Peran Teknologi Cloud dalam Pengelolaan Infrastruktur Startup

Dalam sesi #SelasaStartup minggu keempat bulan Agustus, DailySocial menghadirkan CEO Biznet Gio Dondy Bappedyanto. Sesuai dengan keahlian narasumber, pada sesi kali ini dibahas tentang bagaimana startup mempersiapkan infrastruktur teknologinya. Salah satu bahasan dalam diskusi ini adalah pemanfaatan teknologi komputasi awan (cloud computing) sebagai fondasi produk digital startup.

Layanan komputasi awan banyak dipilih karena cenderung lebih mudah dikonfigurasi dan fleksibel. Bagi perusahaan atau startup bisa jadi sangat membutuhkan server berukuran besar untuk menyimpan data, namun bisa jadi sebaliknya, sehingga fleksibilitas akan sangat membantu. Dengan adanya komputasi awan, startup tidak perlu menyediakan teknologi yang langsung besar, namun dapat diangsur sesuai dengan kebutuhan dan peningkatan bisnis.

Layanan komputasi awan ini sejatinya merupakan kombinasi antara teknologi komputasi dengan pengembangan internet. Pengguna hanya menyediakan sebuah komputer dan perangkat jaringan internet untuk terhubung ke server.

“Saat ini banyak sekali startup mengadopsi layanan teknologi cloud untuk menjalankan berbagai kegiatan, baik itu hybrid cloud, private cloud dan public cloud. Karena sistem ini menawarkan peningkatan dalam beberapa hal dari pengelolaan infrastruktur,” tutur Dondy kepada DailySocial.

Melihat dari efektivitas dari sisi biaya

Perbedaan pada situasi biaya memang harus kritis, terlepas dari pengguna memilih tingkat layanan yang dipilih. Namun, di lingkungan startup dengan mobilisasi tinggi sangat cocok menggunakan layanan cloud ini. Karena bukan hanya fleksibel dalam menampung data berskala besar, tetapi waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan cloud juga lebih singkat dibanding menyiapkan server sendiri.

Apalagi urusan biaya menjadi model bisnis bagi startup yang ingin berlangganan dengan pay as you go, metode ini sangat mirip dengan pembayaran tagihan listrik, hanya dengan membayar resource yang dibutuhkan perusahaan.

Sebaga CEO Biznet Gio, Dondy Bappedyanto menilai, “Masalah kompleksitas saat ini di cloud itu sudah tidak ada lagi, karena kompleksitas adalah ketika kita harus membeli server sendiri itu dimulai dari proses cari spesifikasi yang tepat, cari vendor yang tepat, tawar menawar, lokasi server, pembayaran listrik, internet, instalasi operation sistem, instalasi aplikasi. Masalah biaya itu adalah model bisnis.”

Strategi Startup Menjaga Loyalitas Pasar

Sebagai pemilik bisnis startup, mengamati perkembangan pasar rupanya menjadi perihal yang krusial demi melakukan peningkatan bisnisnya. Berkaitan dengan dinamika dan gejolak bisnis, sampai saat ini tren yang paling sering terjadi oleh startup adalah soal akuisisi, meskipun ada yang memandang positif dan negatif. Tujuan perusahaan besar mengakuisisi startup umumnya untuk mengelaborasikan bisnis yang ada, membeli untuk mematikan, hingga melihat potensi yang besar dari bisnis tersebut.

Bicara soal founder yang memikirkan kelangsungan hidup startup, maka ia mengetahui atau melihat masa depan bila diakuisisi. Sebab bisa saja proses tersebut mempertaruhkan visi misi yang sudah dijalankan sebelumnya. Apalagi bisnisnya sudah menemukan kepercayaan dari banyak investor.

Tetap berjalan, berakselerasi dan bertumbuh adalah mimpi setiap founder dalam menjalankan startupnya. Untuk itu perlu berbagai siasat agar bisnis tetap berjalan lancar.

Selalu memahami keinginan pengguna

Bicara bisnis, tentunya tidak terlepas dari pangsa pasar atau mengikuti kebutuhan pengguna. Semakin besar pengetahuan yang diperoleh, semakin baik pula startup membuat produk atau layanan. Jika sudah mendapatkan target pengguna dalam skala besar, startup akan sukses memasuki pasar untuk mendominasi pelanggan.

Melakukan inovasi secara berkelanjutan

Terdapat beberapa cara startup bisnis dalam melalukan pembaruan produk atau jasa demi mendominasi pasar. Seperti branding, kultur perusahaan dan inovasi wajib bagi startup jika mempertahankan eksistensi terhadap pangsa pasar.

Melihat kondisi pasar saat ini, rupanya tidak akan ada habisnya mengenal inovasi bisnis. Tentunya untuk menggaet loyalitas pengguna terhadap pelayanan startup.

Meningkatnya pengguna terhadap inovasi startup ini sangat menarik perhatian perusahaan besar untuk menjalin kerja sama dengan startup.

Jalin relasi dengan konsumen

Konsumen adalah aset tak ternilai untuk startup bisnis. Sehingga dapat dipastikan loyalitas pengguna adalah cermin bisnis yang berkualitas.

Adanya kedekatan antara pelaku bisnis dengan pengguna menjadi nilai plus untuk sebuah loyalitas. Dengan begitu, pengguna akan memilih produk atau jasa startup dengan pelayanan yang maksimal.

Bangun strategi pemasaran yang tepat

Maraknya startup bisnis saat ini dalam membuat produk sejenis, memungkinkan pengguna telah survive dari produk sebelumnya.

Maka wajib bagi startup baru menata kembali produk yang sudah ada dengan teknik marketing yang baik, untuk memenangi pangsa pasar. Jika produk sudah dikenal luas, kemungkinan besar bisnis tersebut menjadi penguasa di bidang tersebut.

3 Tahap Memastikan Ide Bisnis untuk Startup

Semua orang tahu bahwa strategi bisnis akan berhasil jika menemui target pangsa pasar. Namu, pada kenyataannya pebisnis banyak sekali yang memiliki ide-ide terbaru yang terus mengalir. Sehingga banyak entrepreneur hebat dapat bersaing dengan kompetitor melalui bisnis mereka.

Biasanya kehadiran kompetitor menjadi ujian pebisnis meraih pangsa pasar yang tepat. Bila ini terjadi, dipastikan saingan akan meningkat, dan menambah gagasan baru yang kreatif sebagai peluang bisnis kedepannya.

Akan tetapi, banyaknya bisnis baru yang bermunculan membuat banyak pula membangun startup bisnis yang gagal, sampai memicu perdebatan di Silicon Valley. Karena tidak ada kemampuannya memperoleh ide dalam mengeksekusi pasar. Dalam beberapa kasus yang ada, kegagalan startup bisnis dipastikan adanya kelemahan dalam riset untuk melihat pangsa pasar.

Sebagai bagian dari proses membangun startup bisnis dengan melihat permintaan pasar yang menjadi konsumen Anda nantinya, perlu memahami tentang strateginya, berikut ini ulasannya.

Memperkenalkan ide bisnis

Melihat situasi pasar bukan lagi hal yang baru dalam memulai startup. Kemungkinan gagal akan sangat pasti jika belum mendapat pangsa pasar yang sesuai bisnis Anda. Dengan ide awal Anda membangun startup bisnis yang menjadi bagian penentu gagasan itu sesuai pangsa pasar.

Karena hal ini membuat bisnis yang ingin Anda jalankan bisa sesuai pada pelanggan nantinya. Anda juga bisa memberikan edukasi tentang ide bisnis supaya pelanggan dapat menilai sesuatu yang Anda berikan sesuai yang akan mereka dapatkan.

Melakukan survei konsumen

Setelah ide muncul untuk membuat suatu perubahan besar di sektor bisnis Anda, lakukan survei konsumen untuk memahami pangsa pasar sesuai gagasan yang Anda berikan nantinya.

Melalui survei ini pula, Anda akan mendapat nilai demografi sesuai segmentasi konsumen. Sehingga keuntungan bagi Anda mengetahui kebutuhan pangsa pasar saat ini.

Bagian terpenting dari survei konsumen ini adalah Anda menjelaskan ide produk/jasa kepada pangsa pasar, sehingga mereka memahami dan tertarik untuk menggunakan ide Anda.

Manfaatkan layanan iklan

Dalam melakukan pemasaran dengan ide terbaru merubah mindset konsumen dengan cara lama. Hal ini perlu dikaji secara mendalam untuk segera dipahami. Melalui iklan membuat mereka mengetahui produk/jasa apa yang Anda berikan, sehingga dapat menarik perhatian pembeli.

Memulai iklan melalui jejaring sosial media sangat cepat dan terarah. Karena melalui iklan, Anda dapat  mempengaruhi konsumen yang melihat langsung produk/layanan yang Anda berikan.

Kiat Startup Baru dalam Menjalin Relasi Media

Salah satu hal yang perlu disiapkan ketika startup atau produknya baru diluncurkan adalah publikasi. Selain upaya untuk lebih dikenal, publikasi juga meningkatkan kemungkinan bagi startup untuk ditemukan oleh calon penggunanya. Di sini peran relasi media menjadi sangat penting, untuk menyampaikan tersebut. Salah satu cara yang dilakukan untuk menjalin relasi publik yaitu dengan mengirimkan undangan konferensi pers.

Namun masih ada cara lain yang dapat dilakukan, misalnya dengan mengirimkan rilis ke email redaksi. Beberapa media bahkan memiliki formulir khusus yang ditujukan bagi startup untuk mengirimkan informasi yang dimiliki, khususnya terkait startup baru atau peluncuran produk.

Berikut ini beberapa tips yang dapat diikuti oleh startup baru untuk menjalin relasi dengan media guna mempublikasi karya miliknya:

Peran tim relasi media

Umumnya tim ini menjadi satu dengan tim pemasaran, beberapa startup baru mungkin tidak memilikinya. Kendati demikian tak jarang peranan relasi media dibantu oleh tim yang dimiliki investor. Pada dasarnya relasi media adalah sebuah peran dalam bisnis yang bertugas menyampaikan informasi perusahaan yang dianggap penting dan perlu diketahui oleh publik.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendekatkan diri dengan rekan media, tim startup dapat mengikuti acara networking atau gathering. Selain mengundang startup atau investor, biasanya pada acara tersebut media yang berkaitan juga diundang.

Menekankan pada sisi kualitas

Tidak semua hal perlu dikampanyekan. Peran seorang relasi media ialah memilah-milah informasi berkualitas untuk disampaikan ke publik. Informasi tersebut juga menjadi cerminan dari startup di mata pembaca. Tak jarang investor ataupun rekanan bisnis mempertimbangkan sebuah kerja sama dengan membaca image yang ada di berita. Tak jarang juga sebuah kesempatan baru ditemukan dari proses tersebut.

Target publikasi harus jelas

Berita memiliki segmentasinya masing-masing. Jika yang ingin dipublikasikan adalah sebuah produk digital, maka pastikan menyampaikan rilis tersebut ke media yang tepat. Termasuk berkaitan dengan pangsa pasar yang ditargetkan. Jika produk atau layanan didesain untuk kalangan muda, maka sesuaikan media yang dipilih adalah laman yang sering dikunjungi oleh pembaca kalangan anak muda juga.

Fokus pada tujuan publikasi

Konten publikasi selayaknya memfokuskan pada poin penting yang ingin disampaikan. Misalnya startup ingin mengumumkan debut barunya, karena baru saja diluncurkan. Maka poin-poin penting yang disampaikan adalah produk/layanan apa yang dikembangkan, siapa pendirinya dan latar belakangnya, menjelaskan mengapa produk/layanan tersebut layak digunakan, bagaimana mekanisme penggunaan, hingga target yang ingin dicapai dalam bisnis tersebut.

Penyedia Internet Nirkabel Net1 Kukuhkan Kehadiran Pulau Bali

Setelah bertransformasi dari brand Ceria menjadi Net1 pasca hadirnya perusahaan Skandinavia AINMT, Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI) terus berekspansi memperluas jangkauan. Yang terakhir adalah masuknya layanan nirkabel 4G/LTE 450 MHz ke Pulau Bali. Mereka juga telah hadir di Serang, Ambon, Makassar, dan Lombok.

‘’Bali merupakan provinsi yang menopang ekonomi bangsa melalui industri pariwisatanya. Pertumbuhan industri yang semakin menggeliatkan perekonomian lokal itulah yang membuat kami komitmen kuat terhadap Bali,” tutur Larry Ridwan, CEO STI.

Berdasarkan data APJII di tahun 2016, disebutkan penetrasi pengguna internet di Pulau Bali dan Nusa Tenggara Barat mencapai hampir 6,2 juta orang.

Fokus mereka di Bali adalah membantu migrasi pengguna Ceria untuk menggunakan teknologi 4G/LTE 450 MHz yang kini menjadi andalan Net1. Proses migrasi ini diperkirakan akan berlangsung hingga akhir tahun.

STI, menurut Larry, akan memaksimalkan akses Net1 agar bisa menjangkau seluruh wilayah Bali, mulai dari Gilimanuk hingga ujung timur di Gili Selang.

Disebutkan bahwa fokus Net1 di berbagai daerah adalah memindahkan semua pelanggannya dari pengguna CDMA ke pengguna layanan 4G/LTE hingga akhir tahun ini. Selain Net1, Smartfren adalah operator CDMA Indonesia yang sampai saat ini bertahan dan beralih menggunakan teknologi 4G/LTE.

Tahun depan Net1 akan tancap gas mengkomersialkan layanan 4G/LTE-nya, termasuk merambah pasar B2B dengan menawarkan konektivitas untuk solusi Internet of Things (IoT). Dua minggu yang lalu Net1 menggandeng INTI untuk pengembangan solusi ini.


Amir Karimuddin berkontribusi untuk pembuatan artikel ini