AOC dan Porsche Ciptakan Monitor Berdesain Amat Keren

Kita semua tahu bahwa bagian terpenting dari suatu monitor adalah panel layarnya. Namun bagi yang memprioritaskan desain monitor itu sendiri, AOC punya persembahan istimewa hasil kolaborasinya dengan Studio F. A. Porsche.

Keduanya merancang dua monitor ber-bezel tipis, satu berukuran 24 inci, dan satu lagi 27 inci. Spesifikasi selebihnya semua identik, mencakup panel IPS beresolusi 1920 x 1080 pixel, viewing angle 178º, response time 5 ms, tingkat kecerahan 250 nit dan rasio kontras dinamis 50.000.000:1.

AOC PDS241

Harus saya akui, spesifikasinya itu tergolong standar. Tidak ada refresh rate tinggi, tidak ada dukungan wide color gamut, tapi memang nilai jual utamanya terletak pada desainnya. AOC dan Porsche merancangnya dengan tujuan untuk membuat monitor ini tampak rapi di atas meja, dengan hanya satu kabel saja yang keluar dari belakangnya.

Umumnya, Anda akan melihat paling tidak dua kabel yang menggantung dari belakang monitor. Tidak demikian di sini, dimana hanya ada satu kabel yang keluar dari ujung stand asimetrisnya, dan input HDMI beserta power-nya pun ditempatkan dalam satu adapter.

AOC PDS241

Kalau itu saja belum cukup keren, masih ada panel yang begitu tipis. Dengan tebal cuma 5,2 milimeter, 2/3 dari atas monitor ini bahkan lebih tipis ketimbang mayoritas smartphone kita. Bagian bawahnya yang tebal sendiri itu merupakan tempat bersembunyinya seluruh komponen elektronik dari monitor ini.

Buat yang tertarik, monitor bernama AOC PDS241 (24 inci) dan AOC PDS271 (27 inci) ini sekarang sudah dipasarkan melalui Amazon masing-masing seharga $200 dan $250.

Sumber: The Verge dan AOC.

Porsche Design Singkap Book One, Laptop 2-in-1 Premium Berdesain Anggun

Didirikan di 2003, Porsche Design merupakan anak perusahaan yang difokuskan untuk memasarkan produk-produk non-otomotif dengan brand Porsche; di antaranya pakaian, arloji, alat tulis, kacamata, hingga perangkat elektronik. Dan di MWC 2017, Porsche Design menyingkap anggota baru dari keluarga produk di kategori Computing, ditujukan untuk mendukung kebutuhan produktif.

Porsche Design menamainya Book One, sebuah laptop convertible yang beroperasi di platform Microsoft Windows 10. Lewat perangkat ini, sang produsen ingin menunjukkan kemahiran mereka dalam menggabungkan brand lifestyle premium dengan gagasan multifungsi berbasis hardware berperforma tinggi. Porsche juga ingin memperlihatkan keseriusannya pada teknologi dan inovasi di segmen mobile computing.

Porsche Design Book One

Book One menyuguhkan layar IPS 13,3-inci sebagai jendala Anda mengakses konten. Meskipun ukuran panel tersebut tidak begitu besar, resolusinya tergolong tinggi, yaitu 3200×1800-pixel – dengan format 16:9, rasio kontras 1000:1, dan turut diproteksi Corning Gorilla Glass 4. Soal desain, Porsche tentu saja tidak main-main. Tubuh laptop ini terbuat dari aluminium, dipotong dan dibentuk secara detail, mempunyai dimensi 311,4×226,5mm dan berketebalan hanya 15,9mm. Porsche menggunakan jenis finishing matte, membubuhkan branding Porsche Design di punggung dan bagian bawah display, dan memanfaatkan keyboard backlight.

Porsche Design Book One 4

Bagian paling unik dari Porsche Design Book One terletak pada engselnya. Ketika produsen device 2-in-1 harus memilih antara menggunakan struktur detachable atau engsel putar, Porsche mengadopsi keduanya. Solusi ini telah dipantenkan, memungkinkan Anda melepas layar dari keyboard atau sekedar memutarnya 360 derajat ke belakang. Engsel dan elemen roda bergigi di sana terinspirasi dari wujud transmisi mobil sport.

Porsche Design Book One 2

Porsche Desing melengkapi Book One dengan berbagai konektivitas high-end, di antaranya dua port USB type-C dan satu lagi USB type-C Thunderbolt 3, ditambah dua port USB 3.0 dan DisplayPort standar agar pemakaiannya lebih fleksibel. Perangkat juga dibekali fitur otentikasi biometrik menggunakan wajah, dapat terpenuhi berkat kehadiran kamera 5-megapixel di bagian depan dipadu software Windows Hello.

Porsche Design Book One 1

Untuk memastikan Book One bekerja optimal, Porsche menyematkan komponen-komponen canggih yang bisa mereka temukan. Laptop 2-in-1 ini diotaki prosesor Intel Core i7-7500U 3,5GHz, juga menyimpan RAM 16GB serta menyajikan penyimpanan berbasis SSD sebesar 512GB. Dan demi memudahkan Anda bekerja, Book One turut dibundel bersama stylus garapan Wacom.

Harganya sendiri memang tidak murah. Porsche Design Book One dibanderol seharga US$ 2.500, akan tersedia mulai bulan April 2017.

Sumber: Porsche.

Porsche Kembangkan Sistem Charger Mobil Elektrik yang Lebih Cepat 2x Lipat dari Tesla Supercharger

Pengembangan mobil elektrik harus dibarengi oleh infrastruktur yang lengkap. Contoh yang paling gampang adalah bagaimana mobil-mobil buatan Tesla sejauh ini baru tersedia di beberapa negara saja. Hal ini dikarenakan Tesla baru memiliki jaringan Supercharger di negara-negara tersebut, dan Supercharger ini juga yang menjadi salah satu nilai jual utama Tesla.

Tesla menamainya Supercharger karena memang sistem tersebut dapat mengisi ulang baterai mobil-mobil elektriknya lebih cepat dari biasanya. Secara teknis, Tesla Supercharger memiliki kapasitas 145 kW – 450 volt pada 335 A – sedangkan mobil-mobil buatan Tesla sendiri bisa menerima output daya hingga 120 kW.

Sederhananya, selain irit, mobil elektrik Tesla juga bisa di-charge dengan cepat. Faktor ini sepertinya menjadi perhatian khusus buat Porsche. Selagi menggarap mobil sport elektrik Mission E, Porsche juga sedang sibuk mengembangkan sistem charger mobil elektrik yang lebih cepat hampir 2x lipat dari Tesla Supercharger.

Menurut Porsche, sistem charger 800 volt buatannya tersebut sanggup mengisi 80 persen kapasitas baterai Mission E dalam waktu 15 menit saja. Hal ini berarti dalam kurun waktu sesingkat itu, Mission E sudah siap diajak menempuh jarak sekitar 400 km sebelum akhirnya perlu di-charge lagi. 15 menit charging untuk jarak tempuh 400 km? Fenomenal.

Lebih menarik lagi adalah bagaimana Porsche mendesain infrastrukturnya supaya juga bisa digunakan oleh mobil elektrik merek lain, bahkan oleh para pemilik Tesla dengan bantuan sebuah adapter. Secara default, sistem charging ini dipersiapkan untuk lini mobil elektrik dari brandbrand yang tergabung dalam grup Volkswagen, termasuk halnya mobil konsep VW I.D. yang baru saja menjalani debutnya.

Di luar itu, brand seperti Mercedes-Benz juga telah mengonfirmasi bahwa mereka telah berdiskusi dengan perwakilan Porsche mengenai teknologi charging ini. Seandainya mayoritas produsen mobil asal Eropa mau ikut berpartisipasi, sistem ini bisa menjadi standar untuk industri otomotif ke depannya.

Sumber: Electrek.

Sportscar Elektrik Futuristis Porsche Mission E Diramu Buat ‘Menumbangkan’ Tesla

Sempat mengajukan rancangan tank Jerman di masa Perang Dunia kedua, sekarang Porsche dikenal sebagai brand kendaraan roda empat berperforma tinggi. Dalam sejumlah studi, Porsche terbukti sangat handal dan awet: 97,4 persen mobil yang dibeli dalam kurun waktu 25 tahun masih layak jalan. Kira-kira seperti apa jelmaan terbaru Porsche di era otomotif next-gen? Continue reading Sportscar Elektrik Futuristis Porsche Mission E Diramu Buat ‘Menumbangkan’ Tesla