Bagaimana Cara Mengoptimalkan Social Commerce untuk Meningkatkan Penjualan?

Social commerce saat ini menjadi salah satu platform andalan masyarakat untuk berbelanja. Social commerce menjadi pilihan yang tepat bagi para pedagang untuk memasarkan produknya secara online.

Sekecil apapun bisnisnya, akan lebih baik jika merambah ke pasar digital karena konsumen di era digital saat ini cenderung lebih memilih belanja online daripada belanja offline yang dianggapnya lebih efektif dan efisien dari segi apapun, terutama waktu. Terlebih, situasi pandemi yang telah membatasi mobilitas masyarakat membuat masyarakat semakin mengandalkan belanja online sekaligus mendorong UMKM untuk beradaptasi dengan platform digital.

Berbagai kategori mulai dari fashion, home and living, beauty and care, electronic, hingga food and beverage sekalipun bisa memperluas pasarnya di platform digital. Namun, pedagang yang ingin merambah ke pasar digital perlu memperhatikan platform mana yang tepat untuk produknya.

Pemilihan yang tepat ini tentunya perlu mempertimbangkan berbagai aspek dengan tujuan agar pedagang dapat mengoptimalkan platform tersebut untuk memperluas pemasarannya sekaligus meningkatkan penjualan. Selain mengenali karakter konsumen dari produk, Anda juga perlu mempertimbangkan karakter dari masing-masing platform yang akan dipilih apakah cocok untuk karakter konsumen produk Anda atau tidak. Simak tips pemilihan social social commerce berikut.

Tips Memilih Media Sosial sebagai Social Commerce yang tepat

  • Tentukan target konsumen Anda

Bukan hanya sebelum merambah ke pasar digital, bahkan target konsumen sudah harus ditentukan sejak awal pada saat Anda merencanakan bisnis yang akan Anda jalankan.

Menentukan pasar dan target konsumen serta mengenali karakter dan preferensi target konsumen menjadi hal yang sangat penting karena hal tersebut akan menjadi dasar penentuan strategi pemasaran ke depannya, termasuk menjadi salah satu faktor pertimbangan dalam memilih platform social commerce yang tepat untuk memperluas pasar dan penjualan.

  • Kenali karakter pengguna setiap media sosial

Dalam memilih media sosial sebagai platform penjualan online, Anda perlu mempertimbangkan pengguna dari setiap media sosial. Pilihlah media sosial yang penggunanya sesuai dengan target konsumen untuk produk Anda, baik itu kesesuaian usia, jenis kelamin, profesi, demografi, preferensi, dan lain sebagainya.

Sebagai contoh, Instagram didominasi oleh pengguna dibawah 35 tahun dan memiliki fokus pada konten berbentuk foto atau video. Maka dari itu Instagram cocok untuk bisnis dengan kategori produk yang membutuhkan penekanan pada visual seperti produk kecantikan atau pakaian.

  • Pilih platform yang sesuai dengan jenis bisnis Anda

Lihat kecocokan platform yang akan dipilih dengan jenis bisnis Anda. Tentunya semua jenis bisnis dapat merambah ke pasar digital, tetapi dengan melihat kesesuaian jenis bisnis dengan platform digital yang dipilih akan membantu anda memfokuskan kegiatan dan strategi pemasaran. Misalnya produk Anda membutuhkan penekanan visual, maka Anda dapat lebih mengoptimalkan penggunaan Instagram dan Tiktok.

Merambah pasar digital berarti memperluas target konsumen potensial Anda. Melalui platform yang dipilih, Anda dapat menjangkau lebih banyak calon konsumen, berinteraksi secara langsung dengan mereka, dan mempersuasi mereka melalui konten yang Anda sajikan. Setelah memilih platform mana yang tepat, Anda perlu menentukan strategi untuk dapat mengoptimalkan platform tersebut.

Strategi Mengoptimalkan Social Commerce untuk Meningkatkan Penjualan

  • Mengunggah konten secara berkala

Buat konsumen Anda selalu terhubung dengan produk Anda melalui konten yang diunggah. Konten bisa berupa produk/katalog baru atau sekedar konten interaktif dengan konsumen Anda.

Jika Anda mengunggah konten, tentunya konten akan muncul di halaman media sosial konsumen dan membuat konsumen selalu mengingat brand Anda. Anda dapat membuat konten kreatif dalam bentuk foto, video, atau bahkan dalam bentuk teks.

  • Perhatikan kualitas konten yang diunggah

Jika platform yang Anda gunakan mengutamakan visual seperti Instagram, maka Anda perlu memperhatikan kualitas foto atau video yang dibagikan. Jangan sampai membagikan konten dengan resolusi rendah yang akan membuat citra produk Anda menurun.

  • Responsif dan Interaktif

Pelayanan Admin yang mengelola platform online akan turut mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Salah satu kemudahan yang ditawarkan social commerce adalah dimana brand dapat berinteraksi langsung dengan konsumennya, baik melalui kolom komentar atau fitur direct message.

Maka dari itu, penting untuk memberikan pelayanan yang ramah dan responsif kepada konsumen yang mengajukan pertanyaan atau mengadukan keluhan.

  • Mengikuti tren yang sedang naik

Mengikuti tren akan membantu Anda dalam membuat konten yang menarik. Orang cenderung ingin tahu apa yang sedang menjadi tren saat itu, dengan membuat konten sesuai tren akan mendorong konten Anda untuk menjangkau lebih banyak audiens.

Sales: Pengertian, Tugas, dan Jenis-Jenisnya

Sales merupakan garda terdepan terdepan dari sebuah perusahaan. Sebab, sales adalah pihak yang bertanggung jawab secara langsung atas penjualan produk dan layanan dari suatu perusahaan.

Dalam tugasnya, sales berhubungan langsung dengan calon pembeli dengan menggunakan pendekatan tertentu untuk memengaruhi mereka agar membeli produk yang ditawarkan. Dengan begitu, sales mampu memenuhi target penjualan yang ditetapkan sebelumnya.

Lantas, apa yang sebenarnya disebut sebagai sales dan apa saja tugas dan tanggung jawabnya?

Pengertian Sales

Sales adalah suatu pekerjaan yang sangat berkaitan dengan penjualan. Mengutip dari HubSpot, sales adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kegiatan penjualan barang atau jasa. Dalam setiap perusahaan, seluruh penjualan produk maupun layanannya menjadi tanggung jawab tim sales.

Sales umumnya harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Pasalnya, seorang sales harus mampu memengaruhi calon konsumen agar mau membeli produk yang ditawarkannya untuk memenuhi target penjualan. Apabila target penjualan telah tercapai, sales akan mendapat imbalan berupa komisi atau bonus.

Tugas dan Tanggung Jawab Sales

Pada dasarnya, sales bertanggung jawab atas penjualan produk maupun layanan dari sebuah perusahaan. Untuk lebih lengkapnya, berikut beberapa tugas dan tanggung jawab sales secara lebih detail.

Meningkatkan Penjualan

Salah satu tugas utama sales adalah untuk meningkatkan penjualan. Dalam hal ini, seorang sales bertugas untuk mendekati calon pelanggannya dengan menggunakan pendekatan tertentu untuk menawarkan produk atau layanannya.

Melakukan Customer Acquisition

Pada dasarnya, customer acquisition adalah suatu strategi yang dilakukan perusahaan untuk menarik pelanggan baru. Seorang sales juga harus bertanggung jawab untuk melakukan customer acquisition, seperti melakukan cold-emailing, cold-calling dan lain sebagainya.

Customer Retention

Sales juga bertugas untuk mempertahankan pelanggan agar tetap loyal menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan. Hal inilah yang dinamakan dengan customer retention.

Membantu Perkembangan Bisnis

Setiap sales memiliki target penjualan tersendiri yang biasanya selalu naik pada tiap periode. Sales bertugas untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya dengan memenuhi target penjualan yang telah ditetapkan.

Jenis-Jenis Sales

Mengutip dari The Balance Careers, sales terbagi menjadi beberapa jenis, mulai dari sales representative, sales management, sales administrative, account executive hingga executive-level management. Berikut adalah penjelasan selengkapnya dari kelima jenis sales tersebut.

Sales Representative

Sales representative adalah tingkatan paling dasar dari sebuah tim sales. Sales representative juga biasa disebut sebagai garda terdepan dalam proses penjualan. Beberapa sebutan lain yang digunakan untuk sales representative adalah agen penjualan, account representative, advertising representative, brand ambassador dan lain sebagainya.

Sales Management

Sales manager bertugas untuk memimpin tim sales pada suatu perusahaan dengan membawahi beberapa orang sales representative. Umumnya, mereka akan menetapkan tujuan dan menganalisa penjualan yang dicapai.

Sales Administrative

Sales administrative adalah tim sales yang membantu dalam hal administratif, seperti mengurus izin perjalanan, menyiapkan quotation, hingga melakukan perhitungan dan pengurusan bonus yang diberikan kepada pelanggan tetap.

Selain itu, mereka juga biasanya bertugas untuk menjembatani tim sales dan tim marketing. Beberapa sebutan lain yang biasa digunakan untuk sales administrative, seperti business development representative, enterprise representative, financial assistant, dan industry representative.

Account Executive

Account executive adalah posisi yang setara dengan sales manager. Tugas utama seorang AE adalah menciptakan dan mempertahankan relasi antara pihak perusahaan dengan kliennya.

Seorang AE juga harus memahami pengetahuan dan pemahaman terutama mengenai tren industri. Tujuannya adalah agar AE dapat menjalin hubungan yang baik dengan setiap pelanggan dengan adanya pengetahuan tersebut.

Executive-Level Management

Executive-level management adalah pihak yang bertugas untuk menentukan dan mengarahkan tujuan utama penjualan dari suatu perusahaan. Mereka bertangung jawab dalam merancangkan rencana pemasaran hingga membuat rencana yang berhubungan antara pihak perusahaan dengan pelanggan.

Nah, itulah penjelasan mengenai sales mulai dari pengertian, tugas dan tanggung jawab, serta jenis-jenisnya. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sales adalah pihak yang bertanggung jawab atas penjualan produk atau layanan dari suatu perusahaan.

Perbedaan Equipment dengan Supplies dalam Akuntansi

Dalam akuntansi, terdapat istilah equipment dan supplies yang sama-sama menjadi komponen penting. Namun, masih banyak orang yang menganggap bahwa equipment dan supplies merupakan istilah yang sama. Padahal, keduanya merupakan dua hal yang memiliki makna dan pengertian berbeda.

Lantas, apa saja perbedaan antara equipment dengan supplies dalam akuntansi? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Apa Itu Equipment?

Dalam Bahasa Inggris, equipment berarti peralatan. Sedangkan dalam akuntansi, equipment bisa berbentuk barang maupun tempat yang digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan kegiatan bisnisnya.

Berbeda dengan peralatan lain, equipment bersifat tahan lama. Beberapa contoh equipment yang sering digunakan, seperti furniture kantor, komputer atau laptop, mesin produksi, kendaraan kantor, hingga gedung maupun gudang perusahaan juga termasuk ke dalam equipment.

Jenis Equipment

Equipment sendiri terbagi menjadi dua jenis, berdasarkan ukuran. Berikut penjelasan mengenai dua jenis equipment, yakni:

1. Equipment Besar

Equipment besar dalam pencatatan akuntasi masuk ke dalam aktiva tetap. Artinya, jika kamu membeli equipment besar, kamu juga harus menghitung biaya penyusutannya.

Equipment besar mencakup beragam aset yang berpotensi dapat dijual kembali dan menjadi sarana perusahaan untuk mendapatkan pemasukan. Beberapa contoh equipment besar, seperti komputer, mesin produksi, lemari, loker, gudang, gedung, dan lain sebagainya.

2. Equipment Kecil

Berbeda dengan equipment besar, equipment kecil merupakan peralatan yang bentuknya kecil dan memiliki nilai jual yang rendah. Oleh sebab itu, equipment kecil dimiliki oleh perusahaan bukan sebagai aset, melainkan peralatan penunjang.

Dalam akuntansi, equipment kecil tetap dicatat sebagai aktiva tetap yang akan mengalami proses penyusutan. Beberapa contoh equipment kecil, misalnya kabel USB, obeng, kunci, jam dinding, dan lain sebagainya.

Ciri-Ciri Equipment

Adapun beberapa ciri equipment, antara lain:

  1. Memiliki biaya penyusutan.
  2. Dapat digunakan dalam waktu yang cukup lama.
  3. Memiliki nilai jual jika dijual kembali.
  4. Biasanya berukuran besar dan memiliki peran vital dalam keberlangsungan usaha.
  5. Membutuhkan energi penunjang, seperti bahan bakar atau listrik.

Apa Itu Supplies?

Supplies merupakan perlengkapan yang melengkapi kebutuhan perusahaan dalam menunjang keberlangsungan bisnisnya. Dalam akuntansi, supplies merupakan beragam hal yang dimiliki oleh perusahaan dan dapat dipakai berulang kali.

Meski dapat dipakai berulang kali, supplies memiliki sifat sementara atau akan habis jika terus-terusan digunakan. Biasanya, benda yang termasuk ke dalam supplies merupakan benda berukuran kecil yang bukan menjadi pendukung utama dalam aktivitas operasional perusahaan.

Jenis Supplies

Berdasarkan kebutuhannya, supplies dibagi menjadi dua jenis, yakni perlengkapan kantor dan perlengkapan pabrik.

1. Perlengkapan Kantor

Perlengkapan kantor merupakan segala hal yang dibutuhkan untuk keperluan aktivitas kantor. Dalam akuntansi, semua perlengkapan kantor wajib dicatat secara lengkap dan akurat.

Untuk menghitungnya, kamu bisa menambah nilai saldo di awal dengan nilai pembeliannya, lalu hasilnya dikurangi dengan stok yang tersisa. Beberapa contoh perlengkapan kantor, seperti pensil, kertas, tinta, penghapus, dan beragam alat tulis lainnya.

2. Perlengkapan Pabrik

Perlengkapan pabrik merupakan jenis perlengkapan yang berguna untuk menjalankan aktivitas pabrik di perusahaan. Sama seperti perlengkapan kantor, perlengkapan pabrik juga harus dicatat secara lengkap dan akurat.

Selain dicatat, semua perlengkapan pabrik juga harus dihitung jumlah fisiknya. Namun, beberapa perusahaan terkadang memasukkan perlengkapan pabrik ke dalam overload pabrik, yang berarti biaya perlengkapan akan dimasukkan ke dalam harga pokok penjualan dari setiap jenis unit produksinya.

Ciri-Ciri Supplies

Adapun beberapa ciri perlengkapan, antara lain:

  1. Tidak dapat menghasilkan suatu barang atau jasa secara langsung tanpa bantuan alat lain.
  2. Tidak memiliki nilai material.
  3. Perlengkapan tidak dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama atau kurang dari satu tahun.

Perbedaan Equipment dan Supplies

Pada dasarnya, equipment berarti peralatan, sementara supplies berarti perlengkapan. Keduanya merupakan dua hal yang sama-sama dibutuhkan oleh perusahaan.

Adapun beberapa perbedaan di antara keduanya, antara lain:

  • Dari segi biaya penyusutan, equipment memiliki biaya penyusutan, sementara supplies tidak memilikinya.
  • Dari segi batas pemakaian, equipment dapat digunakan dalam jangka waktu lama atau minimal 1 tahun, sementara supplies hanya dapat digunakan maksimal 1 tahun.
  • Dari segi penjualan kembali, equipment memiliki nilai jual sehingga dapat dijual kembali, sementara supplies tidak dapat dijual kembali.
  • Dari segi harga, equipment memiliki harga yang relatif tinggi karena biasanya berukuran besar, sementara supplies memiliki ukuran kecil dengan harga yang relatif terjangkau.
  • Dari segi tenaga listrik, equipment membutuhkan tenaga listrik dan bahan bakar dalam pengoperasiannya, sementara supplies tidak membutuhkannya.
  • Dari segi peran dalam produksi, equipment berperan sebagai peralatan utama yang menunjang proses produksi, sementara supplies hanya menjadi pelengkap kegiatan produksi.
  • Dari segi pencatatan laporan, equipment tercatat sebagai aktiva tetap, sementara supplies tidak tercatat sebagai aktiva lancar.

Nah, itulah penjelasan dan perbedaan antara equipment dengan supplies. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantumu untuk membedakan kedua hal tersebut.

10 Rekomendasi Aplikasi CRM untuk Pengelolaan Bisnis yang Lebih Profesional

Dalam mengelola bisnis kadang kala Anda merasa kesulitan dalam mengatur hubungan bisnis Anda dengan para pelanggan. Dengan kemajuan teknologi kini ada aplikasi CRM atau Customer Relationship Management yang mampu untuk meningkatkan performa sales Anda menjadi lebih efisien dan efektif juga. Ini dia 10 Aplikasi CRM Indonesia yang bisa Anda gunakan.

Oracle NetSuite CRM

Aplikasi CRM Indonesia

Oracle NetSuite CRM adalah salah satu aplikasi CRM yang bisa memberikan berbagai informasi pelanggan. Dengan CRM dari Indonesia kartu ini Anda bisa mendapatkan sistem layanan kepada pelanggan dengan lebih baik dan real time. Keunggulan dari aplikasi ini adalah Anda bisa fokus melayani pelanggan nya dan memudahkan bisnis Anda dalam melakukan kegiatan marketing dan sales sesuai tren dari perilaku konsumen.

CRM HashMicro

Aplikasi CRM Indonesia

Aplikasi selanjutnya yang bisa direkomendasikan adalah HashMicro dimana Anda bisa mendapatkan kemudahan dalam mengelola data mengidentifikasi konsumen yang potensial di usaha Anda. Dengan apliaksi ini Anda bisa mendapatkan hasil penjualan dalam hitungan detik dan juga secara real time. Kelebihan dari aplikasi ini ada pada pemantauan menyeluruh aktivitas penjualan seperti rapat dan berbagai perubahan dari pembeli yang bisa terpantau dengan baik. 

OCA Indonesia

Aplikasi CRM Indonesia

Aplikasi satu ini biasanya digunakan bisnis besar hingga UMKM untuk mengelola pelayanan bisnisnya dengan sempurna. Hanya dengan menggunakan satu platform ini saja, ada berbagai fitur yang bisa menyesuaikan kebutuhan Anda dengan lebih baik.

Dengan aplikasi ini ada penggabungan antara manusia dan chatbot demi pelayanan yang lebih baik, cepat dan mudah. Keunggulan dari aplikasi ini ada pada fitur Ticketing dimana Anda bisa memprioritaskan pertanyaan yang masuk dari para konsumen.

Barantum

Aplikasi CRM Indonesia

Aplikasi CRM Barantum ini adalah aplikasi yang dikembalikan di Indonesia dan bisa membantu Anda dalam  melakukan CRM dengan lebih baik. Keunggulan dari CRM Barantum ini ada pada fitur yang mampu meningkatkan loyalitas pelanggan, mengurangi biaya operasional perusahaan bahkan juga menjadi media yang bisa meningkatkan market yang diharapkan oleh perusahaan atau bisnis Anda.

Majapahit Teknologi CRM

Aplikasi CRM Indonesia

Aplikasi selanjutnya untuk membantu Anda dalam mengelola CRM  berasal dari Majapahit Teknologi, dengan Majapahit Teknologi anda bisa mengetahui status dari prospek konsumen Anda dan bahkan bisa mengelola data customer dengan lebih muda. Keunggulan dari aplikasi ini ada dari fitur Customer Management, Project Management bahkan juga ada user yang bisa membantu Anda membantu perkembangan proyek bisnis Anda hingga selesai.

CRM 360 Sales System

Aplikasi CRM Indonesia

Aplikasi CRM lainnya hadir untuk memberikan pelayanan unggulan untuk usaha Anda yang berupa Automatic Notification dimana Anda bisa mengirimkan ucapan ulang tahun dan hal lainnya secara otomatis melalui Whatsapp maupun Email.

Tak hanya itu bagi Anda yang ingin mencobanya terlebih dahulu, Anda bisa menggunakan aplikasi ini hanya dari 0 rupiah saja atau gratis. Tentunya Anda juga bisa meningkatkan kemampuan operasional CRM Anda apabila berlangganan premium lainnya. 

SugarCRM

Aplikasi CRM Indonesia

Aplikasi satu ini juga telah dipercayai oleh berbagai perusahaan besar dan bisa beradaptasi sesuai dengan lingkungan bisnis yang menawarkan Anda banyak alternatif biaya yang murah hingga juga berbayar.  Dengan menggunakan aplikasi ini Anda bisa melakukan operasional aplikasi CRM sendiri dan bahkan melakukan pengembangan bersama para ahli, mengenai fitur mana yang bisa Anda optimalkan di bisnis Anda ketika menggunakan aplikasi ini. Tentunya dengan aplikasi ini Anda bisa membantu kepercayaan dari pelanggan menjadi data data untuk mengatur strategi marketing bisnis Anda. 

Qontak

Aplikasi CRM Indonesia

Aplikasi CRM Qontak biasanya digunakan  untuk merekam dan mengolah data base dari penjualan bisnis Anda. Keunggulan dari aplikasi ini adalah mudahnya diintegrasikan melalui berbagai saluran seperti berbagai macam pilihan chat untuk bisnis yaitu Whatsapp bahkan juga lokasi GPS. Dengan Qontak Anda juga bisa mengatasi sendiri kebutuhan proses bisnis Anda dengan lebih mudah untuk memantau semua aktivitas penjualan Anda dan bisa menyimpan data penjualannya secara rapi. 

Sisi Forca CRM

Aplikasi CRM Indonesia

Aplikasi satu ini dirancang untuk mengelola kegiatan pemasaran Anda mulai dari mencari calon pelanggan bahkan juga emmabngun loyalitas kepada pelanggan Anda. Dengan aplikasi ini kegiatan penjualan Anda juga akan dilaporkan secara real time dan mengoptimalkan kegiatan penjualan Anda.

Keuntungan dari penggunaan aplikasi ini Anda bisa menambahkan loyalitas dan meningkatkan penjualan dengan adanya fitur client management dan sales marketing management.

Odoo

Aplikasi CRM Indonesia

Aplikasi CRM yang bisa Anda coba selanjutnya adalah Odoo, dengan Odoo Anda bisa mendapatkan solusi tepat untuk bisnis Anda dalam melacak prospek dan mendapatkan realisasi peluang terhadap bisnis yang dimiliki Anda. Dengan aplikasi ini Anda bisa menilai kinerja dan aktivitas bisnis Anda dengan lebih mudah.

Tak hanya itu, keunggulan dari aplikasi ini Anda bisa meningkatkan hubungan dengan customer Anda dengan lebih real time dan tawarkan produk yang dimiliki usaha Anda agar menjadi optimal.

Demikianlah rekomendasi aplikasi CRM Indonesia yang bisa Anda gunakan untuk meningkatkan potensi penjualan di bisnis Anda. Pilihlah juga aplikasi yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan dari bisnis Anda. Selamat mencoba!

Gambar Header Pixabay

Seni Menjual Harus Dimiliki Setiap Founder Startup

Salah satu DNA dalam proses bisnis adalah “seni menjual”. Mulai dari bisnis tersebut dimulai atau membangun inti dari dalam, hingga memastikan produk sampai ke tangan konsumen dengan tepat. Sangat mustahil bisnis akan berjalan tanpa adanya pemahaman tentang cara untuk menjual tersebut.

Dimulai dari menjual visi untuk lingkup internal

Ketika sebuah ide dicetuskan, seorang founder perlu meramu susunan yang tepat untuk memastikan roda bisnis berputar dengan baik. Apa yang perlu ia lakukan? Tak lain menjual visi, baik kepada orang lain sebagai mitranya maupun kepada investor untuk dapat mengakselerasi bisnisnya.

Menjual visi ini menjadi hal yang sangat krusial, pada dasarnya membangun bisnis juga membutuhkan chemistry –sebuah keinginan dan semangat yang sama untuk membawa apa yang telah dirintis ke suatu titik.

Kendati demikian ada cara pragmatis yang dapat dipilih oleh founder. Namun dapat dijadikan pertimbangan, bahwa cara pragmatis akan mengantarkan rekanan yang dipilih pada titik pengguguran kewajiban. Artinya seorang tersebut hanya akan berjalan bagaikan robot, mereka bekerja dengan apa yang diperintahkan. Kecil kemungkinan aktif memberikan sumbangsih untuk improvisasi bisnis yang dibangun.

[Baca juga: 5 Cara Menjadi Orang yang Berpengaruh]

Menjual visi adalah untuk memberikan sebuah kepercayaan. Terlebih bagi startup, umumnya di fase awal tidak ada yang bisa dipamerkan, selain visi tadi. Visi yang dijual adalah sesuatu yang ingin dilihat oleh founder startup tentang bisnisnya di masa mendatang.

Dilanjutkan membawakan produk ke tangan konsumen

Ketika seseorang mulai melangkah dengan bisnisnya, hal yang akan ditemui di lapangan adalah tidak ada orang yang akrab dengan produk yang dikembangkan. Mengapa ini penting untuk menjadi penegasan, karena sering kali pengusaha gagal mengingat ini karena mereka menghabiskan sepanjang hari setiap hari memikirkan produk mereka, dan bagi mereka itu mudah dipahami.

Kenyataannya ketika menunjukkan produk kepada orang lain untuk pertama kali tidaklah mudah. Meskipun mereka dapat melihat bahwa itu baru dan mengesankan, mereka tidak tahu apa yang mereka lihat. Di sini tantangan muncul, lagi-lagi tentang menjual. Solusinya hanya dua, membuat apa yang disampaikan mudah dimengerti atau membuatnya menjadi sangat menarik.

[Baca juga: 8 Strategi Pemasaran Produk untuk Generasi Z]

Seni menjual yang sangat umum adalah dengan melempar ide dan latar belakang tentang solusi yang ditawarkan. Membuat sebuah garis besar masalah yang mungkin dihadapi konsumen dengan cara yang paling ringan. Menceritakan sebuah cerita masih menjadi cara yang efektif untuk menarik perhatian audiens, dan lebih mudah untuk dihubungkan daripada daftar fakta dan gambar.

Semakin penuh warna, bermakna dan sederhana membuat penjelasan, semakin mudah diresapi. Pastikan untuk menjaga agar tetap singkat dan relevan, menguraikan setiap ciri khas produk hingga menyulut kegembiraan pengguna. Dan pada akhirnya, harus ada dorongan penjualan atau komitmen. Beberapa orang sering kali terlihat tertarik pada sebuah produk, namun tidak memiliki minat untuk membeli.

Seni menjual ini sangat dinamis, bahkan bisa dikatakan tidak ada teori tentang bagaimana memenangkan orang atau konsumen dengan strategi yang pasti. Semuanya serba tambal-sulam, dengan maksud sangat bergantung dengan kejelian “sang penjual” dalam membaca keadaan, memberikan penjelasan dan menekankan penawaran.

29 Faktor Penentu Konversi Website Anda

Sebagai digital performance agency, saya dan tim beberapa kali bertemu pemain e-commerce baru/brand/personal yang baru membangun e-commerce store-nya sendiri, dan kebanyakan dari mereka selalu menanyakan seputar konversi sales dengan nada frustrasi seperti:

  • Kenapa konversi sales di website e-commerce-nya sedikit?
  • Kenapa cost per conversion-nya tinggi sekali?
  • Kenapa orang abandon cart e-commerce saya?

Untuk e-commerce lama pastinya sudah mendapat pencerahan dari pengalaman beberapa tahun setelah berjalan.

Sebenarnya ada beberapa hal fundamental yang harus dipahami terlebih dahulu untuk mengatur ekspektasi konversi/sales di website Anda, satu hal yang harus Anda ingat adalah faktor penentu terjadinya konversi sales/penjualan tidak 100% tergantung dari iklan Anda.

Dan kalau Anda melihat dari list di bawah, iklan hanya sebagian kecil dari faktor lain, bahkan tidak termasuk dalam top prioritas untuk hal yang harus Anda persiapkan/bereskan.

Kabar baiknya adalah artinya masih ada kesempatan untuk pemain e-commerce baru untuk mengejar pemain e-commerce lama. Tentunya banyak hal yang harus disiapkan oleh tim internal a=Anda dari semua divisi dan juga agency periklanan Anda.

Apa sajakah faktor yang menentukan terjadinya konversi, di sini urutan menentukan prioritas, dan karena kebanyakan saya hanya menjelaskan intinya di sini, tentunya kita bisa ngobrol banyak di offline:

(1) Harga atau promosi

Banyaknya e-commerce dan marketplace membuat orang cenderung untuk memilih harga termurah, tentunya mereka juga sudah mempertimbangkan jenis barang, garansi dan hal lain yang biasanya ditawarkan sama oleh semua pemain e-commerce/market place. Coba tanya diri sendiri, jika Anda ingin membeli sebuah barang yang pasti bentuknya seperti buku, e-commerce A menawarkan harga IDR 300,000 & e-commerce B menawarkan harga IDR 290,000, dari e-commerce mana yang akan Anda beli?

Promosi juga sangat penting, ada e-commerce kopi yang bisa dibilang hampir setiap hari mengeluarkan promosi menarik, mungkin tidak setiap promosi akan berhasil, tapi mereka belajar dan setidaknya berhasil menjadi top of mind. Hal yang perlu diingat ketika melakukan promosi, buatlah promosi yang benar2 bagus, bukan palsu atau diskon palsu atau ala kadarnya.

(2) Perilaku pembeli

Kesalahan yang juga paling sering terjadi adalah mengharapkan pembeli untuk membeli barang Anda secara online, padahal barang Anda termasuk barang tipe impulsif yang harus segera dibeli ketika diperlukan dan mudah didapatkan di toko offline terdekat. Bayangkan Anda dalam perjalanan pulang ke rumah dan ingin segera mandi dan keramas, namun Anda teringat tadi pagi Anda sudah kehabisan sabun dan sampo, apakah Anda akan membeli sabun dan sampo secara online dan menunggu hingga besok atau bahkan beberapa jam jika diantar dengan kurir kilat? Atau Anda cukup mampir sebentar ke warung dan masalah Anda selesai?

Bukan berarti Anda tidak perlu berada di online, tetapi KPI untuk industri tertentu seharusnya berbeda.

(3) Brand e-commerce

Pemain baru artinya brand baru, orang tidak/belum mengenal Anda, orang belum percaya Anda, bagaimana cara Anda menangani order pembeli sampai nanti ketika ada masalah. Begitu juga dengan pemain lama, coba cel apakah brand Anda terkenal dengan hal positif atau malah sebaliknya?

(4) Penyimpanan data pembeli

Pastikan ada menu untuk pembeli yang loyal supaya mereka mudah untuk melakukan pembelian ulang, seperti alamat, kartu kredit, nomor rekening, dan sebagainya.

(5) Pilihan pembayaran

Perbanyak pilihan pembayaran dari COD, kartu kredit, debit, e-wallet, dan sebagainya.

(6) User interface & experience

Dari desain, menu sampai pengalaman di mobile semuanya harus mudah dan menyenangkan.

(7) Tracking

Tidak melakukan tracking, tidak bisa diukur, artinya tidak bisa ditingkatkan. Track semua button, event, page, add to chart, konfirmasi, penjualan sukses dan semua proses di dalam website Anda, lalu lihat mana yang bisa ditingkatkan.

(8) Remarketing/retargeting

90%+ orang suka windows shopping, hal yang sama terjadi di online, sebelum membeli mereka melakukan research dari segala hal seperti bentuk, warna, harga, ukuran, review, feedback, promo, dan sebagainya. Pastikan Anda melakukan remarketing di waktu yang tepat ke orang yang sudah interest dengan produk Anda.

(9) Kecepatan website & mobile site

Untuk sekarang ini tidak ada alasan lagi website/mobile site lambat, jika loading awal saja lama, pembeli segera berpindah ke toko sebelah.

(10) Ongkos kirim

Siapa yang tidak suka ongkos kirim gratis? Titik.

(11) After sales service

Ketika pembeli membeli barang, mendapatkan barang adalah hal pasti, untuk barang yang jelas seperti buku, elektronik, mereka sudah tahu apa yang mereka akan dapatkan, yang mereka pikirkan berikutnya adalah setelah mereka membeli bagaimana prosesnya. Mulai dari pengiriman seberapa cepat, packing, pengembalian jika barang rusak, garansi, customer service yang ramah, cepat, responsif, dan sebagainya.

(12) Brand produk

Menjual produk dari brand bagus, dengan promosi bagus, tentunya lebih mudah daripada menjual produk dengan brand yang tidak terkenal/tidak bagus. Artinya lakukan pemilihan produk-produk utama yang akan Anda promosikan dengan gencar.

(13) Sinkronisasi jumlah produk dengan stok

Pastikan barang tersedia jika produk tersebut ditawarkan, ini kesalahan umum yang membuat frustrasi pembeli jika terjadi.

(14) Kualitas gambar produk

Gambar yang bagus, meningkatkan intensi untuk segera membeli.

(15) Google Tag Manager

Sedikit teknikal di sini, simpelnya gunakan Google Tag Manager untuk mempermudah hidup developer Anda ke depannya.

(16) Google Analytics

Kumpulkan data, pelajari calon pelanggan dan pelanggan yang datang ke website Anda. Ini berhubungan dengan Google Tag Manager juga.

(17) Mobile site friendly

Rata-rata website di Indonesia 70%+ diakses dari mobile, pastikan website Anda mobile friendly.

(18) Fungsi search

Pastikan fungsi search produk e-commerce Anda bekerja dengan sangat baik, hal yang masih terjadi jika Anda mencari handphone maka ratusan aksesoris handphone masih muncul dan beberapa e-commerce tidak ada menu filter.

(19) Membeli sebagai tamu

Tidak perlu register untuk membeli, kenapa harus dipersulit?

(20) Video sebagai pelengkap

Semakin lengkap informasi/ulasan produk, semakin cepat calon pembeli menentukan keputusannya. Video adalah format yang sangat baik untuk hal itu.

(21) Produk review

Sama seperti di atas, review yang baik mempercepat pengambilan keputusan dalam membeli.

(22) Membuka jendela baru

Percaya atau tidak ada website e-commerce yang selalu membuka halaman baru ketika memilih sebuah barang, sangat mengganggu, hindari hal tersebut.

(23) Fungsi pesan ulang

Seperti penyimpanan data pembeli, namun lebih fokus untuk pembelian berulang untuk barang-barang yang selalu dibutuhkan seperti kebutuhan dapur, mandi, kopi, gula, dsb.

(24) Pesan di iklan

Selalu gunakan call to action yang kuat supaya orang tertarik melihat produk Anda.

(25) Time Targeting

Menurut Anda orang akan membeli barang di website Anda jam 3 pagi? Matikan saja iklan Anda di jam-jam yang tidak perlu, amati dulu behaviour pelanggan Anda dari Google Analytics/Adwords.

(26) Device Targeting

Mobile memang pembawa trafik terbesar, tetapi apakah konversi terjadi di sana? Jika budget Anda terbatas, Anda bisa mempertimbangkan untuk fokus di desktop.

(27) Location Targeting

Toko Anda hanya ada di beberapa wilayah atau hanya bisa melayani pengiriman beberapa wilayah? Lakukan location targeting.

(28) Operator Targeting

Sedang promo dengan beberapa operator saja? Pastikan nyalakan operator targeting.

(29) Devices Type Targeting

Promosi untuk kelas menengah atas saja? Lakukan device targeting seperti pengguna smartphone mewah saja atau sebaliknya.

Cukup? Atau ada lagi faktor penentu terjadinya konversi menurut Anda? Let me know.

Disclosure: Artikel ini dipublikasi ulang dengan penyuntingan atas izin penulis. Andy Santoso sebagai penulis merupakan CEO BigEvo & BigEvo Academy dan konsultan digital marketing. Untuk tautan menuju tulisan asli, klik di sini.

Mengoptimalkan Sisi Penjualan

Selain produk yang matang dan strategi pemasaran yang tepat sasaran, startup juga memerlukan angka penjualan yang berarti. Perjuangan startup dalam meningkatkan penjualan memerlukan usaha yang ekstra, selain memiliki saingan dengan pemain-pemain lama startup (terutama pemain baru) banyak dianggap remeh karena belum memiliki pengalaman.

Hal tersebut tidak akan menjadi masalah besar jika startup berhasil membawa produk yang bernilai dan memenuhi kebutuhan pengguna. Berikut ini beberapa tips untuk membantu meningkatkan penjualan Anda.

Bangun dan kenali produk Anda dengan baik

Produk yang baik adalah produk yang membawa manfaat bagi penggunanya. Membawa nilai lebih dari pengguna sebuah produk bisa dengan mudah memikat hati penggunanya. Masalahnya adalah membangun produk yang dicintai penggunanya tidak mudah.

Sebagai seorang pendiri perusahaan, penggagas produk mencintai apa yang dikerjakan adalah hal penting dalam membangun produk. Masalahnya membuat pengguna tertarik dengan produk tersebut tidaklah cukup dengan itu. Anda harus mengenali semuanya, baik produk yang dibangun maupun apa yang dibutuhkan pengguna.

Kebanyakan pengguna mengabaikan apa yang mereka anggap penting dan mengetahui “titik penting” atau kebutuhan pengguna inilah yang akhirnya mengantarkan sebuah produk di hati penggunanya.

Berikan kualitas, bukan kuantitas

Bicara kesetiaan penggunaan berarti bicara mengenai pengalaman pengguna. Lazimnya pengguna akan setia bahkan merekomendasikan sebuah produk ke relasi atau orang-orang di sektiarnya jika mereka merasa puas. Ini yang harusnya dieksplorasi oleh startup yang baru mengembangkan produk. Fokus pada kualitas bukan kuantitas.

Pengalaman yang baik akan membawa kesan yang baik. Soal jumlah, itu bisa dikejar belakangan. Jadikan kualitas sebagai fokus pertama dan utama untuk mendapatkan atensi dari pengguna.

Sedia setiap saat untuk pengguna

Setelah berhasil memberikan pengalaman terbaik baik pengguna pekerjaan rumah selanjutnya adalah menjaga kesetiaan mereka dan meningkatkan penjualan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menjadi “ada saat dibutuhkan”. Dalam kasus ini tepatnya pelayanan pelanggan.

Pelayanan pelanggan ini tidak boleh dikesampingkan dalam proses peningkatan penjualan. Selain berperan sebagai saluran komunikasi keluhan dan bantuan pelayanan pelanggan juga memegang peran sentral dalam menjaga kualitas pengalaman pelanggan. Sederhananya semakin cepat tanggap pelayanan pelanggan, semakin puas pelanggan. Termasuk di dalamnya adalah pemilihan gaya penulisan. Singkatnya, memanusiakan manusia.

Pengguna akan tertarik pada pemilihan diksi atau bahasa yang lebih manusiawi di banding yang kaku ala robot atau template. Dengan demikian mereka bisa seolah menjadi lebih dekat dengan sebuah produk.

Belajar Membuat Presentasi Penjualan yang Luar Biasa dari Zoura

Dalam dunia pemasaran dan penjualan, kemampuan untuk membuat presentasi yang baik merupakan sesuatu yang harus dikuasai oleh tenaga pemasar. Hal itu adalah momen terpenting saat menjual produk Anda di hadapan klien. Terjual atau tidaknya produk Anda sangat bergantung pada bagaimana slide presentasi dan cara penyampaiannya.

Lewat artikel ini, Andy Raskin, selaku trainer dan konsultan senior untuk startup, mengajak Anda untuk belajar membuat presentasi berdasarkan contoh yang dibuat oleh tim Zoura, sebuah platform Software as a service (SaaS) sistem penagihan berlangganan dari Silicon Valley.

Menurutnya ada lima elemen yang harus terkandung dalam sales deck, berikut rangkumannya:

Buat judul besar dengan angle mengubah dunia

Jangan mulai presentasi penjualan Anda dengan membahas produk, lokasi kantor, investor, klien, atau apa pun itu tentang perusahaan Anda. Sebaliknya, gunakan kalimat dengan angle menciptakan perubahan lebih baik untuk dunia, yang membutuhkan pertaruhan dan urgensi yang besar untuk prospek bisnis.

Coba perhatikan slide pertama dari tiap deck Zoura. Zoura memakai frase “subscription economy” sebagai pemberian nama tren bagi pembeli untuk memilih layanan pembayaran secara berulang daripada pembelian langsung. Setelahnya, Zoura membubuhkan kalimat pamungkas yaitu runtutan perubahan sejarah.

Pengangkatan judul perkenalan dalam sales deck Zoura
Pengangkatan judul perkenalan dalam sales deck Zoura

Perhatikan perbedaannya bila Anda memasukkan permasalahan terlebih dahulu kemudian memberikan solusi. Ini membuat pendengar menjadi defensif, entah karena mereka tidak nyaman dengan apa yang diucapkan atau malu untuk mengakuinya.

Namun dengan menyoroti pergeseran tren di dunia, Anda mendapatkan prospek untuk membuka bagaimana pergeseran dapat mempengaruhi pendengar. Bagaimana hal ini bisa menakuti mereka dan di mana peluangnya. Yang paling penting, Anda sudah meraih perhatian mereka.

Tunjukkan bahwa ada yang menang dan kalah

Semua klien sangat takut terhadap kegagalan. Biasanya mereka cenderung menghindari kegagalan dan tetap bersikukuh pada status quo daripada mengorbankan opsi perubahan bisnis yang berisiko. Para ekonom menyebutnya ini sebagai loss aversion.

 Tunjukkan bahwa ada yang menang dan kalah
Tunjukkan bahwa ada yang menang dan kalah

Untuk memerangi itu, Anda harus menunjukkan bagaimana perubahan yang dipilih bisa membawa perusahaan sebagai pemenang. Cobalah Anda kutip bagaimana hasil yang bisa diberikan lewat perubahan, kemudian tunjukkan bila tidak melakukannya.

Lewat cara ini, Zoura berhasil menanamkan di benak klien-kliennya bahwa perusahaan yang mengadopsi layanan berlangganan yang ditawarkan Zoura adalah pemenang.

Tawarkan visi The Promised Land

 Tawarkan visi The Promised Land

Tawarkan visi The Promised Land

Jika Anda mengenalkan produk atau layanan terlalu dini, klien tidak akan memiliki cukup konteks mengapa produk Anda penting untuk dipakai. Akhirnya, mereka bisa jadi malah menghilang. Sebaliknya, sajikan sebuah teaser yang berisi visi yang ingin dicapai, bagaimana produk Anda bisa membantu klien menggapai The Promised Land, tanpa campur tangan dari produk dari perusahaan lain.

Lewas slide The Promised Land, Zoura menawarkan solusi bagaimana caranya untuk klien memenangkan perekonomian dari sistem Zoura. Perlu dicatat The Promised Land ini sifatnya adalah masa depan, tidak harus sudah ada dalam produk Anda.

Sajikan Magic Gifts Untuk Mengatasi Hambatan Menuju The Promised Land

Jika visi yang Anda tawarkan belum sampai dengan sempurna ke benak klien, buat slide dalam sales deck Anda berisi narasi terstruktur seperti layaknya film atau dongeng.

Contohnya: prospek Anda adalah Luke, Anda adalah Obi Wan. Lightsaber dapat membantu Luke mengalahkan The Empire. Ketika Anda mengenalkan produk, posisikan produk sebagai Lightsaber untuk membantu karakter utama menuju The Promised Land.

Zoura berbicara mengenai struktur catatan konsumen yang dia miliki. Di luar konteks, detil seperti ini akan membuat klien jadi bosan. Namun hal ini bisa menjadi dasar yang menarik untuk memulai percakapan yang bersifat meng-engage klien, mengapa bukan strategi tradisional yang dibutuhkan untuk mencapai The Promised Land.

Beri bukti nyata

Beri bukti nyata
Beri bukti nyata

Menyajikan cerita naratif, artinya Anda membuat komitmen kepada klien: Jika mereka memilih Anda, berarti Anda dapat membantu klien menuju The Promised Land. Nyatanya, untuk melangkah ke sana banyak rintangan yang bakal dihadapi. Hal ini tentunya membuat klien jadi lebih skeptis dengan kemampuan Anda. Untuk itu Anda perlu menyajikan kisah nyata dari orang-orang yang pernah menjadi klien.

Zoura memiliki seperangkat kisah sukses yang menarik untuk diangkat. Mereka mengangkat video berisi testimonial. Namun bagi produk Anda yang baru pertama kali diperkenalkan, bagaimana solusinya? Buatlah demo produk dengan konteks yang padat bagaimana produk Anda bisa membantu klien mencapai The Promised Land.

Penjualan BlackBerry Kini hanya Tiga Persen dari Total Penjualan Smartphone di Indonesia

Untitled
Tiga tahun lalu BlackBerry adalah device yang wajib dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian IDC pada tahun 2011, 43% smartphone yang terjual di Indonesia adalah BlackBerry. Sayangnya hal itu tidak abadi. BlackBerry hanya mampu memiliki share 3% dari total smartphone yang terjual selama enam bulan pertama 2014.

Continue reading Penjualan BlackBerry Kini hanya Tiga Persen dari Total Penjualan Smartphone di Indonesia

Don’t Blame the Marketplace if You Can’t Sell Your Product

When the App Store was new, it was pretty easy to find a mobile app for the iPhone since just about any new one will be published, talked about, reviewed, and dissected by the technology blogs. Today, there are tens to hundreds of thousands of apps on each of the the major mobile application store and only notable developers are making serious money out of creating and publishing apps. Is discovery a problem and if so, how can developers overcome this?

Continue reading Don’t Blame the Marketplace if You Can’t Sell Your Product