Ponsel Kedua RED Digarap dengan Fokus pada Kualitas Kamera Kelas Profesional

Masih ingat dengan RED Hydrogen One, smartphone perdana bikinan sang brand kamera tersohor? Hype atas ponsel tersebut begitu besar ketika diumumkan, tapi sayang realisasinya tidak demikian; banyak reviewer yang kecewa dengan nilai jual utamanya, yakni kemampuannya menampilkan hologram.

Apakah RED langsung menyerah akibat debut yang gagal? Rupanya tidak. RED justru sedang dalam proses mengembangkan ponsel baru, dan model baru ini bakal menitikberatkan pada kapabilitas kamera kelas profesionalnya. Lebih lanjut, ponsel ini bakal dikerjakan oleh tim yang sebelumnya bertanggung jawab atas kamera-kamera bikinan RED.

Kabar ini datang langsung dari pendiri RED, Jim Jannard, lewat sebuah post di forum RED. Meski pesan yang ia sampaikan agak ambigu, kita bisa berasumsi bahwa pada smartphone keduanya nanti, RED bakal sepenuhnya berfokus pada kualitas kamera, dan tidak lagi menawarkan fitur-fitur gimmicky macam hologram seperti pada Hydrogen One.

Lalu bagaimana nasib Hydrogen One sendiri, apalagi mengingat RED sebelumnya sudah menjanjikan kehadiran modul-modul pendukung, termasuk modul kamera kelas profesional? Semuanya masih misteri, akan tetapi Jim memastikan bahwa Hydrogen One tak akan langsung ditinggalkan begitu saja ketika ponsel kedua RED sudah tiba nanti.

Langkah yang lebih bijak mungkin adalah menawarkan program trade-in bagi para pengguna Hydrogen One, sehingga mereka bisa menukarkan ponselnya dengan model yang baru. Program trade-in sudah lama RED terapkan untuk portofolio kameranya, jadi semestinya ini juga dapat mereka lancarkan di segmen smartphone.

Pasalnya, walaupun modul kamera Hydrogen One benar-benar terwujudkan nanti, di titik itu spesifikasinya (contoh: chipset Snapdragon 835) sudah tergolong sangat ketinggalan. Tukar tambah dengan model yang baru, lengkap beserta spesifikasi terkini dan kamera yang lebih mumpuni; saya kira konsumen RED tak akan menolak jika diberi kesempatan seperti ini.

Sumber: The Verge.

[Review] ASUS Zenfone Max M2: Smartphone Android Entry level dengan Baterai Besar

Tidak bisa dipungkiri, Zenfone Max M1 yang diluncurkan pada pertengahan tahun lalu menjadi pilihan bagi para pengguna yang masuk dalam kategori entry level. Kategori yang diisi oleh pengguna yang ingin berpindah dari smartphone dengan spesifikasi lebih rendah atau dari ponsel biasa serta pengguna dengan dana tertentu alias budget user.

ASUS sepertinya masih ingin mengisi kelas entry level dengan perangkat yang memiliki spesifikasi lebih tinggi. ASUS Zenfone Max M2 pun diperkenalkan, sebagai penerus dari Max M2 dan perangkat dengan spesifikasi yang lebih rendah dari Max Pro M2. Tentunya, pada lini Max dari ASUS akan memperhatikan dari sisi kapasitas baterainya.

Sampel pengujian Max M2 pun datang ke meja pengujian DailySocial. Max M2 sendiri datang dengan SoC baru, yaitu Snapdragon 632. Dengan menggunakan SoC ini, tentu saja membuat lompatan kinerja dari Zenfone Max M1 menjadi cukup besar. Untuk spesifikasi lengkapnya adalah sebagai berikut:

Max M2 Max Pro M2 Max M1
SoC Snapdragon 632 Snapdragon 660 Snapdragon 430
Prosesor 4×1.8 GHz Kryo 250 Gold & 4×1.8 GHz Kryo 250 Silver 4×2.2 GHz Kryo 260 & 4×1.8 GHz Kryo 260 Octa-core 1.4 GHz Cortex-A53
GPU Adreno 506 Adreno 512 Adreno 505
RAM 3 / 4 GB 3 / 4 / 6 GB 2 / 3 GB
Internal 32 / 64 GB 32 / 64 GB 16 / 32 GB
Layar 6.26” 1520×720 19:9 6.26” 2280 x 1080 5.5” 1440 x 720
Dimensi 158.4 x 76.3 x 7.7 mm 157.9 x 75.5 x 8.5 mm 147.3 x 70.9 x 8.7 mm
Bobot 160 gram 175 gram 150 gram
Baterai 4000 mAh 5000 mAh 4000 mAh
OS Android Oreo 8.1 Android Oreo 8.1 Android Oreo 8.0

Spesifikasi lengkap menurut CPU-Z adalah sebagai berikut:

Unboxing

Tidak banyak yang ada pada paket penjualannya. Setelah dibuka, selain smartphone-nya, hanya terdapat kabel microUSB dan charger.

ASUS Zenfone Max M2 - Unboxing

Desain

Jika dilihat dari sisi belakangnya, Zenfone Max M2 memiliki bentuk yang sangat mirip dengan Max Pro M1. Bagian belakangnya terbuat dari aluminium dengan finishing yang agak licin saat digenggam. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan casing bawaan dari paket penjualan M2.

ASUS Zenfone Max M2 - Atas

ASUS juga menanamkan layar dengan model poni pada smartphone Max M2. Dengan resolusi 1520 x 720, ternyata layarnya cukup nyaman untuk dilihat dan tidak terlihat seperti ponsel murahan. Sayangnya, layar dari Max M2 tidak terlindungi dengan kaca keras seperti Gorilla Glass. Oleh karena itu, penggunaan tempered glass tentu saja sangat disarankan.

ASUS Zenfone Max M2 - Kiri

Menggunakan layar dari Zenfone Max M2 untuk bermain game pun juga cukup menyenangkan. Bermain Free Fire dan beberapa game lainnya pun cukup nyaman berkat layarnya yang tidak kesat dan responsif. Hal ini membuat kursor mudah untuk bergeser untuk D-Pad dan tombol yang tidak perlu disentuh berkali-kali dan keras.

ASUS Zenfone Max M2 - Kanan

Pure Android

Dengan harga yang terjangkau, ASUS masih meneruskan penggunaan pure Android pada Zenfone Max M2. Tanpa menggunakan ZenUI, tentu saja tidak banyak feature yang ditawarkan pada Zenfone Max M2. Walaupun begitu, Android Oreo 8.1 yang digunakan pun juga memiliki banyak feature standar.

ASUS Zenfone Max M2 - Atas

ASUS juga menjanjikan adanya peningkatan ke Andoid 9 Pie pada perangkat ini. Oleh karena itu, nantinya akan penambahan feature lagi dari standar bawaan Android Pie.

Jaringan LTE

ASUS selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Max M2 sendiri mendukung band 1(2100), 2(1900), 3(1800), 5(850), 7(2600), 8(900), 20(800), dan 40(2300) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Max M2 masih menggunakan LTE CAT 4/5 yang saat ini belum mendukung 4G+. Hal ini membuat kinerja internet pada smartphone ini tidak sekencang pesaingnya yang saat ini sudah menggunakan CAT 6 ke atas.

Kamera

Jika pada generasi pertamanya Zenfone Max memiliki kamera yang dapat dikatakan cukup buruk, berbeda dengan Zenfone Max M2. Kamera yang digunakan ternyata mampu mengambil gambar dengan cukup baik. Dengan resolusi 13 MP dan bukaan f/1.8 ternyata kami mendapatkan impresi yang cukup baik.

Kamera utamanya mampu mengambil gambar dengan cukup prima pada saat terdapat cukup cahaya. Bahkan pada beberapa pengambilan gambar, kami sulit menemukan noise yang ada. Gambarnya terlihat cukup tajam bahkan pada kondisi yang sedikit kurang cahaya seperti didalam ruangan. Pada saat kondisi kurang cahaya, baru gambar terlihat kurang tajam.

Beda kamera utama, beda pula kamera depannya. Kamera depan dengan resolusi 8 MP ini ternyata menghasilkan cukup banyak noise yang terlihat. Walaupun begitu, hasilnya masih dapat digunakan untuk di-upload ke media sosial.

Pengujian

ASUS Zenfone Max M2 menggunakan chipset mainstream yang saat ini sepertinya belum banyak digunakan oleh produsen smartphone, yaitu Snapdragon 632. Dengan hadirnya Snapdragon Kryo 250 Gold yang berbasiskan Cortex A73 tentu saja mampu menggenjot segala aplikasi game yang ada.

Kami juga mencoba bermain dengan menggunakan Free Fire, AoV, PUBG, dan beberapa game lainnya. Permainan pun dapat berjalan dengan mulus dan tidak terasa lag sama sekali. Hal ini membuat Max M2 layak digunakan untuk bermain.

Kami kembali menghadirkan Zenfone Max Pro M1 dan M2 pada pengujian kali ini. Hal tersebut tentu saja untuk membandingkan kinerja ketiga smartphone tersebut.

Uji dengan BatteryXPRT

DailySocial melakukan pengujian dengan menggunakan aplikasi BatteryXPRT. Mengapa BatteryXPRT? Karena aplikasi yang satu ini dapat menguji baterai smartphone mirip dengan penggunaan sehari-hari. Kami tidak melakukan pengujian saat smartphone berada dalam kondisi menyala tanpa henti atau yang sering disebut dengan Screen On Time.

ASUS Zenfone Max M2 -BatteryXPRT

BatteryXPRT sendiri mengatakan bahwa smartphone dengan baterai 4000 mAh ini dapat bertahan sampai dengan 36.8 jam. Hal ini tentu membuat ASUS Zenfone Max M2 juga cocok untuk mereka yang ingin memiliki smartphone yang dapat bertahan lebih dari satu hari. Tentunya saat digunakan untuk memainkan game, bisa saja smartphone ini tidak bertahan sehari.

Verdict

Dengan naiknya harga dolar terhadap rupiah, tentu saja nilai barang akan meningkat. Begitu pula dengan pasar smartphone yang masih sangat tergantung pada pasokan cip dari luar negeri. Oleh karena itu pula, harga smartphone low to middle masih akan bertengger pada nilai dua jutaan, seperti ASUS Zenfone Max M2 ini.

Kinerja yang ditawarkan oleh smartphone ini memang cukup kencang karena hadirnya Kryo 250 Gold. Dengan menggunakan Snapdragon 632 tentu saja dapat memuaskan hasrat untuk bermain game pada Android dengan harga lebih terjangkau. Selain itu, untuk mereka yang suka melakukan editing pada perangkat ini juga dapat merasakan kinerja cukup baik.

Dengan kamera yang ada, membuktikan bahwa Max M2 memiliki peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan smartphone generasi pertamanya. Hal ini membuat Max M2 lebih bisa diandalkan dalam mengambil momen yang ada setiap harinya. Hal ini pun berlaku pada saat dalam kondisi gelap.

Harga yang ditawarkan pada Zenfone Max M2 memang cukup mahal. Untuk versi 3/32 GB, ASUS menjualnya dengan harga Rp. 2.299.000. Untuk versi 4/64 GB dijual dengan harga 2.699.000. Tentunya harga ini lebih tinggi dari Zenfone Max Pro M1. Namun, Anda akan mendapatkan kinerja kamera yang jauh lebih baik dengan kinerja komputasi yang sedikit lebih pelan. Mana yang akan Anda pilih?

Sparks

  • Kamera cukup baik
  • Kinerja cukup kencang
  • baterai besar
  • dapat diperbarui ke Android P
  • Daya hidup lebih lama

Slacks

  • Harga sedikit tinggi
  • Tanpa pelindung layar
  • Desain seperti generasi sebelumnya

 

OPPO Perkenalkan Seri Smartphone Baru Bernama Reno, Siap Debut Bulan Depan

Seri smartphone di bawah label OPPO sudah bertebaran di berbagai belahan dunia, dari seri N, K, A dan R. Untuk menjangkau lebih banyak kelas konsumen, OPPO juga telah meluncurkan sub-brand baru bernama Realme, sebuah manuver yang dipicu oleh strategi serupa yang dilakukan oleh sejumlah pabrikan.

Di tahun 2018 lalu, seri F mendapatkan perhatian paling besar lewat Find X-nya yang inovatif. Publik sudah menunggu kejutan apa yang bakal dilepaskan oleh pabrikan asal Tiongkok itu di tahun 2019 nanti. Beberapa sudah terjawab di ajang MWC lalu, di antaranya smartphone 5G pertama dan kamera 10x lossless zoom.

Tapi OPPO punya satu kejutan lainnya. Dikonfirmasi oleh Vice President OPPO, Brian Shen, bahwa pihaknya berencana untuk melepas satu lagi seri smartphone terbaru bernama Reno, yang akan menjalani debut pada tanggal 10 April mendatang.

reno-weibo

Dalam postinga resminya, Brian Shen mengatakan bahwa Reno bukanlah sub-brand seperti halnya Realme. Ada juga selentingan kabar yang menyebutkan bahwa Reno ini akan menjadi pengganti dari seri R yang mulai terpinggirkan. Sementara informasi terkait spesifikasi dan posisinya sejauh ini masih sangat minim.

Sejumlah orang meyakini bahwa Reno akan menjadi jawaban dari OPPO akan tren smartphone gaming. Kiprah OPPO yang lebih banyak fokus di sektor kamera sepertinya tak lantas membuat para petingginya sadar, bahwa pasar selalu berubah, kecenderungan untuk fokus di satu bidang saja berpotensi menjadi bumerang. Sebagai perusahaan peracik perangkat teknologi, mereka dituntut untuk mampu memberikan jawaban untuk setiap tuntutan konsumen. Seperti yang kita ketahui dalam beberapa bulan terakhir sektor mobile gaming adalah yang paling disorot.

Jika ini benar, maka kemungkinan besar OPPO Reno juga akan diposisikan layaknya Black Shark atau Asus ROG Phone yang memboyong komponen garang termutakhir, punya pendingin khusus dan tentu saja berbanderol selangit. Kita nantikan saja perkembangan selanjutnya.

Sumber berita GSMArena.

Poco Mulai Gulirkan Update Baru MIUI 10.2.3.0 untuk Pocophone F1

Smartphone gahar berbanderol murah, Pocophone F1 sukses membuat gempar industri mobile dan terus menjadi perbincangan sejak pertama kali tiba di pasar. Memang tidak 100% lancar jaya, namun faktanya Poco juga berhasil meredam berbagai isu miring terkait performa dan bugs yang dijumpai di perangkat perdananya itu.

Poco terbilang mendapatkan lapor bagus karena dianggap cekatan dalam merespon keluhan, kemudian melakukan perbaikan dari sisi piranti lunak. Area yang memang menjadi domain utama pabrikan ketika perangkat sudah berada di tangan konsumen.

Sejak dilahirkan, Pocophone F1 membawa sistem operasi Android 8.1 Oreo yang mempunyai nama lain MIUI for Poco, versi custom dari MIUI, custom UI buatan Xiaomi yang tak lain adalah perusahaan induk Poco. Di bulan November, Poco merilis MIUI 10 Global Stable yang menawarkan beberapa peningkatan dan perbaikan. Sebulan kemudian, MIUI 10 dengan basis Android 9.0 Pie juga dirilis.

Belum berhenti, Poco dilaporkan kembali merilis versi pembaruan untuk F1. Dikutip dari forum resmi Poco, MIUI 10.2.3.0 sudah tersedia untuk diunduh oleh pengguna perangkat F1 dengan ukuran berkas sebesar 560MB. Dalam update ini, turut serta patch keamanan di bulan Februari.

Sayangnya, dukungan Widevine L1 dan dukungan 4K 60fps yang sejatinya ditawarkan secara default di perangkat Poco F1. Kabar baiknya, kedua dukungan ini dijanjikan bakal digulirkan di pembaruan berikutnya. Versi betanya sedang digodok, sebagaimana dikonfirmasi oleh POCOPHONE Global Head, Alvin Tse dalam cuitannya.

Balik ke update MIUI 10.2.3.0 ini, bagi pemilik Poco F1 yang tak ingin menunggu bisa melakukan update secara manual dengan mengunduh berkas ini dan melakukan flash.

Sumber berita FoneArena dan Poco.

Vivo Luncurkan V15 di Air Mancur Sri Baduga Purwakarta

Mungkin bukan Vivo namanya jika tidak melakukan peluncuran dengan model yang megah. Vivo sudah berulang kali membuat peluncuran mewah yang disiarkan langsung oleh beberapa TV nasional di IIndonesia.Ini kali ketiga Vivo mengadakan peluncuran secara live untuk menghadirkan smartphone terbarunya, Vivo V15.

Vivo V15 - Launch

Acara live tersebut diadakan pada air mancur terbesar di Asia Tenggara, yaitu Sri Baduga, Purwakarta. Dan seperti biasa, jam 20.00 menjadi waktu yang ditentukan dalam meluncurkan perangkat Android terbaru mereka tersebut. Para undangan pun dikumpulkan pada WKWK Cafe saat menunggu acara live dipersiapkan.

Lebih dari 50 wartawan yang berkumpul untuk acara Vivo V15. Selain itu, ruangan juga dipenuhi dengan distributor dan KOL yang bekerja sama dengan Vivo. Air mancur Sri Baduga sendiri berada tepat diseberang WKWK Cafe sehingga memudahkan para tamu untuk masuk ke dalam venue yang telah disiapkan.

Tepat pukul 19.45, para wartawan dipersilahkan untuk masuk, melalui pengawalan dari panitia. Ternyata, penduduk sekitar sudah berkumpul untuk melihat artis-artis yang akan menyanyi di panggung. Beberapa artis yang mengisi acara tersebut diantaranya adalah Afghan, Maudy Ayunda, Wizzy, RAN, Young Lex, dan Ari Lasso.

Vivo V15 - Price

Pada acara tersebut, Vivo akhirnya mengumumkan bahwa harga dari V15 adalah Rp. 4.399.000. Smartphone ini memiliki sebuah kamera selfie yang muncul saat dibutuhkan dengan resolusi 32 MP. Selain itu, pada bagian belakangnya terdapat tiga buah kamera, dengan yang utama beresolusi 12 MP dual pixel.

Untuk spesifikasi lengkapnya, Vivo V15 yang diluncurkan kemarin adalah sebagai berikut:

SoC Mediatek P70
CPU 4×2,1 GHz Cortex A73 + 4×2.0 GHz Cortex A53
GPU Mali-G71 MP3
RAM / Internal Storage 6 GB / 64 GB
Layar 6.5″ 2340 x 1080 LPS rasio layar 19.5:9
Baterai 4000 mAh
Sistem Operasi Android Pie 9 dengan FunTouch 9

Vivo V15

Vivo mengatakan bahwa kamera mekanik yang mereka bawa sudah melalui berbagai macam tes. Percobaan untuk keluar masuknya kamera diklaim mampu melebihi 50.000 kali pergerakan. Kamera itu sendiri juga diklaim dapat menahan beban sampai 15 kg!

Selain kamera mekanik, sebuah tombol pun disiapkan oleh Vivo pada bagian kirinya. Saat melakukan klik satu kali, tombol tersebut akan mengaktifkan Google Assistant. Jika di klik dua kali, maka akan mengaktifkan Jovi, sebuah AI berbasis kamera mirip dengan Google Lens.

Vivo V15 - Pop Up Cam

Lalu bagaimana dengan Vivo V15 Pro? Saat ditanyakan, Vivo sendiri belum memiliki rencana untuk menjualnya di Indonesia. Mereka mengklaim bahwa V15 sudah cukup untuk pasar Indonesia saat ini. Padahal, Vivo V15 Pro membawa In Display Fingerprint seperti pada V11 Pro. Pihak Vivo pun menjawab dengan alasan yang sama, bahwa yang dibutuhkan konsumen Indonesia saat ini sudah ada pada V15.

Pertanyaan pun berlanjut pada smartphone terbaru mereka, IQOO. Sampai saat ini, Vivo belum bisa menjawab apakah IQOO akan mendarat di Indonesia atau tidak. Namun, keinginan mereka memang ingin memasukkan smartphone ‘gaming’ tersebut ke pasar Indonesia. Tentunya, jika hal tersebut terwujud, pasar mobile gaming di Indonesia akan menjadi semakin marak.

Kami pun juga sudah mendapatkan unit Vivo 15 untuk diulas lebih lanjut. Oleh karena itu, tunggu saja kehadiran review-nya di Dailysocial.id.

 

Punya Kamera 48MP, Meizu Note 9 Jadi Penantang Serius di Kelas Menengah

Di tahun ini, banyak orang menyorot teknologi smartphone tekuk, 5G dan juga kamera geser ataupun pop-up. Tetapi ada satu teknologi yang juga sangat penting dan justru terus jadi komponen yang konsisten disorot setiap kali muncul generasi smartphone baru, yaitu kamera.

Karena di sektor kamera angka menjadi penting, tahun ini kamera beresolusi 48MP menjadi bintangnya. Tak hanya tinggi dari sisi angka, tapi juga terdepan dalam kinerja, fitur dan kemampuan. Sesuatu yang coba ditawarkan oleh sejumlah pabrikan, salah satunya adalah Meizu yang bahkan berani membenamkan kamera 48MP di smartphone kelas menengah barunya, tidak seperti Samsung dan Sony yang memilih membenamkannya ke perangkat flagship.

Adalah Meizu Note 9 yang baru saja diresmikan oleh sang tuan. Meizu Note 9 tampil garang dengan kamera belakang ganda dengan konfigurasi sensor 48MP dan lensa tambahan 5MP. Kamera 48MP ini mengemas sensor Samsung GM1, piksel besar 4-in-1 1.6um, dan aperture f/1.7, dan Meizu juga membenamkan Super Night Sight Mode untuk menghadirkan penglihatan yang jernih ketika membidik objek di malam hari.

Meizu-Note-9-1-1024x687

Tak cuma garang di belakang, di depan Meizu Note 9 diyakini juga bakal bikin orang berdecak kagum dengan hadirnya sensor 20MP yang membawa teknologi AI Face unlock dan algoritma ArfSoft serta fitur kecantikan adaptif. Konfigurasi ini memungkinkan kamera menangkap wajah dengan efek yang diperhalus senatural mungkin sehingga hasil akhirnya tidak terlihat berlebihan.

Mengemas layar 6,2 inci dan rasio yang tinggi, Meizu Note 9 mendeklarasikan diri sebagai salah satu smartphone pertama yang diotaki chipset Snadpragon 675. Bagi yang belum pernah dengar. Ini adalah chipset kelas menengah premium yang tidak hanya menjanjikan juru gedor yang lebih baik tapi juga lebih hemat daya. Berkat chipset ini pula Meizu Note 9 mampu menggotong kamera 48MP di punggungnya.

Meizu-Note-9

RAM dan memori yang mendampingi Snapdragon 675 terdiri dari dua pilihan, 4GB dan 6GB dengan ruang simpan masing-masing 64GB dan 128GB. Di belakang dukung baterai 4.000mAh yang mendukung pengisian 18W mCharge.

Meizu Note 9 dijadwalkan untuk mulai tersedia di pasar Tiongkok pada tanggal 11 Maret dengan banderol di kisaran $208.

Sumber berita Meizu via GSMArena.

OPPO F11 dan F11 Pro Gempur Pasar dengan Kamera 48MP, Tiba di Indonesia Pekan Depan

Gempuran smartphone dengan kamera 48MP berlanjut menyusul resminya debut perdana OPPO F11 dan F11 Pro, jagoan baru di kelas menengah dengan sejumlah fitur kekinian. F11 Pro misalnya datang dengan kamera selfie pop-up dan ada juga sentuhan warna gradien baru. Sedangkan F11 punya tambahan notch dan spesifikasi yang sama persis dengan saudaranya.

Yang menarik, seperti janjian, duo F11 series ini dirilis hampir bersamaan dengan peluncuran Vivo V15 yang membawa fitur nyaris sama.

OPPO F11 dan F11 Pro sama-sama dipersolek dengan layar LCD 6,53 inci FullHD + (2340 x 1080 piksel, aspek rasio 19,5: 9) Dan yap, OPPO memilih tidak memberikan lekukan apapun di bagian layar terutama untuk varian F11 Pro. Sedangkan untuk F11, OPPO memberikan tambahan notch untuk menjadi dudukan bagi kamera depan.

Oppo F11

Kedua smartphone berbasis Android 9.0 Pie ini juga sama-sama diotaki chipset – yang sayangnya – adalah MediaTek Helio P70 yang dijodohkan dengan dua pilihan RAM 4GB dan 6GB masing-masing bersanding dengan memori 64GB dan 128GB.

Baterai 4.000 mAh juga termasuk dalam paket ini, menjadi sumber tenaga bagi seluruh komponen perangkat. Untuk menghemat waktu pengisian ulang, OPPO membenamkan dukungan pengisian cepat VOOC 3.0 yang sudah jadi tradisi yang tak pernah terlupakan. Berkat teknologi ini, F11 dan F11 Pro bisa diisi ulang hingga penuh dalam waktu 80 menit.

Oppo F11 Pro

Di bagian belakang perangkat, kita akan temukan dua buah kamera yang bersanding rapi, masing-masing dengan resolusi 48 megapiksel (aperture f/1.79, lensa 6P) dan 5 megapiksel (aperture f/2.4). Kemudian satu kamera 16 megapiksel (aperture f/2.0) duduk di sisi depan ponsel.

Lalu apa perbedaan utama antara F11 dan F11 Pro? Perbedaan utama keduanya adalah desain kamera, di mana varian F11 Pro menggunakan mekanisme pop-up, sedangkan varian F11 dirumahkan di dalam notch.

OPPO F11 Pro KV

Harga dan Ketersediaan

OPPO F11 dan F11 Pro akan tersedia melalui Amazon India mulai 15 Maret dengan banderol masing-masing $285 dan $354. Tapi tidak hanya di India, karena OPPO Indonesia dalam rilis pers yang Dailysocial terima juga telah mengonfirmasi akan meluncurkan F11 Pro ke tanah air pada tanggal hari Rabu, 13 Maret 2018 mendatang di Jakarta. Undangan resminya telah disebarkan ke berbagai media.

Sumber berita GSMArena.

Vivo Berpeluang Menjadi Pabrikan Pertama yang Menelurkan Smartphone dengan Teknologi Over-the-Air Wireless Charging

Kita semua mengenal Vivo sebagai salah satu pabrikan smartphone yang paling berani berinovasi, setidaknya dalam beberapa tahun terakhir ini. Mereka adalah salah satu yang pertama merealisasikan teknologi in-display fingerprint scanner, tidak ketinggalan juga kamera selfie pop-up sebagai solusi alternatif terhadap notch.

Belum lama ini, Vivo diam-diam telah meneken kontrak kerja sama dengan Energous, perusahaan yang selama beberapa tahun terakhir ini mengembangkan teknologi over-the-air wireless charging. Teknologi garapan mereka yang dijuluki WattUp memungkinkan perangkat untuk diisi ulang baterainya benar-benar secara nirkabel, tanpa harus diletakkan di atas charging pad seperti yang kita kenal selama ini.

Asalkan perangkatnya berada tidak lebih dari sekitar 4,5 meter dari base station WattUp, baterainya akan terisi, dan selama itu perangkat juga masih bisa kita gunakan seperti biasa. Kecepatannya mungkin lebih terbatas ketimbang Qi wireless charging, namun baru-baru ini Energous juga telah mendemonstrasikan versi baru WattUp dengan kapasitas 20 watt di ajang MWC di Barcelona.

Singkat cerita, apa yang dikerjakan Energous bisa dianggap sebagai bentuk paling sempurna dari teknologi wireless charging. Selama beberapa tahun Energous sibuk mematangkan teknologinya sekaligus mengurus berbagai perizinan demi membuktikan bahwa teknologi besutan mereka aman dipakai untuk skenario sehari-hari.

Buat Vivo, kemitraan ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk mengeksplorasi teknologi WattUp, tentunya dengan maksud supaya suatu saat teknologi ini dapat mereka integrasikan ke smartphone bikinannya. Kapan itu bakal terealisasi? Belum ada yang tahu, tapi kalau melihat rekam jejak Vivo, mereka termasuk tipe yang tidak ingin berlama-lama dalam mempersembahkan terobosan terbaru kepada konsumen.

Sumber: Digital Trends dan Energous.

Realme 3 Resmi Diperkenalkan, Membawa Android Pie dan Desain Punggung Baru

Realme 3 resmi diperkenalkan dalam sebuah acara yang cukup megah di New Delhi baru-baru ini. Smartphone yang merupakan seri penerus dari Realme 2 disebut menghadirkan sejumlah peningkatan di antaranya di segmen kamera dan desain yang lebih menarik.

Tampilan menarik yang diklaim oleh Realme tampaknya mengarah pada kehadiran gradien mengkilap baru yang menggantikan potongan berlian di seri terdahulu. Desain ini menampilkan kesan mengkilap yang lebih menonjol. Jika diputar, perangkat tampak mengemas layar 6,22 inci yang tergolong lega. Resolusi HD+ yang dimiliki menjanjikan kejernihan yang optimal.

Realme 3_2

Di dahi Realme duduk notch tetesan air seperti di Realme 2 Pro yang menjadi rumah bagi kamera selfie 13MP tunggal. Jika diputar kembali, maka kita akan mendapati kamera ganda di bagian punggung Realme 3, di mana konfigurasinya terdiri dari satu buah sensor 13MP dan satu buah sensor 2MP yang juga dilengkapi fitur PDAF.

Yang menggembirakan, Realme sudah menanamkan Color OS 6.0 ke dalam jagoan barunya ini. Custom UI ini merupakan polesan dari versi terdahulu dengan basis sistem operasi Android Pie. Langkah maju yang bahkan belum diambil oleh perusahaan induknya, OPPO.

Di belakang, menemani dua kamera belakang ada sensor sidik jari yang fungsinya didampingi pula oleh fitur face unlock melalui kamera depan. Keduanya dapat dipergunakan secara berdampingan atau mandiri salah satunya saja. Sementara di balik cover tersebut, duduk baterai cukup besar berkapasitas 4.230mAh yang mendukung pengisian daya 10W.

Sebagai bagian dalam upaya membuat perangkat lebih mudah diakses untuk pengembangan ROM khusus, Realme mengatakan mereka akan menyediakan unlocking bootloader untuk Realme 3 sejak hari pertama. Ini tentu menjadi kabar baik bagi mereka para pengembang atau pengguna yang gemar mengotak-atik smartphone.

Dalam hal harga, ada dua model varian yang ditawarkan, yaitu 3GB + 32GB dan 4GB + 64GB dengan nahkoda dapur pacu yang sama, MediaTek Helio P70. Model RAM 3GB +32GB dijual seharga $127 dan versi 4GB + 64GB yang akan dikenakan harga $155. Penjualan di India mulai dari 12 Maret pukul 12 siang.

Realme 3 Official

Realme 3 di Indonesia

Setelah India, Realme 3 dipastikan juga akan hadir di Indonesia dalam waktu dekat. Berdasarkan pengamatan @Dailysocial, pengenalan Realme 3 di Indonesia telah dimulai oleh Lazada melalui laman resminya di sini.

Realme 3 disebut akan hadir di tanah air pada tanggal 12 Maret mendatang dengan banderol yang belum diungkap.

Sumber berita Techradar via GSMArena.

Delcell Keluarkan Link: Wireless Powerbank

Dengan munculnya perangkat yang mampu diisi ulang baterainya tanpa menggunakan kabel, tentu saja perangkat pendukungnya juga akan bermunculan. Akan tetapi, siapa menyangka bahwa merek lokal bakal mampu bersaing dengan merek internasional dalam menyediakan perangkat nirkabel, terutama wireless charging.

Delcell - Launch

Delcell mengundang media secara eksklusif dalam rangka meluncurkan dua power bank terbarunya, yaitu Delcell Nyx dan Link. Delcell Nyx merupakan sebuah power bank mungil berukuran 10.000 mAh, sedangkan Link merupakan sebuah bank tenaga dengan fungsi isi ulang tanpa kabel. Tentunya, Link menjadi alternatif bank daya untuk mereka yang memiliki smartphone premium seperti Samsung Galaxy seri S dan Huawei Mate 20 Pro.

Delcell Nyx khusus dibuat untuk mereka yang selalu ingin power bank dengan kapasitas tinggi, namun berdimensi mungil. Hal ini dikarenakan cukup banyak pengguna, terutama perempuan, yang menginginkan dimensi power bank yang kecil. Angka 10.000 mAh pun dipilih karena mudah untuk diucapkan dan dipikirkan.

Delcell Link

Delcell Link juga diproduksi untuk memenuhi kebutuhan para pengguna smartphone premium. Para pengguna yang belum memiliki unit pengisi ulang nirkabel pun juga dapat membeli Link dan membuatnya menjadi sebuah charger wireless dengan harga yang jauh lebih murah. Namun, karena cip nirkabel tersebut memerlukan tempat yang berlebih, Delcell membuat Link memiliki kapasitas yang hanya 8600 mAh.

Delcell Nyx dan Link sudah dapat diperoleh pada toko-toko daring dan luring. Delcell menjual Nyx dengan harga Rp. 159.000 dan Link pada harga Rp. 189.000.

Delcell Nyx

Bisa dibawa ke dalam pesawat

Ternyata, peraturan untuk membawa power bank dalam kapasitas 100 watt masih menghantui banyak konsumen. Tidak jarang kasus sebuah power bank dengan kapasitas 20.000 mAh disita langsung. Hal tersebut dikarenakan pihak petugas dan konsumen masih awam mengenai kapasitas yang diperbolehkan.

Delcell dalam hal ini cukup memahami bahwa seseorang harus melakukan konversi dari watt ke ampere. Untuk kapasitas 100 Watt, pengguna maksimal bisa membawa power bank dengan kapasitas 27.000 mAh.

Delcell

Delcell pun telah menaruh angka kapasitas dalam bentuk Wh atau Watt hour. Pada Nyx, kapasitasnya adalah 37 Wh atau 10.000 mAh dan pada Link kapasitasnya 31.82 Wh atau 8600 mAh. Oleh karena itu, Delcell yakin kedua power bank ini tidak akan membuat keributan saat dibawa ke dalam pesawat.