Memulai Virtual Racing Bagian 1: Pilihan Game Balap Mobil Untuk Pemula

Setiap orang harus memulai di suatu titik. Setiap pembalap simulator (sim racer) punya jawaban yang berbeda ketika mereka ditanya tentang pengalaman balapan pertama mereka. Beberapa ada yang kembali ke masa game berbasis DOS di tahun 90an, ada pula yang memulai balapan pertama lewat permainan arcade di game center kota masing-masing.

Dengan pertumbuhan konsol dan game berbasis PC yang semakin luas, ada banyak pilihan game balap yang bisa dimainkan. Tetapi pertanyaan umum yang muncul bagi Anda gamer casual yang ingin mencoba game racing simulation adalah: Judul game balap mobil apa yang cocok untuk pemula?

Sebelum melangkah ke pemulihan judul game, yang pertama-tama harus Anda perhatikan adalah sistem atau platform apa yang Anda punya. Permainan bergenre sim racing tersedia untuk PC maupun konsol dan sebagian besar game balap mobil yang tersedia di PC juga tersedia di konsol.

Perkembangan konsol yang menghadirkan generasi perangkat yang semakin canggih memberikan pengalaman yang semakin baik untuk game racing simulator. Tampilan yang lebih realistik, efek cuaca yang terlihat nyata, atau fitur yang berhubungan dengan berbagai peraturan terkait balapan itu sendiri. Bahkan ada juga yang secara eksklusif hanya tersedia di PS4 atau Xbox One. (Sampai tulisan ini dibuat, belum ada judul game balap yang eksklusif tersedia di PS5 atau Xbox Series X/S).

Game balap mobil terbaik untuk PC

Jika Anda memiliki PC, maka ada banyak pilihan yang bisa dicoba. iRacing dan rFactor 2 adalah beberapa nama yang bisa dipilih. Namun judul yang disebutkan tadi memang lebih ditujukan untuk pembalap mobil digital yang berpengalaman, terutama iRacing karena tidak memiliki fitur bantuan untuk mengemudi selain pergantian gigi, dan ini pun tergantung dari preferensi pembalap atau perlengkapan yang dimiliki.

Setidaknya, ada 3 judul game racing/balap mobil untuk pemula di PC yang cocok untuk para pemula, yaitu Assetto Corsa, seri Project CARS, dan RaceRoom Racing Experience.

Assetto Corsa dipuji sebagai salah satu game yang paling realistik di jajaran judul game balap mobil. Komunitas game ini juga aktif, yang menjadikan game-nya terasa luas karena ada banyak pilihan modding yang tersedia. Tetapi yang paling penting dari game ini adalah navigasi yang mudah untuk pemula. Assetto Corsa punya banyak pilihan mode balapan termasuk mode karir.

Mode karir ini memungkinkan Anda memulai balapan dengan mobil yang bertenaga rendah. Namun jika Anda sudah mahir, game ini juga memberikan pilihan bagi mereka yang ingin langsung mencoba mobil serta track favorit sebagai latihan atau langsung di mode balapan.

Assetto Corsa juga memiliki tiga fitur bantuan dalam mengemudi (individual driving assists) yang bisa dipilih oleh pengguna: Gamer, Intermediate, dan Pro. Beberapa pilihan ini memungkinkan Assetto Corsa menjadi judul game yang cukup ideal bagi pemula.

Di sisi lain, seri game Project CARS lebih cocok untuk pemain yang ingin memilih untuk menikmati pengalaman bermain langsung tanpa ribet. Project CARS 2 secara mendasar menyediakan pengalaman balapan yang cukup lengkap meliputi penggunaan bensin dan ban, fitur kerusakan mobil yang cukup, dynamic daylight serta perubahaan cuaca. Terdapat pula peningkatan sistem ‘Live Track’ yang memberikan efek jika cuaca hujan terus menerus akan mengakibatkan jalur balap ada genangan atau ketika hujan reda, garis kering di trek akan timbul.  Game ini juga memiliki fitur cuaca musiman seperti salju.

Namun, di Project CARS 3 ada beberapa elemen yang dihilangkan, seperti penggunaan ban dan bahan bakar (karena tidak ada pitstop). Seri ini memfokuskan lebih pada pengalaman balap arcade dengan handling yang disederhanakan dibanding seri sebelumnya.

Baik Assetto Corsa dan Project CARS memiliki mode karir untuk pemain pilih dan menyediakan pilihan luas untuk model mobil, mulai dari road cars sampai dengan prototipe Le Mans dan mobil Formula. Project CARS 3 juga telah mengimplementasi gaya ‘Gran Turismo’ yang memungkinkan pemain membeli mobil kelas rendah dan meningkatkannya ke level yang lebih tinggi. Berbeda dengan Project CARS 2 yang menyediakan pilihan mobil dari awal untuk dipilih dan tidak bisa di-upgrade.

Meskipun seri Project CARS tidak bisa mengalahkan Assetto Corsa dalam hal ‘physics’, tetapi judul ini adalah judul game yang paling mudah untuk pemula mainkan, bahkan dengan menggunakan gamepad sekalipun, tanpa ada pengaturan berarti di opsi control gamepad.

Pilihan game terakhir adalah RaceRoom Racing Experience. Game ini tersedia gratis di Steam. Versi gratisnya hanya memberikan 5 track dan 12 mobil balap untuk dipilih. Meski demikian Anda juga bisa mendapatkan akses gratis untuk mobil dan jalur balap premium dalam batas waktu tertentu di tantangan leaderboards. Elemen ‘physics’ dari Raceroomcukup menandingi Assetto Corsa, dan game ini juga memiliki pengaturan bantuan kemudi seperti Novice, Amateur dan Get Real.

Fitur leaderboard challenges juga bisa membantu pemain pemula untuk belajar dalam mengikuti jalur balap, bahkan bisa juga menggunakan jalur dan data mengerem yang dipakai pemain lain (fitur ghost) untuk belajar, karena pemain bisa melihat ‘ghost’ yang tampil di layar. Game ini menjadi pilihan paling ideal untuk mereka yang ingin mencoba genre game sim racing tanpa terlebih dahulu mengeluarkan biaya, karena bisa diunduh secara gratis di platform Steam.

Judul game car racing terbaik di konsol

sim racing

Banyak judul game balap mobil di PC yang tersedia juga di PS4 dan Xbox One. Project CARS dan seri F1 yang dikembangkan Codemasters tersedia di 3 platform berbeda dan menyediakan pengalaman bermain seru bagi para fansnya. Namun, bagi para pengguna PlayStation, Gran Turismo adalah judul game yang dianggap sebagai raja game balap mobil di konsol.

Rilisan paling anyar, Gran Turismo Sport, dikembangkan di PS4 namun bisa juga dimainkan di PS5 (berkat dukungan backward compatibility). Meskipun Gran Turismo lebih menekankan pada aspek multiplayer racing alih-alih mode ‘Sport’, namun game ini juga menyediakan mode single player, yang pada misi pertamanya mengenalkan pemain tentang dasar akselerasi, rem, berbelok di tikungan dan berbagai hal lain yang berhubungan dengan balapan, sebelum pemain bisa melanjutkan ke mode-mode lain.

Disamping campaign mode, game ini juga menyediakan mode Circuit Experience yang memungkinkan pemain untuk belajar berbagai jalur balap dengan mobil pilihan.

Pada pengaturan dasar, Gran Turismo Sport memiliki fitur bantuan mengemudi yang bisa dimatikan bagi pemain yang lebih berpengalaman dan para pemain kompetitif. Pengalaman mengemudi GT Sport sudah teroptimasi dengan baik untuk dimainkan menggunakan perangkat gaming wheels atau gamepad bawaan PS. Pemain tidak akan gampang lepas kontrol meski mereka melakukan gerakan cukup liar dengan mobil mereka (kecuali semua pengaturan bantuan mengemudi dimatikan).

Kondisi ini menjadikan GT adalah sebuah judul paling ideal untuk para pemula yang tertarik bermain sim racing di platform PlayStation. Sedangkan bagi mereka yang memiliki jajaran perangkat Xbox, seri game Forza Motorsports adalah flagship game balapan di platform ini. Mirip dengan seri Gran Turismo, Forza Motorsports menampilkan pilihan mobil yang sangat luas untuk bisa dikoleksi, tersedia campaign mode, serta pengaturan bantuan mengemudi standar meliputi 3 pengaturan stir berbeda: Assisted, Normal dan Simulation. Meski demikian, platform Xbox memiliki variasi yang cukup banyak untuk genre game balap bagi pemula, lewat pilihan judul seri Project Cars serta judul-judul game F1.

Itu tadi adalah beberapa pilihan game balap mobil terbaik untuk beberapa platform yang cocok bagi para pemula. Fitur bantuan mengemudi serta kemudahan navigasi adalah beberapa fitur penting bagi para pemula yang tidak memiliki latar belakang balapan mobil virtual. Namun tentu saja, yang terpenting adalah having fun sambil membiasakan diri dengan elemen-elemen fundamental dalam balapan.

Lalu bagaimana bagi mereka yang ingin mencoba game balap mobil tetapi belum memiliki komputer atau konsol? Bahasan ini akan dikupas secara lengkap di bagian kedua dari serial artikel ‘Memulai Virtual Racing’. Nantikan artikel selanjutnya.

Gambar header: Freepic.

Artikel ini pertama kali dimuat di Legion of Racers. Publikasi di Hybrid.co.id telah dengan izin, dan kami bekerja sama dengan Legion of Racers untuk menghadirkan berbagai artikel terkait Sim Racing. 

Legion of Racers

 

RSG dari Singapura Dapat Investasi Rp14,6 Miliar, Twitch Bantu Universitas Kembangkan Jurusan Esports

Minggu lalu, ada beberapa pelaku esports yang menjalin kerja sama baru. Salah satunya adalah kerja sama Twitch dengan University of Chichester. Twitch akan mendukung University of Chichester membuat jurusan esports. Sementara itu, di Asia Tenggara, RSG baru saja mendapatkan kucuran dana dari FrontSight Capital Fund. Di kawasan Amerika Utara, Levi’s telah menandatangani kontrak kerja sama dengan NRG Esports.

RSG dari Singapura Dapat Investasi Rp14,6 Miliar

RSG, organisasi esports asal Singapura, mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan investasi sebesar US$1 juta (sekitar Rp14,6 miliar) dari FrontSight Capital Fund. Dana investasi ini akan RSG gunakan untuk merealisasikan misi mereka, yaitu menjaring audiens muda melalui konten game dan esports serta mendukung talenta-talenta esports di Asia Tenggara. Tak hanya itu, mereka juga berencana untuk melakukan ekspansi, lapor The Esports Observer. Sementara itu, FrontSight mengungkap bahwa di masa depan, mereka berencana untuk menanamkan 10 investasi lain ke tim dan perusahaan esports di Asia Tenggara. Masing-masing investasi tersebut akan bernilai sekitar US$1-2 juta.

FACEIT dan Ubisoft Gelar FPL di Brasil

Platform esports FACEIT dan developer Ubisoft akan membawa turnamen Rainbow Six Siege FPL (FACEIT Pro League) ke Brasil. FPL Brasil akan mengadu para pemain dari Brasileirão, liga nasional Rainbox Six yang digelar oleh Ubisoft, Circuito Feminino, kompetisi yang ditujukan untuk pemain Rainbow Six perempuan, dan sejumlah pemain profesional serta brand ambassador ternama, lapor Esports Insider.

FPL akan diekspansi ke Brasil dan Amerika Latin. | Sumber: Esports Insider

Setiap musim, FPL akan menawarkan total hadiah sebesar US$2 ribu (sekitar Rp29 juta). Sementara itu, leaderboards dari FPL akan direset setiap bulan. Untuk bisa berlaga di FPL Brasil, seseorang bisa mendaftarkan diri di Division 2 dari Official Ubisoft Esports Hub. Pada akhir bulan, lima pemain terbaik dari divisi dua akan bisa maju ke Division 1. Namun, pemain dengan rank Platinum III bisa langsung mencoba untuk berlaga di divisi pertama. Setiap bulan, dua pemain terbaik dari Division 1 akan diundang untuk bertanding di FPL.

Twitch Kerja Sama dengan University of Chichester untuk Kembangkan Jurusan Esports

Twitch mengumumkan bahwa mereka telah menjalin kerja sama dengan University of Chichester yang terletak di Inggris. Keduanya akan berkolaborasi terkait pengadaan jurusan esports. Dengan adanya jurusan esports ini, Twitch dan University of Chichester berharap, akan ada semakin banyak orang yang tertarik untuk bekerja di industri gaming.

University of Chichester meluncurkan jurusan esports pada 2019. Sejak saat itu, jurusan esports menjadi jurusan dengan pertumbuhan paling cepat di University of Chichester. Murid yang masuk dalam jurusan ini akan belajar tentang dampak psikologis dan fisik dari esports. Tak hanya itu, mereka juga akan belajar tentang nutrisi, strategi, dan bagaimana cara menjadi seorang pelatih.

“Kami bangga bisa bekerja sama dengan University of Chicester untuk menyediakan pendidikan yang relevan di bidang media digital baru melalui game dan esports,” kata Mark “Garvey” Candella, Director of Student and Education Programs, Twitch, seperti dikutip dari Planet Radio. “Kami tidak sabar untuk bekerja sama dengan para fakultasi, para pendidik, dan badan mahasiswa yang ada.”

Misfits Gaming Group Buat Program Advokasi Perempuan

Minggu lalu, Misfits Gaming Group, organisasi esports asal Amerika Serikat, memperkenalkan Women of Misfits, program advokasi untuk perempuan. Program itu akan fokus pada empat hal, yaitu mentorship, pengembangan karir, membangun jaringan, dan advokasi. Setiap bulan, Misfits akan mengundang seorang pembicara tamu untuk memberikan edukasi dan berbagi pengalaman mereka. Program ini akan dipimpin oleh para eksekutif perempuan di Misfits.

Lima pembicara yang sudah dikonfirmasi oleh Misfits. | Sumber: The Esports Observer

Misfits telah mengonfirmasi lima pembicara yang akan mereka undang. Kelima orang itu antara lain Chris Evert, pemain tennis legendaris yang memenangkan Grand Slam 18 kali, GloZell Green, YouTuber dan komedian, Bianca Smith, perempuan berkulit hitam pertama yang berhasil menjadi pelatih tim baseball profesional, Angela Ruggiero, CEO dan Co-founder dari Sports Innovation Lab dan pemenang medali emas di Olimpiade untuk cabang olahraga hoki, serta Maya Enista Smith, Executive Director dari Born This Way Foundation, menurut laporan The Esports Observer.

Levi’s Bekerja Sama dengan NRG Esports

Levi’s resmi memasuki ranah esports dengan menandatangani kontrak kerja sama dengan NRG Esports. Melalui kolaborasi ini, para pemain dan streamers dari NRG akan mengenakan pakaian dari Levi’s. Tak hanya itu, Levi’s dan NRG juga akan membuat konten bersama. Serial konten ini akan menampilkan kehidupan sehari-hari dari para influencers dari NRG. Konten tersebut akan disiarkan di kanal Twitch dan YouTube NRG, menurut laporan The Esports Observer. Selain itu, Levi’s juga akan punya lounge di markas NRG, Hot Pockets Castle, yang terletak di Los Angeles. Di longue tersebut, para pengunjung akan bisa menyesuaikan pakaian yang mereka kenakan.

Gamers Club dan Riot Games Selenggarakan Turnamen Valorant untuk Perempuan

Gamers Club, platform gaming milik Immortals Gaming Club bekerja sama dengan Riot Games melalui inisiatif Game Changers untuk menyelenggarakan Gamers Club Circuit: Gêneses Protocol, turnamen Valorant untuk perempuan di Brasil dan Amerika Latin. Kompetisi itu terbagi ke dalam empat split. Dari sekumpulan turnamen tersebut, satu tim akan terpilih untuk berlaga di Valorant Game Changers Series.

Masing-masing split akan menawarkan hadiah sebesar sekitar US$3,6 ribu (sekitar Rp52 juta). Jadi, secara total, turnamen-turnamen ini akan menyediakan hadiah sebesar US$14,3 ribu (sekitar Rp208 juta). Sekumpulan turnamen Valorant ini terbuka untuk umum. Pasalnya, program Game Changers dari Riot memang dibuat untuk memberikan kesempatan bagi pemain perempuan untuk memulai karir di dunia esports. Beberapa tim yang akan terjun dalam turnamen ini antara lain Gamelanders, INTZ, dan Vivo Keyd, seperti disebutkan oleh The Esports Observer.

Sumber header: Esports Talk

Kenapa Ferrari Mau ke Esports Meski Komunitasnya Tak Punya Banyak Uang?

Kebanyakan fans esports masih muda. Di Eropa, sebagian besar penonton esports ada di rentang umur 21-25 tahun. Umur penonton yang cenderung muda menjadi salah hal yang membuat banyak perusahaan tertarik untuk masuk ke dunia esports, termasuk merek barang mewah seperti Louis Vuitton. Tak hanya Louis Vuitton, perusahaan mobil mewah seperti Ferrari dan Lamborghini pun tertarik untuk ikut terjun ke dunia competitive gaming. Padahal, kecil kemungkinan fans esports sanggup untuk membeli produk mereka.

 

Tanya Kenapa?

Pada 2014, Bernie Ecclestone, yang ketika itu menjabat sebagai CEO dari Formula 1, membuat pernyataan kontroversial. Dia mengatakan tidak tertarik untuk menyasar generasi muda. Alasannya adalah karena generasi muda dianggap bukan target konsumen F1.

“Ketika anak muda melihat jam Rolex, apakah mereka akan membelinya?” kata Ecclestone ketika itu, seperti dikutip dari AutoSport. “Mereka tidak akan sanggup untuk membeli jam Rolex. Sementara sponsor kami yang lain adalah bank, UBS. Anak muda tidak peduli soal bank. Mereka bahkan tidak punya cukup uang untuk disimpan di bank. Begitulah menurut saya. Saya tidak mengerti mengapa banyak perusahaan tertarik untuk menargetkan para ‘generasi muda’ ini. Kenapa mereka melakukan hal itu? Apakah mereka ingin menawarkan sesuatu pada anak-anak muda? Padahal, kebanyakan anak-anak itu tidak punya uang.”

Formula 1 kini juga memerhatikan skena esports. | Sumber: Formula 1
Formula 1 kini juga memerhatikan skena esports. | Sumber: Formula 1

Memang, pernyataan Ecclestone tidak salah. Daya beli konsumen yang masih muda biasanya tidak besar. Dan mereka memang bukan target pasar dari merek-merek mobil yang berlaga di F1, seperti Mercedes atau McLaren. Namun, hal itu bukan berarti generasi muda bisa diacuhkan begitu saja. Jika sebuah perusahaan ingin bertahan, maka mereka tidak hanya harus peduli pada konsumen mereka saat ini, tapi juga potensial konsumen di masa depan.

Formula 1 mengubah strateginya dan mulai memerhatikan generasi muda ketika Chase Carey ditunjuk sebagai CEO, menggantikan Eccleestone pada 2017. Di tahun yang sama, Formula 1 langsung menjajaki esports dengan mengadakan kompetisi F1 Esports. Kompetisi sim racing itu berlanjut hingga sekarang. Tak hanya itu, pada 2020, F1 bahkan mengadakan kompetisi esports baru, yaitu F1 Mobile Racing Esports Series. Dua kompetisi sim racing ini punya tujuan yang sama, yaitu mendekatkan diri dengan generasi milenial dan gen Z.

Selain Formula 1, beberapa perusahaan otomotif juga menunjukkan ketertarikan pada dunia game dan esports. Masing-masing perusahaan pembuat mobil ini juga punya pendekatan yang berbeda. Misalnya, Audi dan Mercedes memilih untuk menjadi sponsor dari organisasi esports besar, seperti Astralis dan SK Gaming. Sementara Ferrari dan Lamborghini lebih memilih untuk mengadakan kompetisi sim racing. Selain itu, Ferrari juga menjual lisensi mobil mereka ke developer game balapan. Dengan begitu, mobil-mobil Ferrari bisa muncul di game racing seperti Gran Turismo dan Assetto Corsa.

Ferrari mulai tertarik dengan esports pada 2020. | Sumber: Ferrari
Ferrari mulai tertarik dengan esports pada 2020. | Sumber: Ferrari

Chief Communications Officer, Ferrari, Jane Reve, menjelaskan bahwa ada dua alasan mengapa Ferrari tertarik dengan competitive gaming walau kebanyakan sim racers dan fans esports tidak akan sanggup untuk membeli mobil Ferrari.

“Pertama, kami ingin menumbuhkan fanbase kami, agar semakin banyak oarng yang menjadi bagian dari dunia Ferrari,” kata Reve. “Kami ingin membuka pintu ke semua orang yang tertarik untuk menjadi bagian dari dunia kami.” Lebih lanjut dia menjelaskan, “Alasan lainnya adalah kami ingin mencari orang-orang berbakat. Kita semua tahu bahwa kompetisi dan olahraga sangat dihargai di Ferrari. Karena itu, kami ingin bisa mendapatkan talenta terbaik.”

Tahun lalu, ekosistem sim racing tumbuh pesat berkat virus corona. Lockdown yang ditetapkan oleh pemerintah dari berbagai negara berarti ada banyak kompetisi balapan yang harus dibatalkan. Alhasil, para penyelenggara memilih untuk mengganti balapan itu dengan kompetisi sim racing. Pada tahun ini, diperkirakan, ekosistem sim racing masih akan tumbuh berkat momentum dari tahun lalu.

 

Apa Untungnya Menargetkan Konsumen Muda?

Nicola Boeri, Chief Brand Diversification Ferrari menjelaskan mengapa memenangkan hati konsumen muda juga penting bagi Ferrari sebagai perusahaan. “Kami tidak bisa hanya fokus pada penjualan. Kami juga harus membangun reputasi merek, meningkatkan brand awareness dan menumbuhkan merek Ferrari,” ujarnya. “Kami tahu, dengan mensponsori dan mendukung program seperti Esports Series, hal ini memungkinkan kami untuk menjangkau konsumen muda yang sulit untuk dijangkau.”

Memang, generasi milenial dan gen Z punya reputasi sulit untuk dijangkau iklan. Untungnya, bukan berarti memenangkan hati para milenial dan gen Z adalah hal yang mustahil. Perusahaan hanya harus menyesuaikan strategi marketing mereka. Salah satu cara untuk bisa memenangkan hati generasi milenial dan gen Z adalah dengan peduli dengan hal-hal yang mereka anggap penting. Berdasarkan survei, 37% milenial rela membeli produk dengan harga yang lebih mahal selama perusahaan itu mendukung gerakan sosial yang mereka dukung.

Masing-masing platform media sosial punya karakteristik yang berbeda-beda. | Sumber: Deposit Photos
Masing-masing platform media sosial punya karakteristik yang berbeda-beda. | Sumber: Deposit Photos

Cara lain untuk menjangkau generasi milenial dan gen Z adalah menggunakan media sosial. Masing-masing platform media sosial punya ciri khasnya masing-masing. Jadi, perusahaan sebaiknya menyesuaikan konten yang diunggah ke berbagai platform media sosial mereka. Selain itu, perusahaan juga bisa bekerja sama dengan influencers. Di sinilah peran game streamers dan atlet esports. Jika sebuah perusahaan ingin menargetkan generasi muda, khususnya gamers, maka mereka bisa bekerja sama dengan streamers atau organisasi esports untuk menarik hati para fans. Bagi Ferrari, membuat kompetisi esports merupakan cara mereka untuk menjangkau generasi muda serta berinteraksi dengan mereka.

“Kami tidak hanya ingin bisa menjangkau generasi muda, tapi juga berinteraksi dengan mereka,” kata Boeri. “Jika ada 20 ribu orang yang mendaftarkan diri untuk ikut kompetisi yang kami adakan, seperti tahun lalu — dan kemungkinan, jumlah peserta tahun ini justru bertambah — hal itu berarti, puluhan ribu orang ini telah mengadopsi DNA kami.”

Namun, masuk ke dunia esports bukan berarti Ferrari akan mengacuhkan channel marketing lain yang lebih konvensional. Boeri menyebutkan, esports memang memberikan kesempatan unik. Meskipun begitu, mereka juga akan tetap melakukan kegiatan marketing lain, termasuk balapan F1.

Feat Image credit: Martin Juul via Fotonify

Yoodo Sponsori MPL Malaysia, Ubisoft Tunda Rainbow Six Siege Invitational

Dalam satu minggu terakhir, ada beberapa berita menarik di dunia esports. Di Malaysia, Yoodo mengumumkan bahwa mereka akan meneruskan kerja sama mereka dengan Moonton dan mensponsori empat turnamen Mobile Legends. Sementara itu, Ubisoft mengungkap bahwa mereka harus Six Invitational 2021.

2021, Yoodo Bakal Sponsori 4 Turnamen Mobile Legends

Yoodo, perusahaan mobile digital asal Malaysia, mengumumkan bahwa mereka akan meneruskan kerja sama dengan Moonton. Melalui kerja sama yang berlangsung selama satu tahun ini, mereka berencana untuk mendukung empat turnamen Mobile Legends: Bang Bang. Turnamen pertama yang mereka sponsori adalah Mobile Legends Professional League Malaysia Season 7, yang merupakan liga Mobile Legends profesional pertama khusus Malaysia. Sebelum ini, liga Mobile Legends di Malaysia digabung dengan liga untuk Singapura.

Kali ini bukan pertama kalinya Yoodo bekerja sama dengan Moontno. Pada tahun lalu, mereka juga sudah memiliki kerja sama dengan Moonton. Ketika itu, mereka menjadi rekan telekomunikasi resmi dari MPL MY/SG untuk Season 5 dan Season 6, lapor IGN.

Ubisoft Tunda Rainbow Six Siege Invitational 2021

Ubisoft mengumumkan bahwa mereka harus menunda turnamen Six Invitational 2021 untuk Rainbow Six Siege. Pada awalnya, mereka berencana untuk mengadakan Invitational secara offline di Paris. Sayangnya, hal ini tidak mungkin dilakukan. Pasalnya, sejak bulan lalu, Prancis tidak mengizinkan para pengunjung dari luar Eropa untuk masuk.

“Mau tidak mau, kami harus menunda Six Invitational 2021,” kata Ubisoft dalam situs resmi mereka, seperti dikutip dari PCGamesN. “Meski kecewa karena Six Invitational tidak bisa diselenggarakan pada bulan ini, sekarang kami fokus untuk mencari solusi lain. Kami tahu, para fans tidak sabar untuk menonton turnamen ini serta melihat perubahan yang kami implementasikan di skena esports Rainbow Six Siege.”

Ubisoft harus menunda penyelenggaraan Six Invitational 2021.
Ubisoft harus menunda penyelenggaraan Six Invitational 2021.

Sim Racer Jimmy Broadbest Bakal Ikut di Britcar Endurance Championship

Bintang esports dan YouTuber, Jimmy Broadbent, akan ikut dalam balapan di dunia nyata yang akan diadakan pada tahun ini, yaitu Britcar Endurance Championship. Sebelum ini, Broadbent telah ikut serta dalam berbagai balapan esports. Dia pernah mewakili McLaren dalam Virtual Grand Prix dari Formula 1. Selain itu, dia juga memenangkan balapan virtual dari Indy 500 dan Le Mans 24 Hours. Dia juga cukup populer sebagai kreator konten. Di YouTube, dia memiliki 600 ribu subscribers, menurut laporan Autosport.

Ubisoft Sediakan US$1 Juta untuk Turnamen-Turnamen Brawlhalla Tahun Ini

Minggu lalu, Ubisoft juga mengungkap rencana mereka soal skena esports Brawlhalla pada tahun ini. Sepanjang tahun 2021, mereka akan mengadakan lima turnamen internasional. Turnamen pertama yang akan mereka adakan adalah Winter Championship, yang menawarkan total hadiah sebesar US$75 ribu. Turnamen online ini akan diadakan pada 27 Februari 2021 sampai 14 Maret 2021.

Selain itu, Ubisoft juga akan menyelenggarakan Spring Championship pada April-Mei, Summer Championship ada Juli, Autumn Championship pada September-Oktober, dan terakhir, World Championship, yang akan diselenggarakan pada November 2021. Secara keseluruhan, total hadiah yang Ubisoft tawarkan untuk turnamen-turnamen Brawlhalla pada tahun ini mencapai US$1 juta, lapor BleedingCool.

Sumber header: Salty News Network

Akankah Sim Racing Tetap Populer di 2021?

Tidak semua penggemar sepak bola mengikuti jalannya turnamen basket. Begitu juga sebaliknya, tidak semua fans basket akan menonton Liga Inggris atau Liga Champions. Di esports, setiap game esports juga punya fans sendiri-sendiri. Sebagian orang senang menonton PUBG Mobile, sementara sebagian yang lain lebih memilih untuk menonotn Dota 2.

Jika dibandingkan dengan game-game esports populer, sim racing layaknya anak tiri. Namun, pandemi virus corona pada 2020 menjadi ibu peri yang membuat sim racing menjadi lebih populer. Pandemi memaksa banyak negara untuk menetapkan lockdown, membuat banyak kompetisi balapan harus dibatalkan. Alhasil, Formula 1 dan NASCAR memutuskan untuk mengadakan balapan virtual. Tak hanya itu, ada banyak balapan lain yang akhirnya mengikuti jejak Formula 1 dan NASCAR untuk mengadakan kompetisi sim racing.

Semua ini membuat ekosistem sim racing tumbuh pesat. Namun, pada 2021, dunia mulai pulih dari pandemi COVID-19. Perlahan tapi pasti, keadaan mulai kembali ke kondisi sebelum pandemi. Kompetisi balapan pun kembali diadakan. Pertanyaannya, apakah ekosistem sim racing akan tetap bisa tumbuh?

 

Sim Racing Jadi Semakin Populer di 2020, Apa Iya?

Hampir semua pertandingan esports disiarkan melalui channel digital, seperti YouTube, Facebook, dan Twitch. Untuk mengukur popularitas sebuah game esports, metrik yang biasa digunakan beragam, mulai dari Average Minute Audience (AMA) sama Hours Watched (HW). Namun, pada 2020, ada beberapa kompetisi esports yang ditayangkan di TV untuk menggantikan siaran olahraga, termasuk kompetisi balapan virtual, seperti eNASCAR.

Saat disiarkan di FOX Sports, eNASCAR ditonton oleh 910 ribu orang. Memang, jika dibandingkan dengan jumlah penonton NASCAR — yang mencapai 3 juta orang — angka penonton balapan virtual itu masih kalah banyak. Meskipun begitu, jumlah penonton eNASCAR di FOX Sports tetap lebih banyak jika dibandingkan dengan rata-rata jumlah penonton dari kompetisi balapan virtual biasanya, yang hanya mencapai 400 ribu orang.

“Kami mulai sadar bahwa balapan virtual bisa menjadi pengganti dari balapan NASCAR,” kata Brad Zager, Head of Productions and Operations, Fox Sports, seperti dikutip dari New York Times.

Kompetisi eNASCAR bukan satu-satunya balapan virtual yang disiarkan di TV, begitu juga dengan Formula 1. Virtual Bahrain Grand Prix, kompetisi sim racing pengganti Formula 1 pertama, mendapatkan 4 juta penonton di TV dan channel digital. Lagi, angka ini memang lebih rendah dari jumlah rata-rata penonton F1, yang mencapai 34 juta, tapi tetap lebih tinggi dari jumlah rata-rata penonton balapan virtual profesional, yang hanya mencapai 1,8 juta orang.

Virtual Bahrain Grand Prix. | Sumber: Dexerto
Virtual Bahrain Grand Prix. | Sumber: Dexerto

Sementara itu, Julian Tan, Head of Digital Business Initiatives and Esports, Formula 1, mengungkap, pada 2020, F1 Esports mendadak mendapatkan banyak eksposur. “Tingkat engagement di channel digital kami memecahkan rekor baru ketika kami kembali dari balapan secara live di Austria,” ujarnya. “Konten turnamen esports resmi kami juga memecahkan rekor baru.”

Melihat jumlah penonton eNASCAR dan Formula 1, terlihat jelas bahwa ada peningkatan signifikan selama pandemi. Tak hanya jumlah penonton, total hadiah yang ditawarkan oleh kompetisi balapan virtual juga menunjukkan tren naik. Pada 2018, hadiah yang ditawarkan oleh Formula 1 Esports Series hanyalah US$200 ribu. Angka ini naik menjadi US$500 ribu pada 2019 dan melonjak ke US$750 ribu pada 2020. Sementara itu, total hadiah dari eNASCAR Coca-Cola iRacing Series, yang diadakan pada 2020, mencapai US$300 ribu, tiga kali lipat dari total hadiah eNASCAR PEAK Antifreeze iRacing Series yang digelar pada 2019.

Berbanding lurus dengan total hadiah yang naik, viewership dari eNASCAR juga naik. Berdasarkan data dari Escharts, total hours watched dari eNASCAR pada 2019 mencapai 75 ribu jam, sementara air time dari kompetisi itu adalah 39 jam. Pada 2020, kompetisi eNASCAR memiliki air time 42 jam dan mendapatkan total hours watched hingga 220 ribu jam. Tak hanya itu, jumlah penonton rata-rata dari eNASCAR juga naik drastis. Pada 2019, jumlah penonton rata-rata eNASCAR hanya mencapai 1,9 ribu orang. Angka ini naik menjadi 5,2 ribu orang pada 2020.

Data eNASCAR Coca-Cola iRacing Series 2020. | Sumber: Escharts
Data eNASCAR Coca-Cola iRacing Series 2020. | Sumber: Escharts

Motorsport Games, perusahaan di balik franchise game NASCAR Heat, juga diuntungkan oleh pandemi. Sepanjang 2020, mereka mengadakan lebih dari 50 kompetisi balapan virtual dengan total jumlah penonton mencapai 51 juta orang. Sebagai perbandingan, satu tahun sebelumnya, total jumlah penonton dari berbagai balapan virtual yang diadakan oleh Motorsport Games hanya mencapai 3,8 juta orang. Hal itu berarti, jumlah penonton pada 2020 naik hingga lebih dari 13 kali lipat dari tahun sebelumnya. Dari semua balapan virtual yang diadakan oleh Motorsport Games, kompetisi sim racing yang paling sukses adalah Virtual Le Mans. Balapan adu endurance yang diadakan selama 24 jam itu berhasil menarik 14 juta penonton.

“Pada 2021, kami berencana untuk merilis beberapa game baru dan menjajaki platform game baru,” kata CEO Motorsport Games, Dmitry Kozko, menurut laporan Motorsport. “Fokus kami saat ini adalah untuk membawa NASCAR ke Nintendo Switch. Kami tidak sabar untuk melakukan hal itu karena demografi pemain Switch yang lebih muda.”

 

Interaksi di Media Sosial

Jumlah penonton TV memang bisa menjadi validasi bagi kompetisi sim racing atau pertandingan esports lainnya. Namun, jangkauan esports tak terbatas pada siaran di TV. Platform streaming dan media sosial justru menjadi home turf dari kompetisi esportsAnthony Gardner, President, iRacing.com Motorsport Simulation mengungkap, ketika adu balap virtual disiarkan di YouTube, Facebook, dan Twitch secara live, jumlah penonton bisa mencapai 400 ribu. Dan berbeda dengan TV yang menawarkan interaksi satu arah, channel digital memungkinkan para penonton untuk berinteraksi langsung dengan sebuah brand atau bahkan dengan satu sama lain.

“Interaksi di media sosial bisa mencapai jutaan dalam satu balapan,” kata Gardner. Selain berinteraksi dengan penonton, sebuah brand juga bisa menggunakan media sosial untuk mendapatkan data dari para penonton. Tak hanya itu, umur rata-rata penonton sim racing juga lebih muda dari fans NASCAR.

“Sangat sulit untuk bisa menjangkau penonton di umur 18-35 tahun,” kata Patrick Daugherty, yang bertanggung jawab atas sponsorship di Valvoline. penyedia oli dan layanan otomotif. Dia bercerita, sebelum pandemi merebak, Vavoline memutuskan untuk bekerja sama dengan Parker Kligerman, pembalap NASCAR yang juga punya tim esports balapan. Terkait kerja sama ini, Daughterty berujar, “Mereka berhasil mendapatkan jumlah penonton dan engagement yang melebihi perkiraan kami. Kami akan melanjutkan kerja sama dengan mereka.”

 

Potensi Sim Racing di 2021

Pandemi pada 2020 membuka jalan bagai komunitas sim racing untuk tumbuh. Kozko dari Motorsport Games percaya, ke depan, ekosistem sim racing masih akan tumbuh. Pasalnya, game balapan adalah salah satu tipe game yang bisa dimainkan bersama keluarga. “Berbeda dengan game balapan, Anda belum tentu bisa memainkan game tembak-tembakan bersama dengan kakek-nenek serta sepupu atau keponakan Anda,” kata Kozko. “Karena itu, kami percaya, ke depan, sim racing akan semakin digemari.”

Sementara itu, di Indonesia, ekosistem sim racing juga masih akan tumbuh. Setidaknya, begitulah menurut Andika Rama Maulana, kapten dari tim Legion of Racing dan pemenang dari Race for Frontliners, kompetisi sim racing di Filipina yang diadakan pada 2020.

“Menurut penerawanganku,” kata pria yang akrab dengan panggilan Rama ini saat dihubungi oleh Hybrid.co.id, “Yang main sim racing itu sebenarnya sudah cukup banyak, walau jangan dibandingkan dengan pemain mobile game. Sejak pandemi, di luar negeri tuh mulai gencar banget, mengadakan siaran live balapan mereka. Belum lagi balapan sebenarnya yang on hold karena pandemi. Jadi, mulai banyak kan tuh event balap beneran yang dibuat edisi sim racing-nya, macam F1 Virtual GP, iRacing Supercars, Virtual LeMans, dan lain-lain.”

Rama menjelaskan, pertumbuhan industri sim racing di tingkat global membuat ekosistem balapan virtual di Indonesia menggeliat. “Kita juga kena imbas positifnya. Mulai banyak lomba sim racing di sini. Contohnya, yang paling besar adalah Balap di Rumah, terus ada Reli di Rumah, dan ada juga kejuaraan nasional IDMC,” ujarnya. “Belum event-event komunitas, yang mulai ramai dan mulai di-livestreaming juga.”

Hal serupa diungkapkan oleh Indra Feriyanto, pemilik dari Alien Needs yang menjual simulator rig. “Animo dari digital motorsport memang bagus. Dan pengurus baru Ikatan Motor Indonesia (IMI) juga sangat mendukung digital motorsport, jadi perkembangannya justru akan semakin bagus,” ujarnya.

Salah satu kompetisi sim racing yang diselenggarakan oleh IMI pada tahun ini adalah Indonesia Digital Motorsport Championship (IDMC) 2020. Kejuaraan nasional yang memperebutkan Piala Ketua MPR RI itu mulai diselenggarakan pada 27 Desember 2020. Sementara test race dari putaran kedua IDMC 2020 akan diadakan pada Sabtu, 30 Januari 2021. Selain IMI, Indra percaya, komunitas digital motorsport juga akan membuat berbagai kompetisi balap virtual pada tahun ini.

Hadiah IDMC 2020. | Sumber: IMI
Hadiah IDMC 2020. | Sumber: IMI

Seiring dengan bertambahnya jumlah balapan virtual, Rama mengungkap, semakin bertambah pula jumlah penonton dan sim racers. “Nah, para sim racers, yang tadinya nggak punya lahan unjuk gigi, mulai pada bermunculan,” katanya. “Efeknya adalah banyak bibit-bibit baru muncul, mulai dari yang memang benar-benar baru atau yang memang ternyata sudah jago dari lahir. Secara nggak langsung, komunitasnya juga semakin besar. Komunitas semakin besar berarti persaingan semakin ketat, karena yang jago semakin banyak.”

Terkait hadiah yang ditawarkan pada setiap balapan, Rama mengaku tidak terlalu memedulikan masalah itu. Pasalnya, dia sadar, industri sim racing tidak sebesar ekosistem game esports lainnya. Kabar baiknya, pertumbuhan sim racing yang sangat pesat di tingkat internasional membuat sejumlah pihak tertarik untuk menjadi sponsor di dunia sim racing.

“Jadi, sekarang, kalau ada turnamen-turnamen begitu, hadiahnya sudah ada,” kata Rama. “Harapannya, pertumbuhan industri sim racing ini akan bisa buat industrinya menjadi semakin besar atau semakin meriah di masa depan.” Dia optimistis, di masa depan, industri esports balapan masih akan tumbuh. Salah satu alasannya, karena sim racing sangat mudah dimengerti.

“Sebenarnya sim racing atau balapan itu kan hal yang gampaaaaang banget untuk dimengerti,” ujar Rama. “Ibaratnya, kalau nonton Dota 2 atau Mobile Legends, yang nonton setidaknya harus mengerti dulu sama game-nya, hero-nya siapa saja, dan lain-lain. Kalau balapan, asal ada susul-susulan, para penonton bisa mengerti, ‘Wih, disalip nih!'”

Ketika ditanya tentang target pribadi yang hendak dia capai pada tahun nii, Rama menjawab, “Target saya sih, mencoba realistis dan semaksimal saya. Kalau saya ikut lomba, saya coba yang terbaik dulu.” Dia menyebutkan, tahun ini, ada banyak lomba balap virtual yang hendak dia ikuti. “Mulai dari yang lokalan, sampai yang lawannya bule-bule,” katanya sambil tertawa.

 

Kesimpulan

Dalam bahasa Inggris, terdapat pepatah, “Necessity is the mother of invention.” Pandemi pada 2020 memaksa berbagai kompetisi balapan untuk mengadakan kompetisi sim racing sebagai ganti dari balapan yang sebenarnya. Sementara ketiadaan siaran olahraga membuat sejumlah stasiun TV beralih ke konten esports. Dan ternyata, siaran sim racing cukup diminati. Jadi, tidak heran jika kompetisi sim racing tetap diadakan pada tahun ini.

Pada 26 Januari 2021, NASCAR mengumumkan bahwa bersama iRacing, mereka akan kembali mengadakan eNASCAR iRacing Pro Invitational. Mereka menyebutkan, balapan virtual ini akan menjadi pelengkap dari kompetisi balapan NASCAR di dunia nyata. Tak hanya itu, FOX Sport juga akan kembali menyiarkan balapan virtual tersebut. Hal ini menjadi salah satu tanda bahwa momentum pertumbuhan sim racing masih akan berlanjut pada 2021.

Sumber header: iRacing

Rekrut 4 Sim Racers Baru, Legion of Racers Tunjuk Andika Rama Sebagai Kapten

Esports, khususnya sim racing, berkembang pesat selama 2020. Pasalnya, pandemi virus corona membuat banyak kompetisi balapan harus diganti dengan balapan virtual, mulai dari eNASCAR sampai F1 Mobile Racing Esports Series. Dengan begitu, sim racing menjadi semakin dikenal oleh masyarakat.

Legion of Racers merupakan salah satu organisasi sim racing. Didirikan pada 2018, LOR bermarkas di Singapura. Salah satu tujuan LOR adalah mengembangkan ekosistem sim racing. Tak hanya itu, mereka juga membuat akademi sim racing dengan tujuan untuk mengasah para sim racer muda. Tahun ini, mereka masih akan aktif di dunia sim racing. Untuk itu, mereka merekrut beberapa sim racers baru.

 

Legion of Racers Rekrut 4 Sim Racers Baru

Empat dari enam anggota tim Legion of Racers pada 2020 meninggalkan tim tersebut, yaitu Ar Muhammad Aleef, Jaden Low, Jason Tay, dan Nur Shazliezhan. Untuk menggantikan keempat pembalap virtual tersebut, LOR lalu mengadakan Battle of the Racers, yang diikuti oleh 20 pembalap virtual. Dari kompetisi itu, LOR memilih empat sim racers untuk menjadi anggota tim mereka.

Selain kemampuan untuk memacu mobil di lintasan virtual, ada beberapa hal lain yang LOR pertimbangkan sebelum merekrut Moreno Pratama, Dillan Tan Qi Long, Javier Lai, dan Fadtris Isa. Salah satunya adalah komitmen. Kepribadian menjadi hal lain yang LOR pertimbangkan sebelum merekrut seorang pembalap virtua. Selain itu, LOR juga mencari sim racer yang punya kemampuan untuk berkomunikasi serta bisa bekerja sama dalam tim.

“Dalam dua tahun belakangan, Legion of Racers tumbuh pesat. Seiring dengan itu, kami ingin memberikan kesempatan lebih banyak pada para sim racers di kawasan Asia Tenggara,” kata Melvin Moh, co-founder LOR, seperti dilaporkan oleh The Online Citizen. “Kami tidak sabar untuk turun dalam kompetisi sim racing pada 2021. Kami percaya, tim baru kami, yang berisi para sim racers muda dan berbakat, akan dapat merealisasikan rencana kami dengan baik.”

Roster Legion of Racers pada 2021. | Sumber: Facebook
Roster Legion of Racers pada 2021. | Sumber: Facebook

Berikut enam sim racers yang masuk dalam roster LOR untuk 2021:

1. Andika Rama Maulana, 27 tahun, Indonesia
2. Luis Moreno, 29 tahun, Filipina
3. Moreno Pratama, 18 tahun, Indonesia
4. Dillan Tan Qi Long, 11 tahun, Singapura
5. Javier Lai, 19 tahun, Singapura
6. Fadtris Isa, 17 tahun, Singapura

Seperti yang bisa Anda lihat pada daftar di atas, dari semua pembalap virtual LOR, Dillan Tan Qi Long merupakan sim racer yang termuda. Berumur 11 tahun, dia masih menjadi murid dari Pei Chun Public School. Meskipun masih muda, Dillan Tan sudah memiliki pengalaman sebagai pembalap go-kart sebelum bergabung dengan LOR.

“Menjadi pembalap LOR memberikan kesempatan bagi saya untuk membawa keahlian saya dalam balapan go-kart ke arena balap virtual,” kata Dillan Tan. “Saya bangga bisa menjadi bagian dari tim Legion of Racers untuk tahun 2021. Saya harap, saya akan bisa belajar banyak dari rekan-rekan satu tim saya.”

Kemampuan Dillan Tan sebagai pembalap juga diakui oleh Andika Rama, yang diangkat sebagai kapten LOR pada tahun ini. “Dia super talented. Tinggal perlu di-guide dengan benar,” jawab Rama ketika ditanya apa dampak umur Dillan Tan yang masih sangat muda pada karirnya sebagai sim racers dan LOR sebagai tim. “Dia juga sangat aktif. Dia mau belajar, nggak tahu sedikit, dia langsung nanya.”

 

Andika Rama Ditunjuk Sebagai Kapten LOR

Selain merekrut empat sim racers baru, LOR juga mempercayakan posisi kapten pada Andika Rama Maulana. Hybrid.co.id lalu menghubungi pria yang akrab dengan sapaan Rama ini. Melalui pesan singkat, dia mengkau tidak tahu bagaimana proses di balik penunjukannya sebagai kapten.

“Tiba-tiba saja, sang owner team nge-assign aku sebagai kapten tim/leader untuk season 2021,” ujar Rama. “Bisa jadi, karena pada 2020, aku kelewat aktif, mulai dari ikut balapan, terus paling aktif ngobrol internal. Mungkin karena itu, aku dipercaya untuk nge-lead anak-anak, biar lebih aktif lagi.”

Andika Rama saat memenangkan Honda Racing Simulator pada Agustus 2020. | Sumber: Facebook
Andika Rama saat memenangkan Honda Racing Simulator pada Agustus 2020. | Sumber: Facebook

Saat ditanya tentang bagaimana perasaannya ketika ditunjuk sebagai kapten, sambil tertawa, Rama menjawab, “Pusing.” Lebih lanjut dia menjelaskan, “Lebih karena ada beban sebagai kapten. Kalau kemarin, mungkin beban saya cuma apa saya bisa berprestasi atau nggak. Kalau sekarang, bebannya jadi double. Saya juga harus bisa mengawal anak-anak, agar bisa tumbuh bersama menjadi lebih baik.” Dia sadar, setiap anggota tim LOR bertanggung jawab atas performa mereka masing-msaing. Namun, sebagai kapten, dia juga merasa bahwa dia harus dapat memberikan panduan yang tepat agar rekan timnya bisa berkembang.

Rama bercerita, sebagai kapten, dia akan punya tugas untuk “membangun chemistry” antar anggota LOR. Selain itu, dia juga bertanggung jawab untuk mengoordinasi menu latihan serta membangun komunikasi yang baik dalam tim. “Soalnya, dalam tim, komunikasi itu kan penting banget ya. Kalau hanya jago, tapi nggak bisa ngobrol atau ngasih input ke rekan tim, kan susah juga,” ujarnya. “Makanya, aku merasa, peranku sebagai kapten tuh di situ, buat jadi jembatan bagi rekan-rekan satu timku.”

Dalam roster LOR tahun ini, ada empat sim racers baru. Meskipun begitu, Rama yakin, hal ini bukan masalah. “Chemistry sih bisa banget dibangun. Soalnya, sim racing kan lebih ke individual saat balapan,” jelasnya. “Mungkin kalau game seperti Dota 2, PUBG, dan lain-lain, harus saling kenal dekat dengan anggota tim. Tapi, kalau di sim racing, hal ini tidak terlalu berpengaruh saat balapan. Kecuali kalau balapan endurance, yang 1 mobil bisa 2-4 drivers. Kalau itu, harus enak tek-tokannya.”

Rama mengatakan, hubungan antar anggota tim juga memegang penting dalam persiapan sebelum balapan. Misalnya, dia memberikan contoh, saat latihan atau membuat setup bersama. Selain itu, kemampuan berkomunikasi antar tim juga penting ketika mereka ingin menyampaikan opini pada rekan mereka. Rama mengaku, mengurus anggota tim LOR akan menjadi tantangan baru baginya. Namun, dia optimistis, dia sanggup melakukan hal itu. “Untungnya, aku juga sudah kenal dengan anggota roster baru, walau dulu bukan satu tim. Jadi, nggak dari nol banget,” katanya.

Sementara soal industri sim racing pada 2021, Rama percaya, jika pandemi masih berlanjut,maka ekosistem sim racing juga akan terus berkembang. “Memang sempat turun pas akhir 2020 kemarin, karena udah ada orang-orang yang mulai beraktivitas lagi. Tapi, euphoria dan komunitasnya tetap semakin besar, nggak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia,” ungkapnya. “Saya yakin, seyakin-yakinnya, sim racing bakal naik lagi. Because, the cheapest way to start your career at motorsport is sim racing.

Sumber header: 9tro

Andika Rama Maulana Menang Seri Sim-Racing GT Asia, PMCC 2020 Diumumkan

Pekan ke-2 bulan November diwarnai oleh berita gembira kemenangan pembalap Sim-Racing Indonesia. Selain itu ada juga pengumuman PMCC dan beberapa informasi lain seputar perkembangan esports dan gaming di luar negeri. Berikut rekap berita esports pekan ke-2 November (9 – 13 November 2020).

Street Fighter League Week 7

Street Fighter League Pro-Jp sudah jelang mencapai akhirnya. Tanggal 6 November 2020 kemarin adalah pertandingan pekan ke-7. Pekan tersebut menjadi pekan pembantaian karena tiga pertandingan yang berjalan menciptakan hasil sapu bersih 4-0. Tokido Flame menang lawan Momochi Splash, Mago Scarlet menang lawan Fuudo Gaia, dan Umehara Gold menang lawan Nemo Aurora. Tokido Flame dan Umehara Gold masih bersaing dengan ketat di peringkat 1 dan 2 dengan perolehan poin yang sama yaitu 19.

Free Fire League 2020 Clausura Finals Cetak Rekor Penonton

Sumber: Garena Official
Sumber: Garena Official

Free Fire lagi-lagi membuat kejutan bagi para pengamat industri esports. Kali ini giliran pertandingan Free Fire League 2020 Clausura Finals yang menjadi kejutan gara-gara mencetak rekor jumlah penonton yang baru. Gelaran tersebut merupakan puncak dari liga Free Fire di Amerika Latin. Untuk sebuah liga lokal, turnamen ini berhasil menciptakan rekor dengan mencatatkan 1,2 juta peak viewers. Walaupun begitu rekor tersebut masih belum memecahkan rekor peak viewers Free Fire sebelumnya yaitu 2 juta peak viewers pada gelaran Free Fire World Series 2019.

Ubisoft Ungkap Aruni, Operation Neon Dawn, dan Update Y5S4 Untuk Rainbow Six

Tanggal 8 November lalu Ubisoft luncurkan update terbaru untuk Rainbow Six Siege yaitu Operation Neon Dawn. Update tersebut menghadirkan operator baru bernama Aruni. Sosok operator tersebut memiliki Skill bernama Surya Gate yang bisa menutupi lubang dengan tembok laser. Tembok laser akan mati untuk sesaat apabila Attackers memaksa menembusnya. Selain itu Ubisoft juga menjelaskan sedikti soal apa yang jadi tujuan dari update Year 5 Season 4. Sebelumnya pertandingan Rainbow Six dipenuhi oleh berbagai Gadget milik Defender, membuat Attackers jadi kesulitan untuk menembus. Kini ibarat oase di padang gurun, Ubisoft akhirnya menjawab permasalahan soal Utility Meta tersebut.

Neymar di-Banned Oleh Twitch Karena Membagikan Data Pribadi Kawannya Saat Stream

https://twitter.com/StreamerBans/status/1325937407422853122?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1325937407422853122%7Ctwgr%5E&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.talkesport.com%2Fnews%2Fneymar-twitch-ban%2F

Sementara jadwal latihan sepak bola sedang berkurang karena pandemi, Neymar kini jadi sibuk melakukan streaming pada akun Twitch pribadinya. Sosok striker tim Paris Saint-Germain ini memang terkenal punya hobi bermain game terutama CS:GO. Namun demikian baru-baru ini ia dihukum oleh Twitch gara-gara menyebarkan nomor telepon rekannya di tim PSG yaitu Richarlison de Andrad. Membocorkan informasi personal (atau disebut Doxxing) merupakan tindakan yang melanggar tata-tertib Twitch bila mengutip dari Talkesports, . Walau begitu belum ada informasi lebih lanjut seputar durasi pemblokiran akun Twitch milik Neymar. Dengan jumlah penggemar yang cukup banyak, ada kemungkinan Twitch memberikan Neymar kesempatan kedua untuk kembali melakukan stream.

Andika Rama Maulana Menangkan Ronde 3 seri GT World Challenge: Asia

Balap Sim-Racing GT World Challenge Asia sudah masuk ronde ke-3. Kali ini giliran sirkuit Silverstone jadi medan pertempuran para Sim-Racers Asia. Setelah saling balap selama 60 menit, Andika Rama Maulana pun berhasil keluar sebagai juara pada seri kali ini. Mengutip dari rilis resmi GT Worldk Challenge, timing pit-stop yang tepat terbilang jadi salah satu faktor di balik kemenangan Rama. Kemenangan ini terbilang membayar kekecewaan Rama pada balap Ronde 1 kemarin ketika ia mendapat posisi yang kurang memuaskan karena suatu insiden.

PMCC 2020 Kembali Turnamen, Campus Ambassador, dan Caster Hunt

Sumber: PUBG Mobile Official
Sumber: PUBG Mobile Official

PUBG Mobile Campus Championship kembali hadir di tahun 2020 ini. Dari sisi turnamen, babak kualifikasi PMCC 2020 sudah akan dimulai pada tanggal 14 November 2020 mendatang. Pertandingan akan berjalan hinggal 29 November 2020 mendatang dan memiliki total hadiah sebesar Rp200 juta. Selain sajian turnamen, PMCC 2020 juga kembali mewadahi talenta lain dari para pecinta PUBG Mobile tingkat Universitas. Maka berbarengan dengan turnamen, PMCC juga menyajikan pencarian bakat Campus Ambassador dan Caster Hunt. PUBG Mobile memang terbilang cukup serius dalam hal menciptakan talenta baru di dalam ekosistem game-nya sendiri. Salah satu bukti dari hal tersebut adalah sosok Sanskuy yang merupakan seorang caster hasil dari acara Caster Hunt PMCC 2019.

PUBG Mobile Dikabarkan Kembali Hadir di India

Sumber: PUBG Mobile Official
Sumber: PUBG Mobile Official

Pasca pemblokiran di India, Tencent dan Krafton terlihat begitu gencar untuk bisa mengembalikan PUBG Mobile ke negara tersebut. Sebelumnya Krafton sempat turun tangan dan mengambil alih peran publisher PUBG Mobile di India sebagai usaha tersebut. Ada juga kerja sama dengan Microsoft yang dilakukan sebagai salah satu usaha tersebut. Ibarat pucuk dicinta ulam pun tiba, kini PUBG Mobile akhirnya diperkenankan untuk hadir kembali di pasar India. Sebagai gantinya, PUBG Corp. mempersiapkan beberapa rencana untuk menyesuaikan game tersebut agar bisa tunduk dengan kemauan pemerintah negara India.

Salah satunya adalah pembedaan konten berupa pengurangan tingkat kekerasan yang ada di dalam game. Selain itu PUBG Corp. juga mempersiapkan investasi sebesar US$100 juta untuk India. Investasi tersebut nantinya akan digunakan untuk membuat sebuah liga esports profesional serta sebuah kantor yang mempekerjakan setidaknya 100 orang dalam bidang game development, bisnis, dan esports.

Astralis Luncurkan Program Pembentukan Talenta

Regenerasi talenta memang terbilang jadi hal yang sulit di dalam esports. Maka dari itu Astralis meluncurkan sebuah program pembentukan talenta pemain untuk divisi League of Legends dan CS:GO miliknya. Dalam program ini, pemain nantinya akan dirumahkan bersama dengan para pemain inti Astralis yang sudah ada. Agar dapat berkembang bersama, mereka juga akan dilatihtandingkan dengan para pemain utama Astralis nantinya.

ESPN Akan Tutup Divisi Editorial Esports

Sumber: ESPN
Sumber: ESPN

ESPN berbicara kepada Esports Observer dan mengatakan bahwa mereka akan menutup divisi editorial esports pada tanggal 11 November 2020 kemarin. Penutupan ini dilakukan karena dampak ekonomi dari situasi pandemi sehingga ESPN terpaksa memecat sekitar 500 pekerja di perusahaannya. Karena hal tersebut, divisi editorial esports pun turut menjadi korban. Sebelumnya ESPN sudah mengusahakan semua hal untuk dapat bertahan dalam situasi sulit tersebut. Mereka melakukan beberapa hal seperti mengganti penulis tetap dengan penulis freelance dan mengubah strategi konten untuk meningkatkan traffic. Sayang strategi tersebut masih belum berhasil, sampai akhirnya keadan menjadi seperti sekarang.

Honda Umumkan Seri Civic Terbaru di Twitch

Posisi Twitch sepertinya tidak lagi sekadar sebagai platform untuk menonton streaming game ataupun esports saja. Seiring waktu, Twitch semakin diakui sebagai tempat berkumpulnya anak-anak muda terutama di masa pandemi seperti sekarang. Melihat keadaan tersebut, Honda bahkan sampai melakukan pengumuman seri Civic terbaru lewat Twitch. Hal tersebut cukup wajar mengingat Honda memang menyasar pasar anak muda untuk seri Civic. Pengumuman sendiri nantinya akan dilakukan pada 17 November 2020 mendatang.

PMCC Kembali Digelar, Singtel Adakan Turnamen Esports Lagi

Dalam seminggu terakhir, ada pengumuman tentang berbagai turnamen esports yang akan diadakan pada Oktober dan November 2020. Salah satunya adalah turnamen Mobile Legends dan Valorant dari perusahaan telekomunikasi Singapura, Singtel. Selain itu, juga ada turnamen sim racing untuk kawasan Asia Pasifik, E1 Championship Season Zero.

Singtel Gelar Turnamen PVP Esports Community Championship

Untuk kedua kalinya, Singtel mengadakan PVP Esports Community Championship. Pada musim pertama, tiga game yang dipertandingkan adalah Dota 2, Mobile Legends, dan PUBG Mobile. Ketika itu, turnamen PVP Esports punya dua kategori yaitu Campus untuk kalangan mahasiswa dan Corporate untuk para pekerja.

Dalam PVP Esports Community Championship musim kedua, hanya ada dua game yang akan diadu, yaitu Mobile Legends dan Valorant. Sama seperti pada musim pertama, PVP Esports musim kedua juga memiliki kategori Campus untuk para mahasiswa. Hanya saja, kategori Corporate diganti dengan kategori Open, yang bisa diikuti oleh siapa saja. PVP Esports akan diadakan pada 31 Oktober sampai 13 Desember 2020, dengan total hadiah mencapai SG$78 ribu.

“Memenangkan turnamen ini membuat kami menjadi lebih percaya diri,” kata Sophia “Selfridgemiss” He, kapten dari Team TurretHeist, tim yang memenangkan PVP Esports musim pertama, dikutip dari The Strait Times. “Tim kami telah berumur dua tahun dan kami juga memenangkan PVP Esports pada tahun lalu. Jadi, tim kami telah punya sinergi dan kami ingin bertanding di turnamen musim kedua dengan tim yang sama.”

Team TurretHest. | Sumber: Singtel
Team TurretHest. | Sumber: Singtel

Perusahaan Properti Malaysia Adakan Turnamen FIFA 21

FIFA 21 baru saja dirilis. Namun, hal ini tidak menghentikan perusahaan properti asal Malaysia, IOI Properties Group, untuk mengadakan turnamen FIFA 21. Turnamen ini ditujukan untuk para pemain FIFA 21 amatir dan semi-profesional. Harapannya, mereka akan bisa membangun karir profesional di esports. IOI Properties Group juga menggandeng pemain FIFA profesional, Luqman “Fenrir” Haziq untuk mengadakan IOI Esports FIFA 21 Challenge.

“Kami senang karena kami dapat membantu para gamer untuk mengasah kemampuan mereka di esports, bidang yang semakin diminati oleh generasi muda,” kata Chief Sales & Marketing Officer, IOI Properties Group, Jason Tie, menurut laporan IGN. “Dengan menyelenggarakan kompetisi ini, kami mendorong komunitas grassroot untuk berpartisipasi.”

Turnamen dari IOI Properties Group ini menawarkan total hadiah sebesar RM10 ribu (sekitar Rp35,4 juta). Turnamen itu akan diselenggarakan pada 18-25 Oktober 2020. Babak final dari turnamen tersebut akan disiarkan di halaman Facebook dari IOI Properties Group.

Turnamen Balap E1 Championship Season Zero Siap Digelar

Axle Sports bekerja sama dengan eGG Network untuk menyelenggarakan E1 Championship Season Zero. Turnamen itu menjadi pembuka dari seri RaceRoom Racing Experience yang akan diselenggarakan pada tahun depan. Turnamen sim racing tersebut akan menggunakan simulator balapan, RaceRoom.

Dengan total hadiah US$15 ribu (sekitar Rp220 juta), turnamen ini akan mengadu para sim racer terbaik di Asia Pasifik. Alasan mengapa lingkup turnamen itu dibatasi ke lingkup Asia Pasifik adalah untuk menjamin tidak ada masalah latensi ketika turnamen diselenggarakan.

E1 Championship memang bukan seri turnamen sim racing pertama. Namun, Alex Yoong, pendiri Axle Esports mengatakan, turnamen ini akan menggunakan format yang berbeda dari turnamen sim racing lainnya. “Kami ingin agar E1 jadi liga olahraga berkualitas yang tidak hanya menantang bagi para peserta, tapi juga menghibur bagi para penonton,” ungkap Yoong, lapor eGG Network.

Ronde pertama dari E1 Championship akan diadakan pada 18 November 2020. Turnamen ini akan diikuti oleh 12 tim. Masing-masing tim bisa menyertakan dua pembalap. Jadi, secara total, ada 24 sim racer yang akan berlaga di E1.

PUBG Mobile Campus Championship Kembali Diadakan di Malaysia

PUBG Mobile Campus Championship (PMCC) akan kembali diadakan di Malaysia. Total hadiah yang ditawarkan oleh turnamen ini mencapai RM60 ribu (sekitar Rp212 juta). PMCC 2020 akan dibagi ke dalam tiga stage. Pertama adalah babak kualifikasi regional, diikuti oleh babak final regional, sebelum diakhiri dengan babak final nasional, seperti yang disebutkan oleh eGG Network.

Babak kualifikasi PMCC Open akan diadakan di 5 region.
Babak kualifikasi PMCC akan diadakan di 5 region.

Diadakan di lima kawasan, babak kualifikasi dari PMCC akan diselenggarakan pada 31 Oktober 2020 sampai 5 November 2020. Sementara babak final regional akan diadakan pada 7-15 November 2020. Dari babak kualifikasi ini, akan dipilih 20 tim terbaik untuk berlaga di PMCC 2020 Grand Finals pada 27-29 November 2020.

Selain turnamen untuk para pemain PUBG Mobile, PMCC juga akan menggelar kompetisi Caster Search. Sesuai namanya, Caster Search merupakan ajang untuk mencari caster bertalenta. Di sini, para peserta bisa memamerkan kemampuannya dalam menganlisa pertandingan. Beberapa peserta yang terpilih akan diminta untuk menjadi komentator di turnamen tingkat nasional.

Dynamique Konzepts Adakan Kegiatan Sepak Bola Virtual

Dynamique Konzepts mengumumkan bahwa mereka akan menyelenggarakan kompetisi sepak bola virtual di Singapura, eSingaCup 2020. Turnamen FIFA 21 ini akan diadakan pada 31 Oktober-4 November 2020. Selain kompetisi esports, dalam eSingaCup, Anda juga akan menemukan berbagai kegiatan lain, seperti diskusi dan wawancara dengan pemain sepak bola serta para ahli.

Kompetisi FIFA 21 eSingaCup akan dibagi ke dalam dua kategori. Pertama adalah kategori 8 Nations Tournament, yang akan mempertemukan 352 atlet esports dari 8 negara yang berbeda. Ratusan atlet esports ini akan bertanding untuk memperebutkan gelar juara eSingaCup 2020. Sementara kategori kedua merupakan turnamen 1v1 bagi umum.

“Kompetisi eSingaCup 2020 dibuat untuk merayakan inklusivitas dalam olahraga, khususnya sepak bola dan bagaimana olahraga bisa menyatukan semua orang,” kata Selvakumar Panneerselvam, Tournament Director of eSingaCup 2020, menurut laporan Business Insider.

Pencapaian Sim Racer Indonesia di Balapan Perdana GT World Challenge Asia Esports Championship

Tanggal 6 Oktober 2020 lalu, turnamen sim-racing GT World Challenge Asia Esports Championship 2020 telah memulai balapannya yang pertama di sirkuit virtual Monza, Italia. Balapan yang menggunakan platform Asseto Corsa Competizione tersebut bisa dibilang sebagai balapan tipe endurance, dengan durasi selama satu jam untuk para sim-racer saling adu kemampuannya.

Dalam balapan tersebut, Andika Rama Maulana salah satu sim-racer Indonesia, sayangnya belum mendapat hasil yang maksimal, dan finish di posisi 14th. Sementara pada sisi lain, sim-racer Indonesia lainnya yaitu Fadhli Rachmat, justru menjadi salah satu sorotan yang tak kalah menarik dalam balapan kali ini, karena berhasil finish di posisi 4.

“Jujur gue sendiri kurang puas dengan hasil yang gue dapat di balapan seri pertama GT World Challenge Asia Esports kali ini.” jawab Andika Rama membuka pembahasan. “Sejak dari free practice session, gue sebenarnya sudah percaya diri sama pace balapan, dan berpikir dapat top 5 bukan hal yang mustahil. Namun, memang ada beberapa rentetan kejadian yang menimpa gue.” Rama menjawab, menceritakan alasannya kenapa ia finish di peringkat 14.

“Pada sesi kualifikasi salah satunya. Dalam keadaan trek hujan, gue sempat dapat Pole Position. Namun, pada detik-detik terakhir kondisi trek berubah jadi optimum, sehingga membuat posisi gue drop ke posisi 6. Pada saat race, gue juga membuat kesalahan fatal sehingga gue kena hukuman yang membuat gue jadi berada di posisi 37 dari 44 pembalap. Sangat perih memang, namun balapan masih panjang, gue mencoba sebaik dan sebisa mungkin untuk meraih posisi. Setelah berjibaku selama satu jam, akhirnya harus puas finish di posisi 14. The pace is there, but luck isn’t. Tapi nggak apa apa, move on to the next round and come back stronger!” ucap Rama kepada redaksi Hybrid.

Selain Rama, kisah pencapaian Fadhli tentu juga menjadi hal yang tak kalah menarik. Apalagi mengingat dalam balapan tersebut, Fadhli sebenarnya digolongkan sebagai Sim-AM atau “amatir”, yang harus melalui kualifikasi terlebih dahulu untuk bisa mengikuti balapan utama GT World Chllenge Asia Esports Championship. “Pada balapan kemarin, strategi awal saya memang untuk fuel-saving dan bertahan selama mungkin, sebelum melakukan mandatory pit stop.” Fadhli menjelaskan strategi balapnya di pertandingan tersebut.

“Kebetulan saya start di posisi yang tidak terlalu bagus, jadi harus kreatif menentukan strategi agar dapat lompat posisi. Ditambah juga, kebetulan mobil yang ada di top 8 adalah mobil yang sama, sehingga membuat saya kesulitan menyusul on-track. Salah satu hal krusial dari strategi kemarin adalah menghindari battle dengan pembalap lain yang sama-sama belum melakukan pit stop. Jadi saya dibantu teman-teman untuk memantau kondisi mobil lain agar bisa mendapat timing tepat untuk pit stop.” Fadhli melanjutkan penjelasannya.

Fadhli Rachmat, sosok yang terbilang cukup baru di kancah sim racing, namun berhasil mencapai prestasi yang baik di GT World Challenge Esports Championship 2020. Sumber: Fadhli Rachmat
Fadhli Rachmat, sosok yang terbilang cukup baru di kancah sim racing, namun berhasil mencapai prestasi yang baik di GT World Challenge Asia Esports Championship 2020. Sumber: Fadhli Rachmat

“Untuk balapan kemarin saya cukup puas, walau memang ada insiden di tengah race, yang menyebabkan saya hilang sekitar 4 detik untuk bisa fight mendapat posisi 2. Tapi selain itu, balapan berjalan mulus tanpa insiden, juga strateginya berhasil, jadi bisa finish posisi 4.” tutup Fadhli.

Balapan selanjutnya dari GT World Challenge Asia Esports Championship akan diselenggarakan tanggal 27 Oktober 2020 mendatang, dengan trek virtual Laguna Seca sebagai medan balap bagi para sim racer.

Untungnya, baik Andika Rama ataupun Fadhli bisa langsung mengikuti balapan selanjutnya. Andika Rama sendiri digolongkan sebagai Sim-PRO, sehingga ia diundang langsung untuk mengikuti setiap balapan di GT World Challenge Asia Esports. Sementara Fadhli yang berada di kelas Sim-AM sebenarnya harus mengikuti kualifikasi terlebih dahulu untuk bisa ikut balap. Namun karena berhasil mencapai posisi top 5 di balapan seri sebelumnya, maka ia otomatis lolos ke balapan selanjutnya.

Perjuangan yang hebat dari kedua pembalap tersebut, semoga bisa mendapat prestasi yang lebih baik di balapan GT World Challenge Asia Esports Championship berikutnya!

Balapan Perdana GT World Challenge Asia Esports Bakal Diadakan di Sirkuit Monza

Balapan pertama dari GT World Challenge Asia Esports akan diadakan di sirkuit Monza, Italia, pada hari ini, Selasa, 6 Oktober 2020. Kompetisi tersebut akan menggunakan platform Assetto Corsa Competizione. Kali ini, ada dua balapan yang diadakan. Masing-masing balapan akan berlangsung selama satu jam.

Balapan pertama akan mempertemukan sim racer profesional dengan pembalap amatir yang telah lolos babak kualifikasi. Salah satu sim racer profesional yang akan bertanding hari ini adalah Joseph De Jesus IV. Setelah mendominasi balapan Charity Cup yang diadakan pada 29 Agustus 2020 lalu, dia mendapatkan kontrak dengan Tarmac eMotorsports. Karena itu, tidak heran jika dalam balapan kali ini, dia masuk dalam kategori sim racer profesional. Dua peserta lain yang masuk ke dalam kategori profesional antara lain Andrew Laurenson dan Yat Lam Law.

GT World Challenge Asia Esports
Beberapa bulan belakangan kompetisi sim racing memang tengah marak.

Dalam balapan kali ini, Zheng Yinsim racer Mercedes-AMG yang berhasil memenangkan Charity Cup — juga akan ikut berlaga. Dua peserta lain yang akan bertanding kali ini adalah Li Kin Lonsim racer Mercedes-AMG lain yang juga berhasil naik podium pada Charity Cup — dan perwakilan Ferrari, Yuki Shirakawa. Balapan ini juga diikuti oleh para sim racer amatir yang telah lolos babak kualifikasi terbuka, menurut Auto Mobil Sports.

Sementara itu, balapan kedua dari GT World Challenge Asia Esports akan mengadu para pembalap sebenarnya dengan para pembalap amatir. Salah satu pembalap yang akan turun kali ini adalah Evan Chen dari Porsche. Balapan ini juga akan diikuti oleh sejumlah pembalap amatir asal Asia, seperti Leona Chin dan Tengku Djan Ley.

GT World Challenge Asia Esports terdiri dari 5 balapan. Berikut jadwal dari empat balapan lainnya:

  • Balapan ke-2: 27 Oktober 2020, di Laguna Seca, Amerika Serikat
  • Balapan ke-3: 10 November 2020 di Silverstone, Inggris
  • Balapan ke-4: 24 November 2020 di Spa-Francorchamps, Belgia
  • Balapan ke-5, 8 Desember 2020 di Suzuka, Jepang

Beberapa bulan belakangan, kompetisi esports memang semakin populer. Tidak heran, pandemi COVID-19 memaksa banyak pertandingan olahraga dibatalkan. Hal ini mendorong para penyelenggara untuk mengadakan turnamen esports sebagai pengganti. Sim racing merupakan salah satu ekosistem yang tumbuh pesat selama pandemi.