Kolabo Targetkan Bantu 1000 UKM dalam Setahun untuk Manfaatkan Penjualan Melalui Internet

Kemajuan dunia digital membawa banyak hal. Di antaranya adalah tersedianya peluang bagi para pengusaha berskala kecil untuk bisa mengembangkan sayapnya serta untuk menjangkau konsumen secara luas. Andy Dwonch, CEO Kolabo, saat ditemui DailySocial di kantornya mengatakan beberapa tahun ke belakang perusahaan besar telah memanfaatkan Internet untuk menguatkan usahanya. Ia menilai UKM (Usaha Kecil dan Menengah) sangat tertinggal dalam hal ini. Untuk itu Kolabo ingin berpartisipasi dalam mendongkrak kemajuan UKM di Indonesia.

Continue reading Kolabo Targetkan Bantu 1000 UKM dalam Setahun untuk Manfaatkan Penjualan Melalui Internet

Kolabo Jalin Kerja Sama dengan ASEPHI untuk Bantu UKM Pacu Pemasaran Lewat E-Commerce

Salah satu platform situs e-commerce lokal Kolabo tak mau ketinggalan untuk ikut memajukan industri Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia melalui ekosistem online. Baru-baru ini, situs yang dikembangkan untuk mengelola toko online secara mandiri tersebut baru saja mencanangkan kerja sama dengan Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI). Kerja sama ini didapuk untuk membantu para pengusaha kreatif lokal bisa mengembangkan kemampuan bisnisnya dengan pemanfaatan teknologi Internet.

Continue reading Kolabo Jalin Kerja Sama dengan ASEPHI untuk Bantu UKM Pacu Pemasaran Lewat E-Commerce

UKM Seharusnya Memiliki Rencana Disaster Recovery Berbasis Cloud Sejak Dini

Berbeda dengan perusahaan raksasa yang telah sukses, perusahaan kecil hingga menengah membutuhkan perhatian yang lebih besar untuk mengembangkan bisnis mereka. Perhatian-perhatian tersebut mencakup uang, waktu, sumber daya, dan lain sebagainya. Namun banyak dari mereka yang gagal merencanakan dan mempersiapkan dengan baik kondisi perusahaan ketika bencana alam melanda.

Berdasarkan laporan Administrasi Bisnis Mikro (SBA) Amerika Serikat, diperkirakan 25% dari perusahaan kecil yang terkena dampak bencana gagal untuk menyelamatkan nyawa perusahaan mereka. Perusahaan seharusnya mengetahui lantas mempersiapkan backup dari data-data mereka, aplikasi-aplikasi, dan pekerjaan mereka. Langkah ini dilakukan demi meminimalisir kehilangan yang didapatkan kala bencana melanda.

Perusahaan dapat melindungi bisnis mereka dengan terlebih dahulu mengidentifikasi jenis bencana alam atau human error yang kemungkinan akan terjadi, kemudian membuat perincian rencana untuk tindakan yang dapat dilakukan saat bencana terjadi. Tidak perlu menunggu untuk bencana datang terlebih dahulu, perusahaan seharusnya telah mulai kesiapannya sejak dini.

Hal ini menjadikan terbukanya peluang untuk mengembangkan binis berkonsep Disaster Recovery. Disaster Recovery menawarkan keamanan yang jauh lebih baik, mengizinkan klien mereka sebagai perusahaan kecil untuk mengatur titik pembaruan berdasarkan menit atau jam tertentu. Dengan demikian, perusahaan dapat dengan cepat melakukan restart aplikasi ketimbang harus mengembalikannya dari ruang penyimpanan yang berbeda-beda.

Kini, telah banyak perusahaan atau organisasi memanfaatkan cloud untuk membackup data-data mereka, umumnya setiap 24 jam sekali atau lebih. Ketika bencana terjadi, data dari dalam beberapa jam atau beberapa hari dapat hilang kapan saja, namun butuh waktu yang tidak singkat pula untuk mengembalikannya. Meskipun begitu, masih banyak UKM tidak memiliki program Disaster Recovery sama sekali hanya karena implementasinya yang mereka anggap rumit dan berbelit, terlalu mahal, atau keduanya.

Tantangan justru hadir bagi pelayan jasa Disaster Recovery, mereka dituntut untuk menghadirkan backup dengan tidak hanya cepat tetapi juga melalui proses yang simpel. Namun, dalam berbagai kasus mereka sama sekali tidak dapat mempermudah, mereka hanya mengirim kerumitan kepada tim khusus yang secara manual mengelola Disaster Recovery atas nama pelanggan. Hasilnya, layanan ini tetap terhitung mahal karena kerumitan masih saja ada, dan pelanggan terus membayar biaya jasa dan infrastruktur.

Industri Disaster Recovery masih memiliki ruang besar untuk digarap agar lebih cepat, lebih murah, dan lebih sederhana demi melayani pelanggan dengan menerapkan prinsip-prinsip skala besar, standar komputasi awan hybrid untuk masalah ini. Seperti yang dikutip dari VMware, bahwa cloud mengubah cara organisasi TI beroperasi, dan Disaster Recovery seharusnya bukan pengecualian.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DSenterprise dan ditulis oleh Michael Erlangga. 

Pebisnis UKM Kini Bisa Bangun Toko Online Dengan Mudah Lewat Kolabo

Bagi pelaku wirausaha, mengkonversi pemasaran ke ranah online merupakan masa depan yang tak bisa ditawar. Mulai dari berjualan melalui platform media sosial, situs marketplace, hingga membangun toko online sendiri adalah berbagai opsi yang bisa dipilih untuk menjangkau konsumen secara luas. Berbicara mengenai toko online, kini ada satu startup lokal baru yang menawarkan layanan jasa pembuatan website secara cepat bagi para pelaku UKM. Lewat Kolabo, siapa pun kini bisa punya toko online sendiri tanpa harus mengerti bahasa pemrograman. Continue reading Pebisnis UKM Kini Bisa Bangun Toko Online Dengan Mudah Lewat Kolabo

Fokus Pada Pemasaran Digital Menjadi Kunci Sukses Bisnis Brodo Footwear

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memacu pertumbuhan bisnis bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), salah satunya dengan cara fokus dalam pemanfaatan pemasaran digital yang kian beragam saat ini. Berbicara mengenai hal itu, salah satu pelaku UKM yang menarik perhatian kami ialah Brodo Footwear. Melalui pemasaran digital, Brodo kini sukses menjalankan bisnis sepatu kulit yang bisa menarik perhatian para angel investor. Continue reading Fokus Pada Pemasaran Digital Menjadi Kunci Sukses Bisnis Brodo Footwear

Pemanfaatan Teknologi Dalam Membantu Perkembangan UKM di Indonesia

Di negara berkembang seperti Indonesia, industri usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu tulang punggung ekonomi negara. Pertumbuhan UKM yang meningkat 6% setiap tahun, pertumbuhannya terus didorong oleh banyak pihak, termasuk pemerintah dan lembaga swasta yang kerap melakukan pembinaan dan pendampingan usaha. Walau begitu, dalam perkembangannya tentu tak lepas dari masalah.

Permasalahan yang umum ditemui, banyak dari pelaku usaha masih enggan mengenal teknologi internet untuk mengembangkan usahanya. Padahal pemanfaatan teknologi, informasi, dan jaringan internet semakin mudah dijangkau dan digunakan bahkan untuk orang awam sekalipun.

Masyarakat Indonesia memiliki kreativitas yang beragam, hal itu sangat berpotensi membangun UKM yang memiliki daya saing tinggi. Hanya saja sebagian orang tidak tahu cara membangun suatu produk menjadi dikenal dan punya potensi pasar yang luas dengan pemanfaatan teknolgi internet.

Kondisi tersebut merupakan kesempatan yang kini dimanfatkan oleh para penggiat teknologi yang turut serta membantu para pelaku UKM mengadaptasi layanan berbasis teknologi untuk menjalankan pemasaran secara online,sehingga dari hal ini bisa menciptakan ragam peluang baru yang menguntungkan.

Sebagai salah satu contohnya, jika pelaku usaha memiliki produk sebuah kerajinan tangan yang unik, Mereka bisa menjualnya secara online untuk menjaring lebih banyak pelanggan seperti contohnya dengan memanfaatkan banyak layanan marketplace online seperti; EleveniaKaskus FJBOLX TokobagusBukaLapak, hingga CraftLine yang fokus pada layanan jual beli kerajinan tangan.

Pelaku usaha tidak perlu mengerti bahasa pemrograman untuk membuat sebuah situs penjualan, banyak startup lokal yang menyediakan layanan pembuatanwebsite dengan harga yang variatif. Sebut saja Jarvis StoreSirclo, atau Nurbaya. Dengan begitu, para pelaku usaha cukup fokus pada produksinya saja.

Melihat manfaat yang bisa didapatkan dengan memiliki toko online, tentu saja memberikan tugas baru bagi para pelaku usaha yang masih asing dengan industri ini. Ada baiknya jika para pelaku usaha memiliki sedikit pengetahuan dasar tentang Search Engine Optimizerkeywordbacklink, dan sebagainya.

Karena mempelajari teknologi masa kini bukanlah sesuatu yang percuma, langkah tersebut diharapkan oleh pemerintah demi menghadapi pasar bebas 2015. Walaupun demikian, perusahaan seperti Gopher Indonesia dapat memberikan solusi untuk memacu bisnis digital para pelaku UKM dengan menyediakan layanan advertising yang profesional.

Pertumbuhan positif industri ini jelas memberi prospek yang menjanjikan. Meskipun begitu, pemerintah belum banyak campur tangan langsung menaungi industri digital untuk kelas menengah.

 

[ilustrasi foto: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Michael Erlangga. 

Pemanfaatan Teknologi Dalam Membantu Perkembangan UKM di Indonesia

Di negara berkembang seperti Indonesia, industri usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu tulang punggung ekonomi negara. Pertumbuhan UKM yang meningkat 6% setiap tahun, pertumbuhannya terus didorong oleh banyak pihak, termasuk pemerintah dan lembaga swasta yang kerap melakukan pembinaan dan pendampingan usaha. Walau begitu, dalam perkembangannya tentu tak lepas dari masalah.
Continue reading Pemanfaatan Teknologi Dalam Membantu Perkembangan UKM di Indonesia

iPaymu Incar 100.000 Pengguna, Bujuk Pengguna Lewat Program Referensi Afiliasi

Bertumbuhnya industri e-commerce di Indonesia, tentu tak lepas dari peranan para penyedia fasilitas pembayaran online yang kian maju dewasa ini. iPaymu yang dikenal sebagai salah satu penyedia layanan tersebut, dalam mengikuti petumbuhan industri e-commerce Indonesia kini tengah menargetkan pertumbuhan hingga 100.000 pengguna yang akan dicapainya lewat program referensi afiliasi. Continue reading iPaymu Incar 100.000 Pengguna, Bujuk Pengguna Lewat Program Referensi Afiliasi

Marketplace Elevenia Resmi Hadir, Siap Bawa Produk UKM “Go Regional”

Sebagai hasil joint venture XL Axiata (XL) dan SK Planet, marketplace Elevenia (XL Planet) resmi dihadirkan sebagai salah satu solusi e-commerce di Indonesia. Tak cuma itu, seperti disebutkan oleh CEO XL Hasnul Suhaimi, jika sukses produk-produk UKM yang dijual di Elevenia bakal dibawa “go regional” dengan penerapan e-commerce serupa di semua operator seantero Asia yang berada di bawah naungan Axiata Group.

Continue reading Marketplace Elevenia Resmi Hadir, Siap Bawa Produk UKM “Go Regional”

Cisco Indonesia Hadirkan “Beli Cisco” Untuk Layani Pelanggan UKM Secara Online

Cisco Indonesia melakukan terobosan untuk penjualan produk-produk jaringannya dengan menghadirkan Beli Cisco sebagai platform e-commerce yang mengakomodasi bertemunya partner distributor dan konsumen. Sasaran konsumen layanan ini adalah korporasi yang bersifat usaha kecil menengah (UKM). Suatu hal yang wajar mengingat secara umum produk-produk Cisco memang bukan diperuntukkan untuk konsumen perorangan.

Continue reading Cisco Indonesia Hadirkan “Beli Cisco” Untuk Layani Pelanggan UKM Secara Online