Nomadic Audio, Speaker Bluetooth yang Bisa Bersinergi dengan Tas Koper Demi Kualitas Suara Lebih Baik

Tidak setiap hari Anda menjumpai speaker Bluetooth seperti ini. Namanya Nomadic Audio, dan wujudnya sepintas memang tergolong tipikal. Kendati demikian, keistimewaannya terletak pada kemampuannya ‘bertransformasi’ menjadi speaker yang lebih besar dan bertenaga.

Sebelum Anda kecele, saya pastikan ada tanda kutip yang mengapit kata “transformasi” di atas. Perubahannya jelas bukan seperti di film Transformers, melainkan dengan bantuan sebuah aksesori pelengkap berupa tas koper. Ya, tas koper besar untuk membawa barang selama bepergian.

Koper bernama Speakase tersebut menyimpan kompartemen khusus untuk sang speaker. Tinggal selipkan speaker-nya, seketika itu juga suara yang dihasilkannya jadi lebih keras, dan dentuman bass-nya jadi lebih bertenaga. Yang menarik sekaligus mengejutkan, di dalam koper berbahan polikarbonat + aluminium itu sebenarnya sama sekali tidak ada komponen elektronik.

Nomadic Audio

Speakase murni bertindak sebagai ruang akustik bagi speaker, ‘mengamplifikasi’ soundstage sekaligus frekuensi rendah yang dihasilkan sang speaker, dan ini berlaku bahkan ketika koper sedang terisi penuh. Bukan cuma bass-nya yang terdengar lebih mantap, treble-nya pun juga diklaim jadi lebih menawan ketika speaker bersinergi dengan Speakase.

Tanpa kopernya, Nomadic sebenarnya tetap bisa berfungsi secara mandiri. Dirinya dibekali sepasang woofer berukuran 6 x 4 inci, plus sepasang tweeter berdiameter 0,9 inci. Semuanya disuplai tenaga oleh amplifier Class D berdaya 60 watt, plus baterai 2.200 mAh yang diperkirakan bisa bertahan sampai 20 jam penggunaan.

Nomadic Audio

Terkait kualitas suaranya, latar belakang pengembangnya sebenarnya sudah bisa menjadi jaminan. Nomadic digarap oleh Morel, perusahaan yang sudah punya nama dan berpengalaman panjang dalam bidang sistem audio untuk mobil. Pastinya mereka tidak mau Nomadic merusak reputasi yang selama ini mereka bangun akibat kualitas suaranya yang tidak memuaskan.

Saat ini Morel tengah memasarkan Nomadic Audio melalui Kickstarter dengan harga paling murah $199 untuk speaker-nya saja (harga retail-nya diperkirakan berkisar $299). Kombo speaker + kopernya harus ditebus seharga $399 (retail $699). Adanya dua pilihan ini merupakan keputusan yang tepat mengingat tidak semua konsumen bakal tertarik membeli koper dari brand yang bukan kepercayaannya.

JBL Boombox Siap Meriahkan Poolside Party Selama Seharian Penuh

Pasar speaker Bluetooth dalam beberapa tahun terakhir didominasi oleh speakerspeaker berukuran mungil nan berperforma cukup dahsyat. Salah satu pabrikan yang paling rajin merilis produk untuk kategori ini adalah JBL. Namun pabrikan yang namanya merupakan singkatan dari nama pendirinya itu memutuskan untuk merilis sesuatu yang berbeda pada kuartal ketiga tahun ini.

Ketimbang semakin memperkecil speaker termungilnya, JBL Clip, JBL memilih untuk berkaca pada tren perangkat audio di tahun 80-an. Dari situ lahirlah JBL Boombox, yang sesuai namanya ditujukan sebagai modernisasi pemutar kaset pita yang kerap digotong di atas bahu pemuda-pemudi di zaman jaya-jayanya Michael Jackson dan Queen.

Desainnya juga tampak seperti versi modern dari perangkat Boombox, lengkap dengan sebuah handle di bagian atasnya – besar bukan berarti tidak portable. Bicara soal ukuran, speaker ini memang tergolong bongsor. Beratnya saja mencapai angka 5 kilogram, namun sebagai gantinya Anda akan mendapatkan performa yang prima dan baterai yang awet sampai seharian.

JBL Boombox

Janji seputar performa itu diwujudkan oleh empat unit transducer aktif dan sepasang bass radiator yang siap mengguncang suatu ruangan tanpa kesulitan. Anda lebih menggemari pesta outdoor, di pinggir kolam renang misalnya? Jangan khawatir, sebab Boombox masih akan terus beroperasi meski Anda ceburkan ke dalam air.

Mengenai baterai, JBL tidak main-main saat mengklaim Boombox bisa memutar musik selama seharian nonstop, sebab perangkat ini memang dibekali baterai sebesar 20.000 mAh yang diyakini bisa bertahan selama 24 jam. Anda juga tak perlu cemas baterai sebesar itu tersia-siakan hanya untuk memutar musik saja karena ia juga bisa Anda jadikan sebagai power bank ketika diperlukan.

Konektivitas Bluetooth-nya turut mendapat perlakuan ekstra: pengguna dapat menyambungkan Boombox dengan speaker JBL lain – bahkan sampai 100 unit sekaligus – berkat dukungan teknologi JBL Connect+, meski hal ini berarti semua speaker lain itu harus turut mendukung teknologi tersebut.

Jadwal perilisannya belum dipastikan, namun JBL berencana memboyongnya ke event IFA 2017 pada bulan September mendatang. Di dataran Inggris (kawasan pertama yang bakal disambangi Boombox), harganya diperkirakan berkisar £400 (± Rp 6,9 juta).

Sumber: SlashGear.

Master & Dynamic Luncurkan Speaker Bluetooth Perdananya yang Terbuat dari Beton

Selama sekitar empat tahun berkiprah di industri audio, Master & Dynamic hanya berfokus pada sejumlah model headphone dan earphone saja. Meski lini produknya baru sedikit, konsumen rupanya sudah cukup mengenal image yang ingin dibangun oleh M&D, yakni keseimbangan antara desain, build quality dan tentu saja kualitas suara.

Tahun 2017 ini, sang pabrikan asal AS tersebut sudah siap keluar dari zona nyamannya dan merambah segmen speaker Bluetooth. Pun demikian, rute yang mereka ambil sedikit berbeda dari, misalkan V-MODA yang juga baru memperkenalkan speaker perdananya, dimana M&D sama sekali tidak mementingkan aspek portabilitas.

Buah idealisme mereka adalah Master & Dynamic MA770, sebuah speaker yang terbuat dari beton utuh yang dipahat hingga penampilannya cukup eksotis. M&D tidak main-main saat menyinggung soal beton utuh, sebab perangkat ini memang berbobot 16 kg dan jauh dari definisi portable.

Dimensinya pun juga cukup besar, tepatnya 410 x 510 x 245 mm. Dengan demikian, fungsi MA770 lebih mengarah ke speaker sekaligus dekorasi ruangan ketimbang speaker yang selalu Anda bawa-bawa ke mana saja.

Dalam bodi betonnya, tertanam sepasang woofer 4 inci berbahan Kevlar dan tweeter 1,5 inci berbahan titanium / Master & Dynamic
Dalam bodi betonnya, tertanam sepasang woofer 4 inci berbahan Kevlar dan tweeter 1,5 inci berbahan titanium / Master & Dynamic

Soal performa, M&D telah membenamkan sepasang woofer yang masing-masing berukuran 4 inci dan terbuat dari Kevlar, plus sebuah tweeter 1,5 inci berbahan titanium. Didukung oleh amplifier Class D berdaya 100 watt, perpaduan ini sanggup mengisi ruangan besar sekalipun dengan volume yang cukup keras.

Yang mungkin menjadi pertanyaan, mengapa harus beton? M&D ternyata punya alasan fungsional, dimana menurut mereka beton lebih efektif dalam meredam getaran ketimbang kayu atau plastik. Alhasil, saat speaker diputar dalam volume maksimum, meja tempatnya berada tidak akan ikut bergetar karena semuanya telah diserap oleh bodi betonnya.

Desain MA770 yang geometris membuatnya tampak unik sekaligus elegan / Master & Dynamic
Desain MA770 yang geometris membuatnya tampak unik sekaligus elegan / Master & Dynamic

Semua tombol pengoperasiannya ditempatkan di bagian bawah wajahnya. Grille berbahan baja yang berada di atasnya bisa dilepas seandainya pengguna ingin memamerkan kalau speaker ini benar-benar terbuat dari beton, atau dipasangkan kembali dengan mudah berkat bantuan magnet yang tertanam.

Selain Bluetooth 4.1, MA770 turut mengemas dukungan Chromecast secara built-in, dan pengguna bahkan juga bisa menyambungkan dua speaker menjadi konfigurasi stereo. Jack 3,5 mm maupun input optical audio juga tersedia di belakang seandainya dibutuhkan.

Pre-order MA770 saat ini sudah dibuka dengan banderol harga sebesar $1.800. Dengan harga segitu, mungkin ia lebih pantas dikategorikan sebagai furniture yang kebetulan bisa berfungsi sebagai speaker.

Sumber: The Verge.

Urbanears Ramaikan Pasar Speaker Wireless Lewat Sepasang Speaker Berteknologi Multi-Room

Pabrikan headphone asal Swedia, Urbanears, mulai berani keluar dari zona nyamannya dengan memperluas portofolio produknya ke segmen speaker wireless. Hal ini tampaknya sedang ngetren di kalangan produsen headphone, dimana V-MODA belum lama ini juga memperkenalkan speaker Bluetooth perdananya.

Berbeda dari V-MODA, Urbanears memilih untuk memperkenalkan dua speaker sekaligus, yakni Stammen dan Baggen. Keduanya cukup identik soal desain – simpel namun tetap stylish – hanya saja Baggen memiliki ukuran yang lebih besar.

Keduanya merupakan bagian dari lini Urbanears Connected Speakers, yang sejatinya bisa menjadi indikator terkait konektivitasnya yang melimpah. Tidak hanya Bluetooth, Urbanears juga telah mengintegrasikan dukungan AirPlay, Chromecast dan Spotify Connect pada kedua speaker ini. Lebih lanjut, teknologi multi-room memungkinkan pengguna untuk menghubungkan hingga lima speaker Stammen atau Baggen.

Baik Urbanears Stammen maupun Baggen sama-sama memiliki sepasang kenop fisik yang terinspirasi radio lawas / Urbanears
Baik Urbanears Stammen maupun Baggen sama-sama memiliki sepasang kenop fisik yang terinspirasi radio lawas / Urbanears

Pengoperasiannya sendiri mengandalkan sepasang kenop yang terinspirasi oleh radio lawas. Kenop yang pertama untuk menyesuaikan volume, sedangkan kenop yang kedua untuk mengganti mode antara Bluetooth, Wi-Fi atau aux 3,5 mm. Kenop yang kedua ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengakses hingga tujuh playlist Spotify Connect.

Meski luarnya mirip, jeroan Stammen dan Baggen cukup berbeda. Stammen mengemas sepasang tweeter dan subwoofer, sedangkan Baggen yang berukuran lebih besar menukar tweeter tersebut dengan sepasang driver full-range. Keduanya dikembangkan dengan bantuan dari Marshall, yang bisa dibilang masih ‘berbau’ saudara dengan Urbanears di bawah perusahaan induk Zound Industries.

Urbanears Stammen dan Baggen bakal dipasarkan mulai tanggal 30 Maret, masing-masing seharga $350 dan $450. Keduanya sama-sama ditawarkan dalam enam pilihan warna: pink, hitam, hijau, abu-abu, oranye dan biru.

Sumber: The Verge dan Urbanears.

V-MODA Luncurkan Speaker Bluetooth Perdananya

V-MODA, brand yang dikenal akan deretan headphone-nya yang stylish sekaligus tahan banting, kini melebarkan sayapnya ke ranah speaker Bluetooth. Produk perdananya untuk segmen ini adalah Remix, yang sekali lagi juga mengedepankan keseimbangan antara desain dan performa.

Di balik bodi berbalut aluminium atau kulitnya, tertanam sepasang driver serta sebuah passive bass reflector. Kombinasi ini diklaim tak hanya sanggup menyajikan kualitas suara yang jernih, mendetail dan akurat, tetapi turut dibarengi oleh dentuman bass yang mantap – berdasarkan pengalaman pribadi, headphone V-MODA tergolong juara dalam hal reproduksi bass.

Fitur lain yang membuatnya unik dibanding speaker Bluetooth lain adalah integrasi headphone amplifier. Jadi untuk pengguna yang memiliki headphone kelas high-end, Remix bisa dimanfaatkan untuk menghantarkan daya yang cukup guna memaksimalkan headphone tersebut – menurut V-MODA sendiri, kinerjanya tak kalah dari headphone amplifier terpisah seharga $200 atau lebih.

Panel kontrol V-MODA Remix terdapat di bagian atas dan mencakup sebuah tombol multifungsi / V-MODA
Panel kontrol V-MODA Remix terdapat di bagian atas dan mencakup sebuah tombol multifungsi / V-MODA

Panel kontrolnya terdapat di bagian atas. Remix juga dibekali mikrofon built-in, dan ia bisa disambungkan dengan speaker Amazon Echo Dot sehingga Anda bisa berinteraksi dengan asisten virtual Amazon Alexa di ruangan yang lain. Tidak kalah menarik adalah kemampuan Remix untuk disambungkan dengan unit Remix lain dalam jumlah tak terbatas.

V-MODA menyematkan baterai berkapasitas 3.400 mAh ke dalam Remix, dengan estimasi daya tahan sekitar 10 jam. Sebagai produk yang dirilis di tahun 2017, sudah sewajarnya apabila charging-nya mengandalkan port USB-C.

V-MODA Remix saat ini telah dipasarkan seharga $300. V-MODA turut menawarkan deretan aksesori opsional yang dibuat menggunakan teknik 3D printing dengan rentang harga $40 – $370.000 – Anda tidak salah baca, karena aksesori dengan harga selangit ini terbuat dari bahan platinum asli.

Sumber: The Verge dan V-MODA.

B&O Ungkap Speaker Bluetooth Baru, Beolit 17

Didirikan pada tahun 1925, Bang & Olufsen merupakan salah satu pabrikan audio tertua yang masih besar namanya hingga sekarang. Di tahun 2012, perusahaan asal Denmark itu memutuskan kalau sudah waktunya bagi mereka untuk lebih berfokus pada generasi modern, dan dari situ lahirlah divisi B&O Play.

Salah satu produk pertama B&O Play adalah Beolit 12, sebuah speaker Bluetooth dengan desain mirip kotak makan siang yang sangat ikonik. Tiga tahun setelahnya, mereka merilis suksesornya, Beolit 15, yang mempertahankan desainnya namun di saat yang sama juga membenahi performanya. Tahun ini, mereka sudah siap dengan penerus barunya lagi, Beolit 17.

Tidak ada lagi kompartemen kabel pada Beolit 17; charging-nya kini mengandalkan USB-C / B&O Play
Tidak ada lagi kompartemen kabel pada Beolit 17; charging-nya kini mengandalkan USB-C / B&O Play

B&O sepertinya tidak mau merusak apa yang sudah bisa dikatakan sempurna. Desain Beolit 17 hampir tidak berubah jika dibandingkan kedua pendahulunya, hanya saja B&O telah merancang ulang speaker grille berbahan aluminium-nya sekaligus meniadakan kompartemen khusus untuk menyimpan kabel charger.

Hasilnya, suara yang direproduksi diyakini jauh lebih baik lagi ketimbang Beolit 15, meskipun secara teknis amplifier yang digunakan masih sama, dengan daya total 240 watt. Terlepas dari dimensi Beolit 17 yang masih tergolong ringkas, B&O cukup yakin speaker ini sanggup mengisi satu ruangan besar dengan alunan musik yang merdu.

Lalu kalau tidak ada lagi kompartemen kabel, charging-nya bagaimana? Tenang, Beolit 17 telah mengadopsi teknologi yang sekiranya sudah menjadi standar di tahun 2017 ini, yaitu USB-C, yang berarti Anda juga bisa memakai charger-nya untuk mengisi ulang smartphone. Baterainya sendiri diperkirakan mampu bertahan sampai 24 jam, dan proses charging-nya tidak memakan waktu lebih dari 2,5 jam.

Tombol yang paling atas dapat diprogram dengan empat fungsi yang berbeda / B&O Play
Tombol yang paling atas dapat diprogram dengan empat fungsi yang berbeda / B&O Play

Pembaruan lain yang diusung Beolit 17 adalah sebuah tombol multifungsi yang dapat diprogram lewat Beoplay App. Tombol ini bisa dimanfaatkan untuk mematikan fitur alarm, memutar lagu terakhir yang dimainkan di Spotify, play/pause dan skip track, serta untuk memilih preset equalizer. Konektivitasnya sendiri mengandalkan Bluetooth 4.2, dan pengguna dapat menyambungkan dua unit Beolit 17 guna mendapatkan konfigurasi stereo.

Beolit 17 saat ini sudah dipasarkan seharga $499. Wajar apabila banderolnya tergolong premium, wong handle-nya saja terbuat dari kulit asli pilihan.

Sumber: Bang & Olufsen.

Mass Fidelity raD Adalah Speaker Bluetooth Berbodi Tangguh dengan Dukungan Teknologi Multi-Room

Aspek terpenting dari sebuah speaker Bluetooth adalah Anda bisa membawanya dengan mudah ke mana saja. Itulah mengapa belakangan semakin banyak speaker Bluetooth yang dilengkapi bodi tahan air dan debu, sehingga pengguna benar-benar bisa memakainya di manapun dan dalam kondisi apapun.

Tren lain yang juga banyak diadopsi adalah konektivitas multi-room seperti yang dipelopori dan dipopulerkan oleh Sonos. Di mata perusahaan asal Kanada bernama Mass Fidelity, sudah saatnya kedua aspek ini digabungkan ke dalam satu produk.

Buah pemikiran mereka adalah raD. Ia sepintas kelihatan seperti speaker Bluetooth biasa, tapi sebenarnya ia datang dengan bodi tangguh bersertifikasi IPX5 dan telah mengadopsi teknologi multi-room.

Mass Fidelity bisa diibaratkan hasil perkawinan UE Boom dan Sonos / Mass Fidelity
Mass Fidelity bisa diibaratkan hasil perkawinan UE Boom dan Sonos / Mass Fidelity

Dimensi raD tergolong amat ringkas, hanya 122 x 122 x 72 mm, dengan bobot 1,5 kg. Biarpun kecil, teknologi Radial Soundfield miliknya – yang terdiri dari empat driver berukuran 1,5 inci dan sebuah woofer 3 inci – diyakini sanggup menggelontorkan suara yang keras sekaligus jernih meski tengah berada di luar ruangan.

Konektivitas Bluetooth 4.1 dan dukungan codec aptX turut diusung oleh raD, begitu juga dengan kemudahan pairing via NFC. Namun yang paling memikat adalah kompatibilitasnya dengan sistem multi-room Core yang juga dikembangkan oleh Mass Fidelity. Proses menyambungkannya pun juga hanya perlu mengandalkan satu tombol saja.

Baterai milik raD diperkirakan bisa bertahan selama 8 jam penggunaan. Uniknya, raD juga bisa difungsikan sebagai power bank dadakan berkat sebuah port USB di sisi belakangnya, tepat di sebelah jack audio standar 3,5 mm.

Mass Fidelity raD saat ini ditawarkan seharga $169 di Indiegogo. Ini bukan pertama kalinya Mass Fidelity mengambil jalan crowdfunding; produk perdananya yang menuai sukses, speaker multi-room Core itu tadi, juga lahir dari Indiegogo dua tahun silam.

Samsung Luncurkan Enam Aksesori Perangkat Mobile Berdesain Stylish

Sebagai salah satu produsen perangkat elektronik terbesar di dunia, Samsung punya segudang aksesori yang ditujukan untuk menunjang gaya hidup canggih dan stylish konsumennya. Sebelum ini, aksesori-aksesori ini hanya tersedia di Korea Selatan saja, namun mulai November ini Samsung siap memasarkannya ke pasar global eksklusif secara online.

Total ada enam aksesori perangkat mobile yang ditawarkan Samsung, mulai dari wireless speaker, earphone, wireless charger sampai battery pack alias power bank. Berikut rinciannya satu per satu.

Wireless Speaker Bottle Design

Wireless Speaker Bottle Design dan Wireless Charger Tray Design / Samsung
Wireless Speaker Bottle Design dan Wireless Charger Tray Design / Samsung

Bentuknya unik dan sedikit menipu, tapi Anda akan segera mengetahui bahwa ia merupakan sebuah speaker lewat grille yang mengitari bagian bawah bodinya, yang menawarkan cakupan suara 360 derajat. Bagian atasnya merupakan lampu LED yang bisa berpenjar dalam 16 juta warna.

Untuk mengganti warnanya, pengguna cukup mengocok speaker ini, sedangkan untuk mengatur tingkat kecerahannya, pengguna bisa menggenggam speaker dan menerapkan gesture seperti menuangkan air dari botol. Pengaturan lebih merinci bisa dilakukan via Lux Manager App yang bisa diunduh dari Google Play.

Wireless Charger Tray Design

Perangkat dengan ketebalan 17,8 mm ini merupakan pendamping yang pas untuk speaker di atas. Ia bisa mengisi ulang baterai speaker, plus sebuah smartphone di sebelahnya secara nirkabel – syaratnya tentu saja handset harus mendukung teknologi Qi wireless charging.

Battery Pack Kettle Design

Battery Pack Kettle Design dan USB LED Light / Samsung
Battery Pack Kettle Design dan USB LED Light / Samsung

Masih seputar solusi charging, power bank berkapasitas 5.100 mAh atau 10.200 mAh ini punya desain menyerupai teko yang unik, didukung oleh pilihan warna coral pink atau mint blue. Yang menarik, ia datang bersama sebuah kabel yang dilengkapi penjepit supaya smartphone bisa diberdirikan di atas meja ketika sedang di-charge.

USB LED Light

Kalau yang ini dirancang untuk menemani power bank di atas, dimana ia merupakan lampu LED yang bisa menancap ke port USB. Ia hadir dalam dua ukuran yang berbeda, menyesuaikan dengan kapasitas milik Battery Pack Kettle Design.

Wireless Speaker Scoop Design

Wireless Speaker Scoop Design / Samsung
Wireless Speaker Scoop Design / Samsung

Sama-sama merupakan speaker Bluetooth, tapi yang ini berbentuk bulat pipih dan jauh lebih ringkas. Ukurannya yang mungil dimaksudkan untuk dibawa-bawa menemani penggunanya bepergian, itulah mengapa Samsung mendesain bodinya agar tahan terhadap cipratan air.

Fitur pelengkapnya mencakup mikrofon terintegrasi, serta teknologi noise-reduction dan echo-cancellation supaya panggilan telepon bisa dilangsungkan di mana saja.

In-Ear Headphones Rectangle Design

In-Ear Headphones Rectangle Design / Samsung
In-Ear Headphones Rectangle Design / Samsung

Bukan termasuk lini Level dari Samsung, tapi perangkat ini masih menjanjikan kualitas suara yang mumpuni, ditemani konstruksi premium perpaduan bahan logam dan kain. Terdapat sebuah remote control pada kabel berwujud pipihnya.

Sejauh ini Samsung belum mengungkap banderol harga dari masing-masing aksesori. Meski belum ada kepastian, sepertinya sebagian dari produk di atas akan tersedia melalui outlet fisik Samsung maupun retailer online lainnya.

Sumber: Samsung.

SoundHound Umumkan Speaker Pintar Penantang Amazon Echo dan Google Home

Kemunculan Google Home menandai era baru persaingan wireless speaker pintar bertenaga artificial intelligence yang dimulai oleh Amazon Echo. Namun sebentar lagi akan ada penantang baru dari nama yang tidak kalah terkenal, yaitu SoundHound.

Ya, perusahaan pembuat aplikasi penebak judul lagu tersebut telah bekerja sama dengan pabrikan audio Boombotix guna menciptakan sebuah wireless speaker yang dibekali kecerdasan asisten virtual-nya, Hound. Dijuluki Hurricane, ia merupakan penantang yang ideal buat Amazon Echo maupun Google Home.

Seperti kedua speaker tersebut, pengoperasian Hurricane banyak mengandalkan perintah suara, dimana pengguna akan bercakap-cakap dengan Hound menggunakan bahasa yang alami. Anda penasaran dengan lagu-lagu baru? Cukup ucapkan “OK Hound, let’s hear something new,” dan speaker akan memutar playlist sesuai dengan permintaan Anda.

Amazon Echo punya Alexa, Google Home punya Google Assistant, dan Boombotix Hurricane punya Hound / Business Wire
Amazon Echo punya Alexa, Google Home punya Google Assistant, dan Boombotix Hurricane punya Hound / Business Wire

Selain memutar musik, Hound juga bisa memberikan informasi seputar ramalan cuaca, berita terkini, status penerbangan, dan masih banyak lagi, termasuk halnya pencarian restoran di area sekitar berkat integrasi Yelp. Anda tidak perlu meragukan akurasi dan kecepatan Hound dalam mendengar dan memahami percakapan, sebab industri sudah membuktikannya – Samsung memanfaatkan platform di balik Hound untuk lini perangkat smart home-nya.

Meski AI memegang peranan penting dalam Hurricane, kinerja audio masih menjadi fokus utama SoundHound dan Boombotix. Speaker ini dibekali sepasang full-range driver dan sebuah subwoofer aktif berdaya 10 watt. Dimensinya yang ringkas turut didukung oleh kehadiran baterai internal, yang berarti pengguna bisa memakainya di mana saja tanpa perlu dicolokkan ke stop-kontak.

Boombotix Hurricane saat ini sudah bisa dipesan melalui Kickstarter seharga $129. Harga retail-nya diperkirakan berkisar $199.

Sumber: Business Wire.

LG Perkenalkan Empat Speaker Bluetooth Baru

2 – 7 September nanti, mata dunia akan tertuju pada event teknologi akbar IFA 2016 yang dihelat di kota Berlin. Maka dari itu, tidak heran kalau pabrikan teknologi selalu menyiapkan sederet produk sekaligus untuk dipamerkan kebolehannya.

Menjelang acara tersebut, LG mencoba mencuri start dengan memperkenalkan empat speaker Bluetooth baru: PH1, PH2, PH3 dan PH4. Keempatnya punya desain yang berbeda-beda, tapi semuanya menawarkan cakupan suara 360 derajat.

Berdimensi cukup ringkas, model PH1 unik karena juga bisa digunakan sebagai mood lighting maupun lampu tidur. Speaker ini juga dibekali mikrofon untuk melakukan panggilan telepon, dan baterainya bisa bertahan sampai lima jam pemakaian.

PH2 merupakan model yang terkecil, dengan wujud menyerupai sebuah hockey puck. LG turut membekalinya dengan sebuah strap, membuatnya semakin ideal untuk dibawa bepergian. Lebih lanjut, bodi speaker ini tahan terhadap cipratan air meski ukurannya terbilang ringkas.

Soal kualitas suara, sebuah amplifier berdaya 2,5 watt bertugas menyuplai daya guna menghasilkan dentuman bass yang cukup oke. Dalam satu kali charge, PH2 bisa digunakan untuk memutar musik selama enam jam nonstop.

Dari kiri ke kanan: LG PH2, PH3 dan PH4 / LG
Dari kiri ke kanan: LG PH2, PH3 dan PH4 / LG

Khusus untuk PH3, desainnya tergolong tidak umum. Sepintas ia lebih pantas dijadikan dekorasi ruangan berkat wujudnya yang terinspirasi lilin, lengkap beserta lampu di bagian atas yang bisa menyala dalam lima warna, tapi di saat yang sama juga bisa mengalunkan musik yang merdu.

Pada kenyataannya, speaker ini telah dipersenjatai amplifier 3 watt beserta sebuah passive radiator, yang secara teori lebih bisa diandalkan soal reproduksi bass ketimbang PH2. Baterainya juga lebih awet, dengan estimasi daya tahan selama 10 jam pemakaian.

Terakhir, PH4 punya bentuk silinder yang sangat umum kita jumpai pada speaker Bluetooth lain. Berbekal sepasang passive radiator dan amplifier 16 watt, model ini merupakan yang paling bertenaga. LG turut tidak lupa melengkapinya dengan fitur Bass Boost, yang juga terdapat pada PH2.

Sejauh ini belum ada informasi banderol harga dari masing-masing speaker. Kemungkinan besar LG baru akan mengumumkannya saat IFA dimulai nanti.

Sumber: LG dan Digital Trends.