Keyboard Gaming Apex M750 Dipersenjatai Switch Mekanik Terbaru SteelSeries dan Integrasi Discord

Begitu andalnya switch-switch kreasi Cherry, Anda bisa menemukannya di banyak model keyboard mekanik, termasuk SteelSeries. Namun banyak orang tidak menyadari, SteelSeries sebetulnya juga telah cukup lama mengembangkan switch mereka sendiri. Contohnya, di produk papan ketik Apex M800, perusahaan gaming gear asal Denmark itu memanfaatkan QX1.

Pengembangan switch oleh SteelSeries tidak berhenti di sana. Minggu ini, SteelSeries memperkenalkan Apex M750, keyboard gaming bersenjata switch mekanik terbaru mereka, QX2. Melengkapi fungsi dan fitur yang biasa Anda temui di produk SteelSeries, Apex M750 turut dibekali integrasi Discord – aplikasi VoIP populer di kalangan gamer dengan 45 juta pengguna.

SteelSeries Apex M750 1

SteelSeries Apex M750 merupakan keyboard dengan layout full-size. Komponen-komponen penting di dalam diamankan oleh frame aluminium kelas pesawat terbang (series 5000), didesain ramping (dimensinya 153,5x454x46,7-milimeter) dan mempunyai bobot hanya 1-kilogram. Apex M750 tersambung ke PC melalui kabel USB sepanjang 2m, dihias oleh sistem pencahayaan RGB per-key sehingga tiap tombol mampu menyajikan warna berbeda secara mandiri.

SteelSeries Apex M750 2

Selain mempersilakan kita memilih warna dan pola pencahayaan (tersedia efek bergelombang hingga ‘bernapas’), Apex M750 juga ditunjang PrismSync. Fitur ini memungkinkan sinkonisasi warna antara keyboard dengan gaming gear SteelSeries ber-RGB lainnya (mouse Rival 700, Rival 500, Rival 300; headset Arctis 5, Siberia 650, Siberia 350; mouse mat QcK Prism).

SteelSeries Apex M750 3

Aspek yang paling SteelSeries banggakan di Apex M750 tentu saja adalah penggunaan switch QX2 sebagai jantungnya. QX2 adalah switch mekanik linier (tak ada efek clicky) yang memilikikarakteristik menyerupai Cerry MX RGB, dengan casing bening agar warna-warni LED tidak terhalang serta stem Duracon, menyajikan resistensi 45cN dan titik actuation 2-milimeter. Produsen menjanjikan waktu respons super-cepat dan menjamin tombol-tombol di sana tetap bekerja hingga 50 juta kali tekan.

SteelSeries Apex M750 4

Fitur menarik lainnya ialah integrasi Discord. Notifikasi seperti pesan masuk, status mute, serta siapa yang sedang berbicara dari app tersebut dapat dimunculkan di keyboard secara real-time; ditunjukkan lewat LED.

Apex M750 juga didukung CloudSync untuk menerapkan setting personal Anda di manapun berada serta GameSense, yaitu fitur notifikasi via LED (buat menunjukkan tingkat health atau waktu cooldown) saat bermain CS:GO, Dota 2, Utopia, hingga Gigantic. Seluruh proses kustomisasi dapat dilakukan melalui software SteelSeries Engine.

Keyboard gaming mekanik Apex M750 saat ini sudah bisa dipesan di situs SteelSeries, ditawarkan di harga US$ 150.

Sumber: SteelSeries.

Logitech Coba Manjakan Kalangan Profesional Dengan Keyboard Mekanik Baru

Dengan semakin banyaknya perusahaan periferal gaming yang memanfaatkan switch mekanik, device-device ini kian populer di kalangan gamer. Nyatanya, papan ketik jenis ini sudah lama digunakan untuk keperluan produktif. Dan produsen aksesori komputer ternama asal Swiss memutuskan untuk mengusung switch mekanik buatan sendiri di perangkat kelas profesional mereka.

Di pertengahan minggu ini, Logitech mengumumkan K840, keyboard mekanik yang ditujukan buat menunjang kebutuhan kerja. Di sana, Logitech tampaknya berupaya untuk menghilangkan mayoritas elemen gaming, menjanjikan durabilitas tinggi, kenyamanan, kelengkapan input, serta keakuratan dalam pemakaian. Satu dari sedikit persamaan K840 dengan keyboard gaming Logitech adalah pemanfaatan switch Romer-G.

Logitech K840 1

Desain Logitech K840 terbilang konservatif, menyuguhkan layout full-size dengan enam baris tuts. Keyboard memiliki tubuh balok, dengan sisi atas yang sedikit melandai ke arah pengguna demi menyajikan efek ergonomis. Lalu, keycap-nya dibuat melengkung agar jari Anda terasa pas ketika sedang melesat di atasnya. K840 mempunyai tubuh berwarna kelabu, dipadu lampu indikator LED putih.

Logitech K840 2

Body keyboard mekanik ini tersusun dari material logam aluminium yang kokoh dengan finishing anodized. Kemudian switch mekanik Romer-G sanggup meregistrasi lebih dari 70 juta kali tekanan, diklaim sanggup menyajikan responsivitas dan akurasi tinggi. Berbeda dari sejumlah papan ketik mekanik lain (dengan switch hijau atau biru), K840 bekerja lebih hening sehingga tidak mengganggu orang di sekitar Anda.

Logitech K840 3

Logitech turut membekali K840 dengan fitur 26-key rollover, memungkinkan keyboard tetap bisa membaca input kita menekan 26 tombol secara bersamaan. Selanjutnya, fungsi tombol F1 sampai F4 bisa diprogram ulang menggunakan software Logitech Options – cukup mirip papan ketik gaming meski fiturnya tidak begitu lengkap.

Membahas Romer-G lebih jauh, switch ini mempunyai actuation time sebesar 5-milidetik dan key travel sejauh 1,5mm, membuatnya 25 lebih pendek, lebih cepat dalam membaca input serta memastikan jari jadi tidak cepat lelah saat keyboard digunakan di waktu lama. Romer-G sendiri awalnya didesain untuk menunjang kegiataan gaming, dan langkah Logitech menjadikannya jantung dari K840 sangatlah menarik.

K840 mempunyai tubuh berdimensi 132x445x34,3-milimeter, dengan bobot 910-gram dan tersambung ke komputer via kabel USB sepanjang 1,8-meter. Periferal ini siap menunjang OS-OS Windows baru, di antaranya Windows 10, Windows 8 dan windows 7.

Logitech K840 sudah bisa Anda pre-order di situs Logitech. Produk ini dijajakan seharga US$ 80.

[Review] Keyboard Gaming Mekanik Corsair K63, Tenkeyless Garang yang ‘Lincah’

Keyboard mekanik belakangan memperoleh sorotan karena semakin banyak orang sadar bahwa switch individu di tiap tombol mendongkrak pengalaman penggunaan. Hampir tak ada yang bisa menyamai rasa puas saat kita menekannya. Tiap keyboard mekanik punya spesialisasi berbeda, tapi jika Anda mencari periferal ringkas pendukung gaming, Corsair punya solusinya.

Diperkenalkan di bulan Maret 2017 kemarin, Corsair K63 adalah keyboard mekanik yang diramu buat para gamer nomaden tanpa sedikit pun mengorbankan kualitas dan kinerja. Ia sangat cocok menemani para atlet eSport dalam kejuaraan. Saya sendiri bukanlah gamer pro, namun dari pengalaman menggunakan K63 selama dua minggu untuk ber-gaming intensif, saya merasakan langsung bagaimana keyboard ini memberikan keunggulan bagi user.

Corsair K63

Selain kinerja, keistimewaan K63 terletak pada aspek kesederhanaan dan kemudahan akses. Fungsi kendali multimedia dan volume dapat Anda atur langsung lewat rangkaian tombol dedicated di sana tanpa menginterupsi game. Tombol Windows mengganggu? Nonaktifkan saja. Sentuhan-sentuhan kecil ini ditambah harganya yang masuk akal membuat saya tidak kesulitan buat merekomendasikan K63. Simak ulasan lengkapnya.

Body & design

Simpel ialah satu kata yang saya gunakan buat mendeskripsikan desain Corsair K63. Penampilannya tidak mewah. Tapi siapa butuh rancangan ‘berlebihan’ jika tak banyak memberikan manfaat bukan? Kabar baik, segala hal di K63 sesuai fungsinya. Dan dengan begini, konsumen tidak perlu membayar hal-hal yang tidak dibutuhkan.

Corsair K63 23

Corsair K63 17

K63 mempunyai rancangan tubuh balok dengan dimensi 365x171x41-milimeter. Buat sebuah keyboard ber-layout tenkeyless – tanpa rangkaian tombol numpad – ia bukanlah produk paling ringan di kelasnya, berbobot 1,12-kilogram. Corsair memanfaatkan material plastik baik pada case maupun pelat atas, namun strukturnya terasa sangat kokoh. Lalu permukaan bertekstur matte kasar memastikan tubuhnya lebih tahan terhadap benturan.

Corsair K63 10

Corsair K63 11

Berkat tubuh K63 yang tidak terlalu panjang, ruang gerak mouse jadi lebih lapang. Dampak lainnya ialah posisi tangan jadi tidak terlalu berjauhan sewaktu bermain game action atau shooter – umumnya pemain menggunakan keybinding WASD buat kendali gerakan. Dengan menarik sepasang stand dari celahnya, keyboard akan berdiri setinggi 3,8-sentimeter.

Corsair K63 16

Saya pribadi mengacungkan jempol pada keputusan Corsair membubuhkan tombol pengaturan multimedia, volume, serta tombol untuk menyala-matikan LED dan fungsi tombol Windows. Semuanya tersuguh sederhana, jauh lebih mudah ketimbang harus menekan FN lebih dulu buat mengakses fungsi-fungsi tersebut. Dampaknya negatifnya, ukuran keyboard jadi sedikit lebih lebar.

Corsair K63 21

Corsair K63 19

K63 tersambung ke komputer via kabel USB anti-kusut sepanjang dua meter. Kabel tersebut tidak dilindungi bahan kain braided, namun dari pengamatan saya, materialnya cukup kuat tapi tetap dapat bergerak lentur.

Corsair K63 9

Dari sisi pewarnaan, Corsair K63 mengangkat tema terpopuler di ranah gaming: dominasi warna hitam dipadu bumbu merah, memberikannya kesan agresif. Kemudian sang produsen membubuhkan logo mereka tepat di zona tengah-atas – tampak kontras di latar belakang hitam, tapi tidak berlebihan. Melalui arahan ini, papan ketik tetap serasi terlepas dari apapun brand PC Anda; MSI Gaming, Asus Republic of Gamers, Acer Predator, termasuk rig custom yang Anda bangun sendiri.

Lighting

Walaupun konsepnya sederhana, tidak berarti Corsair melupakan aspek penampilan. K63 tetap tidak kesulitan mencuri perhatian lewat ‘pertunjukan’ lighting LED. Papan ketik memang cuma dibekali lampu berwarna merah, namun performa pijarnya sangat memuaskan. Via software Corsair Utility Engine, Anda bisa memilih pola, menentukan tingkat kecerahan, bahkan menciptakan efek LED sendiri dengan mencampur beberapa preset yang ada.

Corsair K63 4

Di awal pertemuan saya dengan K63, mengutak-atik hal ini sangat menyenangkan sekaligus menghabiskan waktu. Saya sangat menyukai efek type lighting key (backlight menyala ketika keycap ditekan, lalu pelan-pelan memudar), namun saat tidak dipakai, LED tak aktif. Solusinya yang saya ambil adalah memilih opsi warna statis dengan opacity rendah, lalu menambah efek type lighting. Dan ini hanyalah satu dari banyak kombinasi yang saya pernah gunakan.

Corsair K63 2

Corsair K63 3

Menariknya lagi, pelat merah di bawah keycap berfungsi lebih dari sekedar ‘bumbu’ pewarna. Bagian tersebut akan mempertegas sekaligus menyebar cahaya merah backlight, memberikan efek gradasi ke area tuts yang tidak menyala. Sangat apik.

Corsair K63 24

Keys & layout

Corsair K63 menyuguhkan enam baris tuts, dengan total 87 keycap – tanpa menghitung tombol media. Tuts diletakkan dalam posisi berjenjang mirip tangga sehingga baris teratas tetap mudah diraih. Anda dapat menambahkan wrist rest agar lebih nyaman (disediakan Corsair secara terpisah, tersambung ke keyboard lewat dua celah di bagian bawah-depan), namun aksesori tersebut tidaklah wajib karena tanpanya, K65 tetap enak dipakai.

Corsair K63 7

Keycap standar Corsair K63 mempunyai sisi atas sedikit melengkung, mempermudah kita mengetahui apakah telah menempatkan jari secara tepat. Permukaan atas tombol angka, huruf dan function memiliki luas 1,27×1,35-sentimeter. Jarak antar-keycap-nya ideal, yaitu sekitar 6,5mm – cukup lapang buat meminimalisir salah ketik, namun cukup dekat sehingga jari tak bergerak terlalu jauh.

Corsair K63 8

Keycap tersebut terbuat dari plastik dengan coating hitam bertekstur doff lembut, bisa mudah dilepas dan diganti varian aftermarket. Meski demikian, saya berasumsi bahwa tuts standar itu merupakan tipe yang paling optimal buat menghidangkan backlight. Warna merahnya terlihat rata, menerangi angka, simbol dan huruf secara maksimal. Ukuran font juga tebal dan gampang terbaca.

Corsair K63 14

Spasi ialah satu-satunya tombol dengan tekstur berbeda. Polanya lebih menonjol, dan jika dilihat lebih dekat, menyerupai motif pelat stainless steel. Hal ini dimaksudkan agar Anda mudah mengindetifikasi tombol tanpa perlu melirik keyboard.

Switch

Kata lincah yang saya gunakan di judul mengacu pada aspek portabilitas serta rendahnya resistensi dari switch. Corsair memanfaatkan jenis switch MX Red dari Cherry karena dipercaya memberikan beban paling ringan pada jari dan memastikan user unggul dalam sesi-sesi kompetitif. MX Red mempunyai actuation force sebesar 45cN – paling ringan di antara switch Cherry – dengan jarak tempuh maksimal 4mm dan profile linear.

Corsair K63 22

Seorang teman sekaligus pakar keyboard mekanik pernah bilang pada saya bahwa keyboard linear tidak cocok buat mengetik, namun menariknya, Corsair K63 tetap andal saat dipakai buat bekerja. Karena ringan, jari jadi tidak cepat lelah. Kualitasnya switch Cherry sendiri tak perlu dipertanyakan, resistensi tiap-tiap tombol di sana tersaji sangat konsisten.

Corsair K63 6

Corsair K63 24

Using experience

Tentu saja, seluruh performa Corsair K63 akan bersinar ketika Anda menggunakannya untuk menikmati video game. Sebagai penggemar permainan shooter dan action bertempo cepat, K63 terbukti menjadi senjata ampuh buat mengungguli lawan. Jarang sekali saya salah menekan, dan sejauh ini, keyboard belum pernah mengecewakan. Semua input pada tombol teregistrasi secara presisi.

Corsair K63 13

Lalu apakah K63 cocok buat menangani semua jenis permainan? Saya sendiri bukanlah gamer MOBA, dan belum bisa memberi banyak komentar soal pentingnya kehadiran tombol macro. K63 tidak mempunyai tombol macro, dan umumnya orang yang mencari papan ketik tenkeyless lebih mengutamakan faktor mobilitas ketimbang kelengkapan input.

Corsair K63 12

Walaupun begitu, saya berani bilang bahwa Corsair K63 sangat optimal digunakan buat bermain Titanfall 2, Ghost Recon Wildlands, Mass Effect Andromeda, sampai Fallout 4. Pengalaman gaming terhidang sangat baik tanpa mengharuskan saya mengonfigurasi fungsi tombol. Khususnya di Titanfall 2, saya sedikit harus beradaptasi karena cukup lama memakai keyboard chiclet di laptop. Efeknya, menekan tombol Alt kiri membuat jempol lebih masuk ke sisi dalam telapak tangan saat jari lainnya berada di W, A, D dan Shift.

Corsair K63 25

Bahkan tanpa wrist rest, jari saya tetap mudah meraih tombol angka. Biasanya, saya menaikkan posisi keyboard dengan menarik stand sewaktu mengetik dan menurunkannya saat ber-gaming agar pergelangan tangan tidak terlalu menekuk.

Corsair K63 27

Meski tombol macro tidak ada, Corsair Utility Engine memperkenankan Anda memprogram ulang tiap tombol di sana – misalnya menambahkan fungsi tertentu saat dipadukan bersama klik mouse atau scroll wheel.

Corsair K63 26

Masukan buat para pemilik K63 adalah jangan lupa untuk membersihkan keycap sehabis bekerja atau bermain dengan kain katun atau lap microfiber lembap. Minyak dari tangan Anda berpotensi menggerus permukaan doff tombol, membuatnya jadi mengilat. Alkohol isopropyl dapat digunakan buat membantu membersihkan, tapi dalam dosis yang kecil – jangan langsung dituang karena bisa merusak warna keycap.

Corsair K63 1

Verdict

Satu hal perlu digarisbawahi: Corsair K63 bukanlah produk ideal bagi Anda yang mencari keyboard berpenampilan mewah. Faktanya, ia boleh dibilang merupakan produk papan ketik mekanik kelas entry-level kreasi perusahaan komponen PC asal Amerika Serikat itu. Tetapi dengan fokus mengedepankan aspek-aspek krusial bagi gaming, Corsair dapat menekan harga K63 serendah mungkin.

K63 adalah kandidat kuat keyboard mekanik gaming tenkeyless terbaik. Resistensi switch Cherry MX Red-nya ringan, penampilannya padat, desainnya ringkas, tersedia tombol media, backlight-nya terang, dan build quality-nya tidak mengecewakan. Walaupun bukan atlet esport, saya tidak segan-segan menyarankan K63 ke sesama pecinta shooter dan action kompetitif, kecuali jika bagi mereka LED satu warna belum cukup memuaskan.

Sudah tersedia di Indonesia, Corsair K63 bisa Anda miliki dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 1,1 juta.

Razer Ornata Chroma Ialah Keyboard Membran Dengan Rasa Mekanik

Konon, sekali seseorang sudah merasakan nikmatnya keyboard mekanik, akan sangat sulit buat kembali menggunakan papan ketik berbasis membran. Begitu esensialnya switch mekanik, konsumen rela mengeluarkan banyak uang demi memiliki produk tersebut, bahkan beberapa  produsen tidak ragu mengorbankan mobilitas demi membenamkan teknologinya di notebook gaming.

Kendalanya, keyboard mekanik bukanlah barang murah. Lalu Anda harus menentukan tipe switch yang cocok karena beberapa varian membuat jari jadi cepat lelah. Mencoba mengombinasikan aspek-aspek terbaik dari switch mekanik serta membran, Razer memperkenalkan teknologi Mecha-Membrane dan menerapkannya di produk papan ketik Ornata Chroma.

Razer Ornata Chroma 1

Dikembangkan langsung oleh perusahaan spesialis periferal gaming terkenal dari Kalifornia itu, Mecha-Membrane mencoba menyuguhkan keakuratan, pergerakan, serta sensasi tactile ala switch mekanik dan empuknya keyboard membran. Dari laporan TomsHardware, rasanya hampir mirip seperti switch Blue atau Green, namun lebih ringan serta mempunyai bunyi klik serupa (Cherry MX Blue), dan actuation-nya lebih pendek.

Ukuran cap Mecha-Membrane lebih dangkal dibandingkan milik keyboard mekanik sejati, serta tidak mempunyai per. Tuts didorong ke posisi awal oleh membran karet, lalu suara klik dihasilkan oleh bilah logam di dalam switch yang ‘terpukul’ tiap kali tombol dilepas. Kemudian, komponen lampu LED diposisikan di tengah-tengah batang switch.

Razer Ornata Chroma 3

Razer Ornata Chroma menyajikan layout full-size berdesain simpel dan komponen wrist rest ergonomis dengan magnet dan bantalan empuk – dikalim mampu menjaga kenyamanan pengguna dalam sesi gaming intensif. Mengusung kata Chroma, itu berarti Ornata didukung sistem pencahayaan dan pola warna-warni RGB yang dapat Anda kustomisasi, menghidangkan pilihan sebanyak 16,8 juta warna.

Ornata tentu saja kompatibel ke software Razer Synapse, dan tombol-tombolnya bisa diprogram secara on-the-fly. Periferal ini juga ditopang mode gaming khusus serta fitur anti-ghosting, memastikan input tetap dapat diidentifikasi meski tombol ditekan bersamaan – maksimal 10 jari. Profile lighting Chroma juga dirancang agar terintegrasi ke permainan-permainan populer saat ini seperti Overwatch, Black Ops III sampai Blade and Soul.

Razer Ornata Chroma 2

Jika Anda ingin menjajal seperti apa rasanya switch Mecha-Membrane tapi saat ini sedang berhemat, Razer turut menyediakan model Ornata biasa, dijajakan US$ 20 lebih murah dibanding harga Ornata Chroma, yaitu US$ 100. Produk sudah bisa di-pre-order di Razer Store, dan rencananya akan mulai tersedia secara global pada bulan Oktober 2016.

Sumber: Razer Zone.

Keyboard Mekanik Teranyar Logitech Berwujud Ringkas dan Dilengkapi Backlight RGB

Setelah memperkenalkan G310 Atlas Dawn, Logitech kini kembali hadir dengan varian alternatif dari keyboard mekanik tersebut. Didapuk Logitech G410 Atlas Spectrum, wujudnya sepintas tampak identik; ringkas tanpa kehadiran numpad, dengan posisi kabel di sebelah kanan yang tampak tidak biasa. Continue reading Keyboard Mekanik Teranyar Logitech Berwujud Ringkas dan Dilengkapi Backlight RGB