Pemilik Speaker Sonos Kini Tak Harus Membayar Biaya Berlangganan Agar Bisa Streaming dari Spotify

Kabar gembira bagi para pengguna speaker bikinan Sonos. Setelah sekian lama dinanti, Sonos akhirnya secara resmi menghadirkan dukungan terhadap Spotify Free. Akses ke layanan streaming musik terbesar itu sebenarnya sudah sejak lama tersedia di platform Sonos, akan tetapi selama ini hanya terbatas untuk mereka yang sudah berlangganan Spotify Premium saja.

Sekarang, pemilik speaker Sonos tidak perlu membayar biaya berlangganan terlebih dulu untuk bisa menikmati suguhan Spotify langsung dari perangkatnya. Katalog musik yang dapat diakses pun lengkap dan tidak dibatasi, namun bedanya, Spotify Free akan memutarnya secara acak (shuffle) dan dengan interupsi iklan.

Anggap saja format Spotify Free mirip seperti radio. Yang dapat diakses secara on-demand hanyalah deretan playlist hasil kurasi otomatis seperti Discover Weekly, Release Radar, atau Daily Mix.

Ikea Symfonisk / Ikea
Ikea Symfonisk / Ikea

Keputusan menghadirkan dukungan Spotify Free ini merupakan langkah yang rasional, apalagi mengingat Sonos sekarang juga punya speaker portable bernama Move. Bukan cuma konsumen Move yang diuntungkan, melainkan juga mereka yang membeli Symfonisk, speaker hasil kerja sama Sonos dan Ikea yang dihargai amat terjangkau, terutama jika dibandingkan dengan portofolio produk Sonos selama ini.

Di sisi lain, keputusan ini juga berarti Sonos punya potensi untuk menggaet 135 juta konsumen baru. Angka tersebut adalah jumlah pengguna aktif Spotify Free dari total 248 juta pengguna setiap bulannya. Jadi wajar apabila Sonos tidak ingin melewatkan kesempatan emas tersebut.

Sumber: Variety.

Mikrofon Razer Seiren Emote Wujudkan Interaksi yang Lebih Asyik Antara Streamer dan Penontonnya

Di samping webcam, mikrofon merupakan perangkat esensial yang wajib dimiliki para live streamer. Lewat mikrofon inilah mereka bisa berinteraksi dengan para penontonnya, dan Razer menilai bentuk interaksinya bisa lebih dari sebatas komunikasi lisan.

Tidak percaya? Lihat saja mikrofon USB terbaru mereka, Seiren Emote. Sesuai namanya, mikrofon ini unik karena dapat menampilkan emoticon 8-bit ke hadapan para penonton. Emoticon-nya juga tidak harus dimunculkan secara manual, melainkan bisa tersinkronisasi dengan berbagai aktivitas di sepanjang sesi live streaming.

Razer Seiren Emote

Contoh yang paling gampang, perangkat dapat menampilkan emoticon berterima kasih saat ada subscriber baru, atau saat ada penonton yang memberikan donasi. Semuanya berjalan secara otomatis, tergantung pengaturan yang ditetapkan oleh live streamer via Razer Streamer Companion App.

Di software itu juga pengguna dapat memilih lebih dari 100 emoticon, baik yang statis atau yang animated. Mereka pun juga bisa menciptakan emoticon-nya sendiri dengan berkreasi di atas grid LED 8 x 8. Ya, pada akhirnya memang semua kembali ke kreativitas masing-masing live streamer.

Razer Seiren Emote

Terlepas dari keunikannya, Seiren Emote tidak melupakan peran utamanya sebagai mikrofon. Pickup pattern hyper-cardioid yang ditawarkannya diyakini bisa menangkap suara secara lebih terfokus selagi mengeliminasi suara sekitar yang mengganggu, terutama jika dibandingkan dengan pickup pattern cardioid biasa.

Peredam kejut juga menjadi salah satu penawaran unik Seiren Emote, dengan tujuan untuk mengeliminasi suara-suara yang tak diinginkan ketika streamer tidak sengaja menyenggol mikrofon. Untuk penempatan yang lebih fleksibel, Razer juga menyertakan komponen interchangeable yang dapat meninggikan posisi mikrofon.

Razer Seiren Emote rencananya akan dipasarkan mulai kuartal keempat tahun ini seharga $180. Aplikasi pendampingnya kompatibel dengan software maupun platform broadcasting populer macam XSplit, Streamlabs, Twitch dan Mixer.

Sumber: Razer.

Konten Obrolan Santai Bisa Dekatkan Streamer dengan Penonton

Menjadi atlet esports kini tidak hanya sebuah mimpi yang sulit digapai. Namun, jika Anda tidak tertarik untuk menjadi atlet esports profesional, ada beberapa pekerjaan lain yang bisa Anda pertimbangkan, misalnya saja caster, manajer, dan bahkan pelatih.

Anda juga bisa mempertimbangkan untuk menjadi seorang streamer. Menurut Dotesports, penghasilan streamer bisa melebihi pendapatan atlet esports, setidaknya jika Anda sukses menjadi streamer populer. Alasannya, karena streamer memiliki berbagai sumber pendapatan, seperti sponsor dan donasi para penonton.

Namun, ini bukan jalan yang mudah. Anda harus siap untuk bersaing dengan puluhan ribu streamer lainnya. Berdasarkan data TechCrunch, per Februari 2018, Twitch memiliki 27 ribu streamer. Itu tidak termasuk streamer yang menggunakan platform lain, seperti YouTube dan Facebook.

Jika atlet esports memamerkan keahlian mereka, streamer biasanya menawarkan hal yang lain. Ketika mengobrol dengan Hybrid, Agree Cory, Public Relation & Social Media Executive dari Game.ly mengatakan bahwa sekadar jago bermain game saja tidak cukup untuk menjadi seorang streamer.

Game.ly salah satu layanan streaming game di Indonesia. Sumber: Hybrid
Game.ly salah satu layanan streaming game di Indonesia. Sumber: Hybrid

Dia menyebutkan, ada beberapa karakteristik yang harus dimiliki oleh streamer selain jago bermain, seperti humoris, punya personalitas yang unik, dan juga passion terhadap apa yang dia lakukan.

Untuk tampil unik, masing-masing streamer biasanya memiliki gayanya sendiri. Belakangan, mulai muncul tren streamer yang membuat video tidak saat mereka bermain, tapi sekadar berbincang-bincang dengan penonton atau menunjukkan kehidupan mereka di dunia nyata.

Keberadaan fitur Just Chatting pada Twitch memudahkan para streamer untuk melakukan ini. Seperti namanya, dalam sesi Just Chatting, streamer biasanya hanya mengobrol dengan para penonton, misalnya dengan membaca pesan yang diberikan penonton dan menonton video yang disarankan fans.

Dari segi penonton, pertumbuhan penonton sesi Just Chatting di Twitch memang tidak stabil. Meskipun begitu, Just Chatting tetap bisa menjadi cara bagi streamer untuk mendekatkan diri dengan penonton mereka.

Ini bisa memperkuat emotional attachment penonton pada streamer. Penonton yang memiliki emotional attachment lebih kuat pada seorang streamermemiliki kesempatan lebih tinggi untuk membeli produk yang mendapatkan endorsement dari sang streamer.

Berdasarkan riset Transforming celebrities through social media: the role of authenticityand emotional attachment oleh Christine M. Kowalczyk dan Kathrynn R. Pounders, media sosial membantu selebritas untuk mendekatkan diri dengan fansnya. Fans melihat bahwa interaksi seorang artis di media sosial lebih otentik jika dibandingkan dengan apa yang sang artis lakukan di depan kamera. Ini justru membuat mereka lebih menyukai sang selebritas.

Interaksi yang lebih otentik akan memperkuat emotional attachment seorang fan dengan seorang selebritas. Ini membuat para fans menjadi lebih mau untuk membeli barang yang ditawarkan oleh sang artis. Dalam kasus streamer, interaksi dalam Just Chatting juga bisa membuat para penontonnya mau untuk memberikan donasi.

Photo by Caspar Camille Rubin on Unsplash
Photo by Caspar Camille Rubin on Unsplash

Bagaimana dengan pasar lokal

Tim-tim esports di Indonesia biasanya memiliki kanal YouTube resmi dan di layanan streaming lain seperti Nimo TV. Biasanya, kanal ini digunakan untuk memberikan pengumuman, seperti kemunculan tim baru atau persiapan mereka menjelang turnamen. Namun, tidak sedikit juga video yang berisi konten non-gaming.

Misalnya, RRQ pernah membuat video tentang “penggerebekan” markas tim mereka. Contoh lainnya adalah ketika EVOS membuat video tentang pengalaman mereka mencari jajanan di Singapura.

Selain sebagai cara untuk berinteraksi dengan penonton, video seperti ini juga bisa digunakan oleh tim esports untuk iklan. Ini pernah EVOS lakukan bersama Lenovo pada 2017. EVOS tidak mempromosikan layanan service center Lenovo secara terang-terangan. Sebagai gantinya, mereka membuat skenario untuk menunjukkan kualitas service center Lenovo.

Pilihan untuk menggunakan saluran resmi tim untuk konten non-gaming sebenarnya sah-sah saja, bahkan sepertinya followers akun juga banyak yang menyukai. Namun kalau menilik dari sisi branding, ada jalan lain yang bisa dilakukan. Misalnya membedakan channel yang digunakan untuk strategi engagement dan akun yang memang menyasar pemirsa esports, yang ingin melihat update jadwal, pembaruan terkini dan hal lain terkait tim esports.

Jika interaksi yang ingin dikejar, kanal resmi yang dikelola tim bisa pula sebenarnya menampilkan anggota tim yang melakukan streaming (lewat akun resmi bukan akun pribadi si atlet), dan membuka interaksi dengan penonton. Atau membuka sesi latihan untuk bisa ditonton agar para fans bisa mengerti, seberapa keras tim berlatih, ini bisa juga membangkitkan dukungan ketika tim akan bertanding.

Obrolan santai saat latihan yang kemudian menjadi konten penting sebenarnya lagi menjadi tren di esports. Setidaknya di genre Fighting Game (Street Fighter V). Para pemain asal Jepang sering kali melakukan streaming sambil mengobrol dengan para penonton atau fans. Dan terkadang dalam orbolan ini hadir konten-konten penting yang akhirnya dibahas media. Beberapa contohnya adalah ketika Daigo membahas tentang hitbox controller atau ketika Bonchan membahas tentang Punk di konten streaming lalu mereka bertemu di pertandingan resmi. Pertarungan tersebut menjadi sengit bukan karena memang match-nya seru tapi ada ‘bumbu’ lain karena obrolan streaming sebelumnya.  Tim esports Echo Fox juga kerap melakukan sesi streaming santai yang dibagikan lewat akun resmi.

Obrolan dengan fans atau penonton yang dilakukan streamer tidak hanya bisa membentuk personalitas yang unik agar menjadi pembeda dengan streamer lain. Namun bisa juga menjadi sarana untuk memberikan relasi dengan para penonton, fans atau penggemar. Ini bisa pula dilakukan oleh anggota tim esports baik dengan akun personal atau akun tim.

Sumber gambar header:  Con Karampelas on Unsplash.

Cara Streaming Game ke YouTube dengan Smartphone Android

YouTube sudah menyediakan fitur live streaming sebagai pendamping fitur upload yang selama ini jadi pintu bagi berbagai macam konten. Kendati masih dibatasi untuk channel tertentu, namun fitur ini semakin marak digunakan.

Hanya saja, fitur live ini baru bisa digunakan untuk menangkap kejadian dari mata kamera, bukan layar perangkat. Sehingga tidak memungkinkan untuk menyiarkan game yang dimainkan di smartphone. Solusinya adalah dengan memakai aplikasi pihak ketiga.

  • Pertama, install dahulu aplikasi Streamlab dari Play Store.
  • Jalankan, lalu daftar akun baru menggunakan Gmail saja supaya gampang untuk streaming game ke YouTube.

Cara Streaming Game ke YouTube dengan Smartphone Android (1)

  • Setelah login, pilih widget yang cocok untuk Anda kemudian tap tombol Next untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.

Cara Streaming Game ke YouTube dengan Smartphone Android (2)

  • Ketika orientasi layar sudah berubah ke lanskap, sekarang tap tombol bulat merah di kanan bawah untuk mulai streaming game ke YouTube.
  • Lalu pilih opsi Stream Games.

Cara Streaming Game ke YouTube dengan Smartphone Android (4)

  • Saat muncul popup seperti ini, pilih saja Create event untuk langsung ke proses berikutnya.

Cara Streaming Game ke YouTube dengan Smartphone Android (5)

  • Setelah itu akan muncul notifikasi seperti ini, Screen Capture is enabled. Artinya, sekarang layar Anda sudah disiarkan secara langsung ke YouTube.

Cara Streaming Game ke YouTube dengan Smartphone Android (7)

  • Di tahap ini, Anda sudah bisa kembali ke menu utama dan menjalankan game yang ingin disiarkan secara live.
  • Di status bar akan terlihat bahwa Streamlabs sedang aktif.

Cara Streaming Game ke YouTube dengan Smartphone Android (6)

  • Setelah game berakhir, geser status bar dan tap saja bilah Streamlabs is on.
  • Kemudian tap tombol merah kotak untuk menghentikan siaran.

Cara Streaming Game ke YouTube dengan Smartphone Android (7)

  • Saat muncul popup seperti ini, tap Finish Event.

Cara Streaming Game ke YouTube dengan Smartphone Android (8)

  • Maka siaran akan dihentikan.

Nah, selain untuk streaming game ke YouTube, aplikasi Streamlabs juga bisa digunakan untuk streaming game di Twitch menggunakan smartphone.

Go-Play Video Streaming Service Begins the Beta Version

Gojek is to announce the launch of Go-Play. The video streaming service is currently being offered gradually to users while collecting feedback.

The access for Go-Play beta version will be available for selected users through Gojek notification. In addition to the new features, users will be given free streaming and download of all movies and series in the platform during the trial.

“Go-Play is now available in beta version for some users, as a stepping stone for further development. In this phase, we invite users to share feedback on helping us complete the service,” Gojek’s VP Corporate Communication, Kristy Nelwan said.

Gojek’s plan to enter the content industry has been long initiated by Gojek’s SVP of Acquisition and Development, Michy Gustavia in the Asia-Pacific Video Operators’ Summit last year. Go-Play is said to be supported by a special unit called “Go-Studio” in terms of content.

Not only on-demand content of Indonesian movies, but they are also to produce documenter movies related to Gojek activities. She sets an example of a documenter movie about cancellation ratio and women.

In terms of innovation, Go-Play is to be part of Gojek’s effort in becoming a “super app”. The closest competitor in Southeast Asia, Grab, also has a similar service. They partnered up with Hooq as the on-demand content provider to be attached in its app.

This year, Gojek is quite “racing” to add on some new feature in its app. After Go-News, Go-Comics, and Go-Give, Go-Play might also be launched this year.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Layanan Streaming Video Milik Gojek “Go-Play” Masuki Fase Beta

Gojek akhirnya mengumumkan akan segera menghadirkan Go-Play. Saat ini layanan video streaming tersebut ditawarkan secara bertahap untuk seluruh pengguna sambil terus menanti masukan.

Akses Go-Play versi beta akan diberikan kepada pengguna terpilih melalui notifikasi di aplikasi Gojek. Selain mendapat kesempatan menikmati fitur-fitur baru, dalam masa percobaan ini pengguna juga akan dibebaskan streaming dan download semua konten film atau serial yang ada.

“Saat ini Go-Play hadir dalam versi beta yang tersedia untuk sejumlah pengguna, menandai awal peluncuran yang dilakukan secara bertahap. Di fase ini kami juga mengajak pengguna untuk memberikan masukan yang akan membantu kami terus menyempurnakan layanan kami,” terang VP Corporate Communications Gojek Kristy Nelwan.

Rencana Gojek memasuki bisnis konten sebenarnya sudah dikemukakan SVP of Acquisition and Development Gojek Michy Gustavia dalam acara Asia-Pacific Video Operators’ Summit tahun lalu. Go-Play bahkan disebut-sebut akan didukung oleh unit yang dinamai “Go-Studio” dalam hal produksi konten.

Selain menghadirkan konten on-demand film Indonesia, mereka juga akan memproduksi film dokumenter yang terkait dengan kegiatan Gojek. Yang dicontohkan Michy tahun lalu adalah film dokumenter soal tingkat pembatalan pesanan dan perempuan.

Secara inovasi, Go-Play menjadi bagian dalam upaya Gojek menjadi “super app”. Pesaing terdekat mereka untuk kawasan Asia Tenggara, Grab juga memiliki layanan serupa. Bedanya, Grab menggandeng Hooq sebagai penyedia konten video on demand untuk bisa “disematkan” di dalam aplikasinya.

Tahun ini Gojek cukup “ngebut” untuk menambah jumlah layanan yang ada di aplikasi mereka. Setelah Go-News, Go-Comics, dan Go-Give bukan tidak mungkin Go-Play juga “diresmikan” tahun ini.

Application Information Will Show Up Here

Twitch Luncurkan Squad Stream demi Mempermudah Kolaborasi Antar Kreator

Sebulan terakhir ini, banyak gamer yang dilanda demam Apex Legends, game battle royale dari para pelopor game FPS modern. Secara mendasar, Apex Legends merupakan permainan tim, dan Twitch rupanya sudah menyiapkan fitur menarik bagi para streamer yang tak ingin sesi teamwork-nya dipisahkan.

Fitur tersebut adalah Squad Stream, di mana sebanyak empat orang sekaligus dapat menyiarkan sesi bermainnya dalam satu tampilan jendela ke hadapan para penonton. Jadi dalam konteks game Apex Legends misalnya, penonton bisa langsung melihat aksi keempat streamer dalam satu jendela yang sama.

Twitch bilang bahwa Squad Stream sama sekali tidak akan mempengaruhi cara para streamer menciptakan konten selama ini. Permasalahan bandwith juga tidak perlu dihiraukan, mengingat Twitch sudah menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan. Namun yang terpenting, masing-masing streamer bakal mencatatkan jumlah view yang sama dari para penonton.

Twitch Squad Stream

Twitch juga melihat potensi fitur ini di luar konteks game. Ini penting mengingat Twitch sekarang tak hanya diisi dengan video gaming saja. Video lomba memasak antar empat orang pun dapat diwujudkan berkat fitur Squad Stream.

Dari perspektif yang lebih luas, Squad Stream juga berpotensi memperluas aspek discovery yang ditawarkan platform-nya. Penonton sesi Squad Stream pada dasarnya dapat menemukan kreator-kreator baru di samping streamer idolanya, yang berarti kreator-kreator baru tersebut punya kesempatan untuk menggaet lebih banyak follower.

Sumber: VentureBeat dan Twitch.

Spotify Akan Hapus Akun Pengguna yang Memasang Aplikasi Pemblokir Iklan?

Kepikiran untuk memasang pemblokir iklan (ad blocker) supaya tidak lagi diganggu iklan ketika menikmati musik-musik terbaru di Spotify versi gratisan? Idenya kreatif, tapi coba pikirkan lagi ya.

Pasalnya, dalam laporan terbaru Spotify menambahkan aturan baru terhadap pemblokir iklan dalam pembaruan Ketentuan Layanan via GSMArena yang telah direvisi. Dalam aturan terbaru tersebut, melarang aktivitas “menghindari atau memblokir iklan di layanan Spotify, atau membuat atau mendistribusikan alat yang dirancang untuk memblokir iklan di Spotify.”

screenshot-www.spotify.com-2019-02-11-14-10-23

Tak sulit untuk menjawab mengapa Spotify mulai serius memperhatikan persoalan ini. Sebab, iklan merupakan salah satu sumber pemasukan untuk terus bertahan menghadirkan layanan terbaik bagi penggunanya. Bukan yang utama, tapi di kuartal keempat tahun 2018 lalu tak kurang dari $199 juta masuk ke kantong Spotify dari pendapatan iklan. Jadi, yap ini adalah sumber uang yang cukup besar.

Untuk mensosialisasikan aturan baru ini, Spotify dilaporkan bakal mengirimkan email kepada pengguna yang isinya berupa pemberitahuan bahwa pedoman penggunanya telah direvisi yang secara khusus mempertegas kembali bahwa semua jenis pemblokir iklan, bot, dan kegiatan curang dengan tegas tidak lagi diizinkan.

Sampai hari ini aturan baru tersebut belum efektif diberlakukan. Tapi mulai 1 Maret mendatang, bagi Anda yang masih menggunakan aplikasi pemblokir iklan, sebaiknya mulai berpikir untuk mencopot aplikasi dari perangkat jika tak ingin kehilangan akun Spotify Anda.

Baru-baru ini Spotify juga merilis laporan tahunan untuk kuartal keempat periode 2018, di mana mereka sukses mengantongi 207 juta pengguna aktif di mana 96 juta di antaranya merogoh kocek untuk menjadi pelanggan berbayar.

Spotify Premium sendiri dibanderol $10 per bulan. Namun, ada beberapa cara untuk mendapatkan layanan Premium dengan harga yang lebih terjangkau, misalnya menggunakan promo diskon untuk siswa, paket keluarga, dan penawaran khusus melalui perusahaan mitra.

Sumber gambar header Pixabay.

Untuk Pertama Kalinya, Spotify Sukses Catatkan Laba Operasional

Kuartal keempat tahun 2018 tampaknya menjadi kuartal terbaik bagi Spotify. Pasalnya, dalam laporan resmi yang dipublikasikan baru-baru ini, layanan streaming musik asal Swedia itu akhirnya berhasil membukukan laba operasional untuk pertama kalinya setelah 13 tahun berkiprah. Prestasi ini dibarengi dengan tambahan 9 juta pelanggan premium selama empat bulan terakhir, 16 juta tambahan pengguna aktif dan perluasan pasar ke 13 negara baru yang menempatkan dirinya sebagai penguasa industri streaming musik.

Dalam laporan tersebut Spotify mengumumkan pencapaian 207 juta pengguna aktif di mana 96 juta di antaranya merogoh kocek untuk menjadi pelanggan berbayar. Peningkatan 9 juta pelanggan premium ini turut menentukan neraca laba operasional perusahaan yang akhirnya menunjukkan angka positif sebesar €94 juta ($107 juta). Tentu saja pergerakan saham menjadi salah satu faktor yang cukup berperan dalam pencapaian menggembirakan ini.

Spotify_EarningsReport_1920x1080_DataGraph-1100x1238

Pertumbuhan positif pengguna Spotify sebesar 8% dari 191 juta di kuartal ketiga juga terbantu oleh naiknya tingkat retensi dan meluasnya ekspansi layanan ke wilayah Amerika Latin dan negara-negara berkembang lainnya. Jumlah pengguna berbayar Spotify sendiri naik sebesar 11% dari 87 juta pengguna di kuartal sebelumnya. Kini, dengan 78 negara yang berhasil dijangkau, Spotify tengah menjejaki jalan mulus dan masa depan yang cerah.

Secara keseluruhan, pencapaian Spotify di kuartal keempat 2018 adalah yang terbaik yang pernah mereka bukukan. Semua indikator menunjukkan pergerakan positif. Selain jumlah pengguna aktif dan berbayar, Spotify juga meraup pundi-pundi uang dari iklan yang mencapai $199 juta, naik 34% dibandingkan kuartal ketiga lalu. Iklan format audio dan video tumbuh lebih dari 40 persen pada Q4 setelah adanya perubahan kebijakan harga yang mereka terapkan.

Statistik lain yang juga cukup menarik adalah jumlah artis dan kreator yang tergabung dalam Spotify for Artist telah menyentuh angka 300 ribu yang diyakini akan terus bertambah. Spotify for Artist adalah platform baru yang memudahkan artis mengelola dan memantau analitik pendengar dan lagu kreasi mereka. Masih berlabel beta, Spotify for Artist akan menjadi salah satu prioritas perusahaan di tahun 2019 ini.

Tapi ada hal lain yang tak kalah menarik di sela-sela laporan di atas. Spotify menunjukkan keseriusannya menggarap industri podcast dengan mengumumkan akuisisi baru terhadap dua startup podcast, Gimlet dan Achor dengan nilai $400 dan $500 juta.

Ke depan, Spotify diproyeksikan bakal memperoleh 100 juta pelanggan berbayar pada kuartal Maret dan menyentuh angka 127 juta hingga penghujung tahun 2019.

Sumber berita Spotify.

IMDb Luncurkan Layanan Streaming Baru, Freedive

Layanan database film yang telah berkiprah selama bertahun-tahun, IMDb mulai memasuki lahan baru, yaitu bisnis konten streaming. Ditopang penuh oleh perusahaan induknya Amazon, IMDb resmi meluncurkan layanan streaming baru bernama Freedive.

Layanan ini sudah bisa dijumpai di Amerika Serikat, dua di antaranya di situs web IMDb dan di perangkat Amazon Fire TV. Freedive adalah layanan cuma-cuma, tetapi film dan acara TV berdurasi penuh memang diselingi dengan iklan sebagai kompensasi tentunya. Beberapa judul film terkenal seperti Fringe, Without a Trace, Memento, dan The Illusionist bisa dinikmati dengan leluasa. Konten tersebut dirumahkan menjadi satu dengan cuplikan-cuplikan film yang ada seperti The IMDb Show dan No Small Parts.

Seolah memotong pertanyaan yang akan muncul, misalnya apakah Freedive hanya akan ditawarkan di ekosistem Amazon, IMDb memastikan tidak. Mereka berencana untuk memperluas ketersediaannya di platform lain di masa depan, termasuk aplikasi seluler IMDb. Hanya saja memang mereka tidak menyebutkan waktunya kapan.

Peluncuran Freedive sudah diendus sejak beberapa waktu yang lalu. Peluncurannya sendiri sejalan dengan tren kekinian, kendati secara umum masih terfokus pada AVOD, yakni video-on-demand yang didukung oleh slot iklan. Pemain lain yang sudah lebih dulu ambil posisi adalah Roku dengan Roku Channel-nya yang kini telah memperluas cakupan konten ke berbagai kategori, mulai dari berita, program TV, hiburan, olahraga dan tentu saja, film.

Ada juga Plex yang memanfaaatkan ajang CES di Las Vegas untuk mengumumkan layanan iklan dengan konsep serupa, didukung oleh iklan. Tahun ini akan jadi debutnya.

Bagi Roku, layanan ini menyimpan misi tersembunyi yang tak lain adalah untuk menopang penjualan perangkat kerasnya. Skenario yang sama tampaknya juga berlaku bagi Amazon melalui ekspansi yang dilakukan oleh IMDb. Retail terbesar di dunia itu tentu berharap setiap traksi yang didapatkan oleh Freedive juga akan berdampak baik untuk neraca penjualannya.

Sumber berita Businesswire.