iMac Pro dengan Prosesor 8-Core dan 10-Core Resmi Dipasarkan Mulai 14 Desember

PC (Windows) untuk gamer dan konsumen secara umum, Mac untuk kalangan profesional; kurang lebih seperti ini anggapan sederhana mayoritas orang yang saya kenal. Kalau melihat ekosistem aplikasi yang tersedia, pendapat ini memang ada benarnya; aplikasi macam Final Cut Pro dan Logic Pro buatan Apple selama ini kerap menjadi pilihan banyak studio film dan musik kenamaan.

Kalangan profesional tentu saja mendambakan performa kelas workstation. Sayangnya, terakhir kali Apple merilis komputer yang memenuhi standar ini adalah di tahun 2013. Kendati demikian, akhir 2017 ini sepertinya bisa menjadi babak baru bagi platform macOS dengan kehadiran iMac Pro.

Diumumkan pada bulan Juni lalu, iMac Pro sederhananya merupakan Mac dengan spesifikasi paling perkasa yang bisa konsumen dapatkan – setidaknya sebelum Mac Pro generasi baru hadir suatu saat di tahun 2018. Dan seperti yang sudah dijanjikan sebelumnya, Apple bakal mulai memasarkan iMac Pro pada tanggal 14 Desember besok.

Apple iMac Pro

Yang bakal dipasarkan lebih dulu adalah varian dengan prosesor Intel Xeon 8-core dan 10-core. Keduanya bisa dikonfigurasikan dengan RAM ECC DDR4 hingga 128 GB, SSD sampai 4 TB dan kartu grafis AMD Radeon Vega 64 16 GB. Harganya dimulai di angka $4.999 untuk konfigurasi 8-core yang terendah.

Varian paling atas yang mengemas prosesor 18-core baru akan menyusul tahun depan. Yang cukup mengejutkan, nantinya juga akan ada varian dengan prosesor 14-core, yang tidak Apple sebutkan pada event pengumumannya.

Menurut YouTuber kondang MKBHD yang cukup beruntung untuk menjajal iMac Pro dalam satu minggu terakhir, performanya terbukti sangat mumpuni. Video 8K berformat RAW bisa diedit dengan mulus dan tanpa lag, dan selama itu perangkat tetap hening dan tidak menunjukkan tanda-tanda kewalahan. Anda bisa menyimak sendiri pendapatnya dalam video di bawah ini.

Sumber: 9to5Mac.

HP Z8 Adalah PC Workstation Monster yang Dibekali Prosesor 56-Core dan RAM 3 TB

Judul di atas bukanlah salah ketik, tapi ini benar-benar PC kelas workstation paling gila yang pernah HP ciptakan. Seri Z selama ini memang dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan kalangan profesional, dan HP Z8 begitu memprioritaskan performa di atas segalanya.

Di dalam bodi serba hitamnya, bernaung sebuah motherboard berukuran masif yang dapat dijejali dua prosesor Intel Xeon sekaligus yang masing-masing mengemas 28-core. Slot RAM-nya ada 24, dengan kapasitas maksimum yang didukung 3 TB alias 3.000 GB – hard disk PC saya saja kalah besar.

Soal storage, Z8 bisa diisi dengan beberapa hard disk hingga memberikan total kapasitas penyimpanan sebesar 48 TB. Melengkapi semua itu adalah sepasang kartu grafis Nvidia Quadro Pro yang mungkin lemah untuk gaming, tapi belum ada tandingannya untuk urusan rendering.

HP Z8 Workstation

Pada kenyataannya, HP memang merancang Z8 buat mereka yang sehari-harinya perlu mengedit video beresolusi 8K, atau yang kerap berkutat dengan special effect seperti di film-film blockbuster. Untuk sebagian besar konsumen, daya komputasi seheboh ini mungkin terkesan overkill. Itulah mengapa HP juga menawarkan dua model lain, yakni Z6 dan Z4.

Namun Z6 dan Z4 sendiri juga masih bisa digolongkan ekstrem jika dibandingkan dengan mayoritas PC kelas workstation. Z6 dapat dikonfigurasikan dengan RAM sebesar 384 GB, sedangkan Z4 ‘hanya’ 256 GB dan cuma bisa menggotong satu prosesor Intel Xeon saja.

Spesifikasi kelas monster ini tentu saja harus ditebus dengan harga selangit. Konfigurasi terendah Z8 dihargai $2.440 dan akan dipasarkan mulai Oktober, tapi konfigurasi tertingginya seperti yang disinggung di atas pasti dipatok di kisaran puluhan ribu dolar. Z6 juga akan meluncur di bulan yang sama dengan harga mulai $1.920, sedangkan Z4 menyusul pada bulan November dengan banderol mulai $1.240.

Sumber: PetaPixel dan HP.

Apple Umumkan iMac Pro, iMac 5K dengan Performa Kelas Workstation

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Apple akhirnya mengumumkan iMac Pro secara resmi pada ajang WWDC 2017 semalam. Perangkat ini secara spesifik dirancang dan ditujukan untuk konsumen yang menganggap iMac 5K dengan konfigurasi maksimum pun belum cukup untuk kebutuhan profesionalnya.

Secara desain, iMac Pro sangat identik dengan lini iMac yang sudah ada sekarang, hanya saja seluruh bodinya dibalut oleh warna space gray yang membuatnya tampak begitu seksi. Layarnya pun sama: 27 inci, dengan resolusi 5120 x 2880 pixel dan tingkat kecerahan 500 nit dan dukungan wide color gamut.

Andai Darth Vader sedang mencari komputer all-in-one, pasti iMac Pro yang dia pilih / Apple
Andai Darth Vader sedang mencari komputer all-in-one, pasti iMac Pro yang dia pilih / Apple

Yang berubah drastis adalah performanya. Apple membidik performa kelas workstation lewat iMac Pro. Misi itu mereka capai dengan pilihan prosesor Intel Xeon 8-core, 10-core atau 18-core. Kinerja grafisnya dipercayakan pada GPU AMD Radeon Pro Vega yang memiliki bandwidth memory begitu besar (8 GB atau 16 GB), dengan daya komputasi maksimum 22 teraflop.

Di sektor RAM, ada memory tipe ECC DDR4 dengan kecepatan 2666 MHz dan pilihan kapasitas 32 GB, 64 GB atau 128 GB. Media penyimpanannya mengandalkan SSD berkapasitas 1 TB, 2 TB atau 4 TB, tergantung pilihan konsumen. Semua ini turut didampingi oleh sistem pendingin baru yang 80% lebih efektif ketimbang milik iMac standar.

Berkat GPU Radeon Pro Vega dan Thunderbolt 3, iMac Pro bisa mengakomodasi hingga 2 layar 5K eksternal / Apple
Berkat GPU Radeon Pro Vega dan Thunderbolt 3, iMac Pro bisa mengakomodasi hingga 2 layar 5K eksternal / Apple

iMac Pro juga begitu komplet perihal konektivitas. Mengintip bagian belakangnya, Anda akan disambut oleh empat port Thunderbolt 3 (USB-C), empat port USB 3.0, slot SD card yang mendukung tipe UHS-II, dan port Ethernet 10 Gb.

Apple rencananya akan mulai memasarkan iMac Pro pada bulan Desember mendatang. Harganya jelas tidak murah, mulai $4.999 untuk konfigurasi terendahnya yang ‘hanya’ mengusung prosesor 8-core, RAM 32 GB dan SSD 1 TB itu tadi.

Sumber: Apple.

HP Z2 Mini Ibarat Mac Mini yang Disuntik Steroid

Dalam beberapa kasus, ungkapan “size doesn’t matter” ada benarnya. Buktinya bisa dilihat dari mini PC terbaru HP berikut yang dijuluki Z2 Mini. Ukurannya yang mungil membuat kita berprasangka bahwa kinerjanya pas-pasan, padahal itu salah besar.

Z2 Mini dideskripsikan sebagai workstation, mengusung spesifikasi yang sanggup memenuhi kebutuhan kalangan profesional; baik untuk keperluan desain, CAD maupun animasi 3D. Singkat cerita, jika dibandingkan Mac Mini, Z2 Mini jauh lebih bertenaga.

HP Z2 Mini bisa menjalankan enam monitor sekaligus / HP
HP Z2 Mini bisa menjalankan enam monitor sekaligus / HP

Pertama-tama, terkait prosesor, opsi yang ditawarkan mencakup Intel Core i3, i5, i7 atau Xeon E3–1200v5 yang biasa digunakan pada komputer server. Tidak ketinggalan adalah GPU Nvidia M620 Quadro dengan VRAM 2 GB yang secara spesifik dirancang untuk mempercepat proses rendering dalam aplikasi seperti Autocad atau 3DS Max – tapi tidak untuk gaming mengingat ini bukan seri GeForce.

Turut mendukung adalah RAM DDR4 berkapasitas 32 GB dan HP Z Turbo Drive, yang pada dasarnya merupakan M.2 SSD dengan kecepatan membaca di atas 1 GB/s dan kapasitas hingga 1,5 TB. HP mengklaim Z2 Mini memiliki performa dua kali lipat mini PC lain di pasaran, dan ia bisa menjalankan enam monitor sekaligus jika perlu.

Konektivitas HP Z2 Mini termasuk lengkap, minus port HDMI / HP
Konektivitas HP Z2 Mini termasuk lengkap, minus port HDMI / HP

Semua ini dikemas dalam bodi yang 90 persen lebih ringkas ketimbang workstation pada umumnya. Casing-nya yang berbentuk oktagon memiliki dimensi 8,5 x 2,3 inci, lebih pendek dari cangkir kopi dan tidak jauh lebih besar dari Mac Mini (7,7 x 1,4 inci). Selagi beroperasi, Z2 Mini juga diyakini 63 persen lebih senyap dibanding mini PC kelas bisnis lain milik HP.

HP Z2 Mini rencananya akan dipasarkan pada bulan Desember mendatang, dengan harga mulai $699 untuk konfigurasi terendahnya (Core i3, GPU terintegrasi). HP tidak memberikan rincian harga untuk konfigurasi tertingginya yang mengemas prosesor Intel Xeon dan GPU Nvidia Quadro, tapi kemungkinan besar bisa 2 – 3 kali lipat lebih mahal.

Sumber: Engadget dan HP.

Apakah Hanya Gamer yang Tertarik Pada Notebook Gaming? Ini Kata MSI

Keterbatasan ruang buat menampung hardware canggih membuat banyak orang beranggapan bahwa performa notebook gaming sulit menyaingi sepupunya yang lebih besar. Persepsi ini pelan-pelan berubah seiring tersedianya GPU mobile Nvidia GTX seri 900M, namun titik balik dari evolusi tersebut belum lama terjadi dengan kehadiran arsitektur Pascal di laptop gaming.

Semakin mainstream-nya kegiatan gaming, sebagian terbantu berkat meroketnya kepopularitasan eSport, mendorong semua pemain – besar dan kecil, brand baru maupun veteran – memberikan perhatian besar ke segmen tersebut. Tapi berbeda dari PC DIY dan home console, hingga sekarang mayoritas konsumen menganggap notebook gaming sebagai produk niche: mewah, mahal, dengan aspek fleksibilitas yang dipertanyakan.

MSI Notebook Gaming 8

Dari sana, kami di DailySocial mulai berdiskusi, mempertanyakan beberapa hal dasar seperti siapa saja orang yang memilih bermain di notebook gaming dan apakah hanya gamer kelas antusias yang tertarik pada produk itu? Mencoba mencari penjelasan dari pakarnya, saya menghubungi tim spesialis gaming yang belum lama ini merebut gelar produsen gaming notebook nomor satu di dunia, MSI.

Marketing manager Chien Kai Tseng dengan senang hati meluangkan waktu dan menyambut saya di kantor MSI Indonesia. Buat membuka bincang-bincang ini, saya bertanya bagaimana MSI melihat naiknya minat konsumen terhadap gaming notebook. Hanya ada segelintir gamer yang betul-betul dikaruniai modal besar, dan sebagai pemain utama di ranah itu, produk tentu bukan cuma difungsikan untuk ber-gaming saja bukan?

MSI Notebook Gaming 9

“Buat gambaran umumnya, kami di MSI Notebook menyediakan tiga kategori produk, yaitu Gaming Series, Workstation dan Prestige,” tutur pria dengan panggilan akrab Marcos itu. “Mereka mempunyai banyak fitur, dan mayoritas dihadirkan di perangkat gaming, yaitu fokus utama kami. Walaupun begitu, Workstation dan Prestige memang kami arahkan ke konsumen non-gamer. Misalnya jika menginginkan produk untuk desain profesional, jelas Anda membutuhkan tipe kartu grafis berbeda.”

MSI Notebook Gaming 2

Arahan ini membuat Prestige berada di posisi yang unik. Saya penasaran, setelah mengubah haluan branding, menggesernya agar condong ke gaming, apakah MSI akan terus memperkuat lineup Prestige? Perusahaan Taiwan ini malah melihat Prestige sebagai alternatif, khususnya jika Anda tidak menyukai warna hitam Gaming Series atau tidak memerlukan terlalu banyak fitur-fitur spesifik gaming. Target market dari Prestige malah lebih luas, meliputi profesional sampai gamer mainstream.

MSI Notebook Gaming 4

“Anda mungkin penasaran, mengapa ada banyak fitur yang mirip di ketiga kategori,” kata Marcos. “Itu karena kemampuan-kemampuan tersebut kami pilih seksama untuk menghidangkan pengalaman penggunaan terbaik. Hampir semua bisa ditemukan di Gaming Series, beberapa hadir di Prestige buat mendukung fungsi komersial dan hiburan multimedia – contohnya aspek visual, audio, sampai sistem kendali. Semuanya kami kembalikan ke kebutuhan konsumen.”

MSI Notebook Gaming 6

Lalu apakah hanya gamer yang tertarik pada MSI Gaming Series?

Marcos menyampaikan memang betul sebagian besar pembeli Gaming Series adalah para penikmat video game akut, namun ada sejumlah pekerja kreatif yang mengadopsi seri gaming untuk keperluan desain. Contohnya adalah keluarga GS, termasuk GS30 dan GS40. Para desainer memilih device karena ramping, ringan dan mudah dibawa-bawa, tetapi perangkat menyimpan performa sangat tinggi.

“Ada pula konsumen yang tiba-tiba datang. Ia bukanlah seorang gamer hardcore, tapi kemudian meminta model tercanggih dan termahal. Dan akhirnya ia membeli GT80 Titan,” kenang Marcos.

MSI Notebook Gaming 7

Meski gaming merupakan fokus utama MSI, apalagi dengan meningkatnya ketertarikan konsumen non-gamer terhadap laptop gaming, tidak berarti MSI meninggalkan Prestige di belakang. Karena jadi primadona, upgrade GPU GTX seri 10 diterapkan terlebih dahulu ke Gaming Series, namun Marcos menekankan, pembaruan juga akan diterapkan ke laptop non-gaming/multimedia demi mengikuti tren yang terjadi saat ini.

MSI Notebook Gaming 1

“Terlepas dari hal itu, Gaming Series kami sendiri menyediakan pilihan paling komprehensif, dari yang termahal sampai paling terjangkau. Seri GL kami jajakan di harga mulai dari Rp 9,99 juta,” jelas Marcos. “Semuanya terbuka untuk pasar, baik buat gamer, non-gamer, seluruh pengguna.”

MSI Notebook Gaming 10

Namun hingga saat ini, keluarga GE Series masih menjadi model terlaris MSI. Alasannya sederhana: karena tipe tersebut mempunyai konfigurasi produk terbanyak, dari mulai salah satu model jangkau bertenaga GTX 960M, edisi terbatas Heroes of the Storm, sampai tipe teranyar yang siap menyajikan konten virutal reality dengan berbekal GTX 1060-nya; disuguhkan bersama bersama dua opsi layar terfavorit, yaitu 15- dan 17-inci.

MSI Notebook Gaming 3

Saya mendapatkan sebuah perspektif menarik dari cara Micro-Star International menghidangkan produk: mereka menganggap gaming sebagai sebuah standar paling tinggi; jadi jika kriteria di kelas tersebut bisa tercapai, maka semua hal di bawah level itu dapat terpenuhi.

Terima kasih pada Marcos Tseng dan seluruh tim MSI Indonesia atas waktunya.

MSI Notebook Gaming 5

Altwork Station Ialah Perpaduan Workstation dan Kursi Canggih Adaptif

Duduk seharian di depan komputer sebenarnya bukanlah aktivitas menyehatkan. Postur duduk dan posisi yang salah akan memberi dampak negatif pada tulang punggung. Tapi apa boleh buat jika hal ini merupakan kewajiban, dan Anda dapat menemukan beragam tips untuk menjaga kesehatan badan di internet. Alternatif lainnya ialah memakai produk ciptaan tim Altwork. Continue reading Altwork Station Ialah Perpaduan Workstation dan Kursi Canggih Adaptif

Inilah Dia Mobile Workstation 15-6-Inci Tertipis dan Teringan Dari MSI

Didesain khusus untuk aplikasi teknis dan ilmiah, itulah deksripsi dari PC kelas workstation. Namun ia pun mengalami evolusi, workstation sekarang bukan lagi sekedar PC monster berukuran raksasa, sangat mungkin buat mengemas performa tinggi tersebut dalam bentuk yang lebih mungil. Dan MSI baru saja melangkah ke tingkatan baru peracikan workstation. Continue reading Inilah Dia Mobile Workstation 15-6-Inci Tertipis dan Teringan Dari MSI

Tampil Bak Ultrabook Gaming, HP Omen Pro Diramu Buat Kelas Profesional

Walau tidak berpartisipasi langsung dalam pengembangan semikonduktor, Hewlett-Packard dikenal orang sebagai pencetus simbolis dari Silicon Valley. Perjalan HP belakangan berujung pada penyediaan gaming notebook yang sedang naik daun, mereka namai Omen. Tapi jika Anda belum puas dengan kinerjanya, HP telah menyiapkan jelmaan unik dari Omen. Continue reading Tampil Bak Ultrabook Gaming, HP Omen Pro Diramu Buat Kelas Profesional

Lenovo ThinkPad P Series Tawarkan Layar 4K dan Prosesor Kelas Server

Kalau Anda pernah berkunjung ke situs resmi Lenovo lalu menilik bagian laptop, Anda pasti tahu bahwa lini ThinkPad ada begitu banyak. Namun hal itu tidak menjadi alasan bagi Lenovo untuk berhenti. Mereka baru saja memperkenalkan Lenovo ThinkPad P Series, laptop dengan spesifikasi beringas sehingga ia lebih pantas disebut dengan istilah mobile workstation. Continue reading Lenovo ThinkPad P Series Tawarkan Layar 4K dan Prosesor Kelas Server

Ketika Notebook Gaming Tak Lagi Eksklusif Untuk Gamer

Di tengah ketatnya serbuan new-gen console pada pasar gaming pertengahan tahun lalu, Jon Peddie Research mengungkap bahwa penjualan hardware PC ternyata dua kali lebih besar. Terdiri atas desktop serta notebook, upgrade komponen, dan periferal gaming, penjualan menunjukkan angka yang sangat sehat, terlepas dari ‘menurunnya’ permintaan PC. Continue reading Ketika Notebook Gaming Tak Lagi Eksklusif Untuk Gamer