Kaskus Chat Resmi Hadir, Tidak Sekedar Platform “Messaging”

Kaskus akhirnya secara resmi meluncurkan Kaskus Chat. Sebuah inovasi yang sebenarnya sudah hadir sejak akhir tahun 2015, tapi terus berevolusi sejak pencetusannya. Kaskus Chat mengusung sejumlah fitur yang sudah dimiliki platform messaging modern, termasuk official channel dan fitur pembayaran yang disebut mBranKas.

mBranKas merupakan fitur yang memungkinkan Kaskuser untuk mengirim dan menerima uang secara langsung atau real time yang terintegrasi dengan rekening bersama Kaskus. Kaskuser diharapkan dengan mudah melakukan beberapa kegiatan seperti Cek Saldo, Transfer (menggunakan username KASKUS ataupun nomor rekening tujuan), Top Up Saldo (melalui Klik BCA dan Indomaret), dan Mutasi yang memungkinkan Kaskuser mengecek semua sejarah transaksi.

Chief Marketing Officer Kaskus Ronny W. Sugiadha mengungkapkan pihaknya mencoba selalu mengedepankan komitmen untuk menghadirkan produk yang inovatif dan bisa memfasilitasi kebutuhan interaksi dari Kaskuser.

“Selama ini interaksi antar Kaskuser atau komunitas pasti dilakukan melalui Personal Message (PM) atau menggunakan platform Chat lainnya, itulah yang kemudian mendorong kita untuk menghadirkan platform chat khusus untuk Kaskuser, jadi tinggal log in di apps atau website dengan username KASKUS. Kami harap dengan adanya aplikasi ini memberikan pengalaman ngaskus yang baru, khususnya bisa mempermudah transaksi Jual Beli antar Kaskuser,” papar Ronny.

Berbagai Macam Bot Untuk Membantu KASKUSER Kapan Saja Di Mana Saja
Berbagai Macam Bot Untuk Membantu KASKUSER Kapan Saja Di Mana Saja

Fitur lain yang disematkan di dalam Kaskus Chat adalah fitur Forum Chat dan official channel. Forum Chat sendiri merupakan fitur yang memungkinkan Kaskuser untuk langsung bergabung untuk bisa melakukan live group chat yang membahas forum tertentu. Beberapa forum yang bisa diakses antara lain Berita Politik, Soccer dan Otomotif. Sementara untuk official channel akan menghadirkan update berita terbaru dari forum Kaskus seperti Hot Thread, Top Thread dan Highlighted Activities, serta informasi terkini dari para partner seperti BCA, Blibli.com, Ekado Indonesia, Beritagar.id, Metrotvnews.com, Tribunnews.com dan Gatra.com.

Selain fitur-fitur khas seputar forum Kaskus, Kaskus Chat juga dilengkapi fitur standar seperti group chat, Kaskus emotion, mention sampai dengan mengirim foto, video, audio, dan dokumen. Kaskus Chat diharapkan menjadi cara untuk bisa mempertahankan dan menggaet pengguna baru forum-forum Kaskus.


Disclosure: DailySocial dan Kaskus memiliki induk perusahaan yang sama

Application Information Will Show Up Here

Kleora Pivot Menjadi Prelo, Berjuang di Pasar Produk Tangan Kedua

Bisnis e-commerce di Indonesia memang menggiurkan. Selain banyak sekali potensi dari sisi konsumen secara umum, masih besar juga kesempatan yang ada dari beragamnya pasar niche yang masih bisa dieksplorasi. Salah satu yang coba mengeksplorasi peluang tersebut adalah Prelo. Startup hasil pivot Kleora ini berusaha bersaing untuk sukses di sektor niche barang pre-loved, atau barang tangan kedua.

Salah satu semangat yang diusung oleh Prelo adalah memerangi peredaran barang palsu. Minimal dari layanan yang mereka kembangkan, Prelo memastikan bahwa barang-barang yang ada di sistem mereka merupakan barang asli yang berkualitas.

Founder Prelo Fransiska Hadiwidjana menyebutkan pihaknya memiliki mekanisme tersendiri untuk memastikan kualitas barang yang mereka sajikan. Kurasi sendiri dilakukan oleh tim internal Prelo dengan membandingkan dengan barang sejenis di domain publik.

Fransiska menjelaskan:

“Proses kurasi barang di Prelo dilakukan oleh tim internal, dengan membandingkan barang yang diunggah dengan barang serupa di public domain, berdasarkan keterangan barang berupa merek, model, dsb. Proses ini dilakukan secara semi-otomatis, yang melibatkan kurasi. Pengetahuan terkait barang-barang KW dan tidak ini sendiri juga terus diperkaya melalui dialog dengan komunitas barang tersebut, misalnya dengan komunitas sneakers seperti Converse, di mana mereka memberikan instruksi lebih lanjut terkait pengecekan yang perlu dilakukan untuk membedakan barang autentik dengan barang KW.”

Selain itu, Prelo juga memberikan insentif pada pengguna untuk mengunggah barang autentik (via pemberian batch The Authentic Club) dan juga untuk melaporkan barang apabila ditemukan kecurigaan, via fungsi report dan juga pemberian badge The Inspector.

Prelo lebih siap

Sejak dimulai pada tahun 2015, startup yang berasal dari Bandung ini tercatat telah memfasilitasi transaksi senilai lebih dari 1 juta dolar AS. Kini Prelo yang menurut data internal telah memiliki puluhan ribu pengguna aktif setiap bulannya dan memiliki 200.000 produk yang tersedia dalam platform.

“Dari segi ide, Prelo sama baiknya dengan Kleora. Namun perbedaan terbesar terletak pada faktor eksekusinya. Kleora dibangun dengan terburu-buru, sehingga menyebabkan banyak permasalahan teknis. Sebaliknya, Prelo dibangun dengan fondasi yang solid. Sehingga, menambahkan fitur baru bukanlah hal yang sulit. Setiap produk dikurasi dengan cermat dan memiliki kualitas yang tinggi. Bagaimana pun juga, ideas are cheap and execution is hard,” jelasnya.

Fransiska juga menjelaskan bahwa Prelo memiliki tujuan untuk bisa menyediakan tempat jual beli barang bekas yang berkualitas. Di tahun 2017 ini Prelo memiliki target untuk bisa memperbesar basis penggunanya di samping itu Prelo juga fokus pada branding dan marketing.

“Banyak strategi yang Prelo terapkan untuk mendapatkan pengguna sesuai dengan target market-nya, baik online dan offline. Untuk online, beberapa strategi misalnya melalui fitur kode referral di mana user dapat mengundang user lain untuk mendapat bonus, untuk offline misalnya melalui berbagai kegiatan komunitas,” pungkas Fransiska.

Application Information Will Show Up Here

GandengTangan Terima Pendanaan dari Angel Investor

Layanan crowdlending GandengTangan hari dikabarkan menerima pendanaan dari Mariko Asmara yang didukung oleh ANGIN (Angel Investment Network Indonesia) dengan jumlah yang tidak disebutkan. Mariko Asmara Yoshihara sendiri sejauh ini dikenal sebagai salah satu angel investor yang aktif menyuntikkan dana investasi untuk perusahaan rintisan di Indonesia.

Dari manuvernya, GandengTangan mengklaim telah mengumpulkan kurang lebih 700 pemberi pinjaman dan membantu pendanaan 20an bisnis dengan menciptakan dampak sosial bagi lebih dari 3500 orang. Inisiatif tersebut disebutkan untuk membawa visi pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, dengan membantu akses keuangan bisnis UMKM.

“Kami sangat senang dengan terjalinnya kolaborasi ini. Dengan Ibu Mariko sebagai bagian dari keluarga GandengTangan kami berharap untuk bisa meningkatkan kualitas layanan GandengTangan serta dampak yang ingin dicapai perusahaan di masa depan,” ungkap Chief Community Officer GandengTangan Darul.

Sejak didirikan tahun 2015 silam GandengTangan mulai fokus mengatasi masalah UMKM, terutama untuk masalah modal. GandengTangan mendorong investor untuk memberikan pinjaman ringan, atau dengan kata lain pinjaman tanpa bunga.

GandengTangan sejauh ini juga telah menjalin kerja sama dengan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) untuk bisa menjangkau lebih banyak pengguna. GandengTangan juga tidak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan lembaga keuangan lainnya untuk bersama-sama mengembangkan UMKM di Indonesia.

“Sebagai angel investor dan pengusaha di Indonesia saya melihat hambatan besar bagi startup atau pemain baru untuk meminjam uang untuk ekspansi ke Indonesia dari lembaga keuangan formal. Namun saya melihat begitu banyak dampak dan kontribusi yang bisa mereka lakukan untuk bangsa dan masyarakat. Saya percaya bahwa GandengTangan dapat meningkatkan kinerja UKM di masa depan. Seiring dengan program pemerintah, kita harus mampu meningkatkan persentase pengusaha di Indonesia dari 1% menjadi 5%,” terang Mariko.

Perkembangan lain yang dialami GandengTangan adalah dengan diperkenalkannya program GT-Trust. Sebuah program yang akan menjadi cara GandengTangan untuk mencari dan mendidik UMKM untuk mendapatkan pinjaman yang lebih baik dan mengoptimalkan modal mereka.

“Dengan memperkenalkan peran GT-Trust kami percaya bahwa platform ini tidak hanya menyediakan mereka dengan agen lokal terpercaya yang akan membantu bisnis kecil dan menengah dengan strategi pertumbuhan dan peningkatan mata pencaharian pribadi,” terang CEO GandengTangan Jezzie Setiawan.

Go Dok Janjikan Layanan Konsultasi dengan Dokter Secara Privat dan Gratis

Pasar aplikasi atau layanan kesehatan tampaknya masih menggiurkan bagi beberapa pihak. Hal ini terlihat dari banyaknya layanan kesehatan namun masih banyak model dan konsep serupa yang bermunculan. Yang paling anyar adalah Go Dok, aplikasi layanan kesehatan ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan Go-Jek yang lazim menggunakan nama depan Go untuk setiap perluasan layanannya. Konsep yang diusung Go Dok mirip bahkan bisa dikatakan serupa dengan layanan kesehatan yang lainnya. Konsultasi dengan dokter dan membuat janji dengan klinik atau lab yang terdaftar dalam sistem Go Dok.

Beberapa layanan serupa atau minimal memiliki konsep yang mirip, yakni Alodokter, haiDokter, Pasienia, DokterSehat, Lokadok, dan Konsula tidak membuat Go Dok Gentar. Bahkan pihak GO Dok menilai layanan mereka memiliki kelebihan dari segi layanan gratis konsultasi dengan dokter secara langsung dan privat. Sesuatu yang dinilai tidak ada di pesaing-pesaing mereka.

Sementara untuk dokter, unsur terpenting dalam layanan kesehatan pihak Go Dok menjanjikan dokter profesional dan memiliki kompetensi. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan PR Manager Go Dok Patrick kepada DailySocial.

Kalo untuk dokter kita interview langsung mas di kantor, syaratnya harus sudah punya STR (surat tanda registrasi) berpengalaman minimal 1 tahun, dan kita probation dulu selama 1 bulan. Kita lebih prefer ke dokter yang muda tapi berpengalaman ya, karena pasti ga kaget dengan pertanyaan-pertanyaan user kita yang lebih banyak anak mudanya. Dan yang pasti yang ga gaptek . Kan tiap jawab pegang smartphone terus tuh dokter,” terangnya.

Patrick mengakui saat ini aplikasi mereka masih terus dikembangkan untuk terus meningkatkan kualitas layanan. Selain transaksi gratis dengan dokter secara privat, Go Dok juga memungkinkan para pengguna membuat janji dengan klinik dan lab dengan mudah. Untuk mengakomodasi hal tersebut pihak Go Dok sudah menjalin kemitraan dengan puluhan klinik di Jakarta dan Bandung. Fitur-fitur lain yang berguna juga terus di janjikan.

“Lebih ke depannya kita bakal jadi kaya one stop service healtcare sih mas, ga stop cuma sampai tanya jawab dengan dokter aja. Kalau butuh diagnosa lebih lanjut tinggal klik appoitment klinik. Butuh lab tinggal klik pesan lab. Butuh obat tinggal pesan lewat aplikasi kita juga,” papar Patrick.

Persaingan layanan kesehatan sejauh ini belum mengerucut ke salah satu layanan. Ini mungkin dikarenakan layanan kesehatan digital masih minim digunakan atau paling tidak membutuhkan kepercayaan yang lebih dibanding dengan layanan lain. Jika menilik potensi masing-masing layanan yang ada bisa dibilang semua masih memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin pasar. Kuncinya ada di kualitas layanan (aplikasi dan sistem) dan kualitas layanan kesehatan yang dibutuhkan.

Application Information Will Show Up Here

Supertor Usung Konsep Pertemukan Pengguna dan Para Mentor

Bisnis digital membawa sejumlah kesempatan ide bisnis baru untuk direalisasikan. Dari sekian banyak ide konsep “penghubung” menjadi paling sering dijumpai. Menghubungkan penjual dan pembeli, murid dengan guru, pelanggan dengan pengguna jasa dan lainnya. Konsep ini juga yang dibawa oleh Supertor. Sebuah bisnis yang baru dirintis ini mengusung konsep menghubungkan penggunanya dengan para mentor untuk berbagai keperluan. Mulai dari tentang kegiatan perkuliahan, programming, dan permasalahan-permasalahan lain.

Saat ini Supertor masih dalam tahap beta, masih ada beberapa fitur yang tengah dimatangkan dan mungkin akan ada beberapa fitur tambahan ke depannya. Sejauh ini Supertor memiliki beberapa fitur untuk menyelaraskan dengan konsep yang diusung. Yakni komunikasi langsung dengan mentor dengan media yang bisa disesuaikan, apakah itu online atau ketemuan langsung.

Supertor juga memungkinkan pengguna mengunggah pertanyaan mereka untuk bisa dijawab oleh mentor atau pengguna lain. Pengguna yang jawabannya mendapatkan approve dari pengguna lain maka akan mendapat reward berupa saldo Supertor yang nantinya bisa digunakan sebagai pembayaran konsultasi lain di Supertor.

“Untuk tahap beta ini persyaratan untuk menjadi mentor tidak terlalu rumit, cukup dengan melengkapi aplikasi pendaftaran di Supertor, dan mencantumkan CV atau profil Linkedin-nya, sudah dapat menjadi mentor di Supertor,” terang CEO Supertor Moch Lutfi Fauzi.

Diakui Lutfi, saat ini Supertor yang masih dalam tahap beta masih belum memiliki banyak mentor dan pengguna. Mentor dan pengguna yang terdaftar masih seputar teman-teman komunitas dan alumni dari YLI (Young Leaders for Indonesia). Untuk itu Lutfi menepatkan menambah jumlah mentor dan pengguna menjadi salah satu targetnya di tahun ini bersama dengan peningkatan kualitas layanan dan fitur-fitur yang ada.

Lutfi juga menjelaskan saat ini ada beberapa kategori yang diincar untuk bisa menjadi mentor di Supertor. Yang pertama adalah Diaspora Indonesia yang tinggal di luar negeri, founder startup yang sudah established, dan expert yang biasa mengadakan workshop dan seminar secara offline.

“Fokus kami dalam 3 bulan ke depan adalah mengajak orang-orang pintar untuk bergabung menjadi mentor atau expert di Supertor, dengan kategori (financial management, business and marketing, leadership, web and mobile development, education consultant), dengan target 1000 mentor. Selain itu, menyempurnakan fitur dan layanan yang ada di Supertor,” jelas Lutfi.

Dari segi konsep, apa yang diusung Supertor tidak jauh berbeda dengan RuangGuru dan KelasKita. Keduanya sama-sama menjembatani masyarakat yang ingin mendapatkan akses informasi. Hanya saja Supertor cakupannya sedikit lebih luas, tidak hanya soal pendidikan tetapi juga bidang lain dan banyak keahlian di dalamnya. Salah satu tantangan Supertor adalah mendapatkan mentor yang berkualitas dan kompeten.

Aplikasi Geraiku Bantu Toko Kelontong Transformasikan Bisnisnya

Teknologi digital membantu banyak bisnis untuk bertransformasi. Semangat ini yang coba dibawa para pendiri Geraiku dengan menyuguhkan layanan yang membantu para pemilik toko tradisional termasuk warung (kelontong) untuk mentransformasikan bisnisnya.

Geraiku menyediakan dua jenis aplikasi, yang pertama aplikasi untuk pemilik warung atau toko dan yang kedua aplikasi untuk pengguna yang ingin membeli barang. Untuk aplikasi pemilik warung atau Mitra Geraiku, pemilik warung tinggal mengunduh aplikasi, memasukkan foto copy KTP, nama usaha, nama pemilik warung dan tentunya daftar barang yang dijual. Saat ini Geraiku fokus pada komoditas produk air galon, gas, dan sembako (beras, telur, tepung, dan gula).

Co-founder Geraiku Herwinto Ch. Sutantyo menjelaskan bahwa pihaknya membantu para penjual ritel untuk mendapatkan akses teknologi.

“Geraiku membantu dalam bentuk kerja sama dengan perbankan, multifinance, dan perusahaan FMCG. Akses kepada teknologi, mayoritas dari toko tradisional tidak memiliki akses atas teknologi baru untuk bisa bersaing dengan toko modern, oleh karenanya Geraiku memberikan akses tersebut melalui perangkat mobile yang di dalamnya terbenam fitur-fitur bisnis layaknya sebuah toko modern; CRM, ERP walau dalam bentuk sederhana yang mudah mereka pahami,” terang Herwinto.

Ia melanjutkan, “Di sini Geraiku bekerja sama dengan salah satu perusahaan telekomunikasi dan ODM (Original Device Manufacturer) untuk memfasilitasi kebutuhan tersebut.”

Model bisnis Geraiku

Geraiku dengan sepasang aplikasi yang diusungnya memiliki konsep yang unik. Semangatnya untuk menghidupkan kembali toko kelontong juga menjadi salah satu yang belum banyak di Indonesia.

Untuk model bisnis Geraiku, Herwinto menjelaskan:

“Bisnis Model Geraiku adalah biaya akuisisi dan biaya Stock Keeping dan Stock Taking dari tiap warung yang memesan penambahan barang kepada para agen dan distributor yang bekerja sama dengan Geraiku. Kami tidak membebankan biaya tambahan atas barang yang dibeli oleh konsumen. Harga di Geraiku adalah sama dengan harga yang dijual di toko dan warung para Mitra Geraiku.”

Lebih lanjut ia menjelaskan, tidak ada mark-up barang yang dijual di Geraiku. Beberapa toko bahkan menurunkan harga jual demi mendapatkan transaksi lebih dari kompetitor mereka di Geraiku. Geraiku akan menerima pendapatan atas jasa yang diberikan oleh agen, supplier, dan distributor yang bekerja sama dengan Geraiku.

Selain itu layanan yang mulai digunakan per Februari tahun ini disebutkan telah mendapatkan lebih dari 220 konsumen perumahan dan 15 toko tradisional di Depok, Tangerang Selatan, Bekasi, hingga Surabaya. Angka-angka tersebut dapat dipastikan Herwinto akan terus naik mengingat saat ini pihaknya sedang memberikan pelatihan kepada beberapa pemilik toko di Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

“Untuk sebuah usaha dengan modal sendiri dan baru berdiri 2 bulan lalu, kami cukup gembira dengan traksi tersebut bahkan sudah mendapatkan permohonan untuk lokasi toko baru di Sulawesi Utara, Lampung dan Sidoarjo,” ungkap Herwinto.

Di tahun pertamanya Geraiku memiliki rencana cukup agresif dengan menargetkan setidaknya 300 pemilik toko untuk bergabung dengan cakupan Jabodetabek. Dengan perhitungan kemampuan tiap toko bisa menangani 30 konsumen, setidaknya ada 9000 orang yang ditargetkan sebagai konsumen.

“Untuk luar Jabodetabek, kami masih perlu belajar banyak terutama dalam hal pola belanja dan kultur konsumen di daerah yang berbeda-beda. Selain itu kami harapkan pada kuartal ke-3 2017 GERAIKU sudah cashless dan bisa memberikan fitur tambahan bagi pebisnis rumahan,”  tukas Herwinto.

Application Information Will Show Up Here

eFishery Siap Ekspansi, Perkuat Kemampuan Produk

Setelah mematangkan debutnya di Indonesia, produk Internet of Things (IoT) untuk penjadwalan pakan ikan eFishery tengah bersiap melakukan percontohan implementasi di Thailand dan Bangladesh. Rencana tersebut digalakkan  Cybreed (startup pengembang produk eFishery) bekerja sama dengan Winrock International, USAID, dan Universitas Kasetsart Thailand.

Dengan algortima yang dikembangkan, eFishery memungkinkan pemilik kolam air tawar untuk memiliki sistem pakan otomatis. Sistem ini memungkinkan penguasa akuakultur untuk meningkatkan efisiensi pakan. Sebagai startup, eFishery pernah mendapatkan pendanaan pra-seri A dari Aqua-Spark dari Belanda dan Ideosource pada akhir tahun 2015.

Terkait rencana perluasan pangsa pasar ini, CEO eFishery Gibran Huzaifah kepada DailySocial mengatakan:

“Ya, betul [tentang rencana ekspansi]. Ini tahap awal untuk validasi produk kami dengan kebutuhan customer di negara lain sekaligus memulai kerja sama dengan local partner di sana. Sejauh ini baru di dua negara itu (Thailand dan Bangladesh). Tapi sekarang sedang diskusi dengan calon local partner di beberapa negara di Asia Tenggara.”

Pengembangan terkini produk eFishery

Untuk saat ini, sistem eFishery mengerjakan tugas secara otomatis untuk menjadwalkan pemberian pakan ikan. Menurut Gibran, penggunaan sistem ini mampu memberikan efisiensi sampai 24 persen. Hal ini dinilai akan sangat membantu, karena umumnya bagi pemilik kolam kebutuhan untuk pakan menghabiskan 60-70 persen budget dari total biaya produksi.

“Respon petani bervariasi, ada yang resisten karena ini teknologi baru, tapi banyak juga yang mau mengadopsi. Tapi sejauh ini positif kok. Untuk monetisasi, bisnis model kami ya monetize sejak hari pertama,” imbuh Gibran menjelaskan perkembangan bisnis eFishery sampai saat ini.

Saat ini eFishery masih terus menyempurnakan sistemnya. Salah satunya akan menghadirkan pendeteksi kekenyangan ikan. Deteksi tersebut didasarkan pada riak air di kolam menggunakan akselerometer. Asumsi lapar atau kenyangnya ikan bisa dideteksi melalui perilaku.

Yang juga ingin terus ditekankan ialah soal pemanfaatan data. eFishery berharap dapat memberikan data yang reliable kepada para petani ikan, sehingga bisa diprediksikan berbagai kemungkinan untuk hasil panen yang lebih optimal.

Aplikasi “Ketemu” Dorong Interaksi Seimbang di Media Sosial dan Dunia Nyata

Layanan model jejaring sosial memang masih dianggap berpotensi untuk disukai pengguna. Meski sudah banyak layanan jejaring sosial populer di Indonesia, nyatanya tidak menyurutkan semangat beberapa pengembang untuk mengembangkan layanan jejaring sosial. Salah satu layanan jejaring sosial paling baru adalah Ketemu. Aplikasi ini dirancang untuk membantu pengguna menemukan informasi atau kejadian yang berada di sekitar mereka.

Teknologi utama pada aplikasi ini jelas ada pada layanan berbasis lokasi atau dikenal dengan LBS (Location Based Service). Pengguna nantinya akan dapat mengetahui keberadaan pengguna lain di sekitar mereka. Tujuannya untuk memicu saling sapa dan menegur satu sama lain. Sehingga para pengguna bisa lebih memperhatikan apa yang berada di sekitar mereka.

“Aplikasi Ketemu diharapkan dapat memudahkan penggunanya untuk mendapatkan dan membagikan informasi yang diinginkan sekaligus mencari tahu apa saja yang ada di sekitarnya. Saat mereka melewati  sebuah lokasi, maka seketika itu juga informasi yang diinginkannya akan tersedia,” ujar Founder Ketemu Alexander.

Pria yang akrab disapa Alex ini juga menjelaskan Ketemu juga akan berfungsi untuk membantu pengguna mengenali sebuah wilayah atau tempat baru yang pertama kali dikunjungi. Adanya informasi di sekitar sedikit banyak akan membantu. Tujuan lainnya adalah pihak Ketemu berusaha menciptakan keseimbangan komunikasi di dunia media sosial dan dunia nyata.

Aplikasi Ketemu saat ini menyediakan dua jenis keanggotaan. Pengguna biasa dan pengguna premium. Untuk pengguna premium akan dikenakan biaya berlangganan Rp35.000 per bulan dan berhak mendapatkan beberapa fitur khusus.

Ketemu dirilis pertama kali pada tanggal 13 Februari silam. Saat ini Ketemu juga sudah bisa digunakan baik melalui platform Android ataupun iOS. Dari informasi yang diberikan oleh Marketing Communications Excetuve Ketemu Suzanna pihaknya mengutamakan bisa menggaet pengguna berusia 15 sampai dengan 35 tahun, dan meski sudah banyak layanan jejaring sosial di Indonesia yang lebih populer pihak Ketemu tetap optimis layanan mereka bisa diterima oleh masyarakat.

“Kami yakin masyarakat bisa menerima dengan baik karena melalui aplikasi Ketemu kami ingin membantu memudahkan pengguna untuk berbagi informasi dan menemukan banyak hal menarik yang ternyata ada di dekatnya. Saat ini aplikasi Ketemu masih ada kekurangan dan kami sangat terbuka untuk masukan atau kritik untuk pengembangan aplikasi Ketemu ke depannya agar bisa lebih baik dan mampu bersaing dengan media sosial lainnya terutama dari luar,” pungkas Suzanna.

Application Information Will Show Up Here

Worksaurus Sajikan Ragam Fitur Pengelolaan Tugas di Satu Platform

Worksaurus merupakan sebuah aplikasi berbasis SaaS (Software as a Services) yang memfasilitasi kegiatan produktif harian, baik untuk digunakan secara personal ataupun berkelompok. Didirikan Said M. Fahmi, seorang konsultan bisnis yang telah bergelut dalam bidang software development selama lebih dari 10 tahun, Worksaurus mencoba menyatukan ragam sistem pengelolaan tugas di satu platform tunggal. Saat ini Worksaurus dapat diakses melalui aplikasi web dan mobile.

Kesan pertama dan proses pendaftaran

Model penyuguhan layanan Worksaurus menggunakan sub-domain untuk masing-masing pengguna, mirip dengan Slack. Ketika pengguna mendaftar, maka ia harus menentukan alamat akses yang ingin digunakan berformat nama.worksaurus.com. Sistem ini juga berdampak pada dibutuhkannya jeda waktu untuk melakukan propagasi domain, sehingga sesudah melakukan pendaftaran dan terkonfirmasi, pengguna harus menunggu balasan email selanjutnya yang memberitahukan bahwa sistem dengan sub-domain yang dipilih sudah berhasil terkonfigurasi dengan baik.

Worksaurus 1

Setelah berhasil login ke dalam sistem, pengguna akan disuguhkan sebuah halaman pembuka. Salah satu hal yang bisa dilakukan di sana ialah mengganti latar belakang aplikasi dengan gambar yang kita miliki. Selama melakukan percobaan, beberapa kali menemui kendala, terutama ketika mendapati konektivitas internet yang kurang stabil. Jadi jika hendak menggunakan, pastikan koneksi internet dalam keadaan “sehat”.

Paket berlangganan yang disajikan Worksaurus terdiri dari dua pilihan, FREE untuk penggunaan maksimal 10 pengguna, untuk institusi pendidikan atau lembaga sosial. PRO untuk paket unlimited dengan perhitungan tarif per pengguna.

Fitur manajemen tugas yang disajikan

Di Worksaurus, setiap pekerjaan diinisiasi sebagai sebuah Workbook. Dalam sebuah laman Worksaurus tidak ada batasan untuk jumlah Workbook yang dibuat. Terdapat dua jenis Workbook yang bisa dibuat, yakni Personal Workbook dan Shared Workbook.

Worksaurus 2

Personal Workbook didesain untuk pengelolaan tugas perorangan, hanya pembuat Workbook yang dapat melihat dan mengelola sistem penugasan di dalamnya. Sedangkan Shared Workbook didesain untuk digunakan dalam tim secara kolaboratif, pengelolaannya dilakukan bersama oleh anggota tim yang diberikan invitasi. Kendati demikian, dalam Worksaurus administrator juga dapat mengatur role pengguna berdasarkan hak akses yang diberikan –dalam menu Settings.

Worksaurus 3

Untuk membedakan antara satu Workbook dengan lainnya, pengguna dapat melakukan kustomisasi visual menggunakan Style yang disajikan ketika melakukan pembuatan atau modifikasi Workbook.

Pengelolaan tugas di Worksaurus

Ketika pengguna masuk ke salah satu Workbook yang telah dibuat, pada halaman pertama yang ditampilkan adalah sebuah resume dari pekerjaan yang telah dilakukan. Resume meliputi dua hal, yakni laporan berdasarkan tenggat waktu pelaksanaan tugas dan laporan apa saja yang sudah dikerjakan dan belum dikerjakan didasarkan pada persentase keseluruhan.

Worksaurus 4

Di setiap Workbook terdapat tab Kanban dan Work List. Kanban berisi sebuah laman manajemen tugas yang disusun dalam desain kartu. Mirip dengan layanan task mangement Trello, terdapat beberapa kolom dengan kartu-kartu yang bisa digeser dari To-Do, Doing dan Done.

Worksaurus 5

Sedangkan pada halaman tab Work List, daftar pekerjaan yang harus diselesaikan dalam Workbook tersebut secara mendetail. Setiap tugas dijabarkan secara lengkap, dengan sub-tugas yang mendukung, lampiran hingga pengaturan prioritas.

Worksaurus 6

Antara Kanban dan Work List sebenarnya juga saling berhubungan. Ketika progres di salah di Kanban diubah atau ditambah, maka secara otomatis juga akan berpengaruh di Worklist. Sederhananya Kanban didesain untuk menavigasi proses pengerjaan tugas, sedangkan Work List untuk mendaftar secara lebih mendalam apa saja yang harus dilakukan dan dipersiapkan guna menyukseskan tugas tersebut.

Sistem komunikasi di Worksaurus

Komunikasi berkelompok dapat dilakukan dalam Shared Workbook. Menggunakan konsep Chatroom, setiap Workbook secara otomatis akan memiliki tab Public Chat yang dapat digunakan oleh masing-masing anggota di dalamnya. Berbeda dengan Slack yang dapat membuat banyak kanal, di Worksaurus kanal tersebut sudah otomatis terbuat bersama dengan Workbook di setiap pekerjaan.

Worksaurus 7

Pesan teks, lampiran gambar, berkas bisa didistribusikan melalui kanal komunikasi ini, termasuk penggunaan emoticon untuk memperkaya percakapan.

Resume tugas secara keseluruhan

Terbayang jika memiliki banyak Workbook, sangat tidak efisien jika harus membuka satu per satu untuk melihat kemajuan secara keseluruhan. Untuk mengatasi hal itu, Worksaurus menyediakan dua laman tambahan, yakni Calendar dan Gantt Chart, fungsinya untuk memberikan kepada pengguna gambaran secara keseluruhan dari setiap Workbook yang sedang berjalan di akunnya, baik Personal atau Shared.

Pada laman Calendar, tugas-tugas tersebut disajikan dalam agenda menyusuri tanggal yang telah ditentukan.

Worksaurus 8

Sedangkan pada Grantt Chart, tugas yang ada dari setiap Workbook disajikan secara lebih mendetil berikut dengan alokasi waktu yang telah didefinisikan.

Worksaurus 9

Kesimpulan secara keseluruhan

Jika berbicara tentang fitur, apa yang disajikan oleh Worksaurus sudah cukup lengkap. Ini bisa dikatakan sebagai gabungan dari beberapa aplikasi pengelolaan tugas populer yang ada saat ini, khususnya yang banyak digunakan oleh bisnis startup. Masukannya hanya satu, didasarkan pada first impression ketika mencoba layanan ini, kesannya masih terlalu rumit dari sisi user experiences, sementara jika melihat aplikasi lain terus berlomba menyajikan pengalaman yang sesederhana mungkin untuk mengelola tugas harian.

Mungkin kesan rumit tersebut dikarenakan keragaman fitur yang ada di dalam sistem ditambah dengan ramainya pilihan warna yang dipilih dalam user interface. Namun ketika sudah mencoba beberapa kali, flow-nya jadi semakin jelas, dan kelengkapan fitur yang ada di satu tempat justru banyak memberikan efisiensi. Optimalisasi tampilan juga perlu dimatangkan, khususnya ketika mengakses dari laman mobile (Android).

Cerita tentang Worksaurus

Menurut pemaparan tim, Worksaurus berasal dari gabungan kata “work” dan “dinosaurus”. Nama tersebut bersinergi dengan apa yang diharapkan oleh tim. Mereka memiliki visi aplikasi ini dapat membantu pekerjaan banyak, besar dan dengan beragam kebutuhan. Sehingga pemanfaatan Worksaurus ke depannya diharapkan menjadi lebih luas.

Workasurus dikembangkan tak lepas dari pengalaman sang founder sebagai konsultan bisnis. Ia melihat begitu banyak kebutuhan klien atau perusahaan terhadap aplikasi yang dapat membantu pekerjaan secara terintegrasi. Platform yang sudah ada saat ini sulit dikostumisasi sesuai kebutuhan masing-masing pengguna, dan Worksaurus berusaha menjawab kebutuhan dan tantangan tersebut.

Meskipun saat ini kustomisasi masih dilakukan secara manual dari pihak Worksaurus, ke depannya kustomisasi tersebut akan diupayakan untuk dapat dilakukan oleh masing-masing pengguna. Kustomisasi tersebut termasuk dari sisi integrasi fitur, misalnya saat ini platform Worksaurus sudah dipakai XL untuk menangani trouble ticket di layanan customer service.

Application Information Will Show Up Here

Rencana Bhinneka di Usia Ke-24

Tahun ini menjadi tahun ke-24 Bhinneka beroperasi, tepatnya bulan Februari kemarin. Usia yang cukup matang untuk sebuah bisnis. Bhinneka terbukti bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital yang marak dalam kurun waktu beberapa waktu terakhir. Kini di tahun 2017 ini Bhinneka berambisi untuk memperkuat jaring offline store mereka.

Bhinneka dikenal sebagai salah satu bisnis e-commerce yang juga kuat dari sisi offline store. Rencananya Bhinneka akan menambah sekitar lima hingga sepuluh store lagi. Pihak Bhinneka tidak membocorkan lebih detil di kota mana mereka akan membangun offline store. Ketika dihubungi DailySocial, mereka hanya memberikan bocoran offline store masih akan berkonsentrasi di Jakarta dan di pulau Jawa. Diakui atau tidak, pendekatan offline dan online yang dilakukan Bhinneka sangat berperan dalam kelangsungan bisnis mereka.

“Di usia ke-24 ini, Bhinneka harus bisa membuktikan bahwa kami bisa tetap relevan dengan pasar dan industri, baik sebagai perusahaan maupun e-Commerce. Sebagai e-Commerce, Bhinneka harus selalu update dan beradaptasi terhadap tren baik dari sisi produk, pelayanan, juga perkembangan teknologi yang digunakan,” tutur Founder dan CEO Bhinneka Hendrik Tio.

Meningkatkan porsi sumbangsih B2B

Bhinneka sejauh ini memiliki beberapa model bisnis, di antaranya adalah B2C (Bussiness to Customer) B2B (Bussines to Bussines) dan B2G (Bussines to Goverment). Ketiganya masing-masing menyumbang 40% untuk B2C dan 30% untuk B2B dan B2G. Keberhasilan Bhinneka dengan pemerintah juga menjadi salah satu hal yang mendukung capaian Bhinneka tahun ini.

“Sejauh ini, Bhinneka telah melayani pengadaan barang/jasa untuk 136 instansi termasuk kementerian, lembaga tingkat provinsi/kabupaten/kota,” papar Hendrik lebih lanjut.

Hendrik juga menjelaskan bahwa Bhinneka sejauh ini juga telah menjadi mitra untuk empat ribu korporasi yang terdiri dari SMB (Small Medium Businesses) dan Enterprise. Di tahun ini Bhinneka juga berencana untuk meningkatkan sumbangsih pendapatan B2B hingga mencapai 40% dari total dengan meningkatkan jumlah pelanggan hingga 25 persen dibanding tahun lalu.

Ketika disinggung mengenai rencana IPO, pihak Bhinneka menjelaskan pihaknya sekarang masih berada di jalur yang benar. Pihak Bhinneka juga optimis bahwa IPO akan terlaksana sesuai dengan yang telah direncanakan.

Application Information Will Show Up Here