Elon Musk Ikut Kritik Kasus Apple Store, Tunjukkan Dukungan ke Epic Games

Perseteruan antara Epic Games melawan Apple memang telah berjalan beberapa saat. Meskipun masih belum ada hasil final dalam persidangan ini namun ternyata topik ini masih kerap diperbincangkan oleh banyak orang di dunia maya.

Salah satunya adalah bos dari Tesla dan SpaceX, Elon Musk yang akhirnya mengutarakan sudut pandangnya atas perseteruan Epic dan Apple ini. Lewat cuitan singkatnya Elon menunjukkan ketidaksetujuannya atas apa yang Apple Store lakukan dan mengatakan bahwa apa yang dilakukan Epic Games benar.

Elon menyebut Apple App Store sebagai bukti dari keberadaan pajak global di internet. Hal ini merujuk kepada biaya yang harus diberikan oleh para pengembang game, seperti Epic Games kepada Apple selama game battle-royale mereka, Fortnite, berada di dalam Apple Store.

Pengusaha yang juga berkecimpung di dunia crypto ini menjelaskan bahwa dirinya sebenarnya menyukai produk Apple dan menggunakannya. Namun dirinya memang merasa bahwa pajak sebesar 30% tanpa ada benefit apapun tidak masuk akal.

Tidak hanya berhenti di situ, keesokan harinya Elon juga melanjutkan cuitannya membahas Android dengan Google Play Store-nya. Uniknya, Epic sebelumnya telah membuat gugatan serupa dengan Apple kepada Google.

Dirinya menjelaskan bahwa harusnya keberadaan Android dapat memberikan tekanan kompetitif yang membuat Apple menurunkan biaya yang dibebankan. Namun Android malah melakukan praktek yang sama yang membuat keduanya memonopoli pasar aplikasi mobile bersama-sama.

Beberapa pengikut Elon Musk bahkan menyarankan agar Elon membuat ‘app store’ sendiri dan bahkan Tesla Phone yang nantinya akan memiliki peraturan dan regulasinya sendiri yang berbeda dari Apple dan Google.

Salah seorang fans bahkan punya ide yang lebih gila dengan mengatakan bahwa cara terbaik untuk melampaui Apple dan Google adalah menciptakan infrastruktur mobile terbuka yang mengintegrasikan mata uang crypto dalam tingkatan sistem operasinya.

Hal tersebut memang bukan tidak mungkin dilakukan oleh sang bilionaire eksentrik satu ini. Elon Musk sering mencoba berbagai hal baru untuk memperluas bisnisnya, termasuk yang terakhir adalah masuk ke dalam dunia cryptocurrency. Mungkin saja Tesla Phone akan menjadi nyata di masa depan.

Anda akan Bermain Jadi Seekor Kucing di Stray, Game Simulasi Kucing

Game yang mengizinkan Anda menjadi binatang mungkin bukan hal yang baru lagi. Ada Goat Simulator yang dirilis pada 2014 lalu dan Untitled Goose Games yang menjadikan Anda sebagai angsa nakal. Namun kedua game simulasi binatang tadi fokus pada unsur komedinya.

Hal tadi yang kelihatannya ingin diubah oleh pengembang asal Perancis, BlueTwelve, dan penerbit Annapurna Interactive lewat game terbaru mereka yang berjudul Stray. Dalam Stray, Anda akan berperan sebagai seekor kucing liar. Namun berbeda dengan game lainnya, Stray terlihat lebih fokus pada kedalaman cerita dan visual menakjubkan yang diusungnya.

Game-nya baru saja merilis trailer gameplay terbaru yang menunjukkan lebih banyak dari apa yang akan ditawarkan. Di sini Anda akan bertualang di dunia distopia layaknya Cyberpunk dengan perkotaan kumuh yang disebut sebagai kota misterius yang terlupakan. Dari apa yang ditunjukkan trailer-nya, kota kumuh tersebut dihuni oleh robot tanpa terlihat adanya manusia.

Pemain akan memerankan seorang kucing liar dengan pergerakan, kemampuan, dan perilaku layaknya kucing di dunia nyata. Hal tersebut sepertinya akan membatasi gerakan karakter Anda namun juga memberikan pengalaman yang berbeda.

Dalam perjalannya, sang kucing akan ditemani oleh drone bernama B-12 yang akan membantu untuk berinteraksi dengan dunia sekitar selama petualangan untuk mengungkap misteri yang ada di kota tersebut.

Tantangan yang akan dihadapi oleh para pemain nantinya mayoritas akan berbentuk puzzle, yang harus dipecahkan para pemain untuk dapat melanjutkan petualangan atau bahkan kabur dari ancaman robot berbentuk kutu yang kelihatannya bisa melukai sang kucing liar.

image credit: BlueTwelve

Meskipun terlihat sebagai ancaman yang mengerikan namun di akhir trailer-nya ditunjukkan juga bahwa pemain juga akan mendapatkan senjata sejenis senter ultra-violet yang mampu meledakkan para robot kutu tersebut.

Game Stray ini awalnya diperkenalkan tahun lalu lewat teaser dan direncanakan untuk dirilis pada tahun ini. Namun dikarenakan proses pengembangan yang terhambat karena pandemi COVID-19, perilisan game ini terpaksa diundur hingga tahun depan. Stray nantinya akan dirilis untuk platform PS4, PS5, dan juga PC.

Mcdonald’s Australia Tidak Sengaja Tunjukkan DualSense Edisi Khusus McD

Update: Sony membatalkan kontroler DualSense bertema McD. Dikutip dari Press Start, McD Australia memberikan komentarnya. “Sony belum memberikan otorisasi penggunaan kontroler mereka sebagai bahan promosi terkait dengan event Stream Week yang sudah diajukan dan kami meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.”


Brand McDonald’s menjadi salah satu brand makanan cepat saji terbesar di seluruh dunia. Namun bagaimana jika mereka membuat custom controller untuk konsol?

McDonald’s Australia tidak sengaja memamerkan sebuah joystick PlayStation 5 atau yang lebih dikenal dengan Dualsense edisi khusus McDonalds’s sebagai peringatan ulang tahun mereka di Australia yang ke-50.

Sebagai edisi khusus McDonalds, DualSense ini tampil mencolok dengan perpaduan warna merah-putih. Dan tentunya tidak lengkap bila edisi McDonald’s tidak memiliki gambar burger dan juga kentang goreng yang menjadi makanan khasnya.

Sayangnya DualSense ini tidak akan dijual bebas namun akan menjadi hadiah giveaway yang diberikan kepada para penonton beruntung yang menonton event live stream dari beberapa streamer Twitch yang bekerja sama dengan McDonald’s.

Kabar terbarunya yang dikutip dari media Australia, Press Start malah menjelaskan bahwa McDonald’s Australia mengonfirmasi jika event livestream yang mereka rencanakan akan dilaksanakan mulai minggu besok diundur hingga waktu yang belum ditentukan.

Mereka juga menghapus DualSense McDonald’s ini sebagai hadiah dan menggantinya dengan jaket eksklusif Ulang Tahun Macca (sebutan McD di sana) ke-50 tahun dan juga 50 subscriptions untuk setiap streamer. Perubahan mendadak ini dilakukan karena ternyata DualSense McDonald’s ini awalnya ditujukan untuk diposting pada minggu lainnya.

Image credit: McDonald’s Australia

Hal tersebut dikonfirmasi oleh CNET yang menghubungi salah satu streamer yang berpartisipasi dalam event McDonald’s tersebut. Streamer yang tidak disebutkan namanya tersebut bahkan menjelaskan bahwa dirinya tidak dapat membicarakan tentang DualSense ini di dalam stream-nya.

Perihal masalah penghapusan gambar DualSense tersebut, dikatakan bahwa pihak Sony PlayStation ternyata tidak memberikan izin bagi McDonald’s Australia untuk menggunakan gambar DualSense sebagai materai promosi event stream yang akan mereka adakan.

Kemungkinan besar hal tersebut disebabkan karena DualSense Edisi khusus tersebut bukan resmi dari Sony PlayStation namun merupakan sebuah DualSense custom yang dicat ataupun ditutupi stiker dengan grafis milik McDonald’s.

PlayStation 5 jadi Konsol dengan Penjualan 10 Juta Unit Tercepat

Meskipun dengan produksi yang masih terganggu karena pandemi, namun ternyata konsol terbaru Sony, PlayStation 5 ternyata terus memberikan keuntungan yang menakjubkan bagi Sony. Bila 2 bulan lalu telah dikabarkan bahwa konsol ini berhasil terjual 7,8 unit, kini penjualan PS5 ternyata sudah menembus angka 10 juta unit.

PS5 berhasil menembus angka penjualan menakjubkan tersebut pada tanggal 18 Juli lalu. Pencapaian tersebut menjadikan PS5 sebagai konsol dengan penjualan 10 juta tercepat, mengalahkan sang kakak, PlayStation 4, yang lebih lambat satu bulan.

Sayangnya, meski telah menjual 10 juta unit, Sony masih kewalahan untuk memenuhi permintaan konsol PlayStation 5 di pasaran dengan masih banyaknya kasus PS5 yang terjual habis di berbagai belahan dunia.

Jim Ryan, CEO dari PlayStation (Image Credit: Sony)

CEO Sony Interactive Entertainment, Jim Ryan juga mengungkapkan rasa bersalahnya karena mereka tidak dapat memenuhi permintaan PS5 untuk sementara waktu.

“Kami telah memproduksi lebih banyak PlayStation lebih cepat dari sebelumnya yang membuat saya bahagia. Namun di sisi lain, kami masih memerlukan waktu untuk dapat memenuhi semua permintaan yang ada di luar sana, yang membuat saya merasa merasa bersalah,” ungkap Ryan kepada Reuters.

Ryan juga memastikan bahwa prioritas mereka sekarang adalah meningkatkan jumlah persediaan unit mereka di pasaran. Selain penjualan konsol, penjualan game-game untuk konsol mereka ternyata juga ikut meningkat.

game paling dinanti
Spider-Man: Miles Morales (Image Credit: Sony Interactive Entertainment)

Seperti Spider-Man: Miles Morales yang terjual hingga lebih dari 6,5 juta kopi sejak dirilis. Game eksklusif Ratchet & Clank: Rift Apart juga terjual lebih dari 1 juta unit meskipun baru sebulan dirilis. Game eksklusift mereka lainnya yaitu Returnal yang baru dirilis April lalu juga telah terjual lebih dari setengah juta kopi.

Peningkatan lain yang dialami oleh Sony ada pada ‘engagement’ para pemain terhadap PlayStation 5. Jim Ryan mengungkapkan kepada Gameindustry.biz bahwa mereka melihat adanya pertumbuhan dua digit dari pengguna bulanan maupun waktu bermain.

Sony sendiri memang sejak awal telah yakin dengan platform yang mereka buat untuk PS5 tersebut. Sony juga berjanji akan terus berusaha memastikan bahwa mereka punya game-game terbaiknya dari PlayStation Studios.

Buntut Protes Gugatan Hukum, Blizzard Dukung Karyawannya untuk Ikut Mogok Kerja

Permasalahan internal yang dialami Activision-Blizzard kini semakin membesar pasca mereka digugat oleh karyawannya yang mengatakan bahwa terjadi banyak pelecehan seksual dan diskriminasi di tempat kerja mereka.

Namun sayangnya ketika Departemen Ketenagakerjaan California melayangkan tuduhan tersebut kepada Activision Blizzard, juru bicara perusahaan malah menyebut tuduhan tersebut tidak benar dan meyimpang.

Tak ayal, respon dari Activision Blizzard tersebut membuat para karyawannya marah. Tidak hanya karyawan yang masih aktif, namun juga para mantan karyawan mengecam respon dari perusahaan tersebut.

Lebih dari 2.600 karyawan dan juga mantan karyawan Activision Blizzard menandatangi petisi yang mengutuk tanggapan perusahaan terhadap gugatan yang dilayangkan sebelumnya.

Via: Dot Esports

Para karyawan yang mendukung gugatan tersebut bahkan kini berbondong-bondong untuk melakukan mogok kerja masal pada Rabu, 28 Juli waktu setempat. Mogok kerja ini dilakukan untuk menuntut para pimpinan di Activision Blizzard untuk memperbaiki kondisi kerja mereka untuk perempuan dan kaum minoritas lainnya. Uniknya Studio Blizzard malah merestui protes yang akan dilakukan tersebut.

Dikuti dari The Verge, pimpinan Blizzard mengirimkan email kepada para karyawan studionya hari ini bahwa mereka tidak akan menghadapi dampak apapun karena menghadiri mogok kerja tersebut. Bahkan mereka akan mendapat cuti dan tetap dibayar selama mogok kerja tersebut berlangsung.

Di sisi lain, CEO dari Activision Blizzard Bobby Kotick mengirimkan surat kepada para karyawannya pada hari Selasa waktu setempat untuk merespon kekhawatiran dari para karyawannya.

“Sangat penting bagi kami untuk mengakui semua prespektif dan pengalaman dan juga menghormati perasaan mereka yang telah diperlakukan tidak pantas.” Tulis Kotick dalam suratnya. ” Saya meminta maaf karena kami tidak memberikan empati dan pengertian yang memahami mereka.”

Aksi mogok kerja yang akan dilakukan tersebut akan diorganisir oleh karyawan dan akan dilaksanakan di luar area kampus Blizzard di Irvine. Mereka akan menuntut adanya audit pihak ketiga terhadap kepemimpinan perusahaan, penghapusan klausul penyelesaian masalah di luar pengadilan, publikasi gaji dan nilai promosi dari para karyawan, serta memfasilitasi lebih banyak keberagaman lewat peningkatan perektrutaan, promosi, dan prosedur perektrutan.

PUBG PC Dikabarkan Ingin Beralih jadi Game Gratis

Menjadi pelopor genre battle royale ternyata bukan jaminan bagi PlayerUnknown’s Battlegrounds atau yang lebih dikenal dengan PUBG untuk tenang dengan posisinya sekarang. Apalagi untuk versi PC yang menjadi satu-satunya versi berbayar.

Status berbayar yang dimiliki memang seakan menjadi pagar yang membatasi potensi jumlah pemain PUBG. Apalagi selain versi mobile dan Lite-nya telah gratis, hampir semua game battle royale lain di masa sekarang juga berstatus free-to-play.

Hal inilah yang kelihatannya mendasari keinginan PUBG PC ingin menjadi game gratis. Setidaknya dari apa yang diklaim oleh leaker bernama PlayerIGN ini. Dalam cuitannya di Twitter, @PlayerIGN menjelaskan rencana PUBG yang akan melihat respon pemain saat PUBG digratiskan bulan depan.

Dikatakan juga bahwa PUBG sebenarnya telah berencana untuk menjadi free-to-play pada tahun 2019 silam. Namun keinginan dari PUBG Corp dan KRAFTON tersebut tidak mendapat respon yang mereka inginkan dari para pemain. Sehingga rencana transisi tersebut tidak jadi dilakukan.

Sayangnya tidak dijelaskan apa alasan PUBG Corp dan KRAFTON kembali berencana untuk beralih ke free-to-play. Atau bahkan mungkin mereka kini merasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengajak para pemain PC menuju free-to-play.

PUBG Lite sendiri sebenarnya adalah versi gratis dari PUBG yang dirilis sejak 2019 lalu. Seperti namanya game ini merupakan ‘versi ringan’ yang tidak membutuhkan spesifikasi PC seberat versi standarnya. Namun dikarenakanan pandemi Covid-19, PUBG Lite harus menutup layanannya pada 29 April 2021 lalu.

PUBG memang masih memiliki masa depan yang sangat panjang, mengingat PUBG Corp terlah menyiapkan berbagai update dan juga berbagai tambahan untuk memperluas semestanya seperti serial animasi, komik, dan bahkan serial TV.

KRAFTON juga dikabarkan tengah mempersiapkan beberapa game baru untuk ke depannya, seperti PUBG New State yang membawa game-nya ke masa depan dengan tampilan futuristis. Sedangkan The Callisto Protocol akan membawa semestanya ke genre survival-horror fiksi ilmiah. Ada juga PUBG Cowboy yang menjadi spin-off dari PUBG untuk masuk ke dalam genre survival seperti DayZ dan Rust. Dan terakhir ada Projek TITAN yang masih misterius.

Memang keputusan sebuah game beralih menjadi free-to-play menimbulkan banyak kekhawatiran, terutama untuk para pemain lama. Dengan beralih menjadi gratis maka game tersebut juga memiliki resiko lebih besar untuk dieksploitasi dan diserang oleh para cheater seperti yang dialami CS:GO sebelumnya.

SEGA Mengaku Pengumuman Game Terbaru Sonic Terlalu Dini

Kehadiran teaser dari game terbaru Sonic Team memang menjadi kejutan besar bagi para fans pada live stream Sonic the Hedgehog bulan Mei lalu. Apalagi para fans memang telah menunggu cukup lama sebelum SEGA akhirnya mengumumkan game terbaru untuk landak biru ini.

Namun ternyata pengembang Sonic Team menyimpan kekhawatiran karena mereka merasa mengumumkan teaser game terbaru mereka tersebut terlalu dini. Dalam wawancaranya dengan media Jepang 4Gamer, pimpinan dari Sonic Team, Takashi Iizuka mengungkapkan kekhawatirannya tersebut.

“Kami belum mengumumkan game baru untuk seri Sonic sejak Sonic Forces. Dan hal tersebut membuat banyak fans khawatir. Meskipun agak terlalu dini, saya setidaknya ingin mengambil kesempatan dalam peringatan 30 tahun Sonic untuk mengumumkan bahwa judul baru kini sedang dalam pengembangan.” Ungkap Iizuka.

Memang tidak banyak yang ditunjukkan oleh teaser yang hanya berdurasi 32 detik tersebut. Apalagi teaser tersebut lebih mengarah ke adegan sinematik ketimbang gameplay sesungguhnya. Teaser tersebut hanya menampilkan sosok Sonic yang tengah berlari di Hutan dengan jalur yang membentuk sebuah logo di akhir teaser-nya.

Logo misterius ini juga coba ditanyakan kepada Iizuki yang dijawab bahwa logo tersebut adalah satu simbol yang akan muncul dalam game-nya nanti. Namun mengenai makna dari simbol tersebut masih dirahasiakan.

Iizuka juga sebelumnya telah menyatakan bahwa tim pengembang dari game baru Sonic ini tidak akan terburu-buru untuk memastikan bahwa game-nya telah benar-benar sempurna dan memiliki perubahan baru terhadap seri-seri Sonic sebelumnya.

Logo misterius yang muncul di akhir teaser. Image credit: Sonic Team

Jadi, para fans kelihatannya harus ekstra bersabar untuk kepastian judul game Sonic terbaru ini terlepas dari rumor yang beredar. Game terbaru ini akan memiliki judul “Sonic Ranger” yang akan membawa konsep eksplorasi dunia open-world, lengkap dengan tower, sistem XP, dan juga skill tree.

Meskipun begitu dalam teaser tersebut dituliskan bahwa game Sonic terbaru tersebut akan tiba pada tahun 2022 mendatang dan akan dirilis untuk platform PC, PS4, PS5, Xbox Series X|S, Xbox One, dan bahkan Nintendo Switch.

Developer Splitgate Tidak Menyangka Gamenya Laris Manis

Di tengah gempuran game-game multiplayer dari beragam developer, mendapat hype dari gamer memang bukan hal yang mudahn. Apalagi bila game baru tersebut datang dari pengembang atau seri yang belum dikenal.

Namun berbeda dengan apa yang terjadi pada game FPS free-to-play terbaru milik 1047 Games, Splitgate. Game yang dideskripsikan sebagai perpaduan antara game “Portal dan Halo” ini mendadak populer dan ramai dimainkan saat open crossplay beta untuk platform konsol.

Padahal game ini sebenarnya telah meluncur di PC sejak Mei 2019 lalu namun jumlah pemainnya hanya sedikit. Ledakan pemainnya terjadi ketika mereka membuka akses crossplay yang membuat setengah juta gamer mengunduh game-nya.

Namun permasalahan muncul ketika jumlah maksimal pemain yang bisa ditampung oleh game mereka hanyalah 65.536 pemain secara bersamaan. Ketika jumlah pemainnya terus melonjak melebihi batas tersebut, 1047 Games mau tidak mau harus menghentikan beta test yang berlangsung.

Dalam cuitan terbarunya, 1047 Games mengatakan bahwa mereka harus menutup sever mereka hingga Selasa ini. Mereka juga meminta maaf bagi para pemain yang tidak banyak bermain.

Mereka juga berterima kasih kepada para pemain yang membuat Splitgate berhasil menjadi game nomor 1 di berbagai platform mulai Steam hingga PlayStation. Pasalnya, lonjakan pemain terjadi tidak hanya di konsol saja namun juga di PC.

Image Credit: 1047 games

Sayangnya tidak dijelaskan apa strategi yang akan diimplementasikan oleh 1047 Games. Mengingat hari Selasa, 27 Juli besok juga bertepatan dengan tanggal peluncuran game-nya di konsol yang beresiko mendatangkan pemain lebih banyak.

Hal tersebut memang menjadi tantangan berat bagi developer 1047 Games. Apalagi mereka juga telah menyatakan bahwa mereka hanyalah tim kecil yang terdiri dari 4 orang. Namun mereka juga menyatakan bahwa mereka telah merekrut back-end engineer tambahan untuk membantu.

Riset Terbaru Ungkap Kehidupan Developer Game Jadi Lebih Baik Selama Pandemi

Sejak pandemi menyebar di seluruh dunia pada 2020 lalu, hampir semua sektor tekena dampaknya. Termasuk para studio developer game yang kini harus beralih ke work-from-home (WFH). Meskipun kadang pengerjaan projek game mereka menjadi semakin lama namun ternyata keputusan tersebut membawa dampak yang positif bagi para pengembang.

Asosiasi Pengembang Game Internasional atau IGDA baru saja melakukan riset untuk Survey Kepuasan Para Pengembang Game 2021. Dari survey tersebut didapat hasil bahwa 43% responden mengungkapkan bahwa keseimbangan kehidupan kerja mereka menjadi lebih baik selama pandemi.

Meskipun hampir separuh total responden mengungkapkan demikian namun sebanyak 21,4% pengembang mengungkapkan bahwa mereka malah merasa lebih buruk. Sedangkan 32,4% mengatakan bahwa mereka membutuhkan dukungan kesehatan mental.

Image credit: getty images

“Dengan demikian, setiap perusahaan yang mendukung work-from-home harus memastikan bahwa mereka memiliki komunitas, sumber daya sosial, dan juga kesempatan bagi para karyawan remote.” Ungkap Direktur Eksekutif IGDA, Renee Gitens kepada GameDaily.

Bila hambang yang masihpir sebagian besar para pengem aktif mengatakan bahwa mereka mendapat manfaat dari pandemi ini, para pengembang yang belum memiliki pekerjaan ternyata mengatakan hal yang sebaliknya.

Sebanyak 52% responden yang belum bekerja mengatakan bahwa mereka kesulitan untuk mencari pekerjaan baru. Dampak yang paling parah ternyata terjadi pada para pengembang ‘freelance’ yang sebanyak 72% respondennya mengatakan bahwa mereka kesulitan untuk mencari projek selama pandemi.

image credit: istockphoto

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa para pengembang game wanita lebih sering melaporkan penundaan proyek daripada para pengembang laki-laki, namun tidak jelas mengapa hal itu bisa terjadi.

Gittens juga mengatakan bahwa ketika kondisi work-from-home ini telah menjadi hal yang normal, maka para pengembang tersebut juga memiliki potensi untuk mendapatkan akses ke berbagai hal lebih baik.

“Karena efek jangka panjang dari pandemi terus berdampak pada pekerjaan yang berhubungan video game, sangat penting bagi industri game untuk mempertimbangkan peluang kerja yang fleksibel untuk beradaptasi dengan banyak situasi unik yang dihadapi orang.” Ungkap Direktur Eksekutif IGDA Foundation.

IGDA Foundation juga mendukung normalisasi work-from-home tersebut dan percaya bahwa industri game dapat menuju lingkungan kerja yang lebih baik.

Film Anime Adaptasi dari The Witcher Dapatkan Trailer Perdananya

Petualangan Geralt sebagai The Witcher di dalam dunia game mungkin memang masih belum berlanjut. Namun setidaknya, semesta The Witcher terus berkembang lewat media lain yaitu Netflix.

Setelah sukses dengan musim perdananya, film serial The Witcher yang dibintangi Henry Cavill tersebut memang tengah menunggu musim keduanya yang akan ditayangkan pada 17 Desember 2021 mendatang. Namun Netflix ternyata telah menyiapkan amunisi untuk menyenangkan para fans sembari menunggu.

Netflix akhirnya menunjukkan trailer dari film animasi adaptasi berjudul The Witcher: Nightmare of the Wolf yang akan dirilis pada 23 Agustus mendatang. Film animasi ini disutradari oleh Kwang Il Han, diproduksi oleh Lauren Schmidt Hissrich, dan ditulis oleh Beau DeMayo.

Untuk masalah kualitas, animasi ini tidak perlu diragukan karena produksinya akan ditangani oleh Studio Mirr yang tentu sudah terbukti lewat animasi seperti The Legend of Korra, Voltron: Legendary Defender, Mortal Kombat Legends: Scorpion’s Revenge, dan tentunya yang terakhir adalah Dota: Dragon’s Blood.

Menjadi bagian dari dunia The Witcher, film animasi ini akan mengambil masa sebelum era Geralt menjadi seorang Witcher. Lebih tepatnya animasi ini akan mengikuti kisah dari mentor sekaligus ayah angkat dari Geralt yaitu Vesemir.

image credit: Netflix

Vesemir diceritakan menjadi seorang witcher yang masih muda dan membunuh monster demi koin. Namun hal tersebut berubah ketika monster baru yang aneh mulai meneror. Apalagi kerajaan tempatnya tinggalnya juga dipenuhi dengan intrik politik yang membuat Vesemir harus berpetualang dan memaksanya untuk menghadapi iblis dari masa lalunya.

Film animasi The Witcher: Nightmare of the Wolf juga memiliki banyak pemeran terkenal seperti Theo James yang bermain di film Divergent sebagai Vesemir. Selain itu, ada juga Lara Pulver yang sebelumnya mengisi suara Mirana di serial Dota: Dragon’s Blood sebagai Tetra, Graham McTavish sebagai Deglan, dan Mary McDonnell sebagai Lady Zerbst.

Dalam trailer breakdown yang bisa dilihat di atas, Lauren Schmidt Hissrich yang bertindak sebagai showrunner juga menjelaskan bahwa film animasi ini akan punya pendekatan yang berbeda ketimbang film serinya.

Pasalnya, Geralt digambarkan sebagai pribadi yang serius atas pekerjaannya, tujuannya, dan bagaimana dirinya melindungi Ciri. Namun Vesemir akan jauh berbeda. Terlihat dari trailernya, Vesemir lebih santai dan humoris dari Geralt.

Netflix memang nampaknya kian kencang menggarap pasar gamer. Sebelumnya, mereka juga dilaporkan akan menyuguhkan layanan game streaming dan menyasar pasar mobile.