Gojek Resmikan Kerja Sama dengan KAI

Setelah sebelumnya mengumumkan kerja sama strategis dengan Grab, PT KAI kembali mengumumkan kerja sama strategis dengan Gojek. Kolaborasi kedua perusahaan tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman. Melalui kerja sama ini, Gojek akan mendukung integrasi ekosistem digital dan layanan perkeretaapian dalam bentuk penerapan pesanan dan pembayaran dalam satu transaksi, dengan Gojek sebagai penyedia first mile dan last mile, sedangkan KAI sebagai penyedia middle mile.

“Sebagai pemain teknologi terdepan di Indonesia kami sangat bangga dapat menghadirkan layanan digital terintegrasi bagi KAI dan pelanggan. Ruang lingkup kerja sama ini akan meliputi moda transportasi terintegrasi; angkutan barang berbasis kereta api; pembayaran digital; pemanfaatan aset komersial; dan penempatan konten untuk meningkatkan kunjungan pengguna ke masing-masing aplikasi Gojek maupun KAI,” kata Chief Public Policy and Government Relations Gojek Dyan Shinto Nugroho.

Gojek akan memanfaatkan data analytics yang diperoleh untuk meningkatkan customer journey experience para pelanggan di berbagai layanan yang dimiliki kedua perusahaan.

Menurut Head Regional Corporate Affairs Gojek Wildan Kesuma, tak hanya fokus pada kerja sama sektor logistik, kerja sama antara kedua belah pihak juga mencakup beberapa hal strategis lainnya seperti sarana transportasi terintegrasi, pembayaran digital dengan menggunakan GoPay, pemanfaatan aset komersial, dan penempatan konten pada masing-masing aplikasi.

Melalui layanan GoSend dan GoBox, yang memungkinkan pengguna untuk menyelesaikan berbagai kebutuhan sehari-hari dari pindah rumah hingga memfasilitasi pengiriman antar bisnis, dan bahkan memungkinkan logistik acara. Saat ini Gojek mengklaim layanan tersebut telah memiliki 100 mitra bisnis, termasuk para pemain e-commerce utama. Selain itu, melalui integrasi dengan mitra, Gojek telah mencapai pencapaian lebih dari 1 juta penjual atau pengirim unik per Juni 2019.

“Sebagai aplikasi yang telah digunakan oleh jutaan konsumen di Indonesia, kami menyambut baik rencana kolaborasi ekosistem Gojek dengan KAI. Kami berharap dapat memberikan pengalaman yang lebih baik untuk para konsumen KAI dan Gojek, baik itu melalui moda transportasi yang terintegrasi, layanan pengiriman barang, pembayaran, dan juga berbagai inovasi lainnya. Hal ini sejalan dengan visi KAI yaitu menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan,” kata Direktur Utama KAI Edi Sukmoro.

Application Information Will Show Up Here

Google Developer Launchpad Fokus Matangkan Produk Startup di Tahap Awal

Sebagai upaya tindak lanjut dari pendirian Google Lounge di Menara by Kibar beberapa waktu lalu sebagai wadah komunitas dan ekosistem startup Indonesia, Google mengumumkan program barunya yang diberi nama “Google Developer Launchpad Indonesia”. Program ini akan didesain untuk inline dengan agenda pemerintah –dalam hal ini oleh Kominfo—untuk membentuk 1000 startup di tahun 2020 mendatang.

Nama “Launchpad” cukup akrab di telinga penggiat startup di Indonesia, sebelumnya program akselerasi Google yakni Launchpad Accelerator telah dikenalkan. Beberapa startup juga telah terlibat dalam program tersebut, untuk dibina langsung secara intensif oleh mentor dari Google, di markas pusat Google. Sedangkan untuk program Launchpad lokal ini bisa dikatakan levelnya di bawah program akselerasi yang ada sebelumnya, karena fokus pada pematangan konsep startup untuk masuk di tahap early stage.

Program ini akan berisi serangkaian kegiatan mentoring, berupa pelatihan dan diskusi, dengan menghadirkan lebih dari 22 mentor berkelas global. Program ini akan berjalan intensif selama tiga hari fokus pada pematangan produk –guna mencapai product-market fit. Nantinya para startup dengan produk yang sudah matang, akan diarahkan untuk berlanjut di program Google Launchpad Accelerator.

Head of Policy Google Indonesia Shinto Nugroho menyampaikan pada saat meresmikan program ini, bahwa fokus Google Developer di Indonesia untuk membantu pertumbuhan startup –termasuk UMKM, pengembang dan content creator untuk mengoptimalkan kinerjanya menggunakan sumber daya yang dimiliki Google. Dan menurutnya program 1000 Startup Digital milik pemerintah sejalan dengan visinya.

CEO Kibar Yansen Kamto yang terlibat langsung dalam program tersebut turut mengutarakan bahwa program ini sangat penting untuk menjadi bagian dari agenda yang sudah dibentuk bersama pemerintah, karena saat ini butuh banyak dukungan untuk meningkatkan kualitas pengembang lokal.

“Dengan banyak dukungan untuk program ini [1000 Startup] seperti dari pemerintah, mentor dan media, kemungkinan besar akan membantu para startup berkembang lebih cepat dalam penyiapan untuk terjun,” ujar Yansen.

Di sesi pembukaan kemarin, sudah disebutkan beberapa nama yang akan mengisi jajaran mentor di program Google Developer Launchpad Indonesia, di antaranya:

  1. Organization Development Tech Google APAC Martin Gonzalez; akan fokus memberikan pengetahuan tentang manajerial tim dan penguatan bisnis dari sisi finansial.
  2. CEO & Co-Founder UX Indonesia Eunice Sari; akan fokus membantu pengembang dalam menciptakan antar muka dan pengalaman pengguna pada rancangan aplikasi, sehingga lebih bisa diterima oleh pengguna.
  3. Mastermind MOB Makers Barcelona Cecillia Tham; akan fokus membantu penyusunan strategi dalam menjangkau masyarakat dalam menggunakan produk.
  4. CEO Growth Mechanics Emil Lamprecth; akan fokus membantu startup dapat tumbuh melalui pendekatan pengembangan produk.
  5. Co-Founder Agrahyah Tecnologies Sreeraman Thiagarajan; akan fokus membantu pengembang lokal untuk membangun teknologi baru sesuai dengan kultur dan kebutuhan pasar lokal.
  6. Global Program Manager Google Launchpad Mark Masterson; akan fokus untuk membangun leadership yang kuat bagi para punggawa startup.

Melalui kolaborasi dengan program ini, pemerintah dan Kibar menargetkan akan ada pelatihan di 50 kota untuk menjangkau lebih banyak pengembang. Harapannya dalam sesi tiga hari yang akan diadakan di masing-masing wilayah, dapat menghasilkan persembahan ide produk, prototipe hingga susunan tim yang berpotensi untuk mendapat pembinaan lanjutan dari Google.

Indonesia Android Kejar Hackathon 2017 Pilih Tiga Aplikasi Terbaik

Kegiatan khusus untuk menjaring pengembang aplikasi lokal, Indonesia Android Kejar Hackaton kembali digelar untuk kedua kalinya. Google memilih tiga aplikasi terbaik dan berhak mendapatkan paket hadiah dengan total nilai Rp25 juta. Tiga tim tersebut adalah BCC KCU (Juara I), Urban Night (Juara II), dan Skala (Juara III).

Indonesia Android Kejar Hackathon adalah program yang diinisasi Google Developers untuk mengasah kemampuan developer Indonesia dalam mengembangkan aplikasi mobile. Program tersebut merupakan bagian komitmen Google melatih 100 ribu developer Android di Indonesia sampai 2020.

Saat ini Google mengklaim telah melatih 25 ribu orang melalui kursus online dan workshop Indonesia Android Kejar di enam kota. Selain itu, Google juga telah melatih lebih dari 100 fakultas di 80 universitas dan berencana membuka mata kuliah Dasar-Dasar Developer Android tahun depan.

Untuk tahun 2017, Google menggandeng Bekraf dan Kemkominfo sebagai mitra. Adapun tema yang diambil adalah olahraga dan gaya hidup sehat, berkaitan dengan perayaan Hari Olahraga yang jatuh pada tanggal 9 September. Total developer yang bergabung sebanyak 100 orang, terbagi atas 36 tim.

Head of Public Policy and Government Relations Google Indonesia Shinto Nugroho / DailySocial
Head of Public Policy and Government Relations Google Indonesia Shinto Nugroho / DailySocial

“Melihat animo yang cukup baik, kami optimis target melatih 100 ribu developer dapat segera tercapai. Kami berkomitmen menciptakan ekosistem developer yang terus berkesinambungan. Setelah mereka lulus dari program ini, kami terus bantu mereka untuk terus berkembang,” terang Head of Public Policy and Government Relations Google Indonesia Shinto Nugroho, Kamis (7/9).

Dalam kesempatan yang sama, Google juga menggelar Android Kejar Career Day. Program ini didesain untuk mempertemukan seluruh developer Android, termasuk lulusan Indonesia Android Kejar, dengan berbagai startup yang sedang mencari developer terbaik.

Para developer berkesempatan untuk mendapatkan pengalaman kerja, mengeksplorasi keterampilan mereka, dan mendapatkan bimbingan langsung dari para ahli. Dalam program ini, terdapat 32 perusahaan teknologi yang membuka booth, termasuk Bukalapak, Traveloka, Qlue, PicMix, dan lain sebagainya.

Kegiatan Hackathon Indonesia Android Kejar Pilih 5 Startup Terbaik

Kegiatan yang digelar khusus untuk para pengembang aplikasi lokal, Hackathon Indonesia Android Kejar, telah memilih 5 startup terbaik yang sebelumnya telah mengikuti kegiatan mentoring selama dua hari. Lima startup terbaik tersebut adalah The Alphabet (juara 1), Teras (juara 2), Bisindo (juara 3), TeachASk (juara 4) dan Guruku (juara 5). Kelima pemenang berhak mendapatkan hadiah menarik dari Bukalapak dan Google.

Acara yang didukung oleh Google Indonesia, Bukalapak bekerja sama dengan Kementrian Pendidikan, dan memilih tema khusus yaitu aplikasi yang mampu memberikan solusi digital untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di Indonesia.

Sebelumnya setiap kelompok mempresentasikan hasil produknya kepada dewan juri, Ir. Ananto Kusuma Seta, M.Sc., Ph.D, (Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk Inovasi dan Daya Saing), Andrew Kurniadi (Google Developer Expert, Android), Sanny Gaddafi (Google Developer Expert, Product Strategy), Sigit Adinugroho (Freelance UX Designer) dan Hasanul Hakim (Kepala Aplikasi Mobile Bukalapak).

“Indonesia Android Kejar Hackathon merupakan bagian dari komitmen Google untuk melatih 100.000 pengembang aplikasi di Indonesia hingga tahun 2020 mendatang. Kami secara khusus mengangkat tema pendidikan pada Hackathon ini untuk ikut serta merayakan Hari Pendidikan Nasional di Indonesia dan Bulan Pendidikan yang jatuh pada tanggal 2 Mei ini,” kata Head of Public Policy and Government Relations Google Indonesia Shinto Nugroho.

Hackathon Indonesia Android Kejar juga diisi dengan berbagai kegiatan menarik sepeti pengajaran dan bimbingan dari para ahli industri digital dan informasi teknologi khususnya aplikasi. Diikuti oleh 100 peserta, acara yang berlangsung di Kementrian Pedidikan dan Kebudayaan terbagi menjadi 31 kelompok dengan 2 hingga 4 orang anggota.

Para peserta Hackathon sebelumnya telah mengikuti workshops Indonesia Android Kejar, sebuah program kelompok belajar yang lebih intensif dan dipimpin oleh fasilitator yang juga menyediakan bimbingan bagi pengembang pada semua tingkatan. Kelompok ini didirikan di lima kota—Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta untuk menjangkau masyarakat seluas mungkin. Pada tahun ini sudah terdapat lebih dari 2,500 partisipan.

Google Makes Borobudur Temple Browsable Online

Right on the last Tourism Day (September 27), Google Indonesia announced that Borobudur Temple, along with 10 temples surround it (Ratu Boko and Prambanan), are accessible through Google Maps Street View. Google also launched Google Cultural Institute for Indonesia as well as Street View image of five main cities in Indonesia, in which Lampung and Lombok are ones of them, on the same day. The launching was backed up by Ministry of Elementary & High School and Culture, as well as Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan and Ratu Boko. Continue reading Google Makes Borobudur Temple Browsable Online

Candi Borobudur Kini Dapat Dijelajahi Melalui Google Maps Street View

Google Borobudur

Bertepatan dengan Hari Pariwisata Dunia yang jatuh pada 27 September 2015, Google Indonesia mengumumkan bahwa Candi Borobudur bersama sepuluh candi lain disekitarnya, seperti Ratu Boko dan Prambanan, telah dapat diakses melalui Google Maps Street View. Google juga meluncurkan Google Cultural Institute untuk Indonesia dan meluncurkan gambar Street View dari empat kota besar di Indonesia, seperti Lampung dan Lombok, di hari yang sama. Acara peluncuran ini pun mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan Dasar & Menengah dan Kebudayaan, serta Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko.

Continue reading Candi Borobudur Kini Dapat Dijelajahi Melalui Google Maps Street View

Shinto Nugroho Joins Google Indonesia as Head of Public Policy and Government Relations

Google continues to hire the best to promote its products, including those who will be dealing with the Indonesian government when it comes to the country’s Internet policies. The Public Policy and Government Relations Division holds a key role in increasing the number of Internet users which directly expands Google’s market.

Continue reading Shinto Nugroho Joins Google Indonesia as Head of Public Policy and Government Relations

Google Indonesia Rekrut Shinto Nugroho Untuk Pimpin Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintahan

Google Indonesia terus merekrut orang-orang terbaik untuk memasarkan produk-produknya, tidak terkecuali orang-orang yang nantinya akan berurusan dengan pemerintahan Indonesia untuk masalah kebijakan berinternet dalam sebuah negara. Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintahan ini memegang peranan kunci untuk menumbuhkan penggunaan internet yang secara langsung akan melebarkan pasar untuk Google. Continue reading Google Indonesia Rekrut Shinto Nugroho Untuk Pimpin Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintahan