Microsoft HoloLens 2 Kabarnya Bakal Diumumkan pada Event MWC 2019

Kalau ditanya apa kekurangan terbesar Microsoft HoloLens di samping viewing angle yang sempit, saya yakin banyak yang bakal menjawab harganya kelewat mahal. Dengan banderol paling murah $3.000, HoloLens jelas bukan produk untuk kalangan mainstream, dan Microsoft sendiri menyadari bahwa itu harus diwujudkan secara bertahap.

HoloLens tidak lain dari produk generasi pertama, jadi wajar kalau ia memiliki banyak kekurangan. Microsoft tentu sudah belajar banyak, dan untuk HoloLens 2, mereka kabarnya sudah menyiapkan solusi agar harga jualnya tidak melambung seperti pendahulunya, yakni dengan menggunakan chipset Qualcomm Snapdragon 850.

Andai benar, ini berarti HoloLens 2 punya performa yang setara dengan laptop yang berprinsip always-on. Namun tentu chipset saja baru secuil dari cerita utuhnya, dan sejauh ini hampir semua kabar yang beredar baru sebatas spekulasi.

Yang lebih menarik justru adalah rumor mengenai kapan Microsoft bakal menyingkap HoloLens 2. Laporan terbaru menunjuk tanggal 24 Februari, tepatnya pada event Mobile World Congress 2019 di kota Barcelona.

Keyakinan publik didasari oleh nama salah satu pembicara yang akan mengisi acara tersebut: Alex Kipman, sosok yang dikenal akan pengalamannya mengerjakan HoloLens generasi pertama. Sesi beliau sudah pasti akan mengangkat topik HoloLens, meski tidak ada yang berani memastikan apakah Microsoft bakal mengumumkan HoloLens 2 secara resmi ketika itu, atau sekadar memberikan teaser saja.

Sumber: VentureBeat dan Neowin.

Samsung Galaxy Book 2 Mirip Surface Pro tapi dengan Chipset Snapdragon 850

Juni lalu, Qualcomm memperkenalkan chipset Snapdragon 850 yang dirancang secara khusus untuk menyambut tren laptop always-on. Sesuai janji, laptop berbekal chipset tersebut dijadwalkan hadir pada musim liburan tahun ini, dan sekarang salah satunya sudah datang dari Samsung.

Namanya Galaxy Book 2, dan ia merupakan penerus langsung Galaxy Book yang dirilis tahun lalu. Perubahan yang dibawa cukup banyak. Yang paling mencolok, desainnya kini sangat mirip seperti Surface Pro, dengan kickstand yang terintegrasi ke bodi perangkat, bukan lagi pada keyboard-nya.

Samsung Galaxy Book 2

Keyboard-nya sendiri bertambah tipis, akan tetapi masih bisa dilepas-pasang dengan mudah, dan tetap merangkap peran sebagai cover layar ketika sedang tidak digunakan. Juga berbeda dari tahun lalu adalah, Galaxy Book 2 hanya ditawarkan dalam satu varian ukuran saja.

Perubahan terbesarnya tentu saja adalah penggunaan chipset Snapdragon 850 itu tadi, yang terdiri dari prosesor quad-core 2,96 GHz + quad-core 1,7 GHz. Perangkat turut dibekali RAM 4 GB dan storage internal 128 GB (plus slot microSD), tidak ketinggalan juga modem Snapdragon X20 LTE yang mendukung Gigabit LTE.

Samsung Galaxy Book 2

Galaxy Book 2 mengandalkan OS Windows 10 dengan S Mode secara default. Kombinasi ini dipercaya mampu menyuguhkan daya tahan baterai hingga 20 jam. Layar sentuhnya sendiri merupakan panel Super AMOLED 12 inci beresolusi 2160 x 1440 pixel.

Sepasang port USB-C, sensor sidik jari, kamera belakang 8 megapixel dan depan 5 megapixel tidak lupa Samsung sematkan, demikian pula sepasang speaker racikan AKG yang mendukung Dolby Atmos. Secara keseluruhan, tebal perangkat tidak lebih dari 7,6 mm, dan bobotnya pun kurang dari 800 gram.

Samsung Galaxy Book 2

Di Amerika Serikat, Samsung Galaxy Book 2 akan dipasarkan mulai bulan November mendatang seharga $1.000. Banderol tersebut sudah termasuk keyboard cover plus S Pen.

Sumber: Samsung.

Chipset Qualcomm Snapdragon 850 Dibuat Khusus untuk Laptop

Ketika membahas mengenai smartphone flagship, hampir bisa dipastikan nama Snapdragon selalu disebut. Chipset buatan Qualcomm tersebut, utamanya seri 8xx, telah menjadi andalan ponsel Android kelas high-end dalam beberapa tahun terakhir.

Namun sejak Snapdragon 835, Qualcomm melihat potensi chipset smartphone andalannya itu untuk digunakan di laptop. Itulah yang menjadi latar belakang di balik lahirnya Snapdragon 850, sebuah chipset yang secara eksklusif dirancang untuk laptop, dan bukan penerus Snapdragon 845 yang menjadi andalan ponsel flagship terkini.

Snapdragon 850 pada dasarnya menjanjikan peningkatan performa, konektivitas dan daya tahan baterai ketimbang Snapdragon 835 yang digunakan pada laptop. Berdasarkan klaim Qualcomm, performanya naik sekitar 30 persen, sedangkan daya tahan baterainya lebih awet 20 persen.

Sejatinya ada banyak kemiripan antara Snapdragon 850 dan Snapdragon 845, mulai dari proses fabrikasi 10 nm sampai integrasi Qualcomm Artificial Intelligence Engine dan Snapdragon X20 LTE, yang memungkinkan kinerja machine learning yang lebih optimal serta kemampuan transfer data hingga secepat 1,2 Gbps di atas kertas.

Dari kacamata sederhana, Snapdragon 850 bisa dianggap sebagai Snapdragon 845 yang telah dioptimalkan untuk ekosistem PC. Qualcomm gampangnya ingin menghadirkan keunggulan-keunggulan smartphone dan arsitektur ARM ke ranah laptop, utamanya prinsip always on dan always connected, serta baterai yang bisa tahan seharian.

Kalau semuanya berjalan sesuai rencana Qualcomm, laptop berbekal chipset Snapdragon 850 dari berbagai pabrikan bakal dirilis pada musim liburan tahun ini juga.

Sumber: Qualcomm.