OPPO Akan Segera Merilis Update Beta ColorOS yang Sudah Berbasis Android 11

Google resmi merilis versi beta dari Android 11. Seperti biasa, yang kebagian jatah tentu saja cuma lini Google Pixel saja, tapi ini tidak mengejutkan mengingat hampir semua pabrikan smartphone Android punya sistem operasinya sendiri-sendiri yang telah dimodifikasi.

Yang cukup mengejutkan menurut saya adalah statement dari OPPO. Mereka mengumumkan bahwa update ColorOS versi beta yang menggunakan Android 11 sebagai basisnya juga akan dirilis bulan ini.

“ColorOS akan menjadi salah satu sistem operasi mitra pertama yang menghadirkan update Android 11 beta tersebut, yang nantinya akan tersedia di OPPO Find X2 dan Find X2 Pro,” ujar Aryo Meidianto, PR Manager OPPO Indonesia, dalam siaran pers yang kami terima.

Sebelum ini, perilisan versi baru Android umumnya hanya bisa membakar semangat para pengguna lini Pixel saja, sebab pabrikan lain selalu lama dalam mengimplementasikan update-nya. Namun gerak cepat OPPO kali ini semestinya bisa menjadi indikasi kalau ke depannya anggapan tersebut bakal berubah.

Sebagai versi terbaru, Android 11 tentu menghadirkan banyak pembaruan. Namun berhubung Android sendiri sudah terbilang sangat dewasa, sepintas pembaruannya di Android 11 mungkin tidak terkesan signifikan; sebagian merupakan penyempurnaan dari fitur-fitur yang sudah ada sebelumnya.

Satu aspek yang selalu disempurnakan dari versi ke versi adalah notifikasi. Dalam Android 11, aplikasi chatting bakal mendapatkan porsi notifikasinya sendiri di paling atas, tepat di bawah tombol-tombol Quick Settings. Lebih lanjut, pengguna juga dapat langsung melanjutkan percakapan dari notifikasi tersebut, atau dengan menariknya ke bawah menjadi semacam chat bubble yang bisa dibuka-tutup di atas aplikasi apa pun (mirip fitur Chat Heads milik Facebook Messenger).

Belum diketahui bagaimana pembaruan-pembaruan seperti ini bakal diadaptasikan ke ColorOS, namun yang pasti, beberapa fitur anyar Android 11 sendiri sebenarnya sudah tersedia di ColorOS.

Fitur screenshot satu halaman panjang misalnya, sudah bisa konsumen nikmati pada perangkat yang menjalankan ColorOS 7. Demikian pula untuk fitur screen recording, yang pada ColorOS 7.1 dapat merekam tampilan layar lengkap bersama audionya.

Android 11 memang masih berstatus beta, dan ke depannya pasti ada fitur-fitur yang dihapus atau ditambahkan. ColorOS pun juga begitu, dan sekarang kita bisa mengikuti perkembangannya tanpa harus menunggu lama.

Deretan Fitur Unggulan ColorOS 7 yang Bisa Dinikmati Konsumen OPPO

Di ranah smartphone Android, antar muka ponsel sering kali agak disepelekan oleh konsumen. Padahal, antar muka merupakan salah satu faktor pembeda utama di antara begitu banyaknya brand smartphone. Spesifikasinya boleh sama, tapi dengan antar muka yang berbeda, maka pengalaman yang didapat juga akan berbeda pula.

Bagi para pengguna perangkat OPPO, tentunya ada sudah familier dengan nama ColorOS. Versi terbarunya, ColorOS 7 yang menggunakan Android 10 sebagai basisnya, telah tersedia di sejumlah model. Dari yang terjangkau seperti OPPO A52, sampai flagship Find X2 Pro, semuanya telah menjalankan ColorOS 7 secara default.

Yang mungkin jadi pertanyaan, apa saja fitur-fitur baru yang ditawarkan ColorOS 7? Dalam artikel ini, saya akan coba jelaskan secara singkat keunggulan-keunggulannya.

Clone Phone

ColorOS 7 Clone Phone

Saya awali dengan fitur yang cukup sering diremehkan, tapi sangat penting demi memudahkan pengalaman konsumen, yakni Clone Phone. Saat membeli smartphone baru, sering kali konsumen hendak memindah data dari perangkat lama ke yang baru. Dengan Clone Phone, pengguna cukup memindai sebuah kode QR, maka data dari ponsel lama akan dipindah ke ponsel baru tanpa bantuan kabel.

Focus Mode

ColorOS 7 Focus Mode

Selanjutnya, ada fitur Focus Mode yang sangat cocok untuk masa-masa bekerja atau belajar dari rumah seperti sekarang. Saat fitur ini diaktifkan, perangkat bakal memutar musik-musik ambient untuk membantu pengguna berkonsentrasi, sekaligus mematikan notifikasi untuk sementara waktu, dengan durasi yang ditentukan oleh pengguna sendiri.

Split Screen

ColorOS 7 Split Screen

Masih seputar produktivitas, fitur Split Screen pada ColorOS 7 tentunya bakal sangat membantu kegiatan bekerja maupun belajar yang memerlukan dua aplikasi sekaligus (multitasking). Video conference sambil membuat catatan? Menulis email sambil mengecek kalender? Atau mungkin malah menonton video YouTube sambil chatting? Semuanya bisa dilakukan berkat Split Screen.

Smart Sidebar

ColorOS 7 Smart Sidebar

Belum beralih dari aspek multitasking, ada fitur Smart Sidebar yang memberikan akses cepat ke sejumlah aplikasi maupun fungsi-fungsi seperti Split Screen, Screenshot maupun Screen Recording. Isi pada Smart Sidebar ini bisa diatur sesuai kebutuhan, dan untuk mengaksesnya, pengguna hanya perlu menarik garis kecil berwarna putih yang muncul di sebelah kanan tampilan homescreen.

Screenshot

ColorOS 7 Screenshot

Mengambil screenshot dengan gesture tiga jari tetap dipertahankan di ColorOS 7, namun pengguna sekarang memiliki opsi ekstra yang sangat menarik. Jadi usai mengambil screenshot, gambar kecil tampilan hasilnya bisa diusap ke bawah untuk langsung membuka fungsi sharing, atau diusap ke atas untuk lanjut mengambil screenshot halaman yang panjangnya melebihi layar.

Screen Recording

Sesuai namanya, Screen Recording berfungsi untuk merekam seluruh tampilan layar. Pada ColorOS 7.1, yang dapat direkam bukan cuma video, melainkan juga audio. Jadi semisal pengguna hendak merekam sesi gaming-nya, momen tersebut bisa diabadikan lengkap beserta audionya. Juga unik adalah bagaimana Screen Recording pada ColorOS 7 dapat di-pause kapan saja untuk dilanjutkan lagi nantinya.

Full-screen Gesture

Berhubung menggunakan Android 10 sebagai basisnya, ColorOS 7 pun sudah menerapkan berbagai gesture untuk navigasi full-screen. Gesture-nya ini dapat dikustomisasi lebih lanjut, semisal mengubah gesture mengusap dari samping kiri layar untuk berpindah ke aplikasi terakhir yang dibuka sebelumnya. Secara default, gesture ini berfungsi untuk kembali ke halaman sebelumnya.

Digital Wellbeing

ColorOS 7 Digital Wellbeing

Fitur ini berguna untuk memantau waktu yang kita habiskan menggunakan smartphone, sekaligus melihat aplikasi yang paling sering digunakan. Dari situ kita dapat menerapkan batasan waktu penggunaan, semisal untuk aplikasi Instagram yang terbukti menghabiskan waktu paling banyak setiap harinya.

Private Safe

Anggap saja fitur ini sebagai brankas digital untuk mengamankan beragam data sensitif seperti foto atau rekaman audio. Demi keamanan ekstra, pengguna sama sekali tidak bisa mengambil screenshot selama berada di dalam Private Safe.

Riding Mode

ColorOS 7 Riding Mode

Kalau Focus Mode tadi dimaksudkan untuk menemani bekerja atau belajar, maka Riding Mode dirancang untuk mendampingi berkendara. Selama Riding Mode aktif, semua notifikasi akan dimatikan. Andai ada yang menelepon, perangkat bisa mengirimkan pesan balasan secara otomatis (yang sudah disiapkan terlebih dulu oleh pengguna).

Music Party

ColorOS 7 Music Party

Sejumlah speaker Bluetooth yang ada di pasaran menawarkan semacam fitur sinkronisasi yang memungkinkan musik dari satu sumber untuk diputar di beberapa unit speaker sekaligus. Skenario serupa juga dapat diterapkan pada smartphone OPPO dengan ColorOS 7. Cukup dengan memindai kode QR di perangkat yang menjadi sumber musik utama, maka perangkat sisanya bakal memutar musik yang sama secara sinkron.

Multi-User Mode

ColorOS 7 Multi User Mode

Sesuai namanya, fitur ini sangat cocok untuk satu perangkat yang digunakan oleh lebih dari satu orang, semisal jika ponsel Anda sering dipinjam oleh anak, sehingga data-data penting Anda akan tetap terjaga dan tidak bisa diakses sembarangan olehnya.

Di luar itu, Multi-User Mode juga dapat dipakai untuk membagi waktu secara lebih optimal. Jadi selama jam kerja, kita dapat mengaktifkan satu profil yang sudah disiapkan yang tidak dilengkapi aplikasi-aplikasi pengalih perhatian seperti Instagram dan lain sejenisnya. Selesai bekerja, barulah saatnya mengaktifkan profil yang murni disiapkan untuk hiburan.

Black Screen Mode

Salah satu manfaat yang bisa didapatkan para pelanggan YouTube Premium adalah memutar video dengan posisi layar mati (untuk mendengarkan audionya saja selagi menghemat baterai). ColorOS 7 punya fitur serupa, di mana layar akan terkunci dan video bisa tetap berjalan, sehingga perangkat dapat disimpan di dalam saku tanpa takut layarnya tertekan tanpa sengaja. Selama tombol power-nya tidak tertekan, video akan terus diputar sampai habis.

Simple Mode

ColorOS 7 Simple Mode

Fitur yang satu ini disiapkan untuk konsumen lansia atau yang agak kesulitan melihat layar smartphone dengan jelas. Saat diaktifkan, semua tampilan ColorOS 7 akan diperbesar, mulai dari icon aplikasi sampai gambar dan teks sehingga lebih mudah terbaca.

Smart Assistant

ColorOS 7 Smart Assistant

Smart Assistant mengumpulkan berbagai macam informasi ke dalam satu tempat yang mudah diakses, yakni dengan mengusap layar ke kanan dari tampilan homescreen. Dari informasi seperti kuota internet yang sudah terpakai, sampai informasi cuaca maupun fitur pemindai dokumen, semuanya bisa diakses langsung dari Smart Assistant.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

OnePlus Umumkan Sayembara untuk Menampung Ide-Ide Brilian Komunitas Seputar Software

Seberapa berharga masukan konsumen bagi produsen smartphone? Saya yakin hampir semuanya akan menjawab sangat berharga, dan beberapa brand, seperti OnePlus misalnya, bahkan sampai menyediakan forum khusus buat komunitas penggunanya.

Bukan rahasia apabila OnePlus memiliki relasi yang cukup kuat dengan komunitas penggunanya. Baru-baru ini, mereka mengumumkan semacam sayembara yang cukup menarik. Dinamai Ideas, inisiatif ini dimaksudkan untuk menampung ide-ide menarik dari komunitas. Tujuan akhirnya adalah demi menyempurnakan sistem operasi OnePlus, OxygenOS.

Siapapun yang memiliki akun forum OnePlus dipersilakan menyampaikan idenya masing-masing dari 5 Maret sampai 30 April nanti. Setiap dua minggu selama periode tersebut, lima ide yang paling banyak menerima like (dari anggota forum lainnya) akan di-review lebih lanjut oleh tim internal OxygenOS.

OnePlus Ideas

Setelahnya, seandainya ide-ide yang terpilih itu akhirnya disetujui, OnePlus bakal mengimplementasikannya pada versi baru OxygenOS. Sang pencetus idenya pun juga akan dihadiahi akses VIP ke event OnePlus mendatang, lengkap beserta tiket pergi-pulang dan akomodasi untuk satu malam.

Ya, OnePlus pada dasarnya menerapkan metode crowdsourcing di sini, dan premisnya sebenarnya tidak jauh berbeda dari Lego Ideas. Crowdsourcing di industri teknologi juga bukan barang baru; perusahaan seperti Eve Devices malah sudah melahirkan dua produk, yakni tablet V dan monitor Spectrum, dengan menampung ide-ide dari komunitas.

Juga menarik adalah kalimat berikut, yang saya comot langsung dari situsnya: “Let’s start with software and improve OxygenOS together!Yup, sayembara ini awalnya hanya seputar software, dan tidak menutup kemungkinan ke depannya akan berlanjut ke hardware.

Sumber: Android Police.

OPPO Resmi Luncurkan ColorOS 7 dengan Seabrek Pembaruan dari Segi Visual, Fungsionalitas dan Performa

Lewat sebuah event di India, OPPO resmi merilis ColorOS 7 untuk pasar internasional. Seperti yang sudah bisa ditebak, ColorOS 7 yang berbasiskan Android 10 ini hadir mengusung seabrek pembaruan, baik dari segi visual, fungsionalitas, maupun performa. OPPO bahkan tidak segan menyebutnya sebagai salah satu update terbesar yang pernah mereka luncurkan.

Dari segi estetika, ColorOS 7 semakin menyempurnakan filosofi Infinite Design lewat tampilan yang terkesan ringan. Ringan yang dimaksud di sini adalah yang bisa membantu menyamankan mata. Jadi kalau dibandingkan dengan versi sebelumnya, palet warna ColorOS 7 akan terasa sedikit lebih pucat, dimaksudkan supaya mata pengguna tidak cepat lelah selama menggunakan perangkat.

OPPO ColorOS 7

Sesuai tema yang diangkat Android 10, Dark Mode menjadi salah satu fitur unggulan ColorOS 7. Istimewanya, OPPO mengklaim Dark Mode pada ColorOS 7 dapat diterapkan di semua aplikasi, bukan cuma aplikasi bawaan sistem saja. Bahkan aplikasi-aplikasi pihak ketiga yang belum di-update pun disebut bisa tampil dalam warna serba gelap di ColorOS 7.

Mengapa Dark Mode begitu penting? Karena selain lebih nyaman di mata selagi perangkat digunakan di malam hari, Dark Mode juga dapat membantu menghemat konsumsi baterai. Kalau menurut klaim OPPO, daya yang dihemat bisa mencapai angka 38%.

OPPO ColorOS 7

Detail-detail kecil pun tidak luput dari perhatian OPPO, seperti misalnya opsi kustomisasi ukuran icon aplikasi. OPPO juga telah merancang customized icon untuk sejumlah aplikasi pihak ketiga yang populer sehingga tampilannya tetap senada dengan tema keseluruhan. Lebih lanjut, OPPO juga telah menggandeng studio produksi audio asal Denmark, Epic Sound, guna merancang beragam sound effect bawaan ColorOS 7.

Dari segi fungsionalitas, ColorOS 7 menghadirkan sejumlah penyempurnaan pada aplikasi kamera. Fitur AI Beautification misalnya, telah diperbarui agar dapat menangkap detail-detail bagian wajah dengan lebih baik, sekaligus menghasilkan skin tone yang lebih alami. ColorOS 7 juga mengemas sebuah aplikasi baru bernama Soloop, yang dirancang untuk memudahkan pengguna mengedit video-video pendek dengan format yang ideal untuk media sosial.

OPPO ColorOS 7

Lebih dalam lagi soal fungsionalitas, tepatnya dari segi keamanan, ColorOS 7 turut dilengkapi fitur yang dapat mencegah aplikasi pihak ketiga mengakses data-data pribadi yang tersimpan di perangkat. Fitur keamanan ini juga merupakan salah satu aspek yang dikedepankan Android 10.

Lanjut ke bidang performa, ColorOS 7 diklaim dapat memaksimalkan pemakaian RAM hingga 40 persen lebih baik, dan secara keseluruhan sistemnya diestimasikan 30 persen lebih responsif. Contoh yang spesifik adalah proses membuka aplikasi, yang diklaim akan terasa 25% lebih cepat, demikian pula animasi-animasi di sekujur sistem yang terasa mulus.

OPPO ColorOS 7

Untuk urusan gaming, ColorOS 7 menawarkan respon sentuhan yang lebih baik, tidak ketinggalan pula peningkatan frame rate secara rata-rata. Semua ini dimungkinkan berkat manajemen resource yang lebih baik, serta kemampuan sistem untuk memprioritaskan aplikasi-aplikasi yang sedang berjalan ketimbang yang ada di background.

Perilisan ColorOS 7 sendiri dijadwalkan berlangsung secara bertahap. Yang akan kebagian jatah lebih awal menjelang pergantian tahun ini adalah OPPO Reno, Reno 10x Zoom, dan Reno Ace. Sisanya akan menyusul tahun depan, dan ColorOS 7 juga akan tersedia di beberapa ponsel Realme.

Sumber: NDTV dan GSM Arena.

Versi Baru ColorOS Berbasis Android 10 Sudah Bisa Diuji Coba oleh Pengguna OPPO Reno

Kabar gembira bagi para pengguna OPPO Reno, Anda diberi kesempatan untuk menjadi kalangan pertama yang menjajal versi baru ColorOS yang berbasiskan Android 10. Status versi anyarnya ini masih beta, dan itulah mengapa OPPO membatasi kuota pengujinya dalam jumlah beberapa ribu saja.

Seperti yang kita tahu, Android 10 mengemas seabrek fitur baru, dan sebagian besar dapat kita temukan pada ColorOS versi 6.7 ini. Salah satu yang paling dinantikan adalah Dark Mode, yang akan mengubah tampilan sejumlah aplikasi menjadi serba gelap sehingga jauh lebih nyaman di mata, terutama di malam hari.

Pada ponsel dengan layar AMOLED seperti OPPO Reno, Dark Mode juga bisa membantu menghemat konsumsi baterai. Ini dikarenakan pada panel AMOLED, sebagian besar pixel-nya tidak perlu menyala ketika menampilkan warna gelap. Tidak menyala berarti tidak mengonsumsi daya, itulah mengapa Dark Mode disebut dapat membantu meningkatkan efisiensi baterai.

ColorOS Trial Android 10

Fitur lain Android 10 yang hadir di ColorOS adalah navigasi gesture sebagai pengganti atas tombol navigasi virtual yang ada di bagian bawah layar. Menggantikan tombol Back adalah gesture mengusap dari sisi kiri layar, sedangkan mengusap dari bawah layar akan memberikan efek yang sama seperti tombol Home.

Untuk membuka jendela seluruh aplikasi yang terbuka, ada gesture mengusap hingga sepertiga layar dari bagian bawah. Sejauh pengetahuan saya, Android 10 yang terdapat di lini Google Pixel dilengkapi opsi untuk menonaktifkan gesture bagi pengguna yang lebih nyaman menggunakan tombol navigasi virtual, dan opsi yang sama semestinya juga tersedia pada ColorOS.

ColorOS Trial Android 10

Android 10 juga hadir membawa fitur Digital Wellbeing, yang pada dasarnya dirancang untuk membantu mengurangi ketergantungan pengguna akan perangkatnya. Di ColorOS, fungsinya pun sama, yakni supaya pengguna bisa melihat seberapa sering mereka memeriksa ponsel dan menggunakan aplikasi-aplikasi tertentu.

Lebih spesifik lagi, ada fitur bernama Wind Down yang dapat mengingatkan pengguna untuk mematikan perangkat di malam hari dengan mengatur opsi jadwal tidur. Terakhir, ColorOS berbasis Android 10 juga menghadirkan pengaturan privasi yang lebih lengkap, khususnya pengaturan akses lokasi untuk tiap-tiap aplikasi.

Bagi yang tertarik mencoba, Anda bisa mengunduh update-nya melalui menu software update seperti biasa dan memilih versi percobaannya. Untuk pengguna Reno10x Zoom dan Reno2, update-nya baru akan menyusul di penghujung tahun nanti.

Tanpa Makanan Manis, Nama Android Q adalah Android 10

Selama ini, para pengguna Android seperti diperkenalkan dengan nama-nama makanan penutup yang memiliki rasa manis. Mulai dari Cupcake, Donut, Eclair, Froyo, Gingerbread, Honeycomb, Ice Cream Sandwich, Jelly Bean, Kitkat, Lollipop, Marshmallow, Nougat, Oreo, dan terakhir Pie. Tentu saja banyak pengguna sedang menunggu apa nama dari Android Q yang bakal dirilis oleh Google. Dan mereka pun tidak bakal mendapatkan nama makanan manis lagi.

Era di mana Android menggunakan nama makanan manis pun sepertinya sudah berakhir. Nantinya, nama dari Android Q adalah Android 10, seperti penamaan sistem operasi ala iOS.

new-android-logo-2019-robot-head-reactions-animated-2

 

Dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh Android Authority kepada Sydney Thomashow, kepala brand and creative Android mengatakan bahwa perusahaannya ingin merek Android lebih menempel dan dikenal oleh penggunanya di seluruh dunia. Selain itu, penggunaan nama makanan penutup seperti yang sudah dilakukan sebelumnya ternyata tidak dikenal di beberapa bagian di dunia. Beliau mencontohkan Kitkat dan Nougat yang ternyata tidak dikenal di banyak pasar di dunia.

Saya sendiri cukup sedih mendengar berita yang satu ini. Pasalnya, dengan keluarnya sistem operasi baru, Google sepertinya memberikan hiburan tambahan berupa tebak-tebakan, apa nama dari sistem operasi terbaru mereka. Dengan perubahan ini, tentu saja semua pengguna akan kehilangan hal seperti itu.

new-android-logo-2019-evolution-animated

Selain mengganti penamaan sistem operasinya, Google juga mengubah logo robot dari Android. Maskot Android yang selama ini berbentuk robot, tidak lagi memiliki badan. Jadi, maskot Android adalah kepala robot hijau yang dulu memiliki badan, tangan, dan kaki.

Menghilangkan tangan, kaki, dan badan dari robot Android akan memfokuskan pada satu tujuan: kepalanya. Google juga tidak menghilangkan antena pada kepala robot Android karena dapat membantu mengekspresikan emosi, mengarahkan mata pemirsanya ke arah tertentu, dan lain sebagainya.

 

Bentuk dari maskot Android yang baru memang lucu. Walaupun begitu, kita lihat saja apakah perubahan nama dan maskot dari Android akan benar-benar membuat sistem operasi ini lebih terkenal lagi atau tidak. Toh, Android saat ini sudah digadang sebagai sistem operasi dengan pengguna paling banyak di dunia.

Sumber gambar: AndroidAuthority

 

Antisipasi Masalah, Huawei Luncurkan Sistem Operasi Bikinannya Sendiri, Harmony OS

Samsung sudah lama punya Tizen, dan sekarang Huawei pun punya Harmony OS. Alasan di balik lahirnya kedua sistem operasi tersebut berbeda. Bagi Huawei, yang menjadi alasan tentu saja adalah potensi diputusnya kerja sama antara Google dan Huawei sebagai imbas langsung dari “trade war” antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Harmony OS adalah solusi yang disiapkan seandainya skenario terburuk itu benar-benar terjadi. CEO Huawei, Richard Yu, menjelaskan bahwa sistem operasi bikinan mereka ini sungguh berbeda dari Android maupun iOS, utamanya berkat arsitektur microkernel yang digunakan.

Huawei Harmony OS

Dari kacamata sederhana, Harmony OS menjanjikan kompatibilitas dengan banyak perangkat sekaligus, termasuk halnya smartwatch ataupun smart TV. Di Tiongkok, Huawei bahkan sudah merilis Honor Vision, smart TV sekaligus perangkat pertama yang menjalankan Harmony OS. Satu OS untuk semua, kira-kira demikian premis simpel yang hendak dihidangkan Harmony OS.

Arsitektur microkernel juga membawa sejumlah keunggulan lain, salah satunya adalah “Deterministic Latency Engine”, yang memungkinkan sistem untuk memprioritaskan aplikasi atau kegiatan sehingga semuanya berjalan dengan kapasitas maksimum. Menurut Huawei, Harmony OS punya performa lima kali lebih gegas ketimbang sistem operasi lain yang tersedia saat ini.

Huawei Harmony OS

Selanjutnya, Harmony OS juga diklaim mampu beradaptasi dengan layout layar yang berbeda secara otomatis, dengan harapan developer tidak perlu membuang waktu terlalu banyak hanya untuk menyesuaikan aplikasinya dengan beragam perangkat yang ukuran layarnya bervariasi. Bicara soal aplikasi, Harmony OS juga dirancang agar dapat menjalankan aplikasi-aplikasi Android, HTML5 maupun Linux.

Versi awal Harmony OS rencananya bakal meluncur ke sejumlah smartwatch dan perangkat pintar, sebelum akhirnya merambah kategori lainnya. Smart TV sudah, mungkin sebentar lagi kita bakal melihat Huawei Watch edisi Harmony OS?

Sumber: Wareable.

Dukungan Windows 10 Mobile Akan Dihentikan Akhir Tahun Ini

Microsoft tengah mempersiapkan diri untuk mengucapkan salam perpisahan pada Windows 10 Mobile. Hal ini tercium setelah pembesut Windows 10 itu mengirimkan pemberitahuan di laman resminya yang kurang lebih memperingatkan bahwa smartphone berbasis Windows 10 Mobile miliknya tidak akan lagi memperoleh dukungan sampai akhir tahun 2019.

Platform smartphone naas yang gagal di pasaran itu terus membukukan penurunan signifikan dalam penjualan, kalah telak dari iPhone dan Android. Buntutnya, kini Microsoft justru merekomendasikan agar pemilik bermigrasi ke platform milik rivalnya, Apple atau Google.

Windows 10 Mobile gagal untuk bersinar sejak debutnya pada 2016 lalu. Sejumlah orang menyebutnya sebagai teknologi yang gagal dan semakin ke sini kondisinya semakin tak menentu di tengah upaya Microsoft yang tak terlihat bergairah untuk bangkit. Tiga tahun berjibaku, Microsoft akhirnya lempar handuk tanda menyerah.

screenshot-support.microsoft.com-2019-01-21-10-20-06

Di dalam catatan dukungan Microsoft tersebut dikatakan bahwa dukungan Microsoft untuk Windows 10 Mobile akan berakhir pada 10 Desember 2019. Setelah tanggal ini tidak akan ada lagi “pembaruan keamanan baru, opsi dukungan bantuan gratis atau pembaruan konten teknis secara online”.

Semua perangkat berbasis Windows Phone dipastikan tetap berfungsi seperti biasa, tetapi beberapa fitur pada akhirnya akan tewas secara perlahan. Misalnya fitur pencadangan otomatis dan manual untuk pengaturan dan aplikasi akan mati setelah 10 Maret 2020. Dan layanan seperti unggahan foto dan pengembalian perangkat akan berhenti pada bulan Desember 2020. Walau bukan fitur mayor tapi tanpa keduanya maka perangkat ada dalam situasi yang tidak aman dan nyaman untuk dipergunakan terutama untuk menangani data-data penting atau yang berkaitan dengan pekerjaan.

Tanda-tanda kematian platform Windows Phone sudah terlihat sejak jauh-jauh hari yang dipertegas oleh keputusan Microsoft yang membunuh dukungan Windows Phone 8.1 dua tahun lalu. Dan kabar semacam ini bukan kali pertama, ada banyak suara miring yang mengatakan adanya perubahan fokus di tubuh Microsoft terkait platform mobile miliknya ini. Tetapi tak banyak yang menyangka Microsoft akan menyerah secepat itu.

Di saat bersamaan Microsof tampak asyik menggarap sejumlah aplikasi yang justru ditujukan untuk platform Android dan iOS. Dalam beberapa tahun terkahir, raksasa piranti lunak itu sudah merilis beberapa aplikasi untuk kedua platform. Dan dengan adanya peringatan semacam ini, maka beralih ke Android tampaknya bukan sebuah keputusan yang sulit untuk diambil oleh para fans.

Sumber berita Theverge dan gambar header Dazeinfo.

Mulai Tahun Baru, Steam Tanggalkan Dukungan Untuk Windows XP dan Vista

Selain  kemudahan akses dan melimpahnya konten, satu aspek andalan dari Steam adalah kompatibilitas layananan distribusi digital ini ke berbagai sistem operasi. Mayoritas gamer PC mungkin menikmati hobinya via Microsoft Windows, namun Valve tetap mempersilakan pengguna Linux ataupun Mac untuk ber-gaming dari perangkat mereka. Steam bahkan tersedia pula di Android.

Meski lebih dari 60 persen user Steam telah beralih ke sistem operasi terbaru Microsoft, banyak dari mereka yang hingga kini tetap memanfaatkan platform versi lawas. Berdasarkan data survei hardware belum lama ini, 26 persen pengguna masih mengandalkan Windows 7 64-bit (walaupun jumlahnya menyusut perlahan-lahan). Dan terhitung di tanggal 1 Januari kemarin, Valve resmi menghentikan dukungan Steam terhadap dua OS Windows lawas, yakni XP dan Vista.

Mulai sekarang, Windows XP dan Vista tidak lagi jadi platform terbaik buat menjalankan Steam. Alasannya mungkin sudah bisa Anda tebak. Walaupun backward compatibility dan dukungan terhadap judul-judul permainan tua merupakan fitur andalan di PC, faktor keamanan menjadi kekhawatiran terbesar Valve. Valve tidak dapat membubuhkan teknologi-teknologi sekuriti teranyar jika harus berkutat menopang OS-OS lama.

Valve sempat menjelaskan bahwa versi baru Steam mengandalkan fitur-fitur terkini Google Chrome yang cuma tersedia di sistem operasi Windows 7 atau versi terbaru. Selain itu, OS tua juga menghambat pengembangan fitur-fitur gaming modern.

Terlepas dari ditanggalkannya dukungan buat Windows XP dan Vista, para user masih bisa menjalankan sejumlah permainan Steam. Tetapi, fungsi-fungsi di software client-nya jadi lebih terbatas. Sebagai contohnya, Steam Chat baru tidak ada di sana.

Valve menyampaikan, “Kami sangat menyarankan pengguna sistem operasi lama untuk segera beralih ke Windows yang lebih anyar agar dapat menggunakan fitur-fitur terkini Steam serta demi memastikan kemudahan akses ke game-game serta konten baru di masa yang akan datang.”

Menariknya, Valve boleh dikatakan sebagai salah satu penyedia platform hiburan yang paling terakhir menutup dukungan terhadap sistem operasi jadul. Blizzard telah melakukannya di tahun 2017 untuk Battle.net mereka. Namun mungkin berakhirnya dukungan Steam terhadap Windows XP dan Vista tak akan membuat banyak orang sedih. Dari total pengguna Steam, hanya ada 0,11 persen pemakai Windows XP dan jumlah terus merosot. User Windows Vista bahkan lebih sedikit lagi, angkanya tidak masuk dalam survei hardware.

Bagi gamer pada umumnya, hanya ada sedikit alasan buat tetap bertahan menggunakan Windows XP dan Vista karena hampir seluruh permainan modern – dengan daftar kebutuhan hardware paling rendah sekalipun – minimal menyarankan Windows 7…

Via Digital Trends.

Google Sempurnakan Desain Tampilan Wear OS Demi Mudahkan Pengoperasian

Ketika Google mengganti nama Android Wear menjadi Wear OS pada bulan Maret lalu, saya mengira keputusan itu hanya sebatas rebranding. Namun ternyata saya salah, sebab Google rupanya juga telah menyempurnakan desain tampilan Wear OS.

Revisi desain ini bertujuan untuk memudahkan pengoperasian. Dari tampilan utamanya (watch face), pengguna sekarang bisa mengakses berbagai fitur yang berbeda dengan satu usapan (swipe) pada layar. Google percaya cara seperti ini dapat membantu pengguna memaksimalkan waktunya di jam-jam sibuk. Seperti apa memangnya?

Wear OS redesign

Yang pertama, swipe dari atas ke bawah akan menampilkan deretan shortcut ke berbagai fungsi macam airplane mode, Google Pay, find my phone, dan lain sebagainya. Selanjutnya, swipe dari bawah ke atas akan menampilkan deretan notifikasi. Untuk notifikasi pesan masuk, pengguna dapat merespon menggunakan fitur smart reply dengan satu tap saja.

Yang ketiga, swipe dari kiri ke kanan akan menampilkan Google Assistant. Di sini pengguna dapat melihat ringkasan informasi yang disuguhkan secara proaktif oleh Assistant. Seiring waktu, Google memastikan bahwa bantuan dari Assistant akan terasa makin esensial.

Terakhir, swipe dari kanan ke kiri bakal menampilkan widget Google Fit. Google Fit sendiri baru-baru ini telah dirombak ulang, dan versi barunya juga akan tersedia pada update Wear OS ini, yang dijadwalkan meluncur mulai bulan depan. Sayang sejauh ini belum ada info smartwatch apa saja yang bakal kebagian jatah update.

Sumber: Google.