OPPO Reno7 Pro Punya Edisi Terbatas League of Legends, Tonjolkan Karakter Champion Jinx

League of Legends atau disingkat LoL garapan Riot Games merupakan salah satu game PC dengan genre multiplayer online battle arena (MOBA) paling populer di dunia dan rival abadi Dota 2. Versi mobile-nya, League of Legends: Wild Rift juga telah tersedia di platfrom Android dan iOS.

Selain itu, pada bulan November lalu serial adaptasi dari game League of Legends tayang di Netflix dengan judul Arcane. Arcane berlatar di tengah perselisihan antar kota Piltover dan Zaun, dua saudari bertempur sebagai musuh dalam perang antara teknologi sihir dan konflik keyakinan.

Dua karakter utama dalam serial adalah Powder (Jinx) dan Vi yang juga merupakan champion legendaris dalam game LoL. Karakter champion lain yang muncul adalah Jayce, Caitlyn, Viktor, Heimerdinger, Ekko, dan Singed. Season satunya terdiri dari sembilan episode, silahkan menontonnya bagi yang belum sempat nonton.

Baru-baru ini, Riot Games dan OPPO juga telah bekerja sama dalam meluncurkan smartphone OPPO Reno7 Pro League of Legends limited edition yang saat ini baru tersedia untuk pasar Tiongkok. Bila versi standar tersedia dalam opsi warna blue, black, dan gold. Perangkat edisi khusus ini hadir dengan banyak perubahan visual yang lebih atraktif layaknya smartphone gaming.

Seperti Arcane, OPPO Reno7 Pro League of Legends edition juga menampilkan elemen dua saudari Jinx dan Vi. Mari tengok di bagian belakang, perangkat ini menampilkan warna hitam dengan finishing matte. Ia punya logo L besar yang cukup menonjol dengan warna biru yang merupakan warna rambut Jinx.

Bingkai kamera bagian atas juga dicat biru dan demikian pula ring kamera yang terdapat di bingkai bawahnya. Bagian tepi pada sekeliling bingkainya juga punya aksen dua warna berbeda yakni biru di kiri dan pink di kanan. Pink ini kemungkinan elemen warna yang diambil dari karakter Vi. Kemudian di sisi kanan bodi terdapat tulisan League of Legends.

Tak sampai di situ, kotak penjualannya spesial karena dikemas dalam rocket cannon milik Jinx dan kelengkapan aksesorinya turut mendapat sentuhan. Selain itu, antarmuka Reno7 Pro edisi ini hadir dengan tema khusus League of Legends.

Dari segi spesifikasi, OPPO Reno7 Pro League of Legends edition identik dengan versi standarnya. Ia mengusung layar AMOLED 6,55 inci FHD+ dengan refresh rate 90 Hz dan menjalankan sistem operasi ColorOS 12 berbasis Android 11.

Dapur pacunya menggunakan chipset MediaTek Dimensity 1200 Max 5G.
Bedanya bila versi standar hadir dengan opsi RAM 8GB, edisi LoL membawa RAM RAM 12GB dan penyimpanan iternal 256GB dengan harga CNY 3.999 atau sekitar Rp9 jutaan.

Sumber: GSMArena

Jelang Akhir Tahun, Huawei Luncurkan Nova 9, MateBook 14, dan GT Runner

Sepertinya di penghujung tahun 2021, banyak vendor yang berlomba-lomba untuk menjual produk terbarunya di pasar Indonesia. Salah satu yang meluncurkan banyak perangkat pada bulan Desember 2021 ini adalah Huawei. Kali ini, Huawei meluncurkan 4 buah produk yang ada dalam kategori smartphone, laptop, dan juga AIoT. Acara peluncurannya sendiri diadakan pada tanggal 8 Desember 2021 yang disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube resmi Huawei Indonesia.

Perangkat pertama yang diperkenalkan kali ini adalah laptop Huawei MateBook 14s dan 14. Kedua laptop ini memiliki desain tipis, hanya 16,7 mm, serta memiliki bobot hanya 1,43 kg. Layarnya yang memiliki resolusi 2,5K (2520 x 1680) dengan rasio 3:2 ini menggunakan refresh rate 90 Hz dengan 1,07 miliar warna dan gamut warna 100% sRGB. Untuk Matebook 14, layarnya memiliki resolusi 2K.

Kedua laptop ini menggunakan prosesor Intel Core H Generasi ke 11 yang tentunya memiliki kinerja tinggi. Selain itu, GPU yang ada sudah menggunakan Iris Xe sehingga mampu memainkan banyak game yang saat ini sudah beredar di pasaran, walapun dengan setting rendah. Laptop ini menggunakan bodi dengan bahan aluminium dengan finishing matte mengkilap. Untuk pengisian daya, kedua laptop tersebut akan diisi melalui port USB-C dengan daya 90 watt.

Patrick Ru, Country Head Huawei CBG Indonesia mengatakan “Konsumen akan dapat menggunakan laptop ini untuk apa saja, baik itu tugas kreatif seperti mengolah foto atau video, tugas yang tidak terlalu menuntut seperti membuka spreadsheet dan menjelajahi web, atau bahkan bermain beragam video game. HUAWEI MateBook 14s & 14 akan menjadi pendamping teknologi terbaik untuk gaya hidup digital dengan produktivitas tinggi seperti saat ini.”

Perangkat kedua adalah smartphone Huawei Nova 9, yang diklaim memiliki kamera yang diambil dari DNA seri P. Kamera tersebut ditenagai oleh 50MP Ultra Vision RYYB colour filter array (CFA) dan XD Fusion Engine. Untuk layarnya, Huawei memasangkan panel dengan refresh rate 120 Hz curved display.

Nova 9 saat ini menggunakan Snapdragon 778G, yang walaupun chipset-nya sudah mendukung 5G, namun hanya memiliki konektivitas 4G. Prosesor ini didinginkan oleh VC Liquid Cooling dan graphene sehingga membuatnya menjadi lebih dingin dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Baterainya sendiri memiliki kapasitas 4300 mAh dengan charger 66 watt.

Patrick Ru mengatakan, “Melalui peluncuran HUAWEI nova 9, Huawei mencoba memberikan pengalaman fotografi yang sempurna kepada pengguna, terutama para generasi muda di Indonesia. Menyelaraskan dengan semangat generasi muda, HUAWEI nova Series didesain sebagai produk andalan yang memberikan pengalaman flagship smartphone di kelas harga menengah.”

“Selain itu, melalui dukungan serangkaian perangkat powerful yang terintegrasi dengan sistem operasinya, HUAWEI nova 9 memperkenalkan serangkaian fitur menarik, seperti salah satunya kamera berkualitas prima yang mampu diandalkan di banyak skenario, termasuk dalam keadaan minim cahaya sekalipun. Kamera ini juga mampu merekam video berkualitas 4K, serta didukung oleh Continuous Front/Rear Recording dan Remote Shutter, yang menawarkan beragam cara bagi pengguna dalam membuat video berkesan,”

Perangkat terakhir adalah Huawei GT Runner. Jam tangan pintar yang satu ini, sesuai dengan namanya, ditujukan untuk mereka yang senag berolah raga lari. Modelnya sendiri juga cukup berbeda dengan Huawei GT3. Untuk fungsinya sendiri sama dengan GT 3.

Huawei MateBook 14s dan 14s akan tersedia untuk pre-order mulai tanggal 8 hingga 17 Desember 2021 dengan harga Rp16.999.000 untuk MateBook 14s dan Rp 13.999.000 untuk MateBook 14. Untuk Huawei Nova 9 dijual dengan harga Rp.7.599.000. Terakhir, untuk Huawei GT Runner akan dibanderol dengan harga Rp. 3.399.000.

DNA Kamera dari Huawei P seri berapa?

Saat ini, Huawei mengklaim bahwa kamera dari Nova 9 dibawa dari jajaran kamera seri P. Namun, kita mengetahui bahwa kamera seri P dari Huawei berbeda dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, saya cukup penasaran dari seri yang mana kamera Nova 9 ini diambil.

Edy Supartono selaku Training Director of Huawei CBG Indonesia mengatakan bahwa Huawei Nova 9 dapat dikatakan setara dengan kamera yang ada pada flagship smartphone. Untuk kamera yang ada pada Huawei nova 9, membawa DNA dari Huawei P series khususnya yakni sensor RYYB. Sensor ini pertama kali diperkenalkan pada P30 Pro dan digunakan pada flagship smartphone Huawei. Susunan desain kamera Star Orbit Ring yang ada pada Huawei Nova 9 berasal dari DNA Huawei P 50 Pro.

Edy melanjutkan bahwa smartphone ini sendiri dilengkapi 50MP Ultra Vision AI Quad Camera System. Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah HUAWEI seri Nova, smartphone ini dilengkapi dengan teknologi kamera kelas unggulan seperti RYYB color filter array (CFA) yang meningkatkan pengambilan cahaya hingga 40% lebih tinggi dan XD Fusion Engine. Fitur-fitur canggih ini sangat meningkatkan kualitas gambar yang dihasilkan smartphone, dan membantu mempertahankan lebih banyak detail dalam foto yang diambil.

Kelangkaan chipset pengaruhi stok Huawei MateBook 14s/14?

Huawei MateBook 14s di luar Indonesia diketahui bahwa cukup banyak diminati oleh konsumen. Hal tersebut membuat ketersediaan barang dari MateBook 14s menjadi berkurang dan cukup sulit untuk ditemukan. Apakah hal tersebut bakal terjadi di Indonesia? Bagaimana dengan stoknya di Indonesia?

Edy mengatakan sejalan dengan komitmen Huawei, Huawei ingin memberikan pengalaman terbaik kepada konsumen, dan dapat memiliki juga menikmati teknologi yang dihadirkan, khususnya MateBook 14s. Terkait dengan ketersediaan barang Huawei MateBook 14s, Huawei Indonesia telah mempersiapkan unit dengan memperhitungkan maupun menganalisa permintaan konsumen akan laptop Huawei di tahun 2021 ini dan memastikan agar permintaan selama periode pre-order dapat terpenuhi.

Lalu bagaimana dengan penempatan kelas dari Nova dan Huawei P Lite?

Harga dari Nova 9 saat ini sudah melebihi dari sebuah smartphone Huawei P Lite. Hal ini cukup membingungkan karena kelas Huawei P adalah flagship dan Nova adalah midrange. Lalu bagaimana Huawei menempatkan smartphone-nya untuk ditujukan pada konsumen yang tepat?

Edy menjelaskan bahwa terkait dengan kelas, Huawei nova 9 masih tetap berada di mid-range, karena Huawei P Lite sendiri merupakan bagian dari seri smartphone flagship. Huawei P yang tentunya memiliki spesifikasi yang berbeda dan lebih tinggi. Hadirnya teknologi flagship di Huawei nova 9 menunjukkan komitmen Huawei untuk menghadirkan teknologi terbaik di kelas smartphone mana pun yang kami miliki sekaligus memotivasi kami untuk menghadirkan gebrakan baru di smartphone flagship Huawei, seperti P series di tahun mendatang.

[Review] Realme 8i: Smartphone 120 Hz dengan Harga Terjangkau

Di penghujung tahun 2021, realme kembali memiliki sebuah perangkat yang memiliki harga terjangkau. Perangkat yang satu ini memiliki sebuah fitur yang mungkin sebelumnya tidak pernah terpikirkan bisa dimiliki pada harga di bawah 2,5 juta. Perangkat yang dimaksud adalah realme 8i dengan varian 4/64 GB.

Perangkat dengan varian yang satu ini pun datang ke meja pengujian tim Dailysocial. Sayangnya, fitur yang diberikan oleh realme pada versi 4/64 GB cukup berbeda dengan yang ada pada varian atasnya. Hal tersebut termasuk DRE atau Dynamic RAM Expansion yang bisa membantu RAM dalam menyimpan segala cache yang terjadi selama pemakaian. Padahal, penggunaan RAM 4 GB tentu saja membutuhkan ruang lebih agar pemakaian bisa menjadi lebih lancar.

Realme mengedepankan layarnya yang digunakan refresh rate 120 Hz. Mereka bahkan menyebutnya sebagai smartphone dengan layar 120 Hz pertama dengan harga di bawah 3 juta rupiah, yang berarti juga termurah di Indonesia untuk saat ini. Realme 8i juga menjadi yang pertama di Indonesia yang menggunakan Mediatek Helio G96.

Spesifikasi dari realme 8i yang saya dapatkan bisa dilihat pada tabel berikut

SoC Mediatek Helio G96
CPU 2 x 2.05 GHz Cortex-A76 + 6 x 2.0 GHz Cortex-A55
GPU Mali-G57 MC2
RAM 4  GB LPDDR4x
Internal 64 GB UFS 2.1
Layar 6.6 inci 2412×1080 IPS 120 Hz
Dimensi 164.1 x 75.5 x 8.5 mm
Bobot 194 gram
Baterai 5000 mAh 18 watt
Kamera 50 MP / 12,5 MP utama, 2 MP makro, 2 MP bokeh, 16 MP Selfie
OS Android 11 Realme UI 2

Hasil dari CPU-Z, AIDA64, serta Sensor Box dapat dilihat sebagai berikut:

Sayangnya, dengan menghadirkan 120Hz pada smartphone yang satu ini, membuat realme mengurangi beberapa fitur. Hal tersebut seperti speaker stereo dan NFC. Walaupun begitu, kedua fitur tersebut memang tidak terlalu penting. Seperti NFC yang belum banyak digunakan selain untuk mengisi kartu uang elektronik dan speaker stereo yang bisa disubstitusi dengan menggunakan earphone.

Unboxing

Seperti inilah isi dari paket penjualan smartphone realme 8i. Didalamnya hanya akan ditemukan kabel USB-C, charger, serta back case. Realme menyertakan charger 18 watt untuk mengisi baterai pada smartphone ini.

Desain

Desain belakang dari setiap perangkat realme memang didesain berbeda satu dengan lainnya. Seperti perangkat yang saya dapatkan yang memiliki warna bernama space purple. Realme menggunakan konsep desain mengalir sehingga terlihat seperti galaksi berwarna ungu. Desain ini juga terlihat cukup minimalis tanpa campuran warna lain dengan logo realme yang berada di sebelah kiri bawah.

Kamera terletak pada sebelah kiri atas dari sisi belakang realme 8i. Terdapat 4 bundaran yang terdiri dari kamera utama, makro, depth, serta lampu flash LED. Kamera utama dengan resolusi 50 MP terletak pada sebelah kiri atas diikuti dengan depth sensor pada sebelah kanannya. Di baris bawahnya, terdapa kamera makro yang disertai dengan LED flash.

Layar realme 8i memiliki resolusi 2412 x 1080 pada layar dengan dimensi 6,6 inci dengan model punch hole pada sebelah kiri atas. Smartphone ini menggunakan layar jenis IPS dengan refresh rate 120 Hz yang sayangnya tidak dilindungi dengan lapisan pelindung seperti Gorilla Glass. Walaupun begitu, realme 8i sudah terlapisi dengan lapisan tahan gores sehingga cukup menahan goresan saat berada didalam kantong celana. Terus terang saja, perangkat yang kami dapatkan sudah terkena goresan semenjak dibuka dari paket penjualannya dan untungnya hanya lapisan tersebut yang kena.

Pada sisi sebelah kiri, dapat ditemukan slot SIM serta tombol volume naik dan turun. Untuk sebelah kanannya, terdapat tombol power yang juga sekaligus sebagai sensor sidik jari. Untuk bagian bawahnya, dapat ditemukan port audio 3.5 mm, microphone, USB-C, serta speaker. Tidak ditemukan apa pun pada sisi sebelah atasnya.

Realme 8i sudah menggunakan sistem operasi Android 11 dengan antarmuka realme UI 2.0. Antar muka yang digunakan pada realme 8i masih memiliki app drawer sehingga Anda akan menemukan semua aplikasi di sana. Homescreen-nya juga memiliki beberapa gesture seperti swipe up untuk membuka app drawer dan swipe down untuk membuka fungsi search.

Jaringan

Realme 8i menggunakan chipset Mediatek Helio G96 yang ditujukan untuk para gamer dan pengguna mainstream. Oleh karena itu, perangkat ini sudah menggunakan modem yang sudah mendukung teknologi terkini, seperti Carrier Aggregation untuk 4G. Kategori LTE yang ada pada perangkat ini masuk dalam Cat 13 untuk download.

Kanal LTE yang didukung pada smartphone ini meliputi band 1, 3, 5, 8, 38, 40, dan 41. Tentunya, band yang didukung adalah yang sudah digunakan oleh operator seluler di Indonesia. Selain mendukung Dual 4G, perangkat ini juga sudah mendukung fitur dual VoLTE.

Perangkat ini juga sudah mendukung teknologi WiFi 5 atau yang dikenal dengan 802.11 ac. Hal tersebut tentu membuat realme 8i memiliki koneksi WiFi yang jauh lebih kencang karena menggunakan jaringan 5 GHz. Realme 8i juga sudah mendukung bluetooth versi 5.0.

Kamera

Selain layarnya yang memiliki refresh rate 120 Hz, realme 8i juga mengedepankan kamera utamanya. Perangkat yang satu ini menggunakan sensor ISOCELL JN1 50 MP untuk kamera utamanya. Kamera ini menggunakan teknologi ISOCELL 2 yang mampu menangkap cahaya lebih baik dari pendahulunya. Selain itu, sensor ini juga menggunakan algoritma Tetracell yang menggabungkan 4 piksel menjadi 1 yang menghasilkan gambar dengan resolusi 12,5 MP.

ISOCELL S5KJN1 dengan format 1/2.76″ mampu menangkap gambar dengan baik saat dalam kondisi cahaya yang cukup. Bahkan, mode malam pada realme 8i mampu mengambil gambar dengan bagus pada saat kondisi cahaya redup. Namun, gambar yang dihasilkan sepertinya menjadi tidak terlalu tajam saat fungsi HDR-nya dinyalakan. Walaupun begitu, hal tersebut tidak membuat gambar yang dihasilkan menjadi lebih buruk.

Untuk kamera makro, seperti biasa gambar yang dihasilkan tidak terlalu tajam. Apalagi, kamera ini membutuhkan jarak yang pas sehingga hasilnya tidak blur. Saya sendiri membutuhkan waktu khusus untuk membiasakan diri dengan jarak untuk mengambil foto makro. Berikut adalah contoh gambarnya

Kamera selfie-nya ternyata juga bisa menangkap gambar dengan cukup baik. Sensor SK Hynix Hi-1364Q mampu mengambil gambar dengan tingkat noise yang cukup rendah. Sama dengan kamera utamanya, saat HDR dinyalakan maka tingkat ketajamannya sedikit menurun.

Pengujian

Realme 8i menggunakan chipset 4G terbaru dari Mediatek, yaitu Helio G96. Cip yang satu ini ternyata memiliki spesifikasi CPU yang sama dengan Helio G95, yaitu 2 core Cortex A76 dengan kecepatan 2,05 GHz pada cluster kinerja dan 6 inti prosesor Cortex A55 pada cluster efisiensi berkecepatan 2 GHz. Bedanya, Helio G96 menggunakan GPU yang lebih lambat, yaitu Mali G57 MC2.

Hal tersebut tentu saja membuat saya penasaran dan mencobanya pada 2 skenario yang sering digunakan, yaitu bekerja dan bermain. Kedua skenario tersebut tentu saja menggunakan aplikasi yang ada pada Google Play Store. Untuk menjalankan pengujian ini, saya sudah menggunakannya selama 2 minggu penuh.

Bermain Game

Seri G dari Mediatek memang ditujukan untuk mereka yang gemar bermain game. Apalagi dengan menggunakan Cortex A76 yang memang kencang untuk menjalankan game yang ada pada platform Android. Namun, penggunaan Mali G57 MC2 memang kadang tidak lebih kencang dari G76 MC4 yang digunakan pada Helio G95. Jadi, akan ada beberapa game yang pengalaman bermainnya akan menjadi lebih rendah.

Pada realme 8i, saya hanya menggunakan 2 buah game saja. Hal ini memang cukup berkaitan dengan waktu uji dari perangkat yang satu ini. Genshin Impact yang merupakan sebuah keharusan karena sangat memakan resource dari smartphone pasti digunakan untuk menguji. Pokemon Unite juga digunakan karena mampu diajak bermain pada grafis tinggi dan framerate 60 fps.

Genshin Impact hanya bisa dijalankan dengan cukup lancar pada saat game berada pada profile lowest dan diubah ke 60 fps. Rata-rata framerate yang saya dapatkan kali ini adalah sekitar 40 fps. Untuk Pokemon Unite, perangkat ini bisa menjalankan dengan rata-rata framerate 57 fps pada seting grafis tertinggi. Kedua game tentu saja dapat berjalan tanpa masalah.

Untuk mengukur framerate, saya menggunakan aplikasi GameBench yang akurat dalam menghitung frame per detiknya

Bekerja dan hiburan

Untuk kali ini, penggunaan aplikasi yang saya gunakan sehari-hari memang tidak selengkap biasanya. Hanya aplikasi sosial media seperti Facebook, Tiktok, Twitter, Instagram, Zoom, dan Whatsapp serta aplikasi editor Filmora Go saja yang digunakan. Walaupun tidak menggunakan Trello dan Slack pada perangkat ini, namun sepertinya beberapa aplikasi tersebut sudah mewakili sebagian besar yang ada di Google Play.

Saya juga menonton Youtube dengan menggunakan perangkat ini saat ada beberapa peluncuran pada bulan Desember 2021. Dan hasilnya memang tidak ada masalah. Bahkan masalah panas pun tidak muncul pada perangkat yang satu ini. Namun karena speaker-nya hanya satu, saat menonton video ada baiknya menggunakan earphone agar suaranya lebih enak didengar.

Benchmarking

Realme 8i menggunakan cip baru dari Mediatek dengan Helio G96. Tentunya akan banyak yang penasaran bagaimana kinerjanya dibandingkan dengan G95. Untuk itu, saya menghadirkan kembali Helio G95, SD 678, dan SD 720. Berikut adalah hasilnya

Sayangnya, ada beberapa benchmark yang menolak berjalan pada perangkat yang satu ini. Entah apakah karena penggunaan RAM 4 GB atau memang masih ada bug pada perangkat ini. Namun, sebagian benchmark yang saya gunakan seharusnya sudah menggambarkan kinerja perangkat ini secara keseluruhan.

Uji baterai: 5000 mAh

Untuk menguji baterai dengan kapasitas 5000 mAh memang membutuhkan 1 hari khusus untuk menjalankannya. Namun, aplikasi yang ada saat ini belum bisa merepresentasikan pemakaian sehari-hari. Sebuah pengujian menunjukkan bahwa pemakaian smartphone tidak didominasi untuk bermain game, namun untuk hiburan seperti menonton video dan mendengarkan musik serta sosial media.

Saya mengambil patokan dengan menggunakan sebuah file MP4 yang memakai resolusi 1920 x 1080 yang diulang sampai baterai habis. Realme 8i dapat bertahan hingga 13 jam 2 menit. Setelah habis, saya langsung mengisi kembali baterainya dengan menggunakan charger bawaan 18 watt. Hasilnya, baterai akan terisi penuh dalam waktu kurang dari 2,5 jam.

Verdict

Banyaknya teknologi yang ditanamkan pada smartphone dengan harga premium memang membuat semua orang ingin merasakannya. Sayang memang, teknologi layar dengan refresh rate tinggi membuat orang cukup iri karena tidak memiliki dana untuk membelinya. Realme melihat masalah yang satu ini dan berusaha membawa teknologi 120 Hz dengan harga yang lebih terjangkau. Hal tersebut terwujud dengan realme 8i.

Kinerja smartphone yang satu ini memang cukup baik. Dengan menggunakan Mediatek Helio G96 membuatnya menjadi salah satu perangkat yang cukup kencang pada rentang harganya. Kinerja tersebut pun disokong dengan baterai 5000 mAh yang mampu bertahan seharian. Sayangnya, pada perangkat yang saya dapatkan tidak memiliki DRE, yang seharusnya mampu meningkatkan kinerja perangkat yang hanya memiliki RAM 4 GB saja.

Untuk kamera yang dimiliki oleh realme 8i, hasilnya memang benar-benar bagus. Kamera 50 MP yang ada mampu menangkap gambar dengan bagus pada kondisi cahaya yang terang maupun rendah. Sayangnya memang, kamera ultrawide sepertinya bukan pilihan realme untuk dipasangkan pada perangkat yang satu ini. Padahal, kamera tersebut lebih banyak digunakan dibandingkan dengan kamera makro.

Realme 8i dengan konfigurasi RAM 4G dengan penyimpanan internal 64 GB seperti yang saya dapatkan dijual dengan harga Rp. 2.499.000. Tentunya harga ini terlihat cukup murah untuk merasakan layar 120 Hz yang saat ini diketahui memiliki harga yang mahal. Dan dengan kinerja yang cukup baik pada smartphone ini, membuat realme 8i menjadi salah satu perangkat untuk hiburan dan bermain game yang memiliki harga terjangkau.

Sparks

  • Layar nyaman dengan 120 Hz
  • Kamera yang bagus untuk sebuah smartphone dengan harga di bawah 3 juta
  • Kinerja yang cukup baik untuk kebutuhan sehari-hari dan bermain game
  • Daya tahan baterai yang cukup panjang
  • Realme UI 2 yang responsif
  • Desainnya yang cukup menarik perhatian

Slacks

  • RAM 4 GB tidak memiliki DRE yang seharusnya membuat perangkat ini lebih nyaman digunakan
  • Hanya memiliki 1 speaker
  • Tidak memiliki kamera wideangle

Interview dengan Madhav Sheth: Realme 9 Fokus pada Kamera Utama

Tanggal 7 Desember 2021 yang lalu mungkin merupakan hari yang cukup bersejarah untuk realme Indonesia dan global. Pasalnya, Madhav Sheth yang saat ini ditunjuk sebagai Presiden dari Internasional Business Unit realme, hadir ditengah para jurnalis untuk dikorek keterangannya mengenai perusahaannya tersebut.  Madhav adalah key person di realme Afrika, Asia Pasifik (termasuk Indonesia), Eropa Tengah dan Timur, Amerika Latin, Timur Tengah, serta Eropa Barat.

Madhav mengatakan bahwa realme merupakan disruptor di pasar smartphone global, merek trendsetter teknologi yang berfokus pada generasi muda yang menawarkan teknologi serta desain trendi dan kualitas yang terbaik dengan harga bersaing. Sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memainkan peran yang penting bagi realme. Saat ini, realme menduduki peringkat 5 di Indonesia. Memasuki tahun 2022, realme Indonesia terpacu untuk menjadi merek smartphone No. 1 dalam kurun waktu 2 tahun,

Dari segi produk, realme telah mengungkapkan akan masuk dan mendisrupsi segmen premium dengan memunculkan banyak ‘Flagship Killer‘, di mana perangkatnya akan memiliki harga terjangkau denga fitur dari smartphone flagship. Realme juga ingin teknologi mereka dapat diakses oleh semua orang.

Dalam pengembangan AIoT, realme memiliki strategi produk AIoT “1+5+T”; di mana smartphone sebagai perangkat utama ( yang ditunjukkan dengan angka 1). Selanjutnya produk seperti laptop, TV, jam tangan pintar, headphone nirkabel, dan speaker pintar masuk dalam kategori 5. Kategori T atau TechLife yang merupakan perangkat AIoT akan difokuskan untuk menjadi produk AIoT nomer 1 di Indonesia.

Pada tahun 2022 nanti, realme bakal meluncurkan GT 2 Pro yang menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 terbaru. Hal inilah yang bakal menjadi flagship pertama mereka yang dilengkapi dengan chipset seri paling atas dari Qualcomm. Produk lainnya juga akan dibeberkan nanti pada saat MWC 2022 di Barcelona berlangsung. Jadi, kita tunggu saja informasi selanjutnya dari realme.

Lalu bagaimana dengan kelangkaan chipset? Apakah masih akan menggunakan Unisoc?

Dunia saat ini masih terkena masalah kelangkaan chipset yang membuat semua produsen menaikkan harga dan bahkan telat dalam memproduksinya. Hal tersebut tentu saja termasuk realme, Qualcomm, dan juga Mediatek. Unisoc merupakan salah satu cara realme untuk memenuhi kebutuhan para konsumennya pada kelas entry level agar tetap mendapatkan perangkat komunikasi berbasis Android tersebut. Lalu apakah realme akan masih tetap menggunakan Unisoc?

Madhav mengatakan kepada Dailysocial bahwa sebagai sebuah brand baru, realme ingin memberikan juga kesempatan pada brand baru lainnya di industi yang memiliki produk dengan kualitas bagus. Produk tersebut tentu harus berjalan dengan filosofi produk dari realme, yaitu trendsetting technology and trendsetting design at best quality. Realme ternyata melihat potensi tersebut dari Unisoc yang memiliki performa yang stabil. Sebelumnya realme telah memiliki pengetahuan tentang Unisoc, sehingga memberi kami lebih banyak waktu untuk memaksimalkan seluruh pengalaman.

Hal tersebut tentunya tertuang dalam perangkat terbaru mereka yang belum lama ini diluncurkan. Dan memang, realme C25Y yang menggunakan Unisoc Tiger T610 sudah lebih maksimal dibandingkan dengan perangkat sebelumnya.

Ada bocoran untuk Realme 9?

Tahun baru tentu saja seri baru pula yang bakal diluncurkan oleh realme. Setelah sukses dengan seri angka, realme 8, tentunya banyak yang penasaran dengan seri mereka nantinya di tahun 2022. Lalu bocoran apa yang diberikan Madhav untuk realme seri 9?

Madhav mengatakan bahwa mereka memiliki rencana yang cukup besar pada realme 9. Pada dasarnya realme 9 nantinya akan ada peningkatan pada sisi kameranya, di mana fitur-fitur dan teknologi yang ada pada perangkat flagship nantinya akan dibawa pada perangkat midrange yang satu ini. Jadi nantinya teknologi ini bakal bisa dirasakan oleh lebih banyak orang tanpa harus mengorbankan performa yang dibawanya.

Kamera utama nantinya masih akan menjadi highlight untuk realme 9. Oleh karena itu, pengembangan pada kamera utama juga masih akan dilakukan untuk membuatnya lebih baik lagi. Hal ini tentu saja menjadi sebuah hal yang patut ditunggu oleh para konsumen realme, termasuk saya. Rasanya tidak sabar untuk menunggu perangkat baru ini luncur di Indonesia.

Inilah Rangkaian Fitur Fotografi Pada OPPO A95 & Hasil Fotonya

Dari segi teknologi, kemampuan kamera smartphone masa kini memang sudah tergolong mumpuni. Bukan hanya sekedar untuk mengabadikan momen-momen penting dalam kehidupan kita, tetapi juga dapat menunjang pekerjaan atau bisnis, hingga menyalurkan hobi dan mengekspresikan kreativitas.

Komputasi pemrosesan gambar yang canggih, ditambah beragam fasilitas berbasis AI, kian memberi pengguna keleluasaan dalam berkreasi di berbagai kondisi cahaya. Hal itu juga ditawarkan oleh smartphone kelas menengah A series terbaru dari OPPO yakni A95 lewat AI Scene Enhancement.

Ketika AI Scene Enhancement diaktifkan, sistem kamera akan secara otomatis mengenali jenis pemandangan dan objek foto, kemudian meningkatkan warna dan saturasi dalam setiap bidikan. Hasil fotonya pun menjadi lebih menarik dan less editing, bila ingin diedit lebih jauh tetap bisa dilakukan di smartphone dengan menggunakan edit foto seperti Lightroom.

48MP AI Triple Camera

Tiga unit kamera tersemat di bagian belakang OPPO A95, kamera utama sudah menggunakan sensor 1/2.0 inci beresolusi 48MP 0.8µm dengan lensa wide 26mm ber-aperture f/1.7. Tentu saja, dengan metode Quad Bayer secara default kamera utama OPPO A95 menghasilkan foto 12MP dengan ukuran per piksel lebih besar yakni 1.6µm.

Hal ini memastikan bahwa kamera OPPO A95 dapat diandalkan untuk keperluan yang lebih serius. Misalnya memotret foto produk untuk mempromosikan produk melalui media sosial atau membuat katalog produk yang bagus untuk agar terlihat menarik di mata calon konsumen.

Di samping kamera utama, OPPO A95 memiliki kamera 2MP f/2.4 sebagai depth sensor yang dipakai untuk menghasilkan bokeh yang rapi dan meningkatkan efek filter, serta 2MP f/2.4 untuk bidikan macro. Sementara, kamera depan 16 MP f/2.4 tersemat pada punch hole di layar AMOLED-nya.

Fitur Kamera OPPO A95

Bagi penggemar fotografi dan para digital content creator, rangkaian fitur kamera pada OPPO A95 mendorong proses kreatif semakin luas. Misalnya mode portrait yang terus berkembang, mode night, dan juga mode expert.

Dengan mode portrait, tak hanya memungkinkan kamera menciptakan efek kedalaman bidang sehingga dapat menonjolkan subjek dengan latar belakang bokeh menawan. Namun juga dibekali fitur AI Beautification yang levelnya bisa disesuaikan agar tidak berlebihan dan terdapat beberapa efek filter alias style yang dapat menimbulkan nuansa baru serta lebih dramatis.

Selain itu, dengan mode night – kamera OPPO A95 dapat beradaptasi dengan tingkat intensitas cahaya yang minim dan tetap dapat menghasilkan foto yang cerah. Terakhir tetapi tak kalah penting, di tangan kreatif mode expert adalah segalanya, mode ini dapat membantu mengeksplorasi berbagai gaya pemotretan baru dan mengeksekusi ide menjadi sebuah karya yang sangat personal.

Kebalikan dari AI Scene Enhancement yang super praktis, dengan mode expert Anda yang memegang kontrol atas karya foto. Mulai dari ISO, Anda dapat menghasilkan foto super jernih dengan ISO kecil atau justru menampilkan noise sebagai bagian dari elemen artistik. Demikian pula dengan fokus yang tak harus selalu sempurna, gerakan kabur dengan shutter speed rendah, hingga karakter warna berbeda dengan mengotak-atik white balance.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

Smartphone Gaming Vs Konsol Genggam Snapdragon G3x Gen 1, Apakah Gamer Membutuhkannya?

Untuk bermain game mobile dengan nyaman, harus diakui bahwa chipset pada smartphone kelas menengah sudah lumayan powerful untuk menangani berbagai game populer di Google Play Store. Sebagian besar perangkat menengah telah dibekali layar dengan refresh rate 90 Hz atau bahkan 120 Hz dan disandingkan dengan touch sampling rate tinggi. Keduanya angka ini dianggap penting kala bermain game-game kompetitif yang membutuhkan respons cepat.

Kebanyakan smartphone flagship terbaru, misalnya yang ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 888 juga memiliki kekuatan yang dibutuhkan untuk menangani game dengan pengaturan grafis rata kanan secara mulus. Sementara bagi yang mendambakan pengalaman bermain game mobile terbaik, tersedia opsi smartphone gaming.

Tahun depan, kemungkinan bakal tersedia perangkat khusus untuk gaming alias konsol genggam (handheld) berbasis Android yang menawarkan pengalaman bermain game mobile melampaui smartphone gaming. Perangkat tersebut akan ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon G3x Gen 1 Gaming Platform. Mari bahas lebih banyak.

Snapdragon 8 Gen 1 dan Snapdragon G3x Gen 1

Belum lama ini, Qualcomm telah mengumumkan chipset mobile generasi berikutnya dengan penamaan baru yakni Snapdragon 8 Gen 1 yang akan menenagai smartphone flagship dan gaming keluaran tahun 2022.

SoC ini dibangun dengan proses fabrikasi 4 nm dan menggunakan arsitektur ARMv9 terbaru dari ARM. Kalau dibandingkan dengan Snapdragon 888, CPU milik Snapdragon 8 Gen 1 punya kinerja hingga 20% dengan efisiensi daya 30% lebih baik.

Sementara, Adreno barunya menjanjikan peningkatan kinerja olah grafis hingga 30% dengan efisiensi daya 25% lebih baik. Didukung fitur Snapdragon Elite Gaming, termasuk rendering volumetrik, tingkat variabel shading yang ditingkatkan, dukungan layar dengan refresh rate 144 Hz pada resolusi QHD+, dan Unreal Engine 5.

Rangkaian peningkatan tersebut membuat smartphone flagship dan gaming dengan Snapdragon 8 Gen 1 menjadi mesin gaming yang amat powerful. Lalu, apa yang ditawarkan oleh Snapdragon G3x Gen 1?

Snapdragon G3x Gen 1 adalah platform berbasis Android yang memungkinkan para gamer memiliki perangkat terbaik untuk bermain game Android yang benar-benar premium dan imersif.

Dasar dari platform gaming ini adalah chipset Snapdragon G3x Gen 1 dengan GPU Adreno dan teknologi Snapdragon Elite Gaming yang diambil dari Snapdragon 8 Gen 1. Perangkat tersebut dapat menjalankan game hingga frame rate 144 fps pada tampilan 10-bit HDR.

Tentu saja, sebagai konsol genggam – perangkat gaming dengan Snapdragon G3x Gen 1 dapat dihubungkan ke layar lebih besar seperti tv dan monitor dengan output 4K. Serta, mendukung tethering ke headset mixed reality melalui port USB-C.

Sekarang mari lihat ROG Phone 5s Pro, smartphone gaming terbaru ASUS yang baru saja masuk di Indonesia. Ketika ditandemkan dengan aksesori ROG Kunai GamePad, ROG Phone 5s Pro berasa seperti Nintendo Switch. Meski di awal butuh penyesuaian, bermain dengan aksesori gamepad terasa lebih menyenangkan.

Smartphone gaming seperti ROG Phone 5s Pro ini dari awal dirancang dengan fokus utama menghadirkan pengalaman bermain game mobile terbaik. Jadi, apakah kita benar-benar membutuhkan perangkat khusus untuk gaming?

Menurut Qualcomm, salah satu tantangan besar ketika bermain game dengan grafis berat di smartphone ialah frame rate akan turun saat suhu perangkat memanas. Perangkat gaming dengan Snapdragon G3x Gen 1 ini menjanjikan kinerja berkelanjutan yang stabil tanpa kompromi.

Kontrol gamepad lebih baik dengan dukungan controller mapping technology dari AKSys yang memungkinkan penggunaan pengontrol bawaan pada beragam game. Tak sebatas game mobile, para gamer juga dapat streaming game dari konsol di rumah atau PC Anda, serta bermain game melalui layanan cloud gaming.

Saat ini, Qualcomm bekerja sama dengan Razer untuk menyediakan Snapdragon G3x handheld gaming developer kit pertama yang tersedia secara eksklusif untuk para developer. Untuk sekarang, fokus Qualcomm adalah membangun platform gaming tersebut bersama komunitas developer, setelah itu OEM dapat masuk dan membuat perangkat gaming untuk dinikmati konsumen. Kita tunggu saja perkembangannya.

Mengintip Seri Smartphone ASUS RoG Phone 5s Terbaru, si Kembar yang Lebih Kencang

ASUS kembali akan meluncurkan 2 smartphone gaming terbarunya di tahun 2021. Kali ini, tentu saja kinerjanya akan lebih kencang jika dibandingkan dengan ASUS ROG Phone 5 yang sudah diluncurkan pada pertengahan tahun 2021 yang lalu. Dan seperti biasa, ASUS mengumpulkan para jurnalis untuk melakukan sneak peek pada 2 perangkat terbarunya tersebut. Seri yang akan diluncurkan adalah ASUS ROG Phone 5s.

Pada seri tersebut, 2 smartphone yang bakal dihadirkan di Indonesia adalah ASUS ROG Phone 5s dan ASUS ROG Phone 5s Pro. Jika dilihat, kedua smartphone ini hampir tidak memiliki perbedaan dengan ASUS ROG Phone 5 dan ASUS ROG Phone 5 Ultimate. Untuk ROG 5s Pro dan ROG 5 Ultimate, perbedaannya ada pada ROG Vision yang menyala di bagian belakangnya, di mana smartphone terbarunya ini akan memiliki animasi yang berwarna.

Kedua smartphone ini nantinya akan ditenagai dengan Qualcomm Snapdragon 888+. Tentu saja, hal tersebut membuat ASUS ROG Phone 5s series ini menjadi yang pertama di Indonesia yang menggunakan SoC tersebut. Perbedaan antara Snapdragon 888 dan 888+ sendiri terletak pada clock speed prosesor Cortex X1, di mana Snapdragon 888 ada pada 2,84 GHz dan Snapdragon 888+ ada pada 3 GHz.

ASUS ROG Phone 5s yang dihadirkan pada saat acara sneak peek memiliki RAM 8GB, persis dengan ASUS ROG Phone 5 yang sudah diluncurkan sebelumnya. Saya belum mendapatkan informasi apakah nantinya akan keluar versi 12 GB juga atau tidak. ASUS ROG Phone 5s Pro juga hadir dengan RAM 18 GB pada saat acara sneak peek tersebut. Sepertinya versi Pro juga bakal keluar dalam 1 varian saja dan akan memiliki bonus AeroCool 5.

ASUS ROG Phone 5s dan versi Pro-nya akan diluncurkan pada tanggal 4 Desember 2012. Untuk informasi varian dan harga juga bakal dibuka pada peluncurannya nanti. Oleh karena itu, mari kita tunggu saja kehadirannya.

ROG Phone 5 akan Discontinue?

Saya sempat bertanya kepada Advent Jose sebagai Product Marketing ASUS Indonesia mengenai nasib dari ASUS ROG Phone 5. Dengan munculnya ASUS ROG Phone 5s, tentu saja versi lamanya tersebut akan memiliki kinerja yang tidak lebih kencang. Lalu apakah ASUS memutuskan untuk men-discontinue ASUS ROG Phone 5?

Jose mengatakan bahwa ASUS ROG Phone 5 saat ini masih tersedia di pasaran dan masih bisa dibeli. Nantinya, orang juga akan bisa memilih untuk kekuatan smartphone-nya sendiri seperti apa dan harga yang mereka suka yang mana. Untuk harganya sendiri nantinya akan cukup menarik. Jadi, hal ini akan menambah alternatif pilihan untuk konsumen di Indonesia.

kiri ke kanan: ASUS ROG Phone 5, ASUS ROG Phone 5s, dan ASUS ROG Phone 5s Pro

Untuk saat ini pula, Jose mengatakan bahwa ROG Phone 5 masih akan tetap diproduksi. Lini ROG Phone 5 dan 5s nantinya akan dihentikan produksinya saat ASUS sudah meluncurkan ROG Phone generasi berikutnya. Untuk aksesoris sendiri nantinya antara ROG Phone 5 dan 5s akan compatible satu sama lainnya.

Bug WiFi pada Snapdragon 888, bagaimana ASUS menanggulanginya?

Saat ini, beberapa smartphone yang menggunakan chipset Snapdragon 888 tidak luput dari beberapa masalah. Salah satunya adalah sebuah bug di mana fungsi WiFi akan mati pada saat mencapai suhu tertentu. Masalah ini pun juga terlihat pada beberapa perangkat ASUS ROG Phone 5. Lalu bagaimana tanggapan dari ASUS Indonesia mengenai hal ini?

Jose mengatakan bahwa ASUS aware terhadap masalah tersebut dan sedang menangani isu mengenai matinya WiFi pada Snapdragon 888. Intinya jika ada pengguna ada yang terkena, agar langsung datang ke service center untuk melakukan servis. ASUS akan menjamin produk itu akan benar-benar kembali normal. Oleh karena itu, konsumen tidak perlu khawatir mengenai bug yang satu ini karena ASUS sudah pasti akan menangani unit tersebut.

Penanganan mengenai masalah ini juga sudah dilakukan dengan mengeluarkan sebuah firmware. Nantinya untuk ASUS ROG Phone 5s sendiri juga akan terlindungi dari bug WiFi ini juga. Jadi setelah membeli ASUS ROG Phone 5, konsumen disarankan untuk langsung melakukan update firmware ke versi yang paling baru. Firmware tersebut juga saat ini sudah disediakan oleh ASUS, sehingga diharapkan pengguna akan bisa langsung terlindungi pada saat sudah membuka paket penjualannya.

Duo Honor 60 Resmi Diperkenalkan, Versi Pro Ditenagai Chipset Snapdragon 778G+

Honor telah mengumumkan smartphone kelas menengah terbarunya, Honor 60 dan Honor 60 Pro. Versi Pro-nya diklaim menjadi perangkat pertama yang ditenagai oleh Snapdragon 778G+, salah satu chipset baru Qualcomm yang dirilis pada bulan Oktober lalu.

SoC ini dibuat pada teknologi proses 6nm dan merupakan pembaruan dari Snapdragon 778G yang masih digunakan pada Honor 60 original dan para pendahulunya (seri Honor 50).

Snapdragon 778G+ membawa peningkatan pada kinerja CPU dan GPU. Dirancang untuk menghadirkan pengalaman bermain game mobile dengan lancar, bersama modem 5G Snapdragon X53, dan AI Engine generasi ke-6.

CPU octa-core Kryo 670 pada Snapdragon 778G+ sekarang berjalan hingga 2,5 GHz, naik dari 2,4 GHz. Sementara, GPU Adreno 642L telah ditingkatkan dan menjanjikan kinerja 20% lebih tinggi.

Dari segi layar, versi Pro-nya sedikit lebih baik. Keduanya sama-sama mengusung panel OLED yang mampu menampilkan 1 miliar warna dan refresh rate tinggi 120 Hz.

Bedanya Honor 60 hadir dengan layar flat 6,67 inci beresolusi 1080×2400 piksel dan mendukung HDR10. Sedangkan, versi Pro membawa layar 6,78 inci dengan tepi kiri dan kanan melengkung pada sudut 58 derajat, beresolusi 1200×2652 piksel, dan mendukung HDR10+.

Beralih ke sektor kamera, versi Pro lagi-lagi sedikit lebih unggul. Bagian belakang tersemat konfigurasi triple camera, dengan kamera utama 108MP, kamera dengan lensa ultrawide 122 derajat 50MP, 2MP sebagai depth sensor, dan kamera depan 50MP. Sedangkan Honor 60 membawa konfigurasi kamera utama 108MP, kamera ultrawide 8MP, 2MP sebagai depth sensor, dan kamera depan 32MP.

Baik kamera belakang dan depannya bisa merekam video 4K 30 fps. Honor juga menekankan kemampuan vlogging dengan fitur berbasis AI yang memungkinkan mendapatkan pengalaman hands-free. Anda dapat melakukan raise hand, flip, slide, dan beberapa kontrol berbasis gerakan lain untuk mengontrol kamera, misalnya beralih antara kamera depan dan belakang atau mengaktifkan mode picture-in-picture.

Duo Honor 60 ini menjalankan Magic UI 5.0 yang berbasis Android 12. Kapasitas baterainya 4.800 mAh dan didukung fitur pengisian cepat 66W yang dapat mengisi daya dari 0-50% dalam waktu 15 menit saja.

Saat ini, Honor 60 dan Honor 60 Pro baru tersedia di pasar Tiongkok dan belum ada informasi terkait ketersediaannya di pasar global. Harga Honor 60 dibanderol mulai dari CNY 2.700 (sekitar Rp6,1 jutaan) untuk varian memori 8/128GB, tersedia juga opsi 8/256GB dan 12/256GB. Sementara, Honor 60 Pro dijual mulai dari CNY 3.700 (Rp8,3 jutaan) untuk varian 8/256GB dan CNY 4.000 (Rp9 jutaan) untuk varian 12/256GB.

Sumber: GSMArena

Rangkaian Fitur Snapdragon 8 Gen 1, Chipset 4nm Pertama Qualcomm dengan Arsitektur ARMv9

Lewat acara tahunan Snapdragon Tech Summit 2021, Qualcomm secara resmi mengumumkan chipset generasi berikutnya untuk smartphone Android flagship tahun depan. Penerus Snapdragon 888 ini menggunakan skema penamaan baru, sambutlah Snapdragon 8 Gen 1.

Seperti yang terjadi setiap tahunnya, Qualcomm menghadirkan beberapa peningkatan besar pada Snapdragon 8 Gen 1. Ia menjadi chipset 4nm pertama dari Qualcomm dan menggunakan arsitektur ARMv9 terbaru dari ARM.

Secara khusus, CPU Kryo octa-core pada Snapdragon 8 Gen 1 masih mempertahankan tiga desain cluster. Terdiri dari 1x core utama yang berdasarkan Cortex-X2 yang berjalan pada 3.0 GHz. Bersama 3x core performance berasis Cortex-A710 pada 2.5 GHz, dan 4x core efficiency menggunakan Cortex-A510 yang berjalan pada 1.8 GHz.

Secara keseluruhan, kombinasi CPU baru tersebut akan menawarkan kinerja hingga 20% lebih cepat dan efisiensi daya 30% lebih baik daripada yang ada di Snapdragon 888. Pindah ke GPU, Adreno baru pada Snapdragon 8 Gen 1 menjanjikan peningkatan kinerja hingga 30% dan efisiensi daya 25% lebih baik.

Selain itu, Snapdragon 8 Gen 1 dilengkapi dengan modem 5G terintegrasi baru generasi keempat yakni Snapdragon X65. Modem ini dibangun di atas kompatibilitas mmWave dan sub-6GHz, secara teori dapat memberikan kecepatan puncak hingga 10 Gbps dan mendukung spesifikasi 3GPP Release 16 terbaru. Konektivitas lokalnya meliputi WiFi 6 dan 6E, serta Bluetooth LE Audio, dan teknologi Snapdragon Sound untuk menghadirkan AptX Lossless wireless audio.

Terkait kemampuan pencitraan, Qualcomm menghadirkan teknologi Snapdragon Sight. Nama yang diberikan untuk image signal processor (ISP) 18-bit di dalam chipset. Secara total, ISP dapat memproses hingga 3,2 gigapixel per detik.

Digabungkan dengan pengoptimalan lainnya, ia dapat menangkap 240 foto 12MP per detik – dua kali lipat dari yang dapat dikelola oleh ISP Snapdragon 888. Bila dipasangkan dengan sensor 108MP, ISP dapat mengambil foto beresolusi penuh pada 30 fps. Atau menggunakan tiga kamera 36MP secara bersamaan dengan kecepatan 30 fps.

Qualcomm mendesain ulang ISP untuk bekerja pada 18-bit per channel, naik dari 14-bit. Ini mengarah pada peningkatan dynamic range 4 stop dan penanganan HDR yang lebih baik. Ia juga dapat mengambil gambar dalam format RAW 18-bit yang tidak dikompresi untuk diedit sehingga para profesional dapat menggunakan setiap data yang ditangkap oleh sensor gambar.

Kemampuan perekaman videonya juga meningkat, resolusi maksimumnya tetap 8K pada 30fps, tetapi sekarang mendukung pengambilan HDR (HDR10 dan HDR10+). Didukung Electronic Image Stabilization dan pengguna dapat mengambil foto 64MP saat merekam video 8K 30 fps.

ISP juga memiliki serangkaian engine khusus untuk tugas foto tertentu. Salah satunya adalah Bokeh Engine, untuk menambahkan blur di background pada foto dan video. Qualcomm bermitra dengan Leica untuk menghadirkan koleksi tiga filter Leitz Looks baru, termasuk Noctilux, Street, dan Vintage.

AI juga sudah digunakan untuk auto exposure dan autofocus, dengan AI face detection yang kecepatan dan akurasinya turut ditingkatkan. AI Engine generasi ketujuh yang baru dapat melakukan 4x pekerjaan dengan efisiensi daya 70% lebih tinggi.

Sebenarnya ada ISP keempat di Snapdragon 8 Gen 1 yang menjadi bagian dari Sensor Hub generasi ketiga dan memungkinkan fitur kamera selalu aktif. ISP ini dapat meningkatkan kecepatan face unlock dan dapat mendeteksi orang lain sehingga smartphone akan otomatis menyembunyikan notifikasi.

Tentu saja, ada masalah privasi dengan kamera yang selalu aktif dan Qualcomm menganggapnya serius. Oleh sebab itu, tidak ada data dari ISP ini yang akan meninggalkan perangkat dan dilindungi oleh fitur keamanan baru dari chip Snapdragon. Selain itu, fitur ini akan tergantung pada OEM untuk mengaktifkan atau menonaktifkan dan memberikan kontrol yang sesuai kepada pengguna.

Qualcomm mengatakan bahwa smartphone Android flagship pertama yang ditenagai oleh chipset Snapdragon 8 Gen 1 akan diluncurkan sebelum tahun berganti.

Sumber: Qualcomm, GSMArena

Bahas Realme Narzo 50A, Perangkat Entry-level dengan Performa Cukup Kencang dan Kamera Utama 50MP

Pada awal bulan November lalu, Realme meluncurkan perangkat entry-level bernama Narzo 50A. Harganya dibanderol mulai dari Rp2.099.000 untuk varian memori 4/64 GB dan Rp2.299.000 untuk varian 4/128 GB.

Sebagai anggota keluarga Narzo, ia pun berfokus untuk menghadirkan performa yang mencukupi dengan harga kompetitif di kelasnya. Narzo 50A juga membawa baterai besar mencapai 6.000 mAh, lalu apalagi yang ditawarkan olehnya? Yuk simak pembahasan lebih lengkap berikut ini.

Ditenagai Chipset Mediatek Helio G85

Guna menghadirkan performa yang gesit, Realme membenamkan chipset 4G seri Helio G dari MediaTek, yaitu Helio G85. SoC ini dibangun pada teknologi proses 12 nm, didesain untuk digunakan pada perangkat mainstream dan menawarkan performa yang cukup tinggi.

Helio G85 menggunakan 2 buah cluster yaitu 2 core Cortex A75 dengan kecepatan 2 GHz pada cluster kinerja dan 6 inti prosesor Cortex A55 pada cluster efisiensi berkecepatan 1,8 GHz. GPU yang digunakan adalah Mali-G52 MC2.

Untuk menguji seberapa kencang Helio G85 yang dipakai pada Narzo 50A, rekan saya – Dimas telah mengujinya dengan dua skenario. Skenario pertama bermain game-game yang ada pada Google Play dan kedua menggunakan perangkat ini untuk penggunaan sehari-hari.

Berkat 2 core Cortex A75, hal ini membuat Narzo 50A dapat bermain game dengan cukup nyaman. Meski GPU Mali-G52 MC2 yang digunakan menjadi hambatan beberapa game untuk dapat dimainkan pada frame rate yang lebih tinggi.

Tiga judul game yang dicoba ialah Genshin Impact, Pokemon Unite, dan PUBG Mobile. Pada saat bermain Genshin Impact yang terkenal berat, dengan profile lowest dan menggunakan pilihan frame rate 60 fps, Genshin Impact dapat dijalankan pada rata-rata 30 fps.

Lalu, pada Pokemon Unite yang dipasang pada mode rekomendasi rendah, Narzo 50A mampu berjalan pada 60 fps. Sayangnya pada PUBG Mobile di Narzo 50A, hanya tersedia opsi smooth ultra yang membatasi frame rate sampai 40 fps saja.

Sementara untuk pengujian dalam penggunaan sehari-hari, aplikasi yang dicoba pada Narzo 50A meliputi Trello, Slack, GMail, Whatsapp, Telegram, Facebook, Tiktok, dan Chrome. Semua aplikasi tersebut dapat berjalan lancar tanpa lag yang mengganggu.

Baterai 6.000 mAh

Bagi beberapa kalangan, baterai besar masih menjadi daya tarik tersendiri. Terutama bagi yang punya mobilitas tinggi dan bekerja di lapangan seharian. Lalu, berapa lama waktu yang disediakan oleh baterai 6.000 mAh pada Narzo 50A?

Berdasarkan pengujian dengan cara memutar file video MP4 dengan resolusi 1920×1080 piksel yang diulang sampai baterai habis, Narzo 50A dapat bertahan hingga 26 jam 25 menit. Dengan charger bawaan 18 watt, baterai dapat terisi penuh dalam waktu kurang lebih 2,5 jam.

Kamera 50MP

Sekarang mari bahas keunggulan Realme Narzo 50A berikutnya, yakni kamera utama 50MP menggunakan sensor Samsung ISOCELL JN1. Dua kamera menemaninya masing-masing sebatas 2MP sebagai depth sensor dan macro. Sedangkan, kamera selfie-nya menggunakan sensor Omnivision OV8856 yang memiliki resolusi 8MP.

Mari fokus pada kamera utama, sensor ISOCELL JN1 ini menggunakan teknologi ISOCELL 2.0 sehingga mampu meningkatkan sensitivitas cahaya dibandingkan dengan teknologi yang lama. ISOCELL JN1 juga menggunakan teknologi Tetracell RGB Bayer, yang mana secara default hasil fotonya menjadi 12,5MP.

Kamera yang satu ini, secara mengejutkan, mampu menghasilkan gambar yang cukup bagus. Asalkan cahaya yang ada cukup, gambar yang dihasilkan memang cukup tajam dan rendah noise. Untuk latar belakang yang lebih terang, usahakan untuk menyalakan HDR agar dynamic range-nya lebih baik. Untuk kondisi saat cahaya rendah, selalu gunakan Nightscape agar gambarnya lebih baik.

Penutup

Itulah daftar keunggulan yang ditawarkan oleh Realme Narzo 50A. Ia menghadirkan performa yang terbilang cukup kencang untuk menunjang aktivitas sehari-hari, baterai besar, dan kamera utama 50MP dapat menghasilkan foto yang bagus.

Sebagai tambahan informasi, perangkat ini sudah menjalankan Realme UI 2.0 berbasis Android 11 dan mengusung layar IPS 6,5 inci yang ditopang resolusi sebatas HD+. Resolusi layar yang rendah ini menjadi kekurangan dari Narzo 50A, mengingat rentang harganya di sekitar Rp2 jutaan.

Untuk mengetahui lebih banyak lagi mengenai kelebihan dan kekurangannya, Anda dapat membaca ulasan lengkapnya oleh rekan saya, Dimas – pada tautan berikut ini; review Realme Narzo 50A.