3 Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Pelaku Usaha Kecil Menengah Dalam Menjaga Keamanan Data

Digitalisasi membawa misi memberikan kemudahan dalam berbagai sektor terutama dalam penyimpanan data. Tentunya dalam langkah transformasi digital keperluan pengarsipan dan dokumentasi disimpan dalam bentuk digital. Namun, seiring bertumbuh pesatnya ekonomi digital, menjaga kedaulatan data menjadi hal yang penting. Tak bisa dielakkan pula, entitas bisnis digital memiliki risiko terpapar serangan siber (cyber attack).

Cyber Attack umumnya menyerang keamanan privasi data, bahkan peningkatan serangan ini di tiga tahun ke belakang cukup melonjak, menurut laporan Honeynet Project Badan Siber dan Sandi Negara mencatat serangan siber di Indonesia pada tahun 2018 ada 12,8 juta serangan, kemudian naik hampir tujuh kali lipat menjadi 98,2 juta cyber attack di tahun 2019 dan pada tahun 2020 ada sebanyak 74,2 juta serangan.

Sementara beberapa riset menunjukkan entitas digital berskala kecil dan menengah paling berisiko akan hal ini. Bahkan ada pula laporan yang menyebutkan entitas berisiko tumbang dalam 6 bulan setelah mengalami serangan tersebut.

3 Perencanaan Ala Synology Untuk Mengatasi Cyber Crime

Cyber attack memang menjadi momok paling menakutkan bagi semua perusahaan karena data yang dikumpulkan sejak lama bisa hilang dan rusak dalam sekejap. Untuk itu mitigasi dan perencanaan yang matang penting dilakukan. Menjaga keamanan data dapat dilakukan dengan menerapkan strategi pencadangan data yang tepat.

Menurut Synology, sebuah perusahaan manajemen data ternama berskala global, setiap pelaku usaha memiliki 3 aspek yang harus dipertimbangkan ketika memilih solusi backup data.

1. Manajemen yang tersentralisasi

Dalam implementasi solusi ‘backup‘ data, manajemen yang tersentralisasi diyakini memegang peranan penting dalam merancang strategi pengaman data yang ideal. Akan tetapi, tantangan untuk melakukan backup data adalah operasional yang cukup pelik, apalagi jika perusahaan memiliki data serta perangkat yang cukup banyak. Solusi backup data harus mampu melindungi data yang ada di server, mesin virtual, hingga aplikasi SaaS, tergantung dari perangkat penyimpanan yang digunakan oleh perusahaan.

Namun, Anda tidak perlu khawatir karena teknologi backup data saat ini kian advance, dengan kemajuan-kemajuan signifikan. Solusi modern yang ada sekarang tidak hanya menyediakan integrasi penyimpanan dengan software backup, namun juga menyediakan fitur pemulihan data dengan mudah dan cepat, sehingga dapat meminimalkan waktu henti layanan ketika terjadi serangan.

Seperti salah satu software backup data Active Backup for Business dari Synology, IT admin tidak perlu menggunakan banyak software ketika mengelola banyak backup data. Hanya dengan satu portal yang intuitif, seluruh tugas backup dapat dikelola langsung. Simak perbandingan fitur backup Synology dengan solusi backup lainnya di sini.

2. Teknologi backup data “pintar”

Kemajuan teknologi juga memungkinkan teknologi backup data dapat melayani secara efisien. Tentunya faktor efisiensi adalah faktor yang krusial. Sebab, pengembangan infrastruktur ini seringkali membutuhkan investasi yang tidak sedikit dan lagi-lagi menjadi salah satu tantangan bagi sebuah UKM yang berkembang.

Namun, kembali lagi dengan adanya kemajuan teknologi yang melambung, investasi pada solusi backup data yang tepat bisa menghemat biaya IT. Memilih solusi backup yang memiliki teknologi backup inkremental serta dapat mendeduplikasi data yang duplikat bisa meminimalisir penggunaan ruang penyimpanan backup data yang tidak efektif. Selain itu, solusi yang dapat diskalakan dengan fleksibel juga dapat memenuhi pertumbuhan bisnis tanpa perlu mengganti infrastruktur IT yang ada.

3. Solusi teknologi backup data yang ramah biaya

Sebuah studi mengatakan kegagalan pebisnis dalam mengamankan aset data umumnya terbentur oleh biaya investasi untuk keamanan data yang tinggi. Hal tersebut umumnya dikarenakan banyak elemen untuk membangun infrastruktur IT dan strategi backup data yang diinginkan.

Alhasil dengan banyaknya elemen yang harus dipertimbangkan seperti biaya lisensi software berulang, pemeliharaan rutin, biaya total pun menjadi membengkak. Untuk mengoptimasi hal tersebut, ada baiknya memanfaatkan layanan tunggal yang saling terkonsolidasi untuk membangun solusi backup data yang mumpuni.

Untuk membahas lebih lanjut mengenai strategi perlindungan data bisnis, kami mengajak Anda untuk mengikuti webinar Synology pada Selasa, 21 Juni 2022 nanti. Dalam acara tersebut, kami akan membahas mengenai strategi memperkuat perlindungan data bisnis dengan solusi backup yang bisa langsung diaplikasikan pada setiap bisnis Anda. Selengkapnya Anda bisa mendaftarkan diri di sini: https://sy.to/daftarwebinards

Cari tahu cara mengamankan data di Live Webinar Synology Backup!

Synology FlashStation FS2500 dan SSD Tingkat Enterprise Diperkenalkan: Cocok untuk UMKM

Synology saat ini memang dikenal dengan produknya yang berhubungan dengan penyimpanan berbasis jaringan. Di Indonesia sendiri Synology sudah terkenal dengan Network Attached Storage (NAS) baik untuk pelanggan rumahan mau pun kantoran. Saat ini, ternyata Synology sudah memiliki penyimpanan berbasis flash storage. Untuk servernya, Synology memperkenalkan FlashStation FS2500 sementara untuk penyimpanannya ada SSD SAT5210, SNV3410, dan SNV3510.

“FS2500 terbaru ini dapat menjawab kebutuhan yang terus meningkat akan komputasi yang terdistribusi,” ujar Julien Chen, Product Manager di Synology. “Bentuk yang kompak menjadikannya solusi serbaguna yang dapat digunakan di edge atau aplikasi seluler.”

Synology FS2500 dirancang untuk menangani aplikasi IT bisnis yang membutuhkan penyimpanan dengan cepat serta latensi rendah, termasuk untuk keperluan virtual machine dan tugas paska produksi. FS2500 juga memiliki dimensi yang tipis dengan chassis 1U yang menampung 12 bay SATA 2,5″ sehingga dapat memberikan kapasitas penyimpanan yang besar yang mudah dipasang.

Sebuah storage Synology tentu saja sudah memiliki sistem operasi didalamnya. Pada FS2500 ini sudah memiliki DSM (DiskStation Manager) yang sudah dikenal dapat dioperasikan dengan sangat mudah. DSM sendiri mendukung beberapa fitur yang cukup penting untuk sebuah media penyimpanan seperti perbaikan drive otomatis, duplikasi penyimpanan, dan snapshot. Semua itu juga bisa dilakukan dengan jarak jauh melalui koneksi internet.

Selain FS2500, ada 3 buah SSD yang diperkenalkan oleh Synology. Ketiganya adalah SSD SAT5210, SNV3410, dan SNV3510. SAT5210 merupakan sebuah SSD SATA dengan kapasitas 480 GB hingga 3840 GB.  SNV3410 dan SNV 3510 merupakan SSD dengan interface NVMe 2280 dan 22110 yang menggunakan PCIe 3.0 x4 dan memiliki kapasitas 400 GB (SNV3410) serta 400 GB – 800 GB (SNV3510).

“Dengan masalah yang sedang berlangsung pada rantai persediaan stok saat ini, tidak mengherankan jika banyak vendor mulai menukar komponen,” ujar Chen. “Bagi pengguna akhir, hal ini sering berarti ketinggalan banyak peluang ketika dihadapkan dengan spesifikasi produk yang mereka terima. Hal ini tidak terjadi pada SSD kami, karena pengujian ketat yang digabungkan dengan proses validasi menjamin operasi optimal dengan sistem kami sendiri.”

Ketiga SSD ini menggunakan 3D NAND dengan jenis Triple Level Cell (TLC). Synology juga memberikan masa hidup yang panjang dengan minimal 491 TBW (Terabyte Written) dan memiliki garansi 5 tahun. Firmware-nya sendiri juga dapat langsung di upgrade melalui DSM. Analisis masa hidup dari setiap SSD yang terpasang juga tersedia pada DSM dengan versi 6.2.3-25426 atau di atasnya, sehingga pengguna akan tahu kapan harus mengganti SSD tersebut.

Synology memperkenalkan ke 4 perangkatnya ini ditujukan untuk para pelaku bisnis mulai dari UMKM hingga tingkat enterprise. Semua perangkat tersebut juga sudah bisa dipesan di Indonesia. Untuk Anda yang ingin memesannya secara B2B, bisa langsung menghubungi Synology Indonesia.

Langkah Tepat Hadapi Ancaman Cyber Attack di Tengah Penerapan WFH

Masa pandemi covid-19 memberikan disrupsi besar terhadap operasional bisnis di hampir semua sektor. Remote working kini telah menjadi cara kerja baru yang diimplementasikan berbagai perusahaan, baik perusahaan berskala besar maupun kecil dan menengah.

Walau membantu perusahaan tetap menjalankan bisnisnya di kala pandemi, remote working sendiri di satu sisi juga dapat mendatangkan ancaman, terutama dari sisi keamanan data. Bekerja secara remote memungkinkan karyawan bekerja dengan koneksi dan server yang tidak terlindungi, sehingga ancaman yang datang dari ransomware dapat semakin meningkat.

Tingkat serangan ransomware yang terjadi di Indonesia sendiri cukup tinggi. Menurut laporan Emsisoft, Indonesia kini menduduki peringkat ke-4 sebagai negara yang paling banyak menerima serangan ransomware di dunia. Selain itu, Kaspersky juga melaporkan bahwa lebih dari 50% serangan ransomware di Indonesia menargetkan sektor bisnis.

Hal ini tentunya amat mengkhawatirkan. Mengingat mayoritas sektor bisnis di Indonesia saat ini juga sedang menerapkan kebijakan remote working yang di satu sisi mempercepat transformasi digital pada operasional perusahaannya. Hal tersebut membuat para pelaku bisnis cukup rentan terhadap serangan ransomware yang dapat merugikan perusahaan, bila suatu saat menyebabkan kehilangan ataupun kebocoran data penting.

Salah satu cara untuk menghindari ancaman-ancaman tersebut adalah dengan memiliki solusi backup data yang dapat diandalkan. Dengan memiliki backup data, perusahaan akan lebih siap dalam menghindari serangan ransomware. Bila suatu saat terjadi kerusakan atau kehilangan data, Anda dapat dengan cepat memulihkannya karena data cadangan telah disimpan di lokasi dan platform yang berbeda.

Meski begitu, memilih solusi backup data sendiri juga terkadang menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan. Mulai dari banyaknya platform berbeda yang harus dicadangkan, kerumitan operasionalnya, hingga biaya yang cukup mahal. Untuk itu, Anda harus mempertimbangkan solusi backup data yang terintegrasi dan juga anggaran penggunaan yang lebih ramah seperti NAS dan Active Backup for Business (ABB) dari Synology. Berikut beberapa alasan mengapa solusi backup data yang dihadirkan oleh Synology merupakan pilihan tepat yang dapat membantu mengamankan data penting perusahaan Anda:

1. Backup dan kelola data secara terpusat dan terintegrasi.

Salah satu tantangan utama dalam melakukan pencadangan data adalah terlalu banyaknya platform yang digunakan. Hal ini dapat terjadi karena umumnya solusi backup hanya menyediakan satu perangkat lunak untuk satu platform. Dengan menggunakan NAS dan software backup built-in Active Backup for Business, tim IT dapat perusahaan Anda dapat dengan mudah mencadangkan dan mengelola data secara terpusat dan terintegrasi, meski data tersebut tersebar di berbagai platform. Salah satu perusahaan yang telah memanfaatkan solusi backup ini adalah Shiseido Taiwan. Beberapa tahun lalu, Shiseido pernah dilanda serangan ransomware besar yang menyerang seluruh PC karyawannya. Setelah hal ini terjadi, mereka segera mencari solusi backup yang dapat melindungi PC karyawan serta data lainnya yang berada di virtual machine dan server Windows. Dengan menggunakan Active Backup for Business, mereka kini dapat memantau backup data dari 45 PC, 2 server, dan 77 mesin virtual sekaligus melalui satu antarmuka.

2. Operasional backup data yang mudah dan simpel.

Proses pencadangan dan pemulihan data yang rumit terkadang menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Belum lagi bila operasionalnya sulit dimengerti, sehingga perusahaan harus mempekerjakan tenaga tambahan untuk melakukan prosesnya. Kesulitan ini dapat diantisipasi dengan penggunaan Active Backup for Business. Dengan template yang sudah dikonfigurasi sebelumnya oleh IT admin, tim teknis dapat langsung menerapkannya untuk backup sekaligus, sehingga pencadangan dapat berjalan dengan mudah tanpa memakan banyak waktu

synology
Interface Active Backup for Business dari Synology

3. Biaya lisensi yang lebih hemat tanpa mengurangi fungsi produk.

Anggaran biasanya merupakan faktor terbesar dalam keputusan pembelian solusi teknologi perusahaan Anda. Keterbatasan anggaran seringkali membuat perusahaan mau tidak mau mencari solusi backup yang murah, meski tidak memiliki fungsi yang lengkap. Namun hal tersebut bukan menjadi halangan bila perusahaan menggunakan Active Backup for Business sebagai solusi datanya. Alih-alih memiliki biaya yang membengkak, Anda justru dapat melakukan penghematan anggaran. Contohnya TEKIRO Indonesia, yang dapat menghemat ratusan juta untuk biaya lisensi saat menggunakan Active Backup for Business untuk mem-backup lebih dari 170 PC dan 60 virtual machine di perusahaannya.

Salah satu produk dari Synology yang juga dapat membantu perusahaan Anda memiliki solusi backup yang tepat adalah Synology SA3600, sebuah rackmount server yang memiliki skalabilitas dan kinerja penyimpanan yang fleksibel. Selain itu, melalui dukungan sistem file Btrfs, produk ini juga dapat membantu perusahaan dalam mencegah kerusakan data dan mengurangi biaya pemeliharaan secara optimal.

synology
Synology SA3600, storage on-premise dengan performa tinggi

Dengan memiliki solusi backup data yang terintegrasi, mudah digunakan, serta menghemat anggaran, perusahaan Anda dapat meraih keuntungan maksimal dalam mencegah adanya kerusakan dan kebocoran data. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut terkait bagaimana solusi backup data ini juga merupakan solusi bisnis yang penting dalam menghadapi situasi post-pandemi ini, Synology akan menyelenggarakan webinar bertajuk “Data & Technology Revolution in Post-Pandemic Era”. Webinar ini akan diselenggarakan pada hari Rabu, 4 November 2020 pukul 14.00-16.00 WIB.

Selain pengetahuan terkait solusi teknologi untuk bisnis dalam menghadapi situasi post-pandemi, Anda juga berkesempatan untuk memenangkan grand prize dan hadiah eksklusif menarik bagi peserta terpilih. Segera daftarkan diri Anda sekarang juga di  sy.to/ds3postpandemicwebinar.

Multi-Version Backup Sebagai Solusi Hadapi Cyber Crime

Tidak hanya soal kesehatan, pandemi Covid-19 membawa begitu banyak dampak dalam kehidupan manusia, salah satunya adalah dari sisi teknologi. Dengan pembatasan kegiatan di luar rumah, masyarakat kini lebih banyak memanfaatkan berbagai teknologi internet untuk melakukan berbagai hal secara online. Mulai dari bekerja, berbelanja, belajar, hingga menikmati hiburan.

Namun di balik percepatan penerapan teknologi informasi yang semakin tinggi, kita juga dihadapkan pada ancaman cyber crime alias kejahatan dunia maya. Menurut laporan 2020 State of Malware Report yang diterbitkan oleh Malwarebyte Labs, Indonesia merupakan lokasi dengan ancaman kasus kejahatan dunia maya tertinggi di wilayah Asia Pasifik. Salah satu kasus terparah adalah ransomware WannaCry di tahun 2017 yang sempat menginfeksi banyak industri di Indonesia, termasuk rumah sakit.

Bahaya ransomware saat ini sangat nyata dan semakin canggih, serta hampir tidak dapat terdeteksi oleh program anti-malware tepat waktu. Ransomware berbasis enkripsi akan mengenkripsi file yang disimpan di komputer dan menyebar ke seluruh jaringan. Bahkan setelah terinfeksi, tidak ada jaminan bahwa data yang terinfeksi dapat dikembalikan. Parahnya lagi, menurut penelitian yang dilakukan oleh Ponemon Institute LLC, 59% responden tidak yakin dengan kemampuan perusahaan mereka untuk melindungi diri dari serangan ransomware.

Untuk melindungi diri dari bahaya ransomware, perusahaan perlu memiliki sikap proaktif dan preventif. Mulai dari melakukan security update secara berkala, penggunaan firewall untuk memisahkan extranet dengan jaringan lokal, serta menggunakan VLAN untuk membagi intranet menjadi area-area yang lebih kecil, untuk mengurangi jangkauan risiko infeksi ketika terjadi serangan. Selain itu, para karyawan juga perlu diberikan pemahaman mengenai keamanan informasi secara rutin, misalnya mengenai bahaya membuka tautan/link sembarangan dari email atau website yang tidak dikenal.

Selain itu, hal paling penting untuk diperhatikan adalah mengenai proses backup data yang komprehensif, sehingga apabila terjadi serangan yang menyebabkan hilang atau rusaknya data yang dimiliki, data tersebut dapat segera dipulihkan dengan segera agar bisnis tetap berjalan. Salah satu langkahnya adalah dengan menggunakan layanan multi-version backup solution yang dimiliki oleh Synology.

Salah satu perusahaan multinasional SHISEIDO beberapa tahun lalu mengalami serangan ransomware. Mereka lalu menerapkan layanan Synology Active Backup for Business untuk mengelola proses cross-platform backup dari PC, virtual machine, dan server Windows ke dalam Synology NAS, dengan waktu yang lebih cepat, serta menghemat penggunaan kapasitas storage hingga 56%.

Selain itu, ada pula BBC Media Action yang menggunakan layanan Synology Hyper Backup untuk melakukan backup data rutin secara otomatis dari 16 kantor mereka di seluruh dunia. Dengan kemudahan pengelolaan dan antarmuka yang intuitif, kantor pusat mereka di London dapat menerima update harian secara langsung tanpa harus meminta bantuan dari tim IT. Kolaborasi antar kantor cabang pun dapat dilakukan secara efisien.

Solusi multi-version backup dengan opsi pemulihan cepat dan fleksibel sangat penting dan diperlukan oleh bisnis, terutama dalam menghadapi berbagai serangan cyber crime yang selalu mengintai setiap saat. Dengan solusi ini, proses pemulihan data dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah setelah terjadi serangan, serta bisnis dapat tetap berjalan seperti sediakala.

Selain itu, untuk membahas mengenai berbagai solusi bisnis untuk menghadapi situasi post-pandemi ini, Synology juga akan menyelenggarakan webinar bertajuk “Data & Technology Revolution in Post-Pandemic Era” yang dapat Anda ikuti secara online pada hari Rabu, 4 November 2020 pukul 14.00-16.00 WIB. Jangan lewatkan acara ini karena ada giveaway menarik bagi peserta terpilih. Daftar segera di sy.to/dspostpandemicwebinar.

6 Hal Penting dalam Memilih File Server Perusahaan selama Work from Home

Masa Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung sejak bulan Maret lalu mendorong perusahaan harus terus beradaptasi dengan sistem kerja work from home (WFH). Namun, realitanya masih banyak perusahaan yang belum siap untuk mengimplementasikan sistem kerja ini. Perusahaan-perusahaan yang masih mengandalkan akses terhadap file server secara tradisional akan mengalami banyak kesulitan.

Dengan memiliki akses file server yang masih tradisional, karyawan akan kesulitan mengakses data karena hanya dapat diakses melalui server perusahaan. Untuk itu, dalam sistem kerja work from home, perusahaan perlu beralih menggunakan file server yang mendukung remote working sehingga para karyawan tetap dapat bekerja secara efektif.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut kami hadirkan beberapa hal penting yang harus diperhatikan bila perusahaan Anda ingin beralih menggunakan infrastruktur teknologi yang mendukung remote working melalui pemilihan file server yang tepat selama masa pandemi ini.

1. Mengevaluasi Penggunaan Hybrid-Cloud pada Bisnis Anda

Banyak perusahaan mulai mengadaptasi penggunaan hybrid-cloud melalui kombinasi file server seperti Windows dengan beberapa penyedia jasa cloud. Namun, Anda harus dapat memastikan integrasi antara file server yang digunakan bisa berjalan dengan baik. Bila tidak, hal tersebut akan menyebabkan file kantor tersebar di berbagai platform dan memungkinan adanya data yang terduplikasi sehingga dapat memakan banyak ruang.

Selain itu, Anda juga harus melihat biaya-biaya tambahan yang perlu dibayar seiring bertambahnya penggunaan dan kebutuhan perusahaan terhadap masing-masing fungsi cloud. Salah satu cara mengatasi hal ini adalah dengan menggunakan produk (Network Attached Storage) yang memanfaatkan server cloud dan solusi on-premise sehingga dapat terintegrasi dengan baik, tanpa banyak biaya tambahan, serta seluruh fitur yang dibutuhkan dapat tersedia dalam satu produk.

2. Melihat Total Biaya Berlangganan dan Pemeliharaan

Biaya berlangganan untuk software dan hardware sebuah file server pada umumnya hanyalah sebuah puncak gunung es. Akan ada biaya-biaya tambahan lainnya seperti lisensi, biaya berlangganan ulang, serta biaya tambahan bila Anda membutuhkan fungsi tambahan. Untuk mengatasi hal tersebut, carilah penyedia file server yang tidak memberikan biaya tambahan pada lisensi dan charge untuk fungsi tambahan yang dibutuhkan dalam penggunaannya.

Sebagai contoh, hal ini juga telah diterapkan oleh korporasi besar asal Vietnam, TTT Corporation, yang berhasil menghemat anggaran hingga kurang lebih Rp1 Miliar (USD 68,000 ) tiap tahunnya karena menggunakan produk file server seperti Synology Drive. Hal ini dikarenakan produk tersebut membebaskan penggunanya dari biaya lisensi dan biaya tambahan lainnya saat membutuhkan fitur-fitur tambahan.

synology
Tampilan software Synology Drive (sumber: synology.com)

3. Kemudahan dalam Melakukan Migrasi File Server

Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kemudahan dalam melakukan migrasi bila Anda menggunakan sebuah file server baru.  Anda harus memastikan bahwa file server baru tersebut dapat cocok dengan infrastruktur teknologi perusahaan. Selain itu, file server ini juga perlu dapat langsung bergabung dengan domain directory perusahaan seperti Windows AD, Azure AD, atau LDAP agar dapat langsung diakses dan digunakan.

4. Aksesibilitas Server

Tentunya tujuan utama kita dalam memilih file server baru ini adalah memudahkan akses data dan file secara jarak jauh selama work from home di masa pandemi ini. Untuk itu, penting bagi Anda memastikan bahwa server baru yang akan digunakan dapat mendukung akses jarak jauh yang memudahkan semua pengguna. Bila bisnis Anda memerlukan pertukaran data maupun file dengan partner dan konsumen, server baru ini juga harus dapat menangani hal tersebut dengan cepat dan aman. Selain itu, pastikan pula bahwa server ini dapat diakses menggunakan internet pribadi karyawan yang sebelumnya sudah diberikan akses.

5. Mendukung Kolaborasi

Selain dapat diakses dari jarak jauh, hal penting yang juga harus diperhatikan adalah apakah file server yang akan digunakan dapat diintegrasikan dengan sejumlah collaboration tools. Hal ini diperlukan agar para karyawan dapat mengedit dokumen, spreadsheet, atau slide presentasi secara bersamaan sambil mengakses file dan data yang tersedia pada server.

synology
Software Synology Office mendukung kolaborasi (sumber: synology.com)

6. Memiliki Kemampuan Backup dan Redundancy Data

Terakhir, pilihlah solusi file server yang juga menawarkan kemampuan backup, self-service recovery dan redundancy data dengan biaya yang tepat. Fungsi-fungsi ini sangat penting dimiliki bila bisnis Anda tidak dapat mentolerir terjadinya downtime yang dapat merugikan bisnis serta menghentikan proses kerja lainnya. Selain itu, pastikan file server ini juga dapat membantu para karyawan melakukan pemulihan data yang tidak sengaja terhapus.

Dengan memperhatikan enam hal penting di atas, Anda dapat beralih menggunakan infrastruktur teknologi yang mendukung remote working melalui pembaruan file server secara lebih efisien. Salah satu solusi teknologi file server yang dapat memenuhi enam hal di atas adalah produk NAS (Network Attached Storage) dari Synology. Beberapa produk seperti DS920+, RS820RP+, dan SA3400 direkomendasikan untuk menjadi solusi teknologi perusahaan Anda.

 

 

2020-08-18T08_49_46

Ketiga produk ini juga memiliki keunggulannya masing-masing, Anda dapat menyesuaikan pemilihannya berdasarkan kebutuhan file serving perusahaan. Berikut tabel perbandingan spesifikasi masing-masing produk unggulan tersebut:

DS920+ RS820RP+ SA3400
Drive Bays 4 4 12
Drive Bays Maksimum setelah Ditambah Expansion Unit 9 8 96 (RX1217sas) / 180 (RX2417sas)
CPU Intel Celeron J4125 Intel Atom C3538 Intel Xeon D-1541
Frekuensi CPU 4-core 2.0 (base) / 2.7 (burst) GHz 4-core 2.1 GHz 8-core 2.1 (base) / 2.7 (turbo) GHz
Memori Sistem 4 GB DDR4 non-ECC 2 GB DDR4 non-ECC 16 GB DDR4 ECC RDIMM
Maksimum Koneksi CIFS/AFP/FTP secara Concurrent 1,000 (2,000 dengan tambahan RAM) 500 (2,000 dengan tambahan RAM) 4,000 (10,000 dengan tambahan RAM)
Garansi 3 tahun 3 tahun, dapat diperpanjang hingga 5 tahun. 5 tahun

 

Dengan menggunakan produk NAS seperti Synology Drive, Anda dapat memiliki file server berbasis cloud yang dapat diakses dengan aman secara jarak jauh tanpa biaya tambahan apapun dalam penggunaannya.

Selain itu, penggunaan solusi file server yang dapat mencakup semua faktor yang dibutuhkan dapat membantu perusahaan Anda bekerja dengan lebih maksimal dan mencapai potensi penuh. Meskipun harus bekerja secara work from home di masa pandemi ini.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang produk-produk NAS tersebut, silakan hubungi Synology melalui link berikut ini.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Synology

Tiga Hal Penting dalam Memilih Solusi Backup Data untuk Perusahaan

Semakin berkembang suatu perusahaan, semakin meningkat pula kebutuhan pengelolaan data untuk operasional perusahaan tersebut. Di tahap awal, mungkin pengelolaan data perusahaan masih dapat dilakukan secara manual. Namun, bila skala bisnis perusahaan sudah mulai besar dan stabil, dibutuhkan solusi backup data yang efisien dan efektif untuk menghindari human error dan kehilangan data yang dapat menyebabkan kerugian.

Akan tetapi, memilih solusi backup data yang tepat bagi perusahaan tidaklah mudah, butuh kejelian dalam membandingkan fitur, jenis, dan juga biaya yang dikeluarkan dalam penggunaannya. Bila salah memilih, perusahaan justru dapat mengalami kerugian dalam hal pengeluaran biaya dan tenaga tambahan. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih solusi backup bagi perusahaan agar biaya dan tenaga yang dikeluarkan dapat lebih efektif dan efisien.

Biaya Lisensi dan Pemeliharaan

Hal utama yang harus diperhatikan dalam melakukan pemilihan solusi backup data adalah apakah solusi yang kita pilih memiliki banyak biaya tambahan di masa depan, salah satunya adalah biaya lisensi dan juga pemeliharaan. Biasanya, platform-platform tersebut menawarkan berbagai opsi dan pilihan biaya sesuai dengan fitur atau hardware yang dibutuhkan. Perusahaan juga harus teliti dalam melihat apakah ke depannya software maupun hardware tersebut membutuhkan biaya pemeliharan atau pembaruan yang cukup tinggi ke depannya.

Selain itu, platform yang dipilih juga harus memiliki tingkat realibilitas yang tinggi. Dengan begitu, biaya pemeliharaan yang dibutuhkan mungkin tidak terlalu tinggi dan tidak harus terlalu sering dilakukan. Platform yang memiliki tingkat realibilitas tinggi juga dapat lebih menjamin keamanan cadangan data yang tersimpan bila suatu saat terjadi kerusakan data atau kegagalan sistem membaca data.

Kebutuhan Waktu dan Tenaga Operasional Tambahan

Selanjutnya, hal yang mungkin harus diperhatikan adalah apakah platform solusi backup data tersebut terautomatisasi dengan baik. Hal ini mungkin akan sulit bila perusahaan memilih solusi backup dengan software dan hardware yang berbeda. Pertama, penggunaan serta penanganannya mengarah ke vendor yang berbeda. Kedua, bila terjadi masalah, waktu yang dibutuhkan akan lebih lama karena koordinasi yang tidak saling terintegrasi. Ketiga, tenaga tambahan mungkin dibutuhkan untuk menyelesaikan problem atau mengoperasikan platform tersebut. Ketiga hal ini harus dihindari agar perusahaan tidak membutuhkan effort tambahan serta waktu yang lama dalam penanganan masalah bila sewaktu-waktu terjadi down. Downtime yang terlalu lama dapat membawa kerugian yang cukup besar bagi perusahaan bila tidak ditangani dengan cepat.

Kelengkapan Fitur yang Didapatkan

Yang terakhir, hal yang mungkin harus diperhatikan perusahaan adalah apa saja fitur yang didapatkan dengan mengeluarkan sejumlah biaya dengan membandingkan masing-masing penyedia solusi backup tersebut. Kelengkapan fitur tersebut terntunya harus disesuaikan dengan anggaran dan kebutuhan perusahaan. Bila menyediakan solusi backup secara terpisah, perusahaan harus mengetahui fitur apa saja yang akan tersedia pada software dan hardware seperti apa yang didapatkan. Salah satu cara mengatasi kebutuhan ini adalah dengan memilih solusi backup data yang memiliki fitur all-in-one. Platform ini biasanya telah memiliki software serta hardware yang terintegrasi. Selain fitur yang didapatkan dapat lebih banyak, solusi backup data dengan fitur all-in-one juga dapat mengatasi masalah tenaga dan waktu tambahan seperti yang dibahas sebelumnya.

Salah satu platform penyedia solusi backup data dengan fitur all-in-one adalah Synology. Melalui fitur-fitur seperti global deduplication dan incremental backup, perusahaan dapat melakukan penghematan ruang penyimpanan serta waktu backup yang lebih cepat. Selain itu, platform dari Synology juga bebas dari biaya lisensi tambahan dan dapat dioperasikan melalui dashboard yang terintegrasi dengan seluruh aktivitas pemrosesan data sehingga perusahaan dapat melakukan pengelolaan data yang terpusat.

Dengan memiliki solusi backup data yang dapat diandalkan dengan baik, perusahaan dapat lebih efektif melakukan pengelolaan data serta terhindar dari kerusakan dan kehilangan data penting yang dapat membawa kerugian besar. Selain itu, ruang penyimpanan cadangan data yang dikelola dengan baik juga dapat membantu perusahaan untuk mengoptimalkan lebih banyak data untuk dioperasikan. Sehingga, disisi lain perusahaan juga dapat terus fokus untuk mengembangkan bisnisnya.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Synology

Pentingnya Data dalam Transformasi Bisnis Digital

Dalam era digital ini, hampir semua dokumen dapat disimpan dalam bentuk data digital untuk melakukan penghematan operasional dan akses data yang lebih mudah. Selain itu, penyimpanan data secara digital juga dapat mengoptimalkan analisis data secara berkala untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya. Akan tetapi, semakin berkembangnya sebuah usaha, data yang terkumpul dan perlu disimpan pun juga semakin banyak. Sehingga, aktivitas backup atau pencadangan data pun semakin penting untuk dilakukan. Sebagai sebuah perusahaan, rusaknya data yang telah dikumpulkan dengan susah payah dalam jangka waktu yang lama tentu menjadi mimpi buruk yang menyakitkan. Oleh karena itu, disiplin dalam melakukan backup data secara berkala harus menjadi perhatian pelaku usaha.

Solusi Backup Data Otomatis dari Synology

Dengan banyaknya jumlah data dan ukuran data yang semakin besar, maka setiap aktivitas backup pun membutuhkan perhatian khusus. Apabila backup dilakukan secara manual secara berkala, maka dibutuhkan seorang staf khusus yang bertugas melakukan hal ini (biasanya System Administrator/Sysadmin). Namun dalam transformasi bisnis digital, otomatisasi adalah salah satu hal yang penting untuk membuat kinerja perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien.

Saat ini di pasaran tersedia berbagai vendor untuk backup. Namun, biaya yang dikeluarkan cukup besar karena mereka menarik biaya untuk setiap CPU socket/ VM host (system) atau untuk license fee. Salah satu solusi yang lebih hemat biaya untuk backup data otomatis adalah Active Backup for Business (ABB) dari Synology. Layanan ini merupakan solusi software yang terintegrasi dengan produk hardware berupa NAS (Network Attached Storage) yang juga ditawarkan oleh Synology, sehingga IT admin tidak perlu menggunakan banyak software untuk mengelola backup data.

Banyak keuntungan yang ditawarkan oleh Synology dengan penggunaan ABB bagi perusahaan, baik yang berskala kecil dan mikro, hingga perusahaan besar. Dengan lisensi gratis dan tanpa subscription fee, biaya yang dikeluarkan hanya untuk hardware saja. Fitur-fitur yang tersedia lewat berbagai penggunaan teknologi dalam Active Backup for Business juga menjadikan layanan ini sangat menguntungkan untuk pengguna. Berikut kami hadirkan beberapa keunggulan penggunaan ABB dari Synology.

1. Menghemat Ruang Penyimpanan dengan Global Deduplication

help_03

Bila perusahaan Anda memproses data yang banyak dan berukuran sangat besar, fitur ini dapat sangat bermanfaat karena memungkinkan Anda untuk memperkecil ukuran data yang disimpan pada perangkat penyimpanan. Fitur ini sangat bermanfaat untuk menghemat kapasitas data karena apabila ada blok data yang identik, sistem secara pintar hanya akan menyimpan satu blok data saja. Fitur ini berjalan secara otomatis sehingga Anda dapat dengan mudah membackup semua perangkat tanpa perlu pusing akan file yang identik.

2. Instant Restore to Synology Virtual Machine Manager

screenshot-mk2demo.synology.me-5101-2020-03-06-15-08-59-542

Integrasi antara Active Backup for Business dengan Synology Virtual Machine Manager (VMM) merupakan salah satu solusi bagi pengguna dalam pemulihan bencana (disaster recovery) ketika mengalami kehilangan/kerusakan data akibat berbagai hal. Bukan hanya dokumen, sistem juga dapat memulihkan data aplikasi yang dicadangkan sebelumnya secara instan dalam waktu singkat.

3. Menghemat Waktu Backup dengan CBT Incremental Backup

help_01

Pemanfaatan teknologi CBT (Change Block Tracking) sangat bermanfaat untuk Anda yang membutuhkan backup dengan cepat dan tanpa memakan storage terlalu banyak. Cara kerjanya adalah dengan tidak melakukan pencadangan keseluruhan data ketika pengguna melakukan backup secara berkala. Sistem secara pintar akan menganalisis mencari blok data yang identik antara data yang dicadangkan dengan blok data yang sebelumnya sudah ada di dalam perangkat penyimpanan. Sehingga sistem hanya akan menambahkan data tambahan saja, tanpa harus menimpa data lama dengan data baru yang identik.

4. Centralized Management Dashboard

screenshot-mk2demo.synology.me-5101-2020-03-06-15-30-55-641

Untuk melakukan pengelolaan data lebih mudah, Active Backup for Business juga dilengkapi dengan dashboard untuk memantau aktivitas backup yang dapat diakses lintas platform dan perangkat. Fitur ini sangat bermanfaat bagi perusahaan yang menjalankan operasionalnya di berbagai wilayah berbeda, namun dengan pengelolaan data yang terpusat. Fitur ini juga memudahkan tim IT perusahaan Anda untuk secara cepat mengetahui sumber suatu problem agar dapat diatasi dengan lebih cepat.

Layanan Active Backup for Business telah digunakan oleh perusahaan besar untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaannya dengan beberapa produk yang direkomendasikan seperti RS1219+ (8 bay), RS2818RP+ (12 bay), atau SA3400 (16 bay).

1589176488439

Produk-produk ini juga didukung dengan prosesor Intel serta memiliki kapasitas maksimum mulai dari 192 TB hingga 1536 TB. Masing-masing produk tersebut pun juga memiliki keunggulannya masing-masing sehingga dapat memenuhi berbagai jenis kebutuhan perusahaan. Berikut tabel perbandingan spesifikasi masing-masing produk unggulan tersebut:

RS1219+ RS2818RP+ SA3400
Drive Bays 8 16 12
Maximum Drive Bays with Expansion Unit 12 28 96 (RX1217sas) / 180 (RX2417sas)

CPU

Intel Atom C2538

Quad Core 2.4 GHz

Intel Atom C3538

Quad Core 2.1 GHz

Intel Xeon D-1541

8-Core 2.1 (base) / 2.7 (turbo) GHz

System Memory 2 GB DDR3 4 GB DDR4 16 FB DDR4 ECC RDIMM
Memory Expandable up to 16 GB (8 GB x 2) 64 GB (16 GB x 4) 128 GB (32 GB x 4)
Warranty 3-year, extendable to 5-year 5-year

Manfaat layanan ini dirasakan oleh SHISEIDO Taiwan, sebuah perusahaan perawatan pribadi multinasional. Sejak tahun 2018, mereka mampu mempersingkat waktu proses backup secara signifikan dan mereduksi ukuran data mereka yang tadinya sebesar 58TB menjadi hanya 28TB saja, sehingga penggunaan kapasitas server pun menjadi lebih efisien.

Layanan ini juga digunakan oleh UNESCO, salah satu badan khusus PBB yang bergerak dalam bidang pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan. Dengan menggunakan layanan ini, mereka dapat melakukan backup secara terpusat dari 50 PC dan server, serta dapat dipantau melalui dasbor yang sederhana. Di Indonesia sendiri, layanan ini juga telah digunakan oleh TEKIRO Indonesia. Melalui Active Backup for Business, mereka mampu menghemat sekitar 60% total storage dan ratusan juta biaya license fee.

logo tekiro

Data merupakan hal yang sangat berharga. Sebab, data merupakan inti dari bisnis yang telah bertransformasi secara digital. Keamanan dan keutuhan data menjadi sangat penting dan perlu menjadi perhatian khusus bagi pelaku bisnis secara umum. Maka, solusi backup data otomatis juga perlu menjadi pertimbangan agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Apabila Anda membutuhkan rekomendasi atau pertanyaan lebih lanjut mengenai produk Synology, silahkan langsung mengisi form melalui link berikut ini.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Synology

Pentingnya Pasar Indonesia di Mata Synology

Hingga detik ini, Synology telah memiliki lebih dari 800 karyawan di seluruh dunia, dimana 60% nya adalah developer atau R&D. Synology berfokus pada pengembangan software dan solusi yang lebih komprehensif. Terus menunjukkan eksistensinya, sekarang Synology sudah memiliki kantor cabang di AS, United Kingdom, Jerman, Perancis, Cina, dan Jepang. Produk Synology sendiri sudah terjual dan tersedia di lebih dari 100 negara di seluruh dunia.

Terhitung sampai sekarang, lebih dari 50% Global Market Share Synology selalu menjadi vendor NAS yang terdepan. Banyak pengguna Synology yang awalnya menggunakan NAS untuk kebutuhan rumahan atau kebutuhan personal, namun akhirnya membawa NAS mereka ke kantor untuk bekerja. Jadi, Synology dapat dikatakan sudah memadai untuk segmen UKM. Total penjualan Synology NAS sudah mencapai 6 juta unit, dimana sebanyak satu juta itu dipakai oleh pelaku bisnis di seluruh dunia.

Simon Hwang - President APAC
Simon Hwang – President APAC

Selain banyaknya respons positif dari pengguna, Synology juga mendapatkan banyak penghargaan bergengsi dari berbagai negara. Dari tahun 2016, menurut survey NAS level menengah yang diadakan oleh Tech Target (sebuah platfom media IT yang sangat populer di AS), Synology menempati peringkat pertama sistem penyimpanan. Posisinya ada di atas semua vendor besar sistem penyimpanan seperti HPE, NetApp, dan Dell EMC.

Tidak berhenti sampai disitu, Synology terus menerus mengukir prestasinya. Sampai dengan tahun 2019 ini, Synology sudah memenangkan 6 kali berturut-turut ‘Business Choice’ dan 9 kali berturut-turut Reader’s Choice dari PC Mag, salah satu majalah IT terbesar di Amerika Serikat (AS). Selain di AS, Synology juga mendapatkan penghargaan dari Australia PC Award untuk kategori ‘Best SOHO NAS’ dan ‘Best Home NAS’, lebih lanjut dapat membuka situs website Australian PC awards.

Berlanjut pada manajemen data, Synology menyediakan berbagai macam solusi komprehensif mencakup banyak solusi IT yang dibutuhkan oleh pelaku bisni. Misalnya, dalam pengaturan file, Synology memiliki next generation file server, fungsinya adalah mengkombinasikan berbagai macam file management, dari yang tradisional sampai yang modern; tersedia mulai dari cloud hingga PC cloud.

 

Melihat pentingnya kebutuhan proteksi data, Synology berinovasi melalui aplikasi dan teknologi terbarunya pada NAS, supaya back-up data dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.

Nah, apalagi kegunaan Synology? Perangkat NAS Synologi dapat digunakan untuk host virtual machine dari server lain. Selain itu, juga bisa digunakan sebagai NVR untuk system CCT atau hanya sebagai sistem penyimpanan.

 

Synology Computex 2019 - VS with Camera

Meskipun Synology memiliki produk jaringan untuk networking, namun, sampai saat ini Synology masih mengupayakan sertifikasinya, sehingga belum dapat dipasarkan di Indonesia.

Selain Eropa dan AS, sampai saat ini Synology memiliki banyak klien dari Asia Tenggara, misalnya Lazada, Jetstar, Workpoint, Audi, Unilever.  Contoh studi kasus yang menarik dari klien Synology di Taiwan, yaitu Shiseido Taiwan, dimana perusahaan tersebut pernah mengalami masalah virus ransomware yang menyerang PC salah satu karyawannya. Setelah kejadian tersebut, Shiseido menyadari pentingnya proteksi data.

Dari situlah Shiseido mulai mencari solusi untuk back-up data untuk semua PC, cross-platform, virtual machine, dan server. Sayang sekali, kebanyakan solusi software itu mahal dan sulit diurus. Contohnya, ketika akan melakukan backup PC, pengguna harus memakai software lain, untuk back-up machine pun juga harus memakai software lain. Proses yang panjang ini dinilai tidak efisien dan merepotkan. Ini merupakan hal yang melatarbelakangi Shiseido yang akhirnya memutuskan untuk memakai solusi back-up dari Synology.

Cukup dengan aplikasi active back up yang dapat diunduh dan di-install langsung ke Synology NAS, semua bisa di-back-up otomatis dan diatur dengan mudah, tanpa ada biaya tambahan.

Synology Computex 2019 - Rack

Di Indonesia sendiri, software dan hardware yang menawarkan solusi IT seperti penyimpanan, pengelolaan, komunikasi dan back-up, harganya cenederung tinggi untuk skala bisnis. Menurut sensus ekonomi dari Badan Pusat Statistik Indonesia terdapat lebih dari 26,4 juta usaha yang aktif sekarang di Indonesia sampai hari ini. Melihat market UKM yang besar di Indonesia, Synology hadir dengan solusi komplit dan komprehensif serta harga yang lebih terjangkau dan juga interface yang sangat mudah digunakan pastinya akan berkembang sangat pesat di Indonesia.

Salah satu solusi yang disediakan oleh Synology adalah Next Generation File Server, yang dapat diakses dari multiple device, seperti web portal, mobile device, app, tablet, mobile device, atau laptop Mac atau Linux. Produk ini juga bisa mendukung kolaborasi untuk beberapa lokasi berbeda misalnya akses file antara pusat perusahaan dan anak perusahaan. Selain itu ada juga availability dan hyper backup untuk data proteksi.

Salah satu fitur NAS, yaitu active backup suite, dapat digunakan untuk membackup data dari berbagai macam platform, misalnya virtual machine, PC, server, dll. Sejauh ini, Synology telah memiliki dedicated sales yang ada di Indonesia, yang banyak melakukan aktivitas dan event untuk lokal, seperti training, workshop, dan kita melakukannya di berbagai macam kota seperti bandung, Bali, Jakarta dan Surabaya, selanjutnya adalah Medan.

Segala bentuk branding di Indonesia pun sudah dilokalisasikan dengan menggunakan Bahasa Indonesia, dari mulai brosur, event page, sampai ke experience center. Selama 5 tahun terakhir, Synology sudah berkembang 6 kali lipat lebih beasr. tahun ini pertumbuhan Synology mencapai 100% year over year growth, sudah 2 kali lipat lebih besar dari tahun lalu. Momen pertumbuhan ini dipastikan akan terus berlanjut sampai tahun depan.

Selain menawarkan solusi komprehensif, Synology juga terus berupaya membangun ekosistem.dengan menghubungkan general partner user dengan vendor pelengkap lainnya. Posisi unik Synology dengan harga yang terjangkau, kualitas produk, teknologi dan solusi canggih yang ditawarkan, membuat banyak vendor bersedia untuk berkolaborasi dengan Synology, contohnya adalah Sony.

Untuk lebih mempermudah pelanggan, Synology mengembangkan aplikasi bernama Bravia Signage. Aplikasi ini dapat menjadi Media Server, lengkap dengan fungsi grouping, monitor, storing, dan streaming untuk media serta multimedia. Baru, baru ini, Synology juga telah membangun satu service provider di Indonesia. Misalnya, jika ada barang rusak, bisa langsung menghubungi service provider.

Synology DSM218+ - Port Belakang

Selain itu, Synology juga aktif mengumpulkan feedback dari pengguna. Hal ini bertujuan agar Synology semakin mengerti kepentingan dan kebutuhan end-user dan berupaya untuk terus mengembangkan solusi dan software yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Menjawab pertanyaan dari Daily Social mengenai perencanaan untuk mendirikan kantor cabang di Jakarta, Synology mengatakan ada rencana kedepannya. Melihat geologi Indonesia yang merupakan negara kepulauan, jika membangun kantor cabang hanya di Jakarta saja, mungkin perannya akan kurang signifikan. Selain itu, Synology berharap dapat memakai sumber daya local untuk mengembangkan, mempromosikan produk Synology dengan jangkauan yang lebih luas. Dengan begini, Synology dapat lebih bekerjasama lagi dengan sistem integrasi di setiap areanya.

Sedangkan untuk strategi marketing, Synology kerap mengadakan aktivitas melalui event training yang terbuka untuk umum di beberapa kota, seperti Bali, Bandung, Jakarta, Surabaya. Kedepannya pun Synology berencana untuk menjangkau ke bagian Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.

Salah satu keuntungan dari Synology adalah semua solusi Synology mulai dari software dan hardware jika digabungkan akan jauh lebih terjangkau jika dibandingkan dengan server lainnya. Kebanyakan orang akan memilih menggunakan cloud seperti Dropbox, Google Drive. Tapi jika storage gratis sudah penuh, maka penggunaannya selanjutnya akan dikenakan biaya tambahan. Jika cost ini dijumlahkan semua, maka totalnya tidak efisien jika dibandingkan dengan Synology NAS yang memberikan solusi all-in-one dengan harga terjangkau dan mudah digunakan.

Jika ditanya mengenai target penjualan, secara internal, Synology memang memiliki target, namun bukan kuantitas. Fokus Synology ada pada pertumbuhan, karena setiap market itu memiliki perkembangan dan segmen yang berbeda- beda. Di Indonesia sendiri, market lebih mengarah pada surveillance atau server.

Synology sendiri belum mengadopsi USB-C dan thunderbolt pada servernya. Hal ini karena, USB C dan thunderbolt bagi NAS bukanlah titik utama penggunaan NAS karena NAS harus menggunakan internet kabel agar lebih stabil dan cepat. Synology mengandalkan kecepatan kabel ethernet yang dapat mendukung kecepatan hingga 10 gigabyte. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk Synology berinvestasi dan melakukan upgrade kedepannya.

Cara edukasi pasar di Indonesia untuk gunakan NAS

Berdasarkan prakiraan pasar infrastruktur TI cloud di seluruh dunia oleh IDC, pangsa pasar untuk cloud publik dan cloud pribadi terus tumbuh. Dan apa pun layanan yang dipilih untuk digunakan, disarankan untuk menggunakan strategi Cadangan 3-2-1. Ini berarti pengguna memiliki setidaknya 3 salinan total data Anda, 2 disimpan secara lokal tetapi pada perangkat yang berbeda dan 1 salinan di luar kantor. Cloud pribadi dan cloud publik bekerja bersama untuk mendukung keamanan data.

Synology Computex 2019 - DiskStation

  • Kepada mereka yang sudah menggunakan cloud publik untuk menyimpan atau mencadangkan data: Jika hanya menggunakan cloud publik, itu berarti Anda menyerahkan/mempercayakan semua kepemilikan data Anda. Padahal cloud publik dapat diretas atau rusak secara tiba-tiba. Tapi cloud hybrid — yang menggunakan cloud pribadi dan cloud publik sekaligus menyelesaikan masalah ini dengan sempurna. Synology tidak hanya menyediakan layanan cloud pribadi, tapi juga memiliki cloud C2 —— cloud publik Synology
  • Untuk UKM yang belum mulai membuat cadangan data, kami akan merekomendasikan dan mendidik mereka untuk melindungi data mereka, mulai dari menggunakan Synology NAS. Cloud pribadi itu menawarkan proteksi lebih tinggi, privasi, terutama untuk UKM.
  • Salah satu hal terpenting bagi UKM adalah keamanan. Selalu ada banyak kecelakaan seperti kebocoran data yang terjadi setiap hari. Hal ini membuat semakin banyak perusahaan yang tidak mau meletakkan data mereka di cloud publik. Disinilah kami datang dengan menawarkan solusi cloud pribadi. Saat pengguna memiliki satu Synology NAS berarti pengguna memiliki ‘Hak penuh’ atas semua data Anda

Solusi cadangan untuk melindungi data Anda

Synology memberikan solusi back-up komprehensif untuk melindungi data. Cloud publik memiliki beberapa resiko, seperti: tidak aman, bencana yang tidak dapat diprediksi, kesalahan manusia, penghapusan berbahaya dan kehilangan data yang tidak direncanakan terjadi setiap saat. Back-up data menjadi hal yang sangat penting pada saat ini. Dan Synology senang melihat semakin banyak perusahaan Vietnam mulai menekankan pentingnya pencadangan data. Itulah salah satu alasan mengapa bisnis Synology berkembang pesat di kalangan UKM – mereka membeli NAS kami untuk mem-back-up data.

Synology menyediakan solusi cadangan lengkap, seperti Active Backup for Business, Snopshot, Cadangan Hyper, pengguna dapat menemukan apapun yang mereka cari sesuai kebutuhan. Contoh, Active Backup for Business (ABB) adalah solusi baru yang baru saja dirilis versi beta, dengan ini pengguna dapat mencadangkan PC, server, VM, G suite, dan kantor 365.

Synology DSM218+ - Samping

Banyak pertanyaan yang Synology terima setelah merilis ini, karena berdasarkan pada survei, satu perusahaan membutuhkan setidaknya 4 aplikasi untuk membuat cadangan semua PC, server, VM, G suite dan kantor 365., dan Synology hanya membutuhkan satu. Ini sangat menarik, terutama untuk UKM, karena mereka mungkin hanya memiliki satu atau dua staf TI untuk mengelola 30, 50 bahkan ratusan file staf. Ini merupakan sebuah proses panjang untuk mereka, dan kami dapat membantu mereka untuk mempercepat proses loading.

Server all-in-one yang bernilai uang. Harga Synology sangat kompetitif.

Beberapa solusi cloud publik yang dipercayai oleh UKM sebetulnya malah memberikan harga jauh dari ekspektasi mereka. Sedangkan, Synology menawarkan solusi scalable, yang sangat cocok untuk mengembangkan bisnis. Pengguna dapat membeli storage sebanyak- banyaknya yang dibutuhkan, dan hanya perlu membayar satu kali, dan dapat menggunakan penyimpanan selama yang diinginkan. Selain itu, integrasi tanpa batas Synology dengan layanan direktori yang ada, menghemat waktu dan upaya manajemen yang besar.

[Computex 2019] Wawancara dengan Presiden APAC dari Synology

Computex 2019 yang dilakukan di Taiwan memang mengundang banyak vendor untuk memamerkan produk-produk mereka. Namun, salah satu vendor yang enggan membuka booth pada perhelatan komputer terbesar di Asia ini adalah Synology. Mereka pun mengadakan pameran tersebut pada Taipei Far Eastern Telecom Park tersebut terletak pada kota New Taipei

Setelah melakukan tur pada pameran yang diadakan sendiri oleh Synology, kami pun diajak masuk ke dalam kantor baru mereka. Hal tersebut tentu saja berhubungan dengan janji kami untuk mewawancarai salah satu petinggi dari Synology. Kami pun langsung dihadapkan dengan Simon Hwang yang menjabat sebagai President APAC Synology.

Synology Desktop

Pada kesempatan yang sama pula, Clara Hsu selaku Synology Sales Specialist membantu kami dalam wawancara kali ini dan menterjemahkan kata-kata dari Simon. Hal tersebut tentu saja membuat kami cukup lega karena walaupun kami cukup fasih dalam berbahasa Inggris, tentu saja masih ada batasan-batasan tertentu yang akan sulit dipahami.

Wawancara yang kami lakukan beserta dua orang dari media lain memakan waktu sekitar 35 menit. Hal tersebut sudah termasuk bagian pengenalan perusahaan oleh Clara Hsu dalam bahasa Indonesia. Ternyata, tidak sedikit perusahaan di Indonesia yang menggunakan solusi dari Synology.

Synology sendiri, menurut sebuah survei, sudah menduduki peringkat pertama untuk produk NAS mereka. Beberapa penghargaan juga telah diraih oleh Synology berdasarkan pilihan pembaca sebuah majalah dan pilihan para pelaku bisnis. Hal tersebut juga tidak lepas dari solusi yang ditawarkan Synology, seperti pada saat adanya ransomware yang menjangkiti sebuah perusahaan besar.

Synology juga memiliki rencana untuk membuat kantor perwakilan di Indonesia, namun tidak untuk dalam waktu dekat ini. Hal ini karena Indonesia terlalu besar, sehingga jika hanya menaruh satu cabang saja di Jakarta, sepertinya tidak bisa mewakili seluruh daerah.

Simon Hwang - President APACSimon Hwang – President APAC

Synology memiliki banyak solusi, hanya belum banyak yang mengetahui produknya. Oleh karena itu, strategi yang ada sekarang mengadakan pelatihan-pelatihan, yang sayangnya, masih di sekitar pulau Jawa saja. Ke depannya, pelatihan akan dilakukan diluar pulau Jawa. Synology ingin menggaet partner untuk melokalisasi teknologi mereka.

Clara sendiri merupakan salah satu strategi agar Synology dikenal di Indonesia. Dengan menggaet orang lokal, tentu saja perangkat dan teknologi mereka akan bisa lebih dikenal di Indonesia. Hal tersebut juga karena adanya batasan dari komunikasi.

Synology juga mengklaim bahwa mereka lebih murah dari pesaingnya. Oleh karena itu, alokasi keuangan untuk para perusahaan akan lebih bisa dihemat dengan menggunakan solusi mereka. Solusi software yang dimiliki oleh Synology juga terjangkau dan mudah dipakai.

Kami pun merekam wawancara yang dilakukan dengan menggunakan smartphone Samsung Galaxy S10+. Berikut adalah wawancara eksklusif yang lebih lengkap yang dilakukan DailySocial dengan Simon Hwang. Yuk, mari kita simak bersama-sama video wawancara berikut ini. Video ini juga dapat langsung Anda jalankan pada kanal DailySocial TV kami.

*Foto dan video diambil dengan menggunakan smartphone Samsung Galaxy S10+

[Computex 2019] Synology Perkenalkan Solusi Storage Enterprise yang Lengkap

Setiap tahunnya, Computex selalu diadakan di kota Taipei di negara Taiwan. Ajang komputer terbesar di Asia ini memang mengundang minat tidak hanya para pebisnis yang ingin menjual peripheral komputer, namun juga para wartawan yang haus akan berita baru. Di tahun 2019 ini, Dailysocial secara khusus diundang oleh Synology yang selalu dikenal dengan produk Network Attached Storage mereka di Indonesia.

Synology Computex 2019 - Computex 2019

Produk dari Synology sendiri tidak hanya berkisar pada NAS saja. Saat ini, mereka memiliki produk router serta server yang selalu siap dijual kepada perusahaan-perusahaan besar. Yang sepertinya belum diketahui oleh banyak orang adalah ternyata Synology memiliki beberapa solusi lengkap untuk perusahaan dalam menyimpan data mereka. Hal inilah yang mereka perkenalkan di ajang Computex 2019.

Computex 2019 sendiri diadakan pada beberapa lokasi di Taipei, Taiwan. Pada tahun 2019, perhelatan terbesarnya terpusat di Nangang yang saat ini sudah memiliki dua gedung besar. Infrastruktur yang disediakan oleh pemerintah Taiwan pun juga sangat apik, karena selain terhubung dengan MRT jalur biru yang dikenal dengan Bannan Line, pada saat perhelatan Computex, bis-bis gratis yang dapat mengantarkan pengunjung dari hotel ke gedung pameran dan sebaliknya pun tersedia banyak.

Akan tetapi, Synology kali ini tidak membuka booth pada Computex 2019. Secara eksklusif, kami diundang oleh mereka langsung ke gedung yang menempati kantor barunya. Gedung yang bernama Taipei Far Eastern Telecom Park tersebut terletak pada kota New Taipei.

Synology Computex 2019 - Auf

Untuk dapat memenuhi undangan Synology, saya pun harus datang ke sana dengan menggunakan MRT jalur biru atau Bannan. Perjalanan dari hotel saya yang terletak di bilangan Ximen memakan waktu sekitar 45 menit untuk mencapai stasiun Far Eastern Hospital. Setelah itu, dari stasiun menuju ke Telecom Park membutuhkan waktu 15 menit berjalan kaki.

Sesampainya di sana, kami langsung disambut oleh Beata Chu, Marketing Specialist yang sering berkunjung ke Indonesia. Tentunya, saya cukup tergelitik untuk menanyakan mengapa Synology tidak membuka sebuah booth di Computex 2019. Beata pun menjawab dengan cukup diplomatis, “Computex 2019 sebenarnya ditujukan agar para produsen bisa menjual produknya ke seluruh dunia dengan memamerkan segala yang baru di sana. Mereka juga ingin membuka channel sebanyak mungkin. Synology sudah memiliki channel yang lengkap sehingga kami sebenarnya tidak perlu lagi membuka di sana”.

Kami pun diperkenalkan dengan seseorang yang bernama Clara Hsu, seorang Sales Specialist yang ternyata berasal dari Indonesia. Hal ini cukup melegakan karena walaupun kami dan para pegawai Synology cukup fasih berbahasa Inggris, namun masih ada kendala pada aksen yang digunakan oleh masing-masing orang. Komunikasi pun menjadi sangat lancar berkat kehadiran Clara.

Synology membuka sebuah pameran sendiri pada gedung Telecom Park tersebut yang terletak pada lantai dasar. Acara tersebut pun dinamakan Synology Solution Exhibition 2019 yang memamerkan semua hardware dan software yang dimiliki oleh Synology.

Solusi server merupakan hal yang paling ditonjolkan pada acara kali ini. Saat kami memasuki area pameran, Yang cukup menarik adalah server yang diperlihatkan kali ini menggunakan media penyimpanan berbasis flash, yaitu Solid State Drive (SSD). Tiga server yang menggunakan SSD adalah FS3400, FS3600, dan FS6400.

FS3400 menggunakan prosesor Intel Xeon D-1541 dengan RAM 16 GB yang dapat ditambah hingga 128 GB. Di dalamnya terdapat 24 rak untuk dipasangkan SSD hingga 500 TB. Model ini juga mendukung penggunaan dua PSU serta penambahan laci  sehingga dapat ditambahkan hingga 48 rak.

FS3600 juga mendukung 24 rak. Akan tetapi, prosesor yang digunakan lebih kencang dari FS3400, yaitu Intel Xeon D-1567 dengan RAM 16 GB yang dapat ditambahkan hingga 128 GB. Terakhir adalah FS6400 yang menggunakan prosesor Intel Xeon Silver4110 yang dapat dipasangkan RAM hingga 512 GB. FS6400 mendukung hingga 72 rak.

Ketiga produk ini nantinya akan tersedia mulai kuartal ke tiga tahun 2019. Namun saat ditanyakan, belum ada kepastian apakah Indonesia menjadi salah satu negara yang bisa mendapatkan ketiga server tersebut.

Synology Desktop

Setelah memperkenalkan server,  Synology pun memperkenalkan kemampuan server mereka saat menjalankan virtual machine. Saat ini, Synology merekomendasikan untuk menggunakan maksimal 24 VM agar sistem dapat dioperasikan bersamaan secara optimal. Jika ingin lebih dari itu, Synology menyarankan untuk melakukan clustering agar lebih maksimal.

Selain untuk menggunakannya sebagai penyimpanan VM, Synology pun juga memiliki solusi untuk keamanan. Tidak hanya dari penggunaan storage saja, ternyata Synology memiliki software dan hardware canggih untuk keamanan. Saat ini Synology telah memiliki CCTV untuk dapat melakukan deteksi kasus-kasus tertentu.

Software pengawasan dari Synology dapat dipasang sesuai dengan profile-profile tertentu. Misalkan saja menggunakan kamera pengawasan untuk menjadi sebuah alat penghitung berapa orang yang sudah masuk ke sebuah pintu. Contoh lainnya, Synology mendemokan adanya orang yang sedang berjalan di trotoar depan sebuah rumah, di mana parameter untuk keamanan telah dipasang tepat di depan pintu. Pada saat orang tidak menginjak area yang sudah ditetapkan, alarm tidak akan berbunyi. Cukup canggih bukan?

Synology Computex 2019 - VisualStation

Alat untuk keamanan ini salah satunya adalah VisualStation VS960HD yang bisa memproses hingga 96 kamera dengan kualitas 720p. Kamera yang digunakan pun diklaim dapat menggunakan merek apa saja, bahkan yang sudah ada dipasaran. Nantinya video dapat dihasilkan dengan menggunakan H.265. Synology pun juga menekankan bahwa VS960HD dapat bekerja pada rentang suhu -20 derajat sampai 50 derajat celcius.

Synology Computex 2019 - VS with Camera

Tidak hanya untuk perusahaan besar saja, pada acara kali ini Synology juga memperlihatkan beberapa DiskStation NAS terbaru mereka. Dua di antaranya adalah DS620 Slim dan DS419 Slim. DS620 Slim menggunakan prosesor Intel Celeron J3355 yang berkecepatan 2 GHz serta memiliki enam bay yang dapat menampung hard disk hingga kapasitas 24TB. DS419 Slim menggunakan empat bay dan menggunakan prosesor Marvell Armada.

Synology Computex 2019 - DiskStation

Belum jelas apakah Synology akan langsung memboyong solusi mereka ke Indonesia dalam waktu dekat ini. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa Synology saat ini sudah menjadi pilihan solusi bagi beberapa perusahaan ternama, seperti kosmetik Shiseido dan lain sebagainya. Di Indonesia sendiri, Synology mengklaim bahwa solusi mereka telah dipakai di beberapa bank dan perusahaan. Sayangnya, Synology tidak dapat menyebutkan perusahaan mana saja yang sudah menggunakan solusi mereka. Setelah itu, selesailah tur dari pameran Synology.

Synology juga memiliki sebuah topologi tentang bagaimana mereka menyimpan data dan melakukan backup agar data yang ada aman. Cukup rumit memang untuk dijelaskan. Oleh karenanya, kami akan menjelaskannya pada artikel yang terpisah.

Kami juga melakukan wawancara dengan Simon Hwang yang menjabat sebagai Synology APAC President. Ada beberapa pertanyaan menarik yang kami utarakan kepada beliau mengenai produk dan strateginya di Indonesia. Hal tersebut juga akan kami sajikan pada artikel yang terpisah juga.

*Semua foto diambil dengan menggunakan Samsung Galaxy S10+.