Rekap Sim Racing 2021: Melejit Menuju Standar Baru

Tahun 2021 telah menjadi saksi atas kembalinya olahraga otomotif seiring dunia mulai pulih secara perlahan dan hidup berdampingan dengan pandemi yang masih berkelanjutan, namun ini sama sekali bukan berarti minat terhadap sim racing jadi menurun. Pada kenyataannya, minat terhadap sim racing terus meningkat seiring dengan semakin banyaknya event dunia nyata yang menggelar versi virtualnya demi membantu menyempitkan celah antara realita dan virtual lebih lagi. Selain meningkatnya popularitas kompetisi dan cabang-cabang baru, 2021 juga menandai awal dari sebuah standar baru di sim racing dengan teknologi yang di tahun-tahun sebelumnya pernah dianggap tidak aksesibel dan tidak praktis.

Pertumbuhan dalam keberagaman

Ada banyak sekali liga/kompetisi balap virtual tahun ini. Hampir semua seri global di dunia nyata kini punya salinan virtualnya, di antaranya F1 Esports, Le Mans Virtual, GT World Challenge eSports. Pabrikan mobil seperti Toyota, Porsche, Lamborghini dan BMW, dan merek-merek seperti Michelin (ban) dan Logitech (periferal gaming) menggelar kompetisinya sendiri-sendiri yang dapat diikuti oleh semua orang dari seluruh dunia.

Namun salah satu kejutan terbesar adalah pertumbuhan dari kompetisi-kompetisi di cabang Drifting. Tidak seperti kebanyakan cabang balap mobil lainnya, Drifting tidak dinilai berdasarkan waktu lap ataupun posisi. Sebagai gantinya, ada tim juri yang mengevaluasi para partisipan berdasarkan garis-garis, sudut, dan sedekat apa mereka dengan mobil lain sebagai pengejar.

Aksi Andika Rama Maulana di IDDS 2021 / Sumber: Andika Rama Maulana

IDDS (Indonesian Digital Drift Series) mengadakan seri terbesarnya tahun ini dengan diikuti oleh partisipan-partisipan internasional, dan dengan Andika Rama Maulana sebagai juara kelas PRO2 tahun ini. Berkat kesuksesan IDDS, harapannya adalah kita bisa melihat lebih banyak ajang drift digital yang digelar di region Asia, bersamaan dengan kawasan-kawasan lain yang mungkin ikut membuka pintu buat partisipan internasional.

Di tempat lain, Assetto Corsa Competizione tampaknya menjadi judul favorit baru bagi banyak kompetisi dan liga. Di samping balap sprint biasa, semakin banyak penyelenggara yang melirik aspek endurance dari judul tersebut. SRO Motorsports Group (yang bertanggung jawab atas GT World Challenge Esports) mengadakan kompetisi untuk seri Sprint dan Endurance. Dengan update konten yang ditambahkan ke game secara berkala tahun ini dan penyempurnaan yang terus diterapkan pada aspek handling dan performa mobil, ACC sepertinya bakal terus melanjutkan momentumnya di tahun 2022, dengan kabar seputar kemungkinan adanya kelas baru mobil-mobil GT yang mendapat izin dari SRO.

Sim racing di Olimpiade

Ajang balapan virtual resmi di Olimpiade menggunakan game Gran Turismo Sport / Sumber: Olympics

Tahun ini juga menandai pertama kalinya sim racing muncul di sebuah event resmi di Olimpiade. Sebagai bagian dari Olympic Virtual Series, e-racer dari berbagai penjuru dunia diberi kesempatan untuk bertanding dalam event bergengsi ini melalui platform Gran Turismo Sport.

Kompetisi berlangsung sengit seiring para partisipan mencoba menyelesaikan satu lap sempurna di Tokyo Expressway South Inner Loop menggunakan mobil GR Supra Gr.3 demi memenuhi kualifikasi untuk Olympic Virtual Series, dengan hanya beberapa posisi yang tersedia untuk Asia. Empat pembalap dari Asia berhasil lolos kualifikasi, yakni Takuma Miyazono (JPN), Stanford Chau (HKG), Nathayos Sirigaya (THA) dan Taj Aiman (MYS). Pada akhirnya, Valerio Gallo (ITA) muncul sebagai pemenang kompetisi.

Dengan munculnya olahraga otomotif virtual di Olimpiade, tidak diragukan lagi ini juga bisa tampil di kompetisi olahraga regional di masa yang akan datang macam SEA Games.

Standar baru — Direct Drive terjangkau

Fanatec CSL DD / Sumber: Fanatec

Kemajuan terbesar di sim racing tahun ini mungkin bisa ditinjau dari kian terjangkaunya harga setir berteknologi direct drive. Pada tahun-tahun sebelumnya, setir direct drive dibanderol di kisaran $1.000 hanya untuk wheel base-nya saja. Harga ini dinilai tidak praktis buat rata-rata sim racer ataupun mereka yang kompetitif namun tidak mampu membeli peralatan semacam itu.

Yang tadinya sebatas candaan April Mop rupanya menjadi sebuah konsepsi yang nyata, dengan pengumuman CSL DD baru dari Fanatec yang wheel base-nya dihargai cuma $349,95. Setir baru ini dirancang untuk menggantikan CSL Elite yang menggunakan sistem belt drive. CSL DD awalnya kompatibel dengan PC dan Xbox, menjadikan para pengguna PlayStation bertanya-tanya apakah mereka juga bakal kebagian jatah. Bocoran foto tersebar tidak lama setelah perilisan CSL DD, akan tetapi para pembalap PlayStation rupanya tidak perlu menunggu terlalu lama mengingat GT DD PRO diluncurkan pada Desember 2021, dengan desain wheel base yang hampir identik seperti milik CSL DD, namun dengan dukungan PlayStation dan PC. Kedua wheel base menerima respons yang sangat positif dari para pengguna sekaligus ulasan-ulasan.

Merek terkemuka lain juga ikut menyusul jejak Fanatec dengan menyediakan lebih banyak setir direct drive yang lebih terjangkau, Thrustmaster akan membuat pengumuman sebelum akhir tahun, sementara bocoran foto mengindikasikan kemungkinan adanya penawaran dari Logitech. Pemain baru seperti Moza dan merek familier seperti Simagic mulai menawarkan setir direct drive di harga yang lebih terjangkau. Cuma perkara waktu sebelum setir direct drive menjadi standar baru buat sebagian besar, atau malah semua setir balap bertipe force feedback. Mungkin dalam 2-3 tahun, setir berbasis belt drive bakal berada di tingkatan termurah dari setir force feedback.

Prediksi tahun 2022 (dan seterusnya)?

Seri terbaru Forza Motorsport jadi salah satu judul game sim racing yang paling ditunggu / Xbox Game Studios

Saat artikel ini ditulis, masih terlalu dini untuk menyebutkan apa yang bisa kita harapkan tidak hanya di 2022, tapi juga di tahun-tahun berikutnya, terlepas dari game-game yang diumumkan untuk tahun depan.

Gran Turismo 7 dijadwalkan rilis pada Maret 2022, sementara seri terbaru Forza Motorsport diharapkan nantinya dengan detail baru mengenai model handling yang diungkap dalam sebuah wawancara baru-baru ini. Kedua game ditujukan untuk pasar gamer konsol, yang diperkirakan bakal memiliki audiens besar dengan banyak event dan kompetisi yang menyusul pasca peluncuran keduanya.

Assetto Corsa 2 diduga tidak akan muncul sebelum 2024 seperti yang diumumkan pada tahun ini, akan tetapi Assetto Corsa Competizione diperkirakan bakal mendapat lebih banyak pembaruan dalam waktu dekat, yang akan semakin menambah variasi balapan dalam game ini terlepas dari absennya dukungan modding. Iracing juga memamerkan sistem cuaca dinamis baru mereka tahun ini dan diperkirakan bakal siap pada 2022.

Seri IndyCar juga akan memiliki judul game-nya sendiri di tahun 2023 dari Motorsport Games, akan tetapi jika melihat respons buruk yang diterima NASCAR 21: Ignition pasca perilisannya, pengembangnya akan memerlukan semua waktu dari sekarang untuk membuat game mereka berikutnya jadi lebih baik.

Setir ini bisa dipasangkan ke wheel base besutan Fanatec maupun mobil BMW M4 GT3 yang sesungguhnya / Sumber: Fanatec

Sementara untuk perlengkapan sim racing, sulit menebak kejutan apa yang bakal hadir di tahun 2022. Perilisan setir BMW M4 GT3 besutan Fanatec menampilkan setir yang dapat dipakai di wheel base Fanatec sekaligus di mobil BMW M4 GT3 yang sesungguhnya. Mungkin di masa yang akan datang, kita bakal memiliki teknologi yang memungkinkan sim racer untuk memakai setir standar dari toko variasi mobil tanpa harus membongkar sejumlah komponen dari wheel base-nya.

2021 telah menjadi tahun yang sangat menyenangkan buat sim racing, dan kita hanya bisa menantikan lebih banyak kejutan di tahun 2022!

Artikel ini ditulis oleh tim konten dari Legion of Racers. Publikasi di Hybrid.co.id telah dengan izin, dan kami bekerja sama dengan Legion of Racers untuk menghadirkan berbagai artikel terkait Sim Racing. 

8 Turnamen Esports Paling Menarik di Indonesia di 2021

Jumlah penonton, views, dan hours watched biasanya menjadi tolak ukur dari kesuksesan sebuah turnamen esports. Biasanya, turnamen yang mendapatkan banyak penonton adalah kompetisi resmi dari game-game esports populer, seperti MPL dan PMPL. Namun, tidak adil rasanya jika kita hanya fokus pada kompetisi esports yang digelar oleh publisher. Karena itu, kali ini, Hybrid.co.id akan membuat daftar turnamen esports yang memberikan dampak positif pada ekosistem competitive gaming, walau jumlah penontonnya tidak sebanyak kompetisi esports resmi dari publisher.

Berikut delapan kompetisi esports yang memberikan dampak positif sepanjang 2021.

1. Indonesia Football e-League

Digelar pertama kali pada 2020, Indonesia Football e-League alias IFeL merupakan kompetisi yang mengadu eFootball PES. Satu hal yang membedakan IFeL dengan turnamen game sepak bola lainnya adalah kompetisi ini melibatkan tim-tim sepak bola dari Liga 1 dan Liga 2. Kepada Republika, CEO IFeL, Putra Sutopo mengatakan, dia punya dua tujuan untuk menggelar IFeL. Pertama, IFeL diharapkan bisa menjadi wadah bagi para pemain profesional untuk bertanding dengan satu sama lain. Kedua, IFeL bisa membuka kesempatan pada klub-klub sepak bola Indonesia untuk menjajaki dunia esports.

IFeL diikuti oleh tim-tim dari Liga 1 Indonesia. | Sumber: Bola

Pada Oktober 2021, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSIS) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) menunjuk IFeL sebagai operator resmi dari kompetisi sepak bola virtual Indonesia. Dan per Oktober 2021, ada 12 klub dari Liga 1 yang ikut serta dalam IFeL. Setiap klub sepak bola diwakili oleh pemain PES ternama. Contohnya, PSS Sleman diwakili oleh Rizky Faidan, PSIS Semarang direpresentasikan oleh Muhammad Abdul Aziz, dan Persik Kediri yang mempercayakan namanya ke Eky Ramadhan.

2. Balap di Rumah

Sim racing memang bukan genre paling populer di industri esports. Meskipun begitu, sejak pandemi dimulai pada awal 2020, kompetisi sim racing berhasil mengisi kekosongan yang muncul karena banyak balapan di dunia nyata yang dibatalkan akibat lockdown. Jadi, tidak heran jika sepanjang 2020, skena esports sim racing tumbuh pesat, baik dari segi penonton maupun hadiah. Sejumlah balapan virtual bahkan ditayangkan di televisi, seperti eNASCAR.

Pada 2020, kompetisi Balap di Rumah pertama kali diadakan. Ketika itu, tema yang diangkat adalah “Race Against Pandemic”. Dianggap sukses, kompetisi tersebut kembali diadakan pada 2021. Di tahun ini, tim Balap di Rumah mengadakan balapan virtual bertajuk Ramadan Balap Indonesia (RBI). Sesuai namanya, balapan itu pun diadakan sepanjang bulan Ramadan, yaitu sejak pertengahan April hingga pertengahan Mei. Memang, salah satu tujuan dari kompetisi itu adalah untuk memeriahkan bulan puasa.

RBI diikuti oleh sejumlah pebalap ternama, baik pebalap di dunia nyata maupun pembalap virtual. Misalnya, dari Indonesia, ada pebalap FIA Silver Grade, Rama Danindro, pebalap rally Rizal Sungkar, pebalap Go-Kart Daffa Ardiansa, serta pebalap nasional Satrio Hermanto, seperti dikutip dari Kompas. Tak hanya itu, beberapa pebalap dari negara tetangga pun ikut serta dalam RBI, seperti pebalap Go-Kart asal Singapura, Dillan Tan dan drifter virtual Thailand, Thanatip Thanalapanan.

3. Women Star League

Jika dibandingkan dengan olahraga, industri game lebih inklusif karena siapapun bisa bermain game, terlepas dari kemampuan fisik, status ekonomi, maupun gender mereka. Namun, hal ini tidak menyetop munculnya stigma bahwa gamer perempuan pasti kalah jago dari gamer laki-laki. Tak hanya itu, masalah lain yang sering dihadapi oleh gamers perempuan, baik pemain amatir maupun profesional, adalah pelecehan.

Karena itu, beberapa pihak memutuskan untuk mengadakan turnamen khusus perempuan. Harapannya, kompetisi itu bisa menjadi wadah bagi pemain perempuan yang ingin mengasah kemampuannya dan menekuni karir sebagai gamer profesional.

Women Star League adalah liga esports khusus untuk pemain perempuan. | Sumber: Liga Game

Salah satu turnamen khusus perempuan yang diadakan di Indonesia adalah Women Star League (WSL). Kompetisi itu pertama kali diadakan pada akhir 2020 dan berlanjut hingga 2021. WSL Season 2 digelar pada Februari 2021, sementara Season 3 diadakan pada Juli 2021. Penyelenggara WSL, Indonesia Gaming League juga telah mengonfirmasi bahwa mereka akan mengadakan Season 4.

Saat pertama kali digelar, WSL berhasil mendapatkan peak viewers sebanyak 1,3 juta orang di hari pertama dan 1,2 juta orang di hari kedua, menurut laporan ONE Esports. Hal ini membuktikan, turnamen khusus perempuan juga tidak kalah menarik di mata para fans esports. Selain itu, dari musim ke musim, jumlah hadiah yang ditawarkan oleh WSL juga terus naik. Pada turnamen pertama, WSL menawarkan total hadiah sebesar Rp40 juta. Angka ini naik menjadi Rp50 juta di Season 2. Di Season 3, total hadiah dari WSL melonjak ke Rp110 juta. Dan pada WSL Season 4, total hadiah yang ditawarkan kembali naik menjadi Rp125 juta.

4. Piala Presiden Esports

Sama seperti game, pada esports, juga melekat stigma negatif. Kabar baiknya, pemerintah Indonesia punya pemikiran yang cukup terbuka dan siap untuk mendukung industri game dan esports. Salah satu bentuk dukungan yang pemerintah berikan pada industri esports adalah menggelar kompetisi esports di Piala Presiden. Hal ini membuat orang-orang yang sama sekali awam akan esports menjadi, setidaknya, tahu atau bahkan, ingin tahu lebih banyak tentang dunia competitive gaming.

Piala Presiden Esports pertama kali diadakan pada 2019. Kompetisi itu bisa terselenggara berkat kerja sama banyak pihak, mulai dari badan pemerintah, seperti Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Kementrian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA), Kantor Staf Presiden (KSP), dan Kementrian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO), sampai pelaku industri esports, seperti Indonesia Esports Premiere League (IESPL) dan RevivalTV.

Piala Presiden Esports merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah pada industri esports.

Tahun 2020, Piala Presiden Esports kembali digelar. Ketika itu, salah satu game yang diadu adalah Ultra Space Battle Brawl, yang dirilis oleh Toge Productions. Sementara pada tahun ini, pemerintah ingin mendorong sports tourism melalui Piala Presiden Esports. Karena itu, Bali dipilih untuk menjadi tuan rumah dari Piala Presiden Esports.

5. Super Esports Series 2021

Dalam beberapa tahun belakangan, esports memang berhasil menarik perhatian banyak pihak, termasuk perusahaan non-endemik. Bentuk keterlibatan perusahaan non-endemik di industri esports bermacam-macam, mulai dari mensponsori pemain/tim profesional, menjadi sponsor turnamen, sampai menggelar turnamen esports sendiri.

Superchallenge merupakan salah satu piihak yang tertarik untuk mengadakan kompetisi esports sendiri. Kompetisi yang Superchallenge adakan bernama Super Esports Series 2021. Ada dua game yang diadu di sana, yaitu eFootball PES dan PUBG Mobile. Superchallenge menyediakan total hadiah sebesar Rp300 juta, yang dibagi dua secara merata untuk kompetisi eFootball PES dan PUBG Mobile.

“Super Esports Series 2021 akan mempertandingkan dua game yang populer yaitu PES dan PUBG Mobile. Kompetisi ini diharapkan dapat mendorong anak muda Indonesia agar mampu berprestasi di kancah esports nasional dan kelak dapat mengharumkan nama bangsa di level dunia. Dan di sisi lainnya dapat memajukan ekosistem esports yang ada di Indonesia,” kata Dhanny Winata Hoeniarto, seperti dikutip dari SuperLive.

6. Oxtrade Tournament Season 2: Dota 2

Mengingat Indonesia adalah negara mobile-first, tidak heran jika mobile game lebih populer daripada game PC atau konsol. Alhasil, skena esports yang berkembang pun kebanyakan berbasis mobile game, seperti Mobile Legends, PUBG Mobile, dan Free Fire. Namun, hal itu bukan berarti ekosistem esports dari game PC sudah sama sekali mati. Buktinya, Indonesia masih punya tim Dota 2. Selain itu, dua pemain Indonesia juga berhasil bertanding di The International 10. Hal ini menunjukkan, ekosistem esports Dota 2 di Indonesia belum mati.

Dota 2 menjadi salah satu game yang diadu dalam Oxtrade Tournament Season 2.

Di 2021, salah satu turnamen Dota 2 yang digelar di Indonesia adalah Oxtrade Tournament Season 2. Turnamen yang diselenggarakan oleh Yamisok itu dimulai dengan babak kualifikasi pada 22-27 November 2021. Setelah itu, final mingguan diadakan pada 28 November 2021 dan babak playoffs diselenggarakan pada 11-12 Desember 2021. Pada tim yang keluar sebagai juara, Oxtrade Tournament Season 2 menawarkan hadiah uang sebesar Rp30 juta. Sementara juara 2 akan mendapatkan uang sebanyak Rp20 juta dan juara 3 memenangkan Rp10 juta.

7. PON XX Papua 2021

Setelah menjadi cabang olahraga eksibisi di Asian Games 2018 Jakarta dan menjadi cabang olahraga medali pada SEA Games 2019 Manila, esports menjadi bagian dari Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. Ada empat game yang diadu dalam ajang olahraga bergengsi tersebut, yaitu eFootball PES 2021, Mobile Legends, PUBG Mobile, dan Free Fire.

Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) mengungkap, dengan dimasukkannya esports sebagai cabang olahraga di PON XX Papua, mereka berharap, mereka akan dapat menemukan atlet esports berbakat yang bisa mewakili Indonesia di kompetisi esports level internasional. Para pemain esports terbaik di PON XX Papua akan diundang untuk ikut dalam training camp. PBESI akan turun tangan langsung dalam pelatihan dari atlet-atlet tersebut.

8. Lokapala Minor League

Kebanyakan game esports yang populer di Indonesia merupakan game buatan developer asing. Kehadiran Lokapala diharapkan bisa mengubah hal itu. Lokapala merupakan mobile MOBA yang dibuat oleh developer lokal, Anantarupa Studios dan diluncurkan di bawah publisher Melon Indonesia, anak perusahaan Telkom. Lokapala diharapkan bisa menjadi game esports asal Indonesia. Untuk merealisasikan hal itu, salah satu usaha yang Melon Indonesia lakukan adalah dengan mengadakan Lokapala Minor League, yang menawarkan total hadiah sebesar Rp50 juta.

Jeet Esports yang memenangkan Lokapala Minor League. | Sumber: Liputan 6

Lokapala Minor League dimulai dengan babak kualifikasi undangan, yang diadakan pada April-Mei 2021, menurut Berita Satu. Sementara itu, babak kualifikasi terbuka digelar pada Juli 2021. Tim-tim yang lolos babak kualifikasi akan bertanding di babak playoffs. Jeet Esports keluar sebagai juara Lokapala Minor League setelah mengalahkan ArchAngel di babak final dengan skor 3-0.

Andika Rama Maulana Juarai E-Cities Championship 2021, Kompetisi Berlanjut ke Seri Berikutnya Tahun Depan

Andika Rama Maulana kembali membuktikan bahwa dirinya pantas disebut sebagai salah satu sim racer terbaik di Asia Tenggara. Kapten tim Legion of Racers itu berhasil menjuarai kompetisi E-Cities Championship yang digelar baru-baru ini, mengalahkan 24 sim racer lain yang berpartisipasi dalam babak final.

Pria yang akrab disapa Rama itu berhasil membawa pulang hadiah S$4.500 dari total prize pool sebesar S$10.000 setelah hampir setengah jam mengadu ketangkasannya di Orchard Road Street Circuit, sirkuit anyar yang dibuat semirip mungkin dengan area aslinya dengan memanfaatkan teknologi digital twin. Finish di posisi kedua dan ketiga adalah Presley Martono, pembalap profesional yang juga CEO tim JMX Phantom, serta Dillan Tan, rekan setim Rama asal Singapura yang masih berusia 12 tahun.

Setelah sukses dengan seri pertamanya, penyelenggara E-Cities Championship pun langsung mengumumkan kelanjutan serinya untuk tahun depan, lengkap dengan beberapa agenda penyempurnaan.

Agenda yang pertama adalah memperbarui Orchard Road Street Circuit, yang tahun depan kabarnya bakal mencakup area Somerset (seperti pada gambar di atas), sehingga total panjangnya bertambah dari 3,2 km menjadi sekitar 5 km.

Selanjutnya, mereka juga akan memperkenalkan Jakarta Street Circuit, yang saat ini masih sedang dalam tahap pengembangan, lagi-lagi dengan melibatkan teknologi digital twin untuk membuat representasi seakurat mungkin.

Namun harapan terbesar penyelenggara adalah memadukan elemen virtual dan fisik pada seri berikutnya. Jadi mungkin babak kualifikasinya akan digelar secara online, sementara babak finalnya dihelat langsung dalam sebuah event tatap muka fisik di Singapura.

Ini penting mengingat dari awal visi penyelenggara E-Cities Championship adalah menggabungkan elemen-elemen sim racing dengan elemen hiburan dan lifestyle. Jadi yang dipertontonkan bukan cuma sesi balapannya saja, tapi juga acara-acara pelengkap seperti konser musik, atau bahkan akademi sim racing bagi pengunjung yang mampir ke lokasi.

Legion of Racers Umumkan Kompetisi Sim Racing Baru Bertajuk E-Cities Championship

Legion of Racers (LOR) mengumumkan kompetisi sim racing baru bertajuk E-Cities Championship 2021 untuk game Assetto Corsa. Sesuai namanya, E-Cities Championship akan berfokus menyajikan kota-kota ternama sebagai sirkuit balapannya.

Pada seri pertamanya ini, kota yang menjadi pilihan tentu saja adalah Singapura, yang tidak lain merupakan markas besar LOR sendiri. Spesifiknya, yang dijadikan arena balap adalah kawasan perbelanjaan kenamaan Orchard Road.

Orchard Road Street Circuit ini memiliki total panjang 3,2 km dan terdiri dari 10 tikungan. Selama bertanding, partisipan bakal menjumpai beberapa destinasi wisata populer di Singapura seperti Mandarin Gallery, Wheelock Place, Ion Orchard, dan Ngee Ann City.

Orchard Road Street Circuit dirancang semirip mungkin dengan aslinya dengan memanfaatkan teknologi digital twin rancangan IES. Proses pengerjaannya memakan waktu sekitar tujuh bulan. Dua bulan pertamanya bahkan dihabiskan hanya untuk mengumpulkan sebanyak mungkin data yang relevan, mulai dari video, foto, street view, sampai model fotogrametri dan gambar tangkapan satelit.

Di seri pertamanya ini, LOR menggandeng OUE Limited sebagai sponsor utama E-Cities Championship 2021. Turnamen ini diperkirakan bakal diikuti oleh sekitar 200 sim racer dari seluruh dunia, dan pihak penyelenggara sudah menyiapkan total hadiah uang tunai sebesar S$10.000 untuk tiga pemenang.

Babak qualifier akan digelar pada 5-7 November 2021. Artinya, partisipan punya waktu tiga hari untuk mencatatkan waktu terbaiknya di Orchard Road Street Circuit. Setelahnya, 25 sim racer dengan waktu terbaik akan bertanding di babak final pada tanggal 14 November 2021. Lebih lengkapnya soal OUE E-Cities Championship 2021 bisa dilihat langsung di situs resminya, termasuk laman untuk mengunduh track Orchard Road Street Circuit.

Dalam siaran persnya, Lim Keong Wee selaku co-founder LOR mengatakan, “Melalui teknologi online dan digital twinning, OUE E-Cities Championship 2021 bermisi untuk menghubungkan komunitas dari seluruh dunia melalui sim racing dengan rute-rute yang unik di setiap kota.”

“Di samping elemen balapan, OUE E-Cities Championship 2021 juga akan menghadirkan marketing destinasi dan hiburan untuk semua kota yang akan dibuatkan sirkuit balapannya,” imbuhnya.

Ya, LOR memang sudah punya rencana untuk menggelar kompetisi-kompetisi berikutnya di lebih banyak kota virtual ke depannya. Timnya bahkan sudah mulai mengembangkan e-circuit berbasiskan kota-kota seperti Kuala Lumpur, Manila, Bangkok, dan Jakarta.

Melvin Moh, co-founder LOR, berharap inisiatif semacam ini bisa berujung pada terbentuknya basis yang kuat bagi para sim racer di kawasan Asia Tenggara untuk terus berpartisipasi dalam kejuaraan-kejuaraan, dan pada akhirnya dikukuhkan sebagai jawara regional setelah semua babak terselesaikan.

Makin Kompetitif, Honda Racing Simulator Championship Kembali Lahirkan Juara Baru

Babak ketiga dari Honda Racing Simulator Championship (HRSC) musim kedua yang digelar pada tanggal 19 September kemarin berlangsung dengan amat sengit. Ajang balapan yang menggunakan sirkuit virtual Adelaide ini kembali memunculkan juara baru setelah Gilbert Eman untuk pertama kalinya berhasil meraih posisi pertama dengan catatan waktu 20 menit 28,0331 detik.

Gilbert yang berlaga di kelas Rookie berhasil menjadi juara pertama pada seri ini meski ia harus mendapat tambahan beban seberat 10 kg akibat duduk di posisi kelima pada papan klasemen. Gilbert juga berhasil mendapatkan tambahan 25 poin, sebab ia berhasil mempertahankan posisinya sejak mengawali balapan dan tak sedikitpun terlewati oleh Simracer lainnya.

Finis di belakang Gilbert, ada Rio Loho yang tak kalah hebat, sebab ia sukses mengamankan posisi kedua dengan waktu 20 menit 30,9486 detik meski harus berlaga dengan penambahan berat 50 kg, imbas dari posisinya di puncak papan klasemen. Di posisi ketiga, Putra Dharma berhasil melewati garis finis dengan waktu 20 menit 39,5864 dan mendapatkan tambahan 16 poin.

Di kesempatan yang sama, digelar pula sesi balapan kelas Rising Star yang akhirnya dimenangkan oleh Rio Dzaki dengan catatan waktu 20 menit 28,7338 detik. Rio Dzaki berhasil naik ke posisi pertama meski ia harus menerima beban tambahan seberat 20 kg pada mobil Honda Brio RS Urbanite yang digunakannya.

Selanjutnya, di posisi kedua, Billie Ebenhaezer berhasil menyelesaikan balapan dengan catatan waktu 20 menit 29,1246 detik, dan diikuti oleh Jason Ciputra — yang berlaga dengan tambahan beban seberat 40 kg — di posisi ketiga dengan catatan waktu 20 menit 31,7646 detik.

Di kelas Master, situasinya sangat berbeda. Andika Rama Maulana yang berada pada posisi teratas klasemen masih tak tersentuh dan berhasil mempertahankan posisinya meski ia harus mendapat tambahan beban seberat 50 kg, dan ia mampu menyelesaikan balapan dengan catatan waktu 21 menit 13,9393 detik.

Rama yang memulai balapan di posisi kedua berhasil menyalip Fadhli Rachmat, yang membawa beban tambahan seberat 40 kg. Rama dengan lincahnya berhasil merebut posisi pertama di tikungan pertama pada awal permainan, dan akhirnya Fadhli pun harus puas finis di posisi kedua dengan catatan waktu 21 menit 17,5553 detik.

Di posisi ketiga, ada Daffa Ardiansa yang finis dengan catatan waktu 21 menit 27,0334 detik meski berlaga dengan beban tambahan seberat 30 kg. Dengan demikian, sudah bisa dipastikan bahwa Rama, Fadhli, dan Daffa akan menjadi pemain teratas pada papan klasemen di seri berikutnya dengan tambahan beban yang sama.

Yusak Billy selaku Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor mengatakan, “Seri ketiga kali ini kembali melahirkan pemenang baru yang semakin menyajikan persaingan yang ketat dan memberikan kesempatan bagi lebih banyak Simracer untuk mencicipi podium pertama. Para Simracer pun terlihat sudah dapat menyesuaikan keahliannya di lintasan balap dengan sangat baik. Kami harap pada babak berikutnya juga akan menyajikan keseruan yang lebih kompetitif.”

Selanjutnya, seri keempat akan dihelat pada Sabtu, 2 Oktober 2021 dengan menggunakan sirkuit virtual Road Atlanta, Amerika Serikat. Babak ini akan disiarkan langsung pada akun YouTube @Hondaisme pada pukul 19.30 WIB.

Pembalap Indonesia Avila Bahar Berhasil Juarai LOR Online League Series 2021

Pembalap virtual asal Indonesia, Avila Bahar, baru saja menjuarai Legion of Racers (LOR) Online League Season 2021 Presented by Tarmac Works. Avilia Bahar yang berada di tim JMX Phantom menjuarai turnamen tersebut setelah memenangi seri round 5 pada 18 Agustus 2021 kemarin.

Sebelumnya, Avilia Bahar sudah unggul selisih 11 poin dengan pesaing terdekatnya yakni Fadhli Rachmat. Avilia Bahar hanya butuh finis di belakang Fadhli Rachmat untuk memenangi gelaran Legion of Racers Online League Season 2021.

Avilia Bahar memulai balapan di sirkuit Suzuka ini di posisi kedua di belakang Fadhli Rachmat. Namun setelah bendera start dikibarkan, Fadhli Rachmat tidak mampu mempertahankan posisi pertama setelah harus bersenggolan dengan Arwin Taruna dan harus keluar lintasan di lap pertama. Selanjutnya Avilia Bahar berhasil mempertahankan posisi terdepan selama 30 menit balapan sekaligus mengunci kemenangannya di balapan terakhir.

Dikategori AM (amatir), persaingan terjadi cukup ketat. Gugun Wiranto dari Javasim merebut gelar juara dengan hanya terpaut 10 poin disusul oleh Fikri Azka dan Gerald Lim dari Singapura. Gugun Wiranto tidak menjalani balapan dengan mudah karena sempat mendapatkan insiden di lap 1. Namun dia bisa bangkit dan finis di urutan 7. Sementara pesaing terberatnya yakni Fikri Azka hanya mampu finis di urutan 6.

Penampilan gemilang pembalap-pembalap Tanah Air tadi membuat Indonesia berhasil memenangkan penghargaan Nations Cup di Legion of Racers Online League Season 2021. Hal ini sekaligus menandakan bahwa Indonesia mempunyai banyak talenta-talenta berbakat di Simulation Racing.

Avila Bahar dari JMX Phantom berhak membawa pulang hadiah uang tunai sebesar SGD800 atau sekitar Rp8,5 juta dan hadiah dari Logitech. Ia mengatakan, “Adalah sebuah perjalanan yang luar biasa untuk berkompetisi di Legion of Racers Online League Races dan kami sangat bangga memenangkan National Cup. Liga ini menunjukkan persaingan yang hebat dari banyak negara dan hal itu membuat saya lebih termotivasi untuk tampil lebih konsisten. Bagi saya kompetisi yang hebat, rival yang hebat, mentalitas, dan sikap sportif akan membuat kita menjadi pembalap yang lebih baik.”

Sementara itu Melvin Moh, co-founder dari Legion of Racers mengatakan, “Sangat menyenangkan melihat begitu banyak pembalap di Legion of Racers dari berbagai negara dan saya ingin berterima kasih kepada mereka semua atas partisipasinya. Dari tahun ke tahun, kualitas para pesaing dan balapan semakin bagus. Legion of Racers telah menyatukan banyak pembalap top di seluruh wilayah dan kami sudah tidak sabar untuk musim depan! Saya juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk berterima kasih kepada semua sponsor dan mitra yang telah mendukung jalannya turnamen, karena kami tidak dapat melakukannya tanpa mereka.”

Legion of Racers Online League Season 2021 merupakan gelaran seri yang kelima setelah pertama kali diselenggarakan pada tahun 2018 silam. Turnamen ini diikuti oleh 24 pembalap SIM racing dari berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Hongkong, Filipina, Inggris Raya, Brunei, dan India di kategori PRO. Legion of Racer juga merencanakan turnamen baru lagi ke depannya yang akan digelar pada bulan Oktober 2021 mendatang.

Moonton Gelar Seri Turnamen Mobile Legends di Amerika Latin, EVO 2022 Bakal Digelar Offline

Minggu lalu, dua pelaku industri esports mengumumkan kerja sama terbaru mereka. Pertama, Moonton mengumumkan kerja sama mereka dengan Community Gaming. Keduanya akan menggelar seri kompetisi Mobile Legends di Amerika Latin. Kedua, League of Legends European Champonship (LEC) mengungkap bahwa mereka akan menjalin kolaborasi dengan SAP. Sementara itu, Razer ingin menggelar kompetisi esports untuk game-game kasual dan hyper-casual.

Moonton Gandeng Community Gaming untuk Adakan Seri Turnamen Mobile Legends di Amerika Latin

Moonton baru saja mengumumkan kerja sama mereka dengan startup esports, Community Gaming. Melalui kerja sama ini, Moonton dan Community Gaming akan menggelar seri turnamen Mobile Legends: Bang Bang di Amerika Latin. Seri turnamen berjudul Dawn of Heroes itu akan berlangsung selama enam bulan. Setiap bulannya, akan ada dua kompetisi yang digelar di platform Community Gaming: satu turnamen untuk Amerika Latin utara dan satu kompetisi untuk kawasan Amerika Latin selatan.

Kompetisi pertama dari Dawn of Heroes akan dimulai pada akhir Agustus 2021. Gamers yang tertarik bisa mendaftarkan diri dengan gratis. Tim yang menang akan mendapatkan “diamonds”, mata uang dalam Mobile Legends. Menurut laporan Esports Insider, tujuan Moonton menggelar seri turnamen ini adalah untuk menyediakan competitive scene bagi pemain amatir di Amerika Latin serta mencari pemain Mobile Legends berbakat baru.

McLaren Buka Shadow Studio untuk Tempat Latihan Tim Esports

McLaren menjajaki sim racing pada 2017. Pada Juli 2021, mereka mengumumkan keberadaan McLaren Shadow Studio, yang merupakan bukti keseriusan mereka di dunia sim racing. Shadow Studio merupakan bagian dari McLaren Technology Centre, yang terletak di Woking, Inggris. Studio itu akan digunakan sebagai tempat latihan bagi tim esports McLaren Shadow. Selain itu, studio tersebut juga bisa digunakan oleh para brand ambassador McLaren untuk membuat konten, menurut laporan Esports News.

McLaren membuka Shadow Studio untuk tim esports dan brand ambassador mereka.

EVO 2022 Bakal Digelar Offline di Las Vegas

EVO 2022 akan kembali diadakan secara offline pada Agustus tahun depan. Untuk lebih tepatnya, kompetisi dari beragam fighting games itu akan diselenggarakan pada 5-7 Agustus 2022. Las Vegas menjadi kota yang dipilih untuk menjadi tuan rumah EVO 2022. Sayangnya, saat ini, belum ada informasi lebih lanjut tentang EVO 2022. Berdasarkan video cuplikan yang diunggah di akun Twitter resmi EVO, EVO 2022 juga akan menyertakan kompetisi Super Smash Bros., yang sempat absen dari EVO 2021 Online, menurut laporan Dot Esports.

Kompetisi EVO 2021 masih digelar secara online. Meskipun begitu, pada 27-28 Agustus 2021, EVO 2021 Showcase akan diadakan di Las Vegas. Event tersebut akan menunjukkan pertandingan antara para pemain terbaik di lima game. Kelima game itu adalah yaitu Guilty Strive, Mortal Kombat 11, Street Fighter V, Tekken 7, dan Skullgirls. Secara total, kompetisi tersebut akan menawarkan hadiah sebesar US$125 ribu. Kompetisi dari masing-masing game akan menawarkan hadiah sebesar US$25 ribu.

Razer Gelar Kompetisi untuk Mobile Game Kasual

Saat ini, popularitas mobile esports tidak kalah dari game esports untuk PC atau konsol. Namun, biasanya, mobile game esports yang populer adalah game MOBA atau battle royale. Padahal, jumlah pemain mobile game kasual juga tidak sedikit. Demi meramaikan competitive scene untuk mobile game kasual, Razer menggelar kompetisi esports khusus untuk game-game kasual dan hyper-casual, yang dinamai Cortex Instant Games Tournament.

Berbeda dengan kebanyakan turnamen esports, di Cortex Tournament, para peserta tidak melawan peserta lain secara langsung. Sebagai gantinya, mereka akan bersaing melalui leaderboards. Semakin besar skor yang Anda dapatkan, semakin tinggi pula peringkat Anda di leaderboard dan semakin besar pula kesempatan Anda untuk menang. Peserta yang menang akan mendapatkan Razer Silvers, lapor Slash Gears.

Sneki Snek Adventure akan jadi game pertama yang diadu di Cortex Instant Games Tournaments. | Sumber: Slash Gear

Sebagai bagian dari Cortex Tournament, Razer akan mengadakan empat sampai enam turnamen secara bersamaan. Durasi masing-masing turnamen beragam, mulai dari satu hari hingga beberapa minggu, tergantung pada game yang dimainkan. Game yang diadu dalam Cortex Tournament akan diganti secara rutin. Game pertama yang akan dipertandingkan di kompetisi itu adalah Sneki Snek Adventure.

LEC Gandeng SAP untuk Summer Playoffs 2021

League of Legends European Championship (LEC) menjalin kerja sama dengan perusahaan software asal Jerman, SAP, untuk 2021 Summer Playoffs. Sebagai bagian dari kerja sama itu, SAP akan mendampingi tim LEC untuk membuat segmen statistik baru di Summer Playoffs. SAP juga akan memberikan informasi tentang performa dari pemain-pemain favorit para penonton, mulai dari kemampuan sang pemain dalam mencapai sebuah objektif sampai rekam jejak pemain.

“Tidak bisa dipungkiri, SAP adalah perusahaan global ternama. Mereka bisa membawa pengetahuan serta pengalaman mereka akan software untuk enterprise ke dunia esports melalui kerja sama ini,” kata Zeynep Gencaga, Senior Manager of Business Development and Partnerships for Europe and MENA, Riot Games, seperti dikutip dari Esports Insider. “Para teknisi SAP telah bekerja keras bersama tim kami untuk membuat inovasi dalam visualisasi statistik di LEC. Dengan begitu, kami akan bisa menyajikan cerita di LEC dengan lebih menarik.”

Panduan Virtual Racing Tahap Intermediate: Pengaturan Posisi serta Kemudi untuk Pemula 

Bagaimana menentukan posisi paling ideal untuk balapan virtual? Jika Anda menggunakan gamepad, kursi kebanyakan pun bisa digunakan asal Anda merasa nyaman. Tetapi bagaimana jika Anda ingin meningkatkan pengalaman bermain dan menggunakan gaming wheel

Posisi posisi duduk yang optimal menjadi penting jika Anda memiliki gaming wheel, ini diperlukan untuk menemukan posisi kontrol terbaik dan nyaman, terutama untuk sesi balapan dalam jangka panjang. 

(Gaming wheel mounted on a desktop table. Taken at a local mall event before the pandemic)

Apa yang harus dipersiapkan untuk mendapatkan posisi mengemudi optimal 

Baik menggunakan setelah model cockpit atau meja biasa, untuk mendapatkan posisi mengemudi yang optimal, Anda harus memperhatikan 3 hal berikut ini ketika duduk di belakang kemudi. 

  • Letakan pergelangan tangan pada bagian atas steering wheel Anda dan lihat apakah siku Anda memiliki sudut sedikit melengkung
  • Sudut sedikit melengkung juga harus didapati pada lutut Anda ketika Anda menginjak pedal gas secara penuh
  • Atur posisi sandaran kursi tegak

Tiga langkah di atas akan berguna untuk mendapatkan posisi mengemudi yang optimal, terutama ketika Anda berpartisipasi pada balapan offline di lokasi tertentu, yang kursi kemudinya sering berubah pengaturan oleh pengguna lain. 

Selain itu, untuk mendapatkan posisi optimal dalam mengemudi di sim racing, ketika mengemudi, Anda juga harus membiasakan diri menempatkan posisi tangan Anda di posisi jam 9 dan jam 3 (tangan kiri dan tangan kanan).

Posisi lain seperti 10 dan 2 memang baik untuk permainan balapan dengan jalur yang lebih lambat atau tanpa hambatan, namun posisi 9 dan 3 memungkinkan pengemudi mendapatkan kontrol lebih baik pada kecepatan tinggi. Keuntungan lain dengan posisi tangan seperti ini adalah bagaimana kemudi tidak mendapat tekanan terlalu berat untuk menghindari patahnya penahan kemudi. Yang biasa terjadi ketika kemudi ditempatkan/ditempelkan di meja standar biasa. 

Gaming Wheel tanpa sim rig/cockpit

Umumnya, mereka yang membeli atau memiliki gaming wheel tidak langsung memiliki sim cockpit, alasan yang biasanya terkemuka adalah alasan budget atau alasan upgrade perlahan. Biasanya untuk awal sebagai dudukan kemudi menggunakan meja untuk desktop PC atau meja rumahan. Dalam kondisi meja seperti yang disebutkan tadi alias bukan menggunakan sim rig, ada dua hal yang harus diingat ketika akan balapan virtual.

Yang pertama, yang paling penting adalah posisi pedal. Seperti halnya mobil sungguhan, pedal harus diposisikan di belakang kemudi sehingga posisi kaki Anda sedikit menekuk. Jangan menempatkan pedal langsung di bawah kemudi dipasangkan, karena ini akan membuat tekanan pada kaki dan telapak kaki Anda. Untuk mempermudah, gunakan ilustrasi segitiga 90 derajat seperti dalam gambar. 

(Figure 1 – A Wheel and Pedal on a right triangle illustration)

Biasanya, meja komputer yang didesain untuk bermain game atau bekerja memiliki area kosong di bawah meja untuk tempat kaki. Dan biasanya lagi meja ini ditempatkan berdekatan atau mepet dengan dinding. Dengan posisi meja seperti ini, Anda bisa menempatkan perangkat pedal Anda dekat dinding. Tambahan perkakas lain adalah alas karpet untuk menjaga agar tidak licin. Sebagian dar perlengkapan pedal yang tersedia di pasaran sudah memiliki lapisan karet atau alat tambahan untuk menjaga agar tidak licin.

 

(Andika Rama Maulana’s first sim setup)

Poin kedua adalah tentang bagaimana perangkat kemudi Anda di tempel atau pasangkan di meja. Untuk meja komputer atau meja gaming, proses pengaturan pemasangan kemudi akan lebih mudah, beda dengan meja rumahan yang umumnya biasa digunakan untuk menempatkan perangkat gaming di ruang keluarga. Untuk pengaturan kemudi di meja rumahan biasa, sebisa mungkin diatur agar alat kemudi sejajar dengan bahu.

Jika tidak ada meja yang cocok di rumah, Anda bisa membeli atau membuat meja khusus untuk perangkat kemudi dengan harga kurang lebih USD $100 – tergantung dari material yang Anda pilih. Secara umum Anda tidak ingin memiliki posisi kemudi yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dari bahu Anda. Karena jika kurang pas maka pedalnya akan terlalu jauh atau terlalu dekat dengan tempat duduk. 

Untuk gaming wheel di sim rig/cockpit

Peralatan khusus sim rig/cockpit adalah sebuah peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan menggunakan meja biasa saja. Perangkat cockpit yang sudah jadi biasanya sudah didesain dengan posisi mengemudi optimal, namun tentu saja Anda bisa melakukan beberapa pengaturan sesuai preferensi tinggi rendahnya layar. Biasanya juga, perangkat seperti ini sudah menyediakan lubang di area tertentu untuk memasang bagian kemudi dan pedal.

Tidak semua pemain memilih untuk membeli sim rig yang sudah jadi. Banyak juga yang membuat sendiri alias D.I.Y, dengan proses ini Anda bisa mengatur sendiri sesuai kebutuhan baik dari ketersediaan dana, ruang, bahan atau preferensi personal lainnya. JIka Anda memilih untuk membuat sendiri sim rig, maka prinsip posisi mengemudi yang sama tetap diterapkan. khususnya untuk pengaturan kemudi dan pedal dan tempat duduk. 

Sebagai tambahan, Anda juga harus mencoba dan mengusahakan sudut tempat pedal agar mengimplikasikan sudut 45 derajat seperti yang ada di prebuilt sim rig

Tips untuk mereka yang baru pertama kali menggunakan perangkat kemudi untuk sim racing

Bisa jadi Anda pertama kali mencoba memainkan game virtual racing dengan alat kemudi atau gaming wheel di sebuah acara atau rumah teman. Jika Anda baru pertama kali mencoba pengaturan lengkap gaming wheel dan pedal-nya, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda ingat agar pengalaman balapan virtual pertama Anda menjadi pengalaman yang seru. 

  1. Atur posisi tangan Anda pada posisi jam 9 dan jam 3. Seperti yang telah disebutkan di atas, posisi kemudi seperti ini memberikan kontrol terbaik dalam mengemudikan mobil jenis apapun.
  2. Usahakan untuk mengurangi input pada kemudi Anda. Kecuali untuk mengemudi di lintasan perkotaan atau mengatasi belokan tajam, tidak diperlukan untuk memasukan input pada kemudi (membelokkan terlalu dalam) untuk membuat mobil di dalam game berbelok. Usahakan untuk maksimal tidak lebih dari 90 derajat ketika menggerakan kemudi baik ke kiri atau ke kanan. Ketika mencoba lintasan untuk pertama kali, Anda tidak perlu takut untuk mengerem agak awal sebelum memasuki tikungan yang tidak Anda kuasai.
  3. Hindari pergerakan yang berlebihan. Pada permainan simulasi balapan, biasanya pergerakan berlebihan pada kemudi akan mengganggu keseimbangan mobil. Jaga pergerakan kemudi agar tetap kecil dan halus untuk menjaga arah mobil tetap stabil. 

Yang penting dari semuanya adalah Anda merasa nyaman dengan posisi kemudi saat menyetir. Ketika Anda mencoba lintasan, di lap pertama usahakan mulai dengan perlahan dan rasakan pengaturan kemudi Anda. Jika Anda bisa merasa nyaman dan tidak lelah ketika mengemudi selama kurang lebih 1 jam 15 menit, maka posisi menyetir Anda sudah optimal. 

Apa pun pengaturan cockpit yang Anda miliki, baik itu meja rumahan biasa atau sim rig khusus, posisi kemudi yang optimal akan membantu Anda untuk konsisten di lintasan. Dan yang paling penting, bisa merasakan serunya pengalaman balapan virtual.

Artikel ini ditulis oleh Luis Moreno dan pertama kali dimuat di Legion of Racers. Publikasi di Hybrid.co.id telah dengan izin, dan kami bekerja sama dengan Legion of Racers untuk menghadirkan berbagai artikel terkait Sim Racing. 

Memulai Virtual Racing Bagian 3: Gamepads dan Gaming Wheels

Di bagian lain tulisan tentang memulai balapan virtual bagi pemula sebelumnya, kita sudah membahas tentang bagaimana caranya memilih sistem game yang ingin digunakan untuk balapan, apakah itu PC atau konsol. Nah sekarang, setidaknya Anda telah mempunyai pilihan sistem yang akan digunakan untuk bermain. Langkah selanjutnya adalah, nyalakan perangkat dan mulai bermain,

Ketika semakin sering bermain, Anda akan sampai pada titik bahwa Anda ingin lebih mahir menyetir dalam balapan. Kendala dalam menyetir mobil dalam game racing bisa terjadi karena beberapa hal, mungkin Anda merasa kurang maksimal mendapatkan waktu terbaik di lintasan atau bisa juga mengalami kendala dalam mendapatkan poin di mode balapan khusus. Dalam kondisi ini, Anda berpikir untuk melakukan upgrade alat kontrol mobil Anda agar mendapatkan hasil yang lebih baik.

Nah, pada bagian artikel ketiga ini, kita akan membahas tentang gamepads atau gaming wheels yang bisa Anda pilih untuk memainkan virtual racing.

Gamepads

(L-R) Logitech F310, Logitech F710

Gamepads, joysticks, controllers, atau apapun namanya adalah perangkat paling sering digunakan sebagai perangkat input/kontrol dalam game video. Gamepads terkini biasanya hadir dengan dua stik analog untuk mengemudi yang ada di bagian depan serta di bagian belakang terletak analog triggers untuk mengatur pandangan kamera. Di game balapan saat ini, trigger yang ada di kontroler biasanya digunakan untuk mengerem (bagian kiri) dan akselerasi (bagian kanan). Hal ini memungkinkan pemain untuk menancap gas atau mengerem secara progresif. Hal ini berbeda dengan kontroler pada awal-awal kehadiran perangkat konsol.

Perangkat konsol biasanya sudah memiliki gamepads bawaan dalam paket pembelian. Namun untuk perangkat PC, kontroler biasanya harus dibeli terpisah. Kecuali Anda membeli paket promo khusus. Dengan kondisi ini, biasanya sebagai awal, pemain game balap akan menggunakan keyboard sebagai alat mengemudi mereka.

Game balapan dengan gaya arcade bisa dimainkan secara seru dengan keyboard, tetapi untuk permainan simulasi balap yang memiliki level lebih tinggi akan membutuhkan kontrol mengemudi yang lebih presisi, agar mobil bisa bergerak dengan mulus di lintasan balap. Karena input dari keyboard adalah digital bukan analog, maka ketika Anda memencet tombol kemudi dengan keyboard, maka akan memberikan input 100% – kecuali Anda mengatur speed sensitivity dalam game. Melepaskan kemudi ketika bermain dengan keyboard juga akan mengembalikan kemudi ke tengah secara langsung atau secara lambat – tergantung game-nya. Efek dari kemudi dengan keyboard juga akan sama untuk akselerasi gas serta rem.

Dengan menggunakan gamepad akan memungkinkan kontrol yang lebih progresif atas input di game balap, ini memungkinkan kontrol kemudi saat balapan yang lebih mulus. Kontrol kemudi yang lebih mulus berarti pembalap bisa mendapatkan lap yang lebih cepat dan pemakaian ban yang lebih hemat. Sebagai bonus, beberapa game juga memiliki fitur vibrasi yang menjadi indikasi bahwa mobil yang dikemudikan menyentuh batas grip-nya.

Untuk game balapan yang hadir di konsol, telah dikembangkan dengan mindset kemudi oleh kontroler. Jadi hampir tidak ada pengaturan yang diperlukan untuk memainkannya. Namun untuk PC, pengguna mungkin akan butuh untuk melakukan pengaturan perihal Speed Sensitivity untuk mengatur sudut input kemudi pada kecepatan tinggi (kurang lebih 50-60% Speed Sensitivity akan cukup untuk memberikan efek serupa konsol). Beberapa game balap yang tersedia di PC akan secara otomatis mendeteksi gamepad yang terpasang, ini memungkinkan pengalaman yang lebih mudah (plug and play) ketika bermain.

Beberapa kontroler yang murah namun berkualitas baik untuk PC antara lain Logitech F310 (wired) dan F710 (wireless). Dua kontroler ini juga telah didukung cukup banyak judul game balapan di PC sehingga hanya membutuhkan sedikit bahkan tidak ada dari sisi pengaturan.

Pengguna konsol yang ingin mencoba game balap di PC juga bisa menggunakan kontroler konsol mereka untuk bermain, dengan mengkoneksikannya ke PC lewat receivers yang tepat, drivers atau kabel. Bagi pengguna Playstation, mereka harus melakukan pengaturan terlebih dahulu untuk bisa menggunakan gamepad PS di PC, sedangkan untuk pengguna Xbox 360, Xbox One dan Xbox Series X/S, bisa dengan mudah mengkoneksikan kontroler mereka ke PC berbasis Windows karena Microsoft memberikan dukungan native untuk kontroler Xbox.

Gaming Wheels

(L-R) Logitech G29, Logitech G923

Layaknya mobil betulan, tentu saja untuk mendapatkan pengalaman mengemudi yang terbaik, rekomendasi paling pas adalah menggunakan gaming wheels. Alat input ini memungkinkan pemain mendapatkan kontrol yang presisi dan respon kontrol yang baik dari mobil dalam permainan.

Dalam beberapa judul game, penggunaan gamepads tidak akan maksimal untuk melaju di tikungan tajam dalam kecepatan rendah, karena tikungan seperti ini membutuhkan input kontrol yang responsif. Dengan menggunakan gaming wheel pembalap akan bisa mendapatkan lap time yang lebih konsisten, karena lebih banyak muscle memory yang terlibat lewat tangan dan kaki pengguna yang terkoneksi dengan stir dan pedal di gaming wheel. Selain itu, gaming wheels dengan sudut rotasi yang tinggi, memungkinkan input yang luas dalam melibas semua tipe tikungan.

Namun, berbeda seperti gamepads, tidak semua gaming wheels dibuat sama untuk balapan virtual. Sering kali, perangkat yang dijual seharga $80 USD atau di bawahnya tidak memiliki ‘force feedback’ dan memiliki limitasi atas sudut rotasi. Hal ini akan berpengaruh buruk pada tikungan jaman. Selain itu, gaming wheels juga memiliki dukungan yang terbatas di berbagai judul game balap. Oleh karenanya, menjadi penting untuk mendapatkan gaming wheels yang memberikan pengalaman yang optimal.

Untuk balapan virtual (virtual racing) baik di PC atau konsol, Anda sebaiknya mempunyai perangkat dengan sudut rotasi 900 derajat serta fitur force feedback. Gaming wheel terbaru dari Logitech, Logitech G923, yang dihargai $399 USD, telah mendukung versi terbaru dari konsol ataupun PC. Perangkat ini memiliki varian yang berbeda dua ekosistem konsol, varian Xbox (One/Series X/Series S) serta vairan untuk PlayStation (PS4 and PS5), namun kedua varian ini kompatibel untuk PC.

Logitech G923 hadir dengan teknologi TRUEFORCE yang bisa memberikan vibrotactile haptic feedback serta respon yang lebih baik, serta umpan balik yang presisi. Dengan teknologi ini Anda akan bisa merasakan dan ‘mendengar’ suara mesin Anda lewat wheel base, tidak hanya itu pengguna juga bisa merasakan interaksi mobil dalam permainan dengan permukaan lintasan di game. Untuk game yang mendukung teknologi ini, salah satunya adalah Gran Turismo Sport, judul ini termasuk game awal yang mendukung teknologi TRUEFORCE.

Logitech juga memiliki produk lain untuk segmen gaming wheels selain G923. Tipe lama seperti G29 (PS3, PS4, PS5 dan PC) dan G920 (Xbox One dan PC) menyediakan kualitas force feedback yang baik meski perangkat ini tidak memiliki fitur TUREFORCE. Karena G29 merupakan model lama, harga jualnya pun lebih rendah dari G923. Memungkikan untuk mereka yang ingin bermain virtual racing menggunakan gaming wheels tapi dengan dana terbatas. Harga jualnya antara $299 and $349 tergantung penjual.

Lebih lanjut, G29/G920 memiliki dukungan yang luas untuk berbagai game di PC dengan sedikit bahkan tidak perlu ada penyesuaian sama sekali. Sampai dengan April 2021, G29 masih tersedia secara luas di toko baik online atau offline.

Mereka yang tertarik virtual racing dan memiliki budget yang cukup terbatas bisa juga membeli perangkat gaming wheels second atau bekas. Salah satu perangkat yang bisa dipilih adalah Logitech G27 yang kompatibel untuk PC dan PS3. Selain itu sebagai bonus, G27 juga hadir dengan perangkat tambahan yaitu H Shifter di paket standarnya. Harga G27 secara umum di bawah G29, namun harus diberi catatan karena harganya mungkin akan bervariasi tergantung penjual. Ini dikarenakan G27 sudah jarang dijual yang versi baru tetapi yang versi second. Sampai dengan tulisan ini dibuat, G27 masih didukung oleh berbagai game balap modern di PC. Ini menjadikan perangkat gaming wheels yang bisa jadi pilihan untuk pemula dengan budget terbatas.

Kesimpulan

Pada akhirnya, tujuan untuk menelaah perangkat kontrol di game balapan atau virtual racing adalah untuk menemukan input kontrol yang paling luas. Kita bisa menikmati belajar bermain dasar-dasar game balap dengan gamepad ataupun gaming wheels, bahkan ada juga yang bisa bermain dengan baik dengan keyboard dan mouse.

Pada akhirnya, setiap input kontrol akan menemukan titik batasnya. Salah satu yang perlu dicatat adalah, beberapa game balap dikembangkan dengan skenario bahwa tidak ada perbedaan mencolok menggunakan kontrol apapun, mau menggunakan gamepad atau gaming wheels. Salah satu contohnya adalah seri game Forza. Semuanya akan tergantung pada game apa yang dipilih serta gaya balapan pemainnya masing-masing. Di atas segalanya, yang terpenting ketika belajar adalah, bersenang-senang saat menjalaninya.


Artikel ini ditulis oleh Luis Moreno dan pertama kali dimuat di Legion of Racers. Publikasi di Hybrid.co.id telah dengan izin, dan kami bekerja sama dengan Legion of Racers untuk menghadirkan berbagai artikel terkait Sim Racing. 

Premier League Gandeng Tencent untuk Adakan ePremier League China, Red Bull Kumite Digelar di London

Minggu lalu, ada beberapa berita menarik di ranah esports. Salah satunya, Premier League baru saja menggandeng Tencent dan EA untuk menggelar ePremier League China. Sementara itu, Riot Games bekerja sama Uniqlo untuk merilis koleksi kaos bertema League of Legends. Thrustmaster juga baru saja meluncurkan setir replika dari Ferrari F1.

Premier League Gandeng Tencent untuk Gelar ePremier League China

Premier League mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama dengan Tencent Sports, Tencent Esports, dan EA Sport untuk mengadakan ePremier League China. Turnamen itu akan dimulai pada 28 April 2021 sampai 15 Mei 2021. Turnamen tersebut akan menjadi ePremier League pertama yang digelar di luar Inggris. Dalam turnamen itu, masing-masing tim di Premier League akan diwakili oleh dua orang asal Tiongkok: seorang gamer profesional dan seorang kreator konten, lapor The Esports Observer. Kompetisi ePremier League ini akan disiarkan di platform video milik Tencent dan ditayangkan secara live di DouYu dan Huya.

Thrustmaster Meluncurkan Setir Replika Ferrari F1

Minggu lalu, Thrustmaster meluncurkan SF1000 Edition Wheel Add-on, setir replika dari setir yang digunakan oleh Charles Leclerc dan Sebastian Vettel pada 2020 Ferrari F1. SF1000 dilengkapi dengan 11 tombol, 7 encoders, dan 2 thumbwheels, yang fungsinya bisa diatur sesuai selera pengguna. SF1000 juga dilengapi dengan layar sebesar 4,3 inci, yang akan menampilkan berbagai informasi , seperti suhu ban, gears, serta penggunaan bahan bakar dan energi. SF1000 sudah tersedia di Eropa saat ini. Sementara di Asia Pasifik, ia baru akan tersedia pada 18 Mei 2021. Penjualan global akan dimulai pada 26 Agustus 2021.

Setir replika dari Ferrari F1 buatan Thrustmaster. | Sumber: Motor1

Thrustmaster dan Ferrari telah bekerja sama selama 10 tahun terakhir. Dan peluncuran SF1000 akan memperkuat hubungan antara keduanya. Sebelum ini, Thustmaster juga mendukung 2021 Ferrari Esports Series. Kompetisi sim racing itu akan dimulai pada 5 April 2021. Sim racer yang berhasil keluar jadi juara akan mewakili Ferrari dalam kompetisi sim racing, menurut laporan Motor1.

Red Bull Kumite 2021 Bakal Diadakan di London

Red Bull Kumite akan diadakan di London, Inggris. Pada Sabtu, 22 Mei 2021, Guilty Gear Strive akan menjadi game yang diadu. Sementara pada hari Mingu, 23 Mei 2021, Red Bull Kumite akan menampilkan pertandingan antara 16 pemain Street Fighter V terbaik. Red Bull Kumite pertama kali diadakan di Paris, Prancis. Dan selama 3 tahun, pada 2015-2018, turnamen itu selalu digelar di Prancis. Pada 2019, lokasi Red Bull Kumite baru dipindahkan ke Jepang, sebagai penghormatan pada developer di balik Street Fighter, lapor Bleeding Cool. Red Bull Kumite mendapatkan dukungan ASTRO Gaming sebagai peripheral partner dan AOC sebagai monitor partner.

Uniqlo Bakal Rilis Koleksi Kaos Bertema League of Legends

Riot Games baru saja mengumumkan kerja sama dengan Uniqlo. Dengan ini, Uniqlo akan meluncurkan beberapa kaos bertema League of Legends. Kaos-kaos itu akan menampilkan berbagai gambar a la Runeterra, termasuk Poros, Summoners Rift, dan K/DA, girlband virtual yang didasarkan pada karakter di League of Legends, menurut laporan Dot Esports.

Menurut Ryan Crosby, Head of Entertainment Marketing and Consumer Products, Riot Games, alasan Uniqlo terpilih untuk menjadi rekan Riot adalah karena mereka punya dedikasi dalam menciptakan pakaian yang unik. Dalam beberapa tahun belakangan, Riot memang aktif untuk bekerja sama dengan sejumlah merek fashion, termasuk Louis Vuitton dan A Bathing Ape. Selain itu, mereka juga meluncurkan koleksi merchandise mereka sendiri.

Acer Bakal Gelar Predator Sim Racing Cup 2021

Acer mengumumkan rencana mereka untuk menggelar turnamen sim racing baru, yaitu Predator Sim Racing Cup 2021. Kompetisi itu dibuka untuk umum, dengan tujuan mencari sim racer berbakat dan membuat semakin banyak orang kenal dengan sim racing. Secara total Predator Sim Racing akan menawarkan total hadiah sebesar US$50 ribu.

Menurut laporan The Esports Observer, Predator Sim Racing Cup akan diadakan di Arab Saudi, Belanda, Denmark, Inggris, Irak, Italia, Jerman, Kuwait, Mesir, Norwegia, Oman, Polandia, Prancis, Qatar, Rusia, Republik Ceko, Slovakia, Spanyol, Swedia, Turki, Ukraina, dan Uni Emirat Arab. Para pemenang kompetisi nasional akan bisa melaju ke turnamen tingkat internasional.