[Panduan Pemula] Ubah Smartphone Menjadi Scanner Gratis dengan Office Lens

Apakah Anda sering ada pada suatu keadaan di mana membutuhkan sebuah mesin fotokopi atau sebuah scanner? Misalkan saja Anda memiliki sebuah komputer di rumah lengkap dengan sebuah printer, namun memerlukan sebuah salinan dari KTP atau SIM. Apa yang akan dilakukan?

Sampai saat ini masih banyak orang akan datang ke sebuah tempat fotokopi untuk mendapatkan salinan yang diinginkan. Tidak jarang pula orang akan mengambil smartphone mereka dan mengambil foto dari KTP atau SIM-nya. Setelah itu, banyak juga yang harus bersusah payah untuk melakukan cropping pada foto yang telah diambil.

Office Lens Logo

Solusi lainnya adalah mengambil salinan dengan menggunakan sebuah perangkat scanner. Dengan perangkat scanner, kita bisa dapat dengan nyaman melakukan salinan dari hampir semua kertas dan kartu yang kita miliki. Namun, harga dari sebuah perangkat scanner tidaklah murah.

Jika Anda memiliki sebuah smartphone Android maupun iPhone, ternyata hal-hal di atas dapat dilakukan dengan sangat mudah. Selain mudah, Anda tidak lagi harus membeli sebuah perangkat scanner alias gratis. Anda juga bisa melakukan penyalinan dokumen, kartu identitas, dan bahkan papan tulis saat sedang meeting. Anda juga tidak perlu melakukan cropping pada gambar yang diambil melalui smartphone.

Office Lens awal

Microsoft, sang pencipta sistem operasi Windows, saat ini memiliki sebuah aplikasi yang bernama Office Lens. Fungsi utama dari Office Lens ini adalah mengambil gambar, lalu secara otomatis melakukan cropping, dan menyimpannya dalam sebuah gambar JPG.

Cara menggunakannya juga cukup mudah. Yang pasti pertama kali yang harus dilakukan adalah melakukan instalasi aplikasi yang satu ini. Aplikasi Office Lens tersedia di Google Play Store, Apple App Store, dan juga Microsoft Store. Pada artikel ini, kami menggunakan smartphone Android.

Office Lens Lines

Selanjutnya buka aplikasi Office Lens tersebut, saat pertama kali akan diperlihatkan layar perkenalan. Setelah dibaca, klik saja pada Start Scanning. Setelah itu, Anda akan langsung dibawa ke layar kamera.

Office LEns Hasil Scan

Sebelum menggunakan, ada baiknya Anda menekan tombol menu yang berada di kanan atas dengan lambang tiga titik. Klik pada Resolution. Office Lens secara default akan memilih resolusi 4 megapiksel sehingga hasil akhirnya bisa jadi kurang tajam. Jika kamera Anda memiliki resolusi yang tinggi, gunakan resolusi tertinggi yang ada. Pada contoh, kami menggunakan resolusi 16 Megapiksel.

Setelah itu siapkan dokumen yang ingin Anda salin. Untuk contoh kali ini, kami menggunakan layar notebook untuk menyalin gambar halaman utama DailySocial.id. Nantinya, Office Lens akan secara otomatis memberikan garis berbentuk persegi empat.

 

Office Lens Save to

Tempatkan garis persegi empat tersebut pada obyek yang ingin Anda salin. Yang perlu diingat, Anda tidak perlu membuat garis tersebut persis persegi panjang. Yang penting, ke empat garis yang ada sesuai dengan dimensi yang ingin disalin. Setelah itu, tekan tombol shutter. Ingat, jangan sampai tangan Anda goyang saat mengambil gambar.

Setelah gambar diambil, maka akan muncul hasil dari pemindaian tersebut. Jika benar, seharusnya gambar yang terambil adalah yang terpilih di dalam kotak tersebut. Jika ternyata Office Lens salah melakukan pemindaian, gunakan lambang crop yang ada di bagian atas. Jika gambar yang diambil orientasinya tidak sesuai dengan yang diinginkan, gunakan tombol orientation di sebelah icon crop.

Office Lens Resolution

Tombol terakhir yang berada di pojok kanan atas adalah untuk menentukan jenis sumber yang diambil, apakah sebuah dokumen, papan tulis putih, kartu nama, atau foto biasa. Jika memilih foto, maka hasil pemindaian sama dengan pengambilan foto biasa.

Jika semua sudah sesuai dengan keinginan, klik saja tombol centang di bagian bawah. Setelah itu akan muncul layar Save To. Jika ingin langsung menyimpan di dalam smartphone dalam format JPEG, gunakan Gallery, atau PDF untuk menggunakan format PDF. Setelah itu klik Save.

Setelah itu, salinan gambar tersebut bisa langsung dicetak pada printer. Mudah bukan?

PUBG Mobile Lite: Untuk Smartphone Android dengan Spesifikasi Rendah

Jika kita melihat penjualan smartphone dengan harga yang murah, tentu saja kita tergiur untuk memilikinya. Namun satu hal yang sulit untuk dilakukan pada saat memiliki sebuah perangkat  murah adalah tidak bisa bermain game Player Unknown Battle Ground Mobile atau PUBG Mobile.

Saat melakukan instalasi PUBG Mobile di smartphone dengan harga murah seperti Xiaomi Redmi 5A, ASUS Zenfone Live L1, maupun Meizu M6, Anda sangat beruntung jika tidak tertembak saat baru memasuki permainan. Hal tersebut dikarenakan permainan berjalan dengan sangat lag.

PUBG M Lite

Para pengguna pun mengeluhkan hal tersebut kepada pemegang lisensi, Tencent Mobile. Selain karena graphics yang dimiliki oleh smartphone murah kurang menunjang render dari game tersebut, prosesor dengan kecepatan yang rendah serta kebutuhan akan RAM yang lebih tinggi ternyata juga membuat game tersebut sulit dijalankan.

Menanggapi hal tersebut, baru-baru ini Tencent Mobile mengeluarkan versi terbaru dari PUBG, yaitu PUBG Mobile Lite. PUBG Mobile Lite masih dalam tahap beta, sehingga masih banyak yang harus dikerjakan oleh Tencent Mobile.

PUBG Mobile Lite merupakan sebuah game yang berbeda dari PUBG Mobile. Jadi, hapus dulu harapan di mana pemain pada PUBG Mobile Lite bisa bertemu dengan pemain di PUBG Mobile.

PUBG M Lite - Front Page

PUBG Mobile Lite memiliki kemampuan untuk mengumpulkan 40 pemain dalam sebuah pulau dengan besar 2×2 KM, berbeda dengan PUBG Mobile yang dibuat dengan luas 8×8 KM. Hal tersebut tentu cukup menghemat ruang penyimpanan dalam perangkat Android serta membutuhkan kapasitas RAM yang lebih kecil.

Tencent Mobile sendiri mengatakan bahwa game ini memang ditujukan untuk perangkat dengan RAM 2 GB. Saat melakukan instalasi, ternyata game ini hanya membutuhkan ruang sebesar 328 MB saja! Bandingkan dengan PUBG Mobile yang membutuhkan lebih dari 1,5 GB!

Pengalaman Bermain

PUBG M Lite - Lobby

Kami mencoba permainan ini dengan menggunakan smartphone Meizu M6 yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:

SoC Mediatek MT6750
CPU 8x Cortex A53 1.5 GHz
GPU Mali T860 MP2
RAM / Internal Storage 2 GB / 16 GB
Layar 5,2” 1280×720 IPS Screen
Baterai 3070  mAh
Sistem Operasi Android Nougat 7.0 dengan Flyme 7

Pada spesifikasi tersebut, PUBG Mobile akan sulit untuk dimainkan. Terus terang, untuk menembak satu musuh yang bergerak membutuhkan usaha yang keras karena lag. Oleh karena itu, lupakan saja bermain PUBG Mobile pada smartphone ini.

Bagaimana dengan PUBG Mobile Lite? Saat pertama, kami membutuhkan koneksi dengan menggunakan VPN untuk bermain. Hal tersebut dikarenakan server PUBG Mobile Lite saat ini hanya menerima IP dari Filipina saja. Untungnya, hal tersebut mudah dilakukan serta tidak membutuhkan biaya tambahan.

Dengan menggunakan cara login yang sama, yaitu melalui Facebook, ternyata kita akan dibawa ke layar untuk membuat karakter baru. Hal tersebut menandakan bahwa apa yang telah kita capai pada PUBG Mobile tidak akan terbawa pada permainan yang satu ini.

Untungnya, semua setting (kecuali grafis) sama dengan PUBG Mobile, sehingga tidak membingungkan orang yang mencoba. Fasilitas pertemanan melalui Facebook pun juga akan menunjukkan bahwa belum ada teman yang terhubung dengan permainan PUBG Mobile Lite ini.

Saat memulai permainan, biasanya kita akan ada pada sebuah pulau yang bertemakan sebuah bandara dengan pesawat yang rusak. Berbeda dengan PUBG Mobile Lite, Anda akan dibawa langsung di pulau tempat Anda akan berperang nantinya. Saya sendiri memulai permainan dengan berada di dalam sebuah bunker hijau.

Grafis yang ada pada PUBG Mobile Lite cukup baik saat dilihat. Gambarnya tidak jauh dengan versi So Smooth dari PUBG Mobile. Hal tersebut menandakan bahwa rumput serta pohon yang ada tergambar dengan sangat baik di sini.

Terjun payung dari pesawat membuat grafis terlihat cukup berbeda dengan versi mobile-nya. Pulau yang ada terlihat tidak terlalu mendetail, walaupun cukup terlihat adanya jalan dan gunung. Karakter yang kita gunakan juga cukup terlihat kurang mulus dan jaggies.

Saat di medan pertempuran, seperti tidak ada bedanya saat bermain dengan PUBG Mobile. Anda akan melihat rumah serta rumput dan pepohonan di sekitar. Akan tetapi, yang menjadi masalah adalah banyak pohon yang di-render oleh PUBG Mobile Lite saat berada di dekat kita.

Hal tersebut pun sama dengan saat kita melakukan zoom untuk menembak lawan dengan menggunakan sebuah scope. Kita dapat melihat musuh tersebut dari kejauhan, namun saat di-zoom, ternyata kita tidak dapat menembaknya karena sang musuh berada dibalik semak-semak atau sebuah pohon.

Kelemahan ini memang cukup mengganggu setelah beberapa kali main. Mau tidak mau, kita harus berlari mendekati musuh agar grafis dapat di-render dengan benar oleh PUBG Mobile Lite. Semoga saja hal ini bisa dibenahi oleh Tencent Mobile pada versi penuhnya nanti.

Suara yang dihasilkan dari permainan ini sepertinya tidak berbeda dengan versi PUBG Mobile. Kita dapat mendengarkan suara HD sehingga bisa mendengar suara langkah kaki dari musuh maupun teman yang ada disekitar. Suara tembakan dan desiran peluru juga dapat terdengar dengan baik.

Akhir kata, game ini memiliki pengalaman yang kurang lebih sama dengan versi penuhnya. Kabar baik ini tentu akan membuat para pengguna dengan smartphone berspesifikasi rendah akan senang karena akan dapat bermain game yang para pemainnya hampir tidak pernah melontarkan kata “bocah” (sebenarnya, saya belum pernah dengar atau baca chat yang mengandung kata “bocah”, sih pada game ini).

Verdict

Dengan munculnya PUBG Mobile Lite, tentu saja membuat kecemburuan para pengguna smartphone dengan spesifikasi rendah pun berkurang. Walaupun kedua permainan tidak akan tergabung menjadi satu, setidaknya PUBG Mobile Lite memiliki kesamaan dengan versi aslinya.

PUBG M Lite - Winner

Oleh karena masih dalam tahap beta, tentu saja bug yang ada masih sangat terasa, seperti rendering lingkungan yang baru muncul pada saat obyek dekat dengan kita. Selain itu, server juga masih sering tidak bisa disambungkan, walaupun menggunakan IP Filipina.

Peta yang disediakan juga masih merupakan versi kecil dari Erangel. Oleh karenanya, pengembangan produk ini masih panjang. PUBG Mobile sendiri juga masih memiliki beberapa bug yang harus dibenahi. Jadi, kemungkinan besar versi stabilnya akan tersedia dalam beberapa bulan ke depan.

Sparks

  • Berjalan dengan baik di spesifikasi rendah
  • Gameplay tidak berbeda dengan PUBGM
  • Grafis tidak seburuk yang dikira
  • Tidak memerlukan ruang penyimpanan yang sangat besar

Slacks

  • Masih banyak bug
  • Rendering masih belum sempurna
  • Versi beta baru dibuka untuk area Filipina saja

Brand Poco Jadi Pintu Masuk Xiaomi untuk Berhadapan dengan Apple di AS?

Setelah sekian lama diberitakan, Xiaomi akhirnya secara resmi mengonfirmasi perihal hadirnya brand barunya. Selain itu, mereka juga memberikan bocoran bahwa smartphone perdana di bawah bendera Poco akan lahir di India. Mau ke mana lagi kalau bukan India. Sebagai brand yang disebut-sebut mengusung harga yang lebih terjangkau, India adalah pasar yang ideal untuk mengawali kiprah ponsel pintar Pocophone F1, nama yang santer dirumorkan bakal jadi perangkat pertama dari Poco.

Konfirmasi ini datang dari Jani Mani, Manajer Produk Lead Xiaomi India melalui akun Twitter resminya. Tweet itu berbunyi, “Hari ini adalah hari yang spesial. Saya senang untuk mulai berbagi lebih banyak tentang proyek baru yang sedang kami kerjakan. Doakan semoga beruntung! @IndiaPOCO @GlobalPocophone.”

Setelah kicauan itu, Mani akhirnya juga memposting sebuah surat yang yang diberi header Poco di sudut kanan atas. Dalam surat tersebut, Mani mengakhiri semua spekulasi setelah beberapa cuitannya merebak di Twitter. Poco secara resmi diperkenalkan dan masih akan mengandalkan rantai pasokan, operasional dan layanan dari Xiaomi, perusahaan induknya.

Mani juga menyoroti perihal tren smartphone flagship di pasaran yang ditawarkan dengan banderol lebih dari $1000. Sementara teknologi dan inovasi yang dihadirkan menursun. Poco ingin melawan tren ini, mencoba menghadirkan pilihan produk yang akan fokus pada kecepatan. Bukan hanya performa tapi kecepatan yang nyata.

Sayangnya Mani tak membeberkan lebih jauh perihal perangkat yang akan diboyong pertama kali oleh Poco.

Tapi bicara strategi. Apa yang dilakukan oleh Xiaomi ini bukan cara baru untuk memuluskan ekspansi sebuah perusahaan ke negara tertentu. Huawei misalnya, sudah sejak beberapa waktu lalu mengirimkan sub-brand Honor untuk berjibaku di Negeri Paman Sam. Walaupun belum bisa dibilang sukses, namun Honor kini menjadi salah satu alternatif yang paling masuk akal dikarenakan keberaniannya bermain harga.

Xiaomi punya kultur yang hampir sama dengan Honor, berani bermain di harga. Pabrikan yang juga berasal dari Tiongkok ini sudah mengawali kiprahnya di AS dengan menjual beberapa aksesoris. Tapi, menjual smartphone adalah hal yang berbeda. Itu sebabnya mengapa Xiaomi tak kunjung menginjakkan kaki di sana – tentu di luar faktor aturan. Nah, sepertinya Poco akan menjadi pintu masuk bagi Xiaomi untuk segera berhadapan face-to-face dengan Apple. Rencana yang sudah sejak lama ada di dalam agenda Xiaomi.

Pocophone F1 sendiri dikatakan bakal menjadi produk pertama keluaran Poco. Ia dilaporkan mengemas layar 6,18 inci 1080p dengan rasio aspek yang tidak biasa 18,7: 9, mengisyaratkan bahwa Pocophone F1 bakal berada di tier teratas. Jeroannya diyakini mengadopsi prosesor Qualcomm Snapdragon 845 dengan RAM setidaknya sebesar 6GB dan penyimpanan 64GB, meskipun kabar soal varian RAM 8GB dan memori 128GB juga muncul ke permukaan.

Tapi kembali lagi, ini barulah sebatas rumor. Akan seperti apa spesifikasi akhirnya? Kita nantikan saja kabar selanjutnya dari Poco.

Sumber berita Twitter.com/jaimani.

Antutu: Xiaomi BlackShark Tercepat di Bulan Juli

Antutu bisa dibilang sudah menjadi sebuah aplikasi benchmark yang sering digunakan oleh para pemakai smartphone Android. Hal tersebut dikarenakan Antutu memang sangat mudah digunakan serta menghitung berbagai aspek dari sebuah perangkat Android. Karenanya, Antutu juga sering digunakan untuk membandingkan satu perangkat dengan perangkat lainnya.

Antutu Benching

Setiap kali melakukan benchmarking, Antutu selalu menyimpan hasil ujinya pada server mereka. Dan saat ini, Antutu sudah mengeluarkan 10 smartphone teratas yang berhasil mendapatkan nilai tertinggi.

Nilai yang ada diambil dari data yang dikirimkan oleh aplikasi Antutu versi 7. Data yang diambil adalah data yang terkirim antara tanggal 1 Juli hingga 31 Juli 2018 yang lalu. Banyaknya data yang diambil adalah 1000 sampel per model yang ada.

Antutu Juli 2018

Pada data yang ada kali ini, smartphone terkencang yang ada pada bulan April berdasarkan nilai rata-rata di Antutu adalah Xiaomi BlackShark, sebuah perangkat gaming yang mendapatkan nilai 288.187. Pada peringkat kedua terpaut cukup tipis adalah OnePlus 6 dengan nilai 284.830. Pada peringkat ketiga jatuh lagi ke tangan Xiaomi dengan Mi 8 yang mendapatkan nilai 271.372.

Hal yang unik yang didapat dari data Antutu adalah sembilan smartphone teratas semua menggunakan system on chip (SoC) Snapdragon 845 dari Qualcomm. Yang terakhir adalah Samsung Galaxy S9+ yang menggunakan Exynos 9810. Dari data ini bisa terlihat bahwa Samsung Galaxy S9+ yang menggunakan Snapdragon 845 lebih kencang dibandingkan dengan yang menggunakan Exynos 9810.

Oleh karena hasil yang ditampilkan adalah nilai rata-rata dari 1000 sampel, membuat semua smartphone yang pernah menembus angka 300.000 belum tentu menjadi yang paling atas. Walaupun begitu, perangkat seperti Xiaomi Mi 8 dan BlackShark masih menduduki tiga besar.

Lalu bagaimana dengan OPPO Find X dan Vivo NEX? Kedua perangkat ini juga memiliki kinerja yang tinggi. Sayangnya, kedua smartphone tersebut belum tersedia secara luas pada saat data Antutu ini dibuat. Kemungkinan, kedua smartphone tersebut bisa ada dalam daftar bulan Agustus nanti.

Sumber dan gambar: Antutu.

OPPO Tawarkan Tukar Tambah Find X

Smartphone OPPO Find X sepertinya memiliki tempat tersendiri di hati para konsumen di Indonesia. Setelah sukses dengan pre order yang mereka lakukan, kali ini OPPO pun menggelar penjualan perdana mereka pada mall Central Park pada tanggal 8 Agustus 2018.

OPPO Find X

Pre-order OPPO Find X mendapat sambutan yang sangat hangat dari masyarakat Indonesia. Sebanyak 40% dari kuota unit Find X untuk pasar Indonesia berhasil terjual selama masa pre-order (18-31 Juli 2018). Feedback konsumen pun sangat positif; mereka menyatakan sangat terkesan dengan mekanisme Stealth 3D Camera yang futuristis. Berlandaskan kepada tingginya antusiasme tersebut, kami pun mengadakan acara ini agar dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat Indonesia untuk memiliki OPPO Find X,” ujar Aryo Meidianto, PR Manager OPPO Indonesia.

OPPO Find X Trade in

Penjualan perdana OPPO Find X yang saat ini harganya menjadi Rp. 13.499.000 tersebut dibarengi dengan program tukar tambah. Untuk melaksanakan program tukar tambah ini, OPPO menggandeng Laku6 yang selama ini sudah terbiasa menentukan nilai jual sebuah smartphone.

Persyaratan tukar tambah smartphone dari OPPO ini juga cukup mudah. Smartphone yang ingin ditukarkan harus beroperasi dengan baik dan tidak memiliki cacat pada badan dan layarnya. Selain itu, IMEI smartphone tersebut juga harus diserahkan kepada para petugas yang ada pada booth penukaran tersebut.

OPPO Find X Trade in Booth

Acara yang dinamakan Trade-In Day OPPO Find X ini diadakan dari tanggal 8 hingga 12 Agustus 2018. Jika membeli pada rentang waktu tersebut, OPPO menyediakan bonus-bonus menarik seperti VOOC Car Charger dan VOOC USB. Selain itu OPPO juga memberikan garansi 2 tahun dan asuransi layar pada pengguna Find X. Namun untuk program kali ini, para pembeli tidak mendapatkan O-Free seperti saat pre-order.

OPPO juga mengumumkan bahwa mereka bekerja sama dengan developer Player Unknown Battle Ground atau PUBG. OPPO Find X menjadi perangkat resmi untuk kejuaraan nasional PUBG.

OPPO Find X Trade in PUBG

Saat acara konferensi pers untuk program trade-in ini, OPPO terlihat cukup yakin bahwa akan banyak orang yang akan mengganti smartphone-nya ke Find X. Pasalnya, OPPO yakin dengan kemampuan smartphone terbarunya tersebut. Layar penuh serta kamera yang muncul setiap kali dibutuhkan serta RAM 8 GB menjadi kekuatan dari Find X, dianggap mampu ‘menggoda’ konsumen pindah hati dari smartphone lamanya.

Berapa Harga Trade-In-nya?

Pada program tukar tambah ini, Laku6 bertugas untuk menilai seberapa layak sebuah perangkat bisa ditukarkan Find X. Akan tetapi, pada program kali ini Laku6 tidak menerima smartphone merek lokal untuk ditukarkan ke Find X.

OPPO Find X Trade in List Big

Pada area trade-in pun, OPPO menyediakan daftar beberapa smartphone lengkap dengan harganya. Sayangnya, karena banyak sekali merek yang bisa didaftarkan, hanya dua sampai tiga merek smartphone saja yang terpampang di area tersebut. Sisanya Anda bisa mengunjungi booth saat acara di mall Central Park (8 – 12 Agustus 2018) untuk informasi lengkap.

OPPO Find X Trade in List

Misalkan saja, mereka yang memiliki iPhone X 256 GB akan mendapatkan potongan Rp. 10.100.000 jika menukar ke OPPO Find X. Konsumen tinggal menambahkan Rp. 3.399.000 untuk mendapatkannya. Para pengguna OPPO yang ingin melakukan upgrade juga dapat melihat daftar yang ada pada booth Laku6.

OPPO Find X Trade in List 2

Untuk sekedar mengingatkan, OPPO Find X menggunakan SoC Snapdragon 845 dengan RAM 8 GB. Snapdragon 845 sendiri menggunakan GPU Adreno 630 yang saat ini menjadi yang paling kencang untuk perangkat Android. Penyimpanan internalnya memiliki kapasitas 256 GB sehingga cukup digunakan tanpa memerlukan kartu memori tambahan.

Anda tertarik?

Dibekali Snapdragon 845 dan Sensor Sidik Jari di Layar, Meizu 16 Dibanderol Kurang dari $400

Pada bulan April lalu, Meizu meresmikan debut Meizu 15 dan 15 Plus, dua smartphone kelas menengah yang mengemas kamera ganda. Tapi, tak lama setelah peluncuran keduanya, tren layar 18:9, bezel tipis, dan sensor di layar kian tak terbendung. Sehingga Meizu seperti merasa harus segera meluncurkan penerusnya jika tak ingin kehilangan momentum. Hanya berselang empat bulan, Meizu akhirnya mengumumkan seri penerus yang dinamai Meizu 16 dan 16 Plus.

Berbeda dengan pendahulunya, Meizu 16 dan 16 Plus naik kelas ke level flagship yang ditandai dengan bekal chipset Snapdragon 845 bersama sejumlah fitur-fitur kekinian.

Cgbj0Vtqw2-AGvXvAAGfmvrBYbU893

 

Kedua model Meizu 16 ini memiliki banyak kesamaan baik prosesor, desain, sensor dan RAM. Pembeda paling ketara di antara keduanya ada di komponen layar, di mana Meizu 16 menggunakan layar 6 inci sedangkan Meizu 16 Plus sedikit lebih lega, yakni 6,5 inci.

Layar Meizu 16 memiliki resolusi 1080×2160 piksel Super AMOLED dengan rasio aspek 18: 9, kecerahan 430cd/m2, dan kepadatan piksel 402ppi. Sementara itu Meizu 16 Plus menggunakan panel Super AMOLED yang hadir dalam resolusi full-HD+ (1080×2160 piksel) bersama dengan rasio aspek 18: 9 dan kepadatan piksel 374ppi.

Cgbj0FtqkyGAa1XHAAQK7XZaeWI894

 

Merangsek ke dalam, keduanya sama-sama mengadopsi chipset Snapdragon 845 namun dengan tandem yang berbeda. Meizu 16 menawarkan RAM 6GB dan 8GB dengan memori internal 64GB atau 128GB. Sedangkan sang senior menawarkan kombinasi RAM yang sama namun dengan kapasitas memori dua kali lebih besar, 128GB dan 256GGB. Sayangnya, Meizu tak menyertai keduanya dengan slot microSD, jadi tak ada memori tambahan jika kapasitas ini mulai sesak.

Meizu 16 Plus_22

 

Konfigurasi optik di keduanya relatif sama. Di belakang, perangkat membawa pengaturan kamera ganda yang terdiri dari satu buah sensor 12 megapiksel primer 1/2,3 inci Sony IMX380 dan satu sensor ekstra dari Sony dengan resolusi 20 megapiksel. Pengaturan kamera ini ditopang oleh stabilisasi gambar optik empat sumbu (OIS) dan dipasangkan dengan 6-LED flash. Untuk selfie, ada sensor 20 megapiksel di depan dengan bukaan f/2.0.

Meizu 16 Plus

 

Teknologi pelengkap yang juga jadi sorotan di duo Meizu 16 ini adalah sensor sidik jari yang tertanam di layar keduanya. Sensor ini menjadi daya tarik yang bisa jadi akan mengubah pikiran banyak orang yang berencana membeli smartphone dari brand lainnya. Apalagi, harga yang ditawarkan oleh Meizu terbilang sangat terjangkau. Meizu 16 ditawarkan dengan harga di kisaran $395, sedangkan Meizu 16 Plus varian terendah ditawarkan seharga $468. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan dengan Vivo X20 Plus UD dan Vivo X21 yang juga menawarkan sensor sidik jari serupa.

Sumber berita Meizu 16 dan Meizu 16 Plus.

Jelang Peresmian, OPPO Perlihatkan Teknologi Pengisian Baterai di F9 Pro

Setidaknya ada dua smartphone baru yang santer dikabarkan bakal meluncur dari dapur OPPO, yakni F9 dan F9 Pro. Sejumlah rumor, bocoran dan spekulasi pun sudah menghiasi jelang kedatangannya. Kabar ini kemudian diperkuat dengan pernyataan resmi Corning yang mengatakan bahwa perangkat terbaru OPPO yang akan membawa Gorilla Glass bakal diumumkan pekan depan.

OPPO sendiri belum banyak bicara soal rumor ini. Alih-alih mengiyakan, OPPO memilih memberi jawaban dengan meluncurkan teaser video yang memperlihatkan salah satu fitur unggulan flagship-nya itu. Sesuai dengan teaser, Oppo F9 Pro akan datang dengan teknologi pengisian baterai super cepat, VOOC Flash Charging yang diklaim mampu memberikan 2 jam waktu bicara dengan hanya 5 menit pengisian.

Selain teknologi pengisian cepat, teaser ini juga menunjukkan bagian depan dan belakang OPPO F9 Pro, serta sebuah notch mini di bagian atas layar yang terlihat cukup jelas. Di bagian bawah, ada ruang sisa yang belum diketahui apa fungsinya. Namun tombol navigasi dipastikan bakal menghuni sisi bawah layar. Di teaser lainnya, OPPO F9 Pro juga terlihat dalam pilihan warna merah dan membawa kamera ganda horizontal di bagian belakang.

OPPO F9 Pro promo

Di jajaran smartphone terbaru besutan OPPO, tak banyak yang sudah mengadopsi teknologi pengisian VOOC Flash ini, salah satunya OPPO Find X Automobili Lamborghini Edition. Teknologi pengisian daya VOOC Flash ini diluncurkan beberapa tahun yang lalu di ajang MWC, dan dengan implementasi terbaru, hanya butuh 35 menit untuk mengisi penuh baterai berkapasitas 3.400 mAh.

Sayang teaser ini tidak memberikan informasi apapun terkait sang adik, OPPO F9 yang dalam beberapa kesempatan selalu tampil berdampingan. Namun, seperti yang sudah-sudah, kemungkinan besar tak ada perbedaan signifikan antara dua model di seri yang sama.

Sumber berita GSMArena.

Energizer Kenalkan Power Max P490 dan P490S, Bawa Baterai 4.000 mAh dan Layar Rasio 18:9

Produsen pembuat baterai Alkaline, yakni Energizer – kembali meluncurkan smartphone dengan baterai cukup besar 4000 mAh.

Adalah Energizer Power Max P490S dan Energizer Power Max P490, keduanya merupakan smartphone entry-level dan sudah menjalankan OS Android Oreo.

Energizer Power Max P490S

3

Saya mulai dari Energizer Power Max P490S, ukurannya sangat compact (139×65.8×12 mm) dan bobot 139 gram, karena layarnya hanya 4,95 inci dalam rasio 18:9 dan resolusi 480×960 piksel (217 ppi).

Otaknya mengandalkan chipset Mediatek MT6739WA, dengan CPU quad-core 1.3 GHz Cortex-A53, dan GPU Mali-T720MP2. Bekerja sama dengan RAM 2GB dan memori internal 16GB yang bisa ditambah dengan microSD hingga 32GB.

2

Untuk pengambilan gambar, Energizer Power Max P490S sudah dibekali empat buah kamera. Dua berada di belakang, dengan kamera utama 8-megapixel (AF), kamera kedua cuma VGA (depth sensor), dan dual LED flash. Sisanya ada di depan, 5-megapixel, VGA (depth sensor), dan satu buah LED flash.

4

Kemudian tepat di bawah kamera terdapat fingerprint sensor. Ada juga fitur jack audio 3,5mm, konektivitas 4G LTE, dan port microUSB untuk charging dan tranfer data.

Energizer Power Max P490

Energizer-Power-Max-P490-3

Beralih ke Energizer Power Max P490, smartphone ini juga dibekali layar 4,95 inci dalam rasio 18:9, dengan resolusi 480×960 piksel (217 ppi).

Bedanya dari saudaranya ialah sistem operasi Android 8.0 Oreo yang digunakan, di mana Energizer Power Max P490 menjalankan program Android Oreo Go Edition yang dioptimalkan untuk perangkat dengan RAM kecil.

1

Dapur pacunya dipercayakan pada chipset Mediatek MT6580M, dengan CPU quad-core 1.3 GHz Cortex-A7, dan GPU Mali-400 MP2. Dibantu RAM besaran 1GB dan memori internal 8GB yang bisa diperluas hingga 32GB lewat microSD.

Untuk spesifikasi kameranya sama dengan saudaranya. Ada juga fitur jack audio 3,5mm dan port microUSB, tapi konektivitasnya masih sebatas 3G. Mengenai harga dan kapan tersedianya masih belum diungkap oleh Energizer.

Sumber: GSMArena

[Panduan] Menggunakan Google Camera Mod Tanpa Root di ASUS Max Pro M1

Saat Google meluncurkan Nexus 5, para penggunanya cukup bingung karena ada sebuah fungsi pada aplikasi Google Camera yang selalu menyala, yaitu HDR+. Saat itu pula, mereka menyadari bahwa saat menggunakan HDR+, hasil tangkapan gambarnya menjadi lebih baik dibandingkan saat dimatikan.

Lompat dua tahun kemudian, Google meluncurkan smartphone Pixel yang cukup mengguncang karena hasil kameranya yang sangat apik. Tentu saja hal tersebut dicapai berkat aplikasi Google Camera yang memiliki fasilitas HDR+.

review-asus-zenfone-max-pro-m1-15

Di saat yang hampir bersamaan, Xiaomi mengeluarkan sebuah smartphone dengan nama Mi 5s. Mi 5s memiliki kemiripan dengan Google Pixel dari segi spesifikasinya. Sensor kamera yang digunakan pun sama, yaitu Sony IMX 378 yang memiliki dimensi sensor besar.

Seorang developer asal Rusia dengan nama BSG, mengambil kesempatan ini dengan melakukan porting Google Camera yang eksklusif hanya untuk Pixel dan Nexus agar bisa dijalankan pada Xiaomi Mi 5s. Dan disinilah awal dari modifikasi Google Camera dimulai.

GCam Setting

Google Camera membutuhkan sebuah fungsi pada sistem operasi Android yang bernama Camera 2 API atau Camera HAL 3. Camera 2 API membuat sebuah smartphone bisa mengambil gambar RAW, Zero Shutter Lag, burst, dan lain sebagainya. API (Application programming interface) ini sudah ada semenjak Android Lollipop 5.0.

Untuk dapat mengaktifkan Camera 2 API, sebuah smartphone membutuhkan akses root. Setelah melakukan root, tinggal menambahkan sebuah baris dengan nama persist.camera.hal3.enabled=1 pada file Build.Prop di partisi system. Satu hal yang merugikan adalah dengan root, garansi akan hilang.

GCAM

Dilema tersebut juga dirasakan oleh para pengguna smartphone ASUS Zenfone Max Pro M1 yang sampai saat ini kameranya masih tergolong standar. Smartphone dengan kinerja kencang ini pun juga telah kami review pada tautan ini.

Seorang developer asal Taiwan bernama Shakalaca menemukan metode untuk membuat Camera 2 API aktif pada smartphone ASUS Zenfone Max Pro M1 tanpa harus melakukan root, bahkan tanpa melakukan pembukaan bootloader (unlock bootloader)!

Hal ini langsung membuat ASUS Zenfone Max Pro M1 dapat menjalankan aplikasi Google Camera Mod, di mana saat ini yang paling terkenal adalah hasil dari developer bernama Arnova8G2. Hasilnya gambarnya pun juga menjadi jauh lebih baik dibandingkan dengan menggunakan kamera bawaan.

IMG_20180801_141121

 

Untuk mengaktifkan Camera 2 API, Anda harus membutuhkan PC. Lakukan hal berikut ini:

  1. Jika PC Anda belum terdapat driver USB untuk Zenfone Max Pro M1, download saja melalui link ini. Halaman ini milik developer bernama Sudeep Duhoon asal India yang aktif dalam melakukan modifikasi Zenfone Max Pro M1. File driver-nya sendiri sudah banyak beredar di internet.
  2. Extract file RAR tersebut, buka folder ASUS_Android_USB_drivers_for_Windows, lalu buka sub folder sesuai dengan versi Windows Anda (pengguna Windows 10, gunakan folder Windows 8.1) dan cari file dengan nama android_winusb.inf. Klik kanan pada file tersebut dan pilih install.
  3. Download Minimal ADB pada link berikut dan lakukan instalasi. Jangan lupa untuk menjawab Y pada saat ditanya ingin melakukan instalasi secara system wide.
  4. Setelah selesai, tahap pertama mempersiapkan PC pun selesai
  5. Matikan perangkat ASUS Zenfone Max Pro M1
  6. Lalu nyalakan dengan cara menekan tombol volume atas dan power. Jika dilakukan dengan benar, maka smartphone akan ada pada mode CSC Fastboot.
  7. Kembali lagi ke komputer, buka command prompt dengan cara mengetik CMD pada start. lalu klik kanan pada command prompt dan pilih Run as Administrator.
  8. Sambungkan perangkat ASUS Zenfone Max Pro M1 melalui USB, lalu tunggu sampai komputer selesai melakukan instalasi driver.
  9. Pada command prompt, ketik fastboot devices. Jika benar, maka fastboot akan menemukan sebuah perangkat. Jika belum, coba restart PC dan lakukan langkah nomer 7 lagi.
  10. Ketik fastboot oem enable_camera_hal3 true pada command prompt. Jika benar, maka tulisan OKAY akan muncul.
  11. Untuk melakukan reboot, tinggal ketik fastboot reboot

install

Langkah tersebut sudah mengaktifkan Camera 2 API pada ASUS Zenfone Max Pro M1. Setelah booting selesai, yang harus dilakukan adalah melakukan download Google Camera Mod pada website CelsoAzevedo yang mengumpulkan semua modifikasi Google Camera dari semua developer.

Saya menyarankan untuk menggunakan modifikasi dari Arnova8G2 karena hasilnya lebih tajam dan saturasinya lebih baik. Ambil saja versi yang disarankan pada website tersebut.

CMD Run as Admin

Pasang Google Camera Mod tersebut dan gunakan HDR+ Enhanced yang ada pada aplikasi tersebut. Jangan lupa menyalakan feature Nexus 6P agar tingkat ketajaman gambar lebih baik lagi. HDR+ Enhanced juga aktif pada kamera depan, sehingga sangat baik untuk mengambil gambar selfie.

Selamat berfoto-foto!

Edit: Jika Anda mendapatkan error command write failed, aktifkan Developer Options terlebih dahulu, dengan menekan Build Number pada About Phone tujuh kali. Lalu masuk ke Developer Options dan aktifkan USB Debugging.

Sumber: ASUS Zentalk.