Jide Hentikan Pengembangan Remix OS Secara Total

Masih ingat dengan Remix OS, sistem operasi berbasis Android yang memiliki tampilan ala desktop dan memang dirancang untuk PC serta Mac? Ada kabar buruk bagi para penggemarnya. Jide, developer asal Tiongkok di baliknya, memutuskan untuk menghentikan pengembangan Remix OS secara total.

Bukan cuma software-nya saja, tapi hardware-nya pun juga, termasuk set-top-box Remix IO yang ditawarkan melalui Kickstarter – semua backer-nya dipastikan bakal menerima refund. Lalu mengapa sebenarnya Jide membuat keputusan yang tiba-tiba sekaligus mengejutkan seperti ini?

Jawabannya kurang bisa dipastikan, namun saya berasumsi bahwa krisis finansial merupakan salah satu faktor. Hal ini didasari oleh keputusan Jide untuk pivot ke segmen enterprise. Ya, mereka bukannya bangkrut, namun cuma meninggalkan segmen consumer saja.

Peralihan fokus ke segmen enterprise ini adalah langkah yang cukup masuk akal mengingat Jide memang memiliki cukup banyak klien dari beragam industri. Alasan pendukungnya, mungkin laba yang dihasilkan dari segmen enterprise bisa lebih besar ketimbang consumer, apalagi mengingat Remix OS memang didistribusikan secara cuma-cuma.

Remix OS for Mobile / Jide
Remix OS for Mobile / Jide

Saya yakin banyak yang kecewa mendengar kabar ini, terutama setelah melihat visi Jide lewat Remix OS for Mobile yang menawarkan fitur ala Continuum milik Windows 10, dimana smartphone dapat disulap menjadi komputer hanya dengan menyambungkannya ke monitor. Kendati demikian, Jide bukan satu-satunya yang mengeksekusi konsep semacam ini, Samsung pun juga, belum lagi fakta bahwa Chromebook kini sudah bisa menjalankan aplikasi Android.

Kiprah Jide di ranah consumer memang terbilang singkat, diawali oleh kampanye di Kickstarter pada tahun 2014 untuk Remix Ultratablet. Dengan dukungan komunitas yang cukup besar, perkembangannya dalam waktu tiga tahun saja terbilang pesat, namun sayang itu semua harus berakhir di tangan enterprise.

Sumber: The Verge dan Jide.

Jide Umumkan Remix OS for Mobile dengan Fitur ala Continuum Milik Windows 10

Usai merilis Remix OS 3.0 pada pertengahan tahun kemarin, developer asal Tiongkok, Jide, kini mengungkap sebuah proyek yang tak kalah ambisius. Didapuk Remix OS for Mobile, ini bukan sembarang sistem operasi Android seperti buatan Cyanogen atau MIUI, melainkan yang memiliki kemampuan mengubah ponsel menjadi sebuah PC berbasis Android.

Fitur unggulan itu Jide namai Remix Singularity. Cara kerjanya boleh dibilang mirip seperti fitur Continuum yang terdapat pada Microsoft Lumia 950, dimana ketika perangkat disambungkan ke monitor terpisah, tampilan software-nya berubah menjadi seperti Windows 10 versi desktop.

Prinsip yang sama juga berlaku untuk Remix Singularity. Ponsel yang menjalankan Remix OS for Mobile nantinya dapat dihubungkan ke monitor, dan seketika itu juga tampilan yang tadinya sangat mirip seperti stock Android disulap menjadi versi desktop di layar besar.

Selanjutnya, pengguna tinggal menyambungkan keyboard dan mouse Bluetooth, dan jadilah produktivitas bisa semakin dimaksimalkan. Perihal aplikasi, semua yang ada di Play Store bisa diunduh dan dijalankan dalam mode desktop ini, namun sebelumnya pengguna wajib meng-install Play Store secara manual terlebih dulu.

Cara kerja fitur Remix Singularity pada Remix OS for Mobile mirip seperti fitur Continuum pada Windows 10 Mobile / Jide
Cara kerja fitur Remix Singularity pada Remix OS for Mobile mirip seperti fitur Continuum pada Windows 10 Mobile / Jide

Instalasi Remix OS for Mobile sejatinya tidak berbeda dari OS Android lainnya, namun ini mungkin terdengar kurang user-friendly bagi mayoritas konsumen. Maka dari itu, Jide berencana untuk bekerja sama dengan sejumlah pabrikan supaya nantinya konsumen dapat membeli smartphone dengan Remix OS for Mobile sebagai opsi default-nya.

Ini bukan pertama kalinya Jide berkolaborasi dengan produsen hardware. Sebelum ini, mereka sudah lebih dulu menggandeng AOC guna merilis all-in-one PC berbekal Remix OS. Dengan modal pengalaman semacam ini, sepertinya Jide tidak akan terlalu sulit menemukan mitra untuk mengintegrasikan Remix OS for Mobile.

Untuk sekarang, Remix OS for Mobile dan Remix Singularity masih dalam tahap pengembangan, dan perilisannya dijadwalkan setelah pertengahan tahun 2017.

Sumber: The Verge dan Jide.

Jide Rilis Remix OS 3.0 dengan Basis Android Marshmallow

Baru awal tahun 2016 kemarin developer asal Tiongkok, Jide, memperkenalkan sistem operasi berbasis Android untuk komputer dan laptop. Sistem bernama Remix OS tersebut menuai pujian karena kemudahan proses instalasi serta fitur-fitur pendukung seperti true multitasking dan window management, membuatnya benar-benar terasa seperti sistem operasi untuk komputer.

Menginjak pertengahan tahun, Jide kini sudah siap merilis versi baru Remix OS 3.0 yang telah mendapat upgrade signifikan berupa Android Marshmallow sebagai fondasinya. Pembaruan yang paling utama ditekankan pada faktor user experience, utamanya penyempurnaan fitur window management tadi.

Kini di bagian atas aplikasi terdapat sebuah tombol baru yang berfungsi untuk mengoptimalkan ukuran jendela masing-masing aplikasi, memastikan layout dan kontennya tersaji sesuai dengan yang developer aplikasi inginkan.

Window management pada Remix OS 3.0 jadi lebih sempurna berkat penambahan tombol baru di bagian atas tiap aplikasi / Jide
Window management pada Remix OS 3.0 jadi lebih sempurna berkat penambahan tombol baru di bagian atas tiap aplikasi / Jide

Kendati demikian, pengguna masih diberi kebebasan untuk mengatur ukuran jendela aplikasi secara manual, malahan sekarang bisa dari bagian ujung mana saja, tidak cuma terbatas di ujung kanan bawah saja. Di samping itu, aplikasi pemutar video sekarang akan otomatis ditampilkan secara full-screen saat tombol maximize ditekan.

Peningkatan stabilitas dan perbaikan sejumlah bug tentunya sudah menjadi agenda rutin setiap developer dalam merilis software update, dan Remix OS 3.0 tidak luput dari semua itu. Jide tidak lupa menambahkan dukungan terhadap lebih banyak kartu grafis besutan Nvidia dan AMD sehingga pada akhirnya Remix OS 3.0 jadi kompatibel dengan lebih banyak perangkat.

Remix OS 3.0 saat ini sudah bisa diunduh langsung dari situs Jide secara cuma-cuma. Pengguna versi sebelumnya harus melakukan instalasi dari awal mengingat Remix OS masih belum menyertakan fitur OTA (over-the-air) update.

Sumber: The Verge dan 9to5Google.

Jide Ungkap Remix Pro, Seperti Microsoft Surface tapi dengan Remix OS

Selang satu bulan setelah memperkenalkan all-in-one PC, Jide selaku pengembang Remix OS kembali mengungkap hardware baru. Bernama Remix Pro, ini merupakan suksesor dari Remix Ultratablet yang diluncurkan lewat Kickstarter tahun lalu.

Remix Pro masih mempertahankan desain convertible ala Microsoft Surface, dikemas dalam konstruksi logam yang tampak elegan. Dimensinya tergolong ringkas, dengan ketebalan bodi hanya 6,9 mm dan bobot 640 gram. Di sisi bawahnya, terdapat konektor magnetik untuk menyambungkan aksesori keyboard-nya.

Spesifikasinya juga sudah disesuaikan dengan standar 2016. Utamanya adalah layar sentuh IPS 12 inci beresolusi 2160 x 1440 pixel, serta pemakaian chipset Qualcomm Snapdragon 652 dengan GPU Adreno 510, RAM 3 GB, storage internal 32 GB dan tentu saja slot microSD.

Remix Pro dibekali konektor magnetik sehingga aksesori keyboard-nya mudah dilepas-pasang / Jide
Remix Pro dibekali konektor magnetik sehingga aksesori keyboard-nya mudah dilepas-pasang / Jide

Remix Pro turut mengemas kamera depan 5 megapixel dan belakang 8 megapixel. Kapasitas baterainya cukup besar, yakni 9.000 mAh, dan diklaim telah mendukung fitur quick charging. Dari segi software, Remix Pro bakal menjadi perangkat pertama yang menjalankan Remix OS 3, yang merupakan versi baru dengan basis Android Marshmallow.

Meski kedengarannya menggiurkan, sayang sejauh ini belum ada informasi terkait pemasaran Remix Pro. Satu hal yang bisa dipastikan adalah Jide akan memasarkannya di Tiongkok terlebih dulu sebelum memutuskan untuk membawanya ke kawasan lain.

Sumber: The Verge dan TabTimes.

Gandeng AOC, Jide Umumkan AIO PC dengan Sistem Operasi Remix OS

Masih ingat dengan Remix OS, sistem operasi berbasis Android yang telah dioptimalkan tampilannya untuk perangkat desktop? Kini Jide, tim pengembang di baliknya, meluncurkan sebuah hardware untuk kedua kalinya setelah Remix Mini.

Hardware kedua dari Jide ini merupakan sebuah AIO (all-in-one) PC hasil kolaborasi dengan pabrikan asal Tiongkok AOC. Perangkat ini ditujukan untuk kalangan pebisnis, bukan konsumen umum seperti yang ditargetkan lewat Remix Mini.

Dijuluki AOC Mars, PC ini mengemas layar 24 inci beresolusi 1920 x 1080 pixel, chipset ARM Cortex A53 dengan prosesor quad-core 2 GHz dan arsitektur 64-bit, RAM 2 GB dan pilihan storage internal 16 atau 64 GB. Di atas kertas spesifikasinya mungkin tidak terdengar terlalu wah, akan tetapi hardware barulah sebagian dari ceritanya; kita juga harus mempertimbangkan sistem operasi inovatif Remix OS yang dijalankannya.

AOC Mars mengemas konektivitas yang lengkap di panel belakangnya / Jide
AOC Mars mengemas konektivitas yang lengkap di panel belakangnya / Jide

Konektivitas yang diusung pun termasuk lengkap, mencakup sepasang port HDMI, Ethernet, empat port USB dan jack audio. Untuk memakainya, pengguna hanya perlu menyambungkan keyboard dan mouse.

Sedang dipamerkan di ajang CES Asia 2016 di Shanghai, sejauh ini masih belum ada informasi terkait banderol harga dari AOC Mars. Rencananya perangkat ini akan dipasarkan di Tiongkok mulai musim panas mendatang. Sayangnya belum ada rencana pasti apakah Jide juga akan memasarkannya di kawasan lain.

Sumber: The Verge.

Remix OS Ialah Sistem Operasi Berbasis Android untuk PC dan Mac

Istilah smartphone Android dan tablet Android sekarang pasti sudah amat sangat dikenal. Tapi bagaimana dengan laptop Android, atau malah PC Android? Kedengarannya seperti hasil garapan sekelompok hacker yang kurang kerjaan.

Mungkin pada awalnya seperti itu, tapi sekarang kita benar-benar bisa menikmati segala keunggulan Android di PC, laptop maupun Mac. Semuanya berkat Remix OS, buah pemikiran tiga mantan engineer Google yang akhirnya membentuk perusahaan baru bernama Jide.

Jide sendiri pada awalnya memanfaatkan Kickstarter untuk memperkenalkan produk perdananya, Remix Mini, sebuah PC berukuran kecil yang ditenagai oleh sistem operasi berbasis Android, yakni Remix OS itu tadi. Sekarang pihak pengembang yang sama memutuskan untuk merilis Remix OS buat perangkat lain secara cuma-cuma.

Syarat yang dibutuhkan hanya tiga: perangkat harus mengemas hardware berarsitektur x86 dan mendukung proses booting lewat USB, serta sebuah flashdisk USB 3.0 dengan kapasitas minimal 8 GB. Mengapa harus USB 3.0? Karena Remix OS itu nantinya dijalankan langsung dari flashdisk, sehingga dibutuhkan kecepatan transfer data yang cukup.

Remix OS 2.0

Selesai meng-install Remix OS ke dalam flashdisk, pengguna tinggal menancapkannya ke laptop, PC maupun Mac. Miliaran aplikasi Android yang ada bisa dijalankan di Remix OS, dan pengguna bisa mengunduhnya lewat Google Play.

Kendati demikian, yang membedakan adalah fitur multitasking maupun window management yang benar-benar terasa seperti sistem operasi untuk komputer. Drag-and-drop sejumlah file sekaligus juga memungkinkan. Intinya, PC Anda bakal menjalankan aplikasi-aplikasi Android, hanya saja cara Anda mengoperasikannya masih sama seperti biasa dan tampilannya pun tidak kalah rapi dari Windows 10.

Saat ini Remix OS masih mengambil Android Lollipop sebagai dasarnya, namun Jide sudah berencana merilis update Marshmallow dalam waktu dekat. Mulai 12 Januari ini, Anda yang tertarik sudah bisa mengunduh versi alpha dari Remix OS untuk PC ini.

Remix Mini Dijanjikan Sebagai Mini PC Android Sejati

Dasar pemikiran ‘less can be more‘ telah lama diusung, dan dengannya muncullah device canggih berukuran mungil dan all-in-one. Untuk PC, Anda tidak akan kehabisan pilihan, ada banyak sekali komputer kecil di luar sana dan beberapa di antara mereka bahkan didukung fitur multi-OS. Namun baru Remix Mini-lah yang berani menyebut dirinya sebagai PC Android sejati. Continue reading Remix Mini Dijanjikan Sebagai Mini PC Android Sejati