Hal yang Wajib Dihindari untuk Menjaga Kualitas Layanan Pelanggan

Hubungan yang baik dengan pelanggan tidak hanya ditentukan dengan kualitas produk atau layanan. Salah satu faktor lain yang berperan sebagai penentu adalah layanan pelanggan. Layanan pelanggan memegang peran sentral dalam menjembatani hubungan antara bisnis dengan pelanggan. Jika gagal menjalin hubungan yang baik taruhannya ada di citra bisnis dan retensi pengguna.

Dalam laporan DailySocial yang bertajuk Digital Customer Service, ditemukan fakta bahwa 86,82% responden memperhatikan kualitas pelayanan pelanggan sebelum akhirnya memutuskan untuk menggunakan sebuah layanan. Beberapa hal yang diperhatikan pelanggan mengenai kualitas pelayanan pelanggan adalah masalah waktu menanggapi.

Masih dari survei yang sama, ada 22,91% responden yang hanya bersedia menunggu 10 menit kurang untuk tanggapan dan ada 32,45% responden yang bersedia menunggu antara 10 hingga setengah jam dalam menunggu tanggapan.

Untuk menghindari kesalahan dalam mengelola pelayanan pelanggan, berikut beberapa hal yang harus dihindari ketika bisnis memutuskan membuka kanal layanan pelanggan.

Layanan yang tidak konsisten di seluruh organisasi

Layanan pelanggan merupakan kanal utama yang menghubungkan pelanggan dengan bisnis. Namun fakta tersebut tidak serta-merta meletakkan tanggung jawab di pundak layanan pelanggan untuk membina hubungan yang baik dengan pelanggan. Semua tim dan bagian dalam organisasi harus memiliki standar yang tinggi untuk membantu kinerja layanan pelanggan.

Contoh sederhananya ketika ada keluhan mengenai hal teknis, layanan pelanggan hanya berperan sebagai jembatan komunikasi antara tim teknis dan pengguna. Selanjutnya kecepatan antisipasi laporan ada di tangan tim teknis. Hal yang sama misalnya terjadi permasalahan di bidang pembayaran. Kualitas tim finansial harus sama baiknya.

Satu standar pelayanan untuk semua jenis pelanggan

Jika bisnis menawarkan berbagai paket berlangganan yang berjenjang dan memiliki satu standar kualitas pelayanan untuk semua jenis pelanggan itu merupakan sebuah kesalahan. Jika ada paket berjenjang maka layanan pelanggan harus juga memiliki jenjang. Meski harus memiliki standar minimal yang tinggi.

Pelanggan yang membayar lebih tinggi dibanding pelanggan lainnya tentu mengharapkan perlakuan yang berbeda ketika menggunakan layanannya. Ini masalah prioritas. Harus ditentukan mana pelanggan yang memiliki prioritas lebih dibanding pelanggan lain. Sekali lagi, ini semua masalah ekspektasi dan kepuasan pelanggan.

Interaksi yang tidak efisien

Waktu tunggu, kualitas jawaban, dan kualitas pertanyaan-pertanyaan yang disajikan operator pelayanan pelanggan menjadi highlight untuk meningkatkan kualitas layanan pelanggan, yakni tentang efisiensi interaksi. Pastikan petugas yang bertugas telah mendapatkan standarisasi yang serupa, sehingga pertanyaan yang ditanyakan, waktu tunggu, dan cara mereka berinteraksi tidak memiliki perbedaan yang mencolok.

Petugas harus tahu kapan mengharuskan petugas menunggu dan kapan harus menjawab langsung apa yang ditanyakan. Selain itu sopan santun dalam berbahasa harus menjadi kemampuan wajib.

Tiga Cara Tepat Mendapatkan Traksi Startup

Dalam dunia startup traksi menjadi acuan keberhasilan sebuah startup menjalankan bisnisnya. Traksi yang baik menunjukkan potensi serta masa depan dari startup, yang tentunya mampu memberikan kesan yang baik kepada pihak terkait, dalam hal ini adalah investor. Traksi juga menjadi validasi bahwa layanan atau produk disukai oleh konsumen.

Namun demikian definisi traksi yang sebenarnya bukan hanya kepada pendapatan, profit atau meningkatnya jumlah konsumen atau pengguna, terdapat hal-hal lain yang bisa menunjukkan startup Anda memiliki traksi yang positif. Intinya adalah jika startup Anda bisa memberikan layanan atau produk yang memiliki nilai maka konsumen pasti akan menyukainya, namun jika startup Anda tidak bisa menyediakan nilai tersebut, produk atau layanan Anda akan kurang diminati oleh konsumen.

Artikel berikut ini akan membahas 3 faktor penunjang meningkatkan traksi startup agar bisa bertahan dan menjalankan bisnis dengan baik.

Formasi

Ketika ide dan model bisnis telah Anda temukan idealnya adalah melakukan langkah awal agar nantinya saat proses penggalangan dana dan kegiatan pemasaran dilakukan, Anda telah siap dan memiliki materi yang bisa dipresentasikan.

Salah satu langkah awal yang wajib dilakukan adalah, membuat situs dan jadikan situs tersebut sebagai platform untuk promosi, informasi terhadap produk atau layanan yang akan Anda hadirkan. Jangan lupa lakukan validasi dan pastikan bahwa Anda telah memiliki target pasar yang tepat. Jika sebelumnya Anda tidak melakukan langkah awal ini, akan berpengaruh kepada bagaimana Anda menjalankan bisnis. Persiapan di awal merupakan pertanda bahwa Anda siap dan menguasai bisnis Anda.

Pelanggan

Jika saat ini Anda telah memiliki pengguna aktif jangan terlalu cepat puas, karena yang perlu Anda perhatikan adalah berapa banyak pengguna aktif Anda yang bersedia membayar secara rutin terhadap layanan atau produk yang Anda tawarkan. Jika saat ini Anda belum banyak memiliki pelanggan berbayar, artinya produk atau layanan Anda belum cukup maksimal. Pelanggan yang berbayar dalam jumlah yang cukup besar dan terus meningkat, bisa membantu Anda mendapatkan traksi, artinya Anda pun tidak harus melakukan penggalangan dana kepada investor.

Banyak cara yang bisa dilakukan startup untuk membuktikan bahwa produk atau layanan telah memiliki cukup banyak pelanggan melalui testimoni. Namun demikian testimoni yang cukup banyak dimuat di situs, bukan berarti produk atau layanan Anda cukup popular dan diminati. Idealnya testimoni hanya berupa platform untuk penghargaan atau komentar dari pelanggan Anda yang telah mencoba dan puas terhadap layanan atau produk startup Anda. Jangan terlalu banyak bergantung kepada testimoni untuk meningkatkan traksi.

Produk dan tim pengembang

Salah satu alasan utama investor bersedia untuk memberikan pendanaan kepada startup adalah produk serta latar belakang tim yang dimiliki. Intinya adalah tim yang baik dan memiliki kemampuan serta pengetahuan yang luas, cenderung menarik perhatian investor dan pihak terkait lainnya. Untuk itu pastikan Anda memiliki produk dan tim pengembang yang solid dan tentunya mengetahui dengan pasti rencana serta target dari startup untuk masa depan.

Daftar Layanan untuk Memudahkan Menyiapkan Startup di Tahap Awal

Menjalankan bisnis startup tidak terbatas bagi mereka yang paham teknis mengenai teknologi digital dan internet. Jika Anda berasal dari latar belakang non teknis salah satu keharusan adalah mencari co-founder atau mulai membangun tim teknis. Jika masih terkendala satu-satunya adalah mulai belajar teknis. Berikut beberapa daftar tools yang bisa dimanfaatkan untuk mulai mengembangkan bisnis digital.

Landing Pages

Sebagai bisnis digital unsur penting startup adalah rumah digital, dalam hal website. Tempat konsumen dan calon konsumen mencari informasi resmi mengenai bisnis yang sedang dijalankan, informasi mengenai perkembangan, dan kontak resmi bisnis kita. Jika Anda belum memiliki kesempatan untuk mengembangkan website secara penuh, berikut daftar layanan atau tools yang bisa digunakan untuk membangun sebuah landing pages, ada versi berbayar dan versi gratis. Anda bisa mencobanya sesuai dengan kebutuhan.

Manajemen proyek

Banyak startup yang mulai merekrut pekerja freelance untuk membantu pengembangan bisnis mereka. Entah itu bagian teknis, konten, atau desain. Untuk memudahkan pengelolaan beban kerja dan memantau hasil kerja bisa memanfaatkan fitur-fitur dari layanan manajemen proyek yang tersedia. Seperti banyak tools yang ada, ada pilihan gratis dan juga berbayar. Perbedaannya tentu ada fitur. Berikut layanan manajemen proyek yang menyediakan layanan gratis, bahkan ada yang bisa dipasang di server pribadi.

Cloud Storage

Bagi para pemula salah satu kebutuhan mendasar untuk menjalankan sebuah bisnis startup adalah cloud storage. Selain berguna untuk memudahkan kolaborasi dengan anggota yang lain cloud storage juga berguna untuk menyimpan berkas penting, hingga foto-foto yang bisa dengan mudah dibagikan dengan para awak media atau para calon konsumen. Berikut daftar layanan cloud storage yang bisa didapatkan secara gratis, tentu dengan batasan kapasitas.

Form dan survei

Survei merupakan bagian penting bagi startup. Fungsinya untuk mengukur, mengukur penerimaan konsumen dan lain sebagainya. Bagi startup yang berada di tahap awal survei bisa membantu untuk lebih mendekatkan diri dengan konsumen. Jika surveinya tepat sasaran dengan pertanyaan yang matang hasilnya bisa digunakan untuk mengukur potensi pasar. Untuk memudahkan dalam membuat sebuah survei bisa memanfaatkan layanan penyedia formulir atau survei, berikut beberapa di antaranya.

Komunikasi

Salah satu jiwa dalam tubuh startup adalah dinamis. Para pekerja tidak harus berkumpul pada satu tempat untuk menyelesaikan tanggung jawab dan pekerjaan masing-masing. Kedinamisan ini bisa didukung oleh alat komunikasi dan kolaborasi yang komplit. Berikut beberapa daftar layanan komunikasi dan kolaborasi yang bisa digunakan oleh startup di tahap awal

Analisis

Monitoring adalah kunci startup menemukan, menemukan peluang dan potensi pasar, menemukan tren, dan menemukan celah-celah kelemahan di startup. Berikut daftar tools analisis yang bisa digunakan untuk memantau pertumbuhan bisnis.

Event Management

Bagi startup di tahap awal mengadakan acara, temu komunitas, launching, dan acara lainnya penting untuk mengenalkan startup dan mengelola basis pengguna. Untuk memudahkan hal tersebut berikut daftar layanan manajemen acara yang bisa memudahkan dalam pengelolaan pendaftaran dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan acara.

4 Hal Penting dalam Membangun Budaya Kerja Tim

Salah satu hal paling berharga dalam mendirikan startup adalah membangun kultur kerja dengan lebih solid. Kultur dalam tubuh startup menjadi salah satu peranan penting dalam memastikan keberhasilan startup. Keharmonisan dan budaya dalam tim yang bisa membawa hal positif bagi produk dan konsumen.

Berikut beberapa tips yang bisa dicoba untuk memulai membangun kultur yang baik dalam tim.

Saling percaya

Saling percaya menjadi elemen penting jika ingin mulai membangun sebuah tim. Setiap anggota tim yang ada, baik yang bergabung karena saling kenal dari awal atau mereka yang datang belakangan karena sengaja didatangkan memiliki kemampuan masing-masing. Untuk bisa membangun sebuah tim yang memiliki kemandirian dan kinerja yang baik usahakan dari awal untuk bisa mempercayai mereka. Percaya bahwa mereka mampu menyelesaikan tanggung jawab dan percaya bahwa mereka memiliki mimpi yang sama untuk memajukan bisnis.

Meski demikian semuanya harus tetap terukur dan terkontrol. Mengetahui progres kerja adalah sebuah hal wajib. Dengarkan keluhan setiap mereka terhambat, bantu ketika mereka merasa kesulitan, dengan mulai menerapkan komunikasi seperti itu tim akan lebih baik ke depannya.

Kesempatan untuk gagal

Hal yang paling sering terjadi dilakukan pada bisnis di tahap awal adalah kesalahan. Tak seorang pun luput dari kesalahan. Untuk itu demi membangun budaya inovatif dan kreatif di dalam tim coba untuk melakukan sedikit pengampunan pada kesalahan atau kegagalan. Jangan biarkan tim atau personal merasa tertekan atas kegagalan yang baru saja dialami. Bantu mereka berdiri untuk memperbaiki semuanya dan menghadirkan yang lebih baik.

Coba hindari budaya alasan

Salah satu masalah yang berkaitan langsung dengan kesalahan dan kegagalan adalah alasan. Untuk mulai membangun budaya kerja yang positif usahakan terapkan budaya tanpa alasan. Selalu kejar hasil dari perbaikan dari kesalahan, bukan alasan yang membuat mereka gagal. Ini merupakan salah satu hal mendasar dari bagaimana kita harus menyikapi kesalahan atau kegagalan.

Manajemen risiko

Menjalankan bisnis atau menjadi bagian dari bisnis yang berjuang dari awal tidaklah mudah. Tekanan dan stres mudah datang. Untuk mengurangi hal ini perlu adanya manajemen risiko. Perhitungan dan keterbukaan komunikasi antar anggota tim. Komunikasi yang baik dan terbuka bisa menjadikan pengukuran terhadap risiko lebih baik. Terkadang komunikasi yang baik juga bisa membantu menularkan energi positif untuk sedikit mengurangi tekanan dan stres.

5 Cara Tepat Memperlakukan Pegawai Startup

Apa pun layanan startup yang Anda hadirkan, kepuasan pelanggan tentunya menjadi tujuan utama. Salah satu cara untuk memastikan perusahaan telah memberikan layanan pelanggan terbaik adalah dengan melihat secara langsung seperti apa kepuasan pegawai Anda di perusahaan. Bagaimana Anda memperlakukan pegawai ternyata memberikan pengaruh terhadap kinerja pegawai dan kepuasan pelanggan.

Artikel berikut ini akan membahas 5 hal yang wajib dicermati agar perusahaan Anda bisa memberikan kepuasan pelanggan terbaik.

Berikan pekerjaan yang jelas kepada pegawai

Setiap pegawai perlu memahami secara menyeluruh fungsi dan peranan masing-masing terhadap perusahaan dan bagaimana posisi mereka saat ini bisa membantu perusahaan berjalan dengan baik. Berikan visi dan misi yang jelas tentang perusahaan, dan berikan standardisasi yang tinggi kepada pegawai tersebut agar bisa diterapkan setiap hari di perusahaan.

Hindari memonitor pegawai terlalu sering

Terkadang dalam sebuah startup dengan ruang lingkup yang masih kecil, sang pemilik kerap melakukan micro-managing kepada pegawai. Apakah itu mengawasi pekerjaan, mengatur cara kerja hingga menuntut pegawai untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan keinginan dari pemilik. Idealnya ketika Anda telah menyetujui untuk memperkerjakan seorang pegawai untuk posisi tertentu, percayakan kemampuan serta talenta yang dimiliki, berikan kesempatan untuk pegawai tersebut memberikan kontribusi kepada perusahaan.

Bina hubungan baik

Salah satu cara untuk membina hubungan baik dengan pegawai adalah dengan melakukan komunikasi yang cukup rutin. Tanyakan kendala dan keinginan dari masing-masing pegawai yang bisa membantu meningkatkan semangat dan produktivitas kerja.

Beri dukungan

Cara lain yang wajib untuk dicermati adalah dukungan yang diperlukan oleh pegawai. Ketika pegawai mulai menunjukkan prestasi atau inovasi yang menjanjikan, berikan dukungan secara menyeluruh kepada pegawai, agar bisa memberikan kontribusi yang terbaik untuk perusahaan.

Bangun tim yang solid

Lancar atau tidaknya perusahaan berjalan ternyata berasal dari anggota tim yang solid. Dalam hal ini Anda sebagai pemilik dan pemimpin perusahaan, harus bisa melihat dan menempatkan masing-masing pegawai di posisi yang tepat, sesuai dengan kemampuan pegawai tersebut. Ciptakan kolaborasi yang positif yang berasal dari keterampilan serta kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing anggota tim di perusahaan. Ketika masing-masing pegawai telah melihat kekuatan yang mereka miliki, bisa dipastikan pegawai tersebut akan semakin setia, bekerja dengan baik dan lebih semangat untuk bekerja setiap hari.

Pahami Tiga Prinsip Ini Sebelum Mendirikan Startup

Ketika Anda menjalankan bisnis, saran terbaik yang perlu Anda lakukan sebagai pemilik, pendiri, eksekutif dari perusahaan startup adalah mendengar masukan sebanyak mungkin dan mengimplementasikan usulan yang paling relevan dengan skenario Anda.

Kesalahan umum seperti mengabaikan kebutuhan pelanggan, hanya merekrut talenta berdasarkan resume yang impresif saja, dan fokus pada mencari keuntungan merupakan beberapa yang harus Anda hindari sebelum mendirikan startup.

Artikel ini akan fokus membahas tiga prinsip yang perlu Anda perhatikan sebelum mendirikan startup. Berikut rangkumannya:

Tentukan identitas perusahaan Anda

Saat pertama kali memulai, Anda mungkin tergoda untuk mendasarkan diri pada produk yang dimiliki, apa adanya, dan peduli pada penampilannya. Anda beranggapan hal tersebut bakal membuat perusahaan jadi menonjol. Atau bisa jadi, Anda menemukan diri setelah mendefinisikan perusahaan berdasarkan pesaing Anda. Ini adalah sebuah kesalahan, sebab lambat laun akan memaksa Anda untuk bersikap reaktif, bukan proaktif.

Sebaiknya Anda pusatkan perhatian pada pelanggan terlebih dahulu. Pahami dan hargai pengaruh mereka terhadap kesuksesan perusahaan. Dengan memperhatikan apa yang dikatakan pelanggan tentang produk Anda di online, email, atau media sosial, membuat Anda jadi lebih siapa memenuhi permintaan mereka.

Sebelum Anda dapat menentukan atau mendefinisikan ulang tentang startup Anda, sebaiknya Anda harus tahu siapa pelanggan dan apa yang mereka inginkan. Jika tidak, Anda akan selalu bereaksi terhadap tren pasar, bukan menciptakan tren.

Media sosial adalah salah satu cara terbaik untuk terlibat dengan pelanggan lewat percakapan dua arah. Setelah Anda membangun basis pelanggan, pastikan untuk rajin meninjaunya secara berkala. Beri kesempatan pada pelanggan untuk meninjau produk dan saran yang perlu Anda lakukan untuk masa depannya.

Pilih karakter dan kepribadian talenta

Jangan remehkan dampak dari budaya perusahaan. Seberapa baik talenta baru bergaul dengan teman sebayanya sama pentingnya dengan keahlian mereka, tidak peduli seberapa mengesankan resume yang dimilikinya. Keterampilan itu bisa diajarkan dan dipelajari, namun tidak bagi karakter dan kepribadian.

Selagi talenta masih muda, sangat penting untuk membentuk karakter dan kepribadian karena saat mereka sudah capai di tingkat profesional, kepribadian dan karakternya telah terbentuk dengan baik.

Seseorang yang cocok dengan perusahaan tapi kurang memiliki keterampilan yang kurang mumpuni, pada bagaimanapun juga dapat diajarkan untuk memperbaiki wilayah tersebut.

Saat Anda merekrut talenta baru, perhatikan hal tersebut. Ada sisi positif dan negatifnya ketika Anda memutuskan untuk merekrut talenta lewat bantuan agensi. Di satu sisi, Anda akan menghemat lebih banyak waktu dan tenaga, tapi daya kontrol terhadap talenta yang diinginkan jadi kurang maksimal.

Fokus pada tim, bukan uang

Sebagai pemilik bisnis, secara alami Anda akan fokus pada keuangan perusahaan. Ini cukup dimaklumi, sebab tanpa uang, Anda tidak dapat membuat produk atau merekrut talenta untuk menjual produk tersebut. Namun bila hanya terfokus pada uang saja, perusahaan akan gagal.

Anda harus memprioritaskan dua hal daripada uang, yakni pelanggan dan talenta. Bangun produk yang memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan daripada menjual produk laris yang sudah dahulu laku di pasar niche lainnya. Fokuslah pada produk yang diminta konsumen, sebab hal ini adalah cara terbaik mendapatkan penjualan dan meningkatkan margin keuntungan.

Kemudian, fokuskan diri Anda untuk talenta/karyawan. Tanpa bantuan tim, bisnis Anda mungkin tidak akan berjalan. Dengan mendengarkan tim, Anda memastikan bahwa Anda selalu memiliki orang baik di belakang untuk memproduksi, mengemas, memasarkan, dan mengirimkan produk yang memberi keuntungan dan membayar tagihan.

Uang mungkin ada di depan baris dari dasar pemikiran Anda, tapi sebelumnya harus pastikan bahwa Anda juga menjaga posisi orang-orang di belakang tetap berada di nomor satu. Tanpa pelanggan dan karyawan, bisnis hanya sebatas mimpi.

Tips Sederhana Merencanakan Keuangan Bagi Startup

Salah satu masalah krusial bagi startup adalah mengelola keuangan. Bagi sebagian besar startup yang memulai bisnis dengan dana “pas-pasan” menjadi tugas utama merencanakan pengelolaan keuangan sejak dini. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membantu merencanakan keuangan bagi startup.

Mengenali cash flow bisnis yang dijalankan

Meski tidak semua pendiri atau tim awal sebuah startup memiliki latar belakang ilmu finansial mempelajarinya adalah sebuah kewajiban. Setidaknya para pendiri harus tahu bagaimana cash flow bisnis yang mereka jalankan. Bukan hanya soal keuntungan dan kerugian, tetapi juga rincian keuangan yang utuh. Pengeluaran yang berulang, tagihan dan hal lain harus diantisipasi dan harus diawasi. Sangat penting untuk menjaga cash flow, jangan sampai startup runtuh karena pengelolaan cash flow yang berantakan.

Datangkan konsultan untuk layanan yang spesifik

Mencari talenta berbakat adalah sebuah masalah bagi startup. Ketersediaan dan biaya terkadang menjadi benturan tersendiri. Khusus untuk biaya, hal ini bisa disiasati dengan mendatangkan konsultan. Bukan untuk jangka panjang, tetapi hanya untuk sementara. Di sini ada dua keunggulan, pertama masalah yang ada bisa dikonsultasikan termasuk rencana-rencana ke depan, yang kedua adalah tim yang ada bisa belajar, setidaknya dari pengalaman konsultan tersebut. Hal ini akan lebih menghemat pengeluaran bisnis dibanding mengontrak jangka panjang ahli di bidangnya.

Menerapkan disiplin keuangan yang ketat

Setelah berhemat dengan beberapa strategi yang sebelumnya dijelaskan tips selanjutnya adalah menerapkan disiplin keuangan yang ketat. Ini kaitannya dengan menahan diri untuk dengan mudah mengeluarkan uang dari kas perusahaan.

Hindari pengeluaran yang tidak begitu penting, misalnya membeli perlengkapan kantor yang sifatnya dekorasi atau hanya sebuah hiasan. Perkirakan lonjakan pengeluaran dan selalu analisis bagian mana yang bisa dikurangi dari hal tersebut.

Untuk membeli kebutuhan kantor salah satu cara berhemat adalah memanfaatkan kode promo dari situs atau aplikasi belanja online yang ada. Terlihat sederhana tapi ini sangat membantu dalam upaya berhemat.

Hal-Hal yang Menjadi Pertimbangan Sebelum Masuk Ke Industri Baru

Salah satu tantangan bisnis adalah inovasi, baik ketika menyempurnakan ide atau layanan maupun keputusan pertama untuk menjalankan sebuah bisnis. Pilihannya biasanya ada dua, berkreasi dengan sektor yang sudah ada atau masuk ke industri yang benar-benar baru. Tidak ada yang salah dari keduanya, hanya saja untuk masuk ke industri yang benar-benar baru membutuhkan usaha dan pengamatan ekstra. Elon Musk yang membangun Tesla dan SpaceX menjadi panutan bahwa tidak mudah untuk masuk dan mengembangkan sebuah industri baru.

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu proses masuk ke industri baru.

Berkah ketidaktahuan dan kehati-hatian

Dalam memasuki industri baru artinya tugas awal yang paling utama adalah mengukur. Di sini berkah masuk di industri baru tidak ada pembanding, tidak ada standar yang harus dicapai. Sesuatu yang bisa membebani bisnis baru untuk tumbuh. Satu-satunya yang diandalkan untuk mengukur adalah data yang valid dan kehati-hatian dalam menentukan keputusan.

Biaya operasional, jenis pemasaran, teknologi yang digunakan, dan hal-hal lain ditentukan berdasarkan pendekatan dan insting sebagai pelaku bisnis. Masuk di industri baru, yang belum terdapat pesaing persoalannya tidak lantas menjadi sederhana. Solusi yang ditawarkan, produk yang dikeluarkan setidaknya mampu mengatasi permasalahan yang ada aau setidaknya bermanfaat bagi target pengguna. Jika hal-hal sederhana tersebut tidak tercapai, kecil kemungkinan untuk bisa berkembang.

Seimbangkan cara pandang baru dengan pengalaman para ahli

Dalam memasuki industri yang baru perkara selanjutnya setelah mengukur segala sesuatunya adalah memulai. Akan menjadi berat ketika menentukan batasan-batasan yang ingin dihindari dan dicapai. Dalam semua aspek, memasuki industri baru perlu kombinasi antara pemikiran yang baru dan pengalaman para ahli, khususnya di bidang-bidang tertentu.

Untuk mengembangkan sebuah layanan baru, kita masih membutuhkan orang yang berpengalaman di bidang pemasaran. Selain kemungkinan cara-cara yang dilakukan tidak jauh beda, meski ada beberapa penyesuaian, pengalaman akan memudahkan. Untuk itu, seimbangkan tim dengan orang-orang yang berpengalaman, orang-orang yang ahli di bidangnya. Ini akan melebarkan lensa, cara pandang terhadap bisnis di industri yang baru. Membuat kita lebih awas dan antisipatif.

Menyesuaikan atau menjadi ‘bebal’

Masuk ke industri yang baru dibantu dengan perspektif orang-orang ahli mungkin akan sedikit mengendurkan semangat yang sudah di awal. Perbedaan cara pandang ini biasa terjadi. Untuk situasi ini kepekaan dan insting seorang pelaku bisnis diperlukan. Kapan menyesuaikan cara-cara lama untuk diterapkan di industri yang baru, atau menjadi ‘bebal’ dengan mencari formula yang benar-benar baru.

Tentang Metrik Bisnis dalam Startup

Bisnis adalah sesuatu yang terukur, dapat dikalkulasi dan memiliki rumusan untuk setiap pengukurannya. Di startup digital, pada dasarnya pengukuran (metrik) yang digunakan sebagai patokan standar capaian tak berbeda dengan bisnis, hanya saja pendekatannya kadang perlu disesuaikan dengan karakteristiknya. Pemahaman tentang metrik bisnis diperlukan bagi pelaku startup untuk memahami kondisi bisnis yang sedang ia jalankan dan untuk menentukan strategi terbaik demi penguatan di lini bisnis yang membutuhkan.

Secara umum dalam sebuah bisnis startup digital ada dua kategori metrik utama, yakni (1) metrik bisnis dan finansial dan (2) metrik produk dan engagemement-nya. Dalam setiap kategori terdapat poin-poin yang mengacu pada pengukuran spesifik untuk masing-masing bidang. Hal ini membantu untuk mengetahui bagian mana yang bekerja dengan baik dan bagian mana yang perlu dibenahi dalam hal performa dan akselerasi.

Berikut ini adalah beberapa uraian tentang metrik bisnis yang diukur dalam sebuah startup digital.

#1 Kategori bisnis dan finansial

Kategori metrik ini berkaitan dengan siklus keuangan yang ada di dalam tubuh startup. Biasanya menentukan sehat dan tidaknya perjalanan startup tersebut secara bisnis. Metrik ini terdiri dari beberapa hal, di antaranya:

Banyaknya pemesanan (booking) dan pendapatan (revenue) menjadi salah satu pengukuran yang sering diacu untuk mengukur bagaimana performa bisnis dalam kaitannya dengan penerimaan konsumen terhadap layanan atau produk yang dijajakan. Keduanya hal yang  berbeda. Pemesanan diartikan sebagai nilai kontrak antara perusahaan dan pelanggan. Ini mencerminkan kewajiban kontrak dari pelanggan untuk membayar perusahaan. Di sisi lain, pendapatan diakui pada saat layanan tersebut benar-benar diberikan atau disewakan selama masa berlangganan.

Kemudian ada juga istilah ARR (Annual Recurring Revenue) dan MRR (Monthly Recurring Revenue). ARR dan MMR adalah ukuran komponen pendapatan yang bersifat berulang, yang akan datang dengan sendirinya. Startup dapat membuat indikasi, apakah ARR dalam penjualan layanannya bertumbuh atau datar. Jika startup mengalami upselling atau cross-selling pelanggan, maka indikator metrik ini harus tumbuh, yang karena menjadi indikator positif untuk bisnis yang sehat. Untuk setiap keuntungan yang telah diprediksi pengukurannya melalui LTV (Life Time Value).

Gross profit (laba kotor) juga masuk dalam pengukuran di kategori ini. Pengukuran ini memberikan gambaran terhadap seberapa efektif arus pendapatan yang diraih oleh bisnis. Metrik ini mengukur tingkat efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksi, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien. Semakin tinggi laba kotor, maka semakin baik pula bisnis dari sisi operasional.

[Baca juga: Istilah Finansial Yang Wajib Dicermati Pelaku Startup]

Terkait dengan kontrak bisnis ada yang disebut dengan TCV (Total Contract Value) dan ACV (Annual Contract Value). TVC adalah pengukuran total nilai sebuah kontrak, baik jangka pendek ataupun jangka panjang. Sedangkan AVC adalah pengukuran nilai kontrak selama 12 bulan. Jika ACV mengalami peningkatan, ini akan menjadi indikasi yang mudah bahwa konsumen membayar lebih banyak terhadap produk yang ditawarkan. Artinya ada penerimaan yang baik terhadap fitur dan kemampuan produk yang disajikan.

Dalam bisnis maketplace seperti yang sedang booming saat ini di Indonesia, istilah GMV (Gross Merchandise Value) juga menjadi salah satu indikator metrik bisnis. Yakni total transaksi penjualan dari merchandise melalui marketplace dalam periode tertentu. Pengukuran GMV dilakukan untuk mengetahui apa yang konsumen sukai dalam marketplace. CAC (Customer Acquisition Cost) merupakan total biaya untuk mendapatkan sebuah kustomer yang disampaikan dalam per basis pengguna. Pengukuran metrik ini cukup beragam dan memiliki beragam bentuk.

#2 Kategori produk dan penerimaan

Metrik dalam kategori ini berhubungan dengan seberapa banyak pengguna atau konsumen produk dari sebuah startup. Pengukuran ini penting, dan memiliki keragaman kompleksitas. Mulai dari menghitung pengguna aktif, pertumbuhan bulanan, perputaran hingga burn rate. Berikut ini penjelasan singkat untuk masing-masing item:

Secara sederhana active users (pengguna aktif) didefinisikan sebagai pengguna terdaftar dan masih menggunakan layanan yang dilanggan. Pada praktiknya banyak indikasi spesifik yang menjelaskan status “aktif” tersebut seperti apa, sangat bergantung pada layanan. Biasanya juga diukur dari grafik tertentu dalam sistem yang telah dibubuhkan dalam panel administrator. Layanan satu dengan lainnya akan sangat berbeda dalam mendefinisikan pengguna aktif.

MoM (Month-on-Month) growth rate menjadi ukuran rata-rata pertumbuhan pengguna yang diukur dalam periode bulanan. Kadang dibandingkan dengan CMGR (Compunded Monthly Growth Rate), yakni pengukuran pertumbuhan secara berkala. Metrik ini membantu startup agar mempunyai patokan tingkat pertumbuhan yang dimiliki oleh perusahaan lainnya. Jika tidak hal ini akan cukup sulit untuk dibandingkan karena faktor ketidakpastian dan faktor lainnya.

[Baca juga: Tujuh Pertanda Konsumen Mulai Meninggalkan Perusahaan Anda]

Churn rate adalah persentase pelanggan (subscriber) dari sebuah layanan yang memutuskan tidak melanjutkan berlangganan. Ini dibutuhkan ketika startup ingin melakukan ekspansi, salah satu indikasinya harus memastikan bahwa maka growth rate dari perusahaan (atau jumlah konsumen baru yang berlangganan) harus melebihi churn rate-nya.

Burn rate merupakan tingkat di mana kas yang dimiliki berkurang. Terutama dalam perusahaan startup pada tahap awal, sangat penting untuk  mengetahui dan terus memonitor burn rate mereka karena mereka akan gagal apabila kas perusahaan mereka habis dan tidak memiliki waktu mencari pendanaan tahap selanjutnya untuk perusahaan mereka. Sedangkan net burn adalah cara yang benar untuk menghitung uang kas yang dikeluarkan setiap bulan.

Menjadi Diri Sendiri Saat di Lingkungan Kerja

Banyak orang sering menggunakan “fashion” yang berbeda, tatkala mereka sedang berada di kehidupan personal dan profesional. Mungkin menurut beberapa orang ketika datang bekerja harus menampakkan wajah serius, agar dihormati rekan lainnya. Bagi pekerja perempuan, banyak yang mencoba menghilangkan sifat yang terlalu feminin dalam lingkungan kantor, karena takut tidak dianggap serius. Dan masih banyak lagi hal serupa.

Lalu sebenarnya apakah hal tersebut baik untuk dilakukan? Tidak ada yang mengatakan bahwa seseorang harus bertindak sama ketika sedang ada dalam pekerjaan dan kehidupan lainnya. Namun bertindak apa adanya “sebagai diri sendiri” berarti bertindak dengan cara mewakili diri sendiri secara seutuhnya. Termasuk hal-hal terkait keyakinan dan sikap seseorang terhadap sesuatu.

Kadang orang tidak nyaman menjadi diri sendiri ketika berada di tempat kerja. Alasan yang paling mendasar karena ia tidak mengetahui secara pasti siapa dirinya dan apa ambisinya. Sederhananya ketika mereka tidak bisa menjawab beberapa pertanyaan ini: Anda siapa? Apa tujuan Anda berada di sini? Mengapa Anda memilih bekerja di tempat ini?

[Baca juga: Membangun Budaya Tempat Kerja yang Harmonis]

Jika beberapa pertanyaan di atas bisa dijawab dengan baik, artinya seseorang telah merasa nyaman menjadi diri sendiri di lingkungan kerja. Begitu seseorang merasa nyaman dengan diri sendiri, maka dampaknya pada banyak hal. Mulai dari kepercayaan diri di tempat kerja sampai semangat kreativitas yang terus bermunculan.

Takut menjadi diri sendiri

Namun kadang terbentur pada sifat ingin menjadi seperti orang lain, terutama orang yang dikagumi dalam tempat kerja. Mengagumi cara berbicaranya, cara bernegosiasi hingga pada tingkah laku mereka secara umum. Namun nyatanya sesuatu yang bersifat tiruan tidak akan pernah lebih kuat dari yang asli. Pun begitu untuk meningkatkan pesona diri, tidak ada yang lebih baik dari pada menjadi diri sendiri.

Dalam pergaulan di tempat kerja, ketika seseorang jujur kepada diri sendiri dan orang lain, makan orang di sekitar akan terdorong untuk terbuka. Kejujuran itu menular dan melahirkan kebaikan di lingkungannya, termasuk pemahaman dan toleransi. Keterbukaan ini akan membuat tempat kerja terasa lebih efektif dan jauh lebih menyenangkan.

[Baca juga: Pentingnya Mengenal Anggota Tim Lebih Jauh]

Orang takut menjadi diri sendiri karena takut dinilai salah. Terkait dengan rasa salah ini, kepemimpinan dapat bertindak sebagai contoh. Pemimpin yang bijak dan jujur mau mengakui saat mereka melakukan kesalahan. Mereka akan meminta maaf dan mencoba memperbaiki situasi yang diricuhkan. Mereka tahu bahwa setiap orang membuat kesalahan dan pelajaran itu berharga. Ketika para pemimpin mengakui kesalahan mereka, itu memberi contoh yang baik bagi orang lain untuk melakukan hal yang sama.