Tujuh Cara Mengkonversi Ide Jadi Bisnis

Membangun bisnis bisa menjadi perjalanan panjang yang melelahkan, sarat dengan kendala dan perubahan yang terjadi. Jika saat ini Anda memiliki ide dan berniat untuk menurunkan ide tersebut menjadi bisnis, artikel berikut ini bisa membantu untuk melancarkan rencana, bagaimana membuat ide kreatif menjadi bisnis yang menguntungkan.

Lemparkan produk ke publik segera

Salah satu cara ampuh untuk melihat apakah ide Anda bakal menjadi favorit dan pilihan publik adalah dengan langsung melemparkan ide atau layanan tersebut kepada publik. Buatlah prototype yang sederhana kemudian coba ‘goda’ target pasar Anda dengan produk yang akan diluncurkan, dari situ nantinya akan terlihat dengan jelas apakah ide Anda baik atau buruk. Faktor penentu ide anda diterima baik oleh publik adalah, ketika anda mampu membangun pengguna yang setia dan tentunya reputasi yang baik dari brand sejak awal.

Buatlah business plan

Bukan hanya bermanfaat untuk memberikan penjelasan secara detil tentang bisnis yang Anda miliki, business plan juga bisa menjadi senjata ampuh untuk meyakinkan kepada calon investor bahwa Anda fokus dengan usaha yang dijalankan. Banyak perusahaan hingga bank yang melihat seperti apa business plan yang dimiliki sebelum memutuskan untuk memberikan pinjaman dana.

Pastikan business plan memuat data dan informasi yang akurat, singkat dan relevan, kemudian jangan lupa untuk mengetahui siapa target pasar yang disasar dan uraikan semua dalam business plan, dan yang terakhir buatlah rencana-rencana jangka panjang yang ingin Anda terapkan dalam usaha Anda.

Tingkatkan kemampuan pitching

Buatlah presentasi atau gaya pitching Anda semenarik mungkin, sesuaikan siapa investor yang ingin diincar dengan melakukan survei dan pengecekan latar belakang investor tersebut. Dengan demikian materi pitching Anda bisa relevan dengan investor yang Anda sasar. Ciptakan kalimat yang menarik dan singkat yang menggambarkan apa bisnis yang ingin Anda bangun.

Content marketing

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mempromosikan bisnis Anda yaitu dengan membuat content marketing yang menarik dan tempatkan inbound link dari para influencer yang cukup berpengaruh kepada bisnis Anda. Dengan demikian Anda bisa memperluas kesempatan untuk pemasaran dan promosi secara online dengan mengandalkan relasi yang baik dengan para influencer pilihan.

Newsletter

Cara penyebaran infomasi dan konten marketing yang efektif adalah melalui newsletter kepada para subscriber situs bisnis Anda. Untuk itu ciptakan situs yang menarik dan lancarkan kegiatan promosi serta sebarkan konten yang viral, dengan harapan bisa mengarahkan traffic pengguna ke situs Anda dan mendaftarkan email mereka. Kumpulkan sebanyak-banyaknya email tersebut untuk kemudian Anda bisa menggunakannya untuk menyebarkan informasi yang relevan tentang bisnis yang Anda miliki.

Percantik situs perusahaan

Situs perusahaan adalah suara dari perusahaan Anda, untuk itu manfaatkan situs perusahaan sebagai platform komunikasi serta penyebaran informasi kepada publik. Sebelumnya pastikan situs Anda responsive yang bisa memberikan user-experience terbaik kepada orang yang mengunjungi situs perusahaan Anda.

Bersosialisasi secara online dan offline

Cara lain yang mampu memberikan efek positif untuk bisnis yaitu dengan melakukan kegiatan sosialisasi secara online dan offline. Apakah membangun komunitas online yang baik, menciptakan relasi dengan influencer, dan follower di akun media sosial perusahaan atau menghadiri acara workshop, seminar eksibisi secara langsung. Dengan demikian akan lebih banyak lagi orang yang mengetahui bisnis Anda, dan tentunya kesempatan terbaik untuk melakukan networking sekaligus berpromosi.

Delapan Hal yang Perlu Dicermati dalam Membangun Marketplace Sukses

Sebelum Anda berencana meluncurkan marketplace, ada baiknya untuk mengetahui dengan jelas apa itu marketplace, konsep seperti apa yang baiknya diterapkan, hingga hal-hal penting lainnya yang mendukung berjalannya marketplace yang tepat dan tentunya minim risiko.

Saat ini sudah banyak marketplace lokal hingga asing yang beredar di tanah air. Meskipun masing-masing menawarkan pilihan, harga hingga promosi yang berbeda, namun hanya beberapa marketplace saja yang digemari, dan pada akhirnya menjadi unggulan. Sebut saja Bukalapak dan Tokopedia, startup dengan konsep layanan marketplace yang sudah terkenal secara global. Artikel berikut ini akan mengupas seperti konsep marketplace yang ideal dan tentunya memiliki potensi untuk sustainable.

Pilih nama yang tepat

Pemilihan nama ternyata cukup mempengaruhi kesuksesan sebuah marketplace. Idealnya Anda ingin menggunakan nama yang gampang diingat, sederhana namun tetap terdengar dan terlihat menarik. Jika marketplace Anda berencana untuk melakukan ekspansi secara global, pastikan nama tersebut sesuai untuk masing-masing negara yang ditargetkan.

Marketplace ‘rewarding’ namun sarat dengan tantangan

Marketplace memiliki dua konsumen yang saling membutuhkan, yaitu pemilik toko (merchant) dan pembeli. Dalam hal ini fungsi marketplace adalah harus meyakinkan kedua belah pihak bahwa layanan dan perhatian merupakan prioritas, agar pemilik toko puas dan pembeli bisa mempercayakan kedua belah pihak yaitu marketplace dan pemilik toko. Untuk itu menjadi hal yang penting bagi marketplace untuk menghindari kesalahan yang bisa berakibat buruk terhadap relasi dengan pemilik toko dan pembeli.

Perhatikan manajemen risiko

Menjadi hal yang penting untuk semua marketplace memberikan keyakinan dan trust factor kepada calon pelanggan dan pemilik toko, dengan demikian marketplace bisa menjalankan bisnisnya dengan lancar dan berpotensi untuk mengalami peningkatan. Untuk itu perhatikan manajemen risiko dan kerahkan semua upaya untuk memastikan proses pembelian aman dan dapat dipertanggungjawabkan.

Proses kurasi merchant

Hal ini tentunya menjadi hal yang paling krusial untuk diperhatikan, memiliki jumlah merchant atau toko online dalam jumlah yang besar tentunya merupakan keuntungan lebih, namun yang tidak kalah penting adalah proses kurasi yang harus Anda lakukan pemilik marketplace. Dengan demikian marketplace Anda bisa terhindar dari toko fiktif, produk palsu dan pemberian harga yang tidak masuk akal. Lakukan proses ini secara teratur dengan peraturan dan proses filtering yang tepat dan sesuai dengan kultur marketplace.

Fokus target pasar

Marketplace yang sukses adalah marketplace yang bisa memberikan pilihan produk secara khusus dan tentunya dicari oleh pengguna. Jika marketplace Anda ingin menjadi pilihan favorit, tawarkan beberapa produk untuk target pasar tertentu dan pastikan kualitas terbaik. Jangan terlalu agresif menawarkan produk secara luas untuk semua target pasar, hal tersebut bisa membuat marketplace Anda tidak unik dan terkesan berlebihan, dan pastinya tidak tepat sasaran.

Perhatikan komunitas online

Media sosial tentunya menjadi pilihan utama untuk marketplace menciptakan komunitas antar pemilik toko atau pengguna setia. Sebelum Anda menentukan platform media sosial apa yang paling ideal untuk dipilih dalam hal pengelolaan komunitas, pastikan platform tersebut sesuai dan tentunya memudahkan saat proses skalabilitas dilakukan. Semakin aktif engagement yang dilakukan kepada komunitas, semakin besar kemungkinan jumlah komunitas untuk bertambah. Jangan jadikan besarnya jumlah membuat komunitas menjadi tidak lagi personal dan menyulitkan sesama anggota untuk berkomunikasi.

Kualitas vs kuantitas

Kedua pilihan tersebut bisa mempengaruhi skalabilitas marketplace, untuk itu perhatikan dengan baik cara-cara yang bakal Anda terapkan, apakah itu melakukan proses kurasi pedagang dan pembeli secara ketat yang pastinya akan mempengaruhi kuantitas. Namun di sisi lain jika Anda terlalu banyak mengizinkan merchant atau pemilik toko untuk bergabung tanpa melakukan proses kurasi, akan mempengaruhi kualitas produk. Idealnya lakukan kedua proses tersebut secara seimbang dan tentunya sesuai untuk marketplace.

Visi dan misi

Pada akhirnya marketplace adalah usaha yang paling sulit untuk dibangun. Dibutuhkan sedikitnya 5 sampai 10 tahun hingga marketplace bisa mencapai product market fit, likuiditas dan skalabilitas. Yang perlu diperhatikan adalah, bangun marketplace dengan passion yang besar dan visi serta misi yang terbaik, dan selalu berikan efek positif untuk semua orang.

Enam Cara “Move On” dari Kegagalan Startup

Jatuh bangunnya bisnis merupakan hal yang biasa terjadi dalam dinamika startup. Jika di awal berdirinya startup Anda yakin akan keberhasilan namun akhirnya terpaksa mengambil keputusan untuk gulung tikar karena berbagai alasan yang ada, jangan jadikan kegagalan tersebut alasan utama bagi Anda untuk melanjutkan impian Anda. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan ketika startup Anda gagal dan bagaimana cara yang tepat untuk dilakukan agar bisa kembali menjadi seorang entrepreneur tentunya dengan membangun bisnis yang baru.

Artikel berikut ini akan membantu Anda melanjutkan rutinitas dengan harapan bisa mengembalikan motivasi membangun bisnis yang baru, ketika baru saja mengalami kegagalan startup.

Terima kenyataan yang ada

Cara pertama yang harus Anda lakukan adalah mengakui kegagalan yang ada dan menerima kenyataan apa adanya. Jangan menghindar atau menutupi kegagalan dengan alasan malu atau enggan, hal tersebut bisa menunda diri Anda untuk melangkah maju. Lupakan dengan cepat dan ambil semua pelajaran dari kegagalan tersebut sebagai bekal usaha Anda selanjutnya.

Bersosialisasi dengan lingkungan yang tepat

Yang perlu Anda ketahui adalah saat gagal membangun startup Anda tidak sendiri. Banyak juga penggiat startup yang terpaksa menutup startup mereka karena berbagai alasan yang ada. Untuk itu cara yang tepat untuk bisa berbagi pengalaman dan berkeluh kesah tentang kegagalan dari startup Anda yaitu dengan berkumpul dengan penggiat startup lainnya yang juga mengalami masalah dan kegagalan yang sama. Dengan demikian Anda bisa saling mengenal dan mempelajari kesalahan yang telah dilakukan oleh masing-masing startup.

Istirahat sejenak

Cara lain yang juga bisa dilakukan untuk membantu Anda move on dari kegagalan adalah dengan beristirahat sejenak dengan keluarga, teman dan orang yang Anda sukai. Dengan demikian Anda bisa melupakan kesalahan yang telah dilakukan dan kegagalan yang telah terjadi. Istirahatkan jiwa dan raga Anda untuk kemudian kembali beraktivitas membangun startup yang baru.

Bersiap untuk kembali bekerja

Kegagalan bukan berarti Anda tidak bisa membangun kembali bisnis yang ada, jangan jadikan kegagalan menjadi alasan untuk enggan beraktivtas dan melanjutkan pekerjaan. Cara terbaik yang bisa dilakukan adalah untuk kembali bekerja dengan memilih proyek yang tepat dan tentunya mencermati berbagai hal agar terhindar dari kesalahan yang telah dilakukan sebelumnya.

Bersabar dan realistis

Bisnis yang bisa bertahan dan meraih kesuksesan adalah bisnis yang telah dibangun dalam waktu yang lama dan tentunya tidak secara instan. Untuk itu jangan memaksakan diri Anda dan berpikiran negatif ketika startup Anda gagal untuk melanjutkan bisnis dalam usia yang terbilang muda. Sudah banyak entrepreneur yang mengalami kegagalan di awal usaha namun kemudian bisa meraih kesuksesan setelah bertahun-tahun menjalankan usaha.

Belajar dan perluas wawasan

Cara lain yang bisa dilakukan untuk bisa kembali membangun startup baru adalah melakukan pembelajaran, mengikuti workshop, riset dan validasi terhadap ide atau produk yang akan Anda luncurkan. Dengan demikian Anda sudah memiliki bekal yang cukup dan tentunya dibutuhkan untuk bisa membangun startup yang baru.

5 Cara Tepat Melakukan Pitching Startup

Sebelum Anda melakukan penggalangan dana ke investor yang sudah diincar, ada baiknya untuk mempelajari terlebih dahulu latar belakang, jenis startup favorit hingga jumlah investasi yang biasanya diberikan oleh calon investor tersebut. Hal ini penting untuk dilakukan, agar Anda sebagai Founder bisa mendapatkan gambaran dan tentunya latar belakang yang tepat untuk mulai melakukan pendekatan kepada investor. Artikel berikut ini akan mengupas 5 cara yang baiknya dilakukan untuk mendapatkan investor yang ideal untuk startup Anda.

Temukan investor yang tepat

Tidak semua investor memiliki kriteria yang sama dalam hal tahapan pendanaan startup yang mereka pilih. Beberapa investor hanya fokus untuk pendanaan seri A atau seed-funding. Cara terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan mengategorikan investor tersebut dalam 5 karakteristik berikut ini:

  • Tahapan investasi (seed, seri A, B, C)
  • Jumlah/nominal pendanaan
  • Berapa banyak investasi yang telah diberikan dalam 6 bulan terakhir
  • Kategori startup yang diminati
  • Lokasi sebagai fokus pendanaan

Kurasi cerita Anda

Kebanyakan Founder startup memiliki kebiasaan untuk menceritakan semua latar belakang, sejarah hingga visi dan misi startup kepada investor saat sedang melakukan pitching. Agar cerita Anda bisa terangkum dengan padat, jelas dan to the point, kurasi terlebih dahulu cerita Anda sebelum melakukan pitching di hadapan investor.

Lakukan pitching secara profesional

Saat melakukan pitching, Anda sebagai Founder harus memiliki dua mindset yang krusial, di antaranya adalah mengapa Anda orang yang paling tepat dan mengapa investor bersedia untuk memberikan investasi. Mulai pitching Anda dengan membuka presentasi dengan membahas traksi, pengguna, produk, kompetitor hingga tren di pasar.

Melihat gambaran secara keseluruhan

Cobalah untuk memberikan fakta serta latar belakang yang ‘masuk akal’ saat Anda melakukan pitching dengan investor. Hindari penyampaian yang terlalu berlebihan atau terlalu membanggakan ide Anda sendiri. Pastikan Anda mengerti bisnis yang ingin Anda jalankan secara luas. Sebagai Founder Anda juga bertanggung jawab untuk memberikan gambaran siapa saja kompetitor startup Anda, pasar yang diincar, manajemen keuangan, legalitas hingga kebijakan.

Follow-up usai pitching

Tidak semua startup mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan investor, jika startup Anda berhasil melakukan pertemuan dan pitching langsung dengan investor jangan lupa untuk melakukan follow-up kepada pihak investor usai pitching dilakukan. Cara-cara sederhana yang bisa dilakukan di antaranya adalah mengucapkan terima kasih, mengirimkan informasi lanjutan, hingga mengatur pertemuan selanjutnya.

Tidak Ada Salahnya Menyerahkan Pengembangan Produk ke Pihak Ketiga

Banyak cara untuk mengembangkan sebuah produk atau layanan. Tak terkecuali produk atau layanan digital. Salah satu caranya adalah dengan memutuskan untuk menyerahkan pengembangan produk ke pihak ketiga, outsourcing atau merekrut pekerja lepas. Ini sangat dimungkinkan terlebih untuk orang-orang berlatar non-teknis yang ingin mengembangkan sebuah produk digital. Saat ini produk atau layanan digital seolah menjadi kebutuhan wajib melengkapi bisnis-bisnis, baik yang sudah berjalan atau yang sedang dirintis.

Bukan pilihan yang buruk untuk menyerahkan pengembangan produk kepada pihak ketiga, yang perlu digaris bawahi adalah seputar kontrol. Produk dalam sebuah bisnis bisa diasumsikan seperti bayi, buah dari bisnis. Jika ingin menyerahkan proses tumbuh kembang si bayi, atau produk, pengawasan dan kontrol adalah mutlak. Memastikan produk dikerjakan dan dirawat dengan baik sangat penting untuk menjaga tujuan dari dilahirkannya sebuah produk. Sekali lagi kontrol dan pengawasan sangat dibutuhkan.

Selain itu pastikan untuk memilik standar ukuran untuk melakukan pengujian. Ini dilakukan semata-mata untuk mengurangi risiko. Pastikan selalu memiliki sumber opini kedua untuk pertimbangan jika terjadi sesuatu dalam produk, itu artinya mempekerjakan lebih dari satu ahli IT atau digital tak masalah, tentu selama tidak mengakibatkan kesehatan keuangan bisnis memburuk.

Perlunya untuk menambah opini kedua ini sejalan dengan konsep “don’t put all your eggs in one basket”. Hal ini bisa diartikan dengan selalu sediakan pilihan kedua. Tanpa bermaksud menyinggung semua pekerja lepas, pekerjaan dari para pekerja lepas tidak seutuhnya bisa diandalkan begitu saja. Pasalnya ini berkaitan dengan jam kerja, pekerja lepas memiliki jam kerja tersendiri, dan itu semua tergantung kontrak, termasuk dengan deadline. Jika ingin mengurangi risiko yang ada pastikan untuk mempekerjakan lebih dari seorang. Hanya untuk memastikan produk dikembangkan dengan semestinya. Bagian penting dari kontrol.

Untuk menjamin kualitas pengembangan dan menghemat anggaran pastikan untuk merekrut orang-orang dengan spesialisasi tertentu. Sehingga apa yang dikerjakan adalah apa yang sangat mereka kuasai. Seperti halnya merekrut ahli di bidang back-end untuk masalah back-end dan ahli di bidang UI/UX untuk masalah front-end. Hal ini juga bisa sedikit banyak mereduksi pengeluaran biaya, karena berkaitan erat dengan beban kerja.

Tapi sebenarnya dalam pengembangan produk yang baik harus melibatkan orang-orang pertama dalam tim, founder. Ini diperlukan untuk menjaga kualitas produk sekaligus memaksa untuk keluar dari zona nyaman dan terus belajar hal-hal baru. Salah satu inti dari menjalankan bisnis, tidak berhenti belajar dan berinovasi.

Empat Tips Sederhana Mengelola Tim Kecil Startup

Pada kenyataannya hampir semua perusahaan startup tidak bisa memperkerjakan banyak karyawan sesuka hatinya karena bujet yang ketat. Namun ada keuntungan dari Anda yang hanya memiliki karyawan berjumlah sedikit, yang pasti selain mengurangi beban pengeluaran, Anda juga lebih mudah ketika memutuskan untuk pivot. Paige Brown selaku Co-Founder dan CEO Dashbell, startup booking hotel independen, menyebut ada empat cara yang cerdas untuk founder dalam mengelola tim kecilnya. Berikut rangkumannya:

Merekrut dengan cerdas

Pekerja Anda harus mampu melakukan banyak tugas secara mandiri, bahkan tak memerlukan arahan dari Anda sepanjang waktu. Maka dari itu, Anda perlu mencari sosok yang fleksibel dan cakap. Mungkin ada baiknya, bila Anda mencari sosok itu lewat lulusan program pendidikan yang spesifik membahas segmentasi pekerjaan yang dilakoni dan mengetahui konsep pekerjaan di startup. Orang-orang yang lulusan pendidikan seperti itu lebih siap dalam menjalani realitas startup, tidak mengharapkan mereka hanya melakukan pekerjaan yang monoton dan pulang tepat waktu pukul 05.00 sore.

Kemudian saat proses wawancara sebaiknya Anda mencari sosok yang bisa memasarkan produk yang dia jual. Dalam kaitannya dengan hal ini, Brown meminta calon rekrut menyelesaikan proyek kecil sebelum mereka diperkerjakan. Dia lebih cenderung ingin melihat bagaimana mereka menyelesaikan proyek tersebut daripada menanyakan seberapa ingin bekerja di perusahaan startup.

Memastikan tetap terorganisir

Saat Anda ingin menyerahkan segudang tugas ke tim yang hanya berjumlah beberapa orang saja, penting untuk menyortirnya sesuai urgensi tugas untuk diselesaikan. Kemudian salah satu aturan yang tidak boleh diabaikan adalah membatalkan meeting. Satu kali menunda meeting, akan sangat mudah membuat pekerjaan tim Anda jadi berantakan.

Untuk membantu tim tetap terorganisir, gunakan aplikasi chat grup dan pengingat untuk membantu Anda saat tetap update pekerjaan tanpa harus kehilangan item penting lainnya.

Memberikan ruang relaksasi

Tidak bisa dipungkiri membangun startup dari awal merupakan pekerjaan yang tiada habisnya dan sulit untuk dihentikan. Namun ada kalanya tim butuh rehat dengan berlibur ke suatu tempat. Produktivitas kerja suatu orang akan lebih baik apabila satu kali dalam seminggunya beristirahat.

Maka dari itu, Anda perlu buat aturan yang bisa membuat karyawan merasa rileks, misalnya mereka harus pulang ke rumah setelah jam kerja tertentu, memberikan kelonggaran mereka untuk mengambil liburan atau mengajak vakansi bersama satu kantor (atau sering disebut outing).

Membuat prioritas dalam pekerjaan

Kemungkinan pekerjaan banyak yang tidak kelar karena tim Anda tidak membuat daftar prioritas pekerjaan. Cari tahu tugas mana yang paling penting diselesaikan dan memberikan dampak terbesar bagi perkembangan bisnis. Jika Anda memiliki goal yang jelas, Anda dapat mendorong tim untuk menyelesaikan pekerjaan berdasarkan urutan prioritas.

Tim kecil memang memiliki tantangan sendiri dalam pengelolaannya, tetapi ada banyak manfaat yang bisa dipetik dari hal ini. Salah satunya, hubungan antar orang dalam tim bisa jadi lebih intim, karena adanya kesamaan visi dan misi saat membangun startup yang baru berdiri. Lewat taktik manajemen strategis seperti ini, bahkan tim kecil pun bisa menaklukkan dunia.

Lima Cara Membangun Tim Startup Yang Baik

Ide startup yang cemerlang belum cukup untuk membuat startup Anda sukses dan bertahan, diperlukan tim yang solid dan kuat untuk bisa menopang jalannya bisnis dan mewujudkan rencana yang telah dibuat. Sudah banyak startup yang akhirnya terpaksa gulung tikar karena tidak memiliki anggota tim yang tepat, loyal dan tentunya cerdas. Artikel berikut ini akan membantu Anda menemukan anggota tim yang bisa ditempatkan untuk posisi yang startup Anda butuhkan.

Menentukan posisi

Anggota yang paling penting dalam startup Anda tentunya adalah Anda sebagai Founder dan Co-founder Anda. Tentukan kemampuan yang dimiliki oleh Anda dan Co-founder, dan bagaimana masing-masing pengetahuan serta pengalaman bisa saling mengisi dan melengkapi. Selanjutnya Anda bisa mulai merekrut anggota tim untuk bagian lainnya seperti, SEO, sales & marketing, programming, account management hingga project management. Pastikan Anda menemukan bakat serta kemampuan yang berbeda dari masing-masing anggota tim yang Anda butuhkan, agar bisa saling melengkapi dan sesuai dengan kebutuhan startup.

Pegawai kontrak vs pegawai tetap

Ada baiknya untuk startup yang baru saja berdiri dan tidak memiliki cukup banyak uang untuk memperkerjakan pegawai tetap, idealnya untuk memperkerjakan pegawai kontrak atau freelancer terlebih dahulu. Dengan demikian Anda bisa fokus menyelesaikan tugas sesuai dengan kebutuhan di awal masa pertumbuhan startup Anda. Yang perlu diingat adalah, pastikan Anda memperkerjakan pegawai kontrak atau freelancer yang menguasai bidangnya dan telah memiliki pengalaman lebih untuk membantu startup Anda.

Mengidentifikasi kandidat

Sebelum Anda melakukan perekrutan pegawai, ada baiknya untuk memperhatikan 4 hal berikut ini.

  • Kandidat tersebut memiliki kemampuan yang tidak dimiliki anggota tim lain.
  • Kandidat dapat dijamin. Anda mengenal mereka atau tahu seseorang yang tahu mereka.
  • Kandidat bersedia mulai dari gaji yang terbatas atau untuk saham di startup.
  • Kandidat menyukai produk Anda.

Jika Anda bisa menemukan kandidat yang memenuhi kriteria di atas, artinya Anda telah menemukan kandidat yang tepat.

Proses perekrutan

Jika saat ini Anda telah mencari dan pada akhirnya menemukan kandidat yang memenuhi kriteria perekrutan Anda, langkah selanjutnya adalah melakukan proses perekrutan. Berikut adalah instruksi yang bisa Anda terapkan:

  • Melakukan persiapan terlebih dahulu.
  • Memiliki pertanyaan dalam kategori berikut: fakta, berpikir kreatif, pemecahan masalah, dan perilaku.
  • Buat agenda.
  • Mencari petunjuk non verbal.

Jangan lupa untuk melakukan pengecekan latar belakang kandidat yang Anda sukai. Kemudian setelah langkah tersebut dilakukan, perkerjakan kandidat tersebut. Di masa awal berikanlah pekerjaan yang mudah kemudian secara bertahap berikan pekerjaan yang sedikit menantang. Hal tersebut dilakukan untuk melihat seberapa cerdas pegawai baru Anda dalam hal menyelesaikan pekerjaan.

Pasca perekrutan

Ketika pegawai telah Anda perkerjakan langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah menerapkan strategi lanjutan seperti training, promosi, peningkatan karier. Hal ini bukan hanya bermanfaat untuk pegawai namun juga untuk startup Anda.

Enam Cara Mendapatkan Investor untuk Pendanaan Startup

Pertanyaan yang satu ini pasti sering dilontarkan oleh para pendiri startup yang berencana meluncurkan startup atau bersiap untuk melakukan penggalangan dana, bagaimana cara terbaik untuk bertemu dengan para investor?

Tidak semua pendiri startup memiliki jaringan hingga mentor yang cukup berpengaruh dan memiliki nama besar untuk mendukung bisnis yang akan dikembangkan, masih banyak pendiri startup yang bukan berawal dari lingkungan startup, tidak memiliki latar belakang bisnis hingga tidak mengenal jaringan investor lokal hingga asing. Artikel berikut ini membantu Anda pendiri startup yang hingga kini masih kesulitan untuk bertemu dengan para investor lokal hingga asing untuk mendanai startup.

Kompetisi startup

Saat ini sudah banyak kegiatan atau kompetisi yang diinisiasi oleh venture capital, korporasi hingga perusahaan. Manfaatkan acara tersebut untuk Anda pendiri startup berkenalan dan tentunya mempromosikan produk yang dimiliki. Jika startup Anda belum beruntung lolos sebagai finalis, tetap datang dan berkenalan dengan investor yang pastinya akan hadir di kegiatan tersebut.

Angel network 

Saat ini sudah banyak grup investor perorangan yang meluncurkan angel network atau jaringan angel investor untuk membantu startup baru yang membutuhkan modal usaha di awal berdirinya startup. Angel network di Indonesia yang bisa didekati di antaranya adalah Angel Investor Network Indonesia (Angin) yang secara aktif memberikan investasi kepada startup baru yang memiliki potensi menjadi besar.

Situs crowdfunding

Cara lain yang bisa dilakukan untuk startup mendapatkan modal awal adalah melalui situs crowdfunding. Saat ini sudah banyak situs crowdfunding lokal hingga asing yang memberikan kesempatan untuk startup baru mendapatkan modal dengan cara crowdfunding. Masing-masing situs crowdfunding memiliki sistem dan cara tersendiri bagaimana mereka mengelola proses crowdfunding. Idealnya pelajari dan temukan situs crowdfunding yang sesuai dengan startup Anda.

Inkunbator dan akselerator

Selain kompetisi cara lain yang bisa dicermati ketika waktunya menemukan investor yang tepat adalah dengan mengikuti program akselerator atau inkubator. Sebelum startup Anda bersiap untuk mengikuti program ini, pastikan produk dan model bisnis telah dimiliki dan pastinya memiliki potensi untuk tampil lebih unggul dengan startup lainnya yang juga berlomba-lomba ingin menjadi bagian dari program inkubator dan akselerator yang ada.

Platform pinjaman peer-to-peer

Dengan makin ketatnya peraturan yang diterapkan oleh bank juga venture capital, memanfaatkan platform lending peer-to-peer nampaknya bisa dijadikan pilihan utama. Saat ini sudah banyak startup hingga perusahaan keuangan yang menawarkan pinjaman dengan konsep peer-to-peer. Selain peraturan lebih mudah, proses peminjaman seperti ini juga lebih cepat untuk dilakukan.

Perusahaan ekuitas swasta

Banyak yang menganggap pilihan yang satu ini sebagai cara yang tradisional untuk mendapatkan pendanaan dari investor. Perusahaan ekuitas swasta biasanya akan memberikan akses berupa dana yang bervariasi, mulai dari jumlah ribuan hingga jutaan dollar, khususnya untuk startup baru yang masih dalam early stage dari berbagai industri dan memiliki potensi untuk berkembang.

Tiga Cara Tepat Mengatur Keuangan Startup Baru

Salah satu kriteria yang diminta oleh investor, pihak bank dan perusahaan finansial kepada startup baru yang ingin mengajukan pinjaman pendanaan adalah laporan keuangan yang jelas dan lengkap. Tentunya menjadi hal yang krusial bagi startup baru untuk bisa memperhatikan struktur finansial yang bisa berguna untuk masa mendatang, baik untuk kebutuhan operasional maupun pelaporan eksternal

Artikel berikut ini akan membahas cara tepat dan mudah dalam pengaturan keuangan oleh founder startup baru. Meskipun terkesan merepotkan dan rumit, namun bisa menjadi awal yang baik untuk kemajuan startup.

Tentukan sistem yang sesuai

Keuntungan lebih dari startup dengan perusahaan konvensional biasanya tidak adanya kegiatan yang berkaitan dengan keuangan secara rutin, seperti membayar vendor setiap hari, menerima deposit secara langsung dari pelanggan seperti yang dihadapi oleh perusahaan konvensional lainnya. Untuk itu temukan sistem keuangan yang paling sesuai dengan karakter dan kebiasaan operasional dari startup. Jika perlu lakukan review terhadap aplikasi pencatat arus kas yang akan digunakan.

Pajak perusahaan

Di awal masa berjalannya startup biasanya belum memiliki penghasilan pajak hingga bisnis memasuki tahun ketiga atau setelah empat tahun berjalan. Dengan demikian tidak ada banyak perbincangan yang bisa dilakukan terkait dengan pembatasan kewajiban pajak. Idealnya sejak awal Anda sudah bisa memaksimalkan manfaat pajak, prioritas utama adalah mulai membatasi kewajiban pajak perusahaan.

Memilih akuntan yang tepat

Ketika waktunya startup Anda membutuhkan tenaga akuntan karena keuangan yang kian besar, carilah akuntan yang bisa dijadikan partner. Akuntan yang nantinya diperkerjakan harus bisa mendiskusikan semua hal terkait perihal finansial perusahaan hingga strategi finansial perusahaan. Namun yang menjadi prioritas adalah sang akuntan harus bisa menemukan cara yang tepat untuk mengumpulkan uang dengan tepat dan cepat dari pelanggan, mengidentifikasi metrik finansial (KPI) hingga mengambil keputusan yang terkoordinasi.

Entrepreneur HUB Ajak Pengusaha Pemula Pahami Kontrak Bisnis

Sebanyak 90 persen entrepreneur di Indonesia masuk dalam kategori UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Banyak di antaranya gagal menjalankan usaha karena pemahaman yang minim terkait dengan mekanisme bisnis dan hukum di Indonesia. Padahal hal tersebut penting menjadi pedoman untuk tetap bisa bersaing di iklim bisnis yang kian kuat persaingannya, terlebih dengan dibukanya jalur persaingan global.

Entrepreneur HUB hadir untuk memberikan edukasi lebih mendalam seputar fondasi bisnis tersebut. Entrepreneur HUB adalah sebuah inisiatif dan gerakan baru dalam sebuah komunitas yang digagas oleh Dolly Lesmana (CEO of Arka Media, Founder Entrepreneur HUB) dan Prabu Revolusi (TV Journalist CNN Indonesia, Co Founder Entrepreneur HUB) untuk mendukung pertumbuhan pengusaha muda di Indonesia.

Acara ini akan diadakan pada Jumat, 30 September 2016 mendatang dalam sebuah diskusi bertajuk Teman Ngopi “Ngobrol Bareng Inspirasi” bertema “Lindungi Bisnis UKM Anda dengan Kontrak”. Dalam acara ini akan hadir pemateri Rieke Caroline selaku Founder & CEO Buatkontrak.com dan Billy Boen selaku Co-Founder Buatkontrak.com & Founder Young On Top sebagai teman inspirasi pada bulan ini.

Ada dua agenda yang akan dipaparkan dalam diskusi ini. Pertama ialah seputar materi investasi bisnis, memahami pentingnya sebuah kontrak yang melindungi bisnis. Umumnya bisnis pemula sering acuh terkait dengan hal ini, mereka menganggap dengan memfokuskan pada produk saja akan membuat apa yang dikerjakan dapat berjalan mulus. Nyatanya tidak, banyak hal terkait kejelasan dan regulasi yang perlu didefinisikan sejak awal.

Agenda kedua yakni networking, yang diharapkan dapat menumbuhkan insight dari cerita dan pengalaman yang dibagikan antar sesama pengusaha pemula dan pengusaha yang sudah berpengalaman di bidangnya. Mungkin saja liku-liku bisnis yang dihadapi oleh si rekan tersebut juga sedang dihadapi oleh bisnis kita. Dengan bersosialisasi di tempat yang tepat akan memberikan banyak pemahaman terkait kiat-kiat dalam menyelesaikan permasalahan dalam bisnis.

Bagi yang tertarik untuk mengikuti acara ini, segera datarkan diri melalui laman http://bit.ly/ngopibareng. Atau untuk informasi lebih lanjut hubungi 0857.7511.1031 (Charlie Coulson).


Disclosure: DailySocial adalah media partner Entrepreneur HUB.