Jide Rilis Remix OS 3.0 dengan Basis Android Marshmallow

Baru awal tahun 2016 kemarin developer asal Tiongkok, Jide, memperkenalkan sistem operasi berbasis Android untuk komputer dan laptop. Sistem bernama Remix OS tersebut menuai pujian karena kemudahan proses instalasi serta fitur-fitur pendukung seperti true multitasking dan window management, membuatnya benar-benar terasa seperti sistem operasi untuk komputer.

Menginjak pertengahan tahun, Jide kini sudah siap merilis versi baru Remix OS 3.0 yang telah mendapat upgrade signifikan berupa Android Marshmallow sebagai fondasinya. Pembaruan yang paling utama ditekankan pada faktor user experience, utamanya penyempurnaan fitur window management tadi.

Kini di bagian atas aplikasi terdapat sebuah tombol baru yang berfungsi untuk mengoptimalkan ukuran jendela masing-masing aplikasi, memastikan layout dan kontennya tersaji sesuai dengan yang developer aplikasi inginkan.

Window management pada Remix OS 3.0 jadi lebih sempurna berkat penambahan tombol baru di bagian atas tiap aplikasi / Jide
Window management pada Remix OS 3.0 jadi lebih sempurna berkat penambahan tombol baru di bagian atas tiap aplikasi / Jide

Kendati demikian, pengguna masih diberi kebebasan untuk mengatur ukuran jendela aplikasi secara manual, malahan sekarang bisa dari bagian ujung mana saja, tidak cuma terbatas di ujung kanan bawah saja. Di samping itu, aplikasi pemutar video sekarang akan otomatis ditampilkan secara full-screen saat tombol maximize ditekan.

Peningkatan stabilitas dan perbaikan sejumlah bug tentunya sudah menjadi agenda rutin setiap developer dalam merilis software update, dan Remix OS 3.0 tidak luput dari semua itu. Jide tidak lupa menambahkan dukungan terhadap lebih banyak kartu grafis besutan Nvidia dan AMD sehingga pada akhirnya Remix OS 3.0 jadi kompatibel dengan lebih banyak perangkat.

Remix OS 3.0 saat ini sudah bisa diunduh langsung dari situs Jide secara cuma-cuma. Pengguna versi sebelumnya harus melakukan instalasi dari awal mengingat Remix OS masih belum menyertakan fitur OTA (over-the-air) update.

Sumber: The Verge dan 9to5Google.

Wanita Ini Tuntut Microsoft Terkait Update Windows 10, Menangkan $10.000

Hingga kini, Microsoft tanpa kenal lelah terus memasarkan Windows 10 demi memenuhi target instalasi di satu miliar device. Sistem operasi anyar ini memang menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan versi terdahulu baik di sisi produktif hingga gaming. Tapi kita juga sudah mendengar upaya update ‘diam-diam’ yang dirasakan pengguna Windows versi sebelumnya.

Ada banyak orang mengeluhkan metode ini, namun satu pengguna menanggapi hal tersebut dengan serius. Setelah mencoba menghubungi customer support Microsoft dan tidak membuahkan hasil, wanita bernama Teri Goldstein itu membawa masalah ini ke pengadilan, di mana ia menuntut kompensasi dari sang produsen sistem operasi. Hukum ternyata berpihak pada Goldstein, ia akhirnya memenangkan kasus itu dan membawa pulang uang US$ 10 ribu.

Pada Seattle Times, Teri menceritakan pengalamannya. Kejadian tersebut berlangsung tak lama setelah Microsoft melepas Windows 10 untuk publik di bulan Juli 2015. Ketika itu, komputer di perusahaan travel-nya yang berlokasi di Sausalito, Kalifornia mencoba mengunduh OS anyar tanpa persetujuan dirinya. Kabar buruknya, proses update itu gagal, menyebabkan PC melambat, crash, dan bekerja tidak stabil selama berhari-hari.

Dari penuturannya, Teri tampaknya merupakan seorang pengguna awam. Sang user bilang bahwa ia belum pernah mendengar apa itu Windows 10, dan mengaku tidak pernah ada permintaan buat melakukan update. Setelah perjalanan cukup panjang, Microsoft akhirnya menyerah, dan membayar ‘ganti rugi’ pada Goldstein sebesar US$ 10.000.

Saat diminta keterangan, juru bicara Microsoft menyangkal bahwa mereka melakukan kesalahan. Alasan Microsoft mendunda banding adalah demi menghindari pengeluaran uang berlebihan karena proses pengadilan. Meskipun produsen menegaskan mereka menyajikan Windows 10 sebagai pilihan, banyak orang beranggapan Microsoft terlalu agresif dalam menyodorkan update ke platform baru itu.

Sebetulnya Microsoft memberikan kesempatan untuk melakukan roll back (kembali ke versi lama) seandainya pengguna ternyata tidak menyukai Windows 10 dalam waktu 31 hari. Periode upgrade gratis sendiri sampai sekarang masih berlangsung, tapi akan segera habis kira-kira satu bulan lagi – tepatnya pada tanggal 29 Juli 2016.

Menurut Microsoft, Windows 10 didukung sistem keamanan yang jauh lebih baik dibanding versi-versi lawas, termasuk Windows 7, dan para pakar sepertinya setuju. Namun mungkin, mereka juga perlu membubuhkan pilihan ‘tidak terimakasih’ atau ‘jangan pernah update‘ secara lebih gamblang di bagian notifikasi update Windows.

Via Eurogamer.

Endless OS Adalah Sistem Operasi Gratis untuk PC dan Laptop Tanpa Akses Internet

Melalui Endless One dan Endless Mini, sebuah startup bernama Endless Computers ingin mewujudkan misi mulianya kepada dunia. Dua komputer mungil tersebut mereka ciptakan secara khusus untuk konsumen di negara-negara berkembang, lebih tepatnya kawasan dimana akses internet sangat terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali.

Kini startup yang sama sekali lagi ingin membuktikan bahwa komitmen mereka tidak semata didasari oleh faktor mencari keuntungan saja. Mereka pun memutuskan untuk merilis sistem operasi berbasis Linux yang mereka kembangkan sendiri untuk kedua PC mungil buatannya. Namanya tak lain dari Endless OS, dan ia bisa didapatkan tanpa perlu membayar uang sepeser pun.

Endless OS datang membawa lebih dari 100 aplikasi yang dirancang untuk kebutuhan belajar, bekerja maupun bermain. Mulai dari Wikipedia, Khan Academy, LibreOffice sampai game balap mobil, semuanya telah ter-install dalam OS dan bisa diakses kapan saja tanpa perlu mengandalkan koneksi internet sama sekali.

Tampilan desktop Endless OS terinspirasi oleh smartphone / Endless Computers
Tampilan desktop Endless OS terinspirasi oleh smartphone / Endless Computers

Ada dua versi Endless OS yang ditawarkan, yaitu Light dan Full. Versi Light ukurannya cuma sekitar 2 GB, ditujukan untuk pengguna yang memiliki akses internet. Sedangkan versi Full ukurannya sekitar 16 GB, telah diisi oleh lebih dari 100 aplikasi dan konten seperti yang disinggung tadi sehingga pengguna bisa langsung memakainya sesaat setelah selesai di-install.

Lalu perangkat seperti apa yang bisa menjalankan Endless OS? Menurut Endless sendiri, mayoritas laptop atau komputer yang dibuat setelah tahun 2007 dapat menjalankannya, dengan dukungan RAM 2 GB dan kapasitas penyimpanan minimal 32 GB untuk versi Full-nya.

Anda punya laptop usang yang memenuhi spesifikasi minimum ini? Silakan unduh Endless OS dan ‘hidupkan’ kembali perangkat tersebut menjadi sarana belajar, bekerja sekaligus bermain yang efektif.

Sumber: Forbes dan Endless Computers.

Apple Perkenalkan macOS Sierra, Penerus OS X El Capitan

Selain versi baru iOS, WWDC juga dijadikan Apple sebagai wadah untuk memperkenalkan versi baru dari OS X. Menemani iOS 10 adalah macOS Sierra, penerus dari OS X El Capitan yang diumumkan di WWDC tahun kemarin.

Sebelum membahas fitur-fitur barunya, menarik juga untuk memperhatikan nama barunya sekarang. Jauh sebelum ini, nama resmi sistem operasi Mac adalah Mac OS X – diikuti oleh nama versi, seperti Snow Leopard dan sebagainya – kemudian berganti menjadi OS X; dan sekarang kembali lagi memakai nama macOS, tapi kali ini tanpa diimbuhi embel-embel “X” dan kata “mac” tanpa kapitalisasi.

Oke, nama mungkin tidak terlalu penting. Yang lebih penting adalah apa saja hal baru yang dibawa oleh macOS Sierra. Yuk kita bahas satu per satu.

Peningkatan signifikan pada fitur Continuity

File yang tersimpan di desktop macOS Sierra bisa diakses lewat aplikasi iCloud Drive di iOS / Apple
File yang tersimpan di desktop macOS Sierra bisa diakses lewat aplikasi iCloud Drive di iOS / Apple

Seperti yang kita tahu, Continuity adalah istilah Apple dalam menggambarkan sinkronisasi antara perangkat-perangkat besutannya, mulai dari Mac sampai ke iPhone, iPad dan Apple Watch. Continuity dalam macOS Sierra kini jauh lebih canggih, mencakup hal-hal yang sederhana seperti misalnya Auto Unlock.

Fitur Auto Unlock pada dasarnya memungkinkan pengguna untuk membuka Mac-nya dengan cepat tanpa perlu memasukkan kata sandi sama sekali. Syaratnya hanya satu, yakni pengguna mengenakan Apple Watch miliknya. Jadi selama Apple Watch Anda ada di pergelangan tangan, Anda bisa mem-bypass lock screen macOS Sierra secara instan.

Bagian lain dari Continuity adalah Universal Clipboard. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melakukan copy-paste antar perangkat. Jadi semisal Anda menyalin teks di iPhone, teks tersebut bisa langsung Anda paste di Mac. Fitur ini juga berlaku untuk konten lain seperti gambar dan video.

Lebih lanjut, file yang tersimpan pada desktop Mac kini juga bisa disinkronisasikan via iCloud, sehingga pengguna dapat menjumpai file yang sama – lengkap hingga ke penempatannya di desktop – pada perangkat Mac lain, atau bisa juga dengan membuka aplikasi iCloud Drive pada perangkat iOS.

Siri datang ke Mac

Siri yang kita kenal di iOS kini hadir di macOS Sierra dengan kepintaran yang sama / Apple
Siri yang kita kenal di iOS kini hadir di macOS Sierra dengan kepintaran yang sama / Apple

Ini merupakan kabar besar buat pengguna Mac, dimana Siri nantinya akan hadir bersama macOS Sierra. Siri di Mac bisa diakses lewat Dock, menu bar atau dengan keyboard shortcut. Pengguna bisa meminta bantuan Siri untuk mencari file yang spesifik di Mac-nya atau mencantumkan agenda baru pada kalender.

Siri tentu saja juga bisa dimanfaatkan untuk mencari informasi di internet, gambar misalnya. Menariknya, hasil pencarian bisa langsung di-drag dan ditambatkan ke dokumen yang tengah dikerjakan di Pages misalnya. Secara keseluruhan, Siri di Mac adalah Siri yang kita kenal selama ini di iOS.

Optimalisasi storage

Storage atau kapasitas penyimpanan kerap menjadi elemen krusial bagi pengguna Mac, khususnya MacBook Air atau MacBook yang punya storage terbatas. Apple berupaya memberikan solusi lewat optimalisasi storage di macOS Sierra.

Cara kerjanya cukup sederhana, dimana file yang jarang digunakan akan otomatis dipindahkan ke iCloud sementara. macOS Sierra juga akan mengingatkan pengguna untuk menghapus file installer yang sudah dipakai, file download yang kembar, cache dan masih banyak lagi. Semuanya ditampilkan dalam satu aplikasi yang mudah dipahami.

Picture in Picture

Picture in Picture adalah salah satu fitur andalan iOS 9 di iPad. Fitur ini sederhananya memungkinkan pengguna untuk memutar video dalam jendela tersendiri yang bisa dibesar-kecilkan ukurannya maupun dipindah-pindah posisinya, tapi di saat yang sama mereka masih bisa mengerjakan sesuatu di aplikasi lain.

Tabs di banyak aplikasi

Dalam posisi full screen, macOS Sierra bisa membuka dua aplikasi yang berbeda / Apple
Dalam posisi full screen, macOS Sierra bisa membuka dua aplikasi yang berbeda / Apple

macOS Sierra kini tak cuma mengemas fitur Tabs untuk Safari saja, tetapi juga di mayoritas aplikasi lain, bahkan aplikasi pihak ketiga sekalipun. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk membuka dua jendela aplikasi yang berbeda meski sedang dalam posisi full-screen, misalnya aplikasi Maps dan Notes.

Belanja online dengan Apple Pay

Belanja online di macOS Sierra bisa menggunakan otentikasi Apple Pay via iPhone / Apple
Belanja online di macOS Sierra bisa menggunakan otentikasi Apple Pay via iPhone / Apple

Pengguna Mac nantinya bisa berbelanja online dan melakukan pembayaran dengan Apple Pay. Jadi saat hendak membayar, pengguna akan diminta melakukan otentikasi via Touch ID di iPhone. Ini juga merupakan bagian dari fitur Continuity tadi yang semakin sempurna dalam macOS Sierra.

Selain yang sudah disebutkan, pembaruan lain macOS Sierra mencakup iMessage anyar yang diperkenalkan dalam iOS 10 plus tampilan baru Apple Music di dalam iTunes. macOS Sierra bakal dirilis ke konsumen mulai musim semi mendatang, sedangkan versi beta-nya bisa dijajal oleh publik pada bulan Juli.

Sumber: Apple.

Masuki Open Beta, MIUI 8 Sekarang Sudah Bisa Diunduh

Xiaomi sudah sejak beberapa saat yang lalu diketahui sedang menggarap custom OS MIUI 8 yang dipercaya bakal membawa perubahan besar. Dan setelah berada dalam fase beta tertutup, kemarin waktu setempat akhirnya OS versi MIUI 8 resmi memasuki fase beta open dan sudah bisa diunduh oleh pemilik perangkat Xiaomi terpilih.

Dari pantauan Dailysocial di situs resminya, tampak bahwa versi build yang ada baru tersedia untuk beberapa varian smartphone Xiaomi, antara lain Mi 2, Mi 2S, Mi 3, Mi 4, Mi 5, Mi Note dan Mi Max. Berdasarkan informasi yang tertulis di halaman itu pula diketahui bahwa versi finalnya nanti bakal mencakup lebih banyak perangkat yang tidak hanya terbatas pada daftar di atas.

Apa saja fitur baru yang diusung tentulah menjadi informasi paling ditunggu. Berdasarkan sumber yang sama, MIUI 8 memperoleh peningkatan besar yang fundamental. Kini, hampir semua interface dibuat lebih berwarna dan terdapat perubahan desain pada aplikasi default dan pengalaman penggunaan nofitikasi dan juga animasi cuaca. Elemen huruf termasuk yang diubah oleh Xiaomi, di mana kini dirancang agar lebih enak dipandang dan dibaca.

Mi lanting memberikan pengalaman membaca yang lebih baik
Mi lanting memberikan pengalaman membaca yang lebih baik

Di balik tampilannya yang makin menarik, MIUI 8 juga membawa sejumlah fitur baru. Beberapa yang paling mudah dijumpai adalah fitur Gallery baru yang diperkaya dengan tool tambahan untuk meng-edit foto ataupun video.

aplikasi Notes dirombak total, dibuat lebih lebar dan mendukung sensor sidik jari
aplikasi Notes dirombak total, dibuat lebih lebar dan mendukung sensor sidik jari

Notes dan Calculator juga dibekali “otak” yang lebih pintar dan skala lebih lebar. Kemudian ada juga fitur-fitur seperti Multi Windows management, pendeteksi pesan scam dan berbahaya, dan dukungan sidik jari untuk Notes. Tak ketinggalan Xiaomi juga melakukan rombakan pada fitur penghemat daya guna memperoleh hasil yang lebih optimal.

fitur power saving memberikan kemampuan baru yang lebih baik
fitur power saving memberikan kemampuan baru yang lebih baik

MIUI 8 dapat diunduh sekarang di halaman resminya, di sini. Sebelum melakukan upgrade, ada baiknya melakukan backup data di smartphone Anda terlebih dahulu untuk jaga-jaga.

Sumber berita MIUI.

29 Juli Mendatang, Program Upgrade Gratis Windows 10 Dihentikan

Kurang dari setahun sejak pertama diluncurkan, Windows 10 rupanya sudah merambah sekitar 300 juta perangkat aktif, berdasarkan laporan resmi dari Microsoft. Kini menjelang ulang tahun Windows 10 yang pertama, Microsoft pun akan menghentikan program upgrade gratis yang sudah dijalankan selama ini.

Lewat blog post yang sama, Microsoft menyebutkan bahwa program tersebut akan berakhir pada tanggal 29 Juli 2016 mendatang. Hal ini berarti pengguna Windows 7 atau Windows 8.1 yang hendak meng-upgrade perangkatnya masih punya waktu satu bulan lebih untuk bisa mendapatkan Windows 10 secara cuma-cuma.

Lewat tanggal tersebut, pengguna harus merogoh kocek sekitar $119 untuk mendapatkan Windows 10 Home. Bersamaan dengan itu, aplikasi “Get Windows 10” yang selama ini tidak bosan-bosannya memberikan notifikasi update juga akan mulai dihapus dari perangkat Windows 7 dan Windows 8.1 secara berkala.

Ini merupakan kabar baik bagi pengguna yang berpegang pada alasannya masing-masing untuk terus bertahan di Windows 7 atau Windows 8.1, sebab selama ini Microsoft terkesan memaksa para pengguna lewat aplikasi “Get Windows 10”.

Pun demikian, seandainya Anda masih perlu diyakinkan terkait kelebihan-kelebihan yang ditawarkan Windows 10, Anda bisa menyimak video penjelasan dari Microsoft berikut ini.

Sumber: WinBeta. Gambar header: Microsoft.

Penggunaan Windows Berkurang, Turun di Bawah 90 Persen?

Ketika diluncurkan, Windows 10 mendapatkan tanggapan positif karena selain mendengarkan permintaan konsumen terkait UI, Microsoft juga menyempurnakan bundel software dan membekalinya dengan Cortana. Di Oktober 2015, terhitung ada lebih dari 110 juta device yang berjalan di Windows 10. Tetapi menariknya, muncul indikasi lebih banyak orang berpaling dari Windows.

Informasi tersebut dilaporkan oleh PC Gamer berdasarkan data yang dikumpulkan Net Marketshare. Persentase penggunaan sistem operasi Windows di desktop turun hingga di bawah 90 persen, tepatnya 88,77 persen di bulan April. Kemungkinan besar, hal ini merupakan dampak melemahnya Windows 7. Melihat dua bulan ke belakang, untuk pertama kalinya, Windows 7 terpantau merosot dari 51,89 menjadi 48,81 persen.

Di periode dua tahun ke belakang, Windows 7 memperlihatkan dominasi pada Juni dan Juli 2015, namun mulai melandai di momen perilisan Windows 10. Platform anyar ini memang menunjukkan peningkatan stabil, dan mungkin masa upgrade gratis yang sebentar lagi akan habis turut mendorong hal tersebut. Uniknya, ada eskalasi tipis pemakaian Windows 8.1, setelah menyusut kurang dari 10 persen di Februari 2016.

Dan yang tak kalah menarik: Windows XP masih menampakkan kegigihannya bersaing dengan OS-OS anyar. Ia memulai tahun ini dengan menguasai 11 persen lebih, meskipun terpaksa turun. Masa extended support XP sebetulnya sudah berakhir lebih dari dua tahun silam, dan sejak itu platform rentan terhadap serangan serta eksploitasi.

Ketika Windows melemah, Anda bisa melihat kategori Others mengalami kenaikan hampir tiga persen dalam satu bulan terakhir – dari 9,45 ke 12,43 persen. Kemudian dari bagan lain, Mac semakin mendekati sepuluh persen (9,57 persen).

Dari menganalisa kurva-kurva Net Marketshare, PC Gamer memperkirakan sangat kecil kemungkinan bagi Windows 10 melampaui Windows 7 secara signifikan di tahun ini. Bahkan jika Windows 10 memperoleh kenaikan dan Windows 7 turun tiga persen tiap bulan, platform terfavorit itu tetap akan memimpin di Desember 2016 hingga dipaksa menyerahkan mahkotanya pada Windows 10 di Januari 2017 .

Salah satu faktor pendorong peningkatan Windows 10 di awal ketersediaannya adalah strategi update gratis yang Microsoft terapkan pada Windows 7, 8 dan 8.1; akan usai pada tanggal 29 April 2016. Tapi sang raksasa asal Redmond masih memikul beban berat: Mereka menargetkan satu milar perangkat beroperasi di Windows 10 tiga tahun selepas perilisannya.

Microsoft Umumkan Situs Khusus Berisi Daftar Pembaruan yang Dibawa Tiap Update Windows 10

Update demi update telah dikirim Microsoft guna menyempurnakan Windows 10 sejak pertama kali sistem operasi tersebut diluncurkan pada pertengahan tahun lalu. Kendati demikian, pengguna tidak banyak yang tahu pembaruan apa saja yang dibawa setiap update-nya, kecuali kalau update-nya cukup besar seperti yang dirilis pada bulan November kemarin.

Sebagian besar pengguna mungkin tidak terlalu peduli, tapi tetap saja ada pengguna yang ingin tahu pembaruan apa saja yang Microsoft kirim dalam setiap update Windows 10. Demi mengedepankan transparansi, Microsoft pun meluncurkan situs baru yang memaparkan update Windows 10 secara mendetail.

Dalam situs tersebut, pengguna dapat memantau pembaruan atau perbaikan apa saja yang dibawa Windows 10 dari versi ke versi. Mayoritas memang dari sisi teknis, menjadikannya sebagai sumber informasi yang lengkap bagi para geek maupun pengelola IT di berbagai perusahaan yang bertanggung jawab atas kesejahteraan PC seluruh karyawan lainnya.

Microsoft berjanji untuk terus memperbarui situs ini setiap kali update Windows 10 dirilis. Yang terbaru misalnya pada tanggal 9 Februari kemarin, pengguna bisa melihat ringkasan perbaikan yang dibawa update tersebut. Microsoft tak lupa menjelaskan bahwa update bulan ini belum memperkenalkan fitur yang benar-benar baru.

Sumber: The Verge. Gambar header: Windows 10 via Shutterstock.

Apa Itu iOS, Sejarah dan Berbagai Versinya?

Anda pastinya sering mendengar nama iPhone disebutkan, tapi tidak demikian untuk iOS. Padahal, keduanya sama sekali tidak dapat dipisahkan. Lalu apa itu iOS sebenarnya? Tak usah bingung, kita akan membahasnya dari awal.

Apa itu iOS?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita bisa mengibaratkan iOS sebagai Windows. Hanya saja, kalau Windows diperuntukkan bagi PC maupun laptop, iOS dirancang untuk perangkat iPhone, iPad dan iPod Touch.

Pada dasarnya iOS merupakan sistem operasi mobile seperti Android, jadi kita bisa juga menganggapnya sebagai nyawa dari perangkat. Secara fungsi keduanya amat mirip, tapi cara kerjanya sangatlah berbeda. Salah satu contohnya, di Android ada istilah launcher aplikasi, sedangkan di iOS tidak; semua icon aplikasi akan ditampilkan di layar utama (homescreen).

Perbedaan kedua yang cukup mencolok adalah, Android dikembangkan dengan konsep open-source, sedangkan iOS dikembangkan secara tertutup oleh Apple sendiri, tanpa campur tangan dari luar.

Namun demikian, sejak iOS 9, Apple telah sedikit berubah haluan menjadi lebih ‘terbuka’ bagi para pengembang aplikasi. iOS versi terbaru itu memperkenalkan fitur widget pada bagian Notification Center. Seperti yang kita tahu, widget merupakan salah satu fitur andalan Android selama beberapa tahun.

Kehadiran fitur widget ini pun membuka potensi iOS menjadi lebih luas lagi dengan bantuan aplikasi pihak ketiga. Menggunakan aplikasi Launch Center Pro misalnya, pengguna iOS pada dasarnya bisa mendapatkan fitur launcher aplikasi pada Notification Center, atau bahkan akses cepat untuk mengaktifkan fungsi-fungsi tertentu di berbagai aplikasi.

Perbedaan yang ketiga, iOS tidak mengenal tombol “Back”, yang biasa disimbolkan dengan tanda panah ke kiri di Android, baik dalam wujud tombol fisik atau virtual. Perangkat iOS cuma memiliki satu tombol “Home” saja, yang fungsinya untuk keluar dari aplikasi.

Ada banyak keuntungan dan kerugian dari perbedaan-perbedaan ini. Maka dari itu, sangat sulit memperdebatkan mana yang lebih bagus karena dari cara kerjanya saja sudah sangat-sangat berbeda.

Sejarah dan versi-versi iOS

Pada awalnya iOS punya nama yang berbeda, yaitu iPhone OS. Versi pertamanya diumumkan bersama dengan iPhone orisinil pada 9 Januari 2007. Almarhum Steve Jobs pada saat itu menjelaskan bahwa iPhone OS mengambil OS X milik perangkat Mac sebagai dasarnya.

Versi perdana iPhone OS ini tidak dilengkapi App Store. Semua aplikasi yang tersedia hanya buatan Apple sendiri. Barulah di iPhone OS 2, bersamaan dengan diluncurkannya iPhone 3G pada tanggal 11 Juli 2008, Apple menghadirkan dukungan aplikasi pihak ketiga beserta App Store.

Pada tanggal 17 Juni 2009, Apple merilis iPhone OS 3 bersama dengan iPhone 3GS. Fitur baru yang paling dikenang dari versi ini adalah dukungan copypaste. iPhone OS 3 juga bertanggung jawab atas tersedianya fitur in-app purchase (transaksi di dalam aplikasi) untuk pertama kalinya.

Menginjak versi keempatnya, tepatnya pada tanggal 21 Juni 2010 bersamaan dengan diumumkannya iPhone 4, iPhone OS akhirnya berganti nama menjadi iOS 4,. Hal ini didasari oleh penjelasan Apple bahwa sistem operasi tersebut tak hanya tersedia untuk iPhone saja, tetapi juga iPod Touch – plus iPad orisinil yang menyusul di tahun yang sama. Dalam versi ini, fitur baru yang paling berkesan adalah dukungan multitasking.

Mulai iOS 5, tiap versi baru iOS diumumkan lebih dulu ketimbang iPhone baru di ajang WWDC (Worldwide Developer Conference). iOS 5 pertama diumumkan pada 6 Juni 2011. Versi kelima ini menghadirkan sederet fitur baru, di antaranya iCloud, iMessage dan Siri. Untuk pertama kalinya juga, perangkat dengan iOS 5 bisa diaktivasi tanpa harus menyambung ke komputer atau laptop.

iOS 6 diumumkan pada tanggal 11 Juni 2012, sebelum akhirnya dirilis bersamaan dengan iPhone 5. Versi ini memperkenalkan Apple Maps untuk pertama kalinya, dan ternyata respon pengguna terhadap Apple Maps sangat-sangat negatif. Hal ini berujung pada dipecatnya Scott Forstall, pimpinan tim pengembang iOS sejak versi pertamanya.

Mulai iOS 7, tim pengembangnya dipimpin oleh Craig Federighi yang sebelumnya bertanggung jawab atas pengembangan OS X untuk Mac. Versi ini diumumkan pada tanggal 10 Juni 20113, dan dirilis bersama dengan iPhone 5S.

Perubahan paling mencolok dari iOS 7 adalah tampilannya yang menjadi lebih datar secara menyeluruh. Semua icon aplikasinya berubah, dan tampilan antar mukanya banyak didominasi warna putih. Dari segi fitur, Apple menambahkan AirDrop, Control Center dan tentu saja dukungan Touch ID yang dimiliki iPhone 5S.

iOS 8 diumumkan pada tanggal 2 Juni 2014, lalu dirilis bersamaan dengan iPhone 6. Versi ini banyak membawa perubahan di balik layar, memperbaiki sederet bug yang ada pada iOS 7 serta fitur baru seperti Family Sharing, iCloud Drive, Continuity dan aplikasi Health.

Versi terakhir yang dirilis adalah iOS 9, diumumkan pada tanggal 8 Juni 2015. Versi ini menghadirkan aplikasi baru bernama News, sedangkan aplikasi Passbook diganti namanya menjadi Wallet. Di saat yang sama, iOS 9 juga memperkenalkan Siri yang lebih proaktif serta tentu saja dukungan fitur 3D Touch yang dibawa iPhone 6s dan 6s Plus.

Gambar header: Apple.

Tak Lagi Opsional, Windows 10 Kini Akan Diunduh Otomatis Lewat Windows Update

Awal bulan yang lalu, Microsoft secara resmi mengungkapkan bahwa Windows 10 sudah merambah lebih dari 200 juta perangkat. Kemarin, Net MarketShare dan StatCounter mengumumkan bahwa adopsi Windows 10 sudah melebihi Windows XP dan Windows 8.1, meski masih berada cukup jauh di bawah Windows 7.

Lambat laun, adopsi Windows 10 kemungkinan besar akan menyalip Windows 7. Namun kondisi ini bisa terealisasi dalam waktu dekat semisal ‘trik’ yang dijalankan Microsoft berjalan mulus. Trik tersebut adalah ‘memaksa’ pengguna untuk melakukan update ke Windows 10.

Namun tentu saja supaya tidak mengulangi kelancangan yang terjadi tahun lalu, paksaan tersebut datang dalam wujud perubahan status Windows 10 di Windows Update dari sebelumnya berlabel “optional” menjadi “recommended”. Ini berarti semua PC Windows 7, 8 atau 8.1 yang Windows Update-nya diset otomatis akan mengunduh Windows 10 tanpa meminta izin terlebih dulu.

Selesai diunduh, pengguna bisa memilih untuk segera memulai atau menunda proses instalasinya. Mereka akan diberi kesempatan selama 31 hari untuk melakukan roll back menuju versi Windows yang sebelumnya digunakan.

Microsoft juga tidak mau dicap egois dan seenaknya sendiri. Maka dari itu, pengguna juga diberi kebebasan untuk memblokir update secara manual. Pun begitu, pengguna harus melakukannya sesegera mungkin, terutama bagi yang Windows Update-nya memang diset otomatis.

Kalau Anda termasuk pengguna Windows 7, 8 atau 8.1 yang mengandalkan koneksi internet dengan kuota terbatas, mungkin akan lebih baik apabila Windows Update dinonaktifkan untuk sementara. Paling tidak sebelum semuanya sudah siap – terutama kuota data – untuk update ke Windows 10.

Sumber: The Guardian. Gambar header: Windows 10 via Shutterstock.