Lebih dari Sepertiga Pelanggan Layanan Streaming Musik Adalah Pelanggan Spotify

Tahun demi tahun, industri streaming musik terus bertumbuh secara pesat. Jumlah penggunanya terus bertambah, tapi yang lebih penting adalah jumlah pengguna berbayarnya (subscriber) yang juga naik cukup signifikan.

Hasil riset Counterpoint menunjukkan bahwa di tahun 2019, jumlah pelanggan layanan streaming musik secara global naik 32% menjadi 358 juta orang. Ini penting mengingat paket berlangganan alias subscription merupakan sumber pendapatan terbesar platform streaming musik – lebih dari 80% total pendapatan kalau kata Counterpoint.

Lebih dari sepertiga total subscriber itu berasal dari Spotify (35%), disusul oleh Apple Music di peringkat kedua (19%). Di bawahnya lagi, ada Amazon Music (15%), Tencent Music (11%) dan YouTube Music (6%).

Menariknya, 14% sisanya berasal dari layanan yang skala beroperasinya masih dalam tahap regional. Menurut Counterpoint, fokus pada konten lokal menjadikan Gaana (India), Yandex Music (Rusia), dan Anghami (Timur Tengah) sebagai layanan streaming musik paling top di negaranya masing-masing.

Music streaming subscriptions market share

Namun seperti yang kita tahu, konten di Spotify sekarang bukan cuma sebatas musik, melainkan juga podcast. Sebagian dari katalog podcast-nya juga bersifat eksklusif, dan konten eksklusif inilah yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan jumlah subscription. Bukan cuma untuk Spotify, tren yang sama juga berlaku untuk platform yang bersifat regional kalau kata Counterpoint.

Kehadiran podcast juga penting di tengah masa pandemi COVID-19 ini. Pasalnya, berhubung konsumen berada di rumah terus, mereka akan lebih sering menonton TV atau mendengarkan radio untuk mengikuti berita-berita terbaru. Ketimbang musik, podcast jelas lebih cocok menjadi alternatif dari konten berita.

Terlepas dari itu, Counterpoint masih memprediksi pertumbuhan subscription layanan streaming musik secara global bakal melebihi 25% di akhir 2020 nanti, dengan jumlah pelanggan melebihi angka 450 juta.

Sumber: Counterpoint via Engadget. Gambar header: Fixelgraphy via Unsplash.

Musisi Kini Dapat Menerima Donasi di SoundCloud

SoundCloud terus melancarkan upayanya dalam membantu komunitas musisi selama masa pandemi COVID-19. Belum lama ini, mereka bekerja sama dengan Twitch untuk memudahkan para musisi menghasilkan uang melalui live stream.

Memang tidak semua musisi tertarik ‘memindahkan’ konsernya yang batal ke Twitch, dan lagi SoundCloud tidak bisa menjamin semua pengguna platform-nya bakal tergabung di program Twitch Affiliate sehingga dapat memonetisasi live stream-nya. Untuk itu, mereka menyediakan alternatif yang lebih mudah lagi dalam bentuk tombol donasi.

Ya, para musisi sekarang bisa menerima donasi melalui profil SoundCloud-nya. Usai fitur ini diaktifkan, akan muncul tombol “Support (Nama Musisi)” berwarna biru di sebelah kanan, persis di atas statistik jumlah follower dan jumlah track masing-masing musisi.

Platform donasi yang didukung pun cukup beragam, meliputi Paypal, Bandcamp, Shopify, GoFundMe, Kickstarter, sampai Patreon. Istimewanya, SoundCloud tidak mengambil untung sedikit pun dari sini.

SoundCloud donation

Di samping fitur donasi, SoundCloud turut meresmikan layanan terbarunya, Repost by SoundCloud. Layanan ini pada dasarnya ditujukan untuk memudahkan distribusi musik ke berbagai platform seperti Spotify, Apple Music, TikTok, atau Instagram.

Kemudahan dalam aspek marketing juga menjadi fasilitas yang ditawarkan Repost. Contoh sederhananya, musisi dapat memakai layanan ini untuk mengajukan karyanya supaya bisa diikutkan dalam playlistplaylist rekomendasi masing-masing platform streaming.

Menariknya, Repost by SoundCloud dapat dinikmati para pelanggan SoundCloud Pro Unlimited tanpa biaya tambahan. Repost juga bisa dibeli secara terpisah dengan tarif $30 per tahun. Setelah aktif, SoundCloud akan mengambil 20% keuntungan yang musisi dapatkan dari platform streaming di luar SoundCloud.

Sumber: 1, 2, 3. Gambar header: Rachit Tank via Unsplash.

Dengan Netflix Party, Acara Nonton Bareng Bisa Terlaksana Secara Online

Di masa-masa seperti ini, sebagian besar dari kita pasti akan mengapresiasi kehadiran layanan-layanan seperti Netflix, YouTube, dan lain sebagainya. Kalau boleh disimpulkan, kita tidak akan kehabisan hiburan selama ada internet.

Kendati demikian, himbauan untuk mempraktikkan social distancing pastinya bakal mempengaruhi cara kita mengonsumsi hiburan. Mereka yang terbiasa berkumpul di akhir pekan untuk bersama-sama menikmati serial favorit di Netflix misalnya, kini terpaksa harus mengurungkan niat tersebut demi mencegah penyebaran virus corona.

Namun kalau bekerja bersama tim saja sudah bisa dilakukan secara online, menonton Netflix bersama pun semestinya juga bisa. Di sinilah Netflix Party datang membantu. Netflix Party merupakan sebuah extension untuk browser Chrome yang memungkinkan dua pelanggan Netflix atau lebih untuk menikmati tayangan secara bersamaan, tanpa harus berada di ruangan yang sama.

Netflix Party

Anda di rumah, saya juga di rumah, tapi film yang kita tonton sama dan pemutarannya juga berlangsung secara sinkron, kira-kira begitu skenario yang ditawarkan Netflix Party. Kalau Anda pernah menggunakan fitur Watch Party di Facebook, Anda pastinya tidak akan asing lagi dengan konsep seperti ini.

Untuk memulai, salah satu dari kita harus membuka situs Netflix di Chrome dan memilih tayangannya terlebih dulu. Setelahnya, klik tombol “NP” yang muncul di kanan atas setelah extension berhasil di-install, lalu bagikan tautannya ke pelanggan Netflix lain yang hendak diajak menonton bersama.

Selagi menonton, kita juga bisa chatting tanpa harus mengalihkan perhatian dari tayangannya. Acara nonton bareng pun terlaksana tanpa mengharuskan kita saling bertatap muka. Buat yang tertarik, silakan install extension Netflix Party melalui Chrome Web Store. Gratis!

Sumber: Chrome Unboxed.

Logitech StreamCam Andalkan AI untuk Mengatur Fokus, Exposure dan Framing Secara Otomatis

Semakin populernya tren live streaming terus mendorong produsen periferal untuk menciptakan perangkat yang dikhususkan buat para kreator konten. Produk yang masuk di kategori ini pada dasarnya dirancang untuk menyederhanakan proses kreasi konten secara umum.

Salah satu contoh yang pas adalah produk terbaru dari Logitech berikut ini. Melihat namanya saja – Logitech StreamCam – kita sudah bisa menebak bahwa ia merupakan sebuah webcam untuk generasi streamer.

Logitech StreamCam

Secara teknis, kamera ini bisa merekam video dalam resolusi maksimum 1080p 60 fps, akan tetapi potensi sebenarnya baru akan kelihatan jika dipadukan dengan software Logitech Capture. Kombinasi keduanya mewujudkan sejumlah fitur cerdas, salah satunya face recognition berbasis AI.

Kemampuan StreamCam mengenali wajah berdampak langsung pada pengaturan fokus, exposure, serta framing. Tiga parameter tersebut pada dasarnya bakal disesuaikan secara otomatis oleh StreamCam, sehingga pengguna bisa berfokus secara penuh pada konten yang dibuatnya. Selain Capture, StreamCam tentu juga kompatibel dengan software populer macam OBS, XSplit dan Streamlabs.

Logitech StreamCam

Ini berarti StreamCam diciptakan untuk platform seperti YouTube, Facebook atau Twitch. Namun menariknya, StreamCam juga ditujukan buat kreator yang memilih Instagram sebagai rumahnya. Ini dikarenakan StreamCam bisa kita lepas dari dudukannya, lalu diputar 90° guna merekam video berformat vertikal.

Dudukannya pun sangat fleksibel. Di atas monitor, StreamCam bisa ditolehkan ke kiri-kanan, serta didongakkan atau ditundukkan. Kalau perlu, StreamCam bahkan bisa dipasangkan ke tripod.

StreamCam menyambung ke komputer atau laptop via sambungan USB-C. Ia mengemas lensa f/2.0 dengan sudut pandang seluas 78°, dan performa audionya ditunjang oleh sepasang mikrofon omnidirectional. Logitech StreamCam saat ini telah dipasarkan seharga $170.

Sumber: Logitech.

Microsoft Mulai Luncurkan Fitur ‘Console Streaming’ Xbox One

Mulai dikembangkan sejak beberapa tahun silam, streaming pelan-pelan menjadi tren penyajian konten di ranah video game. Bergantung dari premisnya, teknologi stream diterapkan berbeda-beda: beberapa disuguhkan via metode on demand (seperti Stadia atau PS Now) dan ada pula yang dihidangkan secara lokal atau lewat data seluler dengan syarat Anda sudah memiliki permainannya (Steam Link Anywhere, HP Omen Game Stream).

Hampir seluruh pemilik platform gaming telah menyediakan kapabilitas game stream, termasuk Microsoft. Namun sejak tersedia, Xbox hanya memungkinkan streaming di dalam satu jaringan saja. Dan memasuki tahun 2020 ini, Microsoft berupaya memperluas lagi kemampuan tersebut sehingga aksesnya jadi lebih fleksibel. Perlu digarisbawahi bahwa fitur ini berbeda dan terpisah dari layanan cloud gaming xCloud yang juga tengah Microsoft godok.

Mulai sekarang, game-game Xbox yang sudah dimiliki pengguna bisa dinikmati dari smartphone atau tablet Android. Fitur bertajuk Console Streaming ini pada dasarnya belum meluncur secara penuh. Statusnya masih ‘Preview’, dan partisipasi pengguna diharapkan dapat membantu developer membangun dan mematangkan layanan Xbox Game Streaming. Itu berarti, program ini diprioritaskan bagi anggota aktif Xbox Insider.

Xbox Console Streaming 1

Selain jadi partisipan Xbox Insider, ada sejumlah syarat lain yang mesti dipenuhi: Pastikan Anda berdomisili di negara yang sudah mendapatkan dukungan layanan Xbox Live (daftarnya bisa dilihat di sini, sayangnya Indonesia belum masuk). Kemudian Anda harus memiliki console Xbox One serta permainan buat di-stream, memastikan smartphone/tablet berjalan di OS Android versi 6.0 (atau terbaru) dan mempunyai koneksi Bluetooth 4.0, serta mengunduh app Xbox Game Streaming.

Untuk menggunakan Console Streaming secara maksimal, Anda membutuhkan sambungan internet yang stabil dan memadai, spesifiknya ialah Wi-Fi 5GHz atau koneksi mobile dengan kecepatan unduh 10Mbps dan unggah 4,75Mbps. Bermain game via stream juga memerlukan controller Xbox One dengan Bluetooth. Microsoft sudah menyiapkan aksesori klip opsional sehingga kita dapat menyematkan smartphone di gamepad.

Selain permainan-permainan Xbox One, Console Streaming kompatible pula ke judul-judul Xbox Game Pass. Microsoft menyampaikan bahwa di masa uji coba ini, stream belum berlaku buat game Xbox 360 atau Xbox generasi pertama melalui backward compatibility. Tapi dengan membahasnya seperti ini, ada kemungkinan besar mereka ingin agar Console Streaming dan backward compatibility dapat diakses user secara tandem.

Mendekati peluncuran Xbox next-gen, layanan serta strategi baru yang Microsoft usung dalam menghadapi babak baru di industri gaming terlihat kian menarik. Tapi bagi gamer di Indonesia, satu pertanyaan besar masih tersisa: kapan kami memperoleh dukungan penuh Xbox Live?

Persaingan Industri Streaming di AS Makin Ketat, Netflix Tunjukkan Pertumbuhan Pesat di Pasar Internasional

Untuk pertama kalinya dalam 9 tahun berkiprah di industri streaming, Netflix merilis laporan finansialnya di pasar internasional. Meski besar di Amerika Serikat, Netflix rupanya juga menunjukkan pertumbuhan yang pesat di kawasan lain, terutama di kawasan Asia Pasifik.

Data dari laporannya menunjukkan bahwa pendapatan Netflix di kawasan Asia Pasifik selama dua tahun terakhir (sampai kuartal ketiga 2019) naik sebesar 153% menjadi $382 juta. Jumlah pelanggannya juga meningkat drastis menjadi 14,49 juta orang. Cukup mengesankan mengingat di Indonesia sendiri Netflix punya banyak pesaing.

Tren pertumbuhan yang positif ini semakin kelihatan saat melibatkan kawasan-kawasan lainnya. Dilansir Deadline, saat ini Netflix memiliki sekitar 158 juta pelanggan secara total, dan lebih dari separuhnya berasal dari luar AS, demikian pula 90% pertumbuhannya.

Kalau melihat pola pertumbuhan yang seperti ini, ditambah lagi semakin ketatnya persaingan industri streaming di AS dengan hadirnya sejumlah pemain baru seperti Disney+ dan HBO Max tahun depan, kita tidak perlu heran apabila ke depannya Netflix semakin giat membesarkan platform-nya di pasar internasional.

The Night Comes for Us

Di Indonesia sendiri, tahun lalu akhirnya kita melihat konten orisinal pertama yang berasal dari sineas lokal, yakni “The Night Comes for Us” yang dibintangi oleh aktor dan aktris ternama seperti Joe Taslim, Iko Uwais serta Julie Estelle. Netflix pun telah mengungkapkan komitmennya untuk memproduksi lebih banyak konten berbahasa Indonesia.

Belum lama ini, Netflix juga mengumumkan rencananya untuk menggandeng komunitas kreator konten lokal demi memperbanyak katalog konten orisinalnya di pasar tanah air. Konten orisinal memang menjadi senjata andalan Netflix dalam beberapa tahun terakhir. Mereka bahkan tidak segan berhutang sampai miliaran dolar demi memproduksi film dan serial yang hanya akan tayang secara eksklusif di platform-nya.

Dana pinjaman yang luar biasa besar ini rupanya tidak disia-siakan begitu saja. Berdasarkan laporan Variety, tahun 2019 ini saja Netflix merilis 371 konten orisinal yang mencakup film dan serial. Ini berarti setiap harinya ada lebih dari satu konten orisinal baru yang Netflix luncurkan. Seandainya setiap hari kita menonton satu film di Netflix, berarti sampai satu tahun pun belum semua konten orisinalnya selesai kita nikmati.

Jumlahnya pun naik lebih dari separuh jika dibandingkan dengan total 240 konten orisinal yang mereka rilis tahun lalu. Tahun depan, sudah semestinya jumlahnya akan bertambah lagi. Pasalnya, seperti yang saya bilang tadi, persaingan di industri streaming bakal semakin ketat, dan konten orisinal merupakan salah satu trik paling jitu untuk mencegah konsumen membatalkan langganan dan berpindah ke platform pesaing.

Sumber: Variety. Gambar header: Freestocks.org via Unsplash.

 

YouTube Music Luncurkan Tiga Personalized Playlist Guna Menghadirkan Sajian Segar Setiap Minggunya

Katalog musik yang masif merupakan salah satu alasan mengapa Spotify begitu populer. Namun semua itu kurang berarti apabila yang konsumen putar hanyalah deretan lagu yang sedang hit, dan itulah mengapa Spotify turut menyediakan playlist macam Discover Weekly, Daily Mix, atau Release Radar.

Sebagai pemain baru, wajar apabila YouTube Music akhirnya belajar dari keberhasilan Spotify. Mereka baru saja merilis tiga personalized playlist untuk semua pengguna di seluruh dunia: Discover Mix, New Release Mix, dan Your Mix. Sama seperti di Spotify, ketiganya akan diperbarui secara rutin.

Lewat Discover Mix, YouTube Music bermaksud memperkenalkan kita dengan deretan musisi yang belum pernah kita dengar namanya sekali pun. Playlist ini juga akan menyajikan sejumlah lagu yang kurang begitu dikenal dari musisi-musisi yang cocok dengan selera kita masing-masing. Total ada 50 lagu pada Discover Mix, dan update-nya akan dirilis setiap hari Rabu.

Untuk New Release Mix, yang dijadikan suguhan adalah kumpulan lagu terbaru dari musisi-musisi favorit kita masing-masing, ditambah beberapa dari yang YouTube yakini bakal kita suka juga. Playlist ini juga akan diperbarui setiap minggu, tepatnya pada hari Jumat.

Terakhir, Your Mix dirancang untuk di saat kita hanya sekadar ingin memutar lagu-lagu kesukaan. Mayoritas isinya adalah lagu-lagu favorit masing-masing konsumen, akan tetapi lagi-lagi YouTube juga menyelipkan beberapa yang belum kita kenal, tapi yang dirasa sesuai dengan selera.

Seperti halnya di Spotify, racikan algoritma YouTube Music di ketiga playlist ini akan bertambah bagus seiring penggunaan. Semakin sering kita streaming, semakin pandai pula algoritmanya dalam mengenali selera kita.

Sumber: YouTube.

Tips Live Vlogging Ala Mba Gadget dan Streaming Game dari Smartphone

Setiap orang punya kesempatan buat jadi video content creator di platform video seperti YouTube atau IGTV. Namun bagi yang baru mau mulai, kita bisa mengandalkan smartphone untuk membuat konten.

Dailysocial.id bersama Yangcanggih.com didukung oleh Samsung telah mengadakan workshop bertajuk “Live A Life” pada 8 November lalu di HiveWorks Sudirman Jakarta. Acara ini juga menghadirkan product experience untuk para peserta dan juga mengajak para Samsung member untuk mencoba langsung smartphone Galaxy A series yang baru yakni Galaxy A30s dan Galaxy A50s.

Ada dua tema yang diangkat, pertama ‘Live Gaming’ yang dibawakan oleh Bram Arman, seorang live gaming expert dari AdvanceGuard. Kedua ‘Live Vlogging’ dengan ‘mba Gadget’ Fenny Astri, seorang tech vlogger dari channel YouTube GadgetEmpire.

Live a life

 

Live Vlogging dengan smartphone Samsung Seri A

Menurut mba Gadget, ada tiga kelebihan nge-live vlogging yaitu unique & natural, fast & simple gak perlu diedit lagi, dan interactive bisa langsung menyapa tanya jawab dengan penonton kita. Tentu saja sebelum mulai kita harus menyiapkan konten, kualitas audio dan audio juga harus diperhatikan. Tips vlogging lainnya sebagai berikut, seperti yang tampak di foto:

DSC06964

Beberapa diantara yang cukup penting adalah tentang memilih topik, pencahayaan yang baik agar pemirsa yang menonton bisa menikmati vlog dengan mamsial, lalu urusan teknis seperti in frame dan mic serta mengusahakaan agar suara tetap stablik saat merekam.

Beberapa tips lain yang juga penting antara lain adalah selalu berlatih dan konsistensi. Dua hal ini terkadang kurang diperhatikan, maunya jadi saya langsung bisa banyak yang nonton vlog. Padahal dengan berlatih secara maksimal tentu hasil video akan bisa lebih baik dari waktu ke waktu. Sedangkan untuk konsistenti, menjadi penting untuk menjaga konten yang ada tetap terus bisa dibuat.

Live Gaming dengan smartphone Samsung Seri A

Sekarang kita akan membedah tips dan trik yang diberikan oleh Mas Bram yakni bagaimana streaming game favorit menggunakan smartphone. Saat ini, smartphone kelas menengah juga sudah cukup kuat memainkan game-game populer di Indonesia seperti Galaxy A30s dan Galaxy A50s. Kedua smartphone ini juga punya kapasitas baterai besar sehingga bisa bermain game lebih lama.

Live a life

Beberapa tips yang bisa diterapkan antara lain, pertama adalah untuk mengecek hal teknis seperti internet serta perangkat untuk live streaming. Pastikan Anda menyediakan internet dengan kecepatan tinggi. Untuk streaming basic kita bisa menggunakan aplikasi Game.ly dan NimoTV. Sementara, untuk streaming advance kita akan menggunakan YouTube, Twitch, dan Facebook Gaming.

Bila pilih opsi yang kedua, kita juga butuh laptop dengan spesifikasi cukup tinggi dan menginstal software tambahan. Seperti Open Broadcaster Software (gratis), XSplit Broadcaster (berbayar), dan vMix (berbayar). Selain itu, kita juga membutuhkan alat tempur berupa kamera, mikrofon, headphone, hingga lightning. Tapi, yang satu ini bisa disesuaikan dengan peralatan yang Anda punya.

Untuk pengguna smartphone Samsung, pertama kita perlu mengaktifkan USB Debugging yang terletak di menu Developer Options. Caranya buka Settings, ke About Phone, dan ketuk opsi Build number dengan cepat sebanyak 7x untuk mengaktifkan menu Developer Options.

Setelah itu kita sambungkan smartphone ke laptop, lalu buka software OBS. Untuk menampilkan tampilan yang ada smartphone di laptop, pilih opsi Window Capture dan pilih smartphone kita.

Kalau sudah tampil, langkah berikutnya adalah mengatur audio agar masuk ke laptop. Kita akan membutuhkan kabel AUX, lalu buka opsi Open Volume mixer, System Sounds, ke tab recoding dan pilih microphone. Kalau semua persiapkan sudah selesai, pergi ke YouTube dan Live Streaming.

Dua kegiatan menggunakan smartphone di atas, dewasa ini semakin populer untuk dikakukan. Para konten kreator senantiasa memproduksi berbagai konten baik itu vlog maupun live streaming game. Koneksi internet yang makin stabil dengan dukungan smarpthone yang mumpuni tentunya ikut membantu munculnya berakan konten kreator masa kini.

Acara workshop ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari konten kreator, kalangan umu dan gamer. Acara sendiri tidak hanya memberikan materi tetapi juga handson secara langsung. Tujuannya tentu saja agar para peserta bisa langsung mempraktekan materi yang diajarkan.

Acara sendiri didukung oleh Samsung yang menyediakan perangkat untuk workshop, ada Samsung Galaxy A80 untuk kegiatan vlogging yang mumpuni dengan kamera dan tampilan yang trendy. Serta ada pula perangkat Galaxy A20s dan A30s, dua perangkat yang relatif baru yang juga telah bisa digunakan untuk bermain game secara cukup maksimal.

DailySocial dan Yangcanggih sendiri berencana untuk menggelar berbagai workshop lainnya, jadi pantengin terus DailySocial dan Yangcanggih.com untuk informasi lanjutan.

Terima kasih untuk Samsung yang telah mendukung acara, sampai jumpa di acara berikutnya.

Kini Terbuka untuk Publik, Twitch Studio Dirancang untuk Memudahkan Pekerjaan Para Streamer

Agustus lalu, Twitch kehilangan salah satu streamer paling tersohornya, Tyler Blevins atau yang lebih dikenal dengan nama Ninja. Streamer yang menghabiskan sebagian besar waktunya bermain Fortnite itu rela meninggalkan hampir 15 juta follower-nya di Twitch atas ajakan Microsoft, yang pada dasarnya mengontrak Ninja untuk streaming secara eksklusif di platform mereka, Mixer.

Ninja memang hanya satu dari segudang streamer yang membangun reputasinya di Twitch. Kehilangan satu sosok terbesarnya bukan berarti Twitch harus terus berkecil hati. Sebaliknya, mereka malah sedang melancarkan misi untuk mencetak lebih banyak streamer profesional di platform-nya.

Twitch Studio

Caranya adalah dengan merilis broadcasting software-nya, Twitch Studio, ke hadapan semua orang. Sebelum ini, Twitch Studio sudah lebih dulu menjalani tahap closed beta, dan berbekal sejumlah penyempurnaan yang didasari oleh masukan dari para penguji, Twitch Studio pun akhirnya sudah siap dikonsumsi publik, meski tetap ada label “Beta” di belakangnya.

Kenapa masih ada label “Beta”? Mungkin karena sejumlah fiturnya masih akan terus dibenahi. Terlepas dari itu, Twitch Studio dirancang untuk memudahkan pekerjaan para streamer, baik yang sudah berpengalaman maupun yang masih amatir. Selama PC kita menjalankan Windows 7 atau yang lebih baru, kita sudah mengunduh dan menggunakan Twitch Studio.

Twitch Studio

Buat para streamer amatir, Twitch Studio siap memandu mereka mulai dari tahap persiapan awal. Live streaming pada dasarnya tidak jauh berbeda dari live video production, dan itu berarti ada beberapa peralatan pendukung yang harus mereka siapkan. Twitch Studio memastikan prosesnya berjalan seamless dengan mendeteksi secara otomatis webcam yang digunakan, mikrofon, resolusi monitor, sekaligus bitrate video yang optimal.

Selanjutnya, Twitch Studio turut menghadirkan sederet pilihan template layout video yang dapat langsung dipakai oleh streamer, atau dikustomisasi lebih lanjut sesuai dengan preferensi dan kebutuhannya masing-masing. Untuk urusan berinteraksi dengan komunitas, Twitch Studio juga menyediakan akses ke fitur chat maupun activity feed.

Buat yang selama ini tertarik mendalami dunia live streaming tapi selalu dipusingkan dengan proses yang melibatkan beberapa software sekaligus, tidak ada salahnya mencoba Twitch Studio.

Sumber: Twitch.