Round-up 5

Dengan menghidangkan skor 5 dari 10, Gamespot turut mengungkapkan kekecewaannya: untuk game yang dibuat demi meneruskan warisan seri Mega Man, Mighty No. 9 belum bisa memenuhi tugasnya. Walaupun memiliki bagian menyenangkan dan inovatif, Mighty No. 9 belum dapat meninggalkan kesan istimewa.

Di situs agregator OpenCritic, sementara ini Mighty No. 9 cuma mencetak skor rata-rata 52 (tertinggi 100) dari 34 ulasan. Game telah tersedia di Windows, PS4, Xbox One, Wii U dan PS3.

Screenshot diambil dari Steam.

Xbox One Baru Dengan Codename ‘Scorpio’ Akan Hadir Tahun Depan?

Rasanya masih terngiang ucapan head of Xbox Phil Spencer ketika bilang bahwa ia ‘bukanlah penggemar angka 1.5‘. Namun tak lama, beredar rumor yang menyatakan Microsoft berencana mengungkap versi anyar Xbox di E3. Apakah perangkat tersebut betul-betul penerus console mereka, atau hanya sekedar versi slim Xbox One? Info terbaru ini membuat semuanya jadi lebih jelas.

Berdasarkan laporan Kotaku dan diperkuat lagi oleh Polygon, Microsoft diketahui sedang mempersiapkan peluncuran setidaknya dua tipe Xbox One baru: satu merupakan varian langsing dari yang ada sekarang, dan satu lagi adalah model high-end ber-codename Scorpio. Xbox One ‘slim‘ kabarnya segera tersedia di akhir tahun, dan Scorpio baru akan menyusul di 2017.

Membahas Scorpio, informan menyatakan, console menyimpan performa empat kali lebih kuat dibanding Xbox One, dan boleh jadi lebih canggih dari PlayStation ‘Neo‘. Aspek tenaga menjadi perhatian utama Microsoft, dan bisa kita terka, sistem tersebut mampu menyuguhkan game di resolusi serta tingkat frame rate yang lebih tinggi. Device diprediksi sanggup angkat permainan di 4K dan secara teknis mendukung headset Oculus Rift, tapi belum diketahui soal update untuk aspek lainnya.

Gaming di 4K harus didukung kecepatan transfer I/O yang tinggi – kemampuan console memindahkan aset dari disc ke hard drive, menyebabkan waktu load jadi lebih lama karena permainan beresolusi UHD mempunyai aset berukuran lebih besar. Menariknya lagi, Scorpio mengusung prinsip ‘universal compatibility‘, maksudnya adalah didesain supaya mendukung semua software Xbox One – mirip pendekatan Neo.

Ada peluang, Scorpio akan disingkap bulan depan, meskipun awalnya Microsoft tidak berniat menyingkap sistem mutakhir itu sebelum 2016 berakhir. Langkah tersebut ialah strategi Microsoft ‘menyambut’ momen pengumuman resmi Neo yang akan segera tiba. Tetapi setelah GDC, muncul semakin banyak bukti yang memperlihatkan niat Sony mengungkap Neo lebih cepat.

Untuk versi compact-nya sendiri, seorang informan menyampaikan bahwa console akan disertai hard drive 2TB, dua kali lebih lapang dari model paling canggih sekarang. Namun kemungkinan besar, susunan hardware lainnya tetap sama.

Dua console anyar tersebut merupakan bagian dari strategi Microsoft yang lebih luas, mereka namai Project Helix. Proyek ini adalah upaya ambisius sang raksasa dari Redmond untuk menyatukan Xbox dan Windows. Sebelumnya, Microsoft telah memberi tahu agenda peluncuran Halo Wars 2 dan Sea of Thieves secara bersama-sama di Xbox One dan PC.

Sudah Siap Menghadapi Dark Souls III? Simak Dulu Rangkuman Review-nya

Dark Souls III akan dirilis secara global minggu depan, namun gamer Jepang dan media-media video game terkemuka sudah mulai menikmatinya sejak tanggal 24 Maret silam. Director Hidetaka Miyazaki kembali memimpin pengembangannya, dan tak sulit ditebak, segala hal yang Anda sukai (atau benci) mengenai Dark Souls kembali hadir di permainan terbarunya.

Action-RPG ini kembali menyuguhkan formula serupa sang pendahulu, mengusung gameplay super-sulit, menuntut Anda untuk menerima kekalahan dan ‘merangkul’ kematian. Sisi positif dari perbedaan waktu rilis ialah kita diberikan kesempatan buat mencari tahu apakah Dark Souls III layak dimainkan atau tidak berdasarkan review-review yang telah dipublikasi. Dan fans Souls dapat bernafas lega karena Dark Souls III memperoleh respons sangat positif.

Dark Souls III Review Round-up 03

Dalam ulasan tanpa skor, Adam Smith via Rock Paper Shotgun menuliskan, jika Dark Souls III merupakan game terakhir di franchise tersebut, maka ia dengan bahagia mengucapkan selamat jalan. Meski bukan game Dark Souls terbaik, Dark Souls III menyempurnakan permainan sebelumnya, dan bahkan dapat dinikmati oleh mereka yang sama sekali belum pernah menyentuh Dark Souls.

Review IGN juga selaras dengan Rock Paper Shotgun. Mereka memuji gerakan-gerakan baru dalam permainan yang memperkaya sistem pertempuran, serta segi visual dari lokasi-lokasi di kerajaan Lothric – tempat Anda bertualang dan menghadapi lawan-lawan mematikan. Beberapa aspek memang butuh polesan, namun IGN setuju bahwa Dark Souls III layak jadi penerus seri ini.

Dark Souls III Review Round-up 02

Mike Mahardy dari GameSpot sendiri melihat sejumlah kesalahan arah dalam desain, contohnya cuma ada satu solusi spesifik untuk mengalahkan bos, ditambah pola permainan repetitif saat menghadapi musuh tangguh. Terlepas dari itu, GameSpot mengapresiasi banyak hal dalam Dark Souls III: desain level yang apik, pertempuran menegangkan, serta setting game yang cantik.

Salah satu ulasan dengan nilai paling rendah dipublikasi oleh Polygon, hanya 70. Reviewer Philip Kollar menyampaikan, Dark Souls 3 tetap menjadi sebuah pengalaman menakjubkan, namun di game teranyar itu, kelemahannya lebih terlihat. Ia kecewa karena game hanya menyimpan sedikit kejutan. Menakar dari desain, penyajian momentum, serta teknologi penopang permainan, Dark Souls III gagal memuaskan penggemar terberatnya.

Dark Souls III Review Round-up 04

Bertolak belakang dari Polygon, PC Gamer memuji sisi desain, pertempuran, serta penyampaian ceritanya. James Davenport bilang, “Dark Souls III adalah game Dark Souls terbaik, menetapkan sebuah standar baru bagi genre action RPG secara keseluruhan.”

Berikut skor sementara  berdasarkan situs agregator:

Dark Souls III akan meluncur pada tanggal 12 April nanti di PC, PlayStation 4 dan Xbox One.

Simak Sejarah Perkembangan Grafis Game Dalam Seri Video Menarik Ini

Dengan berkembangnya yang sangat pesat, video game kini merupakan industri raksasa, lapangan pekerjaan, pop culture, serta kebanggaan bagi para fansnya. Banyak orang perpendapat, grafis kini tidak lagi menentukan kualitas sebuah permainan. Tapi tanpa evolusi dan kemajuan grafis, mungkin video game tidak secanggih sekarang. Continue reading Simak Sejarah Perkembangan Grafis Game Dalam Seri Video Menarik Ini