Kejora Ventures Dorong Kolaborasi Bisnis Antar Startup dalam Grup

Banyaknya perusahaan startup yang bermunculan di Tanah Air, di satu sisi memang memicu persaingan apalagi dengan perusahaan yang memiliki ranah bisnis yang serupa. Namun di sisi lain, perlu ada proses sinergi sebagai bentuk dukungan satu sama lain. Hal inilah yang ingin didorong oleh Kejora Ventures untuk seluruh startup inkubatornya.

Sejak 2,5 tahun Kejora berdiri, sudah ada 28 startup yang pernah didanai. Beberapa di antaranya adalah CekAja, Qerja, Y Digital Asia, Etobee, Investree, Jualo, Wavoo, dan ProSehat. Hampir semua startup disatukan dalam space coworking seluas 4.000 m2 bernama Kejora Headquarters.

Sebastian Togelang, Founding Partner Kejora Ventures, menjelaskan dengan menyatukan seluruh startup yang pernah mereka danai menunjukkan keinginan agar antar perusahaan saling membantu satu sama lain untuk mendukung pertumbuhannya bisnisnya.

[Baca juga: Kejora Ventures Siap Berinvestasi di Startup Baru Akhir Tahun Ini]

Tak hanya itu, dengan penyatuan ruangan kerja pada akhirnya akan tercipta ide baru dan kolaborasi yang bakal tercipta. Pasalnya, antar startup memiliki hubungan komplementer satu sama lain.

Tidak hanya itu, sambungnya, pihaknya juga menyediakan berbagai kegiatan sharing session dengan para pembicara dan ahli dari bidang startup, konferensi developer seperti kerja sama dengan Facebook, hingga mengadakan Founder Institute Acceleration untuk meningkatkan kapabilitas pemimpin startup.

“Tujuan kami menyatukan startup yang pernah didanai agar mereka saling belajar satu sama lain. Dari situ akan banyak tercipta ide, masukan, bahkan kerja sama lain yang bisa membantu akselerasi pertumbuhannya. Tak hanya itu, kami ingin membentuk suatu ekosistem yang positif dalam pengembangan industri startup di Tanah Air lewat berbagai kegiatan yang kami adakan,” ujarnya, Kamis (20/10).

Suasana ruangan kerja dalam salah satu lantai di Kejora Headquarters / Kejora
Suasana ruangan kerja dalam salah satu lantai di Kejora Headquarters / Kejora

Salah satu kolaborasi bisnis yang akan segera hadir sebelum akhir tahun ini adalah kerja sama antara Investree dengan CekAja dan Etobee. Adrian Gunadi, Co-Founder dan Chairman Investree, menjelaskan dengan CekAja pihaknya akan memanfaatkan platform untuk distribusi produk Investree.

“Investree juga pernah melakukan kerja sama dengan Qerja dalam hal referral memperkenalkan produk kami ke klien mereka. Untuk Etobee dan CekAja diharapkan sebelum akhir tahun ini sudah bisa dilaksanakan,” terangnya.

Irijanto, Head of Content and Media Relations CekAja, menjelaskan dalam situs CekAja terdapat kolom afiliasi, di situ rekanan CekAja dapat dibantu penjualan dan promosi produk-produknya. Bentuknya, melalui penempatan banner, rekomendasi, produk finansial terbaik, kalkulator finansial, dan lainnya.

Iman Kusnadi, Co-Founder dan COO Etobee, menambahkan tak hanya mengandalkan kerja sama dengan antar startup dalam inkubator Kejora, pihaknya ingin terus menambah eksistensi di luar inkubator agar branding bisa lebih kuat. “Kami ingin branding Etobee bisa lebih terdengar di luar grup Kejora, klien kami adalah perusahaan e-commerce. Hal ini jadi langkah kami dalam mengejar volume bisnis.”

Kejora juga aktif melakukan kerja sama dengan berbagai institusi yang bergerak di bidang teknologi digital, mulai dari operator telekomunikasi, cloud server, dan lainnya guna mendukung akselerasi bisnis.

Veronika Linardi, Co-Founder Qerja, menjelaskan pasca pihaknya bergabung sebagai inkubator startup dari Kejora banyak arahan ilmu yang bisa didapat, serta jaringan relasinya pun semakin luas. “Kejora tidak hanya memberikan dana, tetapi juga memberi kami guidance saat mencari pendanaan, biasanya diberi arahan siapa investor potensial. Untuk menjadi besar di bidang teknologi itu butuh kolaborasi, tidak bisa besar sendirian.”

Kejora Ventures Siap Berinvestasi di Startup Baru Akhir Tahun Ini

Kejora Ventures, perusahaan modal ventura lokal, mengungkapkan sebelum akhir tahun ini pihaknya akan mengumumkan pendanaan baru untuk salah satu startup yang sedang dilirik. Selain itu, pihaknya juga akan turut berpartisipasi dalam follow up funding yang akan didapatkan oleh dua startup yang berada di bawah naungan Kejora, sebagai langkah mencegah sahamnya terdelusi.

Andreas Surya, VP Portofolio & Investment Kejora Ventures, mengatakan untuk startup baru ini prosesnya hampir mencapai tahap final. Ada empat kandidat yang siap dikucurkan dananya, dari segmen logistik, fintech, big data, dan properti. Menurutnya, Kejora tidak akan memilih semua kandidat tersebut untuk dapat didanai oleh mereka.

“Kami sudah sampai tahap serius untuk pendanaan baru di startup yang akan didanai, kemungkinannya tidak akan keempatnya kami pilih. Kemudian, kami juga akan ikut follow up funding yang akan didapatkan oleh dua startup di bawah Kejora,” ujarnya Kamis (20/10).

[Baca juga: Kejora Group Siapkan Dana Kelola Sesi Kedua Senilai 1,08 Triliun Rupiah]

Kejora dikenal sebagai perusahaan ventura yang gencar dalam memberikan pendanaan tahap awal (seed) untuk startup yang baru berdiri. Sepanjang tahun ini, Kejora baru satu kali mengucurkan pendanaan baru untuk Investree dengan nilai yang tidak disebutkan.

Secara total, ada 28 startup yang berada di bawah naungan Kejora. Beberapa di antaranya, adalah CekAja, Qerja, Y Digital Asia, Etobee, Investree, Jualo, Wavoo, ProSehat, dan lain-lain.

Selain itu, Kejora juga memiliki preferensi startup yang akan didanainya di masa mendatang. Menurut Andreas, pihaknya tertarik untuk berinvestasi di segmen bisnis fintech, pengembangan UKM, digital media advertising, health care, dan edukasi. Dari preferensi ini, Kejora belum memiliki startup di bidang edukasi.

Terkait hal ini, pihaknya mengungkapkan ketertarikannya untuk berivestasi di segmen tersebut dan sedang melihat-lihat perusahaan mana yang cocok dengan karakteristik yang sesuai. Untuk bisnis e-commerce, Andreas mengungkapkan Kejora lebih memilih untuk tidak terjun ke segmen itu. Menurutnya, segmen tersebut sudah cukup padat dikeliling pemain skala besar, justru ekosistem pendukung layanan e-commerce bisa menjadi peluang yang menarik untuk dikembangi, mulai dari logistik, payment, pergudangan, packing, inventory, hingga marketing-nya.

Tak cukup sampai di situ, Kejora juga berniat kembali menghidupkan salah satu startup binaannya yang sempat ditutup. Startup tersebut berjalan di segmen bisnis direktori makanan. Andreas menjelaskan, startup itu sempat ditutup karena ditinggal oleh foundernya yang ke luar negeri.

Pihaknya ingin brainstorming ulang untuk dihidupkan kembali ide awalnya dan sedang mencari founder yang tepat untuk diajak kerja sama.

“Karena startup itu jadi milik kami, mulai dari saham hingga data-datanya. Kami berniat ingin brainstorming lagi untuk dihidupkan.”

Seleksi ketat

Andreas menjelaskan dalam proses pemilihan startup baru untuk dapat bergabung di Kejora saat ini kebanyakan founder startup yang datang langsung ke perusahaan dengan melampirkan fact sheet. Isinya, bagaimana market bisnisnya, model bisnisnya seperti apa, dan berapa dana yang mereka butuhkan.

Setelah itu Kejora akan mengevaluasi aplikasi yang masuk. Adapun prosesnya bisa memakan waktu hingga tiga bulan, sebelum akhirnya Kejora memberikan komitmen untuk berinvestasi.

Dia menerangkan, pada umumnya ada tiga hal yang Kejora lihat saat proses seleksi. Pertama, dari tim startup itu sendiri apakah capable dan memiliki background pendidikan yang sesuai dengan apa yang sedang digelutinya. Kedua, bagaimana market bisnisnya apakah berpotensi untuk tumbuh dan tingkat kompetisinya. Terakhir, memastikan apakah model bisnisnya proven atau tidak, misalnya pernah ada di negara lain.

“Intinya kami ingin mencari startup yang tepat guna dalam menyelesaikan masalah di Indonesia. Misalnya, CekAja itu sudah ada model bisnisnya serupa di Amerika dan Inggris. Di sana, model bisnisnya seperti CekAja sudah proven sehingga kami tertarik untuk menjadi investor di situ.”

Selama 2,5 tahun Kejora berdiri, secara totalnya hampir 1.000 startup datang ke perusahaan untuk minta didanai tiap tahunnya. Akan tetapi, dari jumlah itu pihaknya menyaring dengan ketat biasanya terpilih sekitar empat startup.

Pointo Jembatani Penukaran “Point Reward” Berbagai Macam Program Loyalitas

Bisa dibilang, hampir semua perusahaan memiliki loyalty program untuk memanjakan pelanggannya. Program ini adalah salah satu bentuk spending pemasaran suatu perusahaan dalam meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan setianya dengan memberikan reward point. Pemilik loyalty program terbesar adalah perbankan, operator telekomunikasi, dan maskapai penerbangan.

Faktor penting dalam loyalty program adalah floating point. Floating point adalah bentuk bujet marketing yang sudah dikucurkan oleh perusahaan dan telah ter-convert dalam bentuk poin. Poin tersebut telah disebar ke berbagai merchant yang menjadi point receiver dan siap untuk di-redeem oleh pengguna.

Di perbankan, satu bank nilai floating point-nya bisa mencapai 15 miliar sampai 20 miliar Rupiah. Ranch Market, Farmers Market, dan Optic Seis juga memiliki floating point hingga 5 miliar Rupiah.

Dalam perbankan, floating point tidak bisa dihanguskan oleh perusahaan karena tercatat sebagai beban dalam laporan keuangan, sifatnya akan terus dipendam bila tidak digunakan oleh pengguna meski sudah bertahun-tahun. Beda halnya dengan loyalty program yang dimiliki oleh non-perbankan, sifatnya bisa hangus bila tidak digunakan.

Potensi nilai floating yang besar ini menjadi lahan bisnis baru yang kini digarap oleh Pointo. Lewat Pointo Exchange Program, perusahaan mencoba menjembatani penukaran point reward program antar merchant baik dalam negeri maupun luar negeri dengan menyesuaikan perhitungan poin dengan mata uang lokal negara masing-masing.

Ari Stefanus, Managing Director Pointo, mengatakan konsep bisnis Pointo adalah B2B. Artinya ada segmen konsumen yang bisa digarap, yakni point issuer sebagai pemilik program loyalitas dan point receiver sebagai pihak penerima point reward.

Sejauh ini, merchant point issuer yang sudah bermitra dengan Pointo adalah Ranch Market, Farmers Market melalui Trust Card-nya, Optic Seis dengan Digital Card-nya, dan Electronic Solution dengan ES Card-nya.

Sedangkan point receiver diantaranya Häagen-Dazs, Garuda Indonesia, Cinemaxx, TX Travel, Air Asia, Baywalk Margo City, Wellcomm dan lainnya. Bila ditotal, ada sekitar 10 brand.

Penukaran poin reward pun cukup sederhana, pelanggan hanya menunjukkan kartu membernya ke point receiver dan secara otomatis poin akan terpotong lewat sistem Pointo.

“Kami berharap Pointo bisa menjadi benefit bagi point issuer dan point receiver. Bagi point issuer, kartu member yang diterbitkan bisa memberi nilai lebih untuk pelanggan, konsumen database pun meningkat, dan memangkas bujet marketing. Bagi receiver, diharapkan point rewards bisa meningkatkan transaksi penjualannya dan bentuk promosi,” ujar Ari, Rabu (19/10).

Pelanggan dari point issuer kini juga dapat melakukan redeem point-nya di merchant luar negeri. Saat ini Pointo baru melakukan kerja sama dengan merchant di Malaysia dan Hong Kong.

Menurutnya, semua perusahaan yang memiliki program loyalitas dapat bermitra dengan Pointo. Nantinya, akan ada sistem integrasi antara kartu fisik atau aplikasi member loyalitas yang dimiliki oleh point issuer melalui web API. Selain itu pihaknya juga sedang mengembangkan layanan pembelian point rewards dan transfer point.

Ditargetkan dalam satu tahun mendatang, jumlah merchant yang bergabung dengan Pointo diharapkan bisa mencapai 150 brand. Adapun target point issuer yang bakal diincar adalah perbankan, operator telekomunikasi, dan maskapai penerbangan.

Apakah Karyawan Anda Siap Diangkat Menjadi Manajer?

Salah satu orang yang ambisius dalam tim meminta kepada Anda untuk mengangkatnya menjadi seorang manajer. Dalam kesehariannya di kantor, Anda tahu dia memiliki kualitas pekerjaan yang sangat baik, seperti tepat waktu mengerjakan deadline dan mampu mengerjakan apapun tugas yang dibebankan ke dirinya.

Namun, apakah dia adalah sosok yang benar-benar siap untuk memimpin tim? Bagaimana Anda menilai keterampilan dan pengalamannya? Apakah ada cara terbaik untuk mengukur potensinya? Kemudian Anda pasti akan bertanya-tanya lagi, apakah keputusan promosi untuk orang tersebut adalah tepat untuk perusahaan?

Untuk mengatasi pertanyaan tersebut, Linda Hill, profesor Harvard Business School dan penulis buku motivasi mengatakan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan kapasitasnya sebagai pemimpin. Menurutnya, dalam mencari sosok pemimpin artinya Anda butuh bukti perilaku talenta yang mampu mengelola dan memimpin tim.

“Jika Anda berhasil dalam tahap evaluasi, Anda akan berada di posisi yang lebih baik untuk mengantisipasi kelemahan orang tersebut sehingga Anda bisa membantu dia ke peran manajemen ketika saatnya tiba,” ujar Hill.

Artikel ini akan membantu Anda apa saja hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menilai karyawan Anda. Berikut rangkumannya:

Ukur ketertarikan

Mengukur ketertarikan seseorang menjadi manajer, menurut Anna Ranieri selaku pelatih eksekutif dan penulis buku motivasi, adalah dengan bertanya langsung ke orangnya. “Apakah Anda tertarik ada di posisi manajemen?”, “Apa pandangan Anda dari penawaran ini?”, “Dan menurut Anda apakah Anda adalah orang yang tepat untuk di posisi ini?”

Kemudian, Hill menambahkan Anda harus memperhatikan apa saja bentuk kontribusi yang sudah dilakukan oleh dia, bukan hanya terpaku dari jawabannya saja. Anda juga perlu mencari tahu apakah orang tersebut memiliki motivasi yang tepat untuk memimpin.

Nilai dari pengalaman

Hill menganjurkan untuk mencari tahu apakah manajemen lain dari tempat yang berbeda pernah memiliki pengalaman yang sama dengan Anda. Dan menanyakan kembali ke calon kandidat, “Bagaimana Anda menghabiskan waktu di luar jam kerja?”. Dari jawabannya, Anda akan tahu bagaimana aktivitasnya apakah dia menjadi relawan atau mengerjakan kampanye non profit.

Hal ini akan memperlihatkan apakah orang itu senang memobilisasi orang lain dan memimpinnya. Bagaimana caranya dalam memimpin suatu tim dan membujuk mereka untuk memberikan hasil pekerjaan yang terbaik. “Punya pengalaman itu jadi kunci penting, tetapi Anda juga butuh cari bukti ucapannya dari hasil pekerjaannya,” sambung Hill.

Uji pengetahuan berorganisasi

Setelah Anda mengetahui calon kandidat mulai dari level ketertarikannya hingga pengalaman masa lalunya, cobalah cari tahu sejauh mana tingkat pengetahuannya dalam berorganisasi. Kemudian, evaluasi intelijen kontekstual atau CQ. Menurut Hill, CQ adalah poin penting dalam kepemimpian. Tanpa itu, Anda akan kesulitan dalam membuat prioritas dan berpikir tentang pekerjaan apa saja yang harus dilakukan oleh tim kerja.

Cari pendapat dari orang lain

Meski keputusan promosi tetap berada di tangan Anda, namun Ranieri menyarankan agar berdiskusi dengan rekan sekerja Anda. Cobalah Anda ajukan pertanyaan ke calon kandidat dengan meminta referensi orang-orang yang bisa Anda ajak diskusi mengenai dia. Semakin banyak informasi yang Anda dapatkan, bukan hanya dari mantan bos nya saja tetapi juga dari rekan kerjanya akan sangat membantu Anda dalam mempertimbangkan apakah dia adalah kandidat yang tepat.

Lakukan observasi

Tak sampai disitu, Anda juga membutuhkan secarik kertas yang berisi laporan apa saja yang telah diberikan oleh calon kandidat untuk kemajuan perusahaan. Ini bertujuan untuk mencari tahu apakah dia memiliki visi untuk perusahaan dan mampu menjangkaunya lebih luas lagi.

Cari tahu kesan Anda terhadap orang itu? Apakah dia penuh rasa penasaran? Tipe pelajar? Ketika ada kemunduran, apakah ada ketahanan yang kuat? Siapa orang yang dia cari ketika butuh bantuan? Apakah dia penyendiri atau punya jaringan?

Jika Anda tidak menemukan jawaban itu, Hill menyarankan untuk memberikan pengalaman kecil guna mengasah kemampuannya dalam peran kepemimpinan. Anda bisa menanyakan ke dia apa inisiatif baru yang bisa digunakan oleh perusahaan dalam proyek yang sedang ditangani.

Perhatikan lampu merah

Ketika Anda mengevaluasi potensi manajemen dalam satu kandidat, ada beberapa karakteristik yang perlu Anda waspadai. Menurut Hill, waspadalah dengan orang-orang yang tidak terbuka dengan masukan. Pikir dua kali bila ada kandidat yang jarang memperhitungkan pandangan dari orang lain.

“Jika dia adalah orang kaku, menurut saya ini menunjukkan bahwa ia tidak cukup ambisius untuk ada di posisi manajemen.”

Selain itu, hindari kandidat yang tidak murah hati. Menurut Hill, orang yang tidak bekerja baik dengan orang lain dan berpikir dia lebih pintar dari mereka, atau lebih baik, bukanlah orang yang tepat untuk menjadi manajer.

“Anda ingin pemimpin yang memberikan kredit KPI secara bebas, bersedia mengakui prestasi orang lain, tidak menghukum orang karena kelemahannya, dan mau membantu orang lain.”

Percaya kepada keputusan sendiri

Nyatanya, tidak ada orang yang mampu mencetak skor 10 untuk mencapai kesempurnaan. Jangan lupakan fakta bahwa Anda sedang mengukur potensial seseorang apakah mampu jadi bos orang lain. Ini adalah ilmu yang tidak sempurna. Akan tetapi coba ingat kembali ketika Anda pertama kali dipercaya menjadi manajer oleh bos Anda.

“Mengingat masa itu, Anda tahu bahwa kemampuan Anda sedang diuji dan ada seseorang yang percaya Anda mampu mengerjakan tanggung jawab itu. Disamping itu, ketika Anda memutuskan untuk promosikan kandidat yang cukup ambisius tersebut, sudah dipastikan dia tidak akan langsung berani melompat tanpa jaring pengaman. Itu adalah tugas Anda untuk membantu dia berkembang,” pungkas Ranieri.

Upaya Kukuruyuk Garap Pasar Refurbish di Indonesia

Istilah barang bekas dan dipoles untuk dijual (refurbish) sebenarnya sudah mulai terkenal gaungnya di Tanah Air, hanya saja sejauh ini jumlah pemain yang menyeriusinya masih sepi. Salah satunya adalah PT Kuku Sejati Dinamika (Kukuruyuk), e-commerce yang khusus menggarap produk refurbish, khususnya barang elektronik dan rumah tangga.

Kukuruyuk didirikan pada 2014 oleh tiga orang dari grup usaha Columbia sebagai pemegang saham mayoritas, diikuti oleh grup Dwidaya dan PinkEmma. Kukuruyuk diklaim sebagai satu-satunya pemain startup yang belum memiliki kompetitor di segmen refurbish ini, sehingga menjadikan mereka sebagai pionir di Indonesia.

Dalam sesi wawancara bersama DailySocial, Managing Director Kukuruyuk Stenly Stefano menjelaskan animo masyarakat terhadap persepsi produk refurbish berangsur mulai positif. Hal ini terlihat dari jumlah transaksi yang dicatatkan per tahunnya secara rerata naik antara 30%-40%.

Animo terbaik terlihat dari pembeli yang kebanyakan ada di wilayah Jawa Barat. Secara kisaran umur pelanggan Kukuruyuk adalah 18-36 tahun. Adapun dari segi pendapatan bulanan, Kukuruyuk berhasil mencatatkan hampir 1 miliar Rupiah. Tim Kukuruyuk berangsur bertambah dari awalnya 15 orang kini sudah mencapai 30 orang.

“Kukuruyuk perlahan-lahan mulai tumbuh, jumlah SKU kini sekitar 400 dan member aktif sekitar 7 ribu orang. Kenaikan bisnis ini dipicu kualitas Kukuruyuk yang baik dalam menggarap pasar ini, sehingga menjadikan persepsi masyarakat terhadap produk refurbish semakin positif,” terangnya, Selasa (18/10).

Dalam menjaga kualitas barang, sambungnya, Kukuruyuk memiliki tim grading yang khusus didatangkan ke supplier yang menjadi mitra perusahaan. Tim tersebut akan mengukur kualitas suatu produk dan menjadi tolak ukur harga jual. Kemudian, ada lima kategori grade yang bakal menentukan, yakni Grade A, Grade B, Grade C, hingga Grade E.

Grade A adalah kualitas tertinggi suatu barang, biasanya kondisinya masih baru, belum pernah dipakai. Sedangkan Grade B, biasanya segel sudah terbuka dan menjadi barang display, Grade C kondisinya sudah ada cacat sedikit di barang misalnya baret atau bintik kecil. Grade D kondisi barangnya tidak memiliki boks hanya body-nya saja.

Tampilan situs Kukuruyuk
Tampilan situs Kukuruyuk

“Terakhir Grade E, itu kondisi barang paling bawah di antara grade lainnya. Kami tidak display produk dari Grade E di situs kami, namun itu ada peminatnya. Biasanya pembeli langsung datang ke warehouse kami.”

Untuk menjadi supplier pun, Kukuruyuk hanya menetapkan hanya yang sudah berbentuk perusahaan dengan berbadan hukum PT. Menurut Stenly, risiko barang refurbish cukup besar sehingga tidak bisa bila ditangani individual. Perlu badan hukum karena ini adalah bentuk jaminan ke konsumen, belum lagi untuk masalah perpajakannya yang harus jelas.

Secara total, supplier produk refurbish yang sudah bekerja sama dengan Kukuruyuk mencapai 22 perusahaan yang mayoritas berlokasi di Jakarta.

Kukuruyuk juga memberikan jaminan garansi produk selama tiga bulan. Bila ada produk yang rusak sebelum masa garansi habis, mereka bisa meminta ganti barang baru dengan produk lain atau refund.

Dalam proses bisnisnya, supplier akan menitipkan barangnya ke Kukuruyuk. Kemudian, pihak Kukuruyuk yang akan melakukan pengiriman. Mitra logistik yang sudah bekerja sama dengan Kukuruyuk adalah JNE dan Columbia.

Salah satu bentuk kerja sama Kukuruyuk dengan pemegang saham, misalnya dengan Columbia Grup adalah menjadi supplier terbesar dan mitra logistik. Columbia juga memberikan porsi pembagian hasil yang cukup tebal untuk Kukuruyuk dibandingkan dengan supplier lainnya.

Dilihat dari kisaran porsi margin yang biasanya sudah menjadi kesepakatan antara Kukuruyuk dengan supplier antara 10%-20%. Bila dengan Columbia jumlah marginnya bisa lebih tinggi dari standar umumnya.

“Dengan Columbia, mereka jadi supplier terbesar kami dan menjadi mitra logistik pengiriman. Untuk pelanggan yang memakai jasa logistik dari Columbia, biaya antarnya untuk seluruh pulau Jawa hanya sebesar 100 ribu Rupiah.”

Siap meresmikan toko offline dan meluncurkan aplikasi

Terinspirasi beberapa perusahaan e-commerce yang membangun toko offline, atau yang sebelumnya adalah perusahaan ritel offline menjelma menjadi layanan e-commerce, pihaknya siap meresmikan toko offline untuk pertama kalinya. Lokasinya ada di Mega Bekasi Hyper Mall dengan luas toko 170 m2.

Rencananya toko ini akan diresmikan pada akhir tahun ini. Pengunjung bisa langsung mendatangi toko tersebut untuk melakukan transaksi. Produk yang nantinya di jual di toko offline hanya yang ada di Grade A dan B.

“Selain itu, kami juga butuh branding secara offline. Makanya kami memilih untuk buka toko offline di Bekasi.”

Berikutnya tahun depan pihaknya juga akan meluncurkan aplikasi smartphone untuk pengguna iOS dan Android. Fiturnya kurang lebih akan sama seperti aplikasi layanan e-commerce pada umumnya. Pengguna bisa melakukan pencarian barang sekaligus membayarnya dalam aplikasi.

Stenly menargetkan jumlah supplier bisa terus meningkat agar SKU bisa bertambah. Dengan demikian semakin banyak produk yang bisa ditawarkan ke konsumen dan melipatgandakan jumlah pelanggan aktif sebanyak dua kali lipat dalam setahun ke depan.

Office Sukamart “Rebranding” Jadi Monotaro

Beberapa waktu lalu, Office Sukamart mengumumkan penutupan lini bisnis individual dan Brand Sukamart per 27 Juni 2016 terkait beralihnya kepemilikan saham utama dari PT Sumisho E-Commerce Indonesia kepada MonotaRo. Alhasil, dengan kepemilikan mayoritas ini membuat Office Sukamart harus melakukan perubahan status hukum perusahaan menjadi PT Monotaro Indonesia dengan branding baru Monotaro.

Perubahan ini efektif mulai berlaku mulai sejak 11 Oktober 2016. Kemudian, mulai 1 November 2016 seluruh korespondensi dan dokumen terkait PO, invoice, delivery memorandum, tax invoice akan dibuat atas nama PT baru.

“Hingga tanggal itu tiba, beberapa korespondensi dan dokumentasi yang dibuat adalah hasil kombinasi antara PT yang lama dengan yang baru. Mohon perlakukan kedua PT ini sebagai perusahaan yang sama,” terang Taketo Kokubo, Presiden Direktur Monotaro, dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial.

Lokasi kantor operasional dan gudang tetap sama yakni di Summitmas II Building Jakarta dan Kawasan PT SGL Indonesia Cikarang Selatan.

Perubahan persentase kepemilikan membuat Monotaro menjadi perusahaan joint venture antara MonotaRO Co., Ltd. dan Sumitomo Corporation Group. MonotaRo terdaftar di Tokyo Stock Exchange dan telah menjalankan bisnis e-commerce di Jepang dan Korea Selatan.

Spesialisasi MonotaRo adalah produk Maintenance, Repair, dan Operation (MRO). Pihak MonotaRo mengklaim telah melayani lebih dari 2 juta pelanggan dalam merasakan kemudahan akses platform dalam membeli barang dengan situs yang user friendly.

Tampilan baru situs Office Sukamart menjadi Monotaro
Tampilan baru situs Office Sukamart menjadi Monotaro

Sebelumnya Christopher Campbell, General Manager Sukamart, menjelaskan pasca beralihnya kepemilikan saham utama, ada beberapa perubahan yang terjadi di internal perusahaan. Salah satunya, makin banyaknya variasi produk untuk kebutuhan kantor dan industri yang bisa ditawarkan untuk segmen korporasi sebagai konsumen utama Monotaro saat ini. Kini Monotaro bisa menjual produk MRO, pantry, stationery dan kebutuhan kantor lainnya.

Dia yakin, dengan berada di bawah naungan MonotaRo, perusahaan akan dapat lebih agresif dari sebelumnya. Hal ini dapat didukung dari database yang sudah dibangun oleh Sukamart sejak 2012.

Segmen MRO menjadi niche bisnis baru yang mulai disentuh pemain e-commerce di Tanah Air. Yang terbaru adalah KlikMRO yang meresmikan versi betanya pada bulan September 2016. KlikMRO adalah e-commerce khusus untuk melayani kebutuhan MRO di berbagai jenis industri. Perusahaan ini adalah anak usaha e-commerce dari Kawan Lama Grup.

Rata-rata layanan e-commerce B2B yang fokus melayani konsumen korporasi menyediakan produk untuk kantor seperti alat tulis dan kantor (ATK), peralatan IT, elektronik, dan jasa. Beberapa di antaranya adalah Mbiz (milik Grup Lippo), Bizzy (Ardent Capital), dan Bhinneka Bisnis.

“Kami telah menjalankan bisnis e-commerce di Indonesia selama 3,5 tahun. Dalam masa itu, banyak poin yang bisa kami pelajari untuk kemajuan misalnya dari operasi harian dan konsumen kami, serta bagaimana menjalankan siklus plan-do-check-adjust (PDCA) dengan benar. Hal ini tentunya jadi salah satu faktor penting untuk pertumbuhan jangka panjang,” kata Campbell.

HOOQ Miliki Hampir Sejuta Pengguna di Indonesia

HOOQ, layanan video-on-demand (VOD), menargetkan jumlah pengguna di Indonesia sampai tahun depan dapat menyentuh angka 5 hingga 10 juta orang. Adapun posisi sekarang ini hampir mencapai angka satu juta pengguna. Target tersebut diharapkan bisa membawa Indonesia sebagai pengguna HOOQ terbanyak yang saat ini masih diduduki India.

Perlu diketahui, HOOQ baru menginjak enam bulan beroperasi di Indonesia. HOOQ pertama kali diluncurkan di India pada Mei 2015, kemudian secara berurutan tiba di Thailand dan Filipina. Singapura dan Vietnam disebutkan masuk ke pipeline negara berikutnya yang bakal disambangi.

Meski Indonesia adalah negara yang terakhir disambangi, namun persentase pertumbuhan pengguna yang pesat menjadikan HOOQ ingin bergerak agresif di pasar ini. Hal ini terlihat dari sejumlah rencana kerja sebelum menginjak usia pertamanya di Indonesia.

Dalam wawancara dengan DailySocial,CEO HOOQ Peter Bithos menerangkan Indonesia memiliki banyak kelebihan dibandingkan negara berkembang lainnya yang sudah HOOQ sambangi, termasuk jumlah pengguna smartphone yang terus meningkat, kualitas internet yang mulai membaik, partnership yang kuat dengan sejumlah perusahaan telekomunikasi, dan budaya orang Indonesia yang social media oriented.

HOOQ juga mengklaim memiliki data film Indonesia terbanyak dibanding layanan VOD lainnya. Hampir 70% dari 3596 film Indonesia ada di database HOOQ.

“Kami sangat optimis jumlah pengguna HOOQ di Indonesia akan menempati posisi pertama, mengalahkan India di 2017,” ujarnya, Senin (17/10).

Dalam waktu dekat, HOOQ siap menggelontorkan dana pemasaran agar layanan VOD ini bisa dikenal di seluruh Indonesia, salah satunya dengan meluncurkan iklan televisi.

“Ada tiga tujuan dari peluncuran TVC ini. Kami ingin menyasar keluarga Indonesia karena konten kartun kami yang cukup lengkap, bagaimana dampak HOOQ dalam kehidupan sehari-hari, dan mengapa harus berlangganan HOOQ. Kami ingin melakukan pendekatan tersebut secara emosional dengan menerbitkan TVC,” terang Ravi Prakash Vora, CMO HOOQ.

Umumkan layanan freemium

Sekaligus dalam rangka menjaring pengguna baru, HOOQ juga mengumumkan layanan tanpa iklan berbasis freemium. Pengguna yang sudah memakai layanan free trial HOOQ selama tujuh hari dapat berkesempatan menggunakan layanan tersebut untuk menonton episode pertama serial TV yang tersedia di database tanpa ada iklan yang bakal mengganggu mereka.

Bithos mengklaim layanan ini adalah pertama kalinya hadir di ASEAN. Pengguna yang tertarik dengan suatu serial TV lewat menonton episode pertamanya bisa dipastikan akan lebih mudah ditarik menjadi pelanggan tanpa harus mengunduh episode setiap serial secara ilegal.

“Kami bersemangat untuk memperkenalkan hybrid model ini karena memberikan keleluasaan kontrol kepada konsumen atas keputusannya sebelum menjadi pelanggan HOOQ.”

Menurutnya, hybrid model ini adalah hasil yang telah dilakukan oleh tim riset HOOQ selama setahun belakangan mempelajari pola konsumen dan bagaimana keinginan mereka terhadap layanan VOD.

“Kami percaya model ini adalah win win solution baik untuk konsumen dan bisnis kami sendiri. Kami jadi memiliki banyak kesempatan untuk re-engage konsumen setiap ada konten baru setelah masa free trial mereka berakhir.”

Lakukan redesign aplikasi

Tak sampai di situ, HOOQ juga menyiapkan tampilan aplikasi baru untuk smartphone yang siap didistribusikan merata pada pekan ini. Redesign aplikasi ini dilakukan karena hampir 80% pengguna HOOQ mengaksesnya dari smartphone. Tampilan baru HOOQ merupakan gabungan beberapa media sosial yang umumnya dipakai oleh pengguna, dari Facebook, Instagram, bahkan tampilan video yang bisa di-minimize seperti YouTube.

Ada fitur real time content feed yang cukup di-scroll, poster yang menarik seperti Instagram, bisa menyimpan konten dalam kolom favorit, melihat daftar film apa yang sudah ditonton oleh teman, fitur pencarian yang lebih mudah, dan wish-list.

Redesign ini bertujuan agar pengguna tidak memerlukan banyak klik. Kami mudahkan seluruh fitur, bahkan untuk menonton film hanya butuh satu klik saja.”

Ke depannya, HOOQ akan menambahkan fitur baru seperti parental control.

“Kami tahu sebagian besar pengguna HOOQ mengaksesnya lewat smartphone, jadi ini hal yang natural bila kami memutuskan ingin menambah kualitas layanan situ. Banyak fitur yang lebih user friendly guna menambah experience pengguna jadi lebih baik dan ada fitur lainnya siap menyusul untuk smartphone,” pungkas Guntur Siboro, Country Head HOOQ Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

Lima Tips Membangun Startup untuk Pekerja Senior

Startup identik dikaitkan dengan anak-anak muda yang inovatif dan bertekad untuk menciptakan perubahan yang lebih baik untuk lingkungannya. Tingkatan umurnya pun umumnya kisaran 20-30 tahun. Seumur yang masih muda itu sudah memberani membangun perusahaan sendiri dan menggaji orang, wajar membuat banyak media yang mewartakan tentang pencapaian-pencapaian mereka.

Akan tetapi, sesungguhnya menjadi entrepreneur bisa dilakukan oleh siapa saja termasuk kalangan senior yang sudah berumur di atas 50 tahun yang sudah menjadi veteran di korporasi tertentu. Golongan itu sebenarnya mampu untuk banting setir dengan beralih profesi dari karyawan gajian menjadi pemimpin di startup. Pengetahuan, pengalaman, hingga etos kerja yang biasanya dilakukan bisa diterapkan dalam startup. Artikel ini akan membahas apa saja tips yang perlu diterapkan oleh senior entrepreneur dalam membangun startup. Berikut rangkumannya:

Ubah passion menjadi laba

Sebenarnya tidak ada ide inovatif yang bisa dibisniskan untuk menjadi laba. Namun, membangun usaha berdasarkan passion biasanya lebih efektif karena Anda rela mendorong diri sendiri untuk menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran akan sangat mempengaruhi tingkat kesuksesan bisnis.

Ikut kelas pelatihan

Menjadi seorang pelajar lagi yang duduk di bangku sekolah sebenarnya cukup menyita waktu, terkesan sedikit memaksa. Namun, ada kalanya Anda butuh ilmu baru untuk menajamkan bisnis Anda. Syukurnya, di era digital ini Anda tidak perlu harus jauh-jauh datang ke kelas pelatihan, sebab sudah banyak program pelatihan yang tersebar di internet. Mulai dari podcast, webinar, tele-seminar, e-book, YouTube video dan slideshow.

Hadirkan internet dalam bisnis

Meski sebagian besar konsumen Anda adalah referral, tapi Anda tetap harus mendorong bisnis lewat bantuan dari situs atau blog. Hal ini dikarenakan 97% konsumen saat ini banyak yang menggunakan internet dalam mencari produk dan jasa lokal.

Smartphone Anda sekarang jadi kantor mini

Smartphone Anda sekarang bisa memberi kemampuan menerima pesanan, menghubungi konsumen, sekaligus menerima pembayaran. Kegiatan ini mengubah paradigma bagaimana bentuk promosi yang biasanya Anda lakukan di perusahaan sebelumnya. Banyak aplikasi yang bisa Anda unduh untuk memasarkan produk, hingga membantu manajemen keuangan.

Manfaatkan media sosial sebagai pemasaran mulut ke mulut

Pilih segmentasi yang tepat untuk konsumen Anda dan kelolalah dengan baik. Lalu gunakan kalimat yang pas sesuai target konsumen. Dengan fokus pada satu hal, akan membantu Anda jadi lebih terkonsentrasi dan tidak mudah buyar memikirkan hal lainnya.

Ada banyak pelatihan memanfaatkan potensi media sosial yang rutin diadakan oleh pusat pengembangan usaha kecil di kota Anda, cobalah ikuti itu. Atau Anda bisa ikut pelatihan media sosial secara online di kanal pembelajaran populer.

Kredivo Layani Nasabah di Bandung dan Surabaya

Peredaran kartu kredit di Indonesia yang masih terbatas, belum lagi persyaratannya yang ketat membuat tidak semua kalangan masyarakat Indonesia bisa menikmati layanan tersebut. Hal itu menjadi peluang bagi pemain baru, khususnya startup fintech, untuk terjun menekuninya. Kredivo, produk cicilan kredit online dari PT FinAccel Teknologi Indonesia, saat ini telah meresmikan layanannya untuk menjangkau nasabah baru di Bandung dan Surabaya.

“Ekspansi ke Bandung dan Surabaya sudah kami rencanakan sejak lama. Sejak beroperasi di Februari 2016, kami baru melayani nasabah di Jabodetabek, kami makin optimis menjalankan rencana ini sekarang,” terang Akshay Garg, Co-Founder dan CEO FinAccel dalam keterangan resmi.

[Baca juga: Kredivo Targetkan Kuasai Transaksi E-commerce Hingga $2 Miliar di ASEAN]

Dia berharap kehadiran Kredivo di Bandung dan Surabaya dapat menjadi ajang untuk memperluas inklusi kredit di Indonesia. Serta, mendidik masyarakat mengenai manfaat pembiayaan kredit dalam membantu belanja jadi lebih terjangkau dan aman.

Dalam rangka ekspansi ini, Garg menerangkan pihaknya menambah program cicilan terbaru selama 12 bulan untuk seluruh nasabahnya. Dengan demikian, tenor cicilan yang Kredivo sediakan terdiri dari 30 hari, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.

Sebelumnya, dia menjelaskan selama enam bulan terakhir bisnis Kredivo secara rerata tumbuh 50% per bulannya, baik dari segi pengguna maupun transaksi. Kredivo sudah bekerja sama dengan 45 perusahaan e-commerce untuk memproses pengajuan kredit di dalamnya.

Beberapa layanan e-commerce tersebut antara lain Bhinneka, Global Teleshop, Wellcomm Shop, Jualo, Sepulsa, Lensza, dan AsmaraKu. Pihaknya menargetkan jumlah rekanan e-commerce sampai akhir tahun ini bisa menembus angka 100 perusahaan, sementara pada tahun depan jumlahnya ditargetkan bisa berlipat ganda hingga 300 layanan e-commerce.

Menurut Garg, kerja sama dengan perusahaan e-commerce secara langsung dapat membuat peran Kredivo jadi lebih signifikan dalam penjualan bisnis online dan membuat transaksi online jauh lebih terjangkau dan aman bagi konsumen.

Kredivo bekerja sama dengan BFI Finance dalam hal penyaluran kredit. Setelah pengajuan cicilan diterima oleh pihak BFI, nantinya transaksi akan dibayarkan ke Kredivo. Lalu, Kredivo akan mentransfer via perbankan kepada merchant yang disasar nasabah. Nasabah membayar ke BFI dengan mencicil.

Empat Tips Sederhana Mengelola Tim Kecil Startup

Pada kenyataannya hampir semua perusahaan startup tidak bisa memperkerjakan banyak karyawan sesuka hatinya karena bujet yang ketat. Namun ada keuntungan dari Anda yang hanya memiliki karyawan berjumlah sedikit, yang pasti selain mengurangi beban pengeluaran, Anda juga lebih mudah ketika memutuskan untuk pivot. Paige Brown selaku Co-Founder dan CEO Dashbell, startup booking hotel independen, menyebut ada empat cara yang cerdas untuk founder dalam mengelola tim kecilnya. Berikut rangkumannya:

Merekrut dengan cerdas

Pekerja Anda harus mampu melakukan banyak tugas secara mandiri, bahkan tak memerlukan arahan dari Anda sepanjang waktu. Maka dari itu, Anda perlu mencari sosok yang fleksibel dan cakap. Mungkin ada baiknya, bila Anda mencari sosok itu lewat lulusan program pendidikan yang spesifik membahas segmentasi pekerjaan yang dilakoni dan mengetahui konsep pekerjaan di startup. Orang-orang yang lulusan pendidikan seperti itu lebih siap dalam menjalani realitas startup, tidak mengharapkan mereka hanya melakukan pekerjaan yang monoton dan pulang tepat waktu pukul 05.00 sore.

Kemudian saat proses wawancara sebaiknya Anda mencari sosok yang bisa memasarkan produk yang dia jual. Dalam kaitannya dengan hal ini, Brown meminta calon rekrut menyelesaikan proyek kecil sebelum mereka diperkerjakan. Dia lebih cenderung ingin melihat bagaimana mereka menyelesaikan proyek tersebut daripada menanyakan seberapa ingin bekerja di perusahaan startup.

Memastikan tetap terorganisir

Saat Anda ingin menyerahkan segudang tugas ke tim yang hanya berjumlah beberapa orang saja, penting untuk menyortirnya sesuai urgensi tugas untuk diselesaikan. Kemudian salah satu aturan yang tidak boleh diabaikan adalah membatalkan meeting. Satu kali menunda meeting, akan sangat mudah membuat pekerjaan tim Anda jadi berantakan.

Untuk membantu tim tetap terorganisir, gunakan aplikasi chat grup dan pengingat untuk membantu Anda saat tetap update pekerjaan tanpa harus kehilangan item penting lainnya.

Memberikan ruang relaksasi

Tidak bisa dipungkiri membangun startup dari awal merupakan pekerjaan yang tiada habisnya dan sulit untuk dihentikan. Namun ada kalanya tim butuh rehat dengan berlibur ke suatu tempat. Produktivitas kerja suatu orang akan lebih baik apabila satu kali dalam seminggunya beristirahat.

Maka dari itu, Anda perlu buat aturan yang bisa membuat karyawan merasa rileks, misalnya mereka harus pulang ke rumah setelah jam kerja tertentu, memberikan kelonggaran mereka untuk mengambil liburan atau mengajak vakansi bersama satu kantor (atau sering disebut outing).

Membuat prioritas dalam pekerjaan

Kemungkinan pekerjaan banyak yang tidak kelar karena tim Anda tidak membuat daftar prioritas pekerjaan. Cari tahu tugas mana yang paling penting diselesaikan dan memberikan dampak terbesar bagi perkembangan bisnis. Jika Anda memiliki goal yang jelas, Anda dapat mendorong tim untuk menyelesaikan pekerjaan berdasarkan urutan prioritas.

Tim kecil memang memiliki tantangan sendiri dalam pengelolaannya, tetapi ada banyak manfaat yang bisa dipetik dari hal ini. Salah satunya, hubungan antar orang dalam tim bisa jadi lebih intim, karena adanya kesamaan visi dan misi saat membangun startup yang baru berdiri. Lewat taktik manajemen strategis seperti ini, bahkan tim kecil pun bisa menaklukkan dunia.