Square Enix Akan Rilis Beberapa Remake Game Sekaligus dari Satu Franchise Miliknya

Originality is overrated, dan itulah mengapa kian hari kian banyak game yang dibuatkan versi remake atau remastered-nya. Kalau Anda tidak setuju dengan pernyataan ini, saya persilakan Anda berdebat dengan para penggemar Final Fantasy VII Remake.

Buat perusahaan game yang punya sejarah panjang seperti Square Enix, remake maupun remaster sudah terbukti merupakan cara yang efektif untuk menyenangkan banyak pihak; para gamer veteran senang karena bisa kembali menyentuh permainan favoritnya, para gamer muda senang karena bisa ikut merasakan keasyikan permainan idola orang tuanya, dan developer maupun publisher bisa meraup untung tanpa harus bertaruh pada sukses atau tidaknya suatu IP baru.

Pada kenyataannya, Square Enix sudah punya rencana untuk merilis remake dari IP mereka yang lain. Guna mewujudkannya, mereka memutuskan untuk menggandeng Forever Entertainment. Perusahaan game asal Polandia tersebut kabarnya dipercaya untuk mengembangkan beberapa remake game sekaligus dari satu IP milik Square Enix.

Sebagai sebuah remake, tentu saja aspek visual dari gamegame ini akan dirombak total selagi mempertahankan gameplay sekaligus narasinya. Namun yang tentu menjadi pertanyaan banyak orang adalah, apa IP yang dimaksud? Apakah masih Final Fantasy? Atau malah Dragon Quest?

Kemungkinannya jelas sangat banyak, sebab Square Enix memang punya banyak sekali franchise game yang amat populer. Saya pribadi tidak akan menolak seandainya yang di-remake adalah Chrono Trigger dan Chrono Cross, atau mungkin malah seri Front Mission. Bagaimana dengan Kingdom Hearts? Star Ocean? Drankengard? Lufia? Valkyrie Profile? Parasite Eve?

Semuanya tentu punya potensi untuk dibuat ulang sesuai dengan standar modern. Namun sayangnya untuk saat ini baik Square Enix maupun Forever Entertainment masih enggan mengungkap IP yang dimaksud. Forever Entertainment sendiri bukanlah nama yang asing di dunia remake game. Salah satu karya terbaru dan terbesar mereka belum lama ini adalah Panzer Dragoon: Remake yang menuai respon sangat positif.

Sumber: Gematsu.

Final Fantasy VII Remake Intergrade Resmi Diumumkan untuk PlayStation 5

Sekitar setahun setelah dirilis, Final Fantasy VII Remake akhirnya bakal mendapat upgrade next-gen pada tanggal 10 Juni 2021. Versi yang ditujukan untuk PlayStation 5 ini dinamai Final Fantasy VII Remake Intergrade, dan pemilik game aslinya di PS4 bisa menerima upgrade ini secara cuma-cuma.

Seperti yang sudah bisa ditebak, tentu saja ada penyempurnaan dari sisi performa maupun kualitas grafis di FF VII Remake Intergrade. Pemain nantinya dapat memilih antara “Graphics Mode” yang memprioritaskan resolusi 4K, atau “Performance Mode” kalau lebih mementingkan gameplay yang mulus di 60 fps.

Haptic feedback maupun adaptive trigger milik controller DualSense juga akan diintegrasikan, dan tentu saja pemain bakal mendapati waktu loading yang jauh lebih singkat. Namun Square Enix rupanya belum selesai.

Intergrade nantinya juga bakal menawarkan episode baru untuk dimainkan, sekaligus kembalinya salah satu lakon lawas favorit, yakni Yuffie Kisaragi sebagai playable character dalam episode tersebut. Episode Yuffie ini nantinya harus dibeli secara terpisah sebagai paid DLC dari PlayStation Store.

Tentunya ini merupakan kabar yang sangat menggembirakan bagi para penggemar FF VII, akan tetapi Square Enix rupanya masih punya kejutan lain buat mereka.

Final Fantasy VII The First Soldier

Judul di atas adalah judul dari game battle royale baru yang sedang Square Enix kerjakan untuk perangkat Android dan iOS. Battle royale? Ya, Anda tidak salah baca. Jujur saya sendiri masih kesulitan mencerna konsep gabungan dari dua hal yang semestinya sangat bertolak belakang tersebut. Namun rupanya itulah yang Square Enix lakukan saat menggarap game spin-off ini.

Secara lore, The First Soldier bakal berperan sebagai prekuel dari FF VII, menceritakan asal usul dari pasukan elit Soldier sekitar tiga dekade sebelum peristiwa yang terjadi di FF VII. Kalau melihat trailer-nya, gameplay The First Soldier sepertinya bakal menggabungkan aksi tembak-menembak dari perspektif third-person dengan combat ala Final Fantasy.

Menariknya, The First Soldier nantinya juga akan menyisipkan sejumlah elemen RPG ke dalam formula battle royale yang diangkat, seperti misalnya sistem level yang melibatkan sejumlah monster untuk dibasmi. Selain mode solo, The First Soldier juga akan menawarkan mode tim berisikan tiga pemain.

Final Fantasy VII Ever Crisis

Selain The First Soldier, Square Enix juga punya spin-off lain berjudul Final Fantasy VII Ever Crisis yang juga ditujukan untuk perangkat mobile. Ever Crisis pada dasarnya merupakan kompilasi dari seluruh cerita yang pernah diangkat, mulai dari FF VII orisinal, Before Crisis, Dirge of Cerberus, Crisis Core, sampai film Advent Children, tidak ketinggalan pula sejumlah elemen narasi baru yang berfokus pada asal usul Soldier.

Gameplay akan disajikan per chapter, dengan combat yang tentunya sudah kelihatan sangat familier. Tidak seperti The First Soldier yang akan dirilis di tahun ini juga, Ever Crisis rencananya baru akan tersedia tahun depan di Android sekaligus iOS.

Sumber: Square Enix via Eurogamer.

Semua yang Diumumkan di Nintendo Direct Edisi Februari 2021

Setelah dinantikan cukup lama, Nintendo kembali menggelar presentasi Direct yang berisikan banyak kejutan. Direct edisi Februari 2021 ini punya durasi yang cukup panjang (50 menit), dan sebagian besar isinya berfokus pada deretan game baru yang akan hadir di Switch pada babak pertama 2021.

Sebelum Anda kecewa, Nintendo masih belum punya kabar mengenai sekuel Zelda: Breath of the Wild. Mereka hanya bisa bilang bahwa pengerjaan game tersebut masih terus berlanjut, dan mereka akan mengumumkan sejumlah detail penting mengenainya di tahun ini juga.

Terlepas dari itu, Nintendo masih punya sederet suguhan menarik. Anda bisa langsung menyaksikan presentasi lengkapnya di YouTube, atau melihat ringkasannya di bawah.

Pyra/Mythra (Xenoblade Chronicles) sebagai playable character di Super Smash Bros. Ultimate

Sebagai bagian dari DLC Fighter Pass Vol. 2, Pyra dan Mythra akan hadir di Super Smash Bros. Ultimate pada bulan Maret mendatang. Namun ketimbang dipisah, duo ini akan dihitung sebagai satu karakter, dan pemain bebas menukar mereka kapan saja selama pertandingan berlangsung.

Fall Guys dan The Outer Wilds versi Switch


Dua game indie yang sangat populer ini akhirnya bakal tersedia untuk Nintendo Switch. Keduanya memang belum punya jadwal rilis pasti, tapi Nintendo menargetkan peluncuran di musim panas (Juni – September).

Famicom Detective Club

Kalau judul di atas kedengaran kurang familier, itu dikarenakan game tersebut dulunya dirilis untuk console yang terbilang langka, yakni Famicom Disk System. Sekitar 33 tahun sejak pertama dirilis, Famicom Detective Club akhirnya di-remake dan bakal meluncur ke Switch pada tanggal 14 Mei mendatang.

Samurai Warriors 5

Versi terbaru dari spin-off seri Dynasty Warriors ini akan hadir di Switch pada musim panas mendatang dengan narasi baru, desain karakter baru, dan gaya visual yang lebih segar. Buat yang sudah lupa, terakhir kali pemain bertemu dengan Nobunaga Oda adalah di Samurai Warriors 4, yang dirilis di zaman PlayStation Vita masih eksis di tahun 2014.

Legend of Mana

Buat saya pribadi, inilah kabar yang paling menggembirakan. Versi remastered dari JRPG favorit saya ini akan hadir bukan cuma di Switch, tapi juga di PS4 dan PC pada tanggal 24 Juni mendatang. Bagian paling menarik dari game ini kalau menurut saya adalah soundtrack-nya, dan di versi remastered ini ternyata kita bakal punya opsi untuk mengaktifkan antara soundtrack orisinalnya, atau yang sudah diaransemen ulang.

Monster Hunter Rise

Tidak seperti Monster Hunter World yang dirilis di banyak platform, Monster Hunter Rise justru hanya akan tersedia di Switch pada 26 Maret mendatang. Trailer terbarunya di atas berfokus pada sejumlah detail mengenai jalan cerita maupun deretan monster yang akan pemain jumpai.

Mario Golf: Super Rush

Sebagai edisi pertama Mario Golf untuk Nintendo Switch, tentu saja permainan bakal memberikan kita opsi untuk menggunakan Joy-Con secara tradisional, atau sebagai motion controller. Game mendukung mode multiplayer baik secara online maupun lokal hingga 4 orang, dan akan dirilis pada tanggal 25 Juni.

Capcom Arcade Stadium

32 judul game klasik bikinan Capcom dalam satu paket, Capcom Arcade Stadium benar-benar dipersembahkan buat para penggemar sejatinya dan sudah tersedia dari sekarang. 32 judul tersebut dikelompokkan menjadi tiga bagian: yang dirilis di tahun 1984 – 1988, yang dirilis di era revolusi arcade di tahun 1989 – 1992, dan sisanya yang dirilis di tahun 1992 – 2001.

Stubbs the Zombie in Rebel Without a Pulse

Game action dengan lakon utama seorang zombie ini pertama dirilis di tahun 2005 untuk Xbox, dan versi remastered-nya akan hadir pada tanggal 16 Maret di semua platform modern pada tanggal 16 Maret mendatang, termasuk halnya Nintendo Switch.

No More Heroes III

Game ini melanjutkan jejak Travis Strikes Again di tahun 2019 dan berperan sebagai sekuel sejati dari seri No More Heroes. 27 Agustus nanti, sang protagonis flamboyan tersebut bakal kembali beraksi demi menyelamatkan dunia dari invasi alien.

Neon White

Persembahan terbaru publisher Annapurna Interactive ini merupakan sebuah first-person shooter bertempo cepat. Game ini digarap oleh Ben Esposito, developer dari game Donut County yang sempat memenangkan titel “2019 Mobile Game of the Year” versi SXSW. Perilisannya dijadwalkan berlangsung pada musim dingin 2021.

DC Super Hero Girls: Teen Power

Action dengan sedikit bumbu RPG, dan pilihan karakter superhero wanita dari katalog DC. Kata “teen” pada judulnya tidak main-main, sebab memang ada sejumlah elemen gameplay yang menggambarkan bahwa protagonis dalam game ini merupakan remaja yang rutin mengakses media sosial maupun berbelanja pakaian. Nantikan kedatangannya pada tanggal 4 Juni.

Plants vs. Zombies: Battle for Neighborville

Dirilis pertama kali di tahun 2019, game third-person shooter ini akhirnya bakal hadir di Switch mulai tanggal 19 Maret. Kabar baiknya, yang dirilis adalah versi Complete Edition, yang berarti semua konten maupun karakter tambahannya bisa dimainkan tanpa harus merogoh kocek ekstra.

Miitopia

RPG yang populer di kalangan pengguna Nintendo 3DS ini telah di-remaster dan akan dirilis di Switch pada tanggal 21 Mei. Seperti di game aslinya, tentu saja pemain diajak menciptakan karakternya sendiri, dan kali ini Nintendo sudah memberikan sejumlah opsi kustomisasi baru.

Item bertema Mario di Animal Crossing

Masih seputar kustomisasi, tapi kali ini untuk game Animal Crossing: New Horizons. Yang ditunggu-tunggu para pemain akhirnya bakal hadir mulai tanggal 1 Maret mendatang, yakni deretan item bertema Super Mario.

Project Triangle Strategy

Judul di atas tentu belum final, akan tetapi tactical RPG terbaru Square Enix ini sudah bisa memberikan daya tarik tersendiri. Game ini bisa dianggap sebagai suksesor dari Octopath Traveler. Permainan baru akan dirilis di tahun 2022, akan tetapi versi demo-nya sudah bisa dicoba gratis mulai sekarang.

Star Wars: Hunters

Zynga mungkin lebih dikenal sebagai developer FarmVille dan permainan casual lain macam Words with Friends, tapi kali ini mereka sepertinya ingin mencoba melakukan sesuatu yang berbeda. Star Wars: Hunters adalah sebuah squad-based arena shooter. Memang belum banyak detail yang diungkap, tapi Zynga menargetkan perilisan di tahun ini juga.

Knockout City

Fortnite, tapi menggunakan bola ketimbang senjata, itulah kesan yang saya dapat dari game dodgeball ini. Knockout City digarap oleh Velan Studios, developer yang sama yang mengerjakan Mario Kart: Home Circuit. Permainan bakal tersedia mulai 21 Mei.

World’s End Club

Karya terbaru dari pencipta Danganronpa dan Zero Escape ini bakal hadir di Switch pada tanggal 28 Mei. Game ini sebenarnya sudah lebih dulu dirilis di Apple Arcade, tapi versi tersebut rupanya memiliki ending yang menggantung, dan cerita lengkapnya baru bisa dinikmati pada versi yang dirilis untuk Switch nanti.

Ninja Gaiden: Master Collection

Sesuai namanya, ini merupakan paket lengkap yang berisikan versi remastered dari trilogi modern Ninja Gaiden, spesifiknya Ninja Gaiden Sigma, Ninja Gaiden Sigma 2, dan Ninja Gaiden 3: Razor’s Edge. Selain di Switch, Ninja Gaiden: Master Collection juga akan tersedia di PS4 maupun PC mulai 10 Juni mendatang.

Dua DLC untuk Hyrule Warriors: Age of Calamity

Lore Zelda dikawinkan dengan gameplay ala Dynasty Warriors, siapa yang tidak suka formula seperti ini? Buat yang sudah tidak sabar menantikan konten baru, Nintendo rupanya sudah menyiapkan dua buah DLC untuk Hyrule Warriors: Age of Calamity. Yang pertama bakal datang di bulan Juni, kemudian selanjutnya di bulan November.

Bravely Default II

Hampir 9 tahun semenjak Bravely Default dirilis di Nintendo 3DS, sekuelnya siap meluncur ke Switch pada tanggal 26 Februari mendatang. Anda tidak harus memainkan versi pertamanya untuk bisa menikmati RPG dengan sistem class yang sangat fleksibel ini.

Ghost ‘n Goblins: Resurrection

Remake dari platformer klasik ini bakal tersedia di Switch mulai tanggal 25 Februari. Bukan cuma menyajikan visual yang lebih tampan, Ghost ‘n Goblins: Resurrection juga menawarkan mode local co-op, dan pemain keduanya ini bisa memilih dari tiga karakter dengan ability yang berbeda-beda.

SaGa Frontier Remastered

Legend of Mana bukan satu-satunya RPG lawas yang dibuatkan versi remastered-nya di tahun 2021 ini. 15 April nanti, SaGa Frontier bakal melenggang ke Switch, PS4, PC, sekaligus Android dan iOS. Bukan cuma grafik yang lebih modern, versi remastered-nya juga mendatangkan karakter baru, skenario baru, sekaligus fitur-fitur gameplay baru.

The Legend of Zelda: Skyward Sword HD

Dan tibalah kita pada bintang utama Direct edisi Februari 2021 ini. Skyward Sword memang bukan game baru, melainkan yang pernah dirilis di Wii U satu dekade silam. Seperti di versi aslinya, pemain mengendalikan Link menggunakan motion controller, yang di sini sudah digantikan oleh sepasang controller Joy-Con tentu saja.

Alternatifnya, kita juga bisa memainkannya menggunakan controller secara tradisional, yang berarti game ini tetap kompatibel untuk Switch Lite. Nintendo akan merilisnya pada tanggal 16 Juli.

Splatoon 3

Splatoon boleh dibilang merupakan salah satu franchise baru Nintendo yang cukup sukses meski baru berusia sekitar enam tahun. Per Desember 2020 kemarin misalnya, Splatoon resmi terjual sebanyak 11,9 juta kopi di seluruh dunia, menjadikannya salah satu judul game Switch terlaris.

Sekuelnya, seperti yang bisa Anda lihat pada trailer di atas, bakal hadir di tahun 2022. Sayang sejauh ini Nintendo masih belum mau mengungkap banyak detail mengenainya.

Tencent, Square Enix, dan Unity Rilis Laporan Keuangan Terbaru

Sejak minggu lalu, ada banyak perusahaan game dan esports yang mengumumkan hasil laporan keuangan mereka untuk Q3 2020. Kebanyakan dari perusahaan -perusahaan itu mengumumkan kabar baik. Pemasukan mereka meningkat karena pandemi virus corona membuat banyak orang menghabiskan lebih banyak waktu luangnya untuk bermain game. Berikut laporan keuangan dari Tencent, Square Enix, Unity, Douyu, dan Huya.

Mobile Game Jadi Kontributor Utama untuk Pemasukan Tencent Pada Q3 2020

Konglomerasi asal Tiongkok, Tencent, baru saja merilis laporan keuangan untuk Q3 2020. Pada kuartal ini, mereka mendapatkan pemasukan sebesar US$18,9 miliar, naik 29% dari US$14,7 miliar pada Q3 2019. Sementara keuntungan besih yang Tencent dapatkan pada Q3 2020 mencapai US$5,88 miliar, naik 85% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, seperti yang disebutkan oleh The Esports Observer.

 

Pemasukan Tencent pada Q3 selama 3 tahun. | Sumber: The Esports Observer
Pemasukan Tencent pada Q3 selama 3 tahun. | Sumber: The Esports Observer

Pemasukan divisi game online Tencent juga mengalami kenaikan 45%, menjadi US$6,26 miliar. Menurut laporan Tencent, mobile game seperti Peacekeeper Elite — PUBG Mobile versi Tiongkok — dan Honor of Kings memberikan kontribusi paling besar pada total pemasukan mereka. Memang, bisnis mobile game Tencent menyumbangkan US$4,92 miliar pada total pemasukan Tencent sementara bisnis game PC hanya menyumbangkan US$1,76 miliar.

Selama periode Januari-Oktober 2020, baik Peacekeeper Elite maupun Honor of Kings memiliki pemain harian lebih dari 100 juta orang. Sementara di pasar global, dua mobile game yang memberikan kontribusi besar pada pemasukan Tencent adalah PUBG Mobile dan Clash of Clans.

Final Fantasy 7 Remake Bantu Naikkan Pemasukan Square Enix

Minggu lalu, Square Enix mempublikasikan laporan keuangan untuk semester pertama tahun fiskal mereka, yang dimulai pada April dan berakhir pada September 2020. Selama periode enam bulan tersebut, pemasukan Square Enix naik 43% dari periode yang sama tahun lalu menjadi US$1,67 miliar. Keuntungan yang mereka dapatkan juga naik menjadi US$155,4 juta. Secara keseluruhan, Square Enix menjual 12,08 juta game dalam enam bulan. Sebagai perbandingan pada semester pertama tahun lalu, total penjualan game Square Enix hanya mencapai 8,65 juta unit.

Selama semester pertama tahun fiskal mereka, Square Enix meluncurkan dua game AAA, yaitu Final Fantasy 7 Remake yang dirilis pada Q1 tahun fiskal dan Marvel’s Avengers, yang diluncurkan pada Q2. Square Enix memang tidak menyebutkan jumlah penjualan dari kedua game tersebut. Namun, Anda bisa memperkirakan apakah game-game itu laku di pasar dari laporan keuangan Square Enix.

Pada Q1 tahun fiskal, divisi HD Games — yang bertanggung jawab atas pembuatan game-game besar Square Enix — mendapatkan total pemasukan sebesar US$330,1 juta dengan laba sebesar US$96,8 juta. Sementara pada Q2, pemasukan divisi tersebut turun menjadi US$229,4 juta. Tak hanya itu, mereka juga mengalami kerugian sebesar US$48,4 juta, lapor GamesIndustry.

Sementara itu, Square Enix mengungkap, pemasukan mereka dari Final Fantasy 14 justru mengalami penurunan walau jumlah pemain game MMORPG itu naik. Kabar baiknya, pemasukan dari divisi Square Enix yang bertanggung jawab atas game PC browser dan smart devices juga mengalami kenaikan 44%, menjadi US$615 juta. Hanya saja, pemasukan divisi arcade Square Enix mengalami penurunan sebesar 39%. Mereka juga menderita kerugian sebesar US$15,7 juta. Square Enix menyebutkan, hal ini terjadi karena pandemi virus corona yang menyebabkan arcade-arcade di Jepang tutup.

Unity Buat Laporan Keuangan Pertama Sejak IPO

Unity Technologies baru saja melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada September 2020 lalu. Sekarang, mereka mengumumkan laporan keuangan mereka untuk Q3 2020. Dalam kuartal yang berakhir pada 30 September, Unity mendapatkan pemasukan sebesar US$200,8 juta, naik 53,3% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Namun, Unity masih mengalami kerugian sebesar US$141,7 juta atau sekitar 70,6% dari total pemasukan mereka. Sebagai perbandingan, pada Q3 2019, kerugian Unity mencapai US$41,7 juta atau sekitar 31,9% dari total pendapatan mereka ketika itu, menurut laporan VentureBeat.

Fall Guys merupakan salah satu game populer yang dibuat dengan Unity. | Sumber: Steam
Fall Guys merupakan salah satu game populer yang dibuat dengan Unity. | Sumber: Steam

Sementara itu, jumlah pelanggan Unity yang memiliki pemasukan lebih dari US$100 ribu dalam 12 bulan per September 2020 mencapai 739 entitas, naik dari 553 entitas pada tahun 2019. Sayangnya, tidak ada game AAA yang dibuat menggunakan game engine buatan Unity. Kebanyakan developer besar, sepreti Activision Blizzard, Electronic Arts, dan Ubisoft, lebih memilih untuk menggunakan game engine mereka sendiri untuk membuat game AAA. Meskipun begitu, ada juga game yang dibuat menggunakan Unity yang menjadi sangat populer, seperti Fall Guys.

Pemasukan Douyu Pada Q3 2020 Naik 37%

Perusahaan platform streaming asal Tiongkok, Douyu, baru saja mengumumkan laporan keuangan mereka untuk Q3 2020. Pemasukan mereka mencapai US$385 juta untuk Q3, naik 37% jika dibandingkan dengan pemasukan mereka pada Q3 2019. Sementara keuntungan mereka mencapai US$9 juta.

Segmen live-streaming menjadi kontributor utama untuk total pendapatan Douyu. Divisi itu memberikan kontribusi sebesar US$355 juta atau sekitar 92% dari total pemasukan Douyu. Menurut Douyu, alasan mengapa pemasukan mereka dari segmen live-streaming naik pesat adalah karena fitur interaktif yang mereka sediakan serta penyempurnaan dari sistem pengadaan event untuk menarik pengguna berbayar, menurut The Esports Observer.

Douyu menyebutkan, jumlah pengguna bulanan mereka pada Q3 2020 mencapai 194 juta orang, naik 18,6% dari periode yang sama tahun lalu. Sementara jumlah pengguna mobile bulanan mereka mencapai 59,6 juta orang, naik 14,4% dari 52,1 juat pada Q3 2019. Dan terakhir, jumlah pengguna berbayar mereka mereka naik 12,7% menjadi 7,9 juta orang.

Q3 2020, Laba Bersih Huya Naik Dua Kali Lipat

Huya, perusahaan streaming game lain dari Tiongkok, juga telah mengumumkan laporan keuangan mereka untuk Q3 2020. Mereka menyebutkan, mereka mendapatkan pemasukan sebesar US$425 juta, naik 24% dari Q3 2019. Sementara laba bersih yang didapatkan oleh Huya mencapai US$38,2 juta, naik 105,3% dari tahun lalu, lapor The Esports Observer.

Sama seperti Douyu, live streaming menjadi bisnis utama Huya. Bisnis live streaming memberikan kontribusi sekitar 94% dari total pemasukan Huya, atau sekitar US$402 juta. Huya menyebutkan, salah satu alasan mengapa pemasukan divisi live streaming mereka naik adalah karena jumlah pengguna berbayar mereka juga bertambah. Selain itu, para pengguna juga menghabiskan uang lebih banyak saat mereka menonton Huya Live.

Per Q3 2020, jumlah pengguna bulanan Huya naik 18,3% menjadi 172,9 juta orang. Sementara jumlah pengguna mobile mereka mencapai 74,2 juta orang, naik 16,3% dari tahun lalu. Secara total, jumlah pengguna berbayar di Huya mencapai enam juta orang, naik sekitar 13,2% dari Q3 2019.

Meskipun Huya dan Douyu adalah rival, mereka akan melakukan merger. Tencent akan menguasai sebagian besar saham dari perusahaan gabungan antara Huya dan Douyu.

Square Enix Tertarik Kembangkan Game-as-a-Service dan Esports

Square Enix membuka lowongan baru sebagai Brand Manager di kantor cabang mereka di London, Inggris. Dalam iklan lowongan kerja yang mereka buat, Square Enix menyebutkan bahwa seorang Brand Manager akan menjadi bagian dari tim Brand dan akan bertanggung jawab dalam pengembangan Intelectual Property (IP) baru yang akan menggunakan model bisnis game-as-a-service (GAAS). Menariknya, Square Enix juga mencari orang yang paham tentang esports. Hal ini menjadi bukti bahwa mereka tertarik untuk mengembangkan ekosistem esports dari game mereka.

“Individu yang kami cari memiliki pengalaman terkait model bisnis games-as-a-service dan sektor esports. Dia akan bekerja bersama tim pengembangan, marketing, dan komunikasi untuk membuat strategi dalam mengakuisisi, mempertahankan, dan memonetisasi para pengguna,” tulis Square Enix dalam lowongan kerja mereka, dikutip dari VG247.

Square Enix juga menyebutkan, salah satu tugas Brand Manager adalah untuk merealisasikan ambisi Square Enix untuk mengembangkan esports, termasuk menjalin hubungan baik dengan komunitas esports di semua tingkat. Inilah alasan mengapa salah satu persyaratan yang Square Enix tetapkan dalam mencari Brand Manager adalah memiliki pengalaman dalam dunia esports. Idealnya, sang pelamar juga memiliki pengetahuan mendalam tentang sektor esports.

square enix esports
Square Enix tertarik untuk mengembangkan esports dari IP mereka. | Sumber: Digicodes

Beberapa tahun belakangan, semakin banyak perusahaan game yang menggunakan model bisnis GAAS. Ketika sebuah developer/publisher game menjadikan game sebagai layanan, mereka akan meluncurkan konten baru secara rutin. Dengan begitu, diharapkan para pemain tidak akan bosan untuk memainkan game tersebut. Memang, salah satu keuntungan dari penggunaan model bisnis GAAS adalah umur game yang lebih lama. Contoh perusahaan yang sukses menerapkan model GAAS pada game-nya adalah Ubisoft dengan Rainbow Six Siege.

Ubisoft meluncurkan Rainbow Six Siege pada 2015. Per Februari 2020, game tersebut memiliki 55 juta pemain. Sementara pada November 2016, jumlah pemain Siege hanya mencapai 10 juta orang. Hal ini menunjukkan bahwa Ubisoft sukses untuk membuat game buatannya semakin diminati dari tahun ke tahun. Faktanya, pada Februari 2020, jumlah pemain Siege di Steam justru mencatat rekor tertinggi. Salah satu kunci kesuksesan Ubisoft adalah esports. Mereka mengembangkan ekosistem esports dari Siege sebagi bagian dari strategi marketing mereka.

5 Hal Unik yang Perlu Anda Ketahui Tentang Final Fantasy VII Remake

Panggung Gamescom 2019 minggu lalu dimeriahkan oleh banyak sekali permainan menarik, beberapa sudah diumumkan sebelumnya tapi tak sedikit pula yang baru disingkap di sana. Fans Sony boleh berbangga dengan keberhasilan sejumlah judul eksklusif PS4 dalam meraih penghargaan bergengsi, belum lagi ada rentetan permaian blockbuster yang siap dirilis sebentar lagi, misalnya Death Stranding dan remake Final Fantasy VII.

Square Enix memang tidak melepas trailer baru Final Fantasy VII Remake di Gamescom 2019, namun lewat sesi demo yang dipandu oleh produser Yoshinori Kitase, developer memperkenankan media untuk menyimak secara lebih teliti fitur-fitur anyar di permainan. Via blog resmi, tim PlayStation meng-highlight 11 aspek menarik dari versi remake FFVII, namun ada lima hal yang betul-betul esensial. Ini dia:

  • Pemberontak Avalanche, yaitu grup tempat protagonis Cloud Strife bekerja, memperoleh perombakan. Tiap-tiap anggotanya mendapatkan dialog tambahan dan akan saling bercakap-cakap saat menjalankan operasi infiltrasi. Selain lewat kata-kata, interaksi antar karakter juga diperkuat oleh ekspresi wajah dan bahasa tubuh. Hal ini dimaksudkan untuk membuat mereka lebih hidup.

FFVII 1

  • Meski penyajian narasi tetap berkiblat pada FFVII versi lawas, Square Enix tak ragu untuk mengubah cara mereka menghidangkannya. Misalnya, sejumlah adegan misi yang Avalanche kerjakan tak lagi ditunjukkan secara langsung, namun dibahas oleh kata atau cerita (contohnya ialah ketika grup memotong pagar buat menyelinap masuk).

FFVII 5

  • Berbekal aset serta perspektif kamera baru, Anda akan dimanjakan oleh pemandangan megah kota Midgar hingga rincian-rincian terkecil: pantulan gedung pencakar langit pada jendela kereta api sampai pita peringatan bahaya yang dipasang pada kabel-kabel terbuka di lokasi konstruksi. Menurut Sony, tiap detail di sana dirancang untuk menyampaikan cerita. (Contoh kecil lain bisa dilihat pada senapan mesin lengan milik Berret. Saat memuntahkan peluru, moncong senjata akan menyala oranye, akan hilang pelan-pelan begitu mulai mendingin).

FFVII 2

  • Square Enix tetap mempertahankan peti harta karun, namun penampilannya kini disesuaikan dengan aspek estetika kota Midgar. Developer tak lupa untuk menyebar peti dan barel Shinra. Silakan dihancurkan dan ada peluang besar Anda akan mendapatkan item-item menarik.

FFVII 4

  • Anda akan menemukan slot atau lubang di sejumlah pakaian dan senjata. Mereka adalah tempat untuk menaruh Materia, yaitu batu-batu mistis warna-warni yang bisa memberikan Anda kekuatan magis. Di versi remake, interaksi dengan Materia tak hanya dibatasi menu, tapi betul-betul interaktif dan warnanya memengaruhi objek tempat ia dipasang.

FFVII 3

Final Fantasy VII Remake rencananya akan dilepas dalam beberapa bagian terpisah. Episode pertama dijadwalkan untuk meluncur pada tanggal 3 Maret 2020. Game digarap secara eksklusif buat console PlayStation 4.

Analis: Xbox dan Cyberpunk 2077 Ialah ‘Pemenang’ E3 2019

Bahkan hingga tahun ini, kegemerlapan E3 tidak bisa seluruhnya bebas dari momen-momen canggung: insiden Dr Disrespect, CEO AMD Lisa Su yang tak mau menerima hadiah action figure dirinya, hingga kekecewaan fans karena Shenmue 3 cuma dapat diakses dari Epic Games Store. Namun mungkin hampir semua dari kita setuju, kehadiran Keanu Reeves merupakan bagian terbaik di ajang gaming terbesar di dunia ini.

Ternyata partisipasi sang aktor utama film John Wick dan The Matrix itu memberikan dampak besar bukan hanya bagi Cyberpunk 2077, tapi juga Microsoft yang mewadahi pertunjukan tersebut. ICO Partners melaporkan bahwa berkat kombinasi Keanu Reeves dan Cyberpunk 2077, Xbox menjadi brand yang paling banyak diliput media selama Electronic Entertainment Expo 2019 dilangsungkan – tepatnya dalam periode delapan hari dari tanggal 9 sampai 16 Juni 2019.

Data tersebut diperoleh ICO Partners dari sistem pengamatan khusus yang mereka punyai. Kalkulasi dimulai di hari Minggu waktu setempat, dan tidak meliputi konferensi pers Google Stadia dan Electronic Arts karena event pre-E3 2019 itu dilakukan lebih dini, di tanggal 6 dan 7 Juni. Microsoft memang mendapatkan perhatian istimewa karena khalayak mengantisipasi update soal console ‘Project Scarlet’ dan layanan game streaming xCloud. Kemudian kita juga tahu, Sony absen dari E3 tahun ini.

ICO Partners E3 2019 1

Berdasarkan perhitungan ICO Partners, Xbox menempati urutan pertama indeks volume peliputan yang dilakukan media-media global, disusul Nintendo dan PlayStation. Dengan menyederhanakan indeks di angka maksimal 100 yang diperoleh Xbox, dua kompetitornya itu masing-masing memperoleh 82 persen dan 76 persen.

ICO Partners E3 2019 3

Setidaknya ada tiga hal yang perlu digarisbawahi: Pertama, walaupun Sony tidak melangsungkan konferensi pers, volume peliputan PlayStation masih 76 persen dari Xbox. Kedua, dalam periode enam tahun, 2019 merupakan tahun kedua Xbox berhasil menarik perhatian media lebih banyak dari PlayStation (setelah tahun 2017). Dan ketiga, ini ialah momen pertama bagi Nintendo menyusul Sony dalam hal jumlah coverage.

ICO Partners E3 2019 2

Ditakar dari judul permainan, Cyberpunk 2077 menempati posisi pertama dalam daftar top 15 video games di E3 2019 berdasarkan jumlah artikel. Dari data ICO Partners, game RPG anyar kreasi CD Projekt Red itu diangkat dalam sekitar 6.500 tulisan, kemudian disusul oleh Final Fantasy VII Remake (4.800-an artikel), Marvel’s Avengers (3.800-an artikel), Star Wars Jedi: Fallen Order (3.500-an artikel), dan Watch Dogs Legion (2.800-an artikel).

ICO Partners E3 2019 4

Dari daftar ini, Square Enix ialah publisher dengan permainan-permainan yang paling banyak dibicarakan di E3 2019, dibuntuti oleh Ubisoft, Electronic Arts dan Bethesda. Segala hal yang sudah DailySocial/Hybrid rangkum terkait Electronic Entertainment Expo 2019 bisa Anda simak di tautan ini.

Via GamesIndustry.

Final Fantasy VII Remake ‘Dikembangkan Secara Terpisah’? Gerbang Pre-Order Sudah Dibuka

Jika Anda gamer, mungkin seperti saya, jejaring sosial saat ini tengah dipenuhi diskusi mengenai remake Final Fantasy VII. Square Enix pertama kali mengumumkan rencana mereka buat membangun ulang permainan ketujuh di seri Final Fantasy itu hampir empat tahun silam, namun baru minggu lalu developer akhirnya berkenan memperlihatkan potongan kecil dari gameplay lewat video trailer singkat.

Namun teaser berdurasi satu menit lebih itu sudah cukup untuk menampilkan gambaran seperti apa versi remake Final Fantasy VII nantinya. Beberapa cuplikan di sana mengindikasikan perombakan pada elemen eksplorasi dan pertempuran, semuanya telah saya rangkum di artikel ini. Tapi ada sejumlah informasi penting lagi tentangnya yang tidak dibahas di live-stream PlayStation State of Play, misalnya terkait bagaimana game ini disajikan dan kapan bisa kita nikmati.

Kabar pertama dilaporkan Gematsu berdasarkan info yang mereka peroleh dari blog resmi berbahasa Jepang milik Square Enix. Sang developer menjelaskan bahwa ada banyak pertimbangan yang mereka lakukan demi menghidupkan kembali Final Fantasy VII di PlayStation 4. Salah satu bagian terunik adalah proses pengembangan ‘dalam beberapa bagian’ atau ‘secara terpisah’. Deskripsi ini memang terasa ambigu, dan menimbulkan sejumlah pertanyaaan.

Apakah itu artinya remake Final Fantasy VII akan disajikan dalam beberapa bagian berbeda (per episode) atau maksudnya ialah dikerjakan oleh beberapa tim sekaligus? Square Enix berjanji akan mengungkap segala detailnya pada bulan Juni besok, kemungkin besar ketika E3 2019 dilangsungkan. Saya pribadi penasaran mengenai platform ketersediaan game. Buat sekarang memang hanya PlayStation 4 yang baru dikonfirmasi, tetapi sudah lama Square Enix merilis Final Fantasy sebagai judul multi-platform.

ffvii_remake_02

Info selanjutnya merupakan kabar gembira bagi Anda yang sudah tidak sabar menyambut peluncuran game. Secara mengejutkan, kita telah dipersilakan buat melakukan pre-order Final Fantasy VII remake walaupun saat ini pemesanan baru bisa dilakukan via Amazon khusus untuk edisi standar versi PlayStation 4. Belum ada opsi edisi spesial, tetapi para pemesan dijanjikan akan mendapat bonus, walaupun belum diketahui seperti apa hadiah-hadiah tambahannya.

Satu hal menarik dari pre-order di Amazon adalah, Anda dijamin selalu mendapatkan harga termurah – entah apakah nanti ada kenaikan harga, atau harganya malah merosot (seperti Mortal Kombat 11). Ketika itu terjadi, Anda akan mendapatkan refund. Di situs e-commerce raksasa itu, Final Fantasy VII dibanderol US$ 60.

Final Fantasy VII Remake.

Tambahan: Gamespot.

Trailer Gameplay Perdana Final Fantasy VII Remake Dirilis, Ini Analisis Kami

Lewat pelepasan Resident Evil 2 di bulan Januari kemarin, Capcom menetapkan sebuah standar sangat tinggi dalam meramu remake. Namun gamer juga tahu, Resident Evil 2 bukanlah satu-satunya permainan istimewa yang tengah digarap ulang oleh developer-nya. Saat ini, banyak dari kita sedang menanti informasi lebih lanjut dari tim Square Enix mengenai status remake Final Fantasy VII.

Dan beberapa jam lalu, sebuah kabar gembira diungkap oleh Sony lewat PlayStation State of Play. Di event live stream tersebut, Square Enix menyematkan teaser trailer Final Fantasy VII remake yang difokuskan pada sisi gameplay. Permainan tersebut sempat menghebohkan pengunjung E3 2015 ketika diumumkan di sana, tetapi hampir empat tahun berlalu tanpa ada berita baru mengenainya – hingga hari ini.

Teaser yang Square Enix publikasikan memang tidak begitu panjang, hanya berdurasi satu menit lebih, namun kontennya menunjukkan sudah sejauh mana developer mengembangkan FFVII remake. Video tersebut sepertinya diambil langsung dari porsi permainan di bagian pembuka, difokuskan pada penyerangan yang Cloud dan Barret lakukan pada reaktor Mako di kota Midgar. Di sana, beberapa karakter familier seperti Aerith dan Sephiroth turut ditampilkan.

Selama beberapa detik, Square Enix juga sempat memamerkan sedikit potongan gameplay: aksi Cloud berlari dan memanjat, status damage berupa angka khas RPG, tombol-tombol buat mengeluarkan serangan berbeda, dan kesempatan untuk mengendalikan karakter lain. Hal-hal tersebut memang mengindikasikan berubahnya formula permainan. Versi kemungkinan remake tak lagi mengusung gameplay turn-based taktis ala Final Fantasy VII orisinal dan jadi lebih menyerupai Final Fantasy XV.

Memang masih terlalu dini buat mengambil kesimpulan, namun saya membayangkan, dengan melebur elemen eksplorasi dan pertempuran menjadi satu pengalaman seamless sembari menyajikan perspektif kamera orang ketiga, kita bisa lebih merasakan besarnya dunia dan kemegahan kota Midgar.

Bersamaan dengan dipublikasikannya trailer ini, director Tetsuya Nomura (via Twitter Square Enix) menjelaskan bahwa timnya telah mematangkan agenda pengerjaan game hingga momen peluncurannya nanti. Ia berjanji, segala detail mengenai Final Fantasy VII akan diungkap di bulan Juni besok – kemungkinan di E3 2019.

Produser Yoshinori Kitase juga memberikan sedikit keterangan, kali ini via blog PlayStation: “Kami harap Anda menikmati video [Final Fantasy VII remake] yang disingkap di State of Play. Durasinya memang pendek, tapi semoga Anda menikmati perjumpaan kembali dengan Cloud dan Aerith, kini disajikan dalam grafis yang realistis.”

Luar biasa, akhirnya kita bisa menyaksikan kembali kematian Aerith yang begitu traumatis dalam resolusi tinggi…

Final Fantasy XV: Pocket Edition Akan Hadir di Nintendo Switch

Dirilis untuk perangkat bergerak di bulan Februari 2018, Final Fantasy XV: Pocket Edition merupakan versi ringkas dari permainan role-playing epik terbaru Square Enix. Dengan penyajian lebih simpel serta penyampaian cerita yang tak bertele-tele, Pocket Edition disiapkan sebagai alternatif bagi mereka yang belum sempat menikmati Final Fantasy XV di Xbox One ataupun PlayStation 4.

Namun Square Enix sepertinya punya keinginan agar kreasi mereka itu bisa dimainkan oleh lebih banyak orang, terlepas dari apapun platform yang konsumen miliki. Seperti versi console-nya, Final Fantasy XV: Pocket Edition akhirnya dihadirkan di Windows. Lalu tepat di hari ini, permainan juga meluncur di Xbox One dan PS4. Perjalanannya belum berakhir. Square Enix turut mengumumkan rencana mereka buat merilis game di Nintendo Switch.

Dari kabar yang saya dengar, pengumuman Final Fantasy XV: Pocket Edition di Switch dan seharusnya dilangsungkan dalam Nintendo Direct. Tapi sang perusahaan hiburan Jepang itu memutuskan buat mengundur acara ini karena terjadinya bencana gempa bumi di Hokkaido. Saya menduga, peluncuran versi Xbox One dan PlayStation V dari Pocket Edition dimaksudkan sebagai kejutan buat fans.

Pocket Edition 4

Game edisi console current-gen itu mengusung judul Final Fantasy XV: Pocket Edition HD, dan mungkin Anda sudah bisa menduga developer tak lupa meng-upgrade aspek grafisnya. Khusus versi Switch, kita juga dapat berasumsi Square Enix dan tim XPEC Entertainment berupaya mengoptimalkan sistem kendali berbasis sentuhan di Switch serta input via Joy-Con.

Pocket Edition 1

Berbeda dari FFXV di console/PC, Pocket Edition tidak menghidangkan gameplay open world, dirancang agar menyajikan pengalaman bermain dan narasi yang lebih fokus, juga dimeriahkan dengan misi-misi sekunder baru. Selanjutnya, kamera diubah ke sudut pandang isometrik. Namun modifikasi terbesar di aspek visual terletak pada perubahan desain karakter – Pocket Edition mengedepankan tema ‘chibi‘. Meski demikian, voice acting-nya tidak banyak diubah.

Pocket Edition 2

Final Fantasy XV: Pocket Edition dibagi dalam sepuluh chapter. Di perangkat bergerak, pemain bisa menikmati bagian pertama secara gratis, tapi harus mengeluarkan uang untuk mengakses chapter-chapter berikutnya. Di PS4, Pocket Edition dijajakan secara utuh sebagai game premium seharga US$ 40 – dengan promo potongan harga sebesar 40 persen selama seminggu.

Pocket Edition 3

Nintendo belum mengabarkan kapan tepatnya versi Switch Final Fantasy XV: Pocket Edition HD tersedia, namun berjanji untuk meluncurkannya di bulan ini juga.

Via Eurogamer.