Wantpreneur: Pengertian, Tanda-Tanda dan Cara Mengubahnya

Pernahkah kamu mendengar istilah wantpreneur? Istilah ini biasa digunakan untuk menggambarkan seseorang yang berkeinginan menjadi entrepenur, tidak pernah bergerak untuk mewujudkannya. Bahkan, wantpreneur kerap diidentikkan dengan kemunduran yang dirasakan oleh seseorang.

Lantas. apa yang sebenarnya dimaksud dengan wantpreneur dan apa saja tanda-tanda serta cara mengubahnya?

Apa Itu Wantpreneur?

Secara umum, wantpreneur adalah kesadaran dasar yang membuat seseorang ingin menjadi seorang pengusaha. Istilah wantpreneur sendiri berasal dari kata ‘want’ yang berarti ‘ingin’ dan ‘entrepreneur’ yang berarti pengusaha.

Sayangnya, istilah wantpreneur kerap kali dianggap memiliki konotasi yang negatif. Mengutip dari situs The Investors Book, wantpreneur adalah seseorang yang memiliki keinginan untuk menjadi seorang pengusaha, namun tidak pernah benar-benar melakukan sesuatu untuk mewujudkannya.

Seorang wantpreneur biasanya memiliki segudang ide, namun tidak pernah benar-benar fokus untuk mengeksekusi satu ide di antaranya. Dalam dunia startup, wantpreneur sering kali terjebak dalam ide bisnisnya, namun mereka jarang bergerak untuk mengeksekusi idenya, mencari pendanaan ataupun meluncurkan produknya.

Tanda-Tanda Wantpreneur

Pada dasarnya, seorang wantpreneur sering dianggap lebih banyak bicara daripada bertindak. Berdasarkan hal tersebut, berikut adalah beberapa tanda wantpreneur yang dapat kamu kenali.

Tidak Memiliki Banyak Ide

Meski sebagian dari wantpreneur biasanya memiliki segudang ide, namun ide tersebut hanya bersifat teoritis. Seorang wantpreneur tidak banyak memiliki ide-ide praktikal yang dapat diwujudkan secara realistis.

Takut Gagal

Takut gagal adalah hal yang wajar dirasakan oleh seseorang yang baru merintis bisnisnya. Kegagalan bahkan dapat dianggap sebagai guru berharga yang mengantarkan pada kesuksesan. Namun, seorang wantpreneur sering merasa takut pada kegagalan hingga membuatnya takut untuk mencoba segala hal baru.

Berorientasi pada Uang

Tujuan utama berbisnis memang untuk mendapatkan keuntungan. Namun, seorang wantpreneur cenderung terlalu beorientasi pada bagaimana cara mereka menghasilkan uang daripada aktualisasi diri. Padahal, hal tersebut adalah salah satu cara untuk mencapai kesuksesan.

Melakukan Prokrastinasi

Prokratinasi adalah kebiasaan menunda-nunda pekerjaan. Seorang wantpreneur biasanya memiliki kebiasaan untuk menunda banyak hal untuk dikerjakan yang dapat membuat berbagai kesempatan menjadi tertunda.

Mengkhawatirkan Modal

Salah satu pilar utama dalam mendirikan sebuah perusahaan adalah dengan penanaman modal. Namun, kekhawatiran terhadap hal ini tidak akan berakhir tanpa adanya usaha untuk mencari investor, mengajukan pinjaman, dan lain sebagainya.

Mudah Terpengaruh Orang Lain

Seorang wantpreneur juga mudah terpengaruh oleh orang lain, bukannya fokus pada apa yang ingin dicapai dan diinginkannya sendiri.

Suka Mengeluh

Tanpa disadari, sikap suka mengeluh juga dapat mengarah pada kegagalan. Sebab, orang-orang yang suka mengeluh cenderung suka mencari-cari alasan atas berbagai hal.

Menunggu Waktu untuk Memulai

Seorang wantpreneur juga sering kali kesulitan untuk memulai. Mereka susah menemukan waktu yang paling tepat untuk memulai, sehingga mereka tetap menunggu tanpa adanya kejelasan untuk mulai berbisnis.

Cara Mengubah Wantpreneur Menjadi Entrepeneur

Wantpreneur bukanlah karakter permanen yang tidak dapat diubah dari diri seseorang. Seorang wantpreneur bisa berubah menjadi entrepeneur, asalkan memiliki niat dan keinginan.

Berikut adalah beberapa cara mengubah wantpreneur menjadi entrepeneur.

Bangun Mindset Baru

Langkah pertama untuk berubah dari wantpreneur menjadi entrepeneur adalah dengan menanamkan mindset baru. Membangun mindset baru berarti kamu telah memiliki kesadaran atas diri kamu sendiri. Ketika mindset tersebut sudah berkembang, kamu tinggal menerapkannya dalam mengembangkan usahamu.

Waktu adalah Aset yang Paling Berharga

Selain itu, tanamkan keyakinan bahwa waktu adalah hal yang paling penting. Jika kamu membuang-buang waktu, maka kamu tidak akan bisa mendapatkan kesempatan yang sama kembali. Oleh sebab itu, waktu harus dimanfaatkan dan dikelola semaksimal mungkin.

Mulailah Bersikap Ambisius

Sikap ambisius juga penting ditanamkan sebagai seorang entrepeneur. Pasalnya, sikap ambisius dapat melatih pikiran untuk selau percaya bahwa segala tujuan dapat diraih dengan kerja keras. Sikap ambisius juga memiliki pengaruh yang positif bagi kepercayaan dirimu untuk melakukan sesuatu.

Jadilah Mandiri

Salah satu kunci untuk menjadi seorang entrepreneur adalah dengan bersikap mandiri. Jangan terlalu banyak bergantung pada orang lain untuk mencapai tujuan.

Selalu Bersikap Positif

Terakhir, biasakan diri untuk selalu bersikap positif. Bersikap positif dapat membuatmu memiliki optimisme. Sikap optimisme ini tentunya sangat diperlukan sebagai seorang entrepeneur.

Nah, itulah penjelasan mengenai wantpreneur. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi seorang entrepreneur yang sukses, perbanyak bertindak dengan nyata daripada terus memikirkan hal-hal yang tidak pasti.

Wireframing: Pengertian, Kegunaan dan Elemen-Elemennya

Bagi kamu yang menekuni bidang UX atau UI, wireframing adalah istilah yang cukup familiar, bukan? Pasalnya, wireframing adalah proses penting yang dilakukan sebelum mulai mengerjakan rancangan desain website atau aplikasi.

Lantas, apa yang dimaksud dengan wireframing dan mengapa hal tersebut cukup penting dilakukan dalam pengembangan desain website atau aplikasi? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini.

Pengertian Wireframing

Pada dasarnya, wireframing adalah sebuah kerangka, struktur atau sketsa yang dibuat oleh UX atau UI designer sebelum mengaplikasikannya pada desain yang lebih nyata. Wireframe dibuat dengan tujuan untuk merepresentasikan sebuah desain pada website atau aplikasi yang hendak dibangun.

Wireframing biasanya terdiri atas header website atau aplikasi, navigasi, footer, dan lainnya. Wireframe juga biasanya hanya berwarna hitam putih tanpa logo maupun gambar dan dibuat secara manual menggunakan tangan.

Tujuan dibuatnya wireframe adalah agar proses pembuatan UI dapat lebih terfokus dan terarah, sehingga desainer hanya tinggal mengaplikasikan tata letak elemen-elemen visual serta konten yang ingin disampaikan.

Kegunaan Wireframing

Sebelumnya, telah dijelaskan bahwa tujuan utama wireframing adalah untuk merepresentasikan sebuah desain pada website atau aplikasi sebelum diaplikasikan lebih lanjut. Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa kegunaan wireframing adalah, sebagai berikut:

Untuk Menghemat Waktu

Wireframing memiliki kegunaan untuk menghemat waktu yang dibutuhkan untuk membuat UI. Pasalnya, dengan wireframing, kamu akan lebih mudah dalam mengubah ataupun menyesuaikan desain.

Tentunya proses penyesuaian desain akan jauh lebih sulit ketika programmer sudah mulai mengerjakan coding. Oleh sebab itu, wireframing sebaiknya dibuat sebelum desain telah disepakati.

Memberikan Gambaran Awal

Wireframing juga berguna untuk memberikan gambaran awal mengenai suatu desain yang ingin digunakan. Dengan wireframing, programmer juga bisa mulai memikirkan pengembangan website atau aplikasinya sejak awal.

Memudahkan dalam Mengimplementasikan Desain

Pengembangan website atau aplikasi juga akan lebih terstruktur dengan wireframing. Sebab, konsep dasar telah diketahui, sehingga hanya perlu menambahkan beberapa komponen untuk menyesuaikannya.

Memudahkan Koordinasi

Penggunaan wireframe juga memudahkan koordinasi dalam pengembangan website maupun aplikasi. Sebab, seluruh proses pengerjaan website mengacu pada kerangka dasar yang telah disepakati. Jika memerlukan tambahan atau perbaikan pun dapat diselesaikan dengan cara diskusi.

Elemen-Elemen Wireframing

Wireframe website atau aplikasi memiliki beberapa elemen yang perlu diperhatikan, antara lain:

Layout Utama

Layout adalah komponen utama dalam wireframe. Komponen ini berbentuk sketsa yang berbentuk kotak-kotak yang telah diatur sesuai dengan tata letak halaman website. Komponen ini juga memuat beberapa bagian lainnya, seperti header, navigasi, body, hingga letak sidebar.

Interface

Interface adalah elemen yang berkaitan dengan media interaksi antara tampilan website dengan pengunjungnya. Elemen ini biasanya berisi beberapa informasi penunjang, seperti button, link, judul, font size, logo, dan lain sebagainya.

Navigasi

Navigasi adalah elemen yang berguna untuk memudahkan pengunjung dalam menjelajahi website atau aplikasi. Navigasi dapat berupa menu, tanda panah, atau ikon lainnya.

Informasi

Informasi merupakan konten utama yang ingin disampaikan kepada audiens atau pengunjung website. Elemen ini berguna untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung website atau aplikasi. Elemen tersebut dapat berupa input, thumbnail, link, paragraf, dan lain sebagainya.

Komponen Tambahan

Komponen tambahan adalah berbagai komponen yang ditambahkan ke dalam wireframe sesuai jenis dan kebutuhan website.

Nah, itulah penjelasan mengenai wireframing yang telah dirangkum oleh Daily Social untukmu. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa wireframing adalah tahap paling awal dalam membuat desain website atau aplikasi yang bertujuan untuk memberikan gambaran awal pada desain tersebut.

Term Sheet: Pengertian, Langkah-langkah dan Manfaatnya

Sementara pendanaan yang dibutuhkan untuk startup/ perusahaan mu perlu ditetapkan dan kamu harus mulai mencari investor atau partner yang tertarik dengan ide bisnis mu.

Pada umumnya investor memberikan syarat dalam proses ini untuk memudahkan proses investasi nantinya. Nah, semua syarat dan ketentuan sudah termasuk ke dalam term sheet.

Pada artikel ini kita akan mengular apa itu term sheet dan segala hal mengenainya.

Apa Itu Term Sheet?

Jika pengusaha memutuskan untuk memilih investor sebagai tambahan modal bagi perusahaan, pengusaha harus memahami masalah yang harus dirumuskan dengan investor dalam term sheet. Jadi, term sheet adalah formulir yang berisi syarat dan kesepakatan. Dengan kata lain term sheet merupakan gambaran umum yang tidak mengikat mengenai pokok-pokok transaksi modal.

Dengan demikian, tergantung dari terpenuhinya kesepakatan antara pemodal dan pengusaha, pengusaha dan pemodal dapat melanjutkan kesepakatan dan membicarakan hal-hal terkait penambahan modal secara lebih rinci.

Term sheet bukanlah kontrak tetapi kesepakatan tentang maksud dan tujuan investasi kedua belah pihak. Bentuk termsheet sendiri tergantung dari bentuk investasi yang akan dilakukan berdasarkan model obligasi konversi atau ekuitas? Kamu harus mengetahui hal ini sebelum menandatangani kontrak.

Langkah-langkah Merumuskan Term Sheet

1. Menentukan Tujuan Pemodalan

Sebelum mencari modal tambahan, kamu harus mengkaji terlebih dahulu tujuan penggunaan modal tersebut. Tujuan modal biasanya dibagi menjadi dua bagian, yang pertama adalah tujuan investasi jangka menengah atau panjang, yang kedua adalah modal kerja, biasanya relatif berjangka pendek.

Misalnya tujuan investasinya digunakan untuk membangun fasilitas produksi. Jika kamu mengetahui apa tujuan investasi, kamu perlu memperhatikan hal-hal seperti berapa lama jangka waktu investasi akan memberikan pengembalian, apakah modal dipinjam atau ditukar dengan ekuitas, dan bagaimana aturan repatriasi. Sedangkan modal kerja biasanya berjangka pendek, dengan mekanisme bagi hasil atau beban bunga, tanpa mengharuskan investor ikut serta dalam komposisi saham.

2. Menentukan Valuasi Bisnis

Valuasi adalah nilai ekonomi dari sebuah perusahaan/bisnis. Hal ini dapat ditentukan dengan beberapa cara, yaitu:

Valuasi bisnis berdasarkan aset

Menghitung validasi berbasis nilai merupakan metode yang sangat sederhana dan banyak digunakan oleh orang-orang. Metode ini biasanya digunakan untuk penilaian real estat.

Tentu saja, ketika menggunakan metode ini akan ada perubahan tergantung pada alasan operasional, namun perkiraan ini juga mengutamakan nilai aset yang terkait dengan bisnis.

Valuasi berdasarkan pendataan penjualan

Valuasi ini didasarkan pada seberapa besar revenue atau pendapatan yang dihasilkan. Dengan kata lain, investor melihat berapa banyak pendapatan yang dihasilkan selama periode tertentu.

Valuasi berdasarkan tren pasar dan kesempatan berkembang

Valuasi ini mengutamakan apa yang bisa didapatkan oleh pengusaha dan investor yang ingin mengembangkan usaha agar cepat berkembang. Perusahaan yang biasanya menggunakan metode penilaian ini adalah perusahaan yang melakukan akuisisi atau merger.

3. Merumuskan Business Plan dan hitung ROI pada investasi yang akan dilakukan

Ketika kamu berpikir tentang investasi, hal terpenting adalah business plan yang baik.

Setelah kamh mengetahui berapa nilai investasi yang dibutuhkan, hitung estimasi tingkat pengembalian dan laba atas investasi yang dikenal dengan istilah return on investment (ROI). ROI adalah laba atas investasi, yang dapat dihitung dengan menggunakan distribusi laba atas investasi.

Dalam menjalankan usaha, seorang pengusaha harus memperhatikan berapa banyak modal yang harus diinvestasikan untuk mencapai tujuan penjualan, berapa margin keuntungan akan digunakan untuk mengembangkan usaha.

4. Menentukan Jangka Waktu Perjanjian Kamu bersama Investor

Waktu dalam hal ini adalah ukuran durasi kontrak dalam skala yang mengikat kedua belah pihak antara penanam modal dan pengusaha untuk menyampaikan butir-butir kontrak kerjasama.

Waktu merupakan unsur yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari perjanjian kerjasama karena waktu merupakan bagian penting dari pengesahan dari mana mata rantai kerjasama dimulai.

5. Merumuskan Imbal kerjasama baik dalam bentuk material dan non material

Menentukan imbal balik kerjasama antara kedua belah pihak dapat bersifat material dan non material.

Untuk material contohnya dalam bentuk material bersifat tangible (dapat diukur). Misalnya memperoleh saham dan bergabung dalam struktur kepemilikan, menambah modal investasi bersama dengan hasil investasi dan lain-lain.

Kalau imbal balik kerjasama dalam bentuk non material sebagian besar merupakan sesuatu yang tidak dapat diukur, misalnya networking , keahlian investor dan lain-lain.

6. Menentukan Keuntungan Kedua Belah Pihak

Menentukan ketentuan ketentuan umum usaha yang bisa melindungi kedua belah pihak dari potensi kerugian dan perselisihan kerjasama. Lalu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menghindari potensi kerugian di kemudian hari, seperti pendaftaran merek, permohonan hak paten dan hak cipta.

Mengapa Term Sheet Penting?

Dari penjelasan di atas perlu dipahami hal-hal wajib yang dapat dirumuskan dalam term sheet dengan investor. Cara yang tepat untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis adalah dengan berinvestasi untuk mendapatkan pertumbuhan yang tepat bagi bisnis yang sedang kamu jalankan. Mengetahui dan memahami hak dan kewajiban antara para pihak, dapat membuat perjanjian kerjasama tidak terbantahkan dan saling menguntungkan di masa depan. Nah itulah pentingnya term sheet.

Demikianlah penjelasan mengenai term sheet. Semoga dapat bermanfaat!

Target Market: Pengertian, Cara, dan Manfaatnya

Mengetahui target market / target pasar akan sangat penting ketika memulai atau menjalankan bisnis. Mengetahui target market akan membantu kamu membuat produk sesuai kebutuhan dan keinginan mereka, membuat konten pemasaran yang tepat, menjual produk mu di platform yang tepat, dan masih banyak keuntungan lainnya.

Apa itu target market? Yakni sekelompok orang yang diperlakukan sebagai konsumen atau pengguna produk atau layanan. Apa manfaat mengetahui target pasar Anda dan bagaimana cara menentukannya? Langsung saja simak uraian di bawah ini!

Apa Itu Target Market?

Target market atau target pasar pasti sudah banyak didengar oleh berbagai kalangan. Target dapat dikatakan sebagai primary target market atau target utama dari konsumen yang dituju. Dengan kata lain target pasar adalah tujuan dari produk yang dijual kepada siapa saja, tergantung dari berat dan spesifikasi dari produk itu sendiri.

Yang terpenting, jangan mengabaikan target pasar mu. Jika memungkinkan, targetnya adalah semua orang yang membeli dan menggunakan produk perusahaan. Hal ini sangat penting dalam menentukan kelanjutan produk. Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui tujuan yang kamu tuju sebelum memutuskan desain produk, harga, dan sebagainya.

Cara Menentukan Target Market

Berikut beberapa cara menentukan target pasar yang bisa kamu coba.

1. Lihat data pelanggan saat ini

Jika bisnis mu sudah berjalan cukup lama dan memiliki pelanggan, lihat datanya. Siapa pelanggan mu saat ini dan mengapa mereka membeli produk atau layanan yang kamu tawarkan? Kamu dapat menggunakan data ini untuk menemukan ciri dan minat yang sama. Kemungkinan besar akan ada orang di luar sana dengan karakteristik yang mirip menyukai produk atau jasa yang kamu tawarkan.

2. Teliti target market pesaingmu

Cara menentukan target pasar selanjutnya adalah dengan meneliti target pasar pesaing/kompetitor pada sektor, produk, atau industri yang sejenis. Target marketmu kira-kira siapa? Kamu bisa mengejar target market yang sama, atau kamu bisa memanfaatkan peluang dengan mengejar target market yang potensial, namun terabaikan oleh kompetitor.

Anggaplah kamu menjual pakaian wanita. Seperti pesaingmu, konsumen target utamamu adalah wanita dari segala usia, dari remaja hingga ibu. Akan tetapi, pesaing tidak menawarkan pakaian plus size. Mereka mungkin hanya melihat ini sebagai peluang untuk mengejar target pasar wanita plus size. Tapi kamu harus meneliti kembali.

Pesaing mungkin mengabaikan pasar sasaran tertentu karena mereka tidak dianggap sangat menguntungkan untuk bisnis.

3. Analisis produk atau layanan yang akan ditawarkan

Selanjutnya, analisis produk atau layanan yang akan disediakan. Tulis daftar fitur dan manfaat dari produk yang kamu miliki. Kamu perlu mengetahui keunggulan produk yang ditawarkan dan di segmen mana yang paling dibutuhkan. Selain itu, kamu juga dapat memahami khasiat, manfaat, dan kerugian produk dan menggunakannya untuk pemasaran yang tepat dan efektif.

4. Menentukan segmentasi target market

Untuk menentukan target pasar, kamu dapat melakukan segmentasi atau kelompok. Segmen ini meliputi segmentasi demografis, psikologis, geografis, dan perilaku/behavioral. Berikut penjelasannya:

• Segmentasi Demografis:

Individu dikelompokkan berdasarkan usia, tingkat pendapatan, jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan, dan tingkat pendidikan.

• Segmentasi Geografis:

Segmentasi ini harus mempertimbangkan apakah kamu ingin menjangkau target pasar di perkotaan, pedesaan, atau di antara keduanya.

• Segmentasi Psikografis:

segmen ini mencakup gaya hidup, keyakinan, sikap, minat, hobi, dan nilai.

• Behavioral: adalah segmen berdasarkan perilaku atau tindakan tertentu untuk dilakukan.

5. Lakukan Evaluasi

Setelah kamu berhasil mengidentifikasi target pasar, langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian/evaluasi untuk melihat apa yang telah dicapai dan apa yang perlu ditingkatkan.

Apakah Penting Mengetahui Target Market?

Target pasar dapat dilihat sebagai ukuran kualitas produk. Target pasar ini memungkinkan kamu untuk menciptakan produk yang memenuhi kebutuhan konsumen, minat konsumen, dan harga yang wajar untuk dibeli. Tanpa target pasar, suatu produk sulit bersaing di pasar.

Selain itu, memiliki target pasar juga membantu menentukan tempat menawarkan dan merilis produk mu. Maka beriklan di Instagram atau media sosial lainnya, merupakan cara bagaimana produk kita dapat menjadi dikenal dan dicintai oleh masyarakat umum.

Demikian penjelasan mengenai target market yang dapat disampaikan. Ingatlah baik-baik bahwa bisnis harus dipupuk dengan semangat dan perjuangan. Percayalah bahwa hasil tidak akan mengkhianati proses. Semoga membantu!

Momentum Works: GrabFood Pimpin Pasar “Food Delivery” di Asia Tenggara 3 Tahun Berturut-Turut

GrabFood, platform food delivery milik Grab, disebutkan memimpin pasar pesan-antar makanan di Asia Tenggara selama tiga tahun berturut-turut sejak 2020 hingga 2022, menurut laporan Momentum Works bertajuk “Food delivery platforms ind Southeast Asia (SEA) Jan 2023”.

“Dari pemain regional utama, Grab adalah satu-satunya yang mempertahankan pertumbuhan GMV berturut-turut untuk yang terakhir tiga tahun. Grab juga memiliki posisi kas bersih terbaik dibandingkan dengan rekan-rekannya untuk mempertahankan investasi,” tulis laporan tersebut.

“Pasca lonjakan investasi makanan pada 2021, Shopee telah diskalakan kembali untuk fokus membuat bisnis intinya e-commerce menguntungkan. Sedangkan, Gojek sudah stagnan selama tiga tahun, cerminan dari dinamika dan persaingan di pasar Indonesia,” sambungnya.

Diestimasi GMV dari GrabFood sebesar $8.8 miliar dari total GMV se-Asia Tenggara sebesar $16,3 miliar. Kemudian, disusul DeliveryHero ($3,1 miliar), GoFood ($2 miliar), dan ShopeeFood ($0,9 miliar). Sedangkan, untuk pangsa pasar GrabFood di Indonesia saja sebesar 49%. Kemudian disusul GoFood (44%) dan ShopeeFood (7%).

Sumber: Momentum Works

Adapun GMV di Indonesia mencapai $4,5 miliar, masih menempati posisi tertinggi setelah Thailand ($3,6 miliar) dan Singapura ($2.5 miliar). “Grab telah mengambil kepemimpinan pangsa pasar di Malaysia dan Vietnam dari Foodpanda dan ShopeeFood, dan sekarang GMV-nya menyumbang 54% dari total di kawasan.”

Dalam laporan dipaparkan bahwa pada 2022, semua platform pesan-antar makanan mengalami hambatan yang kuat dalam menciptakan pertumbuhan. Ini ada kaitannya dengan permintaan pasar modal untuk profitabilitas, mengingat sebagian besar pemain telah menjadi perusahaan terbuka, dan kembalinya mobilitas masyarakat selepas pandemi.

Akibatnya, secara GMV untuk year-on-year tercatat hanya tumbuh 5% mencapai $16,3 miliar. Pertumbuhan didorong oleh pasar Filipina, Malaysia, dan Vietnam yang secara ukuran relatif lebih kecil, sedangkan pasar yang lebih besar – Indonesia, Thailand dan Singapura – mencatatkan penurunan karena berbagai faktor yang signifikan dan bervariasi.

Misalnya, pembukaan kembali di Singapura telah mengubah permintaan layanan makanan menjadi offline, sementara di Thailand penarikan subsidi pemerintah setelah Oktober serta banjir pada paruh kedua tahun tersebut memainkan peran yang signifikan.

Sumber: Momentum Works

“Pertumbuhan pengiriman makanan menjadi normal ke tingkat pra-pandemi setelah dua tahun mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pembukaan kembali pasca-covid (kembalinya makan di luar rumah, pengurangan subsidi untuk ongkos pengiriman), dan lanjutan dari rasionalisasi pasar, mengakibatkan pertumbuhan rendah.”

Tren makro pesan-antar makanan

Laporan ini juga menyoroti tantangan berikutnya di industri pesan-antar makanan berdasarkan tren makro, yakni fragmentasi digitalisasi F&B (serta upaya platform untuk mengontrol POS), dan perluasan platform ke pengiriman makanan secara keseluruhan. Upaya tersebut dimaksudkan karena platform ingin lebih memanfaatkan penawaran dan meningkatkan permintaan layanan makanan.

Bagi merchant kuliner, pandemi percepatan adopsi tidak hanya dalam hal pengiriman, tetapi juga solusi yang berfokus pada rantai ekosistemnya. Namun, terjadi digitalisasi yang terfragmentasi dan data, yang pada akhirnya membuat merchant frustrasi.

Oleh karenanya, sangat umum untuk melihat outlet F&B menggunakan terpisah sistem untuk Point-of-Sale (POS), menu pemesanan, pembayaran, shift/tenaga kerja manajemen, CRM / loyalitas, pemasaran, persediaan manajemen, dan interfacing platform pengiriman.

“Pertanyaannya adalah – apakah kita akan melihat konsolidasi lanskap POS di Asia Tenggara, seperti apa Meituan lakukan di Cina? Platform pengiriman makanan terkemuka Grab, Foodpanda, dan LINEMAN Wongnai adalah sudah bergerak ke arah ini, oleh mengakuisisi/bermitra dengan restoran perusahaan teknologi.”

Selanjutnya, Momentum Works juga melihat penajaman strategi platform yang lebih strategis untuk mencapai profitabilitas lebih cepat, termasuk penskalaan kembali, penutupan cloud kitchen, perluasan pendapatan (solusi iklan, berlangganan), serta optimalisasi biaya berkelanjutan (pengurangan insentif, peningkatan efisiensi operasional dan fokus pembayaran).

“Kami mengulangi argumen dalam laporan Food Delivery Platforms in Southeast Asia sebelumnya di Asia Tenggara: bahwa profitabilitas dapat dicapai dengan volume, kepadatan dan efisiensi operasional. Sebagian besar platform utama terdaftar secara publik sekarang, selain dari metrik operasi saat ini yang diperhatikan investor dengan cermat, Kepemimpinan, Orang, Organisasi, dan Produk merupakan faktor penting untuk kesuksesan (atau kegagalan),” tutup laporan.

Vaporware: Pengertian, Contoh dan Cara Mengenalinya

Mungkin sebagian besar orang masih belum mengenal istilah vaporware. Dalam dunia bisnis, vaporware sering kali dianggap sebagai suatu istilah yang membawa konotasi negatif.

Hal tersebut disebabkan karena istilah vaporware biasa digunakan untuk menggambarkan sebuah produk yang tidak benar-benar dirilis pada tanggal yang telah ditentukan. Umumnya, produk-produk tersebut berkaitan dengan teknologi dan digital.

Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan vaporware dan apa saja contoh dan cara mengenalinya? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini.

Apa Itu Vaporware?

Secara umum, istilah vaporware biasa digunakan untuk menyebut sebuah produk yang telah melewati tanggal rilisnya. Mengutip dari Bizversity, vaporware adalah suatu produk yang dipromosikan secara besar-besaran secara konsep, namun memiliki keterlambatan rilis atau bahkan benar-benar tidak pernah dirilis.

Istilah vaporware digunakan merujuk pada sifatnya yang ‘ghaib’ atau perlahan memudar sebelum konsumen dapat menjangkaunya. Umumnya, vaporware biasa terjadi pada industri hardware maupun software.

Cara Mengenali Vaporware

Salah satu kunci untuk mengenali produk yang dianggap vaporware adalah dengan membaca artikel yang membahasnya dengan teliti. Dikutip dari Futurum., berikut adalah beberapa cara mengenali vaporware dalam artikel.

Tuntut Pembuktiannya

Sebelum benar-benar memercayai suatu hal, ada baiknya jika kamu mengetahui bukti dari klaim tersebut secara resmi. Jangan memercayai klaim apapun sebelum hal tersebut benar-benar terbukti atau divalidasi oleh ahli di bidangnya.

Periksa Sumbernya

Salah satu cara untuk membuktikan klaim yang diberikan adalah dengan mencari tahu sumbernya. Pastikan berita-berita yang kamu percayai berasal dari sumber yang kredibel, bukannya seorang blogger, youtuber atau influencer.

Lakukan Riset Singkat

Jika kamu masih ragu untuk memercayai klaim yang diberikan, kamu bisa melakukan riset singkat dengan cara mencari tahu berapa banyak sumber yang membenarkan klaim tersebut.

Perlu kamu ketahui, apabila sebuah perusahaan teknologi yang cukup besar memiliki klaim yang hanya dibenarkan oleh satu atau dua sumber atau hanya dibicarakan di kalangan blogger saja, maka kamu bisa mengkategorikannya sebagai vaporware. Klaim tersebut nyata jika telah divalidasi oleh sumber yang kredibel, seperti kantor berita ternama atau para ahli di bidangnya.

Percayai Instingmu

Umumnya, kemajuan teknologi tidak akan langsung terjadi secara cepat dan ajaib. Jika ada suatu produk dengan inovasi yang terlalu bagus untuk jadi nyata, maka kamu perlu curiga dengan hal tersebut. Selain itu, kamu juga perlu mencurigai jika kamu menemukan suatu perusahan yang tiba-tiba mengeluarkan sebuah inovasi pada suatu produk, padahal hal tersebut bukan bidangnya.

Gunakan Wawasanmu

Salah satu cara untuk mengenali produk yang hanya sekadar vaporware adalah dengan melakukan break down menjadi beberapa bagian, yakni power supply dan management, computing, connectivity, serta inputs.

Dari keempat hal tersebut, kamu bisa menilai sendiri produk mana yang benar-benar dikembangkan secara nyata dan mana yang hanya sekadar vaporware.

Contoh Konsep Vaporware

Vaporware biasanya muncul karena beberapa perusahaan besar suka mencoba-coba membuat inovasi baru pada suatu produk, tetapi memiliki kesulitan atau hambatan untuk merealisasikannya. Berikut adalah beberapa contoh konsep vaporware yang cukup terkenal.

Apple iTV

apple itv
©dreamers.id

Apple iTV merupakan salah satu produk vaporware yang cukup terkenal beberapa tahun belakangan. Meski beberapa sumber mengatakan bahwa Apple telah membentuk tim kecil yang berperan dalam mengembangkan televisi, namun Apple tidak pernah merilis statement apapun mengenai hal ini.

Scribble Pen

scribble pen
©arsidanta.id

Pernahkah kamu mendengar penemuan mengenai pulpen canggih yang dapat memindai berbagai warna di sekitarmu secara nyata beberapa tahun yang lalu? Kenyataannya, produk tersebut tidak pernah eksis hingga saat ini.

Banyak orang yang tertarik dengan produk ini, hingga mereka rela melakukan pre-order untuk mendapatkannya. Namun, nyatanya produk ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya hingga banyak pembayaran yang dikembalikan.

Vector WX-8

vector wx-8
©fastestcar.org

Produk vaporware selanjutnya datang dari industri otomotif, di mana perusahaan otomotif asal Amerika, Vector, memperkenalkan Vector WX-8 pertama kali pada tahun 2007 di Los Angeles Auto Show. WX-8 digadang-gadang sebagai mobil sport generasi terbaru yang memiliki kecepatan hingga 430kph. Namun setelah melalui serangkaian tes, baru diketahui jika WX-8 tidak secanggih seperti yang diklaim sebelumnya.

Nah, itulah penjelasan mengenai pengertian, cara mengenali dan berbagai contoh konsep vaporware. Manakah dari konsep vaporware di atas yang kamu harapkan menjadi nyata?

Venture Capital: Pengertian, Tujuan dan Jenisnya

Venture capital adalah salah satu istilah yang sangat melekat dengan startup. Pasalnya, venture capital merupakan badan usaha yang melakukan pendanaan dan penanaman modal ke dalam suatu perusahaan yang baru berkembang, seperti startup.

Dengan adanya suntikan dana dari venture capital, diharapkan perusahaan tersebut dapat berkembang dan mempertahankan bisnisnya untuk bersaing dengan bisnis-bisnis lainnya. Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan venture capital dan mengapa hal ini penting bagi perkembangan sebuah startup?

Pengertian Venture Capital

Venture capital adalah pendanaan yang diberikan oleh oleh investor untuk startup yang diyakini memiliki potensi besar dalam jangka panjang. Pendanaan ini diberikan sebagai modal dalam bentuk uang tunai yang kemudian dapat ditukarkan kembali ke dalam sejumlah saham.

Ventura sendiri berasal dari kata venture dalam bahasa Inggris yang berarti sesuatu yang mengandung risiko tinggi, sehingga investasi jenis ini termasuk ke dalam risiko tinggi meski nilai imbal baliknya cukup tinggi. Oleh sebab itu, sebelum melakukan pendanaan, investor biasanya akan memeriksa terlebih dahulu bagaimana risiko dan prospek dari perusahaan tersebut.

Karena sifatnya yang memiliki risiko cukup tinggi ini, venture capital sangat dibutuhkan oleh perusahaan baru yang masih berkembang. Oleh karena itu, venture capital berbeda dengan ekuitas swasta yang cenderung mendanai perusahaan yang lebih besar dan stabil.

Tujuan dan Manfaat Venture Capital

Venture capital sangat penting bagi perusahaan yang baru berkembang seperti startup, karena memiliki berbagai manfaat yang akan didapatkan. Berikut adalah beberapa tujuan dan manfaat venture capital:

Meningkatkan Potensi Bisnis

Venture capital memiliki tujuan utama untuk meningkatkan potensi bisnis. Pasalnya, perusahaan pemberi modal atau dana ventura tidak hanya berperan sebagai investor saja, melainkan juga turut serta terlibat dalam manajemen dan menjadikannya sebagai partner.

Mereka akan menjadi rekan yang membantu dalam pengembangan produk, pengembangan ide hingga membuat bisnis dapat berkembang. Dengan begitu, potensi bisnis juga akan semakin meningkat.

Rentabilitas Membaik

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa perusahaan pemberi modal tidak hanya berperan menjadi investor saja, melainkan juga turut serta berperan untuk mengaturnya.

Membuat Pemasaran Produk Lebih Efisien

Venture capital juga bertujuan untuk membuat pemasaran produk lebih efisien. Sebab, perusahaan penerima modal memiliki peluang besar untuk memproduksi dan memasarkan produknya secara maksimal.

Meningkatkan Likuiditas

Perusahaan yang mendapat venture capital juga tidak perlu membayar beban bunga dan angsuran hutang. Dengan begitu, likuiditas perusahaan juga semakin meningkat.

Jenis-Jenis Venture Capital

Venture capital juga terbagi menjadi beberapa jenis. Mengutip dari My Capital, berikut adalah beberapa jenis venture capital dari berbagai spesifikasi.

Seed Capital

Seed capital adalah tahap awal pendanaan yang biasanya diperuntukkan untuk startup yang belum memiliki produk atau belum terorganisir dengan baik. Dana seed capital biasanya hanya dapat dimanfaatkan untuk beberapa keperluan saja, seperti membuat produk sampel.

Startup Capital

Tahap ini diperuntukkan bagi startup yang sudah memiliki produk sendiri. Dana yang berasal dari venture capital ini biasa digunakan untuk merekrut tim, melakukan riset pasar, dan menyelesaikan produk atau layanan yang akan dirilis.

Early Stage Capital

Early stage capital biasanya diperuntukkan bagi startup yang sudah memiliki struktur organisasi yang lengkap dan sudah berkembang dengan statistik penjualan yang baik dalam 2 hingga 3 tahun ke depan. Pendanaan ini biasa digunakan untuk meningkatkan produktivitas, operasional, dan lain sebagainya.

Expansion Capital

Tahap ini biasanya ditujukan untuk startup yang sudah mulai stabil dan siap untuk melakukan ekspansi.

Late Stage Capital

Pada tahap ini, startup sudah menunjukkan performa dan pencapaian yang mengesankan. Dana yang diperoleh biasa dimanfaatkan untuk menambah kapasitas atau modal startup tersebut.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai venture capital. Di Indonesia sendiri, ada beberapa investor luar yang cukup sering berinvestasi pada startup-startup lokal, seperti GGV, Sequoia Capital India, dan Lightspeed Ventures.

Vesting: Pengertian, Kegunaan dan Jenis-Jenisnya

Dalam dunia startup, ada banyak istilah yang sering disebutkan, salah satunya adalah vesting. Istilah vesting juga dikenal sebagai vesting period, yang berarti periode penguncian.

Vesting sangat penting digunakan dalam bisnis startup karena memiliki beberapa fungsi yang bertujuan untuk melindungi perusahaan. Lantas, apa saja kegunaan vesting bagi startup dan apa pengertian sebenarnya dari vesting?

Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini.

Pengertian Vesting

Mengutip dari Emergelaw, vesting adalah istilah yang biasa digunakan dalam startup dalam menyebut suatu proses perolehan hak secara penuh dan tidak dapat diambil alih oleh pihak ketiga. Dalam startup, jumlah saham yang ada harus dibagi secara adil kepada setiap pihak.

Vesting ditujukan agar perusahaan tetap terlindungi meskipun salah satu pemegang saham utamanya keluar. Pasalnya, pemegang saham tidak akan dapat menjual sahamnya hingga persyaratan vesting terpenuhi. Apabila persyaratan tersebut tidak terpenuhi, saham tersebut akan dibeli kembali oleh perusahaan tanpa adanya upaya kontribusi.

Sebagai contohnya, apabila ada dua co-founder yang memiliki saham 50 persen dengan vesting period 4 tahun, maka kedua co-founder tersebut harus bekerja selama 4 tahun untuk mendapatkannya. Namun, apabila salah satu co-founder tersebut keluar pada akhir tahun pertama, maka ia hanya bisa mendapatkan 1/4 bagian dari 50 saham yang dimilikinya, yakni sebesar 12,5 persen saja.

Kegunaan Vesting

Meyakinkan Founder Startup untuk Berkomitmen Jangka Panjang

Meski sama-sama berjuang sejak awal pendirian startup, tidak ada yang menjamin bahwa seluruh pendiri tersebut tetap bertahan untuk mengembangkannya. Pasalnya, masa-masa awal berdirinya sebuah startup adalah masa-masa krusial yang penuh dengan kesulitan dan ketidakstabilan.

Banyak pendiri startup yang akhirnya memilih untuk meninggalkan perusahan karena beberapa alasan. Hal inilah yang mendasari adanya periode vesting selama beberapa tahun agar dapat meyakinkan para pendiri untuk tetap bertahan dan melanjutkan usahanya untuk mengembangkan perusahaan.

Melindungi Perusahaan Ketika Ada Pemegang Saham Utama yang Keluar

Walaupun vesting bertujuan untuk meyakinkan para founder startup agar tetap bertahan, ada beberapa dari mereka yang mempertimbangkan kembali komitmennya di perusahaan dan tetap memutuskan untuk keluar setelah beberapa waktu. Oleh sebab itu, vesting digunakan untuk melindungi perusahaan dari pemegang saham utama yang keluar, agar mereka tidak dapat menjual saham yang dimilikinya secara penuh sebelum persyaratan vesting terpenuhi.

Diminati oleh Investor Profesional

Dukungan dana dari investor adalah salah satu kunci untuk membuat startup tetap dapat mempertahankan eksistensinya. Sebelum memutuskan untuk menyuntikkan dana kepada sebuah startup, investor akan menguji berbagai hal mengenai perusahaan tersebut terlebih dahulu.

Dalam hal ini, ketentuan vesting untuk pendiri dan pemegang saham utama sering diminta oleh investor. Sebab, hal tersebut adalah cara untuk mengukur komitmen dari orang-orang yang terlibat dalam perusahaan dan melindungi perusahaan dari pihak-pihak yang pada akhirnya memutuskan untuk keluar nanti.

Jenis-Jenis Vesting

Mengutip dari Corporate Finance Institute, ada 3 jenis vesting. Ketiga jenis vesting tersebut, antara lain:

Time-based Vesting

Time-based vesting adalah sebuah metode vesting yang memungkinkan pendiri mendapatkan kepemilikan mereka berdasarkan waktu yang telah ditetapkan dan periode cliff-nya.

Periode cliff adalah jumlah waktu minimum yang dibutuhkan oleh seorang pendiri perusahaan untuk bertahan di perusahaan sebelum mendapatkan vested interest.

Milestone-based Vesting

Milestone-based vesting adalah metode vesting berdasarkan penyelesaian atau capaian tugas tertentu yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Capaian tersebut dapat berbeda, tergantung dari perusahaan, departemen dan jenis pekerjaannya.

Hybrid Vesting

Terakhir, hybrid vesting adalah kombinasi dari time-based vesting dan milestone-based vesting. Dalam metode ini, pendiri perusahaan harus bertahan di perusahaan tersebut dalam waktu tertentu dan setelah melakukan capaian tertentu agar dapat memiliki sahamnya.

Nah, itulah penjelasan mengenai vesting, mulai dari pengertian, kegunaan, hingga jenis-jenisnya. Semoga artikel ini dapat membantu menambah wawasanmu mengenai hal ini.

Ambisi Zoomcar Pimpin Pasar “Car-Sharing” Marketplace di Indonesia

Industri rental mobil di Indonesia sempat terpuruk di kala pandemi. Pasalnya, kebanyakan bisnis rental mobil cukup bergantung pada kegiatan pariwisata. Meskipun belum sepenuhnya pulih, sektor pariwisata kembali ke fase pertumbuhannya dan menunjukkan permintaan yang kuat untuk layanan penyewaan mobil.

Didirikan pada 2013, Zoomcar merupakan pionir platform car-sharing marketplace di India. Di 2021, perusahaan mengumumkan rencana ekspansinya ke pasar Indonesia dan Vietnam. Pada April 2022, Zoomcar resmi memperkenalkan layanannya di Indonesia serta telah menyiapkan dana sebesar $25 juta atau sekitar Rp366 miliar untuk melancarkan ekspansi bisnisnya.

Di akhir 2022, perusahaan memperkuat komitmennya untuk menggarap pasar Indonesia dengan menunjuk Delly Nugraha sebagai Country Head Zoomcar Indonesia. Sebelum bergabung dengan Zoomcar, Delly memiliki ragam pengalaman dalam operasional perusahaan teknologi di Indonesia seperti Qraved, Gojek, Carsome, dan airasia Super App.

Delly mengungkapkan Zoomcar tengah berada di puncak transformasi dalam mobilitas pribadi. Ia juga sangat bersemangat untuk membantu perusahaan mencapai level baru bersama tim. Tim DailySocial.id diberi kesempatan untuk mewawancarai lebih lanjut Delly Nugraha terkait rencana bisnis Zoomcar di Indonesia serta melihat peluang di sektor ini ke depannya.

Target dan potensi pasar

Di India, Zoomcar disebut telah memimpin pasar car-sharing marketplace dengan memfasilitasi total 20.000 kendaraan roda empat, serta memberdayakan pemilik aset untuk berbagi mobil demi mendapat penghasilan pasif tambahan. Perusahaan yang berbasis di Bengaluru ini telah mempekerjakan lebih dari 300 orang dan beroperasi di 50 kota di seluruh India, Indonesia, Vietnam, dan Mesir.

Seperti yang telah dikatakan oleh Co-Founder dan CEO Zoomcar Greg Moran, Indonesia akan menjadi fokus utama selanjutnya secara khusus karena pasarnya sangat besar dan baru dengan ukuran serta jangkauan yang luas. Saat ini, 90 persen bisnis Zoomcar berasal dari India. Perusahaan telah memproses lebih dari tujuh juta transaksi di negara ini sejak awal. Ia mengaku perusahaan telah mengalami pertumbuhan 6,5 kali selama empat kuartal terakhir.

Disinggung mengenai target ekspansi, Delly mengungkapkan adanya kesamaan kultur dan pasar dengan Indonesia terkait layanan rental mobil. Kawasan ini memiliki tingkat kepemilikan kendaraan yang rendah, sementara populasi yang cukup besar dan semakin bertumbuh. Selain itu, kebutuhan untuk mobilitas yang lebih kolektif (dalam jumlah besar) semakin meningkat.

Dengan model bisnis C2C, perusahaan berharap dapat mengubah kapasitas kendaraan menganggur dengan menyewakan mobil pribadi agar bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Tidak hanya menawarkan penghasilan tambahan, Zoomcar juga dapat dijadikan sebagai alternatif mengurangi kemacetan jalan dan polusi di daerah perkotaan.

Di Indonesia, Zoomcar sendiri baru beroperasi di kawasan Jabodetabek. Saat ini, Delly mengungkapkan bahwa sudah ada lebih dari 1.000 mobil yang didaftarkan serta ratusan host aktif di area ini. Ia juga mengaku bahwa timnya tengah berusaha meng-crack pasar ini sebelum nantinya memperluas layanan ke kota-kota besar lainnya, bahkan tier dua dan tiga.

Dalam menjalankan bisnis ini, Zoomcar tidak sendiri, pemain lain yang juga menawarkan layanan serupa termasuk Trevo, yakni memberdayakan host untuk mendapatkan uang melalui kendaraan mereka dengan mencocokkan sesama orang yang membutuhkan tumpangan pribadi. Selain itu, beberapa platform yang juga sudah beroperasi di Indonesia seperti Hipcar dan Sharecar.

Ada tiga proposisi nilai yang menjadi diferensiasi Zoomcar dengan pemain lainnya. Pertama, perusahaan menawarkan simplicity melalui teknologi keyless yang memungkinkan transaksi tanpa tatap muka antara host dan guest (penyewa mobil). Lalu, dari sisi security, dengan pemasangan alat monitor untuk menjamin keselamatan dan keamanan mobil saat dikendarai.

Zoomcar juga menawarkan harga yang lebih bersaing dan tanpa deposit untuk para penyewa. Di samping itu, para host akan mendapat keuntungan dari sisi pemeliharaan mobil dan kemudahan akses. Untuk saat ini, mobil yang bisa didaftarkan adalah kendaraan yang sudah mengadopsi sistem immobilizer atau dirancang menggunakan sistem enkripsi elektronik yang lebih aman.

Dalam menjalankan layanannya di Indonesia, Zoomcar juga tengah menggencarkan kolaborasi. Delly mengungkapkan bahwa perusahaan memiliki fokus di empat vertikal. Pertama, di bidang otomotif. Belum lama ini perusahaan juga telah mengumumkan kerja sama dengan OTO dalam rangka akuisisi pengguna.

Kedua, di bidang lifestyle, salah satunya dengan Blibli. Ketiga, kerja sama dengan institusi finansial atau banking untuk memfasilitasi pembayaran dalam platform. Terakhir, juga membuka peluang kolaborasi dengan media untuk awareness produk.

Rencana IPO

Dalam wawancara bersama DailySocial, Delly menegaskan rencana Zoomcar untuk segera melantai di bursa melalui jalur SPAC. Perusahaan akan melakukan aksi merger dengan Innovative International Acquisition Corp.

Aksi korporasi ini bertujuan untuk mengakselerasi pengembangan teknologi serta mendukung ekspansi di Zoomcar. Nilai transaksi perusahaan secara gabungan yang akan berganti nama menjadi Zoomcar Holdings ini diperkirakan mencapai $456 juta.

“Kita sudah memimpin di pasar India. Salah satu cara untuk melakukan ekspansi dan akselerasi bisnis adalah melalui IPO. Haparapannya, dari listing tersebut kami bisa dapat dana segar yang bisa digunakan untuk melanjutkan investasi pada pertumbuhan bisnis di existing dan extension market,” tambah Delly.

Sejak didirikan pada 2013, Zoomcar telah menggalang dana sebanyak dua kali. Di awal 2018, perusahaan berhasil menggalang dana sekitar $40 juta yang dipimpin oleh perusahaan manufaktur mobil India Mahindra & Mahindra. Tahun lalu, Zoomcar meraih $92 juta sebagai modal untuk pengembangan bisnisnya.

Application Information Will Show Up Here

DSLaunchpadX Umumkan 30 Peserta Terpilih Ikuti Program Inkubator

Program DSLaunchpadX yang diselenggarakan oleh DS/X Ventures dan DailySocial.id memasuki tahap akselerasi intensif bagi para startup terpilih. Periode registrasi program ini sebenarnya telah dibuka sejak tanggal 18 Desember 2022 dan ditutup pada 15 Januari 2023. Dalam program inkubasi ini, DSLaunchpadX mengundang beberapa mentor yang telah berpengalaman di bidangnya. Untuk program inkubasi ini diselenggarakan penuh secara daring.

Selama periode registrasi dibuka, sangat banyak antusiasme para founder yang telah mendaftarkan diri dalam program DSLaunchpadX. Akan tetapi, pihak penyelenggara sadar bahwa tidak semua akan lolos dalam tahap berikutnya. Hanya para founders yang memenuhi kriteria, dengan ide dan konsep startup terbaik yang dapat menjadi peserta DSLaunchpadX.

DS/X Ventures dan DailySocial.id telah melakukan beberapa tahapan kurasi demi mendapatkan peserta terbaik untuk program ini. Proses kurasi dilakukan berdasarkan beberapa kriteria penilaian, mulai dari kelengkapan segi administrasi pada saat pendaftaran, hingga potensi ide yang diajukan. Dengan konsep pendaftaran yang terbatas, akhirnya terpilihlah 30 peserta saja yang berhasil untuk lolos ketahap selanjutnya. Meskipun terbilang sedikit, tetapi kami mengharapkan peserta yang terpilih menjadi orang yang lolos karena ide terbaik mereka. 

Lewat proses kurasi yang tidak mudah, DS/X Ventures dan DailySocial.id telah memilih 30 peserta yang berhak mengikuti rangkaian program DSLaunchpadX. Berikut adalah daftar peserta terpilih: 

  1. BANANA & Partners
  2. Rumalabs
  3. EVA HRIS
  4. PT Bumi Tekno Indonesia
  5. Xehat.com
  6. Orderfaz
  7. parentoday
  8. Rooma
  9. Kuesio
  10. Rangkai
  11. Cityplan
  12. AturKuliner
  13. Bengkel Mania
  14. Shieldtag
  15. SMEs Pack
  16. Akar
  17. Universitas123
  18. Mosfis
  19. Spinnel
  20. MauPesen
  21. Saku Laundry
  22. Digital Hunter
  23. Bukukede
  24. Tnos
  25. Halogistic
  26. IJO
  27. Habitz.id
  28. Maxy Academy
  29. SkillGrow
  30. Kucari

Selamat kepada para 30 founder yang berhasil lolos ke tahap selanjutnya di DSLaunchpadX. Para peserta berhak mengikuti rangkaian webinar, mentoring eksklusif, dan juga sesi private 1-on-1 bersama para mentor yang spektakuler. Para mentor tersebut diharapkan akan memberikan wawasan yang luas mengenai langkah akselerasi startup. Selama acara berlangsung, para founders akan diberikan kesempatan untuk mengikuti Demo Day yang akan diselenggarakan pada 1 Maret 2023 yang dimana akan terdapat para VC yang akan mendengarkan ide dari pada founders. 

Kepada para peserta yang belum lolos DSLaunchpadX, janganlah menyerah tetap ikuti kegiatan DSLaunchpadX selanjutnya dan mereka juga dapat mendaftar di DSConnect. Sekali lagi, selamat kepada 30 peserta terpilih. Awal perjalanan untuk mewujudkan mimpi para founders startup bersama DSLaunchpadX segera dimulai!