PBESI Incar 5 Emas di SEA Games 2022, Evil Geniuses Punya Kepala Pelatih Baru

PBESI mengungkap bahwa mereka berharap, atlet esports Indonesia akan bisa membawa pulang 5 medali emas di SEA Games 2022. Sementara itu, Evil Geniuses mengumumkan, Damien “maLeK” Marcel akan menjadi kepala pelatih baru. Pada minggu lalu, ESL Gaming membuat turnamen CS:GO baru, yang ditujukan untuk pemain perempuan. Selain itu, mereka juga memperpanjang kontrak mereka dengan Maincast.

PBESI Harap Esports Bisa Menangkan 5 Medali Emas di SEA Games

Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) mengungkap target mereka untuk para atlet esports yang bertanding di SEA Games 2022. Target mereka adalah untuk mendapatkan lima medali emas. Sekretaris Jenderal PBESI, Frengky Ong mengatakan, untuk mencapai target mereka, mereka telah bekerja sama dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Indonesia eSports Association (IESPA).

“Kami sudah bekerja sama dengan KOI dan IESPA,” kata Frengky, dikutip dari Antara. “Kita akan membentuk satu badan tim nasional. Dan untuk kuota, kita punya beberapa target. Salah satu target kita, kita ingin setinggi-tingginya. Kita targetkan lima emas untuk SEA Games.” Setelah badan tim nasional dibentuk, PBESI akan menyelenggarakan program penyaringan. Kegiatan itu lalu diikuti dengan pelatihan nasional (Pelatnas) pada Januari 2022.

ESL Umumkan Seri Turnamen CS:GO Baru untuk Pemain Perempuan

Minggu lalu, ESL Gaming mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan sirkuti turnamen CS:GO baru, yang ditujukan khusus untuk pemain perempuan. Total hadiah dari turnamen itu mencapai US$500 ribu. Melalui turnamen ini, ESL ingin memberikan kesempatan bagi pemain perempuan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu inklusivitas di esports. Turnamen itu akan menampilkan delapan tim dari Amerika Utara dan Eropa.

ESL Gaming punya program untuk membuat komunitas game dan esports menjadi lebih inklusif. | Sumber: Esports Insider

Selain turnamen CS:GO baru, ESL Gaming juga mengumumkan keberadaan dewan untuk pemain perempuan serta program pengembangan talenta perempuan. Semua ini merupakan bagian dari program inklusivitas ESL yang baru, yaitu disebut #GGFORALL. Melalui program itu, ESL ingin membuat industri game dan esports menjadi lebih inklusif, lapor Esports Insider.

Evil Geniuses Tunjuk Damien “maLeK” Marcel Sebagai Kepala Pelatih Baru

Evil Geniuses mengonfirmasi bahwa Damien “maLeK” Marcel akan menggantikan Damian “daps” Steele sebagai kepala pelatih. Dengan begitu, Marcel akan bertanggung jawab untuk menentukan roster baru dari tim CS:GO EG setelah mereka berpisah dengan Owen “oBo” Schlatter, Peter “stanislaw” Jarguz, dan Michal “MICHU” Muller, menurut laporan dari HLTV.

Sejauh ini, EG belum mengungkap tim CS:GO merkea. Namun, menurut laporan 1pv.fr, kemungkinan, EG akan mengajak Jake “Stewie2K” Yip, mantan pemain Liquid dan Timothy “autimatic” Ta, yang berencana untuk kembali ke CS:GO setelah menjadi pemain VALORANT di T1.

EVO Tunjuk Rick “TheHadou” Thiner Sebagai General Manager

Penyelenggara turnamen fighting game, EVO (Evolution Championship Series) menunjuk Rick “TheHadou” Thiner sebagai General Manager. Dengan ini, Thier akan bertanggung jawab atas operasi sehari-hari perusahaan. Selain itu, dia juga akan menentukan visi dan arah perusahaan di masa depan. Meski telah ditunjuk sebagai general manager, Thiher akan tetap menduduki posisinya sebagai Event Director untuk Combo Breaker.

Rick “TheHadou” Thiher kini jadi General Manager dari EVO. | Sumber: Esports Insider

Thiher telah membangun karir di dunia esports selama lebih dari 10 tahun. Sebelum ini, dia pernah menjabat sebagai Product Manager untuk Twitch. Ketika itu, tugasnya adalah untuk bekerja sama dengan pelaku esports lain, seperti yang disebutkan oleh Esports Insider. Dia juga menangani Twitch Rivals selama empat tahun. Tak hanya itu, dia juga memimpin The Hadou, perusahaan konsultasi kreatif.

ESL Gaming Perpanjang Kontrak dengan Maincast

Penyelenggara turnamen esports, ESL Gaming, mengumumkan bahwa mereka telah memperpanjang kontrak kerja sama dengan perusahaan broadcast, Maincast. Keduanya pertama kali bekerja sama pada 2020. Ketika itu, kontrak mereka hanya akan berlaku hingga 2023. Sekarang, kontrak tersebut akan diperpanjang hingga 2027.

Melalui kontrak ini, Maincast akan mendapatkan hak eksklusif untuk menayangkan turnamen-turnamen ESL dalam bahasa Rusia atau Commonwealth of Independent States (CIS). Kompetisi esports yang akan ditayangkan oleh Maincast mencakup seluruh turnamen yang ESL adakan, mulai dari ESL Pro Tour untuk CS:GO dan Starcraft, ESL Mobile, sampai ESL Dota 2, menurut laporan Esports Insider.

Sumber header: AFK Gaming

Tren Esports Sponsorship di Asia Tenggara

Industri game di kawasan Asia Tenggara dan Taiwan (GSEA) diperkirakan bernilai US$5 miliar pada 2019. Menurut Niko Partners, pada 2019, jumlah mobile gamers di GSEA mencapai 227 juta orang dan jumlah pemain PC mencapai 154,3 juta orang. Berkembangnya industri game di GSEA juga akan mendorong pertumbuhan industri esports. Alasannya, gamers di GSEA tidak hanya senang bermain game, tapi juga aktif di dunia esports.

Berdasarkan data dari Niko Partners, jumlah penonton di Asia Tenggara mencapai 100 juta orang. Audiens esports di masing-masing negara biasanya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu populasi dan konektivitas internet. Semakin besar populasi sebuah negara, semakin besar pula jumlah penonton esports di negara itu. Sementara itu, infrastruktur internet yang baik akan mendorong pertumbuhan ekosistem esports di sebuah negara.

Banyaknya jumlah penonton memang bisa menumbuhkan ekosistem competitive gaming. Karena, biasanya, semakin besar jumlah penonton, semakin banyak pula perusahaan yang tertarik untuk menjadi sponsor. Memang, saat ini, sponsorship masih menjadi sumber pemasukan utama di dunia esports. Lalu, bagaimana tren sponsorship di Asia Tenggara?

Industri Endemik Masih Mendominasi Sponsorship untuk Esports

“Perusahaan yang paling sering menjadi sponsor esports adalah perusahaan-perusahaan endemik industri game, seperti produsen komputer, gaming peripherals, maupun ponsel,” kata Darang S. Candra, Director for Southeast Asia Research, Niko Partners ketika ditanya tentang tren esports sponsorship di kawasan Asia Tenggara. Meskipun begitu, perusahaan-perusahaan non-endemik  alias perusahaan yang tidak ada kaitannya dengan dunia game dan esports pun mulai tertarik untuk mendukung pelaku esports. “Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan-perusahaan non-endemik juga mulai masuk ke sponsorship esports di ASEAN,” ujar Darang. Lebih lanjut dia menjelaskan, perusahaan non-endemik tersebut biasanya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang makanan/minuman, perbankan, dan transportasi.

Yamaha jadi salah satu perusahaan otomotif yang mendukung esports.

Di Indonesia, beberapa perusahaan endemik yang menjadi sponsor esports antara lain Acer Predator, ASUS ROG, Logitech, dan Razer. Mengingat di Indonesia mobile esports sangat populer, beberapa perusahaan smartphone juga aktif menjadi sponsor, seperti Xiaomi dan Samsung. Sementara itu, beberapa perusahaan non-endemik yang ikut aktif di kancah esports lokal adalah Red Bull yang menjadi sponsor dari Bigetron Esports dan ONIC Esports serta Sukro yang mendukung RRQ dan EVOS Esports.

BCA menjadi salah satu bank yang aktif mendukung pelaku esports di Indonesia. Salah satu turnamen esports yang BCA dukung adalah Piala Presiden. Mereka menyebutkan, alasan mengapa mereka tertarik untuk masuk ke komunitas esports adalah karena mereka ingin menggaet hati anak-anak muda, yang memang senang dengan competitive gaming. Contoh bank lain yang mendukung esports adalah BNI, yang belum lama ini menjadi sponsor dari Ladies Series MLBB 2021.

Dari segi nilai sponsorship, perusahaan endemik juga masih unggul. Meskipun begitu, Darang menyebutkan, semakin banyak perusahaan non-endemik yang menjadi sponsor esports. Pandemi COVID-19 menjadi salah satu alasan di balik tren tersebut. Pasalnya, kompetisi esports masih bisa diselenggarakan secara online walau pemerintah melakukan lockdown dan masyarakat disarankan untuk melakukan social distancing. Memang, pada awal tahun 2020, ketika pandemi COVID-19 baru dimulai, konten esports bahkan dianggap bisa menjadi pengganti dari siaran olahraga. Karena, ada banyak kompetisi olahraga yang harus ditunda atau bahkan dibatalkan.

Vici Gaming yang memenangkan ONE Esports Singapore Major. | Sumber: Talk Esports

Sementara itu, jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, Singapura menjadi negara yang menarik esports sponsorship dengan nilai yang paling besar. Menurut Darang, alasannya sederhana, yaitu karena Singapura sering menjadi tuan rumah dari turnamen esports dengan hadiah besar. Salah satu turnamen esports yang diadakan di Singapura belum lama ini adalah ONE Esports Singapore Major 2021, yang menawarkan hadiah sebesar US$500 ribu. Dan pada Mei 2021, Free Fire World Series 2021 Singapore digelar di Marina Bay Sands. Total hadiah dari kompetisi Free Fire itu mencapai US$2 juta.

Apa yang Membuat Ekosistem Esports Asia Tenggara Unik?

Hampir semua negara-negara di Asia Tenggara merupakan negara mobile first. Karena itu, tidak heran jika industri mobile game berkembang pesat di kawasan ASEAN. Alhasil, ekosistem esports yang berkembang pun merupakan ekosistem mobile game. Darang menyebutkan, hal ini juga terlihat pada kontrak esports sponsorship di kawasan Asia Tenggara. Di ASEAN, mobile esports menjadi minat utama para sponsor. Meskipun begitu, Darang menyebutkan, di Asia Tenggara, tidak ada satu game yang mendominasi kontrak sponsorship.

Mobile game tetap menjadi yang paling diminati oleh para sponsor. Beberapa game yang paling banyak mendapatkan sponsor dalam pergelaran turnamen di seantero Asia Tenggara antara lain Free Fire, Arena of Valor, PUBG Mobile, dan Mobile Legends,” ungkap Darang. Ketika ditanya mengapa mobile game populer, dia menjawab, “Pengguna dan penonton mobile esports merupakan segmen terbesar esports di Asia Tenggara. Game ponsel juga mudah diakses, tidak memerlukan spec dan perlengkapan mahal seperti PC dan konsol, serta keberlanjutan turnamen-turnamennya mampu bertahan di kala pandemi. Hal-hal tersebut menjadikan mobile esports sebagai segmen paling populer di Asia Tenggara.”

 

Esports jadi salah satu cabang olahraga bermedali di SEA Games 2019. | Sumber: Esports Observer

Selain populernya mobile game, satu keunikan lain dari ekosistem esports di Asia Tenggara adalah aktifnya pemerintah dalam mengembangkan industri competitive gaming. Buktinya, esports telah dimasukkan dalam beberapa ajang olahraga bergengsi. Misalnya, di Asian Games 2018, esports dinobatkan sebagai cabang olahraga eksibisi. Sementara di SEA Games 2019, esports bahkan menjdi cabang olahraga bermedali. Esports juga akan kembali menjadi bagian dari SEA Games 2021 dan Asian Games 2022. Di Indonesia, esports juga akan menjadi cabang olahraga eksibisi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021. Pemerintah bahkan memilih Lokapala, mobile MOBA buatan developer lokal, menjadi salah satu game yang diadu.

“Satu hal yang unik dan membedakan Asia Tenggara dengan kawasan lain adalah keterlibatan pemerintah sebagai sponsor atau penyelenggara acara esports,” kata Darang. “Sebagai contoh, pemerintah Indonesia melalui PB Esports dan Kemenparekraf, pemerintah Malaysia melalui MDEC, dan pemerintah Singapura melalui SGGA tercatat cukup terlibat dalam penyelenggaraan turnamen esports di negara masing-masing.”

Sumber header: Dot Esports

Riot Games Berkomitmen Adakan Turnamen LoL Wild Rift Global Tahun Ini

Keputusan Riot Games untuk merilis game MOBA andalan mereka League of Legends di platform mobile pada 2020 memang mengejutkan banyak fans. Namun kelihatannya visi masa depan tersebut berbuah manis karena Riot Games sendiri kelihatannya melihat potensi besar pada League of Legends: Wild Rift.

Dilansir dari The Esports Observer, dikabarkan bahwa Riot Games akan memberikan komitmen besar pada perkembangan LoL: Wild Rift termasuk mengadakan turnamen esport global pertamanya pada akhir tahun ini.

“Kami sangat percaya bahwa game mobile akan membantu mengubah masa depan esport,” ungkap John Needham, Global Head of Esport dari Riot Games.

Lebih lanjut Needham menjelaskan bahwa mereka memang belum memastikan secara pasti, namun mereka berkomitmen akan mengadakan event esport global Wild Rift pada kuartal keempat tahun 2021 ini.

Image credit: Riot Games

“Bagi kami, (komitmen) ini adalah tentang belajar dari 10 tahun pengalaman kami di esport LoL sekaligus juga memelajari apa yang membuat komunitas mobile spesial, menciptakan olahraga yang unik dan menarik untuk ditonton oleh para pemain Wild Rift.” Lanjut Needham.

Komitmen Riot Games terhadap LoL: Wild Rift memang patut diapresiasi, mengingat game mobile ini terhitung masih muda dan bahkan baru dirilis untuk region Amerika Utara pada Maret 2021 lalu. Namun Riot Games sendiri ingin segera membuat gebrakan untuk pasar esport mobile.

Sumber Gambar – Wild Rift Vietnam Official Channel.

LoL: Wild Rift sendiri sebenarnya telah melakukan penjajakan jauh sebelum inisiasi turnamen global-nya ini diadakan. Salah satunya adalah penetrasi terhadap Asia Tenggara yang merupakan pasar utama esport mobile. Termasuk salah satunya adalah menjadikan Wild Rift sebagai salah satu cabang olahraga esport pada SEA Games mendatang.

Fakta mengejutkan lain adalah LoL: Wild Rift dan judul-judul game mobile lainnya memiliki tingkat pemain wantia paling tinggi ketimbang game-game serupa di PC. Hal ini sendiri dibuktikan dengan lebih banyaknya organisasi esport di Asia Tenggara yang mendaftarkan squad wanitanya ke dalam Wild Rift meskipun umurnya masih muda.

Meskipun pasar Asia Tenggara merupakan region dengan perkembangan Wild Rift paling cepat sekarang, Riot Games sendiri tetap berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem esport LoL:Wild Rift ini merata di seluruh dunia.

Esports Tetap Diadu di SEA Games, Pemasukan Genshin Impact Tembus Rp1,47 Triliun

Seminggu terakhir, ada beberapa berita menarik terkait bisnis di dunia gaming dan esports. Misalnya, Game Growth Program dari Unity yang bertujuan untuk membantu developer indie meningkatkan jumlah pemain dari game buatan mereka. Selain itu, Apple juga diizinkan untuk memblokir Fortnite dari App Store.

Esports Tetap Diadu di SEA Games

Esports kembali ditetapkan sebagai salah satu cabang olahraga yang akan diadu di SEA Games. Selain esports, ada tiga cabang olahraga lain yang akan kembali diselenggarakan, yaitu bowling, jiu jitsu, dan triathlon. Duong Vi Khoa, Vice President of Vietnam Recreational Esport Association dan Head of Vietnam Esports Delegation mengatakan, ada tiga game yang akan dipertandingkan di SEA Games, yaitu Dota 2, Arena of Valor, dan Pro Evolution Soccer, menurut laporan Vietnam Express. Di SEA Games 2019, Indonesia berhasil mendapatkan dua medali perak dari esports.

SEA Games akan digelar pada 21 November 2021 sampai 2 Desember 2021. Dalam acara olahraga tersebut, hanya ada 40 cabang olahraga yang akan diadu. Vietnam menyebutkan, alasan mereka mengurangi jumlah cabang olahraga dalam SEA Games adalah karena pandemi COVID-19 membuat ekonomi kacau balau. Pada awalnya. mereka sempat berencana untuk meniadakan esports. Namun, berbagai federasi esports di Asia Tenggara, termasuk Federasi Esports Asia, terus mencari dukungan agar esports tetap diadakan di SEA Games.

Genshin Impact Balik Modal Dalam 12 Hari

Pemasukan dari Genshin Impact buatan miHoYo telah mencapai US$100 juta (sekitar Rp1,47 triliun). Dikabarkan, proses pengembangan game tersebut membutuhkan biaya sebesar US$100 juta. Berbagai sumber mengungkap, Genshin Impact berhasil balik modal hanya dalam waktu 12 hari, menurut laporan PC Gamer.

Pemasukan Genshin Impact telah capai US$100 juta.
Pemasukan Genshin Impact telah capai US$100 juta.

Genshin Impact merupakan game open world yang bisa dimainkan dengan gratis. Hanya saja, miHoYo menerapkan sistem gacha dalam game tersebut. Sejak diluncurkan pada 28 September 2020 lalu, game itu menjadi sangat populer di Jepang, Korea Selatan, dan juga Tiongkok. Tak hanya itu, game ini juga mendapatkan fans di kawasan Amerika dan Eropa, walau tetap ada kontroversi akan Genshin Impact.

Daniel Ahmad, analis bisnis dari Niko Partners memperkirakan, pemasukan Genshin Impact akan menembus RMB1 miliar (sekitar Rp2,2 triliun) dalam waktu dekat. Memang, sejauh ini, Genshin Impact disebut sebagai game Tiongkok dengan peluncuran global paling sukses.

Konten Among Us Dapat 4 Miliar View Sepanjang September 2020

Among Us diluncurkan dua tahun lalu. Meskipun begitu, belakangan, game buatan InnerSloth itu menjadi sangat populer. Salah satu alasannya adalah karena banyak streamer di Twitch yang menyiarkan konten tentang game tersebut. Namun, ternyata, konten Among Us tak hanya populer di Twitch, tapi juga di YouTube.

YouTube baru saja merilis data viewership dari Among Us. Pada September 2020 saja, jumlah view dari semua konten Among Us mencapai empat miliar view. Menariknya, konten dari Among Us tak melulu tentang gameplay. Cukup banyak video yang menampilkan meme, lagu, atau bahkan animasi dari game tersebut. Faktanya, sekitar 6,6% dari total view Among Us berasal dari konten animasi game itu.

Negara-negara yang memberikan kontribusi terbesar pada view konten Among Us di YouTube. | Sumber: YouTube
Negara-negara yang memberikan kontribusi terbesar pada view konten Among Us di YouTube. | Sumber: YouTube

Amerika Serikat menjadi negara dengan audiens terbesar dari Among Us. Mereka menyumbangkan 18,7% dari total view selama bulan September. Meksiko ada di posisi nomor dua dengan kontribusi sebesar 7,9% dari total view. Posisi ketiga ditempati oleh Korea Selatan dengan kontribusi 6,4%. Sementara posisi keempat diduduki oleh Indonesia dan Brasil, yang masing-masing memberikan kontribusi 5,5% dari total view.

Seperti yang disebutkan oleh YouTube, para kreator ternama seperti PewDiePie memang memanfaatkan tren untuk konten tentang Among Us. Namun, popularitas Among Us juga membantu para kreator yang belum terlalu populer. Salah satunya adalah The Hornstromp Games. Pada awalnya, channel ini hanya memiliki 100 ribu subscriber. Setelah channel itu membuat video animasi Among Us, jumlah subscriber mereka naik menjadi lebih dari 600 ribu.

Epic Games Kalah dari Apple di Pengadilan

Apple diizinkan untuk memblokir Fortnite buatan Epic Games dari App Store. Hakim Yvonne Gonzales Rogers menetapkan, kerugian yang Epic alami sekarang adalah akibat ulah mereka sendiri. Pasalnya, mereka menambahkan fitur Epic Direct Payments ke Fortnite walau mereka tahu hal ini melanggar peraturan yang telah Apple tetapkan.

“Singkat kata, Epic Games tak bisa menuduh Apple melakukan monopoli demi mendapatkan keuntungan untuk mereka sendiri,” kata hakim Rogers, menurut laporan Ars Technica. “Situasi saat ini terjadi akibat tindakan mereka sendiri.” Namun, dia juga memutuskan bahwa Apple tak boleh memblokir Unreal Engine — engine buatan Epic. Hal ini berarti, para developer yang menggunakan Unreal tak perlu khawatir game mereka mendadak tidak bisa berjalan di perangkat iOS.

Epic kalah dari Apple di pengadilan.
Epic kalah dari Apple di pengadilan.

Epic boleh memasukkan Fortnite kembali di App Store jika mereka mau menghapus fitur direct payment. Hanya saja, jika mereka melakukan hal itu, tidak diketahui apakah Apple akan memberikan hukuman pada mereka atau tidak.

Unity Buat Game Growth Program untuk Dukung Developer Indie

Minggu ini, Unity mleuncurkan program baru bernama Game Growth Program. Fokus dari program akselerator ini adalah game gratis yang dibuat oleh studio indie. Para developer yang dipilih untuk ikut dalam program ini akan diberikan akses ke tkenologi, sumber daya, dan dana agar mereka bisa mengakuisisi pemain baru. Tak hanya itu, para developer Unity juga akan memberikan saran tentang strategi untuk meningkatkan jumlah pemain game mereka.

Developer yang terpilih untuk ikut dalam Game Growth Program akan tetap memegang hak cipta atas properti intelektual mereka. Selain itu, setelah program selesai, mereka tidak punya kewajiban untuk berbagi pemasukan dengan Unity.

“Ada banyak game hebat yang tidak mendapatkan perhatian para gamer, khususnya game-game indie,” kata Julie Shumaker, Vice President of Revenue, Operate Solutions, Unity, lapor GamesIndustry. “Kami percaya, developer tidak harus memilih untuk merealisasikan visi mereka atau membuat game yang digemari pasar. Tujuan utama dari Game Growth Program adalah untuk mendukung para developer sehingga mereka bisa sukses tanpa harus menggadaikan IP atau perusahaan mereka.”

Sumber header: The Esports Observer

Federasi Esports Asia Ingin Esports Jadi Cabang Olahraga Bermedali di SEA Games 2021

Vietnam akan menjadi tuan rumah dari SEA Games pada 2021. Tadinya, mereka hendak menyelenggarakan pertandingan dari 46 cabang olahraga. Sayangnya, dana untuk pengadaan SEA Games harus dipotong karena pandemi virus corona. Alhasil, mereka hanya akan mengadakan pertandingan dari 36 jenis olahraga. Esports menjadi salah satu olahraga yang ditiadakan.

Pada awal minggu ini, Ketua Komite Olimpiade Filipina (POC), Abraham Tolentino mengatakan, dia akan mengajak negara-negara Asia Tenggara lain untuk meyakinkan Vietnam agar mereka kembali menjadikan esports sebagai cabang olahraga bermedali dalam SEA Games pada tahun depan. Memang, seiring dengan semakin populernya competitive gaming, esports mulai menjadi bagian dari ajang olahraga bergengsi.

Pada Asian Games 2018 yang diadakan di Indonesia, esports diadakan sebagai pertandingan eksibisi. Sementara pada Asian Games 2019 yang diselenggarakan di Filipina, esports menjadi cabang olahraga bermedali. Komite Olimpiade Internasional (IOC) juga mengatakan, esports mungkin akan disertakan dalam Olimpiade, walau esports yang bisa diadakan hanyalah kompetisi dari game simulasi olahraga. Mereka bahkan setuju untuk menampilkan esports sebagai demonstrasi pada Olimpiade Paris 2024.

esports sea games vietnam
Esports jadi cabang olahraga eksibisi pada SEA Games 2018. | Sumber: The Esports Obsever

Komite Olimpiade Filipina bukanlah satu-satunya organisasi yang mendukung diselenggarakannya pertandingan esports di SEA Games 2021. Asian Electronic Sports Federation (AESF) juga mendukung disertakannya esports dalam SEA Games tahun depan.

Pada hari Rabu, 15 Juli 2020, AESF Director General Sebastian Lau mengirimkan catatan tertulis pada Ramon Suzara, Presiden dari National Electronic Sports Federation of the Philippines (NESFP). Lau menjelaskan, Vietnam hendak mencoret esports dari daftar olahraga yang diadakan dalam SEA Games dan dia meminta dukungan Suzara untuk meyakinkan Vietnam agar mereka kembali memasukkan esports dalam SEA Games.

“AESF ingin agar federasi-federasi di Asia Tenggara bahu-membahu untuk mendukung program kolaborasi dengan Olimpiade,” kata Lau, seperti dikutip dari media Filipina, Tempo. “Untuk mempererat hubungan kita, saya ingin mendorong kalian semua untuk mendukung diadakannya esports sebagai cabang olahraga bermedali pada SEA Games 2021 di Hanoi.”

Sementara itu, Suzara berkata, “Dukungan dari AESF merupakan kabar baik untuk esports. Semua negara Asia Tenggara sudah familier dengan esports dan mereka juga akan ingin esports menjadi olahraga yang diselenggarakan di Vietnam pada tahun depan.”

Sumber header: The Esports Observer

Razer Bawa Evil Geniuses untuk Latih 5 Timnas Dota 2 Hadapi SEA Games

SEA Games akan dimulai pada November mendatang. Seperti tahun-tahun sebelumnya, atlet-atlet terbaik dari negara-negara Asia Tenggara akan bertanding dengan satu sama lain dalam berbagai cabang olahraga. Satu hal yang menarik adalah karena kali ini, esports akan menjadi salah satu cabang olahraga resmi. Dalam acara yang akan diadakan di Filipina tersebut, ada lima cabang esports yang dilombakan. Salah satunya adalah Dota 2. Dari Indonesia, PG.BarracX akan membawa nama Indonesia setelah mengalahkan EVOS Esports dalam Road to SEA Games 2019 The Final Showdown.

Sebagai rekan resmi SEA Games, Razer mengadakan bootcamp selama dua hari di Singapura. Ada lima tim nasional Dota 2 yang akan Razer ajak, salah satunya adalah PG.BarracX. Empat timnya adalah Team X dari Singapura, Tim Sibol dari Filipina, tim Thailand, dan tim Malaysia. Bootcamp ini akan diadakan selama dua hari, yaitu pada tanggal 2 dan 3 September 2019.

Tim yang Razer pilih untuk menjadi pelatih lima timnas esports dalam bootcamp ini adalah Evil Genius, yang pernah memenangkan The International pada 2015 dan menjadi juara 3 pada 2018 lalu. Tim yang dibentuk pada 1999 itu bermarkas di Amerika Serikat, tapi anggota tim mereka berasal dari berbagai negara. Tal “Fly” Aizik, sang kapten merupakan warga Israel, Artour “Arteezy” Babaev adalah warga Kanada, Andreas Franck “Cr1t-” Nielsen berasal dari Denmark, sementara Gustav “s4” Magnusson adalah kewarganegaraan Swedia. Terakhir, Syed Sumail “SumaiL” Hassan merupakan warga negara Pakistan dan berhasil mendapatkan US$1 juta ketika dia berumur 16 tahun.

Tim Evil Geniuses | Sumber: Razer
Tim Evil Geniuses | Sumber: Razer

Sementara untuk tim dari Indonesia diwakili oleh PG.BarracX. Merupakan tim yang dibentuk pada 2014. Pada awalnya, tim ini bernama Supernova Esports, yang didasarkan pada nama warung internet. Pada 2017, nama tim itu diganti menjadi PondokGaming BarracX. Tim ini terdiri dari Fahmi Choirul ‘Huppey’ Akbar, Muhammad “Azur4” Lutfi, Felix “Ifr1t” Rodeardo, Hidayat “Lawlesshy” Narwawan and Kevin “Visery” Manuel Johan. Salah satu prestasi tim ini belakangan adalah menjadi juara tiga di BTS Spring Cup: Southeast Asia. Mereka juga masuk sebagai semifinalis dalam ESL Indonesia Championship Season 1.

“Disertakannya esports dalam SEA Games 2019 menandai pengakuan akan kompetisi gaming,” kata Global Esports Director, Razer, David Tse dalam pernyataan resmi dari Razer. “Razer SEA Games Esports Bootcamp adalah salah satu dari banyak langkah yang diambil oleh Razer untuk meningkatkan level esports di kawasan Asia Tenggara.”

Dalam laporan Trends to Watch in 2019 dari Newzoo, disebutkan bahwa kawasan Asia Tenggara adalah kawasan dengan pertumbuhan penonton esports paling banyak. Mereka menyebutkan, tahun ini, jumlah penonton di Asia Tenggara akan mencapai 31,9 juta orang. Mereka juga menyebut, pertandingan lima cabang esports di SEA Games akan mendorong pertumbuhan esports di kawasan Asia Tenggara.

“SEA Games 2019 adalah acara penting dalam sejarah esports,” kata Pelatih Evil Geniuses Dota 2, Sam “Bulba” Sosale. “Evil Geniuses tidak sabar untuk membantu tim-tim terbaik di Asia Tenggara untuk menyiapkan diri menghadapi acara tersebut.”

Selain tim dari Indonesia, tim negara lain yang ikut acara ini antara lain:

Tim Singapura (Team X) comprises Wong ‘Nutz’ Jeng Yih, Joel Chan “chibix33” Jian Yong,Lukman ‘Luk’ Yusoff Bin Nooraznan, Teo ‘Tudi’ Yao Wen dan Wilson Koh ‘Poloson’ Chin Wei.

Tim Filipina (Sibol). meski masih menjalani proses babak qualifikasi namun ada beberapa nama yang sudah mendapatkan undangan langsung, yaitu Carlo ‘Kuku’ Palad, Djardel Jicko B. ‘DJ’ Mampusti dan Timothy John ‘Tims’ Randrup.

Team Thailand dengan anggota Anucha ‘Jabz’ Jirawong, Anurat ‘boombell’ Praianun, Nopparit ‘Seri’ Prugsaritanon, Nuengnara ‘23savage’ Teeramahanon, dan Thanathorn ‘tnt’ Sriiamkoon.

Sedangkan tim Malaysia masih dalam proses menentukan roster mereka.

Selain mengundang tim yang akan berlaga di SEA Games, Razer juga akan menggelar acara jumpa fans pertama kali di Asia Tenggara untuk tim EG yang akan diadakan tanggal 1 September 2019. Info lengkap acara bisa dilihat di sini.

Razer Konfirmasi Mobile Legends akan Dipertandingkan di SEA Games

Upaya penyetaraan esports dengan olahraga tradisional memang semakin menemukan titik terangnya. Jika sebelumnya esports masuk dalam pertandingan ekshibisi di Asian Games 2018, Jakarta-Palembang, esports akan dimasukkan dalam perebutan medali di SEA Games 2019 di Filipina.

Dalam rilis resmi yang diterbitkan tanggal 27 November 2018, Razer mengatakan bahwa mereka akan menjadi rekanan resmi untuk esports di SEA Games 2019.

Dalam rilis tersebut, Razer dan PhilSGOC (Philippines South East Asian Games Organizing Committee) mengumumkan bahwa Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) merupakan salah satu game yang akan dipertandingkan di pesta olahraga paling bergengsi di Asia Tenggara ini.

Justin Yuan, CEO dan co-founder dari Moonton Games, mengatakan “SEA Games 2019 adalah platform yang sempurna untuk menaikkan MLBB ke liga-liga besar, karena kami juga punya basis pengguna yang kuat di wilayah yang populasi milenialnya sedang berkembang pesat ini. Kami tidak sabar untuk melihat pemain-pemain MLBB terbaik di Asia Tenggara bertanding.”

Min-Liang Tan. Sumber: CNBC
Min-Liang Tan. Sumber: CNBC

Selain dari Moonton, pihak Razer juga sempat mengutarakan pendapatnya dalam rilis tersebut. “Esports telah menjadi esensi dari Razer sejak pertama kali dibentuk, dan kami telah mendukung berbagai event global, turnamen, tim, dan atlit yang tak terhitung jumlahnya selama 1,5 dekade. Jiwa kompetitif dan semangat bertarung yang telah terlihat di esports dapat disejajarkan dengan yang ada di olahraga lainnya, dan kami telah berjuang keras agar esports dapat dimasukkan ke dalam event olahraga internasional seperti SEA Games 2019.” Ujar CEO dan Co-Founder Razer, Min-Liang Tan.

Kami pun menghubungi Rex Regum Qeon (RRQ), mengingat mereka adalah tim MLBB terbaik di Indonesia saat ini, untuk meminta pendapatnya. Andrian Pauline, CEO dari RRQ, mengatakan, “Sangat senang, terlepas dari soal game apa yang dipertandingkan, tetapi lebih ke arah pengakuan dari organisasi resmi international tentang esports. Dan ini bukti bahwa esports akan semakin berkembang ke depannya. Dengan dukungan seperti ini maka ekosistem esports akan terus tumbuh positif di tahun-tahun yang akan datang.

Untuk RRQ, tentunya kami akan mempersiapkan diri entah formatnya kualifikasi untuk mencari tim terbaik atau memang akan diseleksi per individu. Selama itu bagus untuk esports Indonesia, kita pasti akan ikut support.”

Sistem pemilihan perwakilan setiap negara ini menarik untuk dibahas. Apakah formatnya akan seperti timnas layaknya Piala Dunia di sepak bola dan Asian Games kemarin, yaitu satu tim terdiri dari pemain-pemain yang berbeda klub namun satu negara? Atau akan seperti MSC (MLBB South East Asia Championship) yang para pemainnya memang sudah satu klub, seperti Liga Champion di sepak bola?

RRQ saat jadi juara MPL ID S2. Sumber: MLBB
RRQ saat jadi juara MPL ID S2. Sumber: MLBB

Pasalnya, di Indonesia sendiri, formasi tim RRQ di MLBB memang sudah nyaris sempurna di semua lini (role). Formasi tim mereka yang jadi juara saat MPL Indonesia Season 2 juga bisa dibilang terdiri dari pemain-pemain terbaik di Indonesia. Tim ini juga sebelumnya menjadi juara MSL Season 1 yang mempertandingkan tim-tim MLBB terbaik di Asia Tenggara, kecuali dari Filipina.

Kami juga sempat menanyakan hal yang sama ke Bren Esports dari Filipina yang merupakan tim terbaik di Asia Tenggara, karena menjuarai MSC 2018 (kala itu, mereka bernama Aether Main).

Menurut Jeff Victoriano, Manager dari Bren Esports, ia mengatakan bahwa MLBB di SEA Games adalah pilihan yang bagus; bukan karena tim mereka yang juara, namun karena fanbase MLBB adalah salah satu yang paling aktif di scene esports sekarang ini.

Bren Esports saat jadi juara MSC 2018. Sumber: MLBB
Bren Esports saat jadi juara MSC 2018. Sumber: MLBB

Namun demikian, soal pemilihan perwakilan negara, ia lebih setuju jika perwakilan di SEA Games nanti mengikuti line-up original tim seperti biasanya (seperti MSC ataupu Liga Champion). Muasalnya, ia berargumen, formasi yang seperti ini telah menemukan chemistry-nya masing-masing. “Cohesive teamplay is a huge factor in every championship.” Ujar Jeff. Maksudnya, kerja sama tim adalah faktor yang sangat signifikan dalam menentukan hasil kejuaraan.

Saya sangat setuju dengan pendapat dari Bren Esports tadi. Kelebihan menggunakan sistem klub memang ada di jam terbang para pemainnya yang sudah terbiasa bermain dengan rekan-rekan yang sama. Namun, hal ini berarti menutup kesempatan buat organisasi esports lainnya untuk berpartisipasi di game yang sama, untuk merasakan kebanggaan berebut medali SEA Games dari esports.

Oh iya, untuk 5 game lainnya, pihak IESPA (Indonesian Esports Association) mengatakan hal tersebut akan diumumkan pada tanggal 13 Desember 2018.

Update Koprol: Fitur Baru dan Venue SEA Games

Apa yang baru dari Yahoo! Koprol baru-baru ini? Situs jejaring sosial “kebanggaan Indonesia” ini  menjadi official partner SEA Games 2011, bersama dengan induknya Yahoo! Indonesia. Sehubungan dengan kegiatan SEA Games yang berlangsung di Jakarta dan Palembang, pengguna Koprol dapat langsung check in dari venue SEA Games. Contoh tampilannya adalah yang tampil di gambar sebelah kiri.

Dengan ini Koprol bersaing dengan layanan berbasis lokasi lainnya, Yotomo, yang telah memperkenalkan badges sebagai rewards bagi Anda yang melakukan check-in di venue yang terkait dengan SEA Games.

Sayangnya, meskipun menampilkan tautan ke Koprol, tidak diinformasikan apakah SEA Games memiliki akun resmi di Koprol untuk memberi informasi terkini tentang pesta olahraga Asia Tenggara ini. Ternyata meski tidak ada tautan resmi di situsnya, SEA Games juga memiliki akun di Koprol Business yaitu http://www.koprol.com/biz/seag2011, sayangnya tidak di-update seperti layaknya akunnya di Facebook dan Twitter.

Continue reading Update Koprol: Fitur Baru dan Venue SEA Games

Yotomo Supports SEA Games by Launching 44 Special Badges

Location-based mobile app, Yotomo, in cooperation with Samsung (one of the official partners of SEA Games) launched 44 special badges dealing with SEA Games 2011. Those badges show the number of sports at SEA Games 2011 that is held in Jakarta and Palembang. To enliven the badges unlock “competition”, three fastest badges collector will get Samsung Galaxy SII as the prize.

You may click here to find further information about special badges of SEA Games. Meanwhile, Yotomo also give information on how to unlock the badges. Yotomo users who want to unlock the badges should be on the venue of the sports competition held on the certain time as informed a day before. Badges will be expired after the sports game is over.

Continue reading Yotomo Supports SEA Games by Launching 44 Special Badges

Yotomo Dukung SEA Games, Terbitkan 44 Badges Khusus

Aplikasi mobile berbasis lokasi, Yotomo, bekerja sama dengan Samsung — sebagai salah satu sponsor resmi SEA Games — menerbitkan 44 badges khusus yang berkaitan dengan SEA Games 2011. Badges tersebut mencerminkan jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan di event kali ini — yang diadakan di Jakarta dan Palembang. Untuk memeriahkan “kompetisi” meng-unlock badges ini, tiga pengumpul badges tercepat akan memperoleh hadiah handset Samsung Galaxy SII.

Anda yang ingin mengetahui lebih banyak soal badges khusus SEA Games dapat melihat daftarnya di sini. Sementara itu pihak Yotomo juga memberikan informasi bagaimana cara meng-unlock badges. Pengguna Yotomo yang ingin meng-unlock-nya harus berada di venue tempat olahraga yang dilangsungkan plus ada waktu-waktu tertentu untuk bisa meng-unlock-nya, di mana publikasi waktunya diberitahukan sehari sebelumnya. Badges akan kadaluwarsa manakala cabang olahraganya selesai dipertandingkan.

Continue reading Yotomo Dukung SEA Games, Terbitkan 44 Badges Khusus