Astralis Kini Punya Tim Rainbow Six, Tiket The International 10 Belum Dijual

Sebulan menjelang The International 10, Valve masih belum menjual tiket dari kompetisi tersebut. Sementara itu, liga League of Legends Tiongkok menunjukkan trofi baru yang dibuat oleh perusahaan perhiasan Tiffany and Cos. Astralis mengungkap bahwa mereka punya tim Rainbow Six yang akan bertanding di Amerika Utara, sementara TSM FTX buat tim Call of Duty: Mobile.

Astralis Akuisisi Disrupt Gaming, Jajaki Skena Esports Rainbow Six di Amerika Utara

Astralis baru saja mengakuisisi tim Rainbow Six dari Disrupt Gaming. Dengan ini, organisasi esports asal Eropa itu resmi melebarkan sayap mereka ke Amerika Utara. Melalui akuisisi ini, Astralis akan menguasai aset, staf penting, dan fasilitas milik Disrupt Gaming. Selain itu, tim Rainbow Six Disrupt Gaming akan berganti nama menjadi Astralis US. Mereka akan bertanding di liga Rainbow Six untuk kawasan Amerika Utara.

“Melakukan ekspansi ke Amerika Utara dan menjajaki Rainbow Six NA League adalah rencana besar untuk kami,” kata Pendiri dan Chief Revenue Officer, Astralis, Jakob Lund Kristensen, seperti dikutip dari Esports Insider. “Kami ingin membawa sesuatu yang baru dan menarik bagi fans Rainbow Six. Pada saat yang sama, kami ingin memberikan tim baru yang berlaga di liga dan game baru bagi semua fans Astralis di dunia.”

LPL Perkenalkan Trofi Baru, Buatan Tiffany and Co.

League of Legends Pro League (LPL) menunjukkan Silver Dragon Cup yang baru. Trofi tersebut dibuat oleh perusahaan perhiasan Tiffany and Co. dalam rangka untuk merayakan ulang tahun League of Legends ke-10 di Tiongkok. Informasi terkait Silver Dragon Cup baru tersebut diumumkan pertama kali pada LPL Summer Final, yang digelar di Hangzhou Olympic Sports Centre. Trofi itu ditempa oleh Shen XinPei, seorang Seniman Warisan Budaya Takbenda asal Tiongkok. Salah satu material yang digunakan untuk menempa trofi tersebut adalah kepingan dari Silver Dragon Cup yang lama.

Di Silver Dragon Cup baru, Anda akan menemukan ukiran nama dari tim-tim yang pernah memenangkan LPL Spring dan Summer Finals, termasuk EDward Gaming, tim esports yang memenangkan LoL Pro League pertama pada 2013. Kali ini merupakan kali kedua Tiffany and Co. bekerja sama dengan LoL Esports di Asia. Sebelum ini, Tiffany and Co. bekerja sama dengan liga League of Legends Korea untuk membuat cincin dan gelang yang menjadi bagian dari koleksi Tiffany 1837 Makers. Perhiasan tersebut juga diberikan pada setiap pemenang dari LCK selama tiga tahun, menurut laporan Esports Insider.

Kingston FURY Kerja Sama dengan Cloud9

Organisasi esports asal Amerika Utara, Cloud9, telah menjalin kerja sama dengan Kingston FURY. Melalui kerja sama ini, Kingston FURY akan menjadi rekan RAM resmi dari Cloud9. FURY adalah salah satu sub-merek milik Kingston, yang dikenal sebagai produsen RAM, SSD, dan memory cards. Melalui FURY, Kingston mencoba untuk membuat produk yang fokus pada performa. Mengingat HyperX telah dijual ke HP, FURY jadi satu-satunya sub-merek Kingston yang fokus pada performa. Saat ini, FURY merupakan merek untuk RAM performa tinggi yang digunakan di gaming PC.

“Kingston terus mendedikasikan diri untuk komunitas game dan esports, dengan mendesain produk yang dibuat secara khusus untuk para gamers dan tech enthusiasts,” kata Senior Director of Marketing, Kingston, Craig Tilmont, seperti dikutip dari Esports Insider. “Kami senang karena bisa bekerja sama dengan Cloud9, yang akan menggunakan RAM Kingston FURY di perangkat gaming mereka.”

TSM FTX Perkenalkan Tim CoD: Mobile

TSM FTX mulai menjajaki skena esports Call of Duty: Mobile setelah mengakuisisi tim dari Truly. Tim tersebut terdiri dari Solid, Cyzu, TipWrath, Hihi, Gamer, Slothy, dan haxs. Tim tersebut pertama kali bertanding di bawah nama TSM FTX pada babak playoffs dari CoD: Mobilw World Championship 2021, yang digelar pada 4-5 September 2021 kemarin. Dari babak playoffs tersebut, akan dipilih dua tim terbaik untuk mewakili kawasan Amerika Utara di 2021 World Championship Finals.

Pada Juni 2021, TSM menandatangani kontrak naming rights dengan bursa cryptocurrency, FTX. Ketika itu, mereka mengungkap bahwa mereka akan menggunakan dana yang mereka dapatkan untuk melakukan ekspansi global, termasuk menjajaki kompetisi mobile esports. Tak lama setelah itu, TSM mempekerjakan Jeff “SuiJeneris” Chau sebagai Director of Mobile. Chau adalah mantan pemain Vainglory profesional. Selain itu, dia juga pernah bekerja di Team Liquid dan Immortals, lapor Dot Esports.

Valve Belum Berikan Informasi Soal Penjualan Tiket TI10

The International 10 akan digelar pada awal Oktober mendatang. Namun, sampai saat ini, Valve belum memberikan informasi tentang penjualan tiket dari TI10. Tahun lalu, untuk pertama kalinya, penyelenggaraan The International harus ditunda karena pandemi COVID-19. Pada tahun ini, Valve kembali harus menunda TI10 sekitar dua bulan dari jadwal semula. Alasannya karena Sports Federation menolak untuk mengategorikan esports sebagai olahraga. Jadi,  sulit bagi para peserta TI10 untuk mendapatkan visa ke Swedia. Pada akhirnya, Valve memutuskan untuk memindahkan lokasi penyelneggaraan The International, dari Swedia ke Romania. Meskipun begitu, Valve belum mengeluarkan ketentuan terkait penonton offline untuk TI10 karena kemunculan varian baru dari COVID-19. .

“Kami harap, kami sudah bisa memberikan informasi tentang tiket dari TI10 saat ini. Namun, varian Delta memunculkan tantangan baru dalam usaha kami untuk mengadakan kompetisi offline yang aman,” ungkap Valve, menurut laporan Dot Esports. Jika pemerintah Romania mengubah peraturan terkait kedatangan wisatawan mancanegara, hal ini juga akan memengaruhi orang-orang yang ingin menonton TI10 secara langsung. Karena itu, sampai sekarang, Valve belum berani mengungkap tentang penjualan tiket TI10.

Rainbow Six Siege akan Dipertandingkan dalam PlayStation Tournaments Open Series

Game developer terkemuka asal Perancis, Ubisoft, baru saja mengumumkan bahwa Tom Clancy’s Rainbow Six Siege akan masuk ke dalam PlayStation Tournaments Open Series. PlayStation Tournaments Open Series sendiri merupakan seri turnamen mingguan dan bulanan yang diadakan oleh Sony secara online untuk game-game yang berada di console PlayStation 4.

Bergabungnya Tom Clancy’s Rainbow Six Siege ke dalam PlayStation Tournaments Open Series akan dimulai pada bulan September 2021 ini. Hadirnya turnamen Tom Clancy’s Rainbow Six Siege di PlayStation Tournaments Open Series diharapkan dapat menjadi wadah para pemain dari seluruh dunia yang menginginkan permainan kompetitif.

Image Credit: Ubisoft

Para pemain Tom Clancy’s Rainbow Six Siege di platform PS4 kini dapat mengikuti turnamen yang kompetitif dalam PlayStation Tournaments Open Series setiap minggunya. Pemenang dari babak kualifikasi tiap minggunya akan bertanding kembali dalam babak Monthly Finals. Berikut ini jadwal kualifikasi untuk turnamen PlayStation Tournaments Open Series:

  • Kamis: Babak kualifikasi Asia Pasifik dan Amerika Selatan
  • Jumat: Babak kualifikasi Eropa Timur dan Amerika Utara
  • Sabtu: Babak kualifikasi Eropa Barat, Amerika Utara, dan Timur Tengah

Pemain yang ingin mengikuti PlayStation Tournaments Open Series dapat melakukan pendaftaran di website PlayStation. PlayStation Tournaments Open Series nantinya akan memperebutkan beragam hadiah mulai dari skin, avatars, mata uang R6 Credits, hingga uang tunai.

Hadirnya turnamen Tom Clancy’s Rainbow Six Siege tentunya menjadi sinyal positif atas perkembangan dunia esports. Masuknya R6S ini menandakan keinginan Sony yang lebih serius menggarap esports, setelah sebelumnya mereka juga telah mengakuisisi Evo ataupun mematenkan platform turnamen yang terintegrasi di PS5.

Sedangkan Tom Clancy’s Rainbow Six Siege sendiri merupakan game tactical FPS yang dirilis pada akhir tahun 2015 silam. Game ini merupakan satu-satunya game buatan Ubisoft yang berhasil menembus ranah esports kelas dunia. Tom Clancy’s Rainbow Six Siege mempunyai banyak turnamen esports. Turnamen terbesar tahunan bertajuk Six Invitational 2021 berhasil diselenggarakan pada Mei 2021 kemarin. Turnamen tersebut diikuti oleh 20 tim terbaik di dunia dan memperebutkan total hadiah sebesar US$3 juta atau sekitar Rp43 miliar.

First Impression Beta Rider Republic: Game Olahraga Ekstrim yang Bebas dan Menyenangkan

Usaha Ubisoft untuk menghidupkan kembali game bergenre olahraga ekstrim memang belum mendapatkan reaksi yang masif. Meskipun begitu ternyata Ubisoft tetap konsisten untuk mengembangkan genre olahraga ekstrim ini. Terlihat setelah 5 tahun merilis Steep, Ubisoft akhirnya merilis game baru serupa namun kini memiliki judul baru yaitu Riders Republic.

Pergantian nama ini kemungkinan besar dilakukan karena pergeseran tema dari yang awalnya berfokus pada ski dan snowboarding kini memiliki porsi besar kepada sepeda dan beragam aktivitas yang dapat dilakukan dengannya. Dan, bisa dibilang itulah hal terbaik yang ditawarkan dalam Riders Republic.

Ubisoft mengadakan sesi beta dari Riders Republic sejak tanggal 26 Agustus kemarin dan, harus diakui, game ini sangat menyenangkan untuk dimainkan karena membawa nostalgia game-game olahraga ekstrim di zaman PS1, sekaligus memiliki banyak potensi untuk menjadi salah satu game populer ketika dirilis nanti.

Dunia kaya dengan grafis ciamik

Salah satu perubahan positif yang dibawa Ubisoft ke dalam Riders Republic adalah membuat dunia open-world yang diusung lebih bervariatif dari Steep yang mayoritas didominasi oleh pegunungan bersalju yang monoton. Dunia taman bermain di Riders Republic memiliki berbagai macam variasi medan mulai dari ngarai dengan tebing-tebing terjalnya, hutan pinus yang lebat, hingga pegunungan bersalju.

Ubisoft benar-benar totalitas dalam menyediakan sebuah taman bermain lengkap yang mampu mengakomodasi keinginan berbagai macam pemain mulai dari melakukan aksi gila hingga sekadar berjalan-jalan sambil menikmati pemandangan yang telah disediakan. Ubisoft juga menyuntikkan elemen eksplorasi lewat berbagai titik menarik yang bisa didatangi oleh para pemain.

Pilihan olahraga ekstrim yang variatif

Selanjutnya kita membicarakan inti utama dari game ini yaitu pada olahraga ekstrim yang diusung. Di awal, kita telah menyebutkan bahwa hadirnya sepeda ke dalam game ini memang membawa nyawa baru untuk Riders Republic. Akan ada beberapa variasi sepeda yang dapat pemain gunakan mulai sepeda downhill, sepeda balap, hingga sepeda unik seperti sepeda lipat hingga sepeda pengantar es krim yang bisa didapatkan lewat event khusus.

Selain sepeda, pemain juga bisa memilih olahraga ski dan snowboard, yang kurang lebih masih sama dengan apa yang digunakan pada Steep dahulu. Serta yang terakhir adalah wingsuit dan rocketwing, kedua olahraga terakhir ini memungkinkan pemain melayang di atas dunia Riders Republic dengan rocketwing — memungkinkan pemain untuk naik kembali ke atas layaknya jetpack.

Balapan kecepatan tinggi dengan trik-trik gila

Masuk ke dalam gameplay, mayoritas event yang dapat dinikmati berfokus pada trek downhill alias dari atas ke bawah kecuali untuk rocketwing yang memungkinkan jalur balapannya untuk turun dan naik. Dan di sinilah sisi nostalgia terhadap game-game olahraga klasik sangat terasa.

Acungan jempol harus diberikan kepada Ubisoft yang mampu membuat balapan di dalam game ini terasa cepat dan intens. Apalagi dengan kombinasi yang berimbang antara jalanan menurun cepat, belokan tajam, dan lompatan yang memberikan waktu bagi para pemain untuk melakukan trik-trik menakjubkan; yang terasa sangat memuaskan bila berhasil dilakukan.

Namun semua aksi tersebut bukan tanpa resiko. Karena, ketika pemain terjatuh ataupun melewatkan checkpoint maka mereka harus mundur kembali ke momen yang dilalui sebelumnya.

Dan sisi negatifnya adalah para pembalap lain akan terus melaju dan meninggalkan Anda. Hal ini membuat balapan semakin intens karena pemain tahu bahwa satu kesalahan saja memiliki konsekuensi besar yang bisa melemparkan mereka ke urutan belakang.

Bermain bersama maupun sendiri tidak masalah

Ubisoft memang kelihatannya terobsesi untuk membuat game open-world mereka mampu meleburkan antara pengalaman bermain sendiri dan multiplayer. Dan setidaknya mereka akhirnya berhasil menghadirkan pengalaman yang cukup merata baik bagi mereka yang bermain sendiri maupun bersama pemain lainnya dalam game ini.

Karena dunia Riders Republic sejak awal telah dipenuhi dengan pemain yang tersebar di seluruh map. Para ‘pemain’ ini memang hanyalah bot yang gerakannya diambil dari data gerakan pemain lainnya. Sehingga para pemain tersebut memang hanya akan memenuhi dunia menemani pemain. Namun sisi baiknya adalah setidaknya mereka membuat dunianya terasa lebih hidup.

Untuk benar-benar bermain dengan pemain lainnya, para pemain bisa mengikuti event multiplayer ataupun balapan masal yang biasanya diadakan setiap beberapa menit. Namun harus kami peringatkan bahwa seperti game-game multiplayer pada umumnya, event balapan melawan pemain lain ini akan cenderung kacau dan tidak terkontrol.

Karenanya, para pemain harus ekstra bersabar apalagi bila ingin menang dalam lomba tersebut. Selain balapan, pemain juga dapat mengikuti event trik untuk sepeda dan snowboard yang menguji kemampuan para pemain untuk melakukan trik akrobat dengan nilai tertinggi melawan pemain lainnya.

Verdict

Riders Republic adalah impian dari Ubisoft untuk mengembangkan game open-world seperti Forza Horizon untuk olahraga ekstrim. Dan dari beta yang telah kami jajal, Ubisoft bisa dibilang telah mampu memberikan pengalaman yang cukup solid dan menyenangkan.

Dunia yang ditawarkan cukup luas untuk dieksplorasi dan memang didesain untuk mengakomodasi para pemainnya untuk melakukan trik-trik akrobatik. Namun absennya mini-map yang digantikan dengan sistem layaknya kompas memang terkadang membingungkan.

Sayangnya, game ini tidak menyediakan daftar trik dengan kombinasi tombol apa yang bisa dilakukan. Jadi, cukup membingungkan bagi mereka yang baru pertama kali bermain untuk mengeluarkan trik spesifik yang terkadang merupakan misi opsional dalam game-nya.

Meskipun begitu, bila pemain memang mau menginvestasikan waktunya untuk mempelajari trik-trik dan menghafalnya, hal tersebut akan sangat memuaskan, ditambah dengan animasi gerakan dalam game-nya yang cukup luwes dan realistis.

Ubisoft bisa dibilang telah memiliki pondasi yang kuat untuk membuat game ini populer saat dirilis pada 28 Oktober nanti. Namun tugas besar tentunya menanti untuk memasarkan game ini kepada gamer yang lebih luas, karena game ini merupakan seri game baru yang terhitung masih di bawah radar para gamer.

Tencent Beli Saham Stunlock Studios, Animasi PUBG Digarap Produser Hollywood

Epic Games mengakuisisi Sketchfab pada minggu lalu. Tak hanya itu, Tencent juga membeli mayoritas saham dari Stunlock Studios, developer dari Battlerite Royale. Sementara itu, Ubisoft mengumumkan bahwa server Tom Clancy’s Elite Squad bakal tutup pada Oktober 2021.

Tencent Jadi Pemegang Saham Mayoritas di Stunlock Studios

Tenceng mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi saham di Stunlock Studios. Dengan begitu, mereka kini menjadi pemegang saham mayoritas dari developer game asal Swedia tersebut. Namun, pembelian saham ini tidak akan memengaruhi struktur perusahaan dan Stunlock akan tetap beroperasi seperti biasa. Tencent hanya akan memberikan dukungan strategis. CEO Stunlock Studios, Rickard Frisegård mengatakan, investasi dari Tencent ini merupakan bukti kepercayaan mereka akan kualitas game-game buatan Stunlock.

Didirikan di Skövde pada 2010, Stunlock Studios telah mengembangkan beberapa game seperti Bloodline: Champions, Dead Island: Epidemic, dan yang paling baru, Battlerite Royale, lapor GamesIndustry. Pada 2016, Stunlock bekerja sama dengan Tencent untuk merilis Battlerite di Tiongkok. Dan pada 2019, Tencent membeli sedikit saham di Stunlock. Kini, Tencent membeli lebih banyak saham dari Stunlock.

PLAY Interactive Adakan Program Pendanaan untuk Developer Indie Malaysia

PLAY Interactive memperkenalkan program pendanaan untuk developer game indie asal Malaysia. Program yang dinamai PLAY Game Development Co-Investment Fund ini bertujuan untuk membantu studio Malaysia meluncurkan game mereka. Secara total, program ini menawarkan dana sebesar RM1 juta (sekitar Rp3,4 miliar). Setiap developer yang terpilih untuk masuk dalam program ini akan mendapatkan uang paling banyak sebesar RM100 ribu (sekitar Rp342 juta), lapor IGN.

PLAY Interactive merupakan publisher dari Valthirian Arc Hero School Story mili Agate.

Developer yang terpilih untuk ikut dalam program PLAY Interactive ini harus  bisa menyelesaikan game mereka dalam waktu dua tahun setelah mereka menerima uang. Game buatan para developer lalu akan dirilis oleh PLAY Interactive. Program investasi ini tersedia untuk developer yang ingin membuat game di PC, PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series X|S, Nintendo Switch, dan mobile. Program itu juga tersedia untuk developer yang hendak melakukan porting dari sebuah game ke platform lain.

Produser Hollywood Bakal Garap Produksi Seri Animasi PUBG

PUBG akan diadaptasi menjadi seri animasi. Krafton Inc. menunjuk Adi Shankar — yang pernah menjadi Executive Producer dari Castlevania — untuk memimpin proyek pembuatan animasi PUBG tersebut. Shankar mengaku bangga atas kesempatan yang diberikan oleh Krafton.

“Sejak PUBG dirilis pada 2017, saya telah memainkan game battle royale itu dan mengalahkan banyak orang di Battlegrounds,” kata Shankar, seperti dikutip dari IGN. “Saya berterima kasih pada Krafton karena telah memberikan kepercayaan untuk merealisasikan visi saya sebagai pembuat film. Bagi saya, proyek animasi ini merupakan bagian dari usaha untuk mengeratkan industri game dengan Hollywood.”

Ubisoft Bakal Tutup Tom Clancy’s Elite Squad

Ubisoft mengumumkan bahwa mereka akan menutup Tom Clancy’s Elite Squad, mobile game RPG yang bisa dimainkan secara gratis. Mereka mengungkap, server dari game itu akan resmi tutup pada 4 Oktober 2021. Diluncurkan pada 4 Oktober 2020, Elite Squad memungkinkan pemain untuk memainkan karakter-karakter dari IP Tom Clancy, seperti Rainbow Six, Ghost Recon, The Division, Splinter Cell, H.A.W.X, dan EndWar, menurut laporan GamesIndustry.

Ubisoft mengumumkan bahwa Elite Squad akan resmi tutup pada Oktober 2021.

Pada tahun lalu, Elite Squad sempat dikritik karena menggunakan logo tangan terkepal — yang sering diasosiasikan dengan gerakan Black Power — sebagai simbol dari organisasi teroris. Sementara itu, pada minggu lalu, Ubisoft juga mengumumkan game arena shooter baru mereka, Tom Clancy’s XDefiant. Game free-to-play itu juga akan menampilkan sejumlah karakter dari franchise Tom Clancy.

Epic Games Akuisisi Sketchfab

Minggu lalu, Epic mengungkap bahwa mereka telah membeli 3D marketplace, Sketchfab. Dengan ini, Epic ingin memudahkan para kreator untuk mengakses konten 3D, AR, dan VR. Meskipun telah diakuisisi oleh Epic, Sketchfab tidak akan melakukan rebranding dan mereka juga akan tetap beroperasi secara mandiri. Kerja sama antara Epic dan Sketchfab dimulai ketika platform marketplace 3D itu mendapatkan Epic Megagrant pada Maret 2021.

“Tim Sketchfab berhasil menyediakan konten 3D melalui internet, memudahkan semua orang untuk mengedit dan merilis konten online,” kata Vice President dan General Manager, Unreal Engine, Marc Petit, seperti dikutip dari GamesIndustry. “Seiring dengan bertambahnya jumlah pengguna teknologi 3D, permintaan akan solusi berbasis web juga terus naik. Kami senang karena kami bisa bekerja sama dengan tim Sketchfab untuk memberdayakan lebih banyak kreator.”

Ubisoft Umumkan Game Shooter Free-to-play Terbarunya, Tom Clancy’s XDefiant

Ubisoft akhirnya secara resmi mengumumkan game shooter gratis terbarunya yang terungkap memiliki nama Tom Clancy’s XDefiant. Dari yang mereka tunjukkan di trailer perdananya, keihatannya game ini akan menggunakan formula dari Overwatch dan Call of Duty.

Tom Clancy’s XDefiant akan menjadi game first person shooter (FPS) 6vs6 yang menggunakan karakter-karakter dari semesta Tom Clancy dengan masing-masing keunikannya. Setiap kelas akan memiliki persenjataan dan kemampuan yang berbeda-beda.

Ada empat faksi yang akan masuk ke dalam game ini yaitu Cleaners (Assault), Wolves (Tank), Echelon (Support), dan juga Outcasts (Healer). Sama seperti di Overwatch, nantinya setiap karakter akan memiliki kemampuan dan juga ultra masing-masing.

Uniknya, game ini dideskripsikan sebagai “adu tembak cepat yang dipertemukan dengan mosh pit punk-rock” — yang cukup aneh mengingat game shooter milik Tom Clancy biasanya bertema serius.

Hal ini bahkan diperkuat lewat penjelasan di website-nya yang mengatakan bahwa XDefiant akan mengajak para pemain ke garis depan dari semesta Tom Clancy di lokasi ikonik dalam kekacuan penuh warna.

Pergeseran tema ini pun berlanjut ke dalam gameplay karena Xdeviant terasa lebih kasual dan tidak terlalu taktis seperti game-game Tom Clancy sebelumnya. Gameplay yang ditawarkan dalam game ini lebih mirip Call of Duty lewat map sempit serta adu tembak yang cepat dan intens.

Di website resminya, Ubisoft memastikan ada dua macam game mode untuk XDeviant, yaitu Domination dan Escort. Ubisoft juga menitikberatkan pengalaman game-nya pada kostumisasi karakter, persenjataan, dan juga kombinasi kemampuannya dalam peperangan.

Namun hal ini memang tidak mengejutkan karena XDeviant dikembangkan oleh Ubisoft San Francisco yang dipipimpin oleh Mark Rubin. Mark sendiri sebelumnya bekerja untuk Activision sebagai produser eksekutif dari Call of Duty: Modern Warfare.

Para pemain yang berminat untuk mendaftar playtest-nya bisa langsung mendatangi website resmi XDefiant. Sedangkan game-nya akan hadir untuk platform PC, PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series X|S, dan juga Stadia dan akan mendukung cross-play. Rencananya XDeviant akan dirilis pada 5 Agustus 2021 mendatang untuk wilayah Amerika dan Kanada saja. Sedangkan wilayah lain akan menyusul.

Rainbow Six Ectraction dan Rider Republic Ditunda Tanggal Rilisnya

Penundaan perilisan video game mungkin menjadi hal yang lumrah saat ini. Apalagi mengingat sudah banyak kasus perilisan yang tergesa-gesa malah membuat para gamer yang telah menunggu marah karena game-nya tidak jauh dari ekspektasi.

Seperti tidak ingin hal tadi terjadi, Ubisoft kini mengumumkan bahwa dua game terbaru mereka yaitu Tom Clancy’s Rainbow Six Extraction dan juga Riders Republic akan ditunda perilisannya.

Ubisoft mengatakan bahwa meereka mengubah tanggal rilis agar dapat mengumpulkan lebih banyak feedback dari para pemain.

Image credit: Ubisoft

“Tujuan dari keputusan untuk menunda kedua game ini adalah untuk memberikan lebih banyak kesempatan bagi para pemain untuk menguji (game tersebut), bermain langsung, dan memberikan feedback untuk memastikan bahwa kami membawa pengalaman terbaik dan memungkinkan kedua game tersebut mencapai potensi maksimalnya.” Ungkap Ubisoft dalam blog update-nya.

Ubisoft merasa bahwa keputusan mereka untuk menjadwalkan ulang perilsan kedua game mereka tersebut merupakan keputusan yang tepat untuk para fans dan juga performa jangka panjang dari game-nya.

Riders Republic kini direncanakan untuk dirilis pada 28 Oktober 2021 mendatang. Sedangkan Rainbow Six Extraction harus mundur hingga tahun depan, tepatnya pada Januari 2022. Penundaan ini sebenarnya merupakan penundaan kedua kali bagi kedua game tersebut.

“Ambisi kami terhadap Rainbow Six Extraction adalah untuk menghadirkan pengalaman AAA lengkap, yang mengubah cara Anda bermain dan berpikir tentang game kooperatif. Kami memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan waktu tambahan untuk mewujudkan visi ini sebagaimana mestinya pada Januari 2022.”  Ujar Ubisoft untuk Rainbow Six Extraction.

Image credit: Ubisoft

Rainbow Six Extraction sebenarnya bukanlah game yang benar-benar baru. Pada awalnya game ini direncanakan untuk menjadi ekspansi untuk Rainbow Six: Siege dengan nama Rainbow Six Quarantine. Setelah pengumumannya pada gelaran E3 2019, game ini memang seakan menghilang hingga akhirnya muncul kembali tahun ini dan berganti nama menjadi Extraction.

Sedangkan Riders Republic juga telah dikerjakan sejak 2017 lalu oleh Ubisoft Annecy yang sebelumnya mengerjakan game olahraga Ubisoft sebelumnya, Steep. Bila sebelumnya mayoritas olahraga ekstrim yang diangkat berhubungan dengan salju, Riders Republic lebih bervariasi mulai dari sepeda gunung, snowboarding, hingga wingsuit.

Ubisoft Akhirnya Umumkan Assassin’s Creed Infinity Sebagai “Live-Service”

Muncul sebagai pengganti Prince of Persia, seri Assassin’s Creed tumbuh dan berkembang menjadi seri utama dari Ubisoft. Sempat mengalami evolusi pada seri Origin, Assassin’s Creed tetap menjadi seri game paling favorit milik Ubisoft.

Setelah 3 game sebelumnya mengadaptasi sistem action-RPG, kini Ubisoft akhirnya mengumumkan bahwa mereka akan melakukan evolusi lagi terhadap franchise ini ke depannya.

Secara resmi Ubisoft akhirnya membeberkan bahwa game mereka selanjutnya akan bernama Assassin’s Creed Infinity. Game baru ini nantinya akan mengalami perubahan dari yang awalnya merupakan game tahunan dengan latar spesifik yang berbeda-beda setiap serinya menjadi sebuah game dengan konsep “live-service”.

Assassin’s Creed Unity (Image credit: Ubisoft)

Infinity nantinya akan mengusung platform online yang kontennya akan terus berkembang hingga bulanan dan bahkan tahunan pasca game-nya dirilis. Game-game yang akan berada dalam platform tersebut akan menawarkan latar atau timeline Assassin yang berbeda-beda namun semuanya tetap akan tersambung.

Ubisoft mengatakan kepada Bloomberg bahwa mereka ingin melebihi ekspektasi dari para fans yang telah meminta agar seri Assassin’s Creed mengambil pendekatan yang lebih kohesif. Dua studio utama Ubisoft yaitu Ubisoft Montreal dan Ubisoft Quebec akan bertanggung jawab penuh dalam pengembangan dan keberlangsungan proyek Assassin’s Creed Infinity ini ke depannya.

Meskipun telah diumumkan namun Ubisoft menyebutkan bahwa Infinity masih dalam pengembangan awal. Namun disebutkan bahwa nantinya Infinity akan dikembangkan dengan mengambil inspirasi dari game-game layanan online seperti GTA Online dan Fortnite yang memang mampu bertahan hingga bertahun-tahun lewat tambahan konten baru secara berkala.

Assassin’s Creed Series (image credit: Ubisoft)

Ubisoft juga sebenarnya sudah berhasil membuat game yang menggunakan sistem online dengan update konten berkala ini seperti pada The Crew 2 yang berhasil bertahan sejak 2018 dan juga Tom Clancy’s Rainbow Six: Siege yang bahkan masih eksis sejak 2015.

Pengumuman Assassin’s Creed Infinity ini tentu sejalan dengan rencana Ubisoft untuk mengalihkan strateginya ke game-gamehigh-end free-to-play” yang berfokus pada konten tambahan bertahap. Meskipun kami meragukan bahwa Assassin’s Creed akan beralih menjadi game free-to-play. Namun pastinya kita akan melihat perubahan besar terhadap seri Assassin’s Creed ke depannya.

Take-Two Akuisisi Perusahaan Animasi, Mantan Director Mass Effect Buat Studio Game Baru

Take-Two mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi perusahaan animasi asal Prancis, Dynamixyz, pada minggu lalu. Sementara itu, Sony juga telah mengakuisisi Nixxes Software, perusahaan yang mengkhususkan diri pada game porting PC. Pada minggu lalu, mantan Director Mass Effect juga mengungkap bahwa dia telah membuat studio game baru yang disebut Humanoid Studios.

Take-Two Akuisisi Perusahaan Animasi Dyanmixyz

Take-Two menyatakan bahwa mereka telah mengakuisisi Dynamixyz, perusahaan asal Prancis yang mengkhususkan diri pada animasi wajah. Sayangnya, tidak diketahui berapa nilai akuisisi tersebut. Sebelum ini, kedua perusahaan itu juga telah bekerja sama dalam membuat beberapa game, seperti Red Dead Redemption 2 dan NBA 2K21. Selain itu, Dynamixyz juga pernah menangani Avengers: Endgame dan Love, Death & Robots, seri animasi di Netflix.

Ke depan, Dynamixyz akan beroperasi sebagai divisi dari Take-Two. Mereka akan pada proyek yang tengah dikerjakan oleh Take-Two. Namun, Dynamixyz masih akan tetap dipimpin oleh CEO Gaspard Breton. Dia akan bertanggung jawab pada Scott Belmont, Executive Vice President dan Chief Information Officer dari Take-Two, menurut laporan GamesIndustry.

Sony Akuisisi Nixxes Software

Minggu lalu, Sony mengakuisisi Nixxes Software, perusahaan yang fokus untuk membuat game porting PC. Mengingat Sony memang ingin membawa beberapa game mereka ke PC — termasuk Days Gone dan Horizon: Zero Dawn — maka keputusan mereka untuk mengakuisisi Nixxes masuk akal. Sebelum diakuisisi oleh Sony, Nixxes secara eksklusif untuk membuat porting PC dari game-game Square Enix, seperti Shadow of the Tomb Raider dan Marvel’s Avengers, lapor VentureBeat. Selain Nixxes, Sony juga mengakuisisi Housemarque — developer dari Returnal — pada minggu lalu.

Nixxes adalah perusahaan yang fokus dalam melakukan porting game konsol ke PC.

Community Gaming Dapat Kucuran Dana Sebesar US$2,3 Juta

Community Gaming mendapatkan investasi sebesar US$2,3 juta untuk mengotomasi turnamen esports, mulai dari bagian penyelenggaraan turnamen — baik secara online maupun offline, pembayaran peserta, sampai pembagian hadiah untuk pemenang. Ronde investasi ini dipimpin oleh perusahaan blockchain, CoinFund. Beberapa investor lain yang ikut menanamkan modal di Community Gaming juga pernah pernah berinvestasi di bidang cryptocurrency, seperti Dapper Labs, Animoca Brands, Multicoin Capital, 1kx, Warburg Serres, dan Hashed, seperti yang disebutkan oleh VentureBeat. Community Gaming menyebutkan, untuk memudahkan proses pembagian hadiah pada para pemenang, mereka akan menggunakan teknologi blockchain.

Mantan Director Mass Effect Buka Studio Baru

Casey Hudson, mantan General Manager BioWare dan Director Mass Effect, telah mendirikan studio game baru, yang dinamai Humanoid Studios. Dia mengungumumkan hal ini pada 30 Juni 2021, melalui Twitter. Dia akan memimpin Humanoid sebagai CEO. Dalam situs resmi Humanoid, Hudson ditulis sebagai salah satu pendiri dari studio game tersebut. Namun, dia mengakui bahwa dia mendapatkan bantuan dari beberapa koleganya dalam membuat Humanoid. Sayangnya, tidak diketahui siapa saja kolega yang dia maksud.

Saat ini, Humanoid tengah membuka lowongan untuk beberapa posisi penting. Studio itu akan membuka kantor di British Columbia dan Alberta, Kanada. Walau pada awalnya para pekerja bisa bekerja dari rumah karena pandemi, nantinya, para pekerja akan diminta untuk bekerja dari kantor, lapor GamesRadar.

Platform Cloud Streaming Facebook Punya 1,5 Juta Pemain Bulanan

Facebook mengungkap, layanan cloud streaming mereka kini digunakan oleh 1,5 juta orang setiap bulannya. Selain itu, mereka juga mengumumkan, Ubisoft akan menjadi rekan mereka. Hal itu berarti, beberapa game Ubisoft akan tersedia di platform cloud streaming Facebook, seperti Assassin’s Creed Rebellion, Hungry Shark Evolution, dan Hungry Dragon. Selain itu, Mighty Quest dan Trials Frontier juga akan ditambahkan ke platform cloud streaming Facebook pada tahun ini. Facebook juga menyebutkan, mereka berencana untuk menambahkan game-game free-to-play di platform mereka. Belum lama ini, mereka memasukkan Roller Coaster Tycoon Touch dari Atari dan Lego Legacy Heroes Unboxed dari Gameloft, menurut laporan GamesIndustry.

Seri Far Cry Dikabarkan Akan Berganti Haluan di Far Cry 7

Menjadi salah satu seri andalan dari Ubisoft, Far Cry memang terus mendapatkan game terbarunya. Layaknya franchise berumur panjang milik Ubisoft lainnya seperti Assassin’s Creed, seri Far Cry juga menderita stagnasi pada gameplay yang diusungnya.

Terutama untuk game-game setelah seri ke 3-nya yang mengulang terus formula yang telah ada. Anda menjadi seseorang yang terjebak di sebuah area baru dan dipaksa untuk mengeksplorasi dunianya guna memburu sang musuh utama. Di luar misi utama, pemain akan melakukan aktivitas sampingan seperti merebut pos penjagaan, berburu binatang untuk melakukan upgrade, dan berulang-ulang hingga akhir cerita game-nya.

Untungnya Ubisoft memberikan beberapa inovasi pada instalasi terbarunya yaitu Far Cry 6 dengan beberapa fitur baru yang membuat game-nya terlihat lebih segar dan menarik dari beberapa game sebelumnya.

Untuk seri selanjutnya di masa mendatang, yang kemungkinan besar akan melanjutkan judulnya ke Far Cry 7, Ubisoft ternyata memiliki rencana perubahan besar untuk seri game ini. Laporan ini berdasarkan dari pernyataan dari jurnalis Bloomberg Jason Schreier ketika mengisi podcast Triple Click.

Schreier memang sudah menjadi langganan mendapatkan informasi dari ‘orang dalam’ industri video game. Ia memberikan informasi bahwa Ubisoft akan mengambil arah yang sangat berbeda untuk Far Cry.

“Dari apa yang saya dengar, jika saya ingat dengan benar, mereka tengah menarget ke arah yang sangat berbeda untuk Far Cry setelah Far Cry 6,” ujar Schreier.

Sayangnya, tidak ada detail tambahan apapun mengenai rencana terhadap untuk Far Cry 7 ini. Namun melihat bahwa Ubisoft berencana untuk mengganti strateginya untuk lebih fokus ke game free-to-play, ada kemungkinan bahwa Far Cry juga akan menggunakan strategi yang sama.

Ubisoft juga perlahan-lahan membawa satu per satu seri game-nya mulai dari game shooter Hyper Scape, Tom Clancy’s The Division: Heartland, dan Tom Clancy’s Elite Squad untuk mobile.

Cukup masuk akal untuk menjadikan dunia Far Cry menjadi sebuah game free-to-play mengingat map luas yang disediakan dapat digunakan untuk berbagai aktivitas online. Sistem RPG seperti levelling, upgrade senjata dan skill, berburu dan juga crafting juga sangat sesuai diimplementasikan untuk sebuah game online.

EVOS Esports Bakal Ikut di MPL PH S8, Ubisoft Adakan Turnamen Brawlhall di Asia Tenggara

Minggu lalu, ada beberapa kabar menarik seputar dunia esports, baik di tingkat regional maupun global. Salah satunya, EVOS Esports menggandeng Nexplay untuk kembali bertanding di MPL PH. Selain itu, Ubisoft juga mengumumkan bahwa mereka akan menggelar turnamen Brawlhalla di tingkat Asia Tenggara. Di India, ESPL mengumumkan bahwa mereka menjadikan aktor Bollywood, Tiger Shroff, sebagai brand ambassador.

Gandeng Nexplay, EVOS Bakal Kembali Berlaga di MPL PH

EVOS Esports menggandeng Nexplay Esports untuk kembali aktif di skena esports Mobile Legends di Filipina. Pada 2019, EVOS menjadi salah satu organisasi esports dari luar Filipina yang ikut serta di Mobile Legends: Bang Bang Professional League Philippines (MPL PH). Tim EVOS PH mulai berlaga di MPL PH pada Season 3. Hanya saja,  pada akhir Season 4, EVOS memutuskan untuk keluar dari skena Mobile Legends Filipina. Sejak saat itu, mereka telah melewatkan tiga musim dari MPL PH.

Sekarang, tim EVOS-Nexplay akan ikut bertanding di MPL PH Season 8. Sayangnya, roster lengkap dari tim itu belum diumumkan, seperti yang disebutkan oleh Yahoo. Saat ini, empat pemain yang sudah dipastikan akan menjadi bagian dari tim EVOS-Nexplay adalah John Paul “H2wo” Salonga, Renejay “RENEJAY” Barcarse, Tristan “Yawi” Cabrera, dan Setsuna “Dogie” Ignacio.

Ubisoft Umumkan Turnamen Brawlhall untuk Asia Tenggara

Ubisoft umumkan crossover antara Brawlhalla dengan Teenage Mutant Ninja Turtles (TMNT) pada minggu lalu. Keempat kura-kura ninja tersebut akan menjadi Epic Crossover skin untuk empat karakter di Brawlhalla. Leonardo menjadi skin untuk Jiro, Donatello untuk Mirage, Raphael untuk Ragnir, dan Michaelangelo untuk Val. Setiap kura-kura ninja juga akan menggunakan senjata andalan mereka. Crossover dengan TMNT ini menandai munculnya mode baru yang disebut Crew Battles. Dalam Signature Attacks baru, Master Spliter dan Casey Jones akan muncul untuk mendukung pemain, lapor IGN.

Selain crossover dengan TMNT, Ubisoft juga mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama dengan Meta untuk mengadakan empat turnamen Brawlhalla di Asia Tenggara. Seri turnamen yang dinamai SEA Challenger Series itu akan  diadakan setiap minggu, mulai pada 9 Juli 2021 hingga 30 Juli 2021. Menawarkan total hadiah US$5 ribu (sekitar Rp72,4 juta), SEA Challenger Series bisa diikuti oleh semua pemain Brawlhalla di kawasan Asia Tenggara. Selain hadiah uang, 16 pemain terbaik di setiap minggu juga akan mendapatkan item khusus dalam game. SEA Challenger Series juga akan disiarkan di Twitch dan YouTube secara global.

Malaysia Esports League 2021 (MEL21) Siap Digelar, Tawarkan Hadiah Rp698 Juta

Esukan.gg, platform manajemen esports nasional terpusat asal Malaysia, akan menyelenggarakan liga esports tingkat nasional pertama mereka, yang dinamai Malaysia Esports League 2021 (MEL21). Menawarkan total hadiah sebesar MYR200 ribu (sekitar Rp698 juta), MEL21 terbuka untuk semua pemain esports amatir dan semi-profesional dari 13 negara bagian dan 3 kawasan federal di Malaysia.

Malaysia Esports League bakal mengadakan turnamen untuk beberapa game. | Sumber: Issue Wire

MEL21 akan terbagi menjadi dua bagian, yaitu State League dan National League. Sementara game yang diadu dalam liga itu antara lain PUBG Mobile, Mobile Legends: Bang Bang, Dota 2, dan FIFA 21. Dari setiap game, para peserta harus melalui babak kualifikasi di State League. Hanya pemain terbaik di State League yang akan bisa maju ke National League, mewakili negara bagian mereka, menurut laporan Issue Wire.

Aktor Bollywood Tiger Shroff Jadi Brand Ambassador ESPL

Aktor dan penyanyi Bollywood, Tiger Shroff, kini menjadi brand ambassador dari Esports Premier League (ESPL), liga franchise pertama di India. Sayangnya, tidak diketahui berapa nilai kontrak Shroff. Satu hal yang pasti, Shroff merupakan salah satu aktor Bollywood dengan bayaran termahal. Menurut laporan The Esports Observer, Shroff pernah membintangi sejumlah film India populer, seperti Student of the Year 2, War, Munna Michael, dan lain sebagainya. Di kalangan generasi muda India, Shroff juga sangat populer. Tampaknya, hal inilah yang menjadi alasan mengapa ESPL tertarik untuk menggandeng Shroff sebagai brand ambassador.

Tiger Shroff jadi brand ambassador untuk ESPL. | Sumber: The Esports Observer

Ubisoft Kerja Sama dengan Aim Lab

Ubisoft mengumumkan kerja sama mereka dengan platform latihan game shooter, Aim Lab. Kerja sama ini akan berlangsung selama lebih dari satu tahun. Dengan ini, Aim Lab akan menjadi platform resmi untuk mengembangkan skill para pemain Rainbow Six Siege. Di tahun pertama, Aim Lab akan menjadi rekan global dari R6 Pro Circuit dan ditampilkan dalam siaran dari turnamen tersebut. Sementara di tahun kedua, fitur dari Aim Lab akan terintegrasi lebih dalam di Pro Circuit. Mereka akan menampilkan statistik dari para pemain. Selain itu, Aim Lab juga mendapatkan weapon skin eksklusif di R6. Skin tersebut akan menjadi hadiah dari R6 Alm Lab Combine, event yang bertujuan untuk menilai kemampuan para pemain di berbagai skill mekanik, lapor The Esports Observer.