Amazon dan Gojek dalam Perbincangan untuk Kemitraan Strategis, Terkait Ekspansi dan Investasi

Amazon dan Gojek dikabarkan tengah dalam pembicaraan awal untuk menjalin kerja sama strategis. Keluarannya mencakup perluasan layanan ritel online milik Amazon ke Indonesia dan pemberian investasi lanjutan kepada Gojek –menurut sumber nilainya akan cukup signifikan.

Nantinya layanan e-commerce Amazon akan turut memanfaatkan infrastruktur pengiriman yang dimiliki Gojek. Hingga berita ini terbit, perwakilan kedua perusahaan belum mau memberikan komentar apa pun.

Sebelumnya decacorn Gojek menginformasikan tengah mengumpulkan pendanaan seri F mencapai $3 miliar. Sekitar setengah dari target tersebut sudah didapat melalui investasi dari Mitsubishi, JD, Tencent, Google, dan Astra International.

Perusahaan juga terus menggencarkan ekspansi. Kabar terbaru, mereka sedang dalam persiapan untuk segera mengaspal di Malaysia –pasca pemerintah setempat memberikan lampu hijau terkait perizinan dan regulasi.

Sementara itu, menjelang akhir tahun 2018 lalu Amazon meyakinkan ke pihak pemerintah melalui perwakilannya untuk segera hadir ke Indonesia. CTO dan VP Amazon Werner Vogels sempat menemui Presiden Joko Widodo dan menjanjikan investasi 10 tahun ke depan dengan nilai $1 miliar.

Sebelumnya raksasa Tiongkok telah lebih dulu menjejakkan kaki di pasar Indonesia. Alibaba Group masuk melalui akuisisi terhadap Lazada dan investasi ke Tokopedia. Sementara Tencent Group masuk melalui JD.id dan Shopee.

Application Information Will Show Up Here

Gojek Dikabarkan Terima Pendanaan Baru dari Siam Commercial Bank

Gojek dikabarkan kembali mendapatkan suntikan pendanaan. Kali ini didapatkan dari bank asal Thailand, yakni Siam Commercial Bank. Tidak disebutkan nominal yang diberikan oleh perusahaan yang “dimiliki” Vajiralongkorn (Raja Thailand yang menjabat sejak tahun 2016; memegang mayoritas saham).

Investasi ini jadi partisipasi tambahan untuk putaran seri F yang tengah digalang Gojek. Beberapa hari lalu, tiga entitas Mitsubishi baru saja menyuntikkan dana untuk target pendanaan $3 miliar pada round ini.

Melihat di lain sisi, ini jadi kontestasi menarik di jajaran investor. Sebelumnya perusahaan otomotif Hyundai dan Yamaha Motor berinvestasi di Grab, lalu Mitsubushi Motor masuk berpartisipasi di Gojek. Lantas di sektor perbankan, sebelumnya Kasikornbank (bank berbasis di Bangkok) juga berinvestasi di Grab pada putaran seri H, lalu kini Siam Bank berinvestasi ke Gojek.

Dari capaian sebelumnya, putaran seri F Gojek diperkirakan telah mencapai $1,6 miliar. Dan telah membawa valuasi perusahaan menembus $10 miliar. Pendanaan seri F terus digalang untuk mengoptimalkan kegiatan ekspansi bisnis di Asia Tenggara. Di Thailand sendiri, Gojek sudah meluncurkan Get, menghadirkan layanan ride-hailing, food delivery, dan delivery.

Application Information Will Show Up Here

Pendanaan Seri F Gojek Disebut Bakal Capai $3 Miliar, Partisipasi Mitsubishi Mantapkan Status “Decacorn”

Mitsubishi kemarin (08/7) secara resmi mengumumkan telah berinvestasi di Gojek. Secara mendetail pendanaan yang masuk babak seri F tersebut diikuti tiga entitas meliputi Mitsubishi Corporation, Mitsubishi UFJ Financial Group, dan Mitsubishi Motors.

Sebelumnya JD, Tencent, Google, dan Astra International juga telah terlebih dulu mengumumkan partisipasinya dalam pendanaan tersebut. Putaran seri F telah dimulai Gojek sejak Oktober 2018.

Memastikan status “decacorn”

Menurut kabar yang beredar, perusahaan menargetkan pengumpulan dana hingga $3 miliar atau setara 42,3 triliun Rupiah di seri F, meningkat dari target sebelumnya $2 miliar. Setidaknya untuk putaran kali ini dikabarkan telah terkumpul $1,6 miliar, sehingga bisa dipastikan masih dibuka partisipasi dari investor lain.

Januari 2019 lalu, pasca pembukaan seri F oleh JD, Tencent, dan Google, valuasi Gojek ditaksirkan telah mencapai $9,5 miliar. Dengan penambahan dari Astra di Maret 2019 dan Mitsubishi di Juli 2019 maka dipastikan status “decacorn” sudah dimiliki oleh perusahaan ride-hailing lokal tersebut.

Sejak April 2018 lalu Gojek sudah digadang-gadang berhasil menjadi decacorn pertama Indonesia.

Mantapkan ekspansi Asia Tenggara

Dalam rilisnya, Chairman Mitsubishi Motors Osamu Masuko mengatakan, ketertarikan grup perusahaan berinvestasi di platform “super app” tersebut lantaran keyakinan dapat bersama-sama memenangkan pasar Asia Tenggara.

Seperti yang diungkapkan Nadiem Makarim, komitmen perusahaan melakukan fundraising pada tahap seri F memang untuk melancarkan ekspansi bisnis. Realisasinya sudah terlihat di beberapa negara, termasuk Vietnam, Thailand, dan Singapura.

Sebelumnya juga pernah diumumkan pada awal tahun, Gross Transaction Value (GTV) Gojek telah mencapai lebih dari $9 miliar, didominasi dari transaksi Go-Pay yang memproses $6,3 miliar dan Go-Food memproses $2 miliar.

Lantas berbicara jika berbicara persaingan, maka masih akan berkutat antara Gojek vs Grab. Keduanya, dengan ambisi super app, sama-sama ingin memenangkan pasar Asia Tenggara, dengan bentuk layanan yang nyaris serupa.

Keduanya juga sama-sama telah mencapai milestone decacorn. Terakhir diketahui, pasca investasi dari SoftBank’s Vision Fund valuasi Grab mencapai $14 miliar.

Application Information Will Show Up Here

Astra and Gojek Formed a “Joint Venture” to Extend Investment

PT Astra International Tbk (Astra) and Gojek, today (3/4) announced a joint venture to develop four-wheeler ride hailing. They also involved in the first round of Gojek’s series F funding with $100 million investment or equivalent to Rp1.4 trillion. In total, Astra has poured around 3.5 trillion rupiah for Gojek.

Prijono Sugiarto, President Director of PT Astra International Tbk said, the development of joint venture and Astra’s participation in the series F funding has showed their trust to Gojek, also, a realization of partnership exploration to create Astra automotive business synergy.

“We expect this partnership can help public to enter the formal economy sector, therefore, it can increase public welfare and have positive impact to the economic development in Indonesia. It goes along with Astra’s dreams to get prosper with the nation,” he added.

Gojek’s CEO and Founder, Nadiem Makarim mentioned, Southeast Asia’s digital economic potential, Indonesia in particular, should be optimized by business players with collaboration of each industry.

“Astra’s arms collaboration in the automotive sector with Gojek in the technology field is expected to open up more source of income for people, to be able to improve welfare,” he said.

A strategic partnership between Astra and Gojek is planned to optimize Indonesia’s potential to be the leading digital economy pioneer in Southeast Asia. As the automotive company holding, Astra is currently working on some digital initiatives in this sector, including Astra Digital.

A joint venture by Astra and Gojek is planned to provide dozens of fleet units with automotive management system that supported by Astra FMS (Fleet Management system) and Gojek’s ride hailing technology, particularly Go-Car.

Gojek is currently one of the biggest on-demand companies with 130 million users and 2 million driver partners.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Tambah Investasi, Astra dan Gojek Dirikan “Joint Venture”

PT Astra Internasional Tbk (Astra) dan Gojek hari ini (4/3) mengumumkan kesepakatan membentuk perusahaan patungan (joint venture) untuk pengembangan bisnis ride hailing roda empat. Pihak Astra juga mengumumkan keterlibatannya di  tahap pertama putaran pendanaan Seri F Gojek dengan nilai investasi $100 juta atau setara dengan Rp1,4 triliun. Secara total Astra telah menyuntikkan dana sekitar 3,5 triliun Rupiah untuk Gojek.

Presiden Direktur PT Astra Internasional Tbk Prijono Sugiarto mengungkapkan, pembentukan perusahaan patungan dan partisipasi Astra dalam pendanaan Seri F ini menunjukkan kepercayaan pihaknya kepada Gojek, sekaligus wujud nyata eksplorasi kerja sama untuk menciptakan sinergi bisnis otomotif Astra.

“Kami berharap kerja sama ini dapat membantu masyarakat luas masuk ke sektor ekonomi formal, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa,” terang Prijono.

CEO dan Founder Gojek Nadiem Makarim menambahkan, potensi perekonomian digital di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, harus bisa dimaksimalkan para pelaku bisnis dengan menggabungkan kekuatan di masing-masing industri.

“Gabungan kekuatan Astra di bidang otomotif dan Gojek di bidang teknologi melalui kerja sama ini diharapkan akan membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk memiliki sumber penghasilan, sehingga mampu untuk meningkatkan kesejahteraan,” terangnya.

Kemitraan strategis yang terjalin antara Astra dan GOJEK diharapkan dapat memaksimalkan potensi Indonesia untuk terus menjadi pelopor ekonomi digital terdepan di kawasan Asia Tenggara. Sebagai holding perusahaan otomotif, Astra saat ini terus mengusahakan sejumlah inisiatif digital di bidang ini, termasuk pendirian Astra Digital.

Perusahaan patungan yang digagas Astra dan Gojek ini direncanakan akan menyediakan ribuan unit armada dengan sistem pengelolaan kendaraan yang didukung Astra FMS (Fleet Management System) dan teknologi “ride hailing” Gojek, khususnya layanan Go-Car.

Gojek saat ini telah menjadi salah satu perusahaan layanan transportasi on-demand terbesar dengan 130 juta pengguna dan 2 juta mitra pengemudi.

Application Information Will Show Up Here

Gojek Officially Announces First Phase of Series F Funding

Today (2/1), Gojek officially announces the first phase of Series F funding led by Google, JD.com, and Tencent. Some investors, such as Mitsubishi Corporation and Provident Capital are involved in this round. It was previously reported, also Gojek’s target on raising $2 billion.

The investment will be focused on market penetration in Indonesia and expansion in Southeast Asia. It’s highlighted in the release that post Series F funding, founders will still have control on the decision and company’s provisions. It’s to realize Gojek’s short-term vision.

“Our vision is to create useful things for Indonesia and give positive social impact through technology. Gojek has successfully initiate the multi-sided platform model, millions of users can access various services for daily needs, entrepreneurs and partners can access customers, increase their income, and at the same time, getting access to various financial services,” Nadiem Makarim, Founder & CEO Gojek Group.

It also mentioned, Gojek’s Gross Transaction Value (GTV) has exceed $9 billion, mostly from Go-Pay transaction around $6.3 billion and Go-Food around $2 billion. Regarding expansion result, Go-Viet in Vietnam is currently raised 40% of the two-wheeler transportation market since established in August 2018.

“Along with the company’s international expansion, we’re proud to take our vision to more countries in Southeast Asia, also put Indonesia as the region’s technology innovation center in the world map,” he added.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Gojek Resmi Umumkan Perolehan Fase Pertama Pendanaan Seri F

Hari ini (01/2) Gojek resmi mengumumkan perolehan pendanaan fase pertama putaran seri F yang dipimpin oleh Google, JD.com, dan Tencent. Beberapa investor lain termasuk Mitsubishi Corporation dan Provident Capital terlibat dalam pendanaan ini. Pendanaan ini sebelumnya sudah dikabarkan, termasuk target Gojek mendapatkan $2 miliar dari putaran pendanaan tersebut.

Dana investasi akan difokuskan untuk memperdalam penetrasi pasar di Indonesia serta memperkuat ekspansi Gojek di Asia Tenggara. Dalam rilis yang kami terima turut ditekankan, pasca pendanaan seri F para pendiri akan tetap memiliki kontrol terhadap keputusan dan arah kebijakan perusahaan. Tujuannya agar bisa merealisasikan visi jangka panjang Gojek.

“Visi kami adalah untuk selalu menciptakan hal-hal bermanfaat untuk Indonesia dan memberikan dampak sosial yang positif melalui teknologi. GOJEK telah sukses mempelopori model multi-sided platform, jutaan pengguna dapat mengakses berbagai layanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, para pelaku wirausaha dan mitra dapat mengakses pelanggan, meningkatkan pendapatan mereka, dan pada saat yang sama, mendapatkan akses terhadap berbagai layanan keuangan,” sambut Founder & CEO Gojek Group Nadiem Makarim.

Disampaikan juga, saat ini Gross Transaction Value (GTV) Gojek telah mencapai lebih dari $9 miliar, didominasi dari transaksi Go-Pay yang memproses $6,3 miliar dan Go-Food memproses $2 miliar. Terkait hasil ekspansi, Gojek juga mengumumkan bahwa keberadaan Go-Viet di Vietnam saat ini telah meraih sekitar 40% dari pangsa pasar layanan transportasi roda dua sejak diluncurkan Agustus 2018 lalu.

“Seiring dengan ekspansi internasional perusahaan, kami bangga dapat membawa visi kami ke lebih banyak negara di Asia Tenggara sekaligus menempatkan Indonesia pada peta dunia sebagai pusat inovasi teknologi di kawasan ini,” lanjut Nadiem.

Application Information Will Show Up Here