Customer Service: Pengertian, Tugas, Skill yang Dibutuhkan, dan Prinsip Utama Mewujudkan Peran Ini Di Perusahaan

Customer service merupakan pihak yang berperan penting dalam proses pertahanan suatu perusahaan yang berhadapan langsung dengan pelanggan. Meskipun sering dianggap remeh, customer service sebenarnya adalah pekerjaan dengan banyak tanggung jawab dan peran dalam sebuah perusahaan.

Customer service memiliki setidaknya dua tanggung jawab utama. Tugas utama pertama adalah menjadi manajer PR terkemuka, dan yang kedua adalah menciptakan budaya perusahaan yang positif. Secara lebih khusus, berikut adalah deskripsi pekerjaan dan beberapa peran customer service.

Apa Itu Customer Service?

Customer Service adalah departemen yang berinteraksi langsung dengan konsumen dan mewakili perusahaan dalam hal kepuasan atas pelayanan yang diberikan. Sampai saat ini, perusahaan retail sangat mengutamakan pelayanan pelanggan, karena hal ini dapat menjadi faktor penentu dalam pembelian bahkan loyalitas konsumen di masa mendatang.

Meskipun penggunaan automated self-service systems terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir dan tersebar luas di banyak bisnis, kemampuan konsumen untuk meminta dan menerima layanan pelanggan secara langsung masih diperlukan saat ini. Customer service masih dipandang sebagai evaluator kepuasan konsumen yang efektif dengan produk atau layanan yang dibeli.

Tugas Customer Service

Tugas customer service dan deskripsi pekerjaannya dapat bervariasi menurut industri dan bidang pekerjaannya. Namun secara umum tugas CS adalah sebagai berikut.

• Merekrut pelanggan potensial dengan merekomendasikan barang atau jasa dan menjelaskan bagaimana mereka bisa mendapatkan keuntungan dari produk perusahaan.

• Menjawab pertanyaan yang mungkin dimiliki pelanggan tentang produk dan layanan perusahaan.

• Membantu pelanggan membuat akun baru dan memelihara informasi akun dalam bentuk kertas atau digital.

• Mendengarkan keluhan pelanggan untuk menentukan penyebab masalah.

• Memberikan tanggapan yang sesuai untuk masalah pelanggan dan upayakan untuk menyelesaikannya dengan cepat dan akurat.

• Menyampaikan kasus ke manajemen bila diperlukan untuk penyelesaian.

• Mengelola dan meperbarui informasi akun keuangan secara teratur menggunakan perangkat lunak khusus.

• Mengantisipasi kebutuhan pelanggan, menindaklanjuti keluhan pelanggan sebelumnya untuk memberikan repeat order, layanan tambahan atau solusi lainnya.

Skill yang Harus Dimiliki Customer Service

Agar dapat bekerja dengan baik, kamu harus menguasai setidaknya beberapa skill customer service, seperti:

• Komunikasi

Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dengan pelanggan di tempat kerja adalah keterampilan yang paling penting dalam layanan pelanggan. Pasalnya, komunikasi yang salah bisa mengecewakan dan membuat pelanggan frustasi terhadap layanan yang kamu berikan.

• Pengetahuan tentang produk

Customer service yang sukses memiliki pengetahuan mendalam tentang cara kerja produk atau layanan perusahaan mereka. Tanpa pengetahuan mendalam tentang produk dan layanan perusahaan, kamu pasti akan kesulitan membantu pelanggan yang bermasalah.

• Manajemen waktu

Customer service yang sukses harus tahu bagaimana memecahkan masalah pelanggan secara efektif. Karena itu membutuhkan manajemen waktu yang baik. Memiliki kemampuan ini juga memungkinkan kamu mengidentifikasi kapan kamu tidak bisa membantu pelanggan, sehingga kamu bisa mereferensikan pelanggan ke pihak lain yang bisa membantu.

• Persuasi

Terkadang customer service juga harus menghadapi situasi di mana produk atau layanan perlu ditawarkan kepada pelanggan. Dalam situasi ini, keterampilan persuasif yang baik diperlukan untuk meyakinkan pelanggan bahwa produk perusahaan kamu berharga.

• Empati

Customer service juga harus memiliki kemampuan untuk berempati. Kemampuan ini diperlukan untuk memahami emosi dan kebutuhan pelanggan dengan benar, untuk mengatur pesan dan tanggapan yang sesuai untuk masalah mereka.

Prinsip Utama dalam Mewujudkan Customer Service yang Baik

Customer service yang baik tercermin dalam beberapa prinsip utama yang harus diikuti oleh karyawan yang menjalankan profesi ini. Hal ini untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

• Kompeten

Tahukah kamu bahwa konsumen telah mengakui keahlian sebagai elemen penting dalam menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik? Oleh karena itu, untuk menjadi kompeten, customer service harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang perusahaan, produk, dan cara mengatasi masalah pelanggan.

• Proaktif

Pelanggan juga menginginkan layanan pelanggan untuk memprediksi produk yang mereka pesan. Jadi ketika pengiriman tertunda dan tidak dikirim, sebaiknya layanan pelanggan proaktif dalam melaporkan dan menjelaskan masalahnya.

• Personalisasi

Interaksi pribadi dapat meningkatkan layanan pelanggan dan memberi tahu pelanggan bahwa perusahaan peduli terhadap mereka.

• Nyaman

Pelanggan sering kali ingin menghubungi customer service melalui saluran yang paling nyaman bagi mereka. Oleh karena itu, tawarkan pelanggan kamu sarana komunikasi yang paling andal.

Sekarang kamu sudah paham peran customer service, bukan? Meskipun terkadang diperlukan lebih banyak kesabaran, berhadapan langsung dengan pelanggan atau klien dapat membantu kamu mempelajari apa yang sebenarnya diinginkan pelanggan dari suatu produk.

Jadi jika kamu tertarik dengan profesi ini, pastikan kamu dapat mengisi deskripsi pekerjaan di atas.

7 Cara Mengetik 10 Jari yang Bisa Kamu Terapkan Agar Bisa Menghemat Waktumu

Secara umum, menulis bukanlah hal yang sulit. Mungkin sekarang hampir semua orang bisa mengetik di keyboard. Namun dalam beberapa situasi, tidak jarang sebagian dari kamu bisa mengetik dengan cepat. Salah satu cara mengetik dengan cepat adalah metode 10 jari. Kamu tidak hanya dapat bekerja lebih cepat, kamu juga dapat bekerja lebih efisien. Nah kali ini ada 10 tips mengetik dengan jari yang bisa kamu coba.

Kenali Posisi Tombol Keyboard

Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah memahami letak setiap tombol pada keyboard mu. Pada umumnya keyboard memiliki ruang yang sama untuk setiap tombolnya. Namun, jika kamu menggunakan keyboard khusus, mungkin ada sedikit perbedaan pada tombolnya. Misalnya, delete dan shift. Jadi jika kamu mengenal keyboard yang ada di keyboard, kamu dapat dengan mudah mengetik dengan cepat nantinya.

Atur Posisi Tangan pada Keyboard

Langkah selanjutnya adalah memposisikan tangan kamu dengan benar di atas keyboard. Pastikan tangan mu dalam posisi yang nyaman.

Kemudian posisikan jarimu.

• Jari kiri dengan tombol A, S, D dan F

• Jari kanan bertumpu pada tombol J, K, L dan di titik koma.

• Pada saat yang sama, kedua ibu jari kamu berada di atas bilah spasi.

Untuk memudahkan mencari posisi tangan yang nyaman, kamu bisa mencari posisi awal tanpa melihat keyboard dengan menggunakan highlight pada tombol F dan J. Selanjutnya, letakkan jari telunjuk kiri kamu pada huruf F dan jari telunjuk kanan kamu pada huruf J.

Kenali Posisi Jari pada Tangan Kiri

Setelah posisi tangan dengan tepat cara selanjutnya adalah memahami posisi jari kiri setiap tombol huruf.

• Jari telunjuk kiri kamu menekan huruf R, T, F, G, V, B, 5, 6.

• Jari tengah kiri untuk menekan E, D, C, 4

• Jari manis kiri W, S, X, 3

• Jari kelingking Q, A, Z, 1, 2, Esc, ~, Tab, Shift, Shift, Ctrl, Window dan Alt.

• Jari jempol menekan spasi

Setelah mengetahui letak setiap jari, kamu bisa mengajarinya untuk membiasakan diri menekan setiap tombol di keyboard.

Kenali Posisi Jari pada Tangan Kanan

Kemudian, kamu harus mengetahui tombol untuk jari-jari pada tangan kanan. Seperti halnya jari-jari tangan kiri, setiap jari tangan kanan memiliki tombol tersendiri yang harus ditekan.

• Jari telunjuk digunakan untuk menekan: Y, H, N, U, J, M, 7, dan 8

• Jari tengah untuk menekan: I, K, , (koma), dan 9

• Jari manis: O, L, . (titik), dan 0

• Jari kelingking: P, ; (titik koma), /, Alt, – (kurang), {, ” (petik), Shift, =, }, Enter, Backspace, Delete, |, dan Ctrl

Jari jempol: Spasi

Kuasai Shortcut

Keyboard bukan hanya untuk mengetik. Tapi kamu juga bisa menggunakan keyboard sebagai shortcut.

Ingatlah tentang shortcut keyboard dasar yang kamu perlukan, seperti Ctrl + C (copy), Ctrl + V (paste), dan lainnya.

Dengan begitu, kamu tidak perlu menghabiskan waktu untuk berpindah tangan dari keyboard ke mouse.

Perhatikan Posisi Duduk

Posisi duduk tidak hanya memengaruhi postur tubuh dan kesehatan fisik. Selain itu, posisi duduk memegang peranan penting dalam teknik mengetik yang satu ini.

Cara terbaik duduk sambil mengetik dengan 10 jari adalah dengan merilekskan punggung, tapi tidak bungkuk. Juga, jangan biarkan kepala kamu terlalu condong ke depan.

Posisi paha juga harus diperhatikan agar sejajar dengan lantai. Pastikan kaki kamu rata di lantai.

Terus Latihan

Cara belajar mengetik dengan cepat menggunakan teknik ketuk 10 jari di atas tidak akan maksimal jika kamu hanya melatihnya satu atau dua kali. Kamu harus terus berlatih agar terbiasa dengan teknik mengetik 10 jari ini.

Kamu dapat mulai mengetik dengan 10 jari dan menghitung durasinya. Coba percepat tulisan kamu sesekali. Kemudian kamu juga bisa mencoba mengetik tanpa melihat keyboard atau bahkan menutup mata.

Itulah penjelasan cara belajar mengetik dengan cepat menggunakan teknik mengetik 10 jari. Kunci utama menguasai teknik ini adalah berlatih terus mengetik dengan 10 jari. Berlatihlah setiap hari agar terbiasa mengetik 10 jari.  Semoga bermanfaat.

Apa Itu Proofreader? Pengertian, Tugas, dan Skill yang Dibutuhkannya

Bahkan jika kamu belum pernah mendengar tentang proofreader, kamu mungkin pernah mendengar istilah proofreader, bukan?

Memang tugas utama seorang proofreader adalah proofreading, yaitu baca dan memeriksa teks agar tidak ada kesalahan ejaan. Selain itu, proofreader memiliki tugas dan tanggung jawab lain.

Jika penasaran, baca penjelasan kami di bawah ini.

Pengertian Proofreader?

Proofreader adalah salah satu profesi yang dibutuhkan untuk menerbitkan naskah. Proofreader bertanggung jawab untuk mengedit dan mengoreksi kesalahan dalam naskah sebelum diterbitkan.

Biasanya profesi ini banyak diminati di penerbit, dan korektornya masih di bawah pengawasan editor.

Namun di Indonesia, profesi ini lebih sering disebut sebagai proofreading naskah karena tugas utamanya adalah mengecek kesalahan ketik.

Tugas Proofreader

Karena proofreader adalah profesi yang penting, jelas pekerjaannya tidak sembarangan. Kamu akan lebih memahami tentang profesi ini jika kamu sudah tahu apa yang mereka lakukan. Berikut ini akan dijelaskan tugas seorang proofreader satu per satu.

1. Mengoreksi Naskah

Tugas utama proofreader adalah mengoreksi naskah. Apakah tata bahasa, ejaan, tanda baca, kesalahan ketik, struktur kalimat.

2. Mengedit dan Menulis

Setelah mengoreksi naskah, tugas proofreader selanjutnya adalah mengedit naskah. Jika ada kesalahan seperti tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan kesalahan ketik, proofreader bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan tersebut.

3. Memastikan Kenyamanan Pembaca

Selain tugas di atas, proofreader juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pembaca nantinya senang membaca naskah. Oleh karena itu, tugasnya juga memeriksa logika tulisan, sehingga pembaca dapat dengan mudah memahaminya.

Skill yang Dibutuhkan

Sekarang kita tahu apa tugas proofreader, sekarang kita akan menjelaskan keterampilan apa yang dibutuhkan.

1. Menulis dan Mengedit

Tentu saja, keterampilan terpenting yang dibutuhkan sebagai proofreader adalah menulis dan mengedit. Tanpa keahlian yang satu ini, tentunya akan sulit untuk melakukan tugas utama proofreading naskah. Selain itu, pengetahuan tentang tanda baca dan tata bahasa sangat penting agar karya tersebut berkualitas tinggi.

2. Menggunakan Komputer

Selain menulis dan mengedit, seorang proofreader harus tahu cara menggunakan komputer. Proofreader biasanya menggunakan software pengolah kata seperti Microsoft Word atau Google Docs untuk menyelesaikan tugasnya.

3. Berorientasi pada Detail

Biasanya, seorang proofreader cukup perfeksionis dan teliti, sehingga pekerjaan mereka benar-benar harus sesuai dengan standar tertentu.

4. Membaca Cepat

Tentu saja, proofreader yang bekerja di bagian editing juga harus memenuhi deadline. Oleh karena itu, mereka harus memiliki kemampuan membaca cepat. Meskipun proofreader membaca dengan cepat, mereka biasanya berhati-hati agar dapat menemukan kesalahan ejaan atau tata bahasa.

5. Multitasking

Skill multitasking juga sangat diperlukan dalam profesi ini. Karena selain menyunting naskah, korektor juga harus mengecek fakta.

Nah itulah penjelasan mengenai proofreader. Dari rangkuman di atas dapat disimpulkan bahwa proofreader adalah profesi yang membutuhkan ketelitian yang tinggi, karena ejaan, tata bahasa dan fakta naskah harus diperbaiki. Apakah kamu tertarik dengan profesi ini?

Financial Planner: Pengertian, Tanggung Jawab, Manfaat, dan Tipenya

Financial planner adalah solusi yang tepat bagi mereka yang merasa kesulitan dalam mengatur keuangannya.

Memang benar bahwa setiap orang membutuhkan literasi finansial. Namun, terkadang kamu juga membutuhkan perencana keuangan untuk membantu kamu mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan.

Banyak orang yang belum mengenal profesi financial planner. Ada juga yang menyamakannya dengan penasihat keuangan. Namun, ada hal yang membedakan keduanya.

Apa itu financial palenner? Kewajiban apa yang harus dipenuhi?

Apa Itu Financial Planner?

Financial planner adalah lembaga atau individu yang memenuhi persyaratan untuk membantu klien mencapai tujuan keuangannya. Lebih lanjut dinyatakan bahwa financial planner adalah individu yang fokus pada perencanaan keuangan untuk membantu klien mereka mencapai tujuan akhir mereka.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa financial planner bertanggung jawab terhadap klien dan dapat berupa orang, badan atau perusahaan. Layanan perencanaan keuangan menganalisis tujuan, tonggak, dan jenis investasi yang cocok untuk klien.

Financial planner merencanakan aspek dan situasi keuangan yang dapat membantu klien mencapai tujuan keuangannya. Sebagian besar pekerjaan seorang financial planner umumnya adalah merencanakan keuangan secara umum. Namun ada juga yang fokus pada bidang tertentu, seperti investasi dan bekal pensiun.

Tanggung Jawab Financial Planner

Menganalisis Tujuan dan Karakteristik Klien

Hal pertama, seorang financial planner harus menganalisis tujuan dan karakteristik klien. Kedua hal ini adalah titik perbandingan terpenting dalam merencanakan keuangan.

Mengevaluasi Kondisi Keuangan Klien

Financial planner harus menilai situasi keuangan klien saat ini. Beberapa hal yang perlu dinilai adalah kekayaan, pendapatan, pengeluaran, tabungan, cicilan dan kebutuhan lainnya. Dari situ, financial planner paham hal-hal apa saja yang selama ini belum tepat dilakukan oleh klien.

Membuat Perencanaan Keuangan

Inti dari tanggung jawab financial planner adalah perencanaan keuangan. Rencana ini akan disesuaikan berdasarkan tujuan klien dan keadaan saat ini. Dengan kata lain, financial planner menghubungkan situasi keuangan klien saat ini dengan tujuan keuangan yang ingin dicapai.

Menyampaikan Rencana

Langkah ini tidak dilakukan satu arah, melainkan dua arah. Financial planner meminta pendapat dan kemauan klien. Jika klien merasa rencana tersebut tidak sesuai dengan harapannya, financial planner dapat mengubah rencana berdasarkan saran tersebut.

Membantu Menjalankan Rencana

Ketika rencana yang dibuat oleh financial planner telah disepakati dengan klien, kini saatnya untuk mengimplementasikan rencana tersebut. Pada tahap ini, financial planner dapat membantu banyak pertanyaan terkait rencana tersebut, seperti pembukaan rekening, pengelolaan aset dan berbagai hal yang diminta oleh klien.

Mengawasi Jalannya Rencana

Setelah rencana keuangan berhasil, financial planner tidak bisa begitu saja melepaskannya. Financial planner harus memantau kemajuan rencana tersebut.

Manfaat Memiliki Financial Planner

Di bawah ini merupakan beberapa manfaat apabila Anda menggunakan jasa financial planner.

• Membantu menetapkan tujuan

• Panduan dalam hal finansial dan memanajemen perilaku finansial

• Membantu memahami kondisi pasar dan memberitahu bagaimana cara bersikap terhadap kondisi pasar

• Membantu perencanaan keuangan secara matang

• Terakhir, menahan sikap konsumtif

Tipe Financial Planner

Menurut Nerd Wallet, ada tiga tipe financial planner yang bisa kamu pilih berdasarkan kebutuhan. Tipe-tipe financial planner adalah sebagai berikut.

1. Robo-advisors

Jika kamu ingin melakukan merencanakan keuangan sederhana, kamu bisa menggunakan robo-advisors.

Robo-advisors adalah financial planner yang dikelola secara otomatis oleh algoritme komputer. Desain akan disesuaikan agar sesuai dengan tujuan keuangan yang kamu tentukan. Secara umum, biaya yang dikenakan oleh robo-advisor lebih rendah daripada jenis financial planner lainnya.

2. In-person financial planners

Tipe financial planner ini bisa kamu pilih jika kamu membutuhkan perencanaan keuangan yang lebih kompleks atau jangka panjang. Pasalnya, dalam merencanakan keuangan, financial planner dapat membuat perencanaan yang lebih mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

3. Online financial planning services

Online financial planning services adalah kombinasi antara robot dan financial planner manusia. Kamu akan menerima rencana keuangan yang dibuat oleh algoritme komputer. Kamu juga bisa berkonsultasi dengan financial planner melalui telepon, email atau video call.

Nah, itulah penjelasan mengenai financial planner dari mulai pengertian hingga tipe yang ada. Bukankah FP bisa sangat membantu dalam merencanakan pengelolaan keuangan? Bagaimana menurutmu? Tertarik menggunakan jasa ini?

Skill: Pengertian, Jenis, dan Tips Meningkatkannya

Memiliki skill yang mumpuni adalah hal paling penting yang bisa digunakan dalam dunia kerja. Sebab, setiap pekerjaan pasti membutuhkan skill yang sesuai agar bisa diselesaikan dengan tepat dan efektif.

Selama ini, banyak orang yang menganggap bahwa skill hanya terdiri dari dua jenis, yakni soft skill dan hard skill saja. Padahal, sebenarnya skill terdiri atas beberapa jenis berdasarkan cara mengembangkannya.

Lantas, apa saja jenis-jenis skill dan bagaimana tips untuk meningkatkannya? Simak penjelasan selengkapnya di sini!

Apa Itu Skill?

Skill adalah kemampuan seseorang dalam melakukan sesuatu. Kemampuan ini bisa didapatkan oleh seseorang secara manual atau melalui pelatihan, pengalaman, maupun kebiasaan.

Skill juga dapat dikembangkan dan ditingkatkan dengan cara latihan. Beberapa hal yang berkaitan dengan skill, seperti pengetahuan, kompetensi, serta kemampuan saat menjalankan tugas operasional.

Jenis-Jenis Skill

Soft skill dan hard skill adalah dua jenis skill yang paling sering dikenali. Selain dua jenis tersebut, skill juga memiliki beberapa jenis lain, berikut di antaranya.

1. Soft Skill

Soft skill adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan, baik secara individu maupun kelompok. Beberapa contoh soft skill, meliputi komunikasi, kepemimpinan, empati, integritas, semangat berkembang, kemampuan adaptasi, dan lain sebagainya.

2. Hard Skill

Hard skill adalah kemampuan yang bersifat teknis dan bisa dipelajari serta ditingkatkan seiring berjalannya waktu. Hard skill meliputi kemampuan menulis, menggambar, public speaking, analisis dan lain sebagainya.

3. Upskilling

Upskilling adalah proses mempelajari atau meningkatkan kemampuan dalam bidang yang baru. Umumnya, upskilling dilakukan oleh seseorang yang sudah ahli dalam suatu bidang tertentu dan ingin mempelajari bidang lainnya.

4. Reskilling

Berbeda dengan upskilling, reskilling adalah upaya untuk mengganti skill yang lama dengan yang baru karena dirasa sudah tidak lagi relevan. Reskilling biasanya dilakukan oleh seseorang yang ingin melakukan switch career dalam pekerjaannya.

5. Transferable Skill

Transferable skill adalah kemampuan yang dapat ditransfer dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Sebagai contohnya, skill komunikasi dapat ditransfer dengan public speaking.

Tips Meningkatkan Skill

Skill adalah kemampuan paling penting yang dibutuhkan dalam melamar pekerjaan. Oleh sebab itu, skill harus selalu ditingkatkan agar dapat berkembang. Berikut adalah beberapa tips meningkatkan skill yang bisa kamu terapkan.

1. Sesuaikan antara Skill dengan Bidang Karirmu

Langkah pertama yang perlu kamu lakukan untuk meningkatkan skill adalah dengan memilih skill yang sesuai dengan bidang karirmu. Pasalnya, skill adalah salah satu komponen utama yang menunjang pekerjaanmu agar dapat berjalan dengan lancar.

2. Tentukan Tujuan dan Buat Rencana

Langkah selanjutnya, tentukan tujuan jangka pendekmu. Apabila tujuanmu sudah jelas, kamu bisa membuat rencana yang meliputi bagaimana cara kamu belajar, berlatih dan mengevaluasi kemampuanmu.

3. Terus Belajar dan Berlatih

Salah satu kunci dalam meningkatkan skill adalah dengan belajar dan berlatih secara rutin. Terkadang, proses ini menjadi hal yang paling melelahkan, karena belajar memerlukan waktu, tenaga, dan juga biaya. Namun, kamu harus bersabar agar proses belajar dan latihan ini dapat membuahkan hasil.

4. Ikut Program Pelatihan atau Kelompok

Tidak semua orang dapat belajar secara otodidak. Oleh sebab itu, jika kamu sudah merasa jenuh atau bosan dengan cara belajarmu, mungkin kamu bisa mencoba cara baru dengan mengikuti program pelatihan atau kelompok belajar.

5. Pantau Perkembanganmu

Agar proses meningkatkan skill yang kamu lakukan membuahkan hasil, jangan lupa untuk terus memantau perkembanganmu. Dengan cara ini, kamu bisa mengetahui apa yang menjadi kelemahanmu dan bagaimana cara untuk memperbaikinya.

6. Lakukan Evaluasi

Langkah terakhir, lakukan evaluasi untuk memperbaiki apa saja yang masih menjadi kekuranganmu. Evaluasi ini juga dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif cara belajarmu agar dapat membuahkan hasil yang maksimal.

Nah, itulah penjelasan mengenai skill, mulai dari pengertian, jenis, hingga tips untuk meningkatkannya. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu!

Perbedaan Soft Skill vs Hard Skill: Pengertian, Contoh, dan Cara Memperolehnya?

Skill atau keahlian merupakan suatu hal yang sangat amat penting bagi seseorang. Dewasa ini, skill merupakan suatu hal yang begitu dicari oleh orang-orang pada khususnya jobseeker. Fenomena tersebut terjadi karena perusahaan membutuhkan skill dari pekerja untuk mencapai tujuan mereka. 

Jika membahas mengenai skill, kamu mungkin akan menemui istilah hard skill dan soft skill. Kedua skill ini sama pentingnya bagi kita. Namun, apa sih sebenarnya pengertian dari hard skill dan soft skill ini? Apakah dua skill ini punya perbedaan besar? Kemudian, bagaimanakah cara untuk memperoleh hard skill dan soft skill? Simak pembahasan DailySocial.id mengenai soft skill dan hard skill ini ya!

Pengertian Hard Skill dan Soft Skill

Kamu mungkin sudah sering mendengar istilah hard skill dan soft skill. Berikut adalah pengertian kedua istilah tersebut.

Analisis Data sebagai Contoh Hard Skill | Pexels

Pengertian Hard Skill

Hard skill merupakan skill teknis yang yang dimiliki oleh seorang individu. Skill ini biasanya akan lebih mudah dibuktikan, karena skill ini lebih mudah untuk diukur. Jenis keahlian seorang individu ini akan sangat berkaitan dengan kemampuan intelegensi (IQ) dari orang tersebut.

Pada misalnya, ketika seseorang yang memiliki kemampuan untuk menggunakan Microsoft Excel, kemampuan itu akan terlihat dengan suatu tes tertentu. Contoh lainnya, seseorang yang memiliki skill desain dapat dibuktikan kemampuannya melalui portofolio.

Hard skill biasanya dapat dipelajari melalui pelatihan, pendidikan formal, kegiatan sertifikasi, dan lain sebagainya. Karena hard skill dapat diukur, banyak orang yang ingin membuktikan keahlian mereka dengan mengikuti tes tertentu. Pada misalnya skor tes TOEFL akan membuktikan bahwa seseorang mahir bahasa inggris.

Kemudian, sertifikasi Certified Public Accountant (CPA) menandakan seseorang telah tersertifikasi dalam hal akuntansi publik. Sertifikat dan bukti tes ini dapat juga membantu kenaikan karir serta promosi jabatan seseorang loh. Hal ini terjadi karena sertifikat tersebut dapat membuktikan kompetensi dari seseorang.

Pengertian Soft Skill

Soft skill merupakan suatu keahlian yang sulit untuk diukur. Kemampuan ini biasanya berbentuk suatu sifat, kebiasaan, dan nilai yang melekat dalam seseorang. Skill ini akan lebih berkaitan dengan kecerdasan emosional (EQ) seseorang. Kemampuan soft skill dari seseorang biasanya tertanam melalui kebiasaan atau nilai-nilai yang dimiliki olehnya.

Walaupun begitu, kemampuan soft skill ini juga bisa untuk dilatih. Seseorang dapat mengembangkan kemampuan soft skill seperti kemampuan berkomunikasi, public speaking, dan lain sebagainya melalui pelatihan, kursus, maupun latihan secara mandiri.

Seorang recruiter mungkin dapat menerapkan suatu kegiatan dan maupun instrumen tes tertentu untuk melihat kemampuan soft skill seseorang. Recruiter dapat menerapkan tes pada misalnya PAPI Kostick, Focus Group Discussion (FGD), atau Leaderless Group Discussion (LGD). Walaupun begitu, kemampuan soft skill seseorang sejatinya akan sulit untuk dilihat jika hanya melihat pada pertemuan pertama dengan seseorang itu saja.

Contoh Hard Skill dan Soft Skill

Untuk lebih mengetahui tentang kedua istilah kemampuan seseorang ini, mari kita melihat beberapa contoh dari soft skill dan hard skill.

Contoh Hard Skill

Seperti yang telah dijelaskan di atas, kemampuan hard skill seseorang merupakan kemampuan yang dapat diukur baik itu melalui portofolio maupun tes dan sertifikasi tertentu. Contoh dari hard skill di antaranya adalah sebagai berikut. 

  1. Microsoft Office (Microsoft Word, Excel, dan Power Point)
  2. Pemograman
  3. UI/UX Design
  4. Kemampuan menggunakan SQL
  5. Digital marketing (misal: Facebook Ads, Instagram Ads)
  6. Kemampuan berbahasa
  7. SEO/SEM Marketing, dan lain sebagainya

Contoh Soft Skill

Soft skill merupakan kemampuan yang melekat dalam pribadi seseorang dan cenderung sulit untuk diukur. Contoh dari skill ini di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Kemampuan berkomunikasi
  2. Public speaking
  3. Kepemimpinan
  4. Negosiasi
  5. Presentasi
  6. Teamworking
  7. Manajemen konflik
  8. Problem solving, dan lain sebagainya
Kemampuan Presentasi sebagai Contoh Soft Skill | Pexels

Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill

Dari pengertian serta contoh di atas mungkin kamu sudah mengetahui bagaimana perbedaan mendasar dari kedua kemampuan ini. Berikut adalah perbedaan dari kedua skill tersebut berdasarkan karakteristik yang mereka miliki.

Karakteristik Hard Skill

  1. Berbentuk suatu skill teknis atau suatu keterampilan yang cenderung spesifik. Pada misalnya adalah kemampuan mengoperasikan aplikasi Microsoft Office dan kemampuan mengolah dan menganalisis data melalui Google analytics.
  2. Lebih mudah untuk diukur dan dibuktikan. Kompetensi seseorang yang memiliki hard skill dapat dilihat, diukur, dan dibuktikan melalui portofolio, sertifikat, ijazah, dan lain sebagainya. 
  3. Lebih berkaitan dengan kecerdasan intelegensi (IQ) dari seseorang.

Karakteristik Soft Skill

  1. Berbentuk sifat, nilai, dan atribut pribadi seseorang, Pada misalnya adalah kemampuan berkomunikasi, public speaking, dan kepemimpinan.
  2. Sulit untuk diukur dan dibuktikan. Seorang yang menekuni bidang rekrutmen pekerja mungkin memiliki instrumen atau metode untuk mengukur kemampuan soft skill calon pekerja seperti FGD, LGD, dan PAPI Kostick. Akan tetapi, kemampuan soft skill dari seseorang tetap saja akan susah terlihat dalam satu kali pertemuan.
  3. Lebih berkaitan dengan kecerdasan emosional (EQ) dari seseorang.
Teamwork sebagai contoh Soft Skill | Pexels

Hard Skill dan Soft Skill, Apakah Keduanya Sama-sama Penting?

Hard skill dan soft skill merupakan kedua skill yang dibutuhkan oleh seseorang dan keduanya sama-sama penting. Mari kita ambil contoh ketika kita dalam proses rekrutmen dalam suatu pekerjaan. Perusahaan akan melihat kompetensi hard skill calon pekerja melalui Curriculum Vitae (CV) yang berisikan list sertifikat, score TOEFL, ijazah, dan lain sebagainya.

Kemudian, perusahaan pun akan mempertimbangkan juga soft skill dari calon pekerja melalui proses interview, FGD, LGD, serta proses seleksi lainnya.

Dalam dunia kerja, seseorang pasti akan bertemu dengan orang baru. Baik jika seseorang itu merupakan pengusaha mandiri maupun jika seseorang tersebut bergabung dalam organisasi, ia akan bertemu dengan orang lain. Nah, hard skill akan dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Sementara itu, soft skill akan sangat berguna dalam hubungan interpersonal dengan orang lain. Untuk itu, akan sangat penting untuk mengembangkan kedua skill ini ya!

Cara Memperoleh Hard Skill dan Soft Skill

Hard skill dan soft skill sama-sama dapat dikembangkan melalui latihan rutin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hard skill cenderung dapat diukur dan dibuktikan. Nah, untuk membuktikan skill inil, seseorang perlu untuk melakukan berbagai program sertifikasi, tes TOEFL, dan lain sebagainya.

Selain itu, hard skill merupakan suatu hal yang cukup kompleks sehingga mungkin seseorang akan kesulitan untuk belajar secara otodidak. Untuk itu program pelatihan, kursus, pendidikan formal dapat menjadi pilihan bagi seseorang yang menginginkan hard skill.

Soft skill adalah suatu atribut dalam diri yang sulit untuk diukur. Soft skill mungkin rasanya akan sedikit susah untuk dikembangkan karena kemampuan ini merupakan akumulasi dari proses belajar serta pendewasaan diri. Walaupun begitu, soft skill juga dapat dilatih kok.

Contohnya adalah ketika kamu ingin mengembangkan kemampuan problem solving dan dan kemampuan berpikir kritis kamu dapat membaca secara rutin studi kasus kemudian mencoba memecahkannya. Ketika kamu ingin melatih kemampuan presentasi dan public speaking, kamu bisa mencoba untuk berlatih berbicara di depan kaca atau di depan teman-teman sebaya kamu. Pelatihan dan kursus seputar soft skill juga dewasa ini banyak sekali diselenggarakan.

Nah, setelah membaca informasi tersebut apakah kamu sekarang dapat membedakan soft skill dan hard skill? Tetap semangat jika kamu ingin mengembangkan skill kamu ya!

Sumber gambar header: Pexels

6 Skill di Bidang Digital Marketing yang Wajib Kamu Kuasai

Digital marketing enjadi salah satu bagian bisnis yang wajib dilakukan di era serba digital ini. Digital marketing sendiri adalah upaya untuk memasarkan produk melalui promosi atau iklan kepada target audiens tertentu secara online.

Bagi kamu yang ingin menjadi seorang digital marketer, kamu harus mengetahui tugas seorang digital marketer serta menguasai berbagai tools untuk melakukan strategi digital marketing. Nah, agar dapat bekerja di perusahaan impian, kamu harus tahu skill-skill dalam digital marketing yang sering dijadikan syarat kualifikasi.

Jangan khawatir, DailySocial akan memberi bocoran skill-skill tersebut agar kamu bisa lolos seleksi. Yuk, intip daftarnya di bawah ini.

Mengerti Data Analysis

Data analysis berarti kemampuan untuk memanfaatkan dan memproses data hasil interaksi atau aktivitas pengguna secara online. Perlu diingat, seluruh proses marketing dalam digital marketing dilakukan secara online melalui digital channel.

Maka dari itu, kamu juga harus mampu membaca dan menganalisis data yang dihasilkan dari memantau berbagai strategi marketing yang telah dilakukan. Ini agar kamu dapat memahami target audiens demi mendapat insight yang menarik untuk mengoptimalkan strategi marketing yang dijalankan.

Memiliki Pola Pikir Strategis

Memahami data saja belum cukup. Core atau inti peran seorang digital marketer adalah bagaimana caranya penjualan produk/layanan perusahaan dapat meningkat berkat strategi marketing yang dilakukan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka digital marketer harus bisa berpikir strategis.

Ketika kamu menemui masalah pengguna misalnya, maka giliran kreativitasmu untuk membuat solusi, jenis strategi seperti apa, dan bagaimana melakukannya agar dapat mencapai tujuan bisnis

Memahami SEO & SEM

Algoritma Google akan terus berkembang dan penggunaan keyword untuk optimasi SEO & SEM semakin ketat. Kamu perlu memahaminya untuk keperluan optimasi konten agar terbaca sebagai urutan teratas. Pemahaman terhadap algoritma search engine ini dapat dikatakan sebagai kemampuan dasar untuk menguasai strategi lainnya.

Menjaga Customer Relationship Management (CRM)

Selain memahami perilaku konsumen lewat data, kamu juga harus bisa menjaga hubungan baik dengan mereka. Apa artinya memiliki banyak followers tetapi engagements yang didapat sedikit?

Maka dari itu, kamu perlu menguasai skill CRM untuk menjaga agar para pengikut, pelanggan, konsumen perusahaan tidak cepat ‘lari’. Caranya, kamu harus memberi perhatian lebih kepada konsumen dari sisi personal hingga emosional.

Ini agar kamu bisa meningkatkan customer experience selama menggunakan produk/layanan perusahaan. ‘Jamuan’ yang baik akan menjamin konsumen setia menggunakan produk/layanan perusahaan.

Memahami Media Sosial

Melakukan digital marketing berarti menggunakan segala bentuk digital channel untuk menjangkau audiens, tak terkecuali media sosial yang memiliki pengguna semakin masif. Bagi kamu pengguna media sosial, ini merupakan sebuah keuntungan.

Eits, tapi nggak cukup sebagai pengguna saja. Digital marketer juga harus memahami algortima, cara kerja, data metrik yang unik dan berbeda di masing-masing media sosial. Setelah itu, digital marketer harus bisa menyesuaikan konten yang relevan dan berkualitas bagi masing-masing audiens di media sosial tertentu.

Dengan sifatnya yang interaktif, kamu juga bisa menjaga engagement melalui media sosial sebagai salah satu cara menerapkan CRM. Selain itu, memahami media sosial menjadi penting karena media sosial menjadi platform terbaik untuk menyebarkan campaign, mempromosikan produk, hingga membangun branding.

Memiliki Kemampuan Komunikasi yang Mumpuni

Kemampuan komunikasi merupakan salah satu interpersonal skill yang dibutuhkan dalam digital marketing. Ini karena peran utama digital marketer adalah menyebarkan pesan melalui campaign serta membangun hubungan baik dengan konsumen demi mendapat loyalitas.

Digital marketer sendiri merupakan jembatan antara kepentingan bisnis perusahaan dengan kebutuhan konsumen. Maka, strategi digital marketing yang kamu lakukan harus mengandung pesan bahwa produk/layanan perusahaan hadir sebagai solusi untuk menjawab kebutuhan konsumen.

 

Itu tadi kumpulan skill yang kamu butuhkan jika ingin meniti karier di bidang digital marketing. Sebelum mendaftar, pastikan kamu telah meningkatkan skill-skill marketing yang sesuai dengan kemampuanmu agar bisa menunjang curriculum vitae (CV).

Kamu sudah melakukan langkah yang benar dengan belajar digital marketing karena ini merupakan pekerjaan yang menjanjikan. Gaji seorang digital marketer di Indonesia sendiri berada di kisaran Rp 5-7 juta. Kalau kamu sudah di level expert, gaji yang didapat bisa sampai Rp 14 jutaan, loh!

Jadi, good luck belajarnya!

Sumber gambar header: iStock Photo

Kumpulan Aplikasi dan Layanan yang Membantu Meningkatkan Skill Menulis Anda

Seseorang yang bekerja dalam bidang kepenulisan tentu sangat penting untuk meningkatkan skill menulisnya. Kini Anda bisa memanfaatkan aplikasi yang membantu meningkatkan skill menulis. Pasalnya, sebuah kata-kata itu terkadang cukup rumit dan bukan mudah untuk dipahami dengan baik.

Continue reading Kumpulan Aplikasi dan Layanan yang Membantu Meningkatkan Skill Menulis Anda

Menyinkronkan Kualitas Lulusan SMK dan Industri Startup (UPDATED)

Industri digital di Indonesia bergeliat hebat dalam sepuluh tahun terakhir. Banyak bisnis digital mulai menjamur dengan berbagai macam konsep. Seperti e-commerce, layanan on demand, hingga fintech. Perkembangan industri digital ini seharusnya menjadi sesuatu kabar gembira bagi mereka yang berkecimpung di dunia IT. Utamanya SMK jurusan IT yang selama ini diharapkan memproduksi lulusan siap kerja di bidang IT . Dengan industri yang tumbuh harusnya semakin banyak lulusan yang terserap, tapi kenyataannya tidak demikian. Ada beberapa permasalahan yang lebih dulu diselesaikan.

Permasalahan kualitas lulusan

Mencari talenta berkompetensi merupakan permasalahan industri digital atau startup sekarang ini. Tak hanya untuk lulusan universitas ternyata masalah ini juga menimpa untuk lulusan SMK jurusan IT. Tidak sinkronnya kebutuhan industri dan kurikulum yang dijalankan menjadi salah satu permasalahan mendasar yang diakui banyak pihak.

Salah satu guru SMK, Muhammad Badriatul Anam yang mengampu di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta menilai terjadinya gap antara kualitas lulusan SMK (jurusan IT) dengan industri digital akibat tidak berimbangnya laju perkembangan industri dengan kurikulum ya diterapkan. Anam menjelaskan contoh sederhananya ada di sektor sertifikasi.

“Contoh paling gampang misalnya untuk sertifikasi keahlian tertentu, masih kita temui materi yang diujikan dalam sertifikasi tersebut adalah materi lawas, yang tentu saja tertinggal jauh dari industri digital sekarang ini. Dampaknya lulusan SMK kaget ketika terjun ke dunia kerja, apa yang dia dalami di sekolah ternyata tertinggal dengan apa yang terjadi di lapangan,” ungkap Anam.

Mengatasi hal ini, perlu banyak pihak yang berperan. Untuk sinkronisasi kurikulum dengan dunia industri perlu sumbangsih pemerintah selaku penyusun kurikulum dan standar juga peran serta sekolah dan guru untuk mengkondisikan apa yang didapat oleh anak didiknya sesuai dengan kebutuhan industri. Tidak hanya mengenai materi, tetapi juga semua hal yang berkaitan dengan pembelajaran.

Selain sinkronisasi kurikulum dari pusat dan peran aktif sekolah dan guru untuk menyelaraskan lulusan dan dunia industri alternatifnya adalah adopsi skema teaching factory di sekolah-sekolah. Anam menjelaskan dari teaching factory tesebut kemudian akan muncul work based curriculum. Hal ini sudah banyak diterapkan di banyak SMK hanya saja porsi untuk jurusan IT masih sedikit.

“Contoh di luar IT di sekolah-sekolah sudah muncul Kelas Daihatsu, Kelas Mitshubishi, Kelas Honda, Kelas Yamaha, dan lain sebagainya. Di IT mungkin baru Kelas Mikrotik (Mikrotik Academy Class) sama Kelas Cisco,” ujar Anam.

Sementara itu Tokopedia, salah satu startup yang sudah banyak dikenal masyarakat dan tergolong dalam e-commerce mengungkapkan keterbukaan mereka dalam menerima lulusan SMK jika mereka memiliki kompetensi dan attitude yang baik.

“Pada dasarnya, kami selalu membuka kesempatan bagi talenta-talenta terbaik. Hal terpenting dalam proses hiring adalah skill, kompetensi dan attitude dari kandidat. Jika lulusan SMK tersebut memiliki skill, kompetensi & attitude yang sesuai dengan kebutuhan Tokopedia, kami tentu akan meng-hire kandidat tersebut, meskipun background pendidikannya masih SMK. Namun saat ini, fokus kami lebih kepada memberi pembekalan yang komprehensif kepada siswa dan siswi SMK agar lebih siap menghadapi dunia kerja di kemudian hari,” terang Head of People Tokopedia Pramesti Tyas Wibawanti.

Menyoal permasalahan pencarian talenta Tokopedia memandang hal tersebut sebagai sebuah tantangan yang harus dihadapi. Tyas menjelaskan bahwa hal tersebut dianggap sebagai tantangan dan screening awal dalam menjaring talenta-talenta berbakat yang memiliki kesamaan mimpi dengan Tokopedia.

“Awal berdiri, Tokopedia hanya memiliki 2 orang developer dan saat ini sudah berkembang menjadi lebih dari 300 engineer. Hal utama dalam membangun tim developer adalah menyamakan visi & misi demi menciptakan platform yang bermanfaat bagi orang banyak,” ungkap Tyas.

Tak jauh beda, Bukalapak yang notabene berasama Tokopedia menempati jajaran teratas e-commerce di Indonesia juga membuka kesempatan bagi lulusan SMK. Head of Human Capital Management Bukalapak Gema Buana Putra menjelaskan bahwa Bukalapak membuka dan memberikan kesempatan bagi lulusan SMK di hampir semua posisi yang ada, selama kompetensi yang dimiliki memenuhi standar minimal yang berlaku di Bukalapak.

Tak hanya itu Gema juga menjelaskan bahwa Bukalapak juga sudah terjun ke SMK untuk mencari developer berbakat melalui kompetisi.

“Bukalapak sudah terjun langsung ke SMK-SMK, seperti ke SMK IT Telkom Malang, pada awal tahun 2017. Bahkan di tahun 2016 Bukalapak mengadakan Bukalapak Programming Competititon di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Medan untuk mencari developer yang handal, selain itu Bukalapak Programming Competition ini diselenggarakan untuk terus mendukung dan mewadahi minat dan bakat mahasiswa di bidang teknologi, khususnya competitive programming,” ungkap Gema.

Mendirikan startup

Selain masuk sebagai karyawan di industri digital atau startup salah satu cara untuk lulusan SMK berkecimpung dalam industri tersebut adalah dengan menjadi creator atau sebagai pendiri startup. Toh pembelajaran di SMK juga menyelipkan materi kewirausahaan, tapi pertanyaannya seberapa besar peluang itu?

Jika menilik kompetensi dan pengalaman mungkin akan menjadi sesuatu yang berat. Salah satu pengalaman yang dimiliki lulusan SMK dalam dunia kerja mungkin didapat hanya pada masa PKL (Praktik Kerja Lapangan). Itu pun durasi setiap sekolah berbeda. Bisa dua sampai tiga bulan, bahkan di sekolah tertentu memberikan kesempatan siswanya untuk PKL selama satu tahun.

Peluang lulusan SMK mendirikan startup mungkin terbilang berat. Sangat berat. Disarankan sebaiknya lulusan SMK menimba ilmu di industri selama beberapa tahun terlebih dahulu, baru kemudian mulai merintis startup berbekal kemampuan, ketrampilan, dan mungkin modal yang didapat dari pengalamannya bekerja.

Update : Penambahan komentar dari pihak Bukalapak