Crystal Dynamics Gandeng Developer Veteran dan Dirikan Studio Baru Demi Menggarap Avengers Project

Jauh sebelum Avengers: Infinity War tayang dan mengguncang penonton dengan ending-nya, Marvel Entertainment dan Square Enix lebih telah dulu men-tease ‘akhir perjalanan’ para superhero favorit Anda lewat trailer perdana Avengers Project yang dipublikasikan di awal 2017. Video singkat tersebut mencoba menggambarkan bagaimana tim pahlawan super Marvel itu kalah dalam pertempuran.

Namun sudah dua kali ajang Electronic Entertainment Expo berlalu tanpa adanya pengungkapan detail gameplay dari Avengers Project. Hal tersebut membuat khalayak mulai skeptis terhadap nasib proyek baru itu, apalagi Eidos Montréal dan Crystal Dynamics (keduanya merupakan anak perusahaan Square Enix) saat ini terlihat mencurahkan seluruh perhatiannya pada pengerjaan Shadow of the Tomb Raider yang rencananya akan dilepas di bulan September 2018 nanti.

Baru di pertengahan bulan Agustus ini kita mendapatkan info lebih jauh mengenai Avengers Project. Melalui website-nya, Crystal Dynamics mengumumkan pembukaan studio baru bernama Crystal Northwest di kawasan Bellevue, Washington. Fokus awal Crystal Northwest akan ditujukan pada pengembangan aspek teknologi dari permainan, dan prosesnya dipimpin oleh dua veteran yang berkiprah selama 20 tahun di industri ini, yaitu Chad Queen dan James Loe.

“Saat ini kami sedang mengekspansi tim secara agresif. Didirikannya studio baru yang diisi oleh talenta-talenta kawakan adalah cara untuk menghidangkan pengalaman gaming terbaik ke para pemain,” tutur studio co-head Crystal Dynamics Scot Amos. “Kami telah mengumpulkan para veteran dan pemimpin di industri ini demi menciptakan konten yang mampu melampaui ekspektasi gamer.”

Avengers Project 1

Selain dua individu tersebut, ada tiga talenta berpengalaman lain yang bergabung dalam pengembangan Avengers Project. Pertama adalah Vincent Napoli yang berperan jadi lead combat designer-nya – ia sempat berpartisipasi dalam pengerjaan God of War. Kedua ialah Ben Wanat, developer senior sekaligus creative director dan pencipta Dead Space. Dan terakhir adalah David Fifield, mantan executive producer dan design director 343 Industries (Halo), juga pernah bekerja sebagai game director Raven Software.

Tapi ketika Chad Queen dan James Loe dipercayai buat memimpin Crystal Northwest; Vincent Napoli, Ben Wanat dan David Fifield dipilih untuk memperkuat formasi tim inti Crystal Dynamics. Selain nama-nama ini, mantan creative director Uncharted: The Lost Legacy, Shaun Escayg kabarnya turut berpartisipasi dalam pembuatan Avengers Project. Berdasarkan page LinkedIn-nya, ia bertanggung jawab sebagai writer sekaligus creative director.

Logo The Avengers

Crystal Dynamics menjelaskan, dibukanya studio baru serta ekspansi tim merepresentasikan komitmen developer dalam ‘menggarap proyek hiburan paling besar’. Namun hingga sekarang, belum diketahui kapan Avengers Project akan beres.

Via GameSpot.

Game Tomb Raider Baru Akan Diumumkan Sebentar Lagi

Lara Croft telah lama bertualang sebelum Nathan Drake, John Marston ataupun Captain Price muncul di console generasi keenam hingga platform current-gen. Namun kehadiran game-game modern dengan konten sinematik mendorong Square Enix – pemilik franchise Tomb Raider – untuk mengikuti permintaan pasar. Dan di tahun 2013, dilepaslah reboot dari Tomb Raider.

Arahan baru ini ternyata cocok bagi Lara Croft, menyemangati Square Enix dan Crystal Dynamics untuk menggarap sekuelnya, Rise of the Tomb Raider. Respons pemain ternyata lebih positif lagi. Para gamer memuji aspek grafis, gameplay, serta karakter permainan. Terhitung di akhir tahun 2017 kemarin, game ini terjual hampir tujuh juta kopi. Dan sudah cukup lama diketahui, Square Enix tengah meramu sekuel keduanya, yang konon diberi judul Shadow of the Tomb Raider.

Dan di minggu ini, Square Enix meng-update situs TombRaider.com sehingga menampilkan ilustrasi mirip gerhana matahari, dengan informasi tanggal di bawahnya. Permainan kemungkinan besar akan resmi diumumkan pada hari ini tanggal 15 Maret, tepat pukul 06:00 pagi PDT (Pasific Daylight Time). Jika waktu ini dikonversi ke WIB, maka penyingkapan akan dilakukan jam 20:00 malam nanti.

Shadow of the Tomb Raider 2

Namun bukan hal ini saja yang terungkap di situs permainan Tomb Raider. Jika berkenan berhadapan dengan deretan kode, silakan lihat source laman tersebut. Tersembunyi di antara baris huruf dan angka, tersingkaplah deskripsi singkat permainan dan tanggal rilisnya. Informasi di sana juga sekali lagi mengonfirmasi judul yang diusung game, yakni Shadow of the Tomb Raider. Square Enix menuliskan: ‘Shadow of the Tomb Raider adalah penutup klimaks kisah awal mula Lara Croft’. Dan permainan akan tersedia pada tanggal 14 September 2018.

Shadow of the Tomb Raider 1

User Twitter Nibellion juga sempat mengunggah bocoran video teaser trailer. Resolusinya memang rendah dan durasinya cukup singkat, namun di sana saya bisa melihat bagaimana Lara Croft dihadapkan pada situasi serupa dua game pendahulunya: ia dikejar-kejar oleh tentara paramilimeter dan kembali harus mengerahkan seluruh kemampuannya (termasuk memanjat tebing) untuk bertahan hidup.

 

 

Info lain yang saya tangkap ialah setting permainan. Di bocoran trailer itu, Lara tampaknya akan bertualang di daerah dengan hutan tropis. Tebakan saya adalah daerah Amerika Selatan karena sesi akhir video memperlihatkan bangunan mirip kuil suku Aztec.

Dan berdasarkan pengalaman sebelum-sebelumnya, hampir bisa dipastikan Square Enix akan melepas Shadow of the Tomb Raider di platform permainan utama seperti PlayStation 4, Xbox One dan PC.

Via Kotaku.

Versi Demo Final Fantasy XV PC Meluncur Minggu Depan, Juga Akan Ada Bonus Kostum Half-Life

Keputusan Square Enix untuk tak lagi merilis Final Fantasy secara eksklusif di console Sony membuat gamer yang tidak punya PlayStation bisa bernafas lega. Namun gamer PC harus punya kesabaran lebih jika ingin menikmatinya di platform favorit mereka. Alasannya: franchise ini datang sangat terlambat di sana. Contohnya ialah versi Windows dari Final Fantasy XV.

Sebagai kompensasi dari keterlambatan itu, Square Enix menjejalkan berbagai macam add-on untuk memperkaya konten Final Fantasy XV: Windows Edition. Game menawarkan bonus pre-order berbeda bergantung dari versi yang dipilih (Steam, Origin atau Windows Store), seluruh DLC yang pernah dilepas di console,  lalu developer juga menyediakan benchmark untuk menguji keampuhan sistem Anda dalam menangani Final Fantasy XV.

Lagi-lagi, Square Enix mengungkap berita gembira terkait FFXV. DI tanggal 26 Februari minggu depan, publisher akan memperkenankan Anda menjajal potongan kecil Final Fantasy XV PC lewat demo. Menariknya, demo tak cuma menyajikan tutorial saja, tetapi seluruh konten Chapter 1 lengkap dengan sejumlah quest utama. Di sana, Anda juga bisa mengutak-atik opsi grafis untuk mencari tahu setting visual paling optimal.

Demo Final Fantasy XV: Windows Edition hanya disediakan via Steam. Dan jika Anda memutuskan untuk memesannya dari platform distribusi digital Valve itu sebelum tanggal 1 Mei, Anda berhak mendapatkan ‘Half-Life Pack’ via Workshop. Bundel ini berisi kostum Gordon Freeman yang bisa dikenakan oleh Noctis – terdiri dari HEV Suit, kacamata, dan linggis.

FFXV 2

Half-Life Pack juga dapat dimanfaatkan dalam expansion Comrade. Itu artinya, avatar multiplayer Anda juga bisa mengenakan kostum khas Gordon Freeman. Jika Anda sudah mem-pre-order permainan, maka item-item ini akan ditambahkan ke bonus yang diperoleh sebelumnya, misalnya bundel Fashion Collection.

FFXV 4

Di Indonesia, Final Fantasy XV: Windows Edition rencananya akan meluncur pada tanggal 7 Maret 2018, dijajakan seharga Rp 700 ribu di Steam.

Hal menarik dari penawaran Half-Life Pack adalah, bonus ini bisa Anda peroleh tanpa perlu melakukan pre-order. Setelah Final Fantasy XV: Windows Edition dirilis, masih ada kesempatan selama hampir dua bulan buat mendapatkan Half-Life Pack.

FFXV 1

Namun bahkan tanpa pre-order atau buru-buru membeli, FFXV: Windows Edition punya potensi memperoleh konten gratis pasca-rilis secara terus-menerus. Alasannya, versi PC permainan ini telah dikonfirmasi akan mendapatkan dukungan mod. Dengan begini, komunitas mod  dipersilakan menciptakan add-on apapun yang mereka inginkan…

Sumber: Steam.

Dikonfirmasi Langsung Oleh Sang Aktor, Film Adaptasi Game Sleeping Dogs Sedang Diproduksi

Mencoba mengadopsi material dari medium hiburan interaktif ke film tidaklah mudah. Buktinya, ada banyak adaptasi game ke film yang gagal memuaskan fans. Dan kini, mereka melihat upaya pembuatan The Secret World, The Witcher dan Mega Man dengan penuh rasa cemas. Namun sineas Hollywood tampak tidak kapok meski banyak film adaptasi yang merugi.

Di bulan Maret 2017 silam, produser Neal Moritz diketahui punya rencana untuk menggarap film Sleeping Dogs yang diangkat dari permainan action-adventure open world milik Square Enix. Saat itu dikabarkan pula bahwa Moritz menunjuk aktor sekaligus ahli bela diri asal Hong Kong, Donnie Yen sebagai bintang utamanya. Namun sudah hampir setahun tidak ada kabar mengenainya, hingga kesunyian itu dipecahkan oleh Donnie Yen sendiri.

Melalui akun Instagram-nya, sang pakar mixed martial art itu mengabarkan bahwa proses produksi film Sleeping Dogs telah dimulai, sembari memublikasikan sebuah foto yang memperlihatkan Yen sebagai tokoh protagonis Wei Shen. Produksinya ditangani oleh Original Film milik Moritz, perusahaan yang menghasilkan film-film action seperti seri xXx serta Fast & Furious.

Donnie Yen.

Sempat mendapatkan peran kecil di Drunken Tai Chi dan Once Upon a Time in China II, saat ini Donnie Yen merupakan bintang papan atas Hong Kong. Kesuksesan seri film Ip Man melambungkan ketenarannya, dan berkat partisipasi Yendalam Rogue One: A Star Wars Story dan xXx: Return of Xander Cage, ia memperoleh perhatian dari penikmat film global.

Permainan Sleeping Dogs memiliki cukup banyak kesamaan dengan Grand Theft Auto, namun game sedikit lebih menitikberatkan elemen parkour dan pertarungan tangan kosong. Sleeping Dogs mengisahkan petualangan polisi Hong Kong bernama Wei Shen yang ditugaskan untuk menyusup dalam organisasi Triad.

Saat dilepas pertama kali, penjualan game tergolong cukup baik dan mendorong Square Enix menggarap versi remaster-nya untuk PlayStation 4 dan Xbox One. Namun sayang hal tersebut tidak bisa menyelamatkan studio United Front Games dari kebangkrutan, serta memaksa menghentikan proyek pengembangan spin-off Sleeping Dogs, Triad Wars.

Belum diketahui kapan film Sleeping Dogs akan tayang di layar lebar. Buat saya, jalan cerita permainan ini sangat menarik, mengingatkan pada film-film action Hong Kong di tahun 80-90-an. Jika penasaran, saya sangat menyarankan Anda untuk menikmati game-nya terlebih dulu.

Paras Donnie Yen memang berbeda dari penampilan Wei Shen di game (diperankan oleh Will Yun Lee), namun saya menyukai arahan baru ini. Shen versi film tampak jauh lebih tangguh.

Via IGN.

Final Fantasy XV: Pocket Edition Resmi Dirilis 9 Februari 2018

6 Maret nanti, Square Enix akan merilis Final Fantasy XV versi PC secara resmi, dengan kualitas grafik yang lebih superior ketimbang versi aslinya di console. Namun sebelum itu, pengguna perangkat mobile akan lebih dulu dimanjakan dengan Final Fantasy XV: Pocket Edition, yang dijadwalkan datang pada tanggal 9 Februari, berdasarkan informasi yang tertera di App Store.

Terlepas dari penundaannya (sebelumnya dijadwalkan hadir di kuartal ketiga 2017), versi mobile-nya ini menarik karena konten yang ditawarkan pada dasarnya sama, hanya saja penyajiannya yang berbeda, yakni dengan karakter bergaya chibi yang imut-imut. Kontrolnya tentu saja sudah dioptimalkan untuk layar sentuh.

Bagi pengguna perangkat iOS, mereka bisa melakukan pre-order FFXV:PO sekarang juga, lalu memainkan Chapter 1-nya di hari perilisan tanpa dipungut biaya. Selanjutnya, Chapter 2 dan Chapter 3 harus dibeli (in-app purchase) masing-masing seharga $1, sedangkan Chapter 4 sampai Chapter 10 masing-masing dihargai $4. Opsi yang lebih hemat adalah membeli bundel Chapter 2 sampai 10 seharga $20.

Final Fantasy XV: Pocket Edition

Sebelum melakukan pre-order, pastikan perangkat Anda sudah menjalankan iOS 11.2 atau yang lebih baru terlebih dulu, sesuai dengan persyaratan yang tercantum di App Store. Tipe perangkat yang kompatibel selengkapnya bisa dilihat di situs resmi FFXV:PO.

Untuk versi Android-nya, jadwal perilisannya kemungkinan besar tidak akan jauh-jauh dari tanggal 9 Februari mengingat Google Play telah menerima pre-registration FFXV:PO sejak November lalu. Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah, perangkat Anda harus menyisihkan penyimpanan minimal sebesar 5 GB (8 GB untuk versi high-res-nya) – setidaknya bukan 170 GB seperti yang dibutuhkan versi PC-nya.

Sumber: TouchArcade.

Presiden Square Enix Singkap Strategi Perusahaan di Tahun 2018

2017 merupakan salah satu tahun gaming  paling mengesankan. Selama 12 bulan ke belakang, kita jadi saksi lahirnya fenomena baru di industri serta bangkitnya Nintendo. Namun 2017 juga akan diasosiasikan sebagai momen merajalelanya loot box. Square Enix sendiri adalah satu dari perusahaan penentang sistem microtransaction yang mengarah pada praktek perjudian tersebut.

Dan di tahun baru ini, Yosuke Matsuda selaku presiden dan representative director dari perusahaan game Jepang Square Enix mengungkapkan sejumlah hal yang jadi fokus mereka di 2018. Square Enix membagi perhatiannya ke tiga aspek: memperkokoh cengkeraman di ranah teknologi disruptive, memperkaya konten produk platform digital, serta menyediakan pengalaman hiburan jenis baru buat konsumen.

Sebagai cara mempercepat laju pengembangan teknologi disruptive, Square Enix kini mulai melirik segmen kecerdasan buatan, komersialisasi teknologi cross reality (terdiri dari virtual, mixed dan augmented reality), merangkul fintech, dan juga bersiap-siap untuk menyambut 5G. Salah satu pendorong utama pengembangan infastruktur 5G di Jepang adalah persiapan pemerintah menghadapi Paralympic Games 2020, dilangsungkan di kota Tokyo.

Membahas 5G lebih jauh, Matsuda percaya bahwa jaringan ini berpeluang besar merombak pemanfaatan browser. Dibantu kemampuan HTML5 untuk menyajikan visual 3D berkualitas tinggi yang setara dengan aplikasi native, browser akan berevolusi jadi platform gaming baru.

Untuk konten, fokus Square Enix dialokasikan secara merata ke segmen mobile dan console. Berdasarkan data Gartner yang jadi acuan sang publisher, kabarnya angka pengapalan smartphone selama setahun melampaui 1,5 miliar unit, membuatnya jadi perangkat esensial dalam menikmati konten digital. Di 2017, penjualan console game juga sangat tinggi: PlayStation 4 melewati batasan 70 juta unit, Xbox One X resmi tersedia, lalu Nintendo Switch terbukti sangat laris – console hybrid ini terjual 10 juta unit lebih.

Terlepas dari pencapaian ini, Square Enix punya ambisi buat menggenjot pasar console di negara asalnya. Di Jepang, penjualan perangkat home console masih sangat tersendat.

Yang terkhir, Square Enix berencana buat meneruskan agenda mereka di 2017, yaitu memperluas portofolio lewat judul-judul permainan ‘hit‘ level blockbuster dan franchise kelas menengah. Di tahun ini, perusahaan berniat untuk memanfaatkan teknologi-teknologi yang mereka bahas di atas demi menyuguhkan konten-konten kreatif berkualitas tinggi. Tujuannya akhirnya ialah ‘menghadirkan keseruan baru untuk para konsumen di seluruh dunia’.

Sumber: Square Enix.

IO Interactive Konfirmasi Sedang Garap Game Hitman Baru

Lewat permainan baru Hitman, IO Interactive menebus sejumlah kekeliruan pada arahan desain Hitman: Absolution. Di sana, developer mengembalikan gameplay sandbox ala Blood Money, mempersilakan pemain bereksplorasi dan menentukan sendiri cara terbaik untuk menyelesaikan misi, serta tak lupa menyuguhkan map tujuh kali lebih besar dari Absolution.

Namun Hitman (2016) disuguhkan melalui metode yang unik. Untuk pertama kalinya di franchise ini, game dilepas secara episodik. Kontennya terbagi dalam tujuh episode (belum termasuk bonus), dirilis dari mulai bulan Maret hingga Desember 2016. Kompilasi dari seluruh konten disuguhkan berupa bundel The Complete First Season pada bulan Januari 2017. Dan baru saja, IO Interactive meluncurkan versi ‘ultimate‘ dengan titel Game of the Year Edition.

Menurut penjelasan CEO Hakan Abrak, Hitman: Game of the Year Edition merupakan bentuk apresiasi tim developer pada seluruh fans dan gamer. Bundel ini berisi seluruh konten Hitman, plus bonus campaign berjudul Patient Zero, tiga senjata dan tiga kostum baru, serta tiga Themed Escalation Contract. GotY Edition bisa didapat dengan membeli langsung atau meng-upgrade versi standar yang sudah Anda miliki.

Dan dalam pesannya, Abrak mengonfirmasi bahwa timnya sedang mengerjakan sekuel Hitman. Pengungkapan resminya baru akan dilakukan tahun depan, dan detailnya akan menyusul setelah itu. Kabarnya, developer sedang berada di tengah proses pengembangan dan mereka sudah ‘membuat kemajuan besar’. Selanjutnya, IO Interactive juga punya rencana untuk membubuhkan sejumlah fitur menarik.

Hakan Abrak mengakui bahwa IO Interactive memang tak memberikan banyak update selama lima bulan ini, tepatnya setelah mereka kembali jadi studio independen. Waktu itu, Square Enix mencoba menjual IO Interactive, tapi akhirnya developer berhasil menyelesaikan management buyout dan mengembalikan status indie mereka. Tak hanya mengamankan franchise Hitman, IO juga sukses memperoleh hak atas IP Mini Ninjas, Freedom Fighters, dan Kane & Lynch.

Dalam periode itu, IO Interactive mencoba menentukan fokus baru mereka, baik dari aspek pengelolaan staf, budaya perusahaan, serta target ke depan. Abrak berkomentar, “Hal ini sulit dan menantang, namun menetapkan pondasi buat memulai studio baru juga sangat menyenangkan.”

Developer turut mengabarkan pencapaian terakhir Hitman: permainan action bertema stealth itu telah mengumpulkan lebih dari tujuh juta pemain.

Hitman: Game of the Year Edition bisa Anda beli di Steam – permainan dijual seharga Rp 552 ribu selama promo diskon 20 persen masih ada.

Kebutuhan Hardware PC Buat Menjalankan Final Fantasy XV Mungkin Tak Setinggi Dugaan Sebelumnya

Pengungkapan eksistensi dari versi PC Final Fantasy XV merupakan berita terbesar di Gamescom Cologne 2017. Meskipun harus menunggu lebih dari setahun, para gamer di Windows akhirnya bisa menikmati permainan role-playing kebanggaan Square Enix itu dengan grafis yang jauh lebih menawan dibanding versi Xbox One dan PlayStation 4-nya.

Namun isi dari pengumuman itu tak sepenuhnya menyenangkan. Square Enix memang belum mengonfirmasikan daftar kebutuhan hardware PC agar sistem Anda bisa menjalankan Final Fantasy XV: Windows Edition. Namun berdasarkan data dari video Gamescom, permainan ini menuntut sistem berperforma super-tinggi serta ruang penyimpanan hingga 170GB.

Kabar gembiranya, masih ada peluang bagi para pemilik PC ‘tua’ untuk dapat memainkan Final Fantasy XV. Tak lama setelah laporan tersebut beredar, game director Hajime Tabata segera mencoba meluruskannya. Kepada Kotaku, Tabata bilang bahwa informasi terkait daftar kebutuhan hardware dan besarnya tuntutan storage muncul karena adanya ‘kesalahan komunikasi’

Via bantuan penerjemah, sang game director menyampaikan kekeliruan mereka memberikan penjelasan. Komponen-komponen PC yang disebutkan di sana sebetulnya bukanlah daftar hardware rekomendasi, tetapi ialah komposisi sistem yang Square Enix gunakan untuk mendemonstrasikan Final Fantasy: Windows Edition. GeForce GTX 1080 memang diperlukan agar game bisa berjalan di resolusi 4K.

“Sekali lagi, daftar spesifikasi untuk versi retail-nya masih belum kami tentukan,” kata Tabata. “Besar kemungkinan ia akan berubah. Kejadiannya berawal dari kekeliruan seseorang menyampaikan info sehingga daftar itu dikira sebagai spesifikasi PC ‘rekomendasi’ buat menangani Final Fantasy. Jangan cemas, data di laporan tersebut bukanlah versi finalnya.”

Klarifikasi ini memang terdengar sangat melegakan, mengingat di Indonesia, harga kartu grafis GTX 1080 Ti mencapai belasan juta rupiah. Menurut penuturan Tabata, tingkatan hardware minimal yang diperlukan buat bermain Final Fantasy XV setara dengan versi console-nya. Artinya, ‘minimum requirements‘ Final Fantasy XV tidak akan terlalu tinggi. Square Enix juga bilang mereka tidak mengunci frame rate di level 30fps.

Final Fantasy XV sys-req

Tapi ada beberapa hal yang mengganjal. Satu contohnya adalah penyebutan penyimpanan 170GB. Andai list komponen memang dimaksudkan buat memperlihatkan spesifikasi PC, untuk apa developer menyebutkan besarnya ukuran game? Kalau tujuannya pamer, akan lebih masuk akal jika mereka mencantumkan tipe SSD-nya. Pertanyaan lain: mengapa ada kata ‘atau’ di antara opsi CPU Intel i7 3,4GHz dan Ryzen 7 i7? Semoga Square Enix memberikan keterangan lebih jelas di waktu dekat.

Final Fantasy XV: Windows Edition akan meluncur di PC awal tahun depan.

Final Fantasy XV Versi PC Kabarnya Membutuhkan Ruang Penyimpanan Sebesar 170GB

Penyingkapan Final Fantasy XV: Windows Edition memang mengejutkan sekaligus menggembi-rakan, namun selain dari info yang Square Enix bubuhkan di Steam, detail mengenai versi PC dari game role-playing kebanggaan mereka itu masih belum terkuak sepenuhnya. Mayoritas dari gamer tentu saja ingin tahu susunan hardware yang dibutuhkan untuk menjalankannya.

Final Fantasy XV: Windows Edition diumumkan dalam konferensi pers Nvidia di ajang Gamescom 2017. Dalam video orisinal, Square Enix ternyata sempat mencantumkan daftar hardware agar permainan tersaji optimal. Mungkin Anda sudah tahu, Final Fantasy XV PC mendukung resolusi native 4K (3640×2160) dengan batasan maksimal di 8K. Hal tersebut berdampak pada tingginya tuntutan hardware.

Agar Anda dapat menikmati game secantik trailer-nya, berikut adalah poin-poin yang harus terpenuhi:

  • Monitor menunjang resolusi 4K dan fitur HDR
  • CPU Intel Core i7 3,4GHz atau AMD Ryzen 7 1700
  • GPU Nvidia GeForce GTX 1080 Ti
  • RAM 16GB
  • Ruang penyimpanan 170GB
  • Audio disarankan menggunakan headphone 5.1 atau 7.1

Anda tidak salah baca, Final Fantasy: Windows Edition akan menghabiskan ruang penyimpanan sebesar 170GB, membuatnya menjadi salah satu permainan terbesar saat ini. Sebagai komparasi, Final Fantasy XV versi Xbox One ‘hanya’ memakan 64,79GB. Saya berasumsi, hal tersebut ialah efek dari tingginya resolusi versi PC, tapi bisa jadi, keputsan Squre Enix itu juga merupakan persiapan dukungan terhadap mod.

Di awal tahun ini, jauh sebelum Final Fantasy XV: Windows Edition diresmikan, game director Hajime Tabata sempat mengungkapkan harapannya untuk memberikan dukungan mod jika versi PC-nya tersedia. Rock Paper Shotgun kembali menanyakan hal itu di Gamescom 2017, dan Tabata mengonfirmasi lagi rencana tersebut. Menurutnya, fitur ini pasti sangat diinginkan oleh para gamer di PC.

Buat sekarang, developer belum siap mendiskusikan implementasi serta kebijakan mengenai modding, karena hal itu sangat bergantung dari proses pengembangan game. Namun mereka berupaya untuk mengadirkan dukungan mod secepat-cepatnya.

Tabata juga memahami bagaimana para modder menyukai kebebasan saat berkreasi, dan mencoba memastikan Final Fantasy XV: Windows Edition tak terhadang kendala teknis. Square Enix berjanji buat membeberkan segala detailnya tak lama lagi.

Final Fantasy XV: Windows Edition rencananya akan dirilis ‘di awal tahun 2018’.

Selain Windows Edition, Square Enix juga mengumumkan versi mobile dari Final Fantasy XV, diberi subtitle ‘Pocket Edition’. Berbeda dari versi console dan PC, Pocket Edition menyuguhkan karakter-karakter bergaya chibi, tapi suaranya tetap diisi oleh para aktor dan aktris yang sama. Final Fantasy XV: Pocket Edition akan meluncur di kuartal tiga 2017.

Sumber: WCCFTech.

Gamer PC Bergembiralah! Final Fantasy XV Akan Hadir di Windows

Melihat bagaimana belakangan Square Enix memperlakukan seri Final Fantasy mereka, ada peluang cukup besar bagi Final Fantasy XV untuk hadir di PC. Rumor dan spekulasi sudah berseliweran sejak tahun lalu, bahkan saya mendengar bocoran langsung dari individu yang mengaku telah memperoleh informasi dari staf Square Enix sendiri. Dan di minggu ini, penantian tersebut akhirnya usai.

Bersamaan dengan pelepasan trailer baru, sang publisher Jepang itu resmi mengumumkan eksistensi dari versi PC game Final Fantasy XV yang sebelumnya dirilis di PlayStation 4 dan Xbox One pada bulan November silam. Di komputer, Square Enix memberinya judul Final Fantasy XV: Windows Edition, sembari menekankan bahwa ‘Windows Edition’ lebih dari sekedar port. Publisher berkolaborasi bersama Nvidia demi memastikan ia menjadi versi terbaik.

Final Fantasy XV Windows Edition 2

Final Fantasy XV: Windows Edition kabarnya menyuguhkan semua konten yang ada di console, termasuk beragam update gratis dan juga downloadable content premium yang ditawarkan Season Pass. Trailer anyar berdurasi dua menit itu sendiri disiapkan buat mewakilkan anggunnya grafis permainan tersebut saat dijalankan di sistem berperforma tinggi. Video bisa Anda nikmati di 4K.

Lewat kerja sama dengan Nvidia, Square Enix menjanjikan dukungan resolusi native di UHD (3840×2160) dan maksimal 8K, dipadu fitur HDR10. Agar bisa menikmati game di resolusi super-tinggi serta HDR10, tentu saja Anda membutuhkan display yang kompatibel serta sistem operasi Windows 10 Creators Update. Sang publisher yakin Windows Edition akan menyuguhkan pengalaman bertualang di Eos yang lebih menawan dari sebelumnya.

Final Fantasy XV Windows Edition 3

“Bersiaplah untuk merasakan petualangan fantasi canggih, kini tersedia di Windows PC,” tulis Square Enix di page resmi FFXV di Steam. “Ditemani sahabat-sahabat terdekat, game akan membawa Anda dalam berkelana dalam dunia open-world yang cantik, menyaksikan pemandangan-pemandangan indah, dan bertemu langsung dengan makhluk raksasa sembari merebut kembali negeri Anda dari penjajah.”

Final Fantasy XV Windows Edition 4

Di laman Steam tersebut, Square Enix belum menyingkap daftar kebutuhan hardware, harga, serta kapan tepatnya Final Fantasy XV: Windows Edition akan diluncurkan. Publisher hanya menyampaikan bahwa permainan ini akan tersedia di ‘awal tahun 2018’.

Keberadaan Final Fantasy XV di PC sangat menarik karena berpotensi besar menggusur peran versi PS4 Pro sebagai opsi dengan grafis lebih baik – kecuali jika Anda sudah mempunyai console tersebut dan kebetulan tidak memiliki PC yang memadai. Gamer yang menginginkan visual terbaik pasti akan memilih Windows Edition.

Sumber: FinalFantasyXV.com.