Teknologi Li-Fi Gunakan Bohlam Sebagai Router, Terbukti 100 Kali Lebih Cepat dari Wi-Fi

Beberapa tahun silam, kita mungkin masih asing dengan istilah Wi-Fi. Tapi lanjut ke tahun 2015 ini, Wi-Fi tampaknya sudah bisa dianggap sebagai salah satu dari sembilan bahan pokok untuk sebagian besar orang. Lalu pertanyaannya, apakah kita bakal selamanya bergantung dengan Wi-Fi?

Mungkin tidak, karena masih ada teknologi yang lebih canggih darinya. Bernama Li-Fi, ini merupakan temuan seorang jenius bernama Harald Haas di tahun 2011. Keistimewaannya? Memancarkan data lewat cahaya yang berasal dari sebuah bohlam.

Jadi bayangkan, nantinya lampu bohlam yang ada di ruang tamu kita juga bisa berfungsi sebagai router. Bukan sembarang router, tapi router yang super ngebut dengan kemampuan mentransfer data hingga 1 Gbps dalam praktek sehari-hari – pada suatu pengujian bahkan malah menembus angka 224 Gbps.

1 Gbps saja sudah amat-sangat cepat dibandingkan kecepatan rata-rata Wi-Fi sekarang, sekitar 100 kali lebih cepat. Di titik ini, sebuah film HD bisa diunduh hanya dalam hitungan detik. Dan itu semua berasal dari sebuah lampu bohlam.

Li-Fi bukan lagi sekedar konsep dan prototipe. Sejumlah perusahaan sudah siap menguji produknya di lapangan, bukan lagi di dalam bilik laboratorium riset dan pengembangan. Salah satunya adalah startup asal India, Velmenni, yang tengah menguji bohlam Li-Fi buatannya di area perkantoran maupun industri di ibukota Estonia, Tallinn.

Satu-satunya kelemahan teknologi Li-Fi mungkin adalah, cahaya tak bisa menembus tembok. Tapi toh di ruangan lain juga sudah pasti dibutuhkan sumber pencahayaan, sehingga kita tinggal memasang bohlam Li-Fi dan siap menikmati akses internet berkecepatan tinggi.

Sumber: The Telegraph.

Perusahaan Antivirus AVG Ciptakan Router Wi-Fi Berteknologi Canggih

Kelemahan utama router Wi-Fi adalah menjangkau seluruh sudut ruangan dalam rumah, apalagi kalau rumahnya begitu luas. Sejauh ini, solusi yang paling umum adalah memasang router tambahan atau Wi-Fi extender. Sayang, prosesnya tergolong ribet buat khalayak umum dan ada sederet kompromi yang harus diterima – penurunan kecepatan, koneksi putus saat berpindah dari satu zona ke zona router lain.

Solusi lain yang jauh lebih efektif adalah dengan teknologi mesh networking. Sederhananya, teknologi ini memungkinkan satu router untuk berkomunikasi dengan router lainnya, membentuk jaringan Wi-Fi tunggal yang bisa diakses dari seluruh sudut rumah.

Teknologi ini sebenarnya bukan barang baru, dan sudah diterapkan di bandar udara, mall maupun kantor perusahan-perusahaan besar. Namun kini AVG – ya, AVG si pembuat antivirus itu – ingin menghadirkannya ke ranah rumahan lewat Chime Router.

Chime tidak lain merupakan sebuah router Wi-Fi. Bedanya, Chime memanfaatkan teknologi mesh networking tadi untuk membentuk jaringan Wi-Fi yang luas dari sejumlah router sekaligus. Harapannya, tidak ada satu bagian pun dalam rumah Anda yang tidak ter-cover sinyal Wi-Fi yang stabil.

Chime dilengkapi dengan antena dual-band, yang berarti ia dapat memancarkan sinyal Wi-Fi dalam frekuensi 2,4 GHz atau 5 GHz. Biasanya, router dual-band akan menciptakan dua jaringan berbeda untuk masing-masing frekuensi. Tidak demikian untuk Chime. Semuanya berjalan di balik layar, dan hanya ada satu jaringan Wi-Fi yang dibuat untuk semua perangkat.

Chime Router

Satu unit Chime diklaim bisa mengakomodasi hingga 50 perangkat yang tersambung. Tambahkan unit lain, makanya jumlahnya pun berlipat ganda. Masing-masing Chime mengemas sepasang port Ethernet dan sebuah port USB 2.0. Fisiknya cukup elegan untuk ukuran router.

Namun bukan ciptaan AVG namanya kalau perangkat ini tidak menawarkan fitur keamanan. Jaringan Wi-Fi yang diciptakan Chime Router akan dilindungi oleh sistem AVG AntiVirus Free. Tersedia pula fitur VPN dan Tor buat pengguna yang hendak mengakses internet secara anonim, alias tidak meninggalkan jejak bahkan di mata penyedia layanan internet – tapi masih bisa dimonitor oleh AVG sendiri.

Chime pun turut didampingi oleh sebuah aplikasi smartphone. Melalui aplikasi ini, pengguna bisa memonitor sekaligus mengontrol apa saja yang sedang terjadi dalam jaringan rumahnya, termasuk halnya memblokir situs-situs tertentu – krusial ketika ada anak-anak di rumah yang memiliki akses ke perangkat.

Sekarang ini Chime Router sudah bisa dipesan melalui situs crowdfunding Indiegogo seharga $125 per unit. Sayang sekali mereka hanya menerima pengiriman menuju benua Amerika dan Eropa saja. Karena itu, pastikan Anda punya saudara atau rekan yang ada di sana sebelum memesannya.

Sumber: Engadget.

Garuda Indonesia Akan Sediakan Fasilitas Wi-Fi Gratis dan Sistem Transaksi Berbasis Elektronik

Bagi sebagian orang, berada di dalam pesawat yang sedang mengudara adalah pengalaman yang kurang mengenakkan. Bukan karena mereka takut ketinggian, melainkan karena mereka tidak bisa membalas mention di Twitter atau mengunggah foto ke Instagram, alias tidak punya akses internet.

Untungnya problem semacam ini akan terselesaikan dalam beberapa tahun ke depan, dengan catatan maskapai penerbangan yang Anda pilih adalah Garuda Indonesia. Yup, maskapai yang lahir dengan nama KLM Interinsulair Bedrijf tersebut berencana menyediakan fasilitas internet atau Wi-Fi gratis di semua armadanya.

Sejauh ini fasilitas Wi-Fi gratis ini baru dipasang di armada berbadan lebar seperti pesawat Boeing 777-300 ER. Akan tetapi selanjutnya fasilitas yang sama juga akan disematkan pada armada berbadan sedang, hingga akhirnya mencakup setiap pesawat penumpang milik Garuda.

Bersamaan dengan pemasangan Wi-Fi gratis, tentu saja Garuda juga berencana melangsungkan peremajaan interior pada kabin pesawat, khususnya di kelas ekonomi, dimana Garuda memang masuk sebagai salah satu maskapai dengan kelas ekonomi terbaik di dunia.

Tidak ketinggalan juga adalah peningkatan kapasitas dan sistem teknologi informasi. Ke depannya, Garuda akan membangun sistem berbasis elektronik, sehingga semua transaksi pun bisa berlangsung secara digital.

Seperti apa contohnya? Salah satunya menurut saya adalah boarding pass digital yang terintegrasi dengan aplikasi seperti Google Now. Paling tidak dalam 1 – 2 tahun mendatang, Garuda akan membangun infrastruktur sistem teknologi informasi yang memadai guna mendukung aktivitas korporasi dan penumpang.

Sumber: Detik Finance. Gambar header: Garuda Indonesia via Shutterstock.

Tahun Depan, Google Resmi Uji Coba Project Loon di Indonesia

Masih ingat dengan Project Loon, proyek eksperimental Google berupa balon udara yang memancarkan sinyal Wi-Fi dan menyediakan akses internet? Kita tahu bahwa ‘balon Wi-Fi’ tersebut sudah beberapa kali melintasi wilayah udara Indonesia. Akan tetapi mulai tahun depan, kita bakal lebih sering lagi melihatnya. Continue reading Tahun Depan, Google Resmi Uji Coba Project Loon di Indonesia

Sasar Kelas Budget, GoPro Rilis Action Cam Hero+

Seperti yang kita tahu, pasar action camera belakangan ini semakin ramai. Produk seperti Xiaomi Yi yang berharga begitu terjangkau membuat konsumen berpikir dua kali untuk mengucurkan dana lebih besar buat action cam lain, terutama besutan GoPro yang memang terkenal mahal.

Bulan Juni kemarin, GoPro sebenarnya sempat merilis action cam baru yang ditujukan buat kelas menengah ke bawah, yakni Hero+ LCD. Namun banderol harga kamera tersebut ($300) dinilai masih terlalu mahal untuk budget sebagian besar konsumen. Sebenarnya ada yang lebih murah lagi, yakni GoPro Hero seharga $130, tapi performanya kurang menjanjikan.

GoPro kini sepertinya punya solusi yang cukup jitu, yakni menghadirkan action cam yang berada tepat di tengah-tengah Hero dan Hero+ LCD. Dari situ lahirlah GoPro Hero+. Action cam ini menggabungkan nilai-nilai positif yang diusung kedua action cam sejawatnya tersebut.

Info menarik: Terinspirasi Polaroid Cube, GoPro Rilis Hero4 Session

Dari luar wujudnya identik dengan Hero, lengkap beserta case transparan yang membuatnya sanggup menyelam hingga 40 meter di bawah air. Akan tetapi jeroannya benar-benar berbeda; video bisa ia rekam dalam resolusi 1080p 60 fps – Hero cuma bisa 30 fps – sedangkan foto still akan ditangkap dalam resolusi 8 megapixel.

gopro-hero+-02

Peningkatan signifikan lain yang dibawa GoPro Hero+ adalah konektivitas Wi-Fi dan Bluetooth. Hal ini berarti Anda bisa menyambungkan smartphone dan menjadikannya sebagai viewfinder kamera, menyesuaikan pengaturan kamera maupun membagikan video yang direkam tanpa harus memindah file-nya terlebih dulu ke PC.

Kalau dibandingkan Hero+ LCD, perbedaan paling mencolok adalah absennya layar sentuh di bagian belakang Hero+. Namun hal itu justru sanggup menekan harga Hero+ lebih lagi; ia bisa didapat mulai 4 Oktober ini seharga $200. Jadi, dengan modal segitu Anda akan mendapatkan performa setara Hero+ LCD – minus layar – dalam harga yang sangat mendekati Hero.

Sumber: GoPro via The Verge.

Microsoft Expects Office 365 to Improve People’s Productivity with Remote Working

Microsoft perfects its Office 2016 with numerous features to accommodate the remote working trend. During its launching in Jakarta (23/9), Microsoft Indonesia’s President Director Andreas Diantoro voiced his support for users who want to work remotely so that they may accelerate their performance and productivity as well as save their time. Continue reading Microsoft Expects Office 365 to Improve People’s Productivity with Remote Working

Celana Wireless Armour Jaga Organ Vital Anda dari Radiasi Berbahaya

Muncul dampak negatif yang mungkin dahulu tidak diperkiran seiring berkembangnya teknologi. Segala kemudahan membuat kita malas bergerak. Kemudian faktor isolasi sosial serta rasa kesepian semakin naik, efek dari populernya jejaring sosial. Kita bahkan belum melibatkan konsekuensi negatif langsung pemakaian perangkat bergerak pada kesehatan. Continue reading Celana Wireless Armour Jaga Organ Vital Anda dari Radiasi Berbahaya

Ilmuwan Kembangkan Bohlam yang Bisa Menghubungkan Anda ke Internet

Komputer, console game, smartphone, audio player sampai kamera, mereka semua tidak akan lengkap tanpa fitur Wi-Fi. Dengan tersambung ke access point, kita dapat menikmati ‘keajaiban’ internet. Tapi karena keterbatasan gelombang radio, tak semua lokasi bisa dijangkau Wi-Fi. Dan solusi dari satu tim peneliti mungkin belum pernah Anda dengar sebelumnya. Continue reading Ilmuwan Kembangkan Bohlam yang Bisa Menghubungkan Anda ke Internet

Bersama Huawei, Telkomsel Perkenalkan VoLTE dan Wi-Fi Calling ke Indonesia

Seberapa baikkah mutu suara panggilan terakhir telepon Anda? Cukup lumayan bukan, meski kita harus berkompromi jika terkadang beberapa patah kata tidak terdengar jelas, dan output terasa jauh? Mungkin Anda akan melihat lebih banyak lagi keterbatasan seandainya sudah menjajal kualitas suara HD dalam VoLTE dan VoWiFi yang dibawa Telkomsel ke Indonesia. Continue reading Bersama Huawei, Telkomsel Perkenalkan VoLTE dan Wi-Fi Calling ke Indonesia

PINS Indonesia and Huawei Inaugurated A Partnership on Bandung Smart City

Telkom Group’s PT PINS Indonesia inaugurated its partnership with Huawei upon the development of the smart city project in Bandung. The ratification was done by PT. PINS Indonesia’s CEO Mustapa Wangsaatmadja and PT Huawai Tech Investment’s CEO Sheng Kai during the Indonesian-China Economic Corporation Forum in China. Continue reading PINS Indonesia and Huawei Inaugurated A Partnership on Bandung Smart City