Aplikasi Briefer Ingin Jembatani UMKM dengan Pekerja di Bidang Komunikasi

PT Kreasi Komunikasi Digital, unit strategis dari IGICO Advisory, resmi meluncurkan Briefer sebagai aplikasi kolaborasi untuk mewadahi pekerja di bidang komunikasi. Platform tersebut secara khusus dirancang untuk praktisi komunikasi yang berfokus pada bidang public relations, brands, dan keahlian terkait lainnya.

Nantinya layanan tersebut dapat dinikmati pengguna di perangkat Android dan iOS untuk menemukan mitra di bidang terkait yang menunjang kebutuhan bisnisnya.

Dengan misi ingin menjadi sebuah ‘sistem operasi’, Briefer mencoba membangun ekosistem kolaborasi komunikasi berbasis cloud yang memungkinkan para  praktisi bekerja sama dengan pelaku bisnis, UMKM, organisasi, maupun pemerintah di Indonesia.

Founder & CEO Briefer Aditya Sani menjelaskan, peluncuran layanan tersebut menjadi upaya terobosan dan new way of working di era digital yang mampu memfasilitasi dinamika kebutuhan industri komunikasi. Briefer menyediakan tempat bagi setiap pelaku komunikasi, khususnya tenaga lepas, supaya bekerja dengan standar yang setara dalam sebuah ekosistem.

“Kami melihat adanya ketimpangan keahlian dan standar kerja di antara tenaga lepas di industri komunikasi, utamanya antara kota besar dengan area sekunder yang berdampak pada kesejahteraan ekonomi para pelaku. Kami hadir untuk menjawab masalah dan tantangan tersebut dengan membangun teknologi yang tepat guna, serta berkolaborasi dengan mereka yang memiliki pengalaman dan spesialisasi khusus di bidang komunikasi dari berbagai daerah untuk memenuhi kebutuhan pelaku UMKM, bisnis, organisasi maupun pemerintah,” tambah Aditya.

Fitur yang ditawarkan

Untuk saat ini, aplikasi memang belum siap untuk publik. Sembari menyempurnakan pengembangannya, tim Briefer terus membangun kemitraan dengan pihak-pihak terkait. Proses soft-launching yang dilakukan Rabu (03/11) juga menandai dimulainya proses kurasi para calon spesialis berdasarkan keahlian masing-masing untuk bergabung menjadi kolaborator dan keluarga Briefer.

Dengan aplikasi yang diluncurkan, nantinya pelaku UMKM atau pengguna lainnya dapat berkonsultasi langsung dengan spesialis melalui Chat, Virtual Meeting, dan Tatap muka menggunakan mekanisme hourly rate yang diatur lewat aplikasi.

Dengan mendengarkan berbagai aspirasi dari para pelaku industri, pada tahap awal ini, Briefer memperkenalkan 5 produk komunikasi yaitu pembuatan siaran pers atau artikel, media monitoring, penyelenggaraan webinar, mencari videografer/fotografer. dan talenta untuk mendukung penyelenggaraan acara.

“Kami percaya bahwa karya terbaik berasal dari kolaborasi. Karenanya melalui Briefer, kami berharap dapat membangun kolaborasi lintas stakeholder dalam ekosistem komunikasi yang sehat, kredibel, komprehensif dan efektif,” imbuh Aditya.

Kebutuhan relasi publik UMKM

Tidak hanya korporasi, UMKM juga dapat memanfaatkan pakar komunikasi untuk melakukan strategi relasi publik yang baik. Ada berbagai agenda yang dapat dilakukan, misalnya melakukan relasi media untuk meningkatkan presence dari bisnis atau brand yang dikembangkan. Selain meningkatkan awareness, liputan media juga memiliki manfaat seperti terbangunnya kepercayaan publik atas layanan tertentu. Biasanya butuh keahlian khusus untuk dapat mengeksekusi strategi tersebut secara optimal.

Namun demikian, salah satu pain point yang banyak dirasakan pelaku UMKM, untuk menyewa jasa agensi pakar komunikasi harus merogoh kocek yang tidak sedikit – kendati beberapa perusahaan relasi publik juga mulai membuat paket untuk UMKM/startup. Adanya platform seperti Briefer sebenarnya bisa menjadi angin segar, alih-alih menyewa layanan yang menyeluruh dan mahal, pelaku UMKM bisa memilih layanan ala carte alias seperlunya – apalagi dilakukan oleh pekerja paruh waktu, biasanya biayanya cenderung lebih terjangkau.

Kendati tidak mengkhususkan diri ke layanan penyedia pakar komunikasi, sebenarnya di Indonesia sudah ada beberapa platform yang mengakomodasi pekerja lepas, termasuk di bidang relasi publik. Beberapa di antaranya Getcraft, Sampingan, Sribulancer, Fastwork, dan lain-lain.

[Video] Strategi “Public Relation” untuk Memperkuat Eksistensi Startup

Salah satu cara mendongkrak popularitas startup adalah dengan memanfaatkan agensi kehumasan (PR agency) atau memiliki tim PR yang kuat.

Di video kali ini, DailySocial bersama Bima Marzuki dari Media Buffet membahas strategi yang tepat bagi startup mempromosikan bisnis mereka lebih luas dengan memanfaatkan PR agency.

Untuk video menarik lainnya seputar startup dan teknologi, kunjungi kanal YouTube DailySocialTV.

[Founders Library] Kehumasan dan Pemasaran Startup

Menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan memasarkan produk atau layanan merupakan pekerjaan rumah yang berkelanjutan bagi para pelaku startup. Mengelola feedback, membaca minat pelanggan, dan mencari bentuk kampanye yang sesuai termasuk di dalamnya.

Founder, atau siapapun yang tengah belajar dan baru memulai mendirikan startup, berikut ini adalah daftar artikel, video, dan podcast DailySocial dengan tema pengelolaan public relation dan marketing.

Artikel

Video & Podcast

Tiga Strategi Kehumasan yang Bisa Dicontoh Saat Meluncurkan Startup

Dalam beberapa tahun terakhir, startup semakin banyak menjamur seiring dengan berkembangnya adopsi teknologi di Indonesia. Ada yang masih bertahan dan sukses, tetapi tak sedikit juga yang tutup buku.

Bicara soal kesuksesan startup, tak bisa dipungkiri public relation (PR) memiliki peran besar. Hal ini demikian karena PR terlibat menentukan strategi dalam memperkenalkan sebuah brand atau produk startup ke khalayak.

Untuk mengetahui lebih dalam, Dian Noeh, Founder dan CEO KVB (sebelumnya Kennedy, Voice & Berliner) akan membagikan pengalamannya pada sesi #SelasaStartup kali ini tentang penentuan strategi PR dalam meluncurkan startup.

Memberikan impact lewat konten

PR is about content. Maka itu, penting bagi PR dalam membuat konten yang menarik. Salah satu pendekatannya adalah memperkenalkan produk lewat sebuah cerita. “Substansi memang harus bagus, apalagi akses informasi semakin mudah karena channel-nya semakin banyak,” ujar Dian.

Selain lewat cerita, penting juga bagi PR untuk dapat men-deliver informasi lainnya, misalnya terkait model bisnis startup. Elemen ini dinilai penting, terutama jika kaitannya menyebarkan informasi kepada para jurnalis.

Why we love working with startups karena kita bisa belajar lebih banyak, belajar model bisnis [mereka]. Kita bisa belajar hal baru dan [model bisnis] ini bisa memberikan impact kepada orang lain,” ungkapnya.

Daya tarik lewat kisah para founder

Menurut Dian, ada banyak perusahaan yang kurang paham dalam melakukan pekerjaan PR pada konteks di era sekarang. Maka itu, memperkenalkan sebuah startup atau produknya tentu akan berbeda dengan memperkenalkan produk perusahaan.

Mengacu pada pengalamannya, sebuah produk atau brand dapat diperkenalkan ke masyarakat dengan mengandalkan cerita atau kisah dari si pendirinya (founder). Ia menilai setiap founder punya kisah berbeda dalam membangun startup atau mengembangkan sebuah produk.

“Kita bisa menggali cerita para founder yang berbeda-beda, di mana cerita ini dapat memikat orang agar bisa menjadi inspirasi kepada orang lain,” tutur Dian.

Algoritma tak berlaku di social science

Dalam meluncurkan startup atau produk, tak semua hal dapat diputuskan secara teknis atau teoritis. PR terkadang harus memiliki insting dalam membuat sebuah keputusan.

When we launch, ada hal-hal tertentu di mana basic rules apply. Tapi ada hal-hal lain juga yang tidak tertulis dan ada banyak keputusan yang tidak hitam-putih,” ujarnya.

Sebagai contoh, PR dapat mengandalkan insting untuk menentukan kapan waktu yang tepat meluncurkan produk atau kapan harus menggunakan bantuan tangan PR atau tidak.

Kiat Startup Baru dalam Menjalin Relasi Media

Salah satu hal yang perlu disiapkan ketika startup atau produknya baru diluncurkan adalah publikasi. Selain upaya untuk lebih dikenal, publikasi juga meningkatkan kemungkinan bagi startup untuk ditemukan oleh calon penggunanya. Di sini peran relasi media menjadi sangat penting, untuk menyampaikan tersebut. Salah satu cara yang dilakukan untuk menjalin relasi publik yaitu dengan mengirimkan undangan konferensi pers.

Namun masih ada cara lain yang dapat dilakukan, misalnya dengan mengirimkan rilis ke email redaksi. Beberapa media bahkan memiliki formulir khusus yang ditujukan bagi startup untuk mengirimkan informasi yang dimiliki, khususnya terkait startup baru atau peluncuran produk.

Berikut ini beberapa tips yang dapat diikuti oleh startup baru untuk menjalin relasi dengan media guna mempublikasi karya miliknya:

Peran tim relasi media

Umumnya tim ini menjadi satu dengan tim pemasaran, beberapa startup baru mungkin tidak memilikinya. Kendati demikian tak jarang peranan relasi media dibantu oleh tim yang dimiliki investor. Pada dasarnya relasi media adalah sebuah peran dalam bisnis yang bertugas menyampaikan informasi perusahaan yang dianggap penting dan perlu diketahui oleh publik.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendekatkan diri dengan rekan media, tim startup dapat mengikuti acara networking atau gathering. Selain mengundang startup atau investor, biasanya pada acara tersebut media yang berkaitan juga diundang.

Menekankan pada sisi kualitas

Tidak semua hal perlu dikampanyekan. Peran seorang relasi media ialah memilah-milah informasi berkualitas untuk disampaikan ke publik. Informasi tersebut juga menjadi cerminan dari startup di mata pembaca. Tak jarang investor ataupun rekanan bisnis mempertimbangkan sebuah kerja sama dengan membaca image yang ada di berita. Tak jarang juga sebuah kesempatan baru ditemukan dari proses tersebut.

Target publikasi harus jelas

Berita memiliki segmentasinya masing-masing. Jika yang ingin dipublikasikan adalah sebuah produk digital, maka pastikan menyampaikan rilis tersebut ke media yang tepat. Termasuk berkaitan dengan pangsa pasar yang ditargetkan. Jika produk atau layanan didesain untuk kalangan muda, maka sesuaikan media yang dipilih adalah laman yang sering dikunjungi oleh pembaca kalangan anak muda juga.

Fokus pada tujuan publikasi

Konten publikasi selayaknya memfokuskan pada poin penting yang ingin disampaikan. Misalnya startup ingin mengumumkan debut barunya, karena baru saja diluncurkan. Maka poin-poin penting yang disampaikan adalah produk/layanan apa yang dikembangkan, siapa pendirinya dan latar belakangnya, menjelaskan mengapa produk/layanan tersebut layak digunakan, bagaimana mekanisme penggunaan, hingga target yang ingin dicapai dalam bisnis tersebut.

DScussion #79: Peranan Agensi Kehumasan Dukung Pertumbuhan “New Economy” di Indonesia

Dalam edisi DScussion kali ini, DailySocial berberbincang-bincang dengan Founder dan CEO Kennedy, Voice & Berliner Dian Noeh Abubakar, salah satu agensi kehumasan lokal.

Sebagai agensi kehumasan yang cukup banyak membantu startup memasarkan produk ke media dan publik, Dian membagikan tips kapan saatnya membangun tim kehumasan di startup, mempekerjakan agensi kehumasan, hingga hal-hal yang wajib dihindari oleh startup, positioning dan diferensiasi saat mulai membangun startup.

Berikut wawancara lengkap DScussion dengan Dian Noeh Abubakar:

Empat Alasan Startup Baru Belum Perlu Pekerjakan Agensi Kehumasan

Kesalahan yang satu ini kerap dilakukan oleh penggiat startup yang baru saja dibangun dan bersiap untuk segera meluncurkan produk, yaitu menyewa tenaga public relation (PR) secara outsource dan kebanyakan bakal menghabiskan budget yang cukup besar. Demi mendapatkan perhatian dari media, investor dan pihak terkait lainnya, masih banyak cara-cara organik yang bisa dilakukan, dan pastinya menyewa agensi PR bukanlah pilihan utama, untuk startup baru.

Artikel berikut ini akan membahas empat aspek yang mempengaruhi penting atau tidaknya startup baru Anda membutuhkan tenaga outsource public relation.

Tidak memiliki cukup ‘cerita’

Startup baru kebanyakan tidak memiliki cukup banyak informasi, data dan hasil yang bisa dibagikan kepada media, investor dan pihak terkait lainnya. Untuk bisa menarik perhatian media, startup harus memiliki ceirta dan tentunya dukungan data yang lengkap. Hal ini tentunya jauh berbeda dengan melakukan kegiatan kampanye iklan digital di Facebook Ads atau Adwords. Ketika Anda mengajukan promosi iklan, akan mendapatkan konversi sesuai dengan harapan.

Cara lain yang bisa dilakukan untuk memulai kegiatan pemasaran dan promosi adalah dengan mengirimkan sendiri informasi, data atau hasil riset yang telah dimiliki oleh tim PR internal startup Anda. Meskipun terbilang sederhana, paling tidak Anda tidak harus mengeluarkan budget khusus untuk PR outsource ketika hendak menyebarkan informasi kepada media yang Anda sasar.

Siapkan waktu khusus untuk media

Alsan lain kenapa startup baru memilih mempekerjakan PR outsource adalah mereka tidak memiliki cukup orang untuk melakukan pekerjaan tersebut, hingga akhirnya memilih PR outsource untuk melakukan pekerjaan tersebut. Hal ini ternyata adalah langkah yang kurang tepat. Anda sebagai Founder memiliki data, informasi dan jawaban yang paling tepat yang kebanyakan dicari oleh media, investor dan pihak terkait lainnya. Sementara kebanyakan PR akan menyusun sebuah informasi singkat yang relevan sesuai dengan media yang berbeda dan pastinya bukan pihak yang tepat untuk menjelaskan deskripsi lengkap startup Anda.

Jika Anda belum memiliki tim yang cukup untuk melakukan pekerjaan tersebut, coba luangkan waktu khusus kepada media untuk melakukan wawancara langsung. Waktu yang dibutuhkan pun biasanya tidak terlalu banyak dan Anda pun sebagai Founder bisa melanjutkan pekerjaan kembali usai wawancara dilakukan.

Bisnis Anda belum stabil

Hal lain yang wajib dicermati mengapa akhirnya startup baru belum perlu memperkerjakan PR outsource adalah perusahaan yang belum stabil. Apakah itu keputusan untuk melakukan pivot, penggalangan dana yang tersendat, konflik dengan co-founder dan perubahan lainnya yang kerap terjadi di startup. Agensi PR outsource biasanya membutuhkan perusahaan yang stabil agar bisa menjalankan bisnisnya. Dengan alasan itulah mengapa Anda pemilik startup baru, baiknya menunda untuk memperkerjakan PR outsource.

Jadilah ‘brand ambassador’ startup

Sebagai pemilik startup, Anda diharuskan untuk menjadi brand ambassador atau brand image dari startup yang dimiliki. Bukan hanya produk serta kemampuan untuk mengendalikan jalannya usaha, namun sebagai founder Anda juga harus bisa menghadapi media, investor setiap harinya.

Jangan tutup kesempatan tersebut dengan menjaga jarak atau membatasi diri dengan media. Justru posisikan diri Anda sebagai orang yang reachable dan relatable dengan media. Semakin baik Anda sebagai Founder menciptakan hubungan baik dengan media, semakin besar kesempatan startup Anda mendapatkan perhatian dari media untuk liputan yang berkualitas dan relevan.

Tujuh Cara Tepat Melakukan Kegiatan Kehumasan Startup

Saat ini mungkin startup Anda sedang mempersiapkan cara tepat untuk melakukan kegiatan promosi atau kehumasan. Cara mudah yang bisa diambil tentunya dengan memperkerjakan agensi public relation lokal hingga asing yang saat ini telah banyak membantu startup meluncurkan informasi hingga branding perusahaan.

Jika saat ini startup Anda tidak memiliki cukup dana untuk pembiayaan tenaga public relation outsource, artikel berikut ini bisa diterapkan untuk mempromosikan dan melakukan kegiatan kehumasan secara tepat.

Targetkan media yang tepat

Sebelum Anda memutuskan untuk mengirimkan press release atau mengundang media di acara jumpa pers terkait dengan informasi terkini startup Anda, menjadi hal yang bijak untuk melakukan kurasi secara internal tim dan memilih media mana yang paling relevan mendapatkan undangan dan press release dari perusahaan Anda. Dengan demikian berita serta informasi yang Anda kirimkan dapat diterbitkan bahkan digali lebih mendalam oleh media tersebut karena memang merupakan topik menarik dan sesuai dengan konten pemberitaan dari mereka.

Ciptakan konten menarik

Pemberitaan di media bukan hanya membantu startup Anda lebih dikenal secara umum namun juga cara mudah untuk mempromosikan berbagai informasi atau inovasi terkini tentang startup, namun demikian tidak semua media yang relevan tertarik untuk melakukan peliputan atau penulisan artikel terhadap startup.

Untuk bisa menarik perhatian media, cobalah buat konten yang menarik dalam press release atau rangkuman lengkap yang Anda buat secara detil terkait dengan industri atau layanan yang Anda tawarkan, misalnya dengan membuat infografik, riset atau survei yang menarik. Bisa dipastikan informasi tersebut bakal menarik perhatian media karena sarat dengan data dan informasi yang bisa dikembangkan sebagai artikel.

Jangan kirim berita yang sama (copy and paste)

Hindari kebiasaan ini jika Anda ingin menciptakan hubungan yang baik dengan media, yaitu melakukan copy/paste atau salinan yang sama kepada semua media saat mengirimkan press release di email. Perhatikan dengan benar nama media dan orang yang dituju saat hendak mengirimkan email ke media, pastikan nama tersebut sudah sesuai dengan alamat email dan nama media, dengan demikian nama baik dan kredibilitas startup Anda akan terjaga.

Kirimkan informasi yang berpotensi menjadi berita

Saat ini sudah banyak startup yang kerap mengirimkan beragam informasi secara random namun tidak cukup kuat atau berisi untuk kemudian diolah menjadi berita. Untuk menghindari hal tersebut, pastikan informasi yang Anda kirimkan kepada media mengandung data atau poin yang sarat dengan berita. Lakukan pendekatan dengan memberikan informasi yang relevan dan hasil yang nyata oleh startup Anda, dengan demikian informasi tersebut bisa dikembangkan menjadi berita yang potensial oleh media.

Gunakan Twitter untuk perkenalan

Untuk bisa mengenal lebih jauh karakter dan kriteria pemberitaan yang dicari oleh media, coba ikuti akun Twitter media tersebut dan cermati konten yang dibuat oleh mereka. Jika di antara konten tersebut terdapat berita yang berkaitan dengan Anda, tawarkan informasi lebih dan mendalam kepada media untuk membuat liputan eksklusif.

Sertai data dan statistik

Pastikan informasi atau berita yang akan Anda kirimkan sarat dengan data dan statistik yang relevan dengan startup Anda. Tuliskan data tersebut sebagai headline atau judul yang kemungkinan besar bisa langsung menarik perhatian media untuk kemudian membaca dan menggali lebih dalam informasi yang dikirimkan. Berikut contoh penempatan data dan statistik yang tepat dalam informasi atau berita.

“We just launched our brand new mobile phone cyber-security app to protect the images on your smartphone.”

“Our new mobile phone cyber-security app received 2,345,335 downloads in just four days.”

“We are finally ready to bring our product to market after a successful crowdfunding effort.”

“We are bringing our product to market after raising $2.4 million — a very successful crowdfunding effort, which was 980 percent of our initial goal.”

Hindari terlalu banyak penulisan di rilis pers

Selama ini press release merupakan platform yang paling ideal untuk mengumumkan informasi terkini terkait dengan startup, namun demikian yang perlu diperhatikan adalah, hindari terlalu banyak penulisan yang tidak relevan dan upayakan langsung untuk mengarahkan press release kepada informasi utama yang ingin disampaikan. Hal ini penting dilakukan agar press release bisa tampil lebih menarik dibandingkan dengan press release email atau informasi lainnya yang juga dikirimkan oleh startup ke media.

Kennedy, Voice & Berliner Perkenalkan Solusi Public Relations Untuk Startup Indonesia

Konsultan Public Relations (PR) Kennedy, Voice & Berliner (KVB) hari ini (2/12) secara resmi memperkenalkan solusi PR sebagai bentuk dukungannya terhadap ekosistem startup Indonesia melalui platform online voiceofstartups.org. Semangatnya ialah mampu mengakomodasi perihal PR dan menyuarakan kredibilitas startup secara luas. Platform online Voice of Startups merupakan langkah awal dari keseluruhan solusi layanan konsultasi PR Voice of Startups yang hari ini resmi diluncurkan, yang mengambil fokus tentang startup seiring dengan berkembangnya industri ini di Indonesia.

“KVB dahulu juga startup, kami mulai dari nol. Pengalaman membangun KVB dan bagaimana PR memiliki peran strategis sebagai bagian dari pertumbuhan bisnis kami, mendorong kami untuk memperkenalkan Voice of Startups sejak 2012,” kata CEO KVB Dian Noeh Abubakar.

Dian memaparkan bahwa startup sering datang dengan model bisnis baru yang belum terlalu akrab di tengah masyarakat Indonesia. Berbeda dengan perusahaan besar yang telah memiliki nama dan model bisnis konvensional, startup memberikan tantangan tersendiri dalam menjalani jasa PR bagi pihaknya.

“Fungsi PR bukan semata-mata awareness atau malah dibutuhkan hanya ketika krisis saja, tetapi dimulai dengan membangun pondasi dari reputasi sebuah perusahaan, atau organisasi atau individu. Cara berpikir PR inilah yang diperlukan oleh para founder dan CEO startup sehingga startup yang mereka bangun diketahui memberikan manfaat atau impact untuk masyarakat, memiliki differentiating point di kalangan konsumen, serta memiliki business model yang dikomunikasikan dan dimengerti sehingga dapat dipahami oleh mitra bisnis dan pendana (VC/angel investor),” papar Dian.

Sejalan dengan semakin terbukanya market dan peningkatan wacana economic partnership dalam perdagangan internasional, startup turut berkesempatan melakukan manuver lincah terutama dengan memanfaatkan industri teknologi.

“KVB membuat voiceofstartups.org sebagai platform online untuk berdiskusi tentang PR dan economic partnership misalnya ASEAN Economic Community, agar diakses dengan mudah dari mana saja, dan kapan saja,” tutup Dian.

Tiga Hal yang Perlu Diperhatikan Startup Dalam Membangun Hubungan Publik

Ilustrasi Public Relation / Shutterstock

Menjalankan startup dan mengejar mimpi bukan tanpa halangan dan tantangan setiap harinya. Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian adalah membangun hubungan publik yang baik untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap produk yang kita miliki. Chatrine Siswoyo, seorang konsultan Public Relation (PR) di PRecious Communication, telah memiliki pengalaman membantu startup membangun dan menjaga urusan public relation mereka. Ia mengatakan setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh para pelaku startup dalam membangun dan menjaga hubungan publik, yaitu brand storypurpose, dan platform.

Continue reading Tiga Hal yang Perlu Diperhatikan Startup Dalam Membangun Hubungan Publik