Sistem Lelang dari Anterin Hadirkan Pilihan Baru Konsep Transportasi Online

Teknologi memberikan pengalaman baru bagi masyarakat melakukan banyak hal. Kegiatan-kegiatan seperti berbelanja, membayar tagihan, bahkan les privat sekarang bisa dilakukan hanya dengan menghubungkan diri ke internet dan layanan terkait. Termasuk di dalamnya adalah kemudahan mendapatkan transportasi.

Jamak disebut di beberapa media transportasi online, layanan tersebut memungkinkan masyarakat mendapatkan armada yang mereka inginkan hanya dengan melakukan beberapa sentuhan di layar smartphone mereka. Konsep ini sudah dilakukan banyak pemain layanan transportasi online di Indonesia. Untuk menggoyang dominasi pemain-pemain lama harus ada sesuatu yang baru atau paling tidak yang lebih baik dari pendahulu. Ini yang coba dilakukan Anterin dengan konsep lelang yang mereka bawa.

Anterin membawa konsep lelang untuk mengakomodir penumpang-penumpang yang memiliki kriteria khusus. Seperti memilih jenis kendaraan tertentu, jenis kelamin driver, dan kriteria-kriteria. Sistem lelang dinilai lebih baik untuk proses seleksi. Pihak Anterin juga memastikan bahwa konsep lelang yang mereka pakai bisa menjadi salah satu alat untuk para driver memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dengan harga yang terbaik.

Konsep yang ditawarkan Anterin jelas berbeda dibandingkan dengan layanan yang selama ini ada. Layanan seperti Grab, Uber dan Go-Jek masih mengandalkan basis lokasi terdekat dan konfirmasi pengemudi untuk memutuskan mengambil atau tidaknya pesanan. Meski ada beberapa catatan dan negosiasi lanjutan yang bisa dilakukan antara pengemudi dan penumpang.

Untuk kemudahan mungkin apa yang ditawarkan layanan yang ada sudah cukup mudah. Hanya saja beberapa kendala teknis yang sering merepotkan. Seperti aplikasi yang sering crash atau gangguan dari segi server. Termasuk kendala driver yang sengaja menolak pesanan karena satu dan lain hal.

Anterin dengan konsep lelangnya mungkin menawarkan hal baru. Di satu sisi sistem lelang mungkin bisa memunculkan penawaran terbaik. Pengguna juga bisa memilih dan memilah mana tawaran yang masuk. Sehingga pengguna bisa lebih selektif dan memilih tawaran yang terbaik.

Di satu sisi waktu tunggu untuk proses lelang akan mengurangi semangat kecepatan dan kemudahan yang ditawarkan transportasi online. Meski belum ada hitung-hitungan pasti berapa lama proses lelang tiap transaksi berlangsung, waktu adalah satu yang patut diperhitungkan. Belum lagi jika lelang sebuah transaksi tidak banyak diikuti banyak driver. Tentu proses lelang akan sama dengan proses transaksi biasa.

Anterin dengan sistem lelangnya mungkin menjadi hal baru saat ini. Tapi tidak menutup kemungkinan suatu saat menjadi konsep yang diminati banyak orang. Karena pada dasarnya konsep bisnis selalu menyesuaikan dan berusaha memenuhi kebutuhan penggunanya.

Tripy Melayani Kebutuhan Transportasi On-Demand Warga Pontianak

Setelah moda transportasi berbasis aplikasi seperti Go-jek, Uber, dan Grab marak di kota besar di Indonesia, khususnya Jabodetabek, kini hadir aplikasi serupa yang menyasar pengguna di kota-kota yang belum dijamah layanan transportasi tersebut. Salah satunya adalah Tripy yang mengakomodasi transportasi di kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Sudah beroperasi saat ini, Tripy rencananya akan resmi diluncurkan setelah Idul Fitri. Aplikasi Tripy sudah tersedia untuk platform Android dan iOS.

Beroperasi mulai akhir Mei ini di bawah bendera PT. Trip Khatulistiwa Pratama, Khairul Ali – yang akrab disapa Bang Yul – mendirikan Tripy bersama delapan teman lainnya. Salah satu anggota tim, Rizal Bakri, bertanggung jawab membuat aplikasinya. Rizal adalah pemuda asli Pontianak yang sekarang menetap di luar Kalbar.

Bang Yul mengatakan ia dan teman-temannya membuat Tripy dilatarbelakangi minimnya jumlah angkutan umum seperti taksi dan angkot di Pontianak. Tujuan dibentuknya Tripy juga untuk membantu program Pemerintah Kota Pontianak dalam menyediakan moda transportasi kota yang berkualitas.

Armada Tripy terdiri dari mobil (sedan dan SUV) dan motor (layanan Tripy Expres dan Tripy Ojek). Tripy Expres digunakan untuk melayani antar jemput anak sekolah dan pembelian tiket, antar jemput dokumen, dan kurir makanan.

Saat ini terdapat belasan pengemudi mobil dan sekitar 9 pengemudi motor. Jam pelayanan Tripy berlaku 24 jam dan tidak menggunakan sistem shift. Siapa yang rajin, dialah yang akan mendapat penumpang. Dari penerimaan yang didapat pengemudi, pihak Tripy membaginya sebesar 80:20, 80% untuk para pengemudi dan Tripy mendapat 20%.

Di sisi pemasaran, saat ini Tripy mendapat dukungan dari Telkomsel untuk promosi melalui broadcast SMS di Pontianak dan memberi seragam bagi para pengemudi.

Terhadap potensi Go-Jek merambah Pontianak, Bang Yul dengan yakin mengatakan bahwa ia tidak takut bersaing dengan layanan on-demand besar yang sudah berskala nasional.

“Yang utama adalah pelayanan Tripy harus ditingkatkan demi kepuasan konsumen,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here

Perusahaan Taksi White Horse Gandeng Penyedia Sistem On-Demand

Transportasi online sekarang ini menjelma menjadi layanan yang digandrungi masyarakat sekaligus membuat pusing pengusaha taksi konvensional. Salah satu cara yang dilakukan pengusaha taksi konvensional untuk bertahan dalam persaingan adalah dengan mengoptimalkan teknologi atau menggandeng penyedia layanan transportasi online untuk mengoptimalkan armada mereka. Cara inilah yang coba diambil oleh PT Weha Transportasi Indonesia Tbk. (White Horse)  dengan mencoba menjalin kerja sama dengan penyedia layanan transportasi online seperti Go-Jek, Grab dan juga Uber.

Di tahun 2016 ini White Horse berusaha melakukan transformasi dari layanan taksi konvensional menjadi taksi online. Hal ini dikarenakan keuntungan mereka mengalami penurunan yang cukup drastis di periode 2015. Jika di tahun 2014 mereka berhasil mendapat keuntungan sebesar Rp 96,14 miliar di tahun 2015 turun lebih dari separuh menjadi Rp 34,18.

Seperti diberitakan SWA, Direktur Utama White Horse Angreta Chandra mengatakan langkah transformasi yang diambil adalah dengan mengoptimalkan armada non-produktif untuk bisa bekerja sama dengan perusahaan transportasi online.

Idle capacity yang kami miliki bisa dimanfaatkan untuk kerja sama dengan Go-Jek, Grab, atau Uber,” ujarnya.

Sejauh ini di tahun 2016 White Horse telah mengurangi 200 armada taksi dari total 700 armada di tahun sebelumnya. Sekarang komposisi armada taksi White Horse terdiri dari 200 taksi eksekutif dan 300 taksi reguler.

Sebelumnya pada April silam melalui anak perusahaannya PT Panorama Mitra Sarana White Horse telah menjalin kerja sama dengan Go-Car dalam hal penyediaan izin usaha dan izin operasi angkutan sewa atas nama White Horse kepada mitra individu Go-Car.

Cukup menarik melihat berbagai macam strategi perusahaan taksi konvensional atas respons terhadap hadirnya layanan transportasi online. Ada yang memutuskan memperbarui aplikasi mereka agar lebih mudah dan nyaman digunakan, ada pula yang akhirnya menjalin kerja sama dengan penyedia layanan transportasi online. Bentuk manuver seperti ini lebih masuk akal dibanding dengan melakukan demo besar-besaran yang ujung-ujungnya merugikan banyak pihak seperti beberapa waktu lalu.

Langkah yang diambil White Horse ini juga bisa menjadi bukti bahwa regulasi adalah hal yang paling dibutuhkan untuk menjembatani industri konvensional dengan startup yang membawa perubahan melalui teknologi. Diatur untuk sama-sama menguntungkan, baik sesama pelaku bisnis maupun pengguna.

Tiketbusku Layani Pemesanan Bus Antarkota Secara Online di Sulawesi

Tiketbusku adalah situs reservasi bus antarkota secara online pertama yang berpusat di Sulawesi. Sebagai mitra Perusahaan Otobus (PO), pihak Tiketbusku telah membuat sistem manajemen tiket bus terpadu sehingga penjualan tiket bus di setiap titik kantor perwakilan terkontrol dan tersinkronisasi. Saat ini Tiketbusku melayani pembelian tiket di kawasan Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan.

Tiketbusku dirancang sejak April 2014 dan menggelar soft launching pada 1 Desember 2015 silam di Makassar. Dilatarbelakangi oleh kegelisahan Kasman Suherman yang telah beberapa kali mengikuti kompetisi tingkat lokal dan nasional, ia memutuskan membuat Tiketbusku dengan tujuan memudahkan masyarakat dalam mengecek /membeli tiket bus secara online.

“Saya mendirikan startup lokal ini sebagai pemicu bagi  mahasiswa yang lain bahwa  sudah saatnya kita menjadi bangsa yang produktif,  bukan konsumtif,” ujar mahasiswa jurusan Teknik Informatika UIN Alauddin Makassar semester VIII ini.

Saat ini aplikasi Android Tiketbusku sedang dalam tahap pengembangan.

Dari sisi pemesanan, Tiketbusku mengklaim memberikan kemudahan bagi para pemesan dengan cara yang  lebih singkat dan mudah dipahami (user friendly). Sistem penjualan ticketing Tiketbusku untuk perusahaan otobus disebutkan bisa digunakan secara gratis. Kasman menerapkan sistem bagi hasil untuk penjualan secara online.

Saat ini operasional masih bersifat bootstrapping dan Kasman berharap bisa memperoleh pendanaan eksternal untuk pengembangan lebih lanjut. Secara umum, memang belum ada situs pemesanan tiket bus yang berkembang secara nasional, seperti halnya Tiket atau Traveloka. Hal ini membuat startup yang fokus di segmen ini, yaitu pemesanan tiket bus dan travel, memiliki peluang untuk mengembangkan produknya di skala yang lebih luas.

Rute yang dilalui

Kasman mengatakan saat ini untuk  wilayah Sulawesi Selatan sudah terdapat enam perusahaan bus yang bergabung dengan tiketbusku. Terdapat pula dua  perusahaan bus di Sulawesi Barat dan Sulawesi Utara yang bergabung.

Tiketbusku juga melayani rute antar kota di Sulawesi Selatan, seperti rute Makassar-Pare-Pare dan Makassar-Bone.

“Tiketbusku melayani rute dari Makassar ke Sulawesi Barat, dan sebaliknya,” kata Kasman.

Go-Jek dan BlueBird Jalin Kerja Sama

Setelah sekian lama terlihat berseteru antara Go-Jek dengan layanan transportasi berbasis aplikasi dan BlueBird sebagai penyedia jasa taksi konvensional, akhirnya hari ini keduanya mengumumkan rencana untuk melakukan kerja sama. Kerja sama Go-Jek dan BlueBird akan meliputi aspek teknologi, sistem pembayaran dan promosi.

Sampai saat ini belum diumumkan detil pasti skema penggabungan layanan yang Go-Jek dan BlueBird miliki. Apakah nantinya pengguna aplikasi Go-Jek akan bisa memesan taksi BlueBird atau yang lain. Namun menariknya masing-masing perusahaan sebenarnya juga sudah memiliki layanannya masing-masing, BlueBird telah memiliki aplikasi pemesanan taksi di mobile (My BlueBird), dan Go-Jek belum lama ini juga meluncurkan Go-Car.

Sebagai pemain terbesar di bidang masing-masing, Blue Bird dan Go-Jek percaya bahwa kolaborasi ini mampu mengakselerasi revolusi digital dan semakin memudahkan masyarakat memanfaatkan solusi teknologi untuk kebutuhan sehari-hari.

Go-Jek Revolusi Aplikasi Mobile-nya dan Luncurkan Go-Car

Setelah sekian lama mendapat kritik soal tampilan aplikasi, Go-Jek hari ini secara resmi memperbarui tampilan aplikasi, kini versi 2.0.0, untuk platform iOS dan Android. Selain tampilan yang lebih menarik, Go-Jek juga memperkenalkan Go-Car sebagai layanan pemesanan mobil serupa Uber dan GrabCar. Mereka juga me-rebranding Go-Jek Credit menjadi Go-Pay dengan fokus penggunaan untuk hampir semua layanan yang ditawarkan.

Pembaruan kali ini adalah jawaban Go-Jek atas rebranding yang dilakukan Grab beberapa waktu lalu, sementara peluncuran Go-Car adalah jawaban untuk Uber yang kini juga bermain di segmen ojek online melalui UberMOTOR.

Selama ini memang Go-Jek terlihat cuek soal UI/UX-nya dan pembaruan kali ini berusaha memperbaiki hal tersebut. Go-Jek Februari lalu telah mengakuisisi dua perusahaan teknologi India dalam usahanya memposisikan diri sebagai perusahaan teknologi yang peduli akan kehandalan produknya.

Go-Car

Bisa dibilang pembaruan kali ini meng-highlight dua hal penting. Pertama adalah peluncuran Go-Car dan kedua adalah Go-Pay. Akhir Maret lalu, CEO Go-Jek Nadiem Makarim sempat mengatakan ingin membuat layanan reservasi taksi bernama Go-Car. Ternyata Go-Car melangkah lebih jauh sebagai penantang Uber dan GrabCar. Sejauh ini saya belum menemukan kendaraan Go-Car di sekitar tempat saya berada, tapi seperti halnya UberMOTOR saya ekspektasikan kondisi ini akan berangsur-angsur berubah. Go-Car saat ini baru tersedia di Jakarta.

Go-Jek versi 2.0 dengan Go-Car
Go-Jek versi 2.0 dengan Go-Car

Yang menjadi pertanyaan tentu saja mengapa konsep Go-Car berubah dari layanan reservasi taksi menjadi layanan pemesanan mobil? Apakah pernyataannya dulu sekedar kamuflase layanan sesungguhnya, yang secara legal belum diatur oleh undang-undang?

Go-Pay

Pembaruan lain yang terlihat remeh tapi sebenarnya sangat penting untuk perkembangan Go-Jek adalah Go-Pay. Sebagai bentuk evolusi Go-Jek credit, Go-Pay adalah cashless system yang bisa digunakan untuk membayar Go-Ride, Go-Car, Go-Food, Go-Tix, Go-Mart, Go-Box, dan Go-Send. Untuk membuatnya efektif dan mudah diterima masyarakat, Go-Jek bekerja sama dengan 3 bank terbesar di Indonesia, BCA, Mandiri, dan BRI, agar konsumen bisa langsung melakukan top up ke virtual account Go-Jek. Tidak perlu lagi mengeluh jika pengemudi Anda tidak punya kembalian saat membayar dengan uang tunai.

Pembaruan lain

Ada sejumlah perbaikan yang diimplementasikan di Go-Food dan Go-Mart untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Khusus untuk Go-Food, Go-Jek kini membedakan biaya antar untuk merchant mitra dan yang bukan. Pembelian di merchant mitra hanya dikenakan biaya antar Rp 5000, sedangkan non-mitra dikenakan biaya antar Rp 15.000. Sebelumnya biaya antar yang diterapkan untuk Go-Food adalah Rp 10.000.

Saya juga melihat ada sedikit twist yang diberikan Go-Jek untuk membedakan aplikasinya di platform iOS dan Android. Aplikasi Go-Jek untuk iOS memiliki header berwarna putih, sementara untuk Android menggunakan header berwarna hitam. Belum jelas apakah ada maksud lain untuk perbedaan ini.

Go-Jek termasuk dalam jajaran aplikasi terbaik di Google Play Indonesia sepanjang tahun 2015. Khusus untuk Google Play saja, jumlah unduhan aplikasnya mencapai antara 5 juta hingga 10 juta unduhan.

Dengan pembaruan ini Go-Jek berusaha memberikan pernyataan bahwa layanannya, setelah perolehan investasi dari dua investor besar, Sequoia Capital dan DST Global, tetap berusaha untuk memperbaiki diri. Kita tunggu apakah perbaikan kali ini juga meningkatkan unsur kehandalan (reliabilitas) dan ketepatan GPS aplikasi.

Application Information Will Show Up Here

Aerotrans Gandeng Indosat Ooredoo, Kembangkan Layanan Penyewaan Kendaraan Online

Aerotrans Service Indonesia, sebuah anak perusahaan Garuda Indonesia, dikabarkan telah menandatangani nota kesepakatan (MoU) dengan Indosat Ooredoo dalam hal pengembangan aplikasi penyewaan mobil, serupa dengan Grab dan Uber.

Diberitakan Aerotrans akan segera meluncurkan aplikasi dan mungkin layanannya dalam tiga sampai enam bulan mendatang. Keputusan Aerotrans ini diambil mengingat pemerintah telah memutuskan untuk memberikan izin layanan seperti Grab dan Uber untuk beroperasi di Indonenesia.

Presiden Direktur Aerotrans Service Indonesia Daan Darmahan Raihin mengungkapkan kerja sama dengan Indosat Ooredoo untuk pengembangan aplikasi mobile ini akan menciptakan peluang bisnis lainnya bagi Aerotrans memanfaatkan produk dan jasa yang telah mereka miliki.

Aerotrans juga dikabarkan akan menambah hingga 3000 armada dalam dua hingga tiga tahun ke depan dan mengembangkan sistem sewa berbasis online dengan menjalin kemitraan dengan perusahaan penyewaan mobil lainnya.

Menurut pemberitaan Jakarta Globe, beberapa fitur yang akan di bawa dalam aplikasi Aerotrans adalah kemampuan perusahaan melacak lokasi, konsumsi bahan bakar kendaraan dan perilaku pengemudi. Sesuatu yang diklaim akan membuat lebih aman dan lebih efisien.

Untuk informasi Indosat Ooredoo sebelumnya juga mendukung aplikasi layanan pemesanan taksi berbasis online myTRIP.

Rencana masuknya Aerotrans ke bisnis penyewaan kendaraan secara online ini bisa jadi menandakan sudah tidak ada lagi polemik mengenai regulasi yang selama ini dipermasalahkan. Aerotrans akan meramaikan persaingan antara Uber, Grab, dan perusahaan taksi yang melengkapi layanannya dengan aplikasi. Sebuah persaingan yang semoga saja berimbas pada persaingan kualitas sehingga konsumen dapat memperoleh opsi terbaik.

UberMOTOR Hadir Mulai Hari Ini di Jakarta

Setelah hadir dengan branding UberMOTO di Thailand dan India, Uber akhirnya mulai hari ini menawarkan layanan UberMOTOR di Jakarta. UberMOTOR bakal berkompetisi dengan Go-Jek dan GrabBike yang sudah lebih dulu beroperasi. Setidaknya, kini pertarungannya tidak lagi hanya two horse race. UberMOTOR mengklaim menjadi layanan ojek online termurah dengan tarif dasar 1000 Rupiah, kemudian tarif per km 1000 Rupiah atau per menit 100 Rupiah.

Kehadiran layanan berbasis ojek Uber di Jakarta sudah dapat diperkirakan setelah mereka meluncurkan pilot project di Thailand akhir Februari lalu. Tak bisa dipungkiri bahwa dengan kondisi lalu lintas Jakarta yang padat, transportasi berbasis kendaraan roda dua menjadi alternatif solusi yang logis untuk menembus kemacetan.

uberMOTOR-Screenshot-App-copy-1

Di saat peluncurannya, Uber menyebutkan ketersediaan layanan UberMOTOR akan terbatas dan mereka mengundang pengemudi ojek untuk menjadi mitra. Dengan jumlah pengemudi Go-Jek dan Grab yang sudah berjumlah puluhan ribu di Jakarta saja, saya cukup bertanya-tanya apakah bakal ada puluhan ribu pengemudi ojek lain yang belum bergabung dengan kedua layanan tersebut.

Uber menyebutkan kelengkapan yang diberikan untuk penumpang adalah helm. Tidak disebutkan apakah Uber juga memberikan asuransi untuk setiap perjalanan menggunakan UberMOTOR, padahal hal tersebut sudah diusulkan menjadi hal wajib untuk layanan ojek online.

Untuk mendorong konsumen mencoba layanan UberMOTOR, Uber menawarkan perjalanan gratis bagi pengguna pertama hingga 11 Juli 2016 menggunakan kode promosi “UBERMOTOR”. Dibandingkan Go-Jek, Uber menawarkan fleksibilitas pembayaran yang lebih luas, serupa dengan Grab, melalui uang tunai, kartu debit (Mandiri), dan kartu kredit.

Saat ini, di aplikasi Uber yang terinstalasi di ponsel saya, belum saya temukan opsi berkendara dengan UberMOTOR. Yang jelas, kehadiran UberMOTOR bakal menjadi lawan yang lebih seimbang ketimbang LadyJek atau Blu-Jek yang sudah tidak terlihat lagi di jalanan Jakarta.

Application Information Will Show Up Here

Selain dengan Express Group, myTRIP Buka Kesempatan Bermitra dengan Moda Transportasi Lainnya

Layanan transportasi umum di Indonesia menjadi lebih bervariasi dengan kehadiran layanan on-demand. Motor hingga mobil pribadi milik masyarakat bisa menjadi sarana transportasi bagi warga. Demikian juga transportasi dengan pelat kuning atau yang memiliki ijin resmi. Pemesanan melalui aplikasi untuk layanan transportasi umum seperti taxi juga sudah mulai banyak dihadirkan.

Selain Grab yang dahulu kita kenal dengan fitur GrabTaxi, salah satu aplikasi yang mencoba memfasilitasi layanan pemesanan taksi resmi adalah myTRIP. myTRIP adalah aplikasi angkutan umum karya anak bangsa. Aplikasi ini  dibuat dan diluncurkan oleh PT Solusi Integrasi Transportasi Utama (PT SITU) yang didukung oleh Indosat Ooredoo.

“Latar belakang dibuatnya aplikasi myTRIP adalah ketika kami menyaksikan padatnya lalu lintas ibu kota yang dipenuhi kendaraan pribadi. Kemacetan akan terus terjadi di masa yang akan datang bila masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi ketimbang angkutan umum. Oleh karena itulah kami ciptakan aplikasi angkutan umum yang ramah, inovatif dan praktis,” kata perwakilan PT Solusi Integrasi Transportasi Utama (SITU) Wiwi Yahya.

Aplikasi myTRIP merupakan singkatan dari Trasportasi Ramah Inovatif dan Praktis. Tak hanya untuk taksi, myTRIP dikembangkan untuk mengakomodasi berbagai jenis moda transportasi, termasuk bus dan penyewaan mobil.

Menjalin kemitraan dengan Express Group

Penggunaan myTRIP sangatlah mudah. Pengguna hanya tinggal melakukan pemesanan taksi secara online dengan aplikasi yang saat ini sudah bisa diunduh di platform android dan menyusul di iOS. Setelah pemesanan berlangsung pengguna tinggal menunggu sampai ada konfirmasi dari contact center dan sopir akan melakukan penjemputan.  Saat ini myTrip sudah melakukan kemitraan dengan PT Express Group dan telah disiapkan di sekitar 4 ribu armada taksi Express.

“Siapapun bisa bermitra dengan myTRIP. Rencana ke depan myTRIP adalah membuka kerja sama dengan operator taksi lainnya di Indonesia. Dengan jumlah armada yang besar, maka kami dengan bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan,” kata Wiwi.

Untuk menambah pilihan pemesanan transportasi umum melalui aplikasi, rencana ke depan myTrip juga akan menyediakan pemesanan transportasi khusus ke bandara, terintegrasi dengan moda transportasi umum lainnya, seperti TransJakarta dan Metromini.

Sementara itu, myTRIP juga mengembangkan akun korporasi untuk memudahkan perusahaan yang ingin melakukan pemesanan transportasi. Detil informasi tanggal, waktu, lama, biaya dan rute dari tiap-tiap perjalanan anggota/karyawan bisa dikombinasikan untuk membedakan pelanggan perorangan dan perusahaan.

Untuk pembayaran, myTRIP menyediakan pilihan Multi Payment System, seperti cash, voucher, e-wallet, dan kartu kredit. Tahun 2016 ini selain menambah pilihan fitur, myTRIP juga memiliki target menambah jumlah pengguna.

“myTRIP memberikan promo menarik bagi setiap pengguna smartphone yang mengunduh myTRIP. Salah satunya adalah promo free ride. Free ride didapat secara otomatis dan berlaku untuk pemesanan taksi pertama,” tuntas Wiwi.

Application Information Will Show Up Here

Apaja Rilis Aplikasi Android, Mudahkan Pengguna Dapatkan Info KRL dan TransJakarta

Apaja (Aplikasi Navigasi Angkutan Umum di Jakarta) baru saja merilis mobile app pertamanya di Google Play. Apaja merupakan sebuah aplikasi sosial navigasi yang berfokus pada angkutan umum di Jakarta. Apaja ingin menghadirkan solusi lengkap untuk pengguna angkutan umum, dari pengguna harian hingga yang sesekali saja.

Latar belakang pengembangan Apaja diawali dari kegelisahan akan kemacetan lalu lintas Jakarta. Dengan segala masalah kemacetan di Jakarta, angkutan umum menjadi fokus utama akhir-akhir ini untuk dioptimalkan penggunaannya, untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi yang membuat jalan semakin padat.

Namun saking banyaknya pilihan yang ada, dengan segala rute angkutan yang berbeda, banyaknya tipe angkutan dan tarif, termasuk kurangnya informasi, menjadikan orang merasa malas dan bingung untuk menggunakan alat transportasi masal tersebut. Data tersebut sekaligus menjadi penyebab kenapa hanya 27% dari populasi Jakarta yang menggunakan angkutan umum.

Di sinilah Apaja ingin berperan. Apaja membawa beragam fitur untuk membantu masyarakat dalam menggunakan angkutan umum. Sistem navigasi Apaja memungkinkan penggunanya untuk bernavigasi dengan mudah di Jakarta menggunakan KRL dan TransJakarta (untuk versi mobile app). Untuk pengguna kereta, Apaja menyediakan Jadwal Kereta untuk semua stasiun di Jabodetabek.

Alat transportasi ibukota seperti Metromini, Kopaja, Kopami, dan sebagainya sudah terintegrasi pada versi web Apaja dan akan segera ditambahkan pada versi mobile app. Rute-rute yang terintegrasi meliputi seluruh area DKI Jakarta dan terkoneksi dengan daerah suburban (Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).

Sebagai sebuah social platform, Apaja juga membawa Sistem Lapor. Sistem ini didesain agar pengguna dapat berkontribusi dengan memberikan informasi mengenai situasi di lapangan seperti seberapa ramai stasiun, jika bus atau angkot melakukan kebiasaan buruk (ngetem, oper penumpang, ugal-ugalan dll) dan juga jika ada data/rute yang salah. Informasi ini akan menolong pengguna lain untuk menghindari stasiun yang sangat padat, melaporkan bus dan angkot yang melakukan kebiasaan buruk, dan membantu meningkatkan kualitas data untuk seluruh jaringan angkutan umum.

Apaja Android Apps

Dalam proses pengembangan Apaja saat ini sedang mengintegrasikan beragam angkot dari DKI Jakarta (Mikrolet dan KWK), dan juga rute bis besar seperti, Mayasari Bakti, PPD, Damri, dan sebagainya. Tujuannya adalah untuk menyediakan rute alternatif bagi pengguna Apaja, dengan perbandingan harga dan kenyamanan. Selain itu, integrasi ini juga akan menyediakan kelengkapan koneksi antara DKI Jakarta dan daerah suburban.

Pembaruan Apaja yang meliputi peluasan cakupan layanan akan segera dirilis awal Maret depan. Termasuk pembubuhan fitur laporan data transportasi di Jakarta. Tahun ini juga ditargetkan aplikasi di platform iOS akan diluncurkan ke publik.

Application Information Will Show Up Here