Platform Konten Media Sosial Anak PopJam Segera Sambangi Indonesia April Mendatang

Awal tahun 2017, SuperAwesome. perusahaan teknologi untuk anak asal London, mengumumkan rencana ekspansinya ke kawasan Asia Tenggara dan Australia untuk produk yang mereka miliki, platform konten media sosial PopJam. Negara pertama yang pertama disambangi adalah Australia, kemudian Vietnam, dan Indonesia.

“Ekspansi PopJam di Indonesia rencananya akan dilakukan pada April. Kami akan beri update-nya lebih lanjut,” terang MarCom Manager SuperAwesome APAC Masha Astaptsova kepada DailySocial.

PopJam adalah platform konten media sosial yang dirancang untuk target pengguna berusia 7 hingga 12 tahun. Simpelnya, PopJam bisa dibilang sebagai Instagram untuk anak-anak dengan klaim jaminan keamanan 100% dan fitur sesuai kepentingan untuk anak.

Interface aplikasi PopJam
Interface aplikasi PopJam

Tersedia berbagai tools seperti sticker, animasi dan foto yang dapat mendorong anak untuk kreatif. Mereka dapat menggambar, membuat video dan berbagi karya seni mereka, bermain games dan berpartisipasi dalam kontes, interaksi dengan kreator konten, brand, dan influencers. Setiap pengguna dapat mem-follow pengguna lainnya atau kreator, memberikan emoticon, dan memberi komentar setiap konten yang diunggah.

Pihak PopJam menjamin setiap konten yang dipublish 100% aman untuk anak-anak karena dikelola dan kurasi secara otomatis dan manual dengan filter yang dimiliki SuperAwesome. Mereka mengklaim sudah mendapat pengakuan dari COPPA (Children’s Online Privacy Protection Act). PopJam mengacu pada standar hukum tertinggi di dunia terkait perlindungan privasi anak.

Setiap pengguna diwajibkan menggunakan nama samaran dibandingkan menggunakan nama asli, memajang avatar dari hasil prakarya mereka sebagai foto akun. Pengguna juga tidak bisa memajang foto sendiri dan berbagi lokasi. Tak hanya itu, PopJam juga tidak menyediakan private chat dengan antar pengguna dan membatasi jam konten yang bisa diunggah dari jam 6 pagi sampai jam 11 malam.

Dalam pengembangan pertama kali di Inggris, sejak September 2015 hingga Juni 2016 jumlah pengunduhnya sudah mencapai lebih dari satu juta kali. Artinya, lebih dari 30% anak-anak usia 7-12 tahun di Inggris yang sudah memiliki aplikasi ini dalam perangkat smartphone mereka masing-masing dengan rata-rata lama akses sekitar 45 hari setiap harinya.

Merayakan pencapaiannya tersebut, PopJam resmi berekspansi ke Amerika Serikat. Kini PopJam sudah memproduksi jutaan konten setiap harinya melalui kemitraan dengan sejumlah perusahaan besar seperti Disney, Nintendo, Penguin, Roald Dahl, Guinness World Records, NBCUniversal, dan Lonely Planet Kids.

Kitabisa Sampaikan Tren Prositif Layanan Crowdfunding di Indonesia

Platform crowdfunding Kitabisa mengumumkan sepanjang tahun ini berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 61 miliar, naik tujuh kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp 7,2 miliar. Adapun rincian pengelolaan dana tersebut Kitabisa mewadahi 3.227 kampanye dan menghubungkan 192 ribu donatur, dengan rata-rata donasi per orang sebesar Rp 289 ribu.

Penggalangan dana terbesar yang berhasil dihimpun oleh Kitabisa adalah masjid Chiba Jepang dengan nilai mencapai Rp 3,2 miliar. Untuk kampanye populer lainnya, seperti bencana & kemanusiaan di Garut ketika banjir bandang sebesar Rp 883 juta dan banjir Sumedang Rp 203 juta. Ada juga untuk bantuan medis perjuangan tumor otak di perantauan sebesar Rp 471 juta.

Kemudian terkait isu nasional misalnya donasi untuk dukungan Rio Haryanto sebesar Rp 273 juta, dan kegiatan lain seperti Shelter Garda Satwa Indonesia sebesar Rp 285 juta.

Pencapaian yang drastis ini turut membuat pihak Kitabisa jadi semakin yakin untuk prospeknya di tahun depan. CMO Kitabisa Vikra Ijas mengatakan, tren crowdfunding di 2017 akan semakin cerah karena mulai dari meningkatnya awareness penggunaan platform crowdfunding itu sendiri.

Masyarakat akan makin memperbanyak kampanye crowdfunding sosial yang sifatnya mikro atau personal. Misalnya untuk membantu teman yang butuh bantuan biaya pengobatan atau terkena musibah.

Kemudian semakin banyak cara kreatif yang digunakan untuk melakukan crowdfunding, contohnya menggunakan momentum ulang tahun, melakukan tantangan pribadi seperti lari marathon, cukur rambut, dan menawarkan hadiah unik untuk donatur.

“Ditambah lagi, tren ke depannya akan semakin banyak tokoh publik yang menggunakan influence dari mereka untuk membantu sesama seperti yang dilakukan Ridwan Kamil untuk korban banjir Garut dan Sumedang pada beberapa waktu lalu,” ucapnya kepada DailySocial, Kamis (29/12).

Sementara dari sisi donatur, sambung Vikra, tren kategori crowdfunding seperti biaya media, religi dan bencana alam atau kemanusiaan masih akan menjadi terpopuler ke depannya. Kemudian disusul dengan kategori pendidikan dan menolong hewan, kedua kategori ini diprediksi juga bakal tumbuh pesat.

Kitabisa juga berkomitmen untuk terus meningkatkan performa dan fungsionalitas platform agar makin mudah diakses oleh semua orang. Pihaknya juga akan terus melanjutkan fokus berinovasi di sektor zakat.

Fitur barunya ini, sudah diluncurkan sejak Juni 2016 yang lalu dengan menggandeng tiga badan pengelola zakat, yaitu Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Dompet Dhuafa, dan Rumah Zakat.

“Dengan potensi zakat mencapai Rp217 triliun per tahun, kami percaya optimalisasi zakat dapat menjadi jembatan menuju kesejahteraan sosial yang merata bagi rakyat Indonesia,” pungkas Vikra.

Infografis laporan penggalangan dana online Kitabisa di Indonesia selama 2016 / Kitabisa
Infografis laporan penggalangan dana online Kitabisa di Indonesia selama 2016 / Kitabisa

 

Pedoman Saat Pegawai Terbaik Anda Mengundurkan Diri

Sebuah startup yang masih early stage dan baru memiliki empat karyawan sedang mempersiapkan peluncuran produk secara perdana. Tenggat waktu persiapan kian mendekati hari H. Namun, tiba-tiba ada satu karyawan yang selalu diandalkan mengatakan bahwa dia sudah diterima di perusahaan lain dan ingin mengundurkan diri dari tempat lama.

Sontak, bagi si founder tersebut, kata-kata itu bagaikan tersambar petir di siang bolong. Perasaan langsung tercampur aduk, antara kesal, sedih, dan takut.

Berbagai ucapan mungkin diucapkan kepadanya, “Kita sudah hampir dekat hari H! Kau tega sekali. Apa kamu sadar betapa pentingnya dirimu dalam tim ini?”.

Bagi startup early stage itu, kehilangan pegawai terbaik adalah hal yang paling ditakuti oleh semua founder. Sebab, bila tim berjumlah empat orang saja artinya 25% pekerjaan akan ditinggal dan mau tak mau harus dikerjakan pegawai yang masih tersisa.

Beda halnya dengan perusahaan besar dengan jumlah pegawai sudah berjumlah 20, 200, atau 1.000 orang. Kehilangan satu orang terbaik mungkin bukanlah masalah besar, apalagi bila perusahaan tersebut sudah memiliki orang-orang terbaik yang mampu menggantikan dia.

Kisah ini adalah bagian dari kenyataan hidup yang harus siap dihadapi oleh semua founder startup.

Sebagai seorang founder, Anda sudah mencurahkan banyak waktu, tenaga, dan pikiran paling tidak selama 10 tahun untuk menuju satu gol yang ingin dicapai, yakni mengubah hobi jadi bisnis sukses. Anda pun rela melakukan banyak pengorbanan untuk mencapai gol tersebut.

Tapi apakah Anda sadar gol itu terdengar cukup gila untuk orang yang bukan founder seperti Anda. Semangatnya pasti berbeda dengan Anda. Anda perlu tahu bahwa pegawai terbaik itu tak hanya bekerja untuk perusahaan, tapi juga untuk mereka sendiri meningkatkan kemampuan dan posisinya di strata sosial.

Anda sebaiknya membantu mereka untuk mencapai gol masing-masing dengan memberikan tugas yang bisa mengasah kemampuan. Seiring berjalan waktu, dengan sendirinya kemampuan mereka akan tumbuh. Apabila Anda tidak bisa memberikan jenjang posisi berikutnya, artinya harus ada bantuan dari orang lain untuk memberikan itu.

Ketika pegawai terbaik Anda mengajukan resign, terimalah kenyataan itu, doakan mereka yang terbaik dengan tulus dan ikhlas. Mungkin hal ini cukup berat karena cukup menguras emosi.

Tugas Anda membuat tim menyukai pekerjaan mereka

Tidak ada yang bisa melarang seorang pekerja untuk mengundurkan diri dari tempat di mana dia bekerja. Banyak founder, ketika masih ada di tahap awal startup, tidak bisa berbuat banyak untuk membuat tim menyukai pekerjaan mereka.

Caranya bukan dengan menyediakan makan siang setiap hari atau cemilan di dapur, sangat bergantung dari masing-masing tim. Untuk itu, sebaiknya Anda tanyakan kepada mereka, dengarkan, dan lakukan apa yang mereka utarakan.

Tanyakan mengenai hidup, gol, dan tantangan. Hal apa yang mereka harap ingin dicapai, bukan dalam seminggu mendatang, tapi dalam setahun, lima tahun, sampai 10 tahun kemudian.

Dengarkan apa yang mereka ucapkan dan pikirkan hal-hal apa saja yang perlu Anda lakukan untuk bantu mereka mencapai gol tersebut. Terakhir, lakukan itu.

Sebab, pada dasarnya semua orang itu punya gol yang berbeda-beda. Mungkin ada yang bilang ingin memulai bisnis sendiri, menjadi direksi di perusahaan Anda, ingin memiliki kesetaraan antara hidup dan pekerjaan agar dapat membina keluarganya, atau lainnya.

Bagi Anda, penting untuk tahu hal tersebut karena jika tidak, mereka akan tidak senang dan tidak bisa bekerja dengan efektif sesuai peranannya.

Melindungi startup pasca pergolakan dalam tubuh tim

Anda harus pastikan startup bisa tetap berjalan, setelah ditinggal pergi pegawai terbaik. Ada tiga hal yang perlu Anda lakukan. Pertama, tidak perlu rekrut orang baru. Mungkin hal ini terlihat kontra-intuitif. Dengan talenta terbatas namun segudang gol, Anda pasti ingin merekrut orang yang mampu mengerjakan pekerjaan yang tidak bisa dilakukan orang lain, bukan?

Coba tanyakan pertanyaan ini ke diri Anda sendiri, “Jika pegawai ini mengundurkan diri, apa yang harus kita lakukan?”.

Jika suatu pekerjaan hanya bisa dilakukan oleh satu orang saja, artinya Anda bakal ditimpa masalah di kemudian hari. Untungnya ada solusi untuk mengatasi masalah ini.

Kedua, buat catatan pengetahuan resmi. Saat startup masih fase early stage, pegawai pertama Anda akan banyak memiliki pengetahuan penting yang berkaitan dengan kemajuan perusahan.

Namun, seiring berkembangnya bisnis dan pegawai yang terus silih berganti, perlu ada tindakan untuk mengakselerasi kemampuan pegawai baru bisa menyamai yang lama. Untuk itu, perlu dokumentasi mengenai setiap proses bisnis sehingga tidak hanya satu atau dua orang saja yang tahu.

Dokumen yang perlu dicatat misalnya, bagaimana publikasi konten di blog, berkomunikasi dengan konsumen, template marketing atau kampanye, software apa saja yang dibutuhkan beserta username-nya, dan lain sebagainya.

Ketiga, buat tim selalu bahagia. Tidak hanya membuat tempat kerja lebih nyaman, tapi sebaiknya bentuk budaya kerja dan buka semua peluang untuk pegawai bisa berprestasi.

Ketika tim percaya dengan Anda, dengan sepenuh hati mereka akan bekerja, tidak takut untuk memberi tahu mereka resign dari tempat Anda suatu waktu. Saat mereka resign akan dilakukan dengan cara yang baik-baik.

Dukung selalu pegawai Anda, di mana pun mereka berada

Hal ini mencerminkan bagaimana pentingnya menjadi CEO sekaligus manusia yang sukses karena tersirat ada kepercayaan bahwa pegawai Anda bergabung dengan perusahaan Anda karena mereka percaya Anda dapat mendukung pertumbuhan kariernya.

Ketika mereka memilih mundur, sudahi hubungan dengan cara yang baik-baik. Doakan dengan tulus, agar mereka selalu sukses di mana pun bekerja. Anda harus sudah antisipasi hal ini akan terjadi, tepat pada saat mereka pertama kali bekerja di tempat Anda.

Pencapaian Bisnis Bhinneka dan Targetnya di Tahun 2017

Ketatnya persaingan layanan e-commerce di Tanah Air, rupanya tidak menyurutkan Bhinneka untuk terus mencetak pertumbuhan bisnis. Menjelang akhir tahun ini, Bhinneka mengumumkan kenaikan penjualan untuk kedua segmen bisnisnya B2C (Business to Consumer) sebesar 70% dan B2B (Business to Business) naik 40% dibandingkan perolehan di tahun sebelumnya.

Untuk segmen B2C, kenaikan ini dipicu salah satunya karena program tahunan Hari Belanja Online Nasional 2016 (Harbolnas 2016). Penjualan harian dalam periode Harbolnas meningkat hingga empat kali lipat dibandingkan hari biasa jadi 300%, seiring dengan peningkatan jumlah kunjungan sebesar 100%.

Selain itu, ada dua faktor lainnya yakni konsumen loyal dan mitra yang suportif. Produk yang dihadirkan Bhinneka jadi daya tarik utama dan kerja sama yang baik dengan mitra penyedia produk, mampu mendorong Bhinneka jadi salah satu situs e-commerce dengan produk 3C terlengkap.

Kehadiran layanan O2O lewat lima gerai offline di Jakarta dan Surabaya, juga turut mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan untuk segmen tersebut.

Sementara itu, segmen B2B atau lebih dikenal dengan Bhinneka Bisnis yang baru di-launching secara resmi tahun ini, telah menunjukkan peningkatan yang cukup baik.

Kenaikannya dipicu karena klien korporasi mulai sadar pembelanjaan secara online kini mulai dianggap menjadi pilihan yang praktis dan efektif untuk memenuhi kebutuhan procurement dibandingkan belanja tradisional yang kurang transparan.

“Tren bisnis dan ekonomi Indonesia pada tahun ini, mengalami berbagai pergolakan yang dinamis. Perlambatan ekonomi dunia tentu mempengaruhi dinamika secara keseluruhan. Di tengah kondisi tersebut, marak kemunculan e-commerce baru dalam negeri. Rupanya masyarakat masih memiliki animo tinggi terhadap dunia online, terlihat dari peningkatan penjualan dan kunjungan ke Bhinneka,” ucap CEO Bhinneka Hendrik Tio kepada DailySocial.

Secara total pendapatan perusahaan, sambung Hendrik, segmen B2C menyumbang sebesar 55% dan sisanya 45% diperoleh dari B2B.

Rencana bisnis Bhinneka tahun 2017

Seolah ingin mengulang pencapaiannya di tahun ini, Hendrik mengatakan pihaknya menargetkan pertumbuhan untuk dua segmen bisnisnya tersebut masing-masing tumbuh 30% untuk B2C dan 50% untuk B2B pada tahun depan. Dengan pertumbuhan tersebut, pihaknya memproyeksikan kontribusi terhadap total pendapatan perusahaan bisa seimbang 50%.

Hendrik enggan membeberkan lebih detil apa saja strateginya untuk mencapai target tersebut. Hanya saja, menurutnya, tahun depan akan jauh lebih kompetitif untuk para pemain e-commerce. Dia juga berharap bakal ada pertumbuhan yang lebih sehat dari sisi konsumen, beriringan dengan penetrasi internet yang makin luas menjangkau pelosok Nusantara.

“Para pelaku industri sebagai penyedia produk dan layanan juga tidak boleh mudah puas dan terus berbenah agar semakin maksimal dalam memberikan pengalaman belanja dan layanan yang terbaik untuk konsumen. Pada akhirnya yang terbaiklah yang akan mampu bertahan dan berkembang di tengah ketatnya persaingan ranah e-commerce lokal maupun dari luar,” pungkasnya.

Tahun Depan, Media Jadi Startup Sementara Startup Jadi Media?

Dalam dunia teknologi, ide atau produk baru hasil imitasi bakal terus tercipta dan terjadi hingga berulang kali. Contohnya adalah Instagram yang sudah menyalin ide Snapchat, dan kejadian akan terus terjadi ke depannya. Tapi satu bentuk spesifik dari imitasi akan mulai terjadi secara dua arah, mulai pada tahun depan.

Yaitu, industri media akan mulai beralih ke arah startup, sementara startup akan mulai menyalin beberapa strategi dari media secara umum. Artikel ini akan membahas lebih jauh mengenai hubungan industri media dengan startup. Berikut rangkumannya:

Mengapa media butuh budaya startup

Bukan lagi rahasia, ratusan dolar biaya iklan sudah mengalir ke pundi-pundi Facebook dan Google. Nominalnya bahkan lebih besar daripada beriklan di jalur konvensional, misalnya media cetak. Padahal, iklan di jalur ini sebelumnya jadi andalan tiap perusahaan selama beberapa dekade.

Laporan yang dimuat Tech.Co menuliskan, “Di tahun 2005, surat kabar di Amerika Serikat mengantongi pendapatan sebesar US$47,4 miliar dari oplah cetak dan US$2 miliar dari pendapatan iklan digital. Kemudian, di 2014 pendapatannya menurun drastis jadi US$16,4 miliar dan hanya mampu menghasilkan pendapatan dari iklan digital hingga US$3,5 miliar. Ini berita buruk bagi dunia jurnalisme.”

Editor Boston Globe Brian McGrory bilang contoh budaya startup yang dapat diadopsi industri media cetak adalah cara bekerja yang lincah, cepat, dan mampu menghadapi kegagalan.

“Budaya dalam newsroom akan menganalisis bagaimana kita dapat belajar lebih gesit dengan pengalaman kolektif, bahwa kita harus terus menerus melakukan eksperimen dan perubahan, mentolerir kegagalan, dan lebih bersikap sebagai pengusaha. Hal ini akan membutuhkan lebih banyak pelatihan dalam kelas, tapi pelatihan seperti apa yang kita butuhkan? Apakah pelatihan mengenai cara mengubah pola pikir? Atau bagaimana berperilaku lebih seperti startup daripada sebelumnya?,” kata McGrory.

Mengapa startup butuh budaya media

Startup juga mengalami kekurangan pendukung, misalnya sokongan dana dari investor. Beda dengan media, investor selalu memiliki dana segar, hanya saja mereka kini akan lebih selektif memilih startup mana yang layak untuk masuk ke portofolio.

“Menurut perusahaan firma hukum Wilson Sonsini Goodrich & Rosati, valuasi median pendanaan awal yang melibatkan investor profesional telah mencapai US$15 juta sepanjang lima tahun terakhir. Sayangnya, mereka tidak menginvestasikannya. Perusahaan modal ventura hanya berhasil mengumpulkan kurang lebih US$5,7 miliar di tahun ini. Lebih buruknya, jumlah startup yang mampu menggalang dana di putaran kedua atau ketiga turun 25% dibandingkan dengan angka yang sama di 2014.”

Lalu, apa yang bisa starup belajar dari masalah media? Jawabannya adalah bagaimana cara menjual diri mereka.

Penulis lepas Lexie Lu baru-baru ini menulis sebuah topik menarik, memilih lima tips yang bisa media ajarkan kepada komunitas startup. Bagaimana menggunakan suara dalam tim startup, bagaimana menyesuaikan penggunaan media sosial untuk mengembangkan nilai startup, bagaimana menghubungkan langsung apa yang konsumen butuhkan.

Kemudian, bagaimana mengembangkan budaya perusahaan dan bagaimana mengandalkan struktur kepemimpinan yang jelas. Singkatnya, dalam tulisan tersebut Lu mengatakan bahwa startup harus mengubah pengetahuan mereka menjadi layanan atau produk, kemudian mengubahnya jadi merek yang bernilai tinggi.

Ke depannya, menargetkan pertumbuhan jadi kurang penting bagi semua orang, mulai dari tim marketing, UI desainer, hingga pembuat konten. Sebaliknya, keterlibatan yang kuat jadi kunci. Startup dan industri media sama-sama akan menyadari bahwa 10 ribu pelanggan setia akan lebih menjanjikan untuk melakukan repeat order, daripada menghimpun 1 juta pelanggan yang tidak pernah memikirkan eksistensi perusahaan startup Anda.

Berkenalan dengan Perusahaan E-Logistik Iruna, Khusus Layani Industri E-Commerce

Menyambut geliat industri e-commerce Tanah Air yang makin berkembang pesat, perlu dibantu oleh kematangan ekosistem di sekitarnya. Di antaranya e-payment dan e-logistik. Penyedia layanan e-payment diklaim sudah ramai di pasaran, sementara belum bagi logistik.

Perusahaan logistik yang selama ini beredar, dinilai belum bisa disebut sebagai solusi utama untuk industri e-commerce. Dikarenakan teknologi yang ditawarkan belum dapat mengakomodasi akselerasi bisnis e-commerce. Untuk mengatasi hal tersebut, hadirlah PT Jasa Digital Nusantara dengan produk Iruna, perusahaan yang bergerak di bisnis e-logistik.

Sementara ini, baik situs maupun aplikasi Iruna belum terbuka untuk publik.

Founder Iruna Yan Hendry Jauwena menjelaskan, Iruna hadir untuk membantu industri e-commerce dengan solusi teknologi yang dapat diintegrasikan dengan situs dagang mereka, dilengkapi dengan sistem inventaris yang bisa diakses secara online.

“Iruna baru akan tersedia pada 31 Januari 2017. Layanannya bisa diakses lewat situs dan aplikasi, sebelum resmi diluncurkan bakal ada produknya yang versi beta,” ucapnya kepada DailySocial, Selasa (27/12).

Yan melanjutkan, Iruna menyediakan gudang dengan luas sekitar 3 ribu hingga 10 ribu m2 di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Palembang, Balikpapan, Makassar, Manado dan Ambon. Gudang tersebut dipergunakan untuk menyimpan barang stok dan mengirimnya ke pembeli.

“Jadi sistemnya, penjual tinggal menyimpan barang dagangannya di gudang Iruna. Nantinya pihak Iruna yang akan melakukan pengiriman barangnya. Bakal ada laporan secara real time dari Iruna, baik untuk penjual maupun pembeli.”

Dengan sistem seperti, sambung Yan, diharapkan bisa memudahkan penjual UKM baik yang berjualan lewat situsnya sendiri atau lewat layanan marketplace untuk bisa fokus memaksimalkan pendapatannya. Tanpa harus memikirkan inventarisnya, pengepakan, hingga pengiriman barang ke pihak logistik.

“Mereka [penjual] hanya tinggal fokus ke front end untuk peningkatan penjualannya saja lewat berbagai channel e-commerce. Kami yang akan urus bagian back end-nya hingga barang bisa sampai ke tangan pembeli.”

Kompetisi kian ketat

Kehadiran Iruna, otomatis meramaikan kondisi persaingan perusahaan logistik di Tanah Air. Sebelum Iruna, sudah ada beberapa penguasa di antaranya JNE, Tiki, 21Express, Pos Logistik Indonesia, aCommerce, Deliveree hingga Ninja Xpress.

[Baca juga: Sektor E-Commerce Baru Sumbang 7 Persen Bisnis Logistik Indonesia]

JNE dan Tiki adalah contoh perusahaan logistik dengan jaringan yang sudah merambah ke seluruh Indonesia, bahkan luar negeri. Beda halnya dengan Deliveree ataupun Ninja Xpress yang masih bermain di kawasan Pulau Jawa, Bali, dan sebagian Sumatera.

Iruna sendiri, dalam langkah pertama berbisnisnya mulai agresif membuka gudang di sembilan titik di kota besar di Indonesia. Ke depannya, bakal ada gudang lainnya di kota-kota kecil segera menyusul untuk mendukung pengusaha UKM yang di sana.

Yan berharap, salah satu upayanya ini dapat membantu Iruna merealisasikan ambisinya sebagai perusahaan e-logistik terbesar di Tanah Air dalam kurun waktu tiga hingga lima tahun mendatang.

“Potensi bisnis e-commerce Indonesia sangat besar, sehingga sudah bukan saatnya untuk tes pasar. Kami serius masuk ke bisnis ini dengan dimulai dari skala besar, ingin menjawab solusi yang kerap dihadapi industri e-commerce,” pungkas Yan.

BCA Targetkan 300 Ribu Pengguna Sakuku Tahun Depan

Bank Central Asia (BCA) masih terus berupaya mengejar traksi penggunaan dari layanan uang elektronik berbasis server Sakuku dengan menggaet pengguna dari kalangan millennial.

Vice President Mobile and Internet Product Development BCA Fera Agustina mengatakan, hingga November 2016 jumlah pengguna Sakuku mencapai 160 ribu orang. Diharapkan pada tahun depan, jumlahnya bisa meningkat dua kali lipat menjadi 300 ribu orang. Untuk itu, pihaknya akan fokus melakukan sosialisasi dan memperkenalkan Sakuku lebih masif ke masyarakat.

“Target produk kami adalah generasi millennial dan tidak harus nasabah BCA,” ucapnya seperti dikutip dari Republika.

BCA juga akan terus menambah kerja sama dengan merchant, baik online maupun offline. Sementara ini, Sakuku sudah bisa digunakan untuk transaksi belanja 276 merchant fisik dengan total 1.200 outlet tersebar di seluruh Indonesia dan tujuh merchant e-commerce, di antaranya, Blibli, Bhinneka, Dinomarket, GaleriGadget, Kaskus, Perkakasku, dan RajaGame.

Fera melanjutkan, BCA juga akan terus menambah fitur Sakuku agar dapat menjangkau seluruh kebutuhan nasabah yang kini semakin beragam. Hal ini sejalan dengan inovasi Sakuku yang ingin menawarkan kemudahan dari dunia digital, agar bisa memberi nilai tambah bagi masyarakat maupun nasabah setia BCA.

“Kami merespon minat masyarakat, khususnya generasi muda yang saat ini banyak menggunakan aplikasi layanan perbankan digital.”

Selain BCA, Bank Mandiri dengan Mandiri e-cash-nya juga sudah masif mengenalkan layanan e-money tersebut ke kalangan millennial dengan menggandeng Line sebagai mitranya.

Adopsi e-money masih kecil

Blibli merupakan salah satu merchant e-commerce pertama yang digandeng Sakuku saat baru diresmikan pada tahun lalu. Dalam sistem pembayaran yang disediakan Blibli, tidak hanya Sakuku saja, tapi juga sudah ada XL Tunai dan Mandiri e-cash.

Senior Marcom Manager Blibli Lani Rahayu mengatakan, Blibli menyediakan berbagai jenis pembayaran mulai dari cash on delivery (COD), internet banking, kartu debit/kredit, transfer bank, dan bayar di toko.

Sejauh ini, sambung Lani, data dari Blibli menunjukkan jenis pembayaran yang paling banyak dipilih konsumen adalah kartu kredit porsinya porsinya mencapai 58%, internet banking 29%, transfer ATM 7%, COD 4%, kartu debit 1%, dan e-money 1%.

“Di Blibli yang paling populer adalah pembayaran dengan kartu kredit. Untuk meningkatkan transaksi di e-money, biasanya kami kerja sama untuk promo khusus dengan menggunakan e-money dari penyelenggara jasa bersangkutan,” katanya kepada DailySocial.

Menurut Lani, transaksi penggunaan Sakuku saat ini kian meningkat. Pasalnya BCA sebagai pemilik Sakuku juga giat melakukan promo akuisisi khususnya ke kalangan anak muda, baik melalui kegiatan online maupun offline.

Empat Alasan Mengapa Startup Anda Harus Tempati Kantor Baru

Semua perusahaan sukses yang awalnya masih berupa startup, umumnya lahir dari sebuah garasi atau ruangan kecil di rumah yang dijadikan sebagai kantor. Akan tetapi, tidak selamanya Anda harus menempati ruangan kecil tersebut, terlebih bisnis makin kelamaan terus bertumbuh dan butuh banyak orang untuk membantu Anda.

Selain tidak nyaman, Anda akan kerap mendengar suara bising apabila lokasi tempat tinggal tergolong pemukiman padat penduduk. Tentu saja, hal tersebut akan mengganggu bisnis Anda. Oleh karena itu, sudah saatnya pindah ke kantor baru yang lebih luas. Artikel ini akan memberitahu alasan apa saja yang mengharuskan Anda untuk mencari kantor baru. Berikut rangkumannya:

1. Tempat yang baik, menarik minat talenta baru

Meskipun ruang kantor tradisional berkonsep “cublicle” bukan arah Anda, banyak opsi lain yang sangat memungkinkan untuk Anda pilih. Misalnya, meja kerja dengan konsep berbagi, di mana tim Anda setidaknya bisa berkumpul dalam satu tempat. Setelah bisnis menghasilkan traksi dan Anda butuh talenta baru untuk membesarkan tim. Memiliki ruangan kantor di luar rumah, atau di dalam kedai kopi dinilai dapat membawa legitimasi untuk startup Anda.

Asal tahu saja, mencari talenta itu artinya Anda harus rela berkompetisi dengan perusahaan memperebutkan mereka. Maka dari itu, Anda perlu menempatkan diri di posisi mereka, bagaimana kondisinya bila Anda sendiri di wawancara di tempat yang tidak memiliki ruangan meeting ketika bertemu klien atau kedatangan tamu.

Apalagi, jika Anda mencari talenta yang sudah memiliki pengalaman di bidangnya selama bertahun-tahun. Kondisi kantor yang kurang sedap, secara tak langsung akan buat mereka jadi beralih mencari peluang lainnya yang lebih baik.

2. Kantor adalah tempat untuk terhubung dan berkolaborasi

Startup adalah usaha marathon yang membutuhkan semua mentalitas dan komitmen dari pekerjanya untuk tetap bekerja keras demi kemajuan bersama. Punya kantor itu sama halnya Anda dan tim memiliki tempat berkumpul, demi menjaga produktivitas, kerja sama tim, meski terkadang harus bekerja secara remote.

Tidak ada teknologi yang bisa menggeser dari pertemuan tatap muka secara langsung. Sebuah tim yang memiliki jalinan yang kuat butuh satu ruangan bersama untuk saling memotivasi satu sama lain.

Dalam konteks co-workspace, ada energi yang ditimbulkan dari berbagi meja kerja bersama dengan startup lainnya. Selain itu, memberikan kesempatan untuk menemukan kemitraan potensial lainnya agar semakin berinovasi.

3. Co-working space membantu memperluas jaringan

Ketika Anda memutuskan untuk ikut ke co-working space sebagai tempat kerja, ada banyak kegiatan positif yang diadakan oleh komunitasnya seperti workshop, diskusi panel, atau program lainnya yang membantu meningkatkan kapabilitas seorang entrepreneur.

Selain itu, Anda juga akan mendapatkan wawasan baru, akses, dan informasi dari startup lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk bisnis Anda. Menjadi anggota dari komunitas co-working space, memungkinkan Anda untuk ikut terlibat dalam berbagai kegiatan yang bisa membangun kesadaran pengembangans startup di lingkungan.

4. Tempat yang baik = Keseimbangan antara kerja dan rumah

Ketika Anda dan tim memutuskan untuk pindah kantor, ada kesempatan untuk mendorong ekosistem kerja jadi lebih sehat. Di mana, kantor sebagai tempat menghabiskan sebagian hidup dan memiliki fasilitas dapur untuk memasak masakan sehat. Efeknya terjadi peningkatan kualitas hidup.

Meski pengadaan ruang kerja baru jadi salah satu pengeluaran tetap, ada timbal balik yang bakal Anda terima. Timbul kepuasan tersendiri yang dirasakan oleh tim yang membuat mereka jadi lebih termotivasi untuk bekerja dan membangun startup.

Indosat Ooredoo Hadirkan Aplikasi Taksi Online untuk Kosti Semarang

Kehadiran bisnis transportasi berbasis online telah mengubah kompetisi di lapangan, operator pun dituntut untuk mampu bersaing dengan memberikan layanan yang terbaik ke pelanggannya. Koperasi Sopir Taksi (Kosti) Semarang telah lama beroperasi jauh sebelum era digital tiba, kini harus memikirkan cara untuk terus meningkatkan pendapatannya.

Untuk mendukung hal tersebut, Indosat Ooredoo Business dan Kosti Semarang meluncurkan aplikasi Kosti Online. Aplikasi ini baru tersedia untuk pengguna Android. Proses bisnisnya hampir sama dengan aplikasi transportasi online lainnya.

Pelanggan dapat memesan taksi Kosti secara online dengan menentukan lokasi penjemputan lewat fitur Google Maps. Kemudian, pelanggan akan menerima informasi nama pengemudi, status penjemputan, sampai dengan pengemudi tiba di lokasi penjemputan, dan mengetahui berapa lama pengemudi tiba.

Dalam rangka mendukung pengoperasian aplikasi ini, Indosat Ooredoo menyediakan paket PRO Freedom Bundling berupa bundling smartphone dengan paket CUG (Closed-User-Group) dan paket internet.

Paket bundling ini dihadirkan khusus untuk pengemudi taksi Kosti Semarang. Harapannya, komunikasi dan koordinasi antar pengemudi taksi dapat berjalan lancar tanpa khawatir tagihan melonjak.

Selain itu, kuota internet berlaku selama 24 jam untuk mengakses informasi dan aplikasi juga didukung oleh jaringan 4G.

Division Head Key Account Regional Indosat Ooredoo Rizkant mengatakan perusahaan ingin menjadi mitra bagi para pelaku usaha yang ingin mengimplementasikan teknologi atau ICT demi mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

“Aplikasi ini jadi salah satu cara kami menghadirkan dunia digital kepada semua orang, sejalan dengan visi baru perusahaan kami,” ucapnya dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial, Kamis (22/12).

Ketua Pengurus Kosti Semarang Marsetyo Utomo menambahkan, aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing moda transportasi konvensional supaya tidak ketinggalan dengan transportasi berbasis online yang sudah ada.

“Kemudahan dan transparansi dapat diperoleh dengan aplikasi Kosti Online. Pelanggan dapat mengetahui status penjemputan, identitas pengemudi, hingga berapa lama pengemudi tiba di lokasi penjemputan,” kata Marsetyo.

Bisa dikatakan, dengan hadirnya Kosti Online otomatis telah “menyelamatkan” nyawa pengemudi taksi Kosti Semarang, setelah sebelumnya dikepung oleh pengemudi transportasi online dari Go-Car dan Go-Ride dari Go-Jek. Kosti Semarang sendiri termasuk salah satu pemain lama, resmi berdiri sejak 1996 silam.

Pekerjaan rumah Kosti Semarang dan Indosat Ooredoo berikutnya adalah mengakomodir sistem pembayarannya untuk mengarah ke cashless. Di Semarang sendiri Blue Bird sudah mengakomodasi pembayaran taksi menggunakan kartu kredit jika dipesan menggunakan aplikasi.

Lima Strategi Pemasaran Ini Bakal Jadi Tren Tahun Depan

Sebenarnya tidak ada orang yang secara pasti memprediksikan masa depan. Namun, tiap tahunnya perusahaan pasti memiliki anggaran belanja tetap untuk strategi pemasarannya. Tidak ada strategi pemasaran yang mutlak bisa terus diterapkan tiap tahunnya. Pasalnya, harus disesuaikan dengan tren yang terjadi pada saat itu dan kemungkinan terjadi di masa depannya.

Meramal strategi apa yang bakal jadi tren sepertinya agak sulit untuk akurat. Namun demikian, seperti dikutip dari Entreprenur, ada lima strategi pemasaran yang diperkirakan akan terus terjadi di tahun depan. Berikut rangkumannya:

1. Konten yang lengkap

Content marketing terus mengalami adaptasi dan berkembang sejak 10 tahun terakhir. Tahun lalu, kita semua telah melihat terjadi lompatan sangat besar mengenai konten yang lengkap. Tidak lagi cukup memasukkan kata kunci yang kuat, link, dan meta tag yang baik.

Konten yang Anda buat harus relevan dan menarik cukup banyak orang untuk membaca lebih dari paragraf pertama. Dengan begitu banyak konten yang tersebar di luar sana, setiap isi tulisan harus persis mencerminkan dengan apa yang pembaca cari. Jika tidak, akan tenggelam di tengah serbuan konten lainnya.

2. Kampanye inovatif di media sosial

Akhir-akhir ini terjadi perubahan signifikan dalam lanskap media sosial. Di mana, mereka telah mengambil alih sebagai sumber utama pemberitaan, iklan, informasi lainnya. Penting bagi Anda untuk berinovasi dan diversifikasi dalam kampanye pemasaran, mulai dari menggunakan filter Snapchat hingga fitur Facebook Live.

Perusahaan yang dapat beradaptasi dengan lanskap perubahan media sosial dan tetap mengikuti gelombang berpotensi lebih mudah melihat ROI daripada mereka yang tidak.

3. Konten interaktif

Beberapa tahun terakhir ini telah menunjukkan ada kekuatan yang diciptakan dari strategi bersifat interaktif. Untuk perusahaan pencari laba, bisa mendapatkan keuntungan dari mempelajari cara-cara interaktif untuk menarik perhatian. Contoh yang paling mudah adalah The Ice Bucket Challenge atau The Mannequin Challenge, kedua contoh ini cukup fenomenal di media sosial karena suatu alasan tertentu.

Yakni, orang ingin terlibat dalam cerita. Jika Anda dapat menarik konsumen Anda dan membuat mereka jadi bagian sesuatu yang lebih besar, maka Anda berhasil meraih dua unsur yaitu kegembiraan dan loyalitas.

4. Berisi cerita pribadi

Strategi memang tidak baru, tapi lama kelamaan peranannya jadi makin penting. Seperti iklan banner, di mana-mana orang akan melihat dan menentukan apakah produk yang diiklankan layak dibeli. Menempatkan nama dan wajah dalam iklan Anda akan membantu konsumen jadi merasa terhubung dengan merek dan produk Anda.

Ini sangat penting dan penuh originialitas. Jika wajah dan pengalaman dimanipulasi, konsumen jadi merasa dikhianati dan komentar negatif akan terbesar dari mulut ke mulut.

5. Audience yang spesifik

Kemampuan pemasaran yang harus menjangkau banyak orang setiap harinya, perlu bagi Anda untuk lebih spesifik dari sebelumnya untuk menentukan target audience. Masalahnya, kampanye pemasaran tanpa target spesifik, justru akan membuat produk Anda jadi mudah tenggelam karena kalah saing dengan kompetitor.

Tentukan spesifik audiens, mulai dari tingkat pendidikan hingga level tertinggi, cari cara terbaik meraih kelompok tersebut untuk setiap produk dan layanan. Mungkin ini pekerjaan yang butuh banyak waktu, tapi manfaatnya akan sangat besar dibandingkan dengan ongkos yang harus keluar.

Selama setahun ke depan, hal yang paling penting untuk Anda lakukan adalah meninggalkan cara lama dan mencoba cara baru untuk berinteraksi dengan konsumen. Apakah tren berikutnya adalah virtual reality (VR), kecerdasan buatan (AI), atau pemasaran mendalam, yang terpenting memiliki kemampuan untuk turut serta dari percakapan baru akan penting bagi setiap perusahaan untuk pertumbuhan bisnisnya di tahun depan.