10 Aksesoris Nintendo Switch Terbaik yang Wajib Dimiliki

Kehadiran Nintendo Switch ke dalam pasar gaming memang membawa banyak perubahan. Pasalnya, ia bisa berfungsi sebagai konsol genggam (handheld) ataupun dimainkan di TV atau monitor layaknya konsol pada umumnya.

Konsol milik Nintendo ini kini tengah berumur 3 tahun, sehingga pilihan aksesoris untuk konsol ini telah banyak di pasaran. Bila Anda adalah salah satu pengguna ataupun berminat membeli Switch, kami telah merangkum beberapa aksesoris dari Nintendo Switch yang wajib dimiliki.

1. Anti gores / tempered Glass

Harga: Rp50.000 – Rp150.000

Meskipun Nintendo Switch mayoritas dimainkan menggunakan kontroler namun konsol ini mengusung layar sentuh kapasitif yang tidak terlindungi.

Sehingga, ada baiknya pelindung layar menjadi salah satu prioritas untuk dibeli agar layar Switch Anda tidak lecet atau bahkan pecah — khususnya bagi Anda yang memiliki kebiasaan meletakkan barang sembarangan.

2. Memory SDXC 128GB

Harga: Rp300.000-Rp500.000

Keterbatasan ruang penyimpanan tentu menjadi masalah di semua perangkat gaming. Switch juga menghadapi masalah yang sama terutama karena kapasitas penyimpanan internalnya hanya 32 GB.

Dengan semakin banyaknya game-game bagus yang dirilis di Switch, maka ada baiknya Anda segera membeli Micro SDXC agar ruang penyimpanan konsolnya semakin lega. Apalagi bila Anda langsung membeli 128 GB, kapasitas tersebut cukup lega untuk beberapa tahun ke depan.

3. Protective Case

Harga: Rp50.000-Rp300.000

Melanjutkan poin pertama, bila Anda merasa membutuhkan perlindungan lebih untuk konsol Switch Anda maka tidak ada salahnya untuk membeli protective case untuk memberikan perlindungan bukan hanya pada layar, namun seluruh bagian dari konsol Switch dari resiko saat terjatuh.

Layaknya smartphone, pilihan case untuk Switch sangat beragam mulai dari soft case hingga hard case dengan tampilan yang tentunya dapat disesuaikan dengan selera Anda. Pastikan saja case yang Anda beli sesuai dengan versi Switch yang Anda miliki.

4. Nintendo Switch Pro Controller

Harga:Rp850.000-Rp1.200.000

Karena selama pandemi ini kemungkinan besar Anda menghabiskan waktu bermain Switch di rumah, tidak ada salahnya untuk membeli Pro Controller untuk menambah kenyamanan saat bermain.

Apalagi kontroler bawaan Switch memang terasa terlalu kecil dan kurang nyaman saat digunakan dalam waktu yang lama. Bila Anda memang memiliki anggaran, Switch Pro Controller adalah pilihan yang tepat.

5. Switch Grips

Harga: Rp150.000-Rp500.000

Bagi yang lebih menyukai untuk menggenggam langsung konsol Switch saat memainkannya, setidaknya grips ini mampu membuat posisi menggenggam lebih nyaman.

Tambahan tumpuan diagonal di sisi kanan dan kiri Switch membuat posisi telapak tangan lebih natural dan tidak cepat lelah. Fitur tadi memang terlihat remeh, namun efeknya akan terasa untuk pemakaian dalam jangka waktu lama.

6. Ring Con – Leg Strap

Rp1.100.000-Rp1.300.000

Bagi yang ingin berolahraga di rumah dengan game, Anda bisa juga mempertimbangkan untuk membeli Ring Con dan Leg strap untuk memainkan (atau berolahraga) dengan Ring Fit Adventure.

Meskipun harganya cukup lumayan, aksesoris ini memiliki manfaat lebih karena bisa tetap membuat Anda bugar selama berada di rumah dan tetap menyenangkan karena Anda berolahraga dengan game.

7. Joy-Con Controller Set

Rp1.000.000-Rp1.300.000

Kami paham bahwa Switch sudah dilengkapi dengan sepasang Joy-con namun tidak ada salahnya untuk membeli satu set tambahan sebagai cadangan. Apalagi kasus “drifting” yang dialami oleh analog Joy-con masih ada. Sehingga, memiliki joy-con cadangan terasa masuk akal daripada harus kebingungan ketika tiba-tiba hal tersebut terjadi.

Selain itu, ekstra Joy-Con tersebut bisa berguna saat Anda ingin bermain lebih dari dua orang di saat bersamaan. Terutama bila Anda di rumah bersama keluarga dan ingin menghabiskan waktu bersama-sama bermain game.

8. Joy-Con Charging Dock

Rp100.000-Rp475.000

Bila Anda telah membeli Joy-Con tambahan, maka ada baiknya untuk membeli charging dock-nya juga sehingga Anda tidak perlu bingung dan khawatir untuk mengisi daya dari Joy-Con baru tadi.

Selain untuk mengisi daya, dock ini juga bisa menjadi tempat Anda menyimpan Joy-Con sehingga tidak tergeletak sembarangan. Sehingga, selain mengisi daya, kontroler Anda juga akan tertata rapi dan juga enak dilihat ketika tidak digunakan.

9. Compact Play Stand

Rp100.000-Rp300.000

Nintendo Switch memang telah dilengkapi dengan stand untuk membuatnya bisa berdiri, namun stand-nya sangat ringkih, tidak dapat diatur kemiringannya, dan juga membuat lubang port charger-nya tertutup.

Solusinya adalah membeli stand terpisah yang bisa membuat konsol Switch berdiri tegak dan dapat diatur sudut kemiringannya. Plus letaknya yang lebih tinggi memungkinkan untuk menggunakan Nintendo Switch tersebut sembari diisi daya.

10. Pouch Travel case

Rp100.000-Rp350.000

Produk yang satu ini sebenarnya sangat berguna bagi Anda yang sering membawa Nintendo Switch beraktivitas di luar rumah. Namun karena adanya pandemi tentu tidak disarankan untuk keluar rumah hanya untuk bermain Switch.

Meski begitu, tidak ada salahnya untuk membeli tas pelindung ini yang biasanya juga dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan cartridge game. Ada banyak model dan warna yang bisa Anda pilih sehingga bisa disesuaikan dengan selera.

Penutup

Itu tadi 10 aksesoris Nintendo Switch yang sekiranya wajib dimiliki. Kami yakin masih banyak aksesoris lain dengan beragam fungsi yang belum masuk ke dalam daftar ini.

Namun setidaknya 10 aksesoris di atas bisa menjadi rekomendasi untuk Anda yang tengah mencari barang untuk menambah pengalaman kenyamanan bermain Switch. Apalagi dengan kondisi pandemi seperti saat ini, memang lebih baik untuk tetap berada di rumah kecuali untuk keperluan penting.

Server Apex Legends Diserang Sebagai Protes untuk Titanfall

Baru-baru ini para pemain Apex Legends banyak yang mengeluhkan bahwa mereka tidak dapat memainkan game-nya karena game-nya diretas oleh para hacker yang meninggalkan pesan “TF1 (Titanfall 1) sedang diserang, jadi begitu juga Apex” serta alamat website “SAVETITANFALL.COM”.

Pesan ini muncul menutupi tombol “Play” yang membuat para pemain Apex Legends tidak dapat bermain. Seperti yang tertulis, serangan para hacker ini merupakan bentuk protes kepada EA dan juga Respawn terhadap game Titanfall pertama.

Hal tersebut disebabkan karena game Titanfall pertama hampir tidak dapat diakses para pemainnya karena serangan para hacker. Saking parahnya, banyak pemain yang tidak dapat mengakses server game-nya sama sekali karena eksploitasi kode di dalam game-nya.

Para hacker membuat para pemain tidak dapat mengakses server karena membanjirinya dengan bot. Respawn sempat mengatakan bahwa mereka akan memperbaiki masalah server Titanfall tersebut pada bulan April lalu. Namun sayangnya hingga sekarang belum ada tindakan lanjutan.

Tampilan website Savetitanfall.com

Website SaveTitanfall dibuat beberapa bulan lalu untuk menarik perhatian para gamer kepada game Titanfall pertama. Game yang dirilis pada 2014 lalu ini memang mengenaskan karena para pemain tidak bisa memainkan game-nya sama sekali sekarang.

Laman Steam dari Titanfall yang mendapat banyak respon negatif dari para gamer

Ironisnya, EA masih menjual game ini secara digital dan bahkan memasukkannya ke dalam Steam tahun lalu. Meskipun pada akhirnya game ini mendapat penilaian negatif dari para pengguna Steam.

Sebenarnya, kejadian penyerangan ini bukanlah yang pertama kali dialami oleh Apex Legends. Awal tahun ini, Respawn juga sempat berjanji untuk menghentikan para hacker yang melakukan serangan DDoS pada server-nya yang membuat pemain tertendang keluar di tengah pertandingan.

Mengenai penyerangan ini, pihak dari Respawn kembali mengatakan bahwa mereka telah menginvestigasi hal tersebut dan sudah berhasil mengembalikan sistem matchmaking di Apex Legends setelah 5 jam perbaikan. Sayangnya tidak adak indikasi atau informasi apapun dari Respawn mengenai perbaikan terhadap game Titanfall 1 hingga berita ini dibuat.

Tak Hanya di Mobile, Iklan di Game akan Masuk ke PC dan Konsol?

Semakin mahalnya biaya pengembangan video game memang membuat para pengembang dan penerbit terus memutar otak untuk mendapatkan pendapatan. Salah satunya tentu berasal dari sponsor dan iklan.

Gamer mobile pastinya sudah sangat terbiasa dengan sistem iklan dalam game yang mengharuskan mereka menonton iklan 15-30 detik untuk mendapatkan item gratis atau bahkan sekedar melanjutkan level.

Sistem tersebut kelihatannya akan segera diimplementasikan pada game PC dan konsol oleh Electronic Arts (EA) dan juga pengembang game Paladin, Hi-Rez Studios. Kedua perusahaan ini akan menjadi yang pertama bekerja sama dengan platform periklanan baru bernama PlayerWON.

Meski begitu, EA melakukan konfirmasi kepada PC Gamer bahwa informasi tersebut tidak benar. EA mengatakan bahwa mereka tidak akan meletakkan iklan ke dalam game-game mereka, dan tidak ada kesepakatan apapun untuk hal tersebut.

“Menyusul laporan tidak benar mengenai kami yang disebut akan memperkenalkan iklan bergaya TV di dalam game kami, kami ingin mengklarifikasi bahwa kami tidak punya tujuan itu sekarang ataupun tidak ada perjanjian perihal terkait yang telah ditandatangani.” Ungkap juru bicara EA.

Image credit: Hi-Rez Studios

Dilansir dari Axios, PlayerWon merupakan sebuah platform periklanan yang dimiliki oleh perusahaan periklanan TV di Amerika bernama Simulmedia. Prakteknya, platform ini dapat menampilkan video iklan di dalam game PC maupun konsol.

Pihak Simulmedia bahkan juga berkomentar tentang cepatnya pertumbuan dari game free-to-play pada platform PC dan konsol. Mereka bahkan mengklaim bahwa lebih dari 90% pemain tidak pernah mengeluarkan uang untuk game-game tersebut.

Untuk membuktikan bahwa apa yang yang PlayerWON tawarkan ini masuk akal, mereka telah mencoba menggunakan sistem iklan tersebut di dalam game Smite milik Hi-Rez.

Hadiah yang didapat oleh para pemain juga bervariasi mulai dari sejumlah mata-uang game tersebut hingga skin/kostum untuk karakter dalam game mereka.

Penampakan iklan dalam game Smite (image credit :Reddit)

Hasilnya, dikatakan bahwa 22% pemain lebih tertarik untuk memainkan game yang memiliki iklan di dalamnya jika mereka menerima keuntungan karena melakukannya. Dan 11% dari total pemain yang tertarik tadi disebut memiliki kemungkinan lebih besar untuk menghabiskan uangnya di dalam game.

Simulmedia bahkan menemukan fakta bahwa para gamer disebut rela untuk menonton hingga 10 iklan per hari demi mendapatkan hadiah.

Ke depannya, Simulmedia menargetkan untuk dapat mengimplementasikan platform PlayerWON milik mereka tersebut ke dalam lebih banyak game untuk mengembangkan pasar “iklan dalam game” tersebut.

Simulmedia berencana untuk menggandeng 12 game lain hingga akhir tahun ini. Meskipun tidak disebutkan secara jelas, namun Simulmedia sempat menyinggung judul-judul seperti Fortnite, Apex Legends, Call of Duty Warzone, dan juga Roblox.

Bos Bethesda Ungkap Bahwa The Elder Scrolls 6 Masih dalam Tahap Desain

Impian para gamer untuk segera memainkan seri terbaru dari The Elder Scroll (TES) kelihatannya harus sirna. Sebab, meskipun The Elder Scroll 6 telah diumumkan sejak 3 tahun lalu namun kenyataannya game ini masih jauh dari kata selesai.

Hal ini disampaikan langsung oleh sang sutradara dan executive producer Todd Howard yang diwawancari oleh The Telegraph. Howard mengatakan bahwa seri keenam dari The Elder Scroll tersebut masih dalam tahap desain. Tim pengembangnya kini masih menguji coba berbagai teknologi untuk memastikan game-nya berjalan dengan sempurna.

Game ini nantinya akan menggunakan Creation Engine 2 yang juga digunakan untuk game besar Bethesda lainnya, yaitu Starfield. Howard mengakui bahwa engine ini merupakan basis teknologi baru baik untuk Starfield maupun TES 6.

“Sebagian besar tim pengembangan kami sedang fokus mengerjakan Starfield sekarang, tetapi semua orang mengerjakan semuanya sehingga proyek-proyek tersebut saling terkait.” Ungkap Howard.

“Ada baiknya untuk menganggap The Elder Scrolls 6 masih dalam [fase] desain… tetapi kami terus memerhatikan teknologinya: ‘Apakah (sistem) ini akan mampu menangani hal-hal yang ingin kami lakukan dalam game tersebut?’ Setiap game akan memiliki beberapa rangkaian teknologi baru sehingga Elder Scrolls 6 akan memiliki beberapa tambahan pada Creation Engine 2 yang akan dibutuhkan untuk game tersebut.” Lanjut Howard.

The Elder Scroll 6 sebelumnya diumumkan pada gelaran E3 2018 lalu. Setelah 3 tahun berlalu, hampir tidak ada informasi baru apapun mengenai game ini. Namun keputusan Bethesda tersebut dapat dipahami karena mereka tengah fokus pada pengerjaan Starfield — mengingat Starfield juga telah dinanti oleh para gamer hampir 1 dekade.

Apalagi dengan kegagalan game Bethesda sebelumnya yaitu Fallout 76 serta akusisi Microsoft yang baru saja terjadi, tidak mengejutkan bila Bethesda ingin memperbaiki citra mereka dengan tidak terburu-buru mengeluarkan game baru sebelum benar-benar sempurna.

Kemungkinan besar Bethesda baru akan mulai berfokus pada pengembangan The Elder Scrolls 6 ketika Starfield telah dirilis. Game RPG bertema luar angkasa baru tersebut memang telah mengumumkan perilisannya pada 11 November 2022 mendatang. Berarti, The Elder Scroll 6 kemungkinan baru dirilis antara tahun 2023 hingga 2025.

Sony Disebut Meminta Rp365 Juta pada Developer Game untuk Posisi Strategis PS Store

Sony tentunya sangat menyayangi judul-judul eksklusifnya karena dari situlah sumber pendapatan sekaligus pujian dari para fans. Namun Sony kelihatannya punya perlakuan yang cukup berbeda kepada pengembang dan penerbit game indie.

Salah seorang pengembang game indie akhirnya buka suara mengenai Sony yang membebani para pengembang indie biaya sebesar $25,000 atau Rp363 juta agar game mereka bisa mendapatkan posisi strategis (featured) di PlayStation Store.

Pengakuan ini diutarakan oleh co-founder dari Neon Doctrine. Pengembang dan penerbit game indie asal Inggris ini menjelaskan tanpa menyebut Sony maupun PlayStation namun menyebutnya sebagai ‘Platform X’.

Iain menjelaskan panjang lebar pengalamannya dalam merilis game miliknya di platform PlayStation tersebut. Mulai dari proses peluncuran pada platform tersebut yang memiliki banyak tahapan sulit hingga bagaimana PlayStation tidak memberikan para pengembangnya kemampuan untuk mengatur game-nya ketika sudah meluncur di Store.

Kesulitan tersebut berlanjut ketika game-nya telah diluncurkan. Karena Sony memiliki kendali penuh dalam berbagai hal mulai dari memberikan diskon dan bahkan menampilkan game tersebut di toko mereka.

Semua kendali tersebut berada di pemegang platform (Sony) yang akan melakukan evaluasi ke pada produk game mereka. Iain juga menjelaskan bahwa tidak ada kejelasan dan transparansi bagaimana proses evaluasi tersebut dilakukan.

Dari situlah Iain menjelaskan bahwa ada jalan untuk memastikan game miliknya ditampilkan yaitu membayar nominal besar yang telah disebutkan di atas. Bahkan dari sumber lain disebutkan bahwa biaya ‘featured‘ tersebut bisa mencapai $200.000 atau Rp2,9 miliar.

Image credit: Sony

“Jika Platform X tidak menyukai game Anda, tidak ada gembar-gembor, tidak ada perhatian, tidak ada cinta,” ujar Iain dalam cuitannya.

Iain juga menambahkan pernyataannya kepada media Kotaku dengan menyebut Sony telah mengecewakan pengembang indie dalam skala besar sambil masih menggunakan mereka sebagai bagian dari pemasarannya.

“Telepon baru-baru ini yang saya lakukan menunjukkan bahwa mereka tidak menghargai kami, pendapat kami, atau mata pencaharian kami. Yang lebih buruk adalah (Sony) memastikan bahwa pelanggan mereka mendapatkan pilihan yang lebih buruk dan memiliki lebih sedikit pilihan. Saya tidak memahami logikanya tetapi tampaknya buruk bagi semua orang termasuk mereka sendiri.” Tutup Iain.

Resmi Dirilis, Konsol Baru Atari VCS Mendapat Respon Negatif

Kehadiran kembali konsol legendaris Atari tentu sudah dinantikan oleh para gamer di seluruh dunia sejak pertama kali diperkenalkan pada 2018 lalu. 4 tahun berlalu, akhirnya konsol terbaru bernama Atari VCS tersebut dirilis ke pasaran.

Namun, peluncuran Atari VCS ini kelihatannya tidak sesuai harapan banyak gamer. Beberapa media yang telah mengeluarkan review terhadap konsol ini seperti IGN langsung menunjukkan alasan-alasan mengapa konsol ini menjadi kegagalan lain dari konsol baru yang ingin masuk ke pasaran.

Yang pertama adalah konsol ini tidak akan membawa game baru Atari namun memainkan 80 game-game klasik Atari dan arcade yang sudah disematkan di dalamnya. Konsol ini dikatakan mampu mendukung resolusi 4K tetapi performanya sangat buruk.

Di luar hal tersebut konsol ini difungsikan sebagai mini PC. Namun untuk menggunakan fitur ini para gamer harus memiliki flashdisk/ harddisk eksternal untuk menginstal sistem operasinya sendiri. Dari yang dikatakan IGN, Atari VCS dikatakan sudah terbukti mampu menjalankan Windows namun tidak bisa menjalankan Ubuntu.

Dan yang paling mengejutkan dari Atari VCS adalah harganya. Konsol ini ditawarkan dengan harga US$300 atau sekitar Rp4.341.000. Namun untuk harga tersebut para pemain tidak akan mendapatkan kontroler.

Sedangkan untuk mendapatkan kontroler modern dan klasiknya, para gamer harus membeli bundle seharga $400 atau sekitar Rp5.788.300. Berarti konsol tersebut berada di kisaran harga dari Nintendo Switch, Xbox Series S, dan bahkan Playstation 5 Digital.

Menjadikan Atari VCS sebagai mini PC kelihatannya bukan keputusan yang tepat (Image credit: Atari VCS)

Dengan harga yang bisa dikatakan setara dengan konsol next-gen. Atari VCS menjadi konsol yang terbilang mahal karena tujuan utamanya untuk memainkan game-game retro sebenarnya bisa dengan mudah dilakukan di PC lewat emulator.

Apalagi konsol ini bahkan masih memiliki beberapa masalah teknis untuk menjalankan game-game retro atau arcade. Salah satunya adalah masih bermasalahnya konsol ini memainkan game-game di resolusi 4K.

Bahkan grafis yang ditawarkan dari game-game retro yang dijalankan tidak lebih bagus dari emulator di PC. Sehingga, kemungkinan besar konsol Atari VCS ini akan lebih jadi barang koleksi semata — terutama lewat desain bergaya retro yang ikonik.

Seri Far Cry Dikabarkan Akan Berganti Haluan di Far Cry 7

Menjadi salah satu seri andalan dari Ubisoft, Far Cry memang terus mendapatkan game terbarunya. Layaknya franchise berumur panjang milik Ubisoft lainnya seperti Assassin’s Creed, seri Far Cry juga menderita stagnasi pada gameplay yang diusungnya.

Terutama untuk game-game setelah seri ke 3-nya yang mengulang terus formula yang telah ada. Anda menjadi seseorang yang terjebak di sebuah area baru dan dipaksa untuk mengeksplorasi dunianya guna memburu sang musuh utama. Di luar misi utama, pemain akan melakukan aktivitas sampingan seperti merebut pos penjagaan, berburu binatang untuk melakukan upgrade, dan berulang-ulang hingga akhir cerita game-nya.

Untungnya Ubisoft memberikan beberapa inovasi pada instalasi terbarunya yaitu Far Cry 6 dengan beberapa fitur baru yang membuat game-nya terlihat lebih segar dan menarik dari beberapa game sebelumnya.

Untuk seri selanjutnya di masa mendatang, yang kemungkinan besar akan melanjutkan judulnya ke Far Cry 7, Ubisoft ternyata memiliki rencana perubahan besar untuk seri game ini. Laporan ini berdasarkan dari pernyataan dari jurnalis Bloomberg Jason Schreier ketika mengisi podcast Triple Click.

Schreier memang sudah menjadi langganan mendapatkan informasi dari ‘orang dalam’ industri video game. Ia memberikan informasi bahwa Ubisoft akan mengambil arah yang sangat berbeda untuk Far Cry.

“Dari apa yang saya dengar, jika saya ingat dengan benar, mereka tengah menarget ke arah yang sangat berbeda untuk Far Cry setelah Far Cry 6,” ujar Schreier.

Sayangnya, tidak ada detail tambahan apapun mengenai rencana terhadap untuk Far Cry 7 ini. Namun melihat bahwa Ubisoft berencana untuk mengganti strateginya untuk lebih fokus ke game free-to-play, ada kemungkinan bahwa Far Cry juga akan menggunakan strategi yang sama.

Ubisoft juga perlahan-lahan membawa satu per satu seri game-nya mulai dari game shooter Hyper Scape, Tom Clancy’s The Division: Heartland, dan Tom Clancy’s Elite Squad untuk mobile.

Cukup masuk akal untuk menjadikan dunia Far Cry menjadi sebuah game free-to-play mengingat map luas yang disediakan dapat digunakan untuk berbagai aktivitas online. Sistem RPG seperti levelling, upgrade senjata dan skill, berburu dan juga crafting juga sangat sesuai diimplementasikan untuk sebuah game online.

Nvidia Tingkatkan Persediaan RTX 3060 untuk Pasok Warnet

Setelah berbulan-bulan para gamer dan PC builder dipusingkan dengan langkanya stok kartu grafis, perlahan-lahan pasokan kartu grafis mulai stabil.

Seperti yang dilaporkan banyak pihak, NVIDIA kini tengah meningkatkan pasokan kartu grafis RTX 3060 nya. Namun dikatakan bahwa stok awal ini diprioritaskan untuk para pemilik internet cafe alias warnet khususnya di Tiongkok yang ingin memesan kartu grafis baru.

Kiriman besar kartu grafis tersebut dilaporkan akan mulai tiba di pasaran sekitar 10 Juli mendatang dan para pemilik warnet sudah dapat membayar deposit mulai Juni ini untuk memenuhi kebutuhan warnet-nya.

Namun untuk orang-orang yang ingin membeli kartu grafis untuk personal tidak perlu khawatir. Pasalnya, setelah pesanan untuk warnet ini terpenuhi, dikabarkan bahwa akan ada lebih banyak pasokan kartu grafis yang akan dikirimkan untuk sektor retail.

Image Credit: 3DCenter

RTX 3060 memang menjadi salah satu kartu grafis Nvidia paling populer tahun ini. Kartu grafis ini menjadi opsi bagi para gamer untuk menjajal kartu grafis dengan teknologi ray-tracing dengan harga terjangkau.

Namun daya tarik tersebut juga berlaku buat para penambang crypto karena performa mining-nya yang menggiurkan. Hingga akhirnya Nvidia mengeluarkan versi LHR (Limited Hash Rate) yang membatasi kemampuan mining dari RTX 3060.

Tren mining yang melonjak pada awal tahun ini bahkan membuat harga RTX 3060 yang awalnya dipasarkan dengan harga Rp5,6-8 jutaan ini meroket hingga Rp10-15 jutaan.

Image credit: jcutrer

Selain stok kartu grafis yang terus berusaha dipenuhi, NVIDIA juga berusaha tetap mengeluarkan produk-produk terbaru mereka untuk mengisi pasar. NVIDIA mengeluarkan kartu grafis yang memang dikhusukan untuk mining bernama Nvidia CMP serta penyegaran lini RTX lewat RTX 3080Ti dan RTX 3070Ti.

Harga kartu grafis juga diprediksi akan turun setelah pihak pemerintah Tiongkok menutup banyak tambang Bitcoin yang ada di sana. Hal tersebut akhirnya membuat harga Bitcoin turun drastis dan permintaan untuk pasar cryptocurrency menjadi berkurang.

Jadi, bagi Anda yang berencana untuk membangun PC ataupun melakukan upgrade dari kartu grafis lama. Ada baiknya untuk sedikit bersabar setidaknya hingga beberapa bulan lagi bila menginginkan harga kartu grafis yang lebih bersahabat.

CEO Epic Games Sebut Google Lakukan Bisnis Tanpa Etika

Kesuksesan Unreal Engine dan juga popularitas Fortnite memang membawa Epic Games menjadi salah satu raksasa baru dalam industri video game. Hal ini tentu dirasakan juga oleh sang CEO Tim Sweeney yang kini menjadi semakin berani untuk memperjuangkan produk-produknya.

Sebelumnya, industri video game dikejutkan dengan perseteruan antara Epic Games melawan Apple yang berlanjut ke meja hijau. Ketika perkara dengan Apple masih menunggu keputusan pengadilan, Tim kelihatannya mengalihkan perhatiannya kepada Google.

Hal ini dilakukan oleh Tim lewat cuitannya di Twitter yang mengutip berita tentang Google melakukan instalasi otomatis aplikasi pelacakan kontak (untuk COVID-19) pada smartphone tanpa seizin penggunanya yang berada di Amerika Serikat.

Seperti yang terjadi sebelumnya dengan Apple, Tim langsung menyerang Google dengan menyebut bahwa para pengguna yang malang diblokir untuk memasang Fortnite lewat Google Play Store. Namun Google malah memasang aplikasi tanpa persetujuan penggunanya.

Tim bahkan menyebut apa yang dilakukan Google tersebut sebagai ‘bisnis tanpa etika’. Cuitan ini pun mendapat dukungan dari para pengikut Tim yang bahkan mendorong sang CEO untuk membuat mobile store mereka sendiri.

Dalam cuitan-cuitan setelahnya, Tim Sweeney juga masih menyerang baik Apple maupun Google. Namun uniknya, ia memberikan apresiasi terhadap Microsoft terutama pada kehadiran Windows 11 dengan mengatakan bahwa “versi 2021 dari Microsoft adalah versi terbaik dari Microsoft yang pernah ada.”

Meskipun tidak menyinggungnya secara langsung, kelihatannya Sweeney memuji Microsoft atas keputusan untuk memperbolehkan para pengembang di store-nya dapat menggunakan sistem pembayaran sendiri dan menyimpan 100% pendapatannya.

Apakah selain untuk menyerang raksasa Google, cuitan-cuitan dari Tim Sweeney ini juga mengindikasikan bahwa mereka tidak akan bekerja sama untuk pasar mobile? Apalagi di cuitannya yang lain, ia me-retweet informasi bahwa Windows 11 akan mendukung aplikasi Android.

Ataukah cuitan ini akan berakhir juga sebagai tuntutan kepada Google ke jalur hukum oleh Epic Games? Apalagi dengan posisinya sekarang, Tim dengan Epic Games memang telah mampu melawan raksasa teknologi yang dianggap merugikan mereka.

Festival Diskon Steam Summer Sale 2021 Sudah Dimulai

Datang setiap tahun namun tetap dinanti, event diskon Steam Summer Sale akhirnya mulai digelar. Untuk tahun ini, Valve tidak hanya membawa satu tema namun 14 tema dari genre-genre game yang disukai oleh para gamer.

14 tema itu adalah racing & sports (balapan & olahraga), open-world (dunia-terbuka), simulation (simulasi), strategy (strategi), action (aksi), sci-fi (fiksi-ilmiah), anime, horror, RPG, adventure (petualangan), space (luar angkasa), roguelike, survival (bertahan hidup), serta mystery & detective (misteri dan detektif).

Seperti setiap tahunnya, ribuan game lama maupun yang baru sekalipun mendapatkan diskon yang menarik. Memang akan sulit untuk mendaftar ribuan game ini terlebih dengan preferensi setiap gamer yang berbeda-beda.

Namun kami memberikan rekomendasi beberapa judul bagus yang mendapat diskon menarik yang mungkin akan sayang bila Anda lewatkan pada event Summer Sale tahun ini:

Selain hujan diskon, Steam juga memberikan tambahan berbagai item kosmetik di Points Shop untuk mempercantik profil Steam. Bagi para pemain yang ingin memperindah profil-nya bisa membeli atau menukarkan point-nya dengan berbagai macam pilihan background bergerak, mini-profiles, avatar, dan juga tema warna.

Steam juga menghadirkan aktivitas kecil bagi para pemain yang mengakses toko mereka dengan event tematis yang hadir dengan nama “Forge Your Fate”. Event ini berisikan  petualangan kecil dengan 14 tema yang telah disebutkan di atas.

Pada setiap temanya pemain akan menemukan pilihan di atas halaman yang berisikan petualangan berbasis teks ala RPG Dungeon & Dragon. Pemain akan dihadapkan dengan sebuah narasi situasi dan akan diminta mengambil keputusan dari 2 pilihan. Pilihan ini nantinya akan memberi hasil cerita yang berbeda sekaligus hadiah berupa sticker.